SM's Special Review : Liga LCGC

Mau review kendaraan yang ada? Silakan post disini...

Moderators: akbarfit, Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze

Rocco77
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 186
Joined: Wed Dec 11, 2013 11:35

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by Rocco77 »

Wonder how much power to weight ratio si kaleng sardin...
montirangin
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 6271
Joined: Thu May 22, 2014 3:38

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by montirangin »

erm...pada demen yg enteng2 ya? sebenernya terlalu enteng juga ga enak IMO. :D
User avatar
sandal
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3688
Joined: Thu Jul 03, 2014 1:13

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by sandal »

montirangin wrote:erm...pada demen yg enteng2 ya? sebenernya terlalu enteng juga ga enak IMO. :D
Bener sih om montir
Terlalu ringan jg gak enak sih :big_think:
2017 Ignis

2021 HRV SE Improvement
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by ChZ »

montirangin wrote:erm...pada demen yg enteng2 ya? sebenernya terlalu enteng juga ga enak IMO. :D
enteng apa dulu ne?

kalo setir enteng, jelas, i hate it. setir enteng, buat ane, sangat tidak menyenangkan. selain response nya dull, apa bedanya nyetir sama main Need for Speed?

kalo mobil bobotnya tambah enteng, owh jelas, it's a good thing. semakin gampang dipake manuver, semakin lincah, power to weight ratio membaik, dan semakin irit tentu saja. mobil yang berat itu gak enak loh, udah lamban boros BBM pula, kalo nggak dikasih mesin yang memadai seperti diesel atau low-rev petrols atau petrol enjin turbocharged.

kiprah pabrikan mobil sekarang arahnya main ke lightweight juga kok. dimensi tambah melar, tapi bobot ringan.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
User avatar
DDR
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 741
Joined: Mon Nov 25, 2013 8:50
Location: Jakarta & Bekasi

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by DDR »

Berhubung lagi ngomongin LCGC... ntar setelah Karimun Wagon GS resmi keluar setelah IIMS, ane request ah minta kang MadCat untuk review gimana nih mobil hehehe... penasaran sama ni mobil biarpun bini ane nanya nya yang Datsun Go+ mulu hehehehe...
User avatar
madcat015
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 13579
Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
Location: Surabaya

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by madcat015 »

DDR wrote:Berhubung lagi ngomongin LCGC... ntar setelah Karimun Wagon GS resmi keluar setelah IIMS, ane request ah minta kang MadCat untuk review gimana nih mobil hehehe... penasaran sama ni mobil biarpun bini ane nanya nya yang Datsun Go+ mulu hehehehe...
Siap om DDR *kontak sijuki utk TD...*

Awas ntar digolok bini lho om, gegara WGS... :ngacir:
Obey the mahakitteh. :big_cat:
User avatar
sandal
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3688
Joined: Thu Jul 03, 2014 1:13

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by sandal »

madcat015 wrote:
DDR wrote:Berhubung lagi ngomongin LCGC... ntar setelah Karimun Wagon GS resmi keluar setelah IIMS, ane request ah minta kang MadCat untuk review gimana nih mobil hehehe... penasaran sama ni mobil biarpun bini ane nanya nya yang Datsun Go+ mulu hehehehe...
Siap om DDR *kontak sijuki utk TD...*

Awas ntar digolok bini lho om, gegara WGS... :ngacir:
WGS.... :big_chicken: :big_chicken:
Ntar tes akomodasi badan gede sih... :big_weee: :big_weee: :ngacir: :ngacir:
2017 Ignis

2021 HRV SE Improvement
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by ChZ »

owh iya. speaking of 208 GTi, kemaren Pug Sby confirm masih sisa 2 unit, hayuk, siapa cepat dia dapat :mky_02: .

ane kira karena cuma 7 unit udah habis duluan, ternyata masih sisa 2 unit. dan harganya itu loh... it's a bargain. :mky_02:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
User avatar
AD74YA
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 9769
Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
Location: Pasar Minggu, Jakarta
Daily Vehicle: Toyota Alphard

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by AD74YA »

montirangin wrote:erm...pada demen yg enteng2 ya? sebenernya terlalu enteng juga ga enak IMO. :D
Sepakat oom.. Entneng itu sendiri tergantung enteng yang kayak gimana.

Kalau frame berpikir orang jadul lebih seneng mobil berat karena lebih stabil dan mantep di jalan.. Hal ini pun masih berlaku sampai sekarang.. Ada beberapa mobil yang ringan tapi tidak nyaman di kendarai, terutama kalau di jalan tol di salip oleh bus bisa goyang, contohnya seperti Honda City, ada juga yang lebih berat ketimbang rivalnya tapi tersa lebih mantap di jalan seperti Chevy Cruze.

