2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Mau review kendaraan yang ada? Silakan post disini...

Moderators: akbarfit, Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze

Greenhunter
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 521
Joined: Mon Aug 25, 2014 14:12

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Greenhunter »

ongisnade wrote: Sat Jul 11, 2020 10:23 Hallo para pembaca SM,
Berikut ini saya mau berbagi pengalaman miara mobil yang non mainstream yang biasanya hanya dimiliki orang-orang yang tinggal dikota besar. Namun kali ini saya sebagai wong ndeso, karena memang tinggal dipedesaan yang jauh dari kota besar, 4-5 jam perjalanan dari Surabaya. Yah sesuai judulnya Grand Santa Fe Ndeso (punya wong ndeso) he…he… Namun sebelumnya mohon maaf bahasanya mungkin tidak akan seperti rekan-rekan reviewer yang lain yang pengalaman dan education background nya sudah mumpuni S1-S2-S3. Kalo saya asli wong ndeso awam hanya tamat S3 saja (SD-SMP-SMA) he…he…jadi harap dimaklumi. Karena hanya tamat SMA saja saya tidak berbagi pengalaman berdasarkan ilmu atau teori, tapi berdasarkan praktek pemakaian harian. Ilmunya gak cukup untuk berteori he..he, dan mungkin sedikit katrok ha…ha..ha

Kita mulai:
Selama ini yang sering saya dengar dan sering baca di forum dari orang-orang tentang brand H miring ini jarang dibeli orang dengan berbagai alasan baik orang kota ataupun wong ndeso adalah sebagai berikut:
1. Dianggap mobil murah
2. Kurang reliable, mudah rusak, spare part mahal, susah didapat
3. Kurang bergengsi
4. Takut kurang laku, harga jual jatuh, susah untuk dijual, takut rugi besar.

Dan hal tersebut diatas terbukti, beberapa orang nanya ke saya kok beli Hyundai, kok bukan Toyota/Honda. Kami sekeluargapun sepakat jawabnya: Ya kami memang pilih mobil Korea yang harganya murah meriah, kalau mobil Jepang harganya lebih mahal. Merekapun gak nanya lebih detail lagi mendengar jawaban seperti itu. Tapi ada juga sebagian orang yang menyangka harganya malah se miliar, ha…ha..ha…sama-sama kami wong ndeso. Bagi kami sudah biasa miara mobil non mainstream, sebelumnya 4 thn Captiva VCDI dan Mazda CX-5 tanpa rewel dan puas. Jadi kami sudah tidak terpengaruh dengan statement2 diatas.

Mobil ini genap berusia 6 bulan dengan pemakaian baru mendekati 13 ribu km, banyak ngeram digarasi karena musim covid-19. Seharusnya sudah mendekati 20 rb km kalo tidