indomi wrote:@WP terima kasih penjelasannya.
Mungkin anda bisa kasih tau saya, bagaimana trend penjualan mobil hatchback di Indonesia sekarang. Dulu Starlet kan ngetop bgt. Tapi terus menghilang atau tepatnya gak ada yg mau main dikelas ini lagi. Baru2 ini aja hot lagi.
You're welcome mr indomi
Di tahun 1996, pemerintah mengeluarkan Perturan Pemerintah No. 11 tahun 1996 tentang mobil nasional. Yang mendapat hak sebagai pemain mobil nasional kala itu adalah PT Timor Putra Nasional yang menjual produknya, sedan Timor S-515, sedangkan Bimantara, ketika itu pemegang Hyundai, walaupun me-rebadge Hyundai jadi Bimantara, tetap bukanlah bagian dari proyek mobnas karena PP tersebut hanya mengatur Timor sebagai pemain tunggal. Begitupun proyek mobil Bakrie, yang idak lagi jelas nasibnya setelah krisis ekonomi.
Timor S-515 yang diluncurkan pada 1996, langsung menggebrak pasar otomotif nasional. Orang yang biasanya hanya bisa mendapat minibus sekelas Kijang dengan duitnya, banyak yang beralih ke sedan ini, karena harganya yang menggiurkan, bahkan lebih murah dari Kijang termahal.
Toyota, yang memiliki Starlet yang notabene harganya setara Kijang tipe termahal, mau tak mau harus berbenah diri. Starlet yang hatchback 1300cc berharga sekitar Rp 50 juta saat itu (generasi terakhir tipe 1.3 SE-G seharga Kijang Krista, dijual Rp 52 juta pada 1997), yang sebelumnya merupakan Toyota terlaris kedua di tanah air, tergerus pasarnya, selain sedan 4 pintu sekelas Corolla yang saat itu dijual seharga Rp 70 jutaan.
Karena Starlet dianggap tidak kompetitif lagi, Toyota sebenarnya ingin menjual sedan 4 pintu, berbasis Tercel dengan mesin 1500cc, atau setara Timor S-515. Nyatanya krisis ekonomi keburu datang menghadang sehingga proyek tersebut baru terealisasi di tahun 2000, dengan meluncurkan Soluna.
Honda masih sempat menyelamatkan diri dengan meluncurkan City, pada 1996 dengan mesin 1300cc lawas milik Civic keluaran 1986. belakangan baru keluar model 1500cc injeksi, 1.5 EXi.
Begitupun Suzuki, masih sempat mengganti Esteem-nya dengan Baleno bermesin 1600cc injeksi. Esteem generasi terakhir, dihargai Rp 48juta, sedangkan harga perkenalan Baleno hanya Rp 43 jutaan pada 1996. Alhasil, Baleno sempat jadi primadona penjualan Suzuki.
Sebenarnya mobil2 merek Jepang tersebut memang dibuat untuk menandingi mobil Korea, selain Timor ada juga Hyundai dan Daewoo.
Saat ini pasar supermini (mungkin mr indomi lebih familiar nama ini ketimbang "minibus") dipimpin oleh Honda Jazz. Meluncur pada 2004, langsung menggebrak pasar, karena konsumen mendapat mobil yang cukup value for money, dihargai Rp 127juta pertama kali CMIIW, apalagi publik telah terbiasa melihat Fit (versi built-up Jepang) yang berharga Rp 200juta.
Hyundai Getz, sebenarnya meluncur duluan baru kemudian Chevrolet Aveo. Harga ketiga mobil ini (Jazz-Getz-Aveo) tidak begitu jauh, sehingga konsumen menjadi lebih melirik Honda.
Suzuki meluncurkan Swift, dan terakhir adalah Toyota dengan Yaris.
Mengapa pasar ini begitu bergairah saat ini? hal ini karena selain mobil2 di kelas ini hemat bbm, berharga terjangkau, dan banyak diminati anak muda. Kontestan pasar ini memang sering terlihat mensponsori acara anak muda.