Bagian paling tricky dari meringankan mobil adalah bagaimana balance mobil secara keseluruhan, karena artinya mobil lebih ringan artinya beban penahan flexing semakin sedikit dan pada akhirnya mobil menjadi lebih tidak stabil. Nah makanya kalau mobilnya signifikan ringannya harus di double check bagaimana engineeringnya dari sasis, aerodinamis, desain kaki-kaki, wheelbase, center of gravity dan lain-lain baru bisa dipastikan itu lebih mantap ketimbang rivalnya yang berat.

Contoh kasus berhasil adalah Ford Fiesta, itu mobil yang lebih kecil dan ringan di banding pendahulunya , tapi jauh lebih stabil di tikungan dan high speed karena desain suspensi depan yang disempurnakan.

Contoh gagal adalah Nissan March.
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
Siap86
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 175
Joined: Tue Dec 15, 2015 23:46

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by Siap86 »

Pengen banget beli 208 gti nik2013 trus difacelift headlights , tailight, bumper ke yg model 2016
Pboyz97
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4571
Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
Location: East Jakarta
Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by Pboyz97 »

AD74YA wrote: CLASS 200-400 : FORD FIESTA ECOBOOST 2014 A/T

Sebelum mengambil keputusan kalau Fiesta EcoBoost ini layak untuk menjadi kandidat jawara, saya melakukan komparasi singkat dengan rival terdekatnya yang lain: All-New Jazz RS, All-New Yaris, dan Mazda2 RZ. All-New Yaris secara otomatis keluar dari kriteria saya karena ukurannya sudah menyasar medium sedan, bukan city car lagi :mrgreen: . All-New Jazz RS juga out karena spesifikasi teknis dan build quality yang paling memprihatinkan, sedang Mazda2 sebagai the only contender juga dikalahkan di sektor build quality. Hanya on-paper pun ketiga rivalnya yang lain tidak layak duduk bersanding dengan EcoBoost. Bagaimana tidak? Mesin mahal yang baru saja mendapatkan predikat World Best Engine 2012, dipadu dengan transmisi dual-clutch yang dimasukkan dalam paket yang hanya berbeda 20 jutaan dari varian tertinggi rival terdekatnya yang cuma dipenuhi chrome. Worthed? Sangat. It is a bargain.

EKSTERIOR

Image

Dari segi eksterior, EcoBoost diluncurkan dalam bentuk Fiesta facelift, yang mana selain desain grill saya gak ngeh mana lagi yang terkena perubahan. Tapi walaupun hanya dengan perubahan desain grill, new Fiesta sudah sangat terlihat berbeda dibanding pendahulunya. Sekarang Fiesta terkesan lebih lebar (walaupun ukurannya sama) dan up-market. Beberapa orang merasa bahwa desain grill trapezoidal Fiesta saat ini membuat Fiesta kehilangan karakter desainnya, kehilangan originalitasnya karena menjadi mirip dengan desain Aston Martin. Well, I don't think so.. I think it is brilliant. Fiesta sebelum facelift terkesan terlalu understated, tidak kelihatan seperti mobil yang memiliki double-clutch gearbox, terlalu generik karena grill plastik dan 2 gigi silver tonggos di bagian depannya, terlihat... biasa. Desain grill yang baru saat ini, walau perubahannya kecil, sedikit banyak bisa merubah ekspektasi orang awam terhadap mobil ini sambil tetap understated, karena orang pasti tetap kaget dengan kualitas dan fitur yang ditawarkan dalam paketnya. Tidak orisinil karena mirip dengan Aston Martin, yang merupakan mobil terganteng diseluruh dunia? Well, saya gak akan pernah protes kalau dilahirkan mirip dengan Ryan Gosling, so... :big_weee:

INTERIOR

Image

... :big_think:
Ndak ada perubahan apapun rasanya.. Space depan cukup, belakang agak sempit tapi tidak cramped, bagasi cukup lebar walaupun ukuran mobilnya kecil, terasa lebih besar dari Mazda2. Build quality setingkat diatas rivalnya yang lain, plastiknya terasa solid, dan fabrik jok-nya terasa well-made, lebih baik dari City walau masih beberapa tingkat dibawah fabrik Golf. Satu-satunya kekurangan adalah di panel-panel plastik berwarna yang ada di dalamnya, seperti silver di setir dan hitam piano di bagian head-unit.. Terasa murah, dan mengingatkan kembali kita berada di mobil yang levelnya dekat hanya setingkat diatas LCGC.

POWERTRAIN

Nahh.. Ini highlight-nya.. Menggunakan mesin EcoBoost, 3 silinder, 995cc (1 Liter). Mesin yang bersama-sama di develop dengan 3 mesin EcoBoost lainnya yaitu L4 1.6L dan L4 2.0L (Evoque & Focus ST), dan V6, dan dalam proses pembuatannya begitu banyak inovasi yang ditanamkan di dalam mesin ini sehingga sampai saat ini Ford sudah melaporkan 125 paten teknologi baru yang di proposalkan ke lembaga paten Amerika, dan dalam jangka waktu 1 tahun, EcoBoost berhasil mendapatkan predikat sebagai World Best Engine 2012. Gila. :e-clap:

Image

Dengan inovasi dan ketenaran yang didapatkan EcoBoost, saat ini mesin ini menjadi kebanggaan Amerika dan seakan dijadikan "figur" aset digdaya-nya negeri Paman Sam.. Di setiap wawancara mengenai EcoBoost, Ford selalu menekankan kalau mesin ini "Made in USA". Faktanya adalah; mesin ini di develop oleh Ford bekerjasama dengan FEV, sebuah perusahaan yang berbasis di Amerika, tetapi dimiliki oleh orang Jerman dan memiliki sebagian besar engineer berwarga negara Jerman... Dan EcoBoost L3 yang dipasang di Fiesta itu sendiri di develop di UK.. So....

Anyway, adapun beberapa funfacts mengenai mesin L3 Fiesta ini, antara lain:
• Memiliki output tenaga maksimal 110 HP (atau setara dengan mesin 1.6L Fiesta sebelumnya) dan torsi 170 NM atau setara dengan torsi mesin 2400cc i-VTEC CRV dan Fiat Abarth saat pertama kali diluncurkan, dan semua itu dihasilkan oleh mesin yang engine block-nya ukurannya lebih kecil dari kertas A4!.. How mad is that?

• Berikutnya, jika saat ini tren yang sedang mewabah adalah membuat engine block dari aluminium agar ringan bobotnya, L3 di Fiesta tetap menggunakan cast iron karena ternyata efisiensi yang ditawarkan jauh lebih baik dari blok mesin aluminium, walau lebih berat secara bobot.

• Waktu yang dibutuhkan mesin EcoBoost L3 untuk bekerja optimal dari awal dinyalakan hanya membutuhkan waktu belasan detik atau sekitar 2 kali lebih cepat ketimbang mesin induksi lainnya seperti CGI contohnya, hal ini dikarenakan desain exhaust manifold yang di cast langsung ke cylinder head-nya.

• Mesin EcoBoost L3 ini dinobatkan sebagai mesin L3 dengan NVH terendah, bahkan menyamai NVH mesin 4 silinder non-turbo. Hal ini salah satunya disebabkan oleh desain flywheel dan pulley yang sengaja di posisikan di ujung-ujung berlawanan sehingga tidak balance, lalu di balance dengan offset crankshaft yang meng-counter getaran berlebih yang dihasilkan, setelah itu engineer masih menambahkan 3 damping vibrations, special engine mounting yang bisa meredam getaran, dan timing belt system yang secara konstan dibalur oleh oli mesin untuk mengurangi friksi dan bunyi yang timbul.

Udah ah capek, langsung ke sensasi berkendara saja..

TEST DRIVE

Pertama menyalakan mobil ini hal yang saya lakukan adalah meletakkan tangan diatas dashboard. Saya langsung cari celah untuk menjatuhkan mesin ini, karena bisa saja overrated karena excessive marketing, saya pengen cek betul atau tidak getaran NVH mesin ini kecil.. Udah 3 silinder, turbo lagi.. Gak masuk akal kalau gak ada getaran berlebih. 10 detik berjalan, 20 detik berjalan.. Makin lama saya diam, makin pangling saya dibuatnya.. Mesin 3 silinder EcoBoost di Fiesta ini betul-betul tenang! :big_chicken: Weird.. Doesn't feel like 3-cylinders at all. Malahan mesin ini makin lama makin halus getarannya dan nyaris tidak ada bunyinya. Berbeda dengan L4 di Evoque yang getarannya masih berasa kasar, L3 di Fiesta jauh lebih tenang saat warm-up.

Singkat cerita, saya ajak mobil ini menuju ke daerah superblock dengan jalan 3 jalur yang panjang dan lengang untuk test akselerasi dan top speed. Dari keadaan diam, saya injak rem dan tahan putaran mesin ke 1000 RPM dan begitu lepas rem, saya bejek gas dalam dalam..
Boom!
Mobil melesat menghempaskan saya ke kursi, mesin bergetar lebih banyak dari mesin 4 silinder, dan torque-steering membelokkan setir ke kiri dan ke kanan harus sedikit di counter. Kecepatan bertambah eksponensial setara dengan jarum RPM yang naik perlahan ke 2000-2500-3000-3500.. Disertai dengan suara yang sangat tidak indah di telinga, Fiesta Ecoboost terasa lebih liar di putaran bawah ketimbang Mazda6.

Melewati 100 kpj, mobil kecil ini terasa masih memiliki nafas tersisa untuk terus melesat.. Saya lupa hitung waktunya, yang jelas terasa sama cepatnya dengan Golf TSI, hanya lebih liar. Dengan harapan tinggi bahwa mobil ini bisa terus meroket saya bejek gas lebih dalam lagi dan pada saat jarum RPM menyentuh angka 4500 dan kecepatan sudah mendekati 140 kpj, tenaga tiba-tiba loss secara signifikan.... Kampr*t! :frm_bang_head: Baru kali ini di-PHP-in sama mobil... :ngacir:

Semakin RPM naik ke 5000, semakin hilang tenaganya secara signifikan.. Kecepatan pun sudah tidak bertambah lagi, getaran mesin dan suara bengek makin besar.. Mentok di kisaran 150-160 kpj, padahal speedometer mencapai angka 220 kpj. Opo iki?! :roll:

Karena takut mesinnya rontok, ane hentikan laju mobil. Rem merespon sangat baik dan feel nya pun luar biasa baik, kecepatan mobil dapat menurun dengan cepat walaupun mendekati 0 terasa sensasi jerky karena kombinasi dual-clutch dan turbo-nya.

Jika ini mesin 4 silinder 1400cc turbo biasa, then I am not impressed with the performance. But the fact that this is a 3 cylinder 1 Liter turbo still amazed me. I don't like the empty high-rpm sensation, but this engine was made for efficiency, not performance. Based on that, I think this engine really nails the performance figure. I understand and forgive it, dan saya deklarasikan bahwa semua isu tentang EcoBoost's critically acllaimed performance are right.

Lalu tiba saatnya saya coba performanya di tikungan, dan secara langsung saya bisa merasakan ada sebuah perbedaan besar antar Fiesta Sport 1600cc dengan Fiesta Ecoboost ini dari sisi handling. Pada Fiesta 1.6 generasi pertama, titik pivot mobil terasa seperti berada di bagian depan mobil kira-kira di area mesin. Sehingga jika kita menggunakan manuver kejam di tikungan, terasa semua yang bekerja adalah bagian depan mobil. Sedang di Ecoboost, titik pivot terasa berada lebih dekat ke driver, kira-kira di area tengah dashboard. Sehingga walaupun bobot keseluruhannya sama persis dengan sebelumnya, flexing terasa berkurang, bagian belakang mobil menjadi lebih terasa secara keseluruhan, balance mobil terasa sangat meningkat, komunikasi setir ke tangan lebih baik, dan steering yang responsif menyebabkan kenikmatan berkendara EcoBoost lebih besar dari Fiesta yang dulu. Dipadu dengan mesin yang saat ini bertenaga 170 NM, demand untuk chassis yang lebih balance menjadi besar, dan wow.. This new Fiesta is so beautiful to drive. It really nails every corner like I have never felt in other Fiestas before. It is wilder, but at the same time, make us more confidence to attack corner.. Hell.. This isn't even a hot hatch.. But it feels like one. :e-pray:

Saya betul-betul aneh kenapa semua media menggembar-gemborkan mesin EcoBoost, padahal menurut saya pribadi, highlight utama dari Fiesta EcoBoost adalah handling-nya. What a nice surprise.

PROS:
1. "Big" engine, on a really small car.
2. The handling.
3. Reaaaalllly economical. Setelah reset MID, dan hajar maksimal mobil ini dilanjut dengan jalan-jalan muter kota, konversi BBM kedalam km/l menunjukkan angka 14 km/l.
4. Build quality is superb compared to its rivals, even to Suzuki Swift Sport.
5. The handling.
6. The damping quality is so European.
7. Safety rating is the highest and equipments are adequate.
8. Good sound system.
9. Reasonably priced.
10. Really eco-friendly. I don't measure it of course, but I'm sure.
11. And the handling, don't forget the handling.

CONS:
1. It is not what you call roomy inside.
2. Minimal harus Pertamax Plus, karena ketika iseng oplos pakai Premium gejala knocking langsung terasa.
3. Kursinya kurang supportive, agak melelahkan untuk perjalanan jauh.
4. Turbo lag sangat terasa dibawah 1000 RPM, jadi jika terjebak dalam keadaan macet sampai stalling, siap-siap kena sensasi no power-jerky-boost-jerky-no power saat stop and go.. Really not a nice feeling.
5. The engine and exhaust sounds terrible.

Verdict :
Handsome exterior, small and very easy to drive for in-city driving, very economical and at the same time, excellent engine performance makes you feels like you need no more of it, good suspension damping, and that awesome handling. You will forgive everything else, even you'll be willing to work harder to feed it the biggest RON available. Buy only the dual-clutch, don't go for the manual.

Price : 250 Million Rupiah

Rivals : All New Jazz, All New Yaris, Mazda2, All New Swift.

Stig's Score : 8,5 out of 10.

____________________________________________________________________________________________________________________

CLASS 400-600 : FIAT 500 LOUNGE 2014

Paling tricky diantara semua rentang kelas yang ada untuk menentukan siapa perwakilan terbaik dari rentang kelas ini, karena sejujurnya nyaris semua pesertanya sangat layak untuk dinobatkan jadi yang terbaik. :e-think: Sebut saja Mercedes A200 Urban, BMW 116i Urban, VW Golf TSI Mk. 7, dan Fiat 500. Setelah menimbang dengan serius, dalam waktu 10 detik :mrgreen: , saya putuskan untuk bisa mendapatkan predikat yang terbaik di kelasnya, sebuah warm/hot hatchback harus kembali ke akarnya; Fun. Bukan fun to drive saja, tapi lebih ke arah fun to have. Selesai mengendarai Golf GTI Mk. I saya jadi teringat betul di awal tahun 2000-an dimana demam hatchback kembali mewabah karena MINI Cooper modern keluar.. Everyone loved it! Walaupun Golf GTI generasi ke empat secara performa lebih kencang ketimbang MINI, tetap saja owner MINI lebih bangga memiliki mobilnya karena mobilnya lebih good-looking luar dalam, lebih fun walau tidak lebih kencang, and it barks to the history, iconic; 3 hal ini adalah paket untuk menjadikan sebuah mobil sebagai "The Ultimate Hot-hatchback".


Dan ternyata, 3 hal diataslah yang merupakan permasalahan utama trisula Jerman yang masuk dalam pertimbangan. Why? Because they are too cynical, that is why. Jika seseorang mau beli MINI Cooper, mereka tidak akan pernah menemukan yang namanya MINI Cooper Urban :upss: , mereka hanya akan mendapatkan Cooper (slow) atau Cooper S (fast). Penggunaan "Urban" seakan menjadi statement kalau Mercedes dan BMW mendesain mobilnya untuk orang dewasa; serius, praktikal, ekonomikal. Lalu untuk merambah ke generasi yang lebih muda, agar menarik mereka menambahkan "Urban" disana... Where is the fun in that?

TSI baru juga suffer dengan keadaan yang sama; segmen pasar yang targetnya terlalu luas. VW is trying too hard to make the perfect car for everybody. Jadi orang akan memilih Golf karena mobilnya sensible, bukan karena mobilnya "fun" atau membanggakan untuk dimiliki. :ungg:

Akhirnya kita sampai ke satu-satunya mobil yang nggak jatuh ke jebakan Batman di dunia otomotif modern; Fiat 500.

Fiat 500 Lounge merupakan remake dari Fiat 500 "Cinquecento" tahun 1957. Pertama kali keluar di tahun 2007, Fiat 500 langsung jadi IT-item pengganti MINI Cooper sebagai mobil mainan artis-artis Hollywood. Dan bicara masalah orisinalitas, new Fiat 500 tentunya sangat tidak orisinil, karena selain Fiat mengakui kalau mengikuti langkah MINI, basis mesin, gearbox, bahkan chassis-nya pun sharing dengan Fiat Panda. Jadi sudah meniru langkah orang (MINI dan Beetle) sehingga tidak orisinil, pun Fiat tidak jor-joran di bagian technical karena mengambil bagian-bagian dari mobil yang sudah ada, hanya mengganti casing-nya saja. So this is a bad car then? Well, no.

Berbeda dengan VW yang gagal menghidupkan Beetle, walau komponen drivetrain-nya berasal dari mobil lain, Fiat 500 dibuat dengan sangat Italia; desainnya harus sama persis dengan mobil Trepiuno (concept car 500 di Geneva 2004), sehingga segala bagian yang practical di cut oleh Fiat for the sake of beautiful design. Jika MINI melar hingga lebih dari 70 cm dari Morris Mini, maka Fiat 500 hanya melar 50 cm dari genesisnya, Fiat 500 tahun 1966, membuatnya menjadi city car retro-modern dengan ukuran paling kecil saat ini. Hasilnya?

EKSTERIOR

Personally, I think this car is the cutest car I've ever seen, and probably ever. Hal paling membuat saya salut adalah, dengan segala ide simpel Fiat untuk membuat replica Cinquecento, mereka berhasil membuat mobil yang jauh lebih praktikal, well made, comply dengan 5 bintang EURO NCAP, tapi hanya ngembang sebesar 50cm.. Haha.. Italians... :mrgreen:

Image

Proporsi bonnet-nya, pilar-pilar, dan bagian belakang mobil yang rata sama sekali tidak comply dengan desain modern yang lazim saat ini. Apalagi dengan desain yang terkesan sangat kecil, dari eksteriornya saja mobil ini sudah penuh dengan karakter.

Mobil yang akan saya coba berjenis Lounge yang mana merupakan varian standar yang paling tinggi jika di Eropa. Sedangkan di Indonesia, walaupun varian Lounge yang ada merupakan versi full-spec luar, akan tetapi bukan merupakan yang paling tinggi, karena masih ada versi Sport yang berbeda bumper dan velg, juga desain interior. Tapi, dan ini serius, kalau mau ambil Fiat 500 harus ambil yang Lounge, karena yang Sport justru terlihat trying too hard to be masculine, dan pada akhirnya malah kehilangan desain retro-nya.

Pada varian Lounge, yang menjadi ciri khasnya adalah bumper depan yang terkesan penuh dan membulat, dihias kumis chrome kecil dengan logo FIAT di tengahnya; mirip sekali dengan desain model jadul. Lalu terdapat juga velg bilah dengan dop bertuliskan 500 yang besar padahal hanya berukuran 16", antena radio jadul, dan panoramic roof kecil. Untuk versi lounge ini, tersedia 10 pilihan warna, dan yang saya coba IMO merupakan warna dengan nama yang paling keren: "Purple Aurora".. Dan mettalic cat nya pun begitu manis membuat ungu mobil ini terkesan mahal. Jika saya akan membeli Fiat 500, hanya 1 warna yang menurut saya paling layak untuk memaksimalkan retro-nya mobil ini, yaitu warna "Sky Blue", biru muda, soft, dan pastel (bukan metallic).

All in all, on par dengan desain MINI Cooper, dan terlihat sama spesial.

INTERIOR

Well, what can I say? Interiornya sama spesialnya dengan eksteriornya, retro, chic, fun, tasteful. Rasa yang sama seperti yang saya rasakan saat pertama kali masuk ke interior MINI Cooper modern, malah Fiat 500 terkesan jauh lebih fun.

Image

Setir berlapis kulit dengan warna krem muda senada dengan tudung speedometer-nya, jok retro dengan warna dark brown dan putih dengan bordiran angka 500, dan headrest bulat. Dashboardnya terbuat dari plastik dove dan mengkilat, yang mengkilat warnanya sewarna cat eksterior dan kualitas plastiknya baik sekali. Panel AC dan tape berwarna krem muda juga, dihias dengan tombol-tombol membulat yang mana cenderung tidak ergonomis dan di akhir hari selesai indepth saya masih ga familer sama tombol-tombolnya.. Build quality? Superb. :frm_salut: :frm_salut:

Ruang belakang hanya ideal diduduki 2 orang, tapi legroom nya sangat manusiawi jika dibandingkan dengan MINI. Bagasinya sangat kecil dan bagian belakang kursi belakang yang merupakan besi hitam terkespos membuat penampilannya saat bagasi di buka jadi tidak atraktif.

TEST DRIVE

Mesin yang dipergunakan di Fiat 500 Lounge Indonesia adalah mesin MultiAir 1.4L. dipadu dengan transmisi otomatis Dualogic, yang mana merupakan penamaan aneh dari Twotronic semi otomatis. Fun facts; mesin TwinAir 1.4L ini sempat mendapatkan predikat Best New Engine tahun 2010. Uniknya mesin ini adalah, memiliki sistem OBD yang terintegrasi dengan masing-masing inlet silinder sehingga masing-masing silinder secara independen dapat mengontrol valve timing dan lift-nya, dan ini reaktif terhadap driving style pengguna mobil. Banyak inovasi lain juga dimasukkan ke dalam pengembangan mesin ini, yang mana buat saya sudah masuk ranah wizardly, yang jelas TwinAir ini sendiri untuk penyempurnaannya membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun di Fiat R&D.

Image

Nah transmisinya sendiri tidak kalah unik dari mesinnya. Dualogic adalah transmisi dalam kelas Electrohydraulic manual transmission, yang secara simpel operasinya adalah dengan cara berjalan layaknya transmisi otomatis konvensional hanya perpindahan gigi dilakukan oleh driver layaknya transmisi manual, walaupun ada mode otomatisnya. Mesinnya memiliki tenaga yang tidak terlalu besar; 100HP dan 131NM, atau yaaahh.. Kira-kira setara lah dengan your average hatchback, mungkin sedikit lebih kencang karena bobot 500 yang lebih ringan.

Pertama kali masuk, terdapat aura hangat pada mobil ini, dan tidak butuh waktu lama untuk merasa bahwa mobil ini adalah mobil kecil yang spesial. Tempat duduknya flat, tidak supportive, dan headrest-nya nyaris nggak ada guna. Posisi duduknya cenderung tinggi, tegak, dan posisi setir secara natural dekat dengan dada. Visibilitas sangat baik. Saya coba nyalakan mesin, getaran mesin halus, dan langsung saya bawa keliling.

Image

First thing to notice; suspensinya. Lahir di pedalaman Italia, suspensinya terasa sekali di setting untuk berjalan di atas paving block. Saat lewat daerah perumahan yang paving block, di kecepatan 40-60 kpj, terasa sekali setir stabil, dan tidak goyang sama sekali, body control sangat baik dan cenderung nyaman. Akan tetapi jika melewati polisi tidur tinggi suspensi jadi gradak-gruduk kehilangan balance-nya, inilah ciri-ciri suspensi city car Italia, travel suspensinya tidak bisa ngayun terlalu jauh. Untuk di pakai di jalanan dengan aspal normal, suspensinya cukup nyaman cenderung keras, akan tetapi noise yang dihasilkan oleh suspensi dan roda-rodanya cukup besar.

Image

Kedua, transmisinya. Dualogic, yang sejenis dengan Twotronic Peugeot, Smart, dan A class otomatik jaman dulu, bukanlah transmisi yang halus. Di kecepatan berapa pun, dalam kondisi apapun, jika terjadi perpindahan gigi pasti ndut-ndutan. Memang pada awalnya akan terasa mengesalkan, akan tetapi jika kita pindah ke mode manual sequential, maka tipe transmisi seperti ini sangat bisa untuk dipaksa main kasar dan memberikan sensasi sport. Dualogic juga jika diposisikan dalam mode N, itu berarti parking brake eletroniknya aktif, jadi setiap lampu merah, gas harus ditekan agak dalam agar electronic handbrake nya off dan walhasil mobil dipastikan mencelat. Not nice.

Oke, untuk lebih serius, saya bawa mobil ke kawasan yang lebih terisolasi, dan coba dinamisme mobil ini. Dari kondisi diam, saya pacu mobil kencang. Start lamban, dan shifting saya lakukan secara manual, dan dibanding mobil lain yang saya coba di Liga ini, 500 terasa paling lamban. Feeling ini terbukti dengan 0-100 yang saya dapatkan di kisaran 12 detik. Tapi, dibanding yang lain, suara mesin dan exhaust 500 yang senyap-senyap garing terasa mengasyikkan di telinga.. Entah gimana mesin 4 silinder cupu bisa jadi merdu... Dasar... Italians.. :mrgreen:

Selanjutnya test handling. 500 menggunakan EPAS yang membuatnya nyaris tidak ada feedback, akan tetapi anehnya, lokasi roda bisa dengan mudah di prediksi di mobil ini. Setirnya terasa artificial, dan tidak akurat, lock to lock juga terlalu besar, dan kurang responsive. Setelah terasa jengkel dengan mode normalnya, saya aktifkan mode Sport nya dengan pengharapan besar, karena ini mobil Italia, bisa saja mereka menanamkan mesin jet yang hanya akan aktif di mode Sport. :big_grin:

Dan ternyata benar. Mobil ini adalah mobil yang perubahan karakternya paling dramatis dari mode normal ke sport sepanjang sejarah saya pernah coba bermacam-macam mobil. Malahan terasa seperti mengendarai mobil yang benar-benar berbeda. Suspensi dari nyaman menjadi bouncy di bagian depannya, perpindahan gigi dalam mode manual semakin instant dan torsi langsung naik, dan yang paling dramatis; setir menjadi sangat berat seakan tidak memiliki power steering. Wow. Kombinasi yang sangat menyenangkan bukan? Well, sayangnya sekali lagi, dalam mode Sport pun mobil ini mengecewakan. :frm_bang_head:

Pertama, mesinnya yang lemah tetap tidak berubah dalam mode Sport. RPM naik lebih cepat, tapi lebih cepat pula kehilangan tenaganya. Suara gearbox jika dipaksa dipacu agak extreme juga agak berbunyi. :mad:

Kedua, suspensi yang menjadi bouncy justru mengurangi drivability mobil ini. Moncong depan semakin tidak terprediksi. Lalu untuk bagian belakang, mobil ini terasa hilang dan pada manuver kecepatan tinggi, body roll mobil ini besar walaupun suspensinya sudah termasuk keras. Grip yang tersedia pun biasa saja, kinerja ban sangat bagus, tapi mungkin karena wheelbase pendek yang membuat mobil ini tidak bisa diajak terlalu sportif.

Ketiga, dan ini yang paling mengganggu, setirnya yang menjadi berat. Dengan hilangnya assist dari power steering, diharapkan agar feel roda lebih terasa setir lebih akurat, dan mobil terasa lebih menyenangkan untuk dikendarai. Sayangnya tidak. 500 adalah mobil dengan setir paling tidak konsisten yang pernah saya kendarai, dan seakan akan roda depan bisa terubah camber-nya tergantung permukaan jalan. Hasilnya adalah, jika pada suatu saat setir saya belokkan 30 derajat, kadang mobil berputar 30 derajat, kadang bisa 50 derajat, malah kadang cuma 10 derajat. Dan ini terus terjadi sepanjang waktu. Setelah itu dengan beratnya setir, roda terasa semakin hilang, sehingga yang didapat hanya beratnya setir saja. Ketidak-konsistenan ini berlanjut karena pada satu titik tiba-tiba setir bisa menjadi ringan dengan sendirinya saat berada di ujung tikungan, sehingga sudut belokan bertambah diluar perkiraan. Hasilnya adalah, saat melakukan manuver, koreksi setir yang di butuhkan adalah 100% dalam 100% pengendaraannya. Sangat melelahkan, dan sama sekali tidak terasa fun. Malah terasa seperti mobil yang drivetrain-nya di tuning secara seadanya. Damn. What a shame. :mad: :mad:

Image

PROS:
1. The cutest car, ever.
2. Small outside, roomy inside.
3. Easy to drive in-city.
4. Somehow the suspension works well in Indonesian road.
5. Build quality is superb. Second best after 208 GTi

CONS:
1. All aspects in Sport mode.

Verdict:

It probably is fun to have, but it is an uber-chicks car. Dynamically inconsistent, lack of oomph, even the seats are not supportive. Yes, this car is cute, but that is it, not more than that. Hated it. Oh, yes, it is also pricey. I don't think it is worthed.

Price : 480 Million Rupiah

Rivals : Merc A200, BMW 116i, VW TSI Mk. 7

Stig's Score : 4 out of 10.

Very2 nice review om

Saya udah pernah TD 2 dari semua mobil yang om sebutin di atas yaitu Ford fiesta Ecoboost matic & Fiat 500 lounge, impresinya hampir sama dengan yang dituliskan oleh om AD47 diatas, kalo fiesta memang mobil yang punya fitur yang terbaik di kelasnya , teknologi terbaik di kelasnya & peformanya cukup baik, sayang ATPMnya udah minggat & baris ke2 nya ga lega2 amat menurut saya. Sedangkan fiat 500 lounge, merupakan mobil yang cukup unik, desain exterior-interiornya yang sangat kental nuansa retronya itu membuat mobil ini semakin terlihat unik & maskulin, sayang brand name fiat yang belum sekuat brand eropa lain kaya Mercy ,BMW & Mini + harganya yang kemahalan menjadi kelemahannya.

Btw judulnya nipu nih hahaha :wkkk: , kirain yang direview mobil LCGC bereran kaya duo agay-alay , wagor R dkk, taunya review mobil2 yang berharga lebih mahal hehehe :big_biglaugh:
User avatar
Jose
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 494
Joined: Wed Jan 02, 2008 5:19
Location: Southern Batavia
Daily Vehicle: Toyota Camry V6 35Q Mitsubishi Xpander Chevrolet Trax

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by Jose »

Kangen sama review ini, sempet lupa judul review nya.. akhirnya ketemu juga :D
Increase speed = increase Risk
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by ChZ »

Jose wrote: Sun May 10, 2020 22:48 Kangen sama review ini, sempet lupa judul review nya.. akhirnya ketemu juga :D
salah satu review paling unik di jagat SM :mky_07:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
sealplayerz
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 203
Joined: Wed Aug 17, 2016 13:37

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by sealplayerz »

ChZ wrote: Mon May 11, 2020 3:26
Jose wrote: Sun May 10, 2020 22:48 Kangen sama review ini, sempet lupa judul review nya.. akhirnya ketemu juga :D
salah satu review paling unik di jagat SM :mky_07:
Cuman swift sama mirage aja yg masih sering liat di jalan karena relatif badak, yg lain udh jarang bgt liat di jalan. :ngacir:
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: SM's Special Review : Liga LCGC

Post by ChZ »

sealplayerz wrote: Mon May 11, 2020 4:43
ChZ wrote: Mon May 11, 2020 3:26
Jose wrote: Sun May 10, 2020 22:48 Kangen sama review ini, sempet lupa judul review nya.. akhirnya ketemu juga :D
salah satu review paling unik di jagat SM :mky_07:
Cuman swift sama mirage aja yg masih sering liat di jalan karena relatif badak, yg lain udh jarang bgt liat di jalan. :ngacir:
ada yang ditinggal ATPM, ada yang mungkin sdh berakhir jadi endless money pit :mky_07:

pengecualian buat 208 GTi yang memang limited.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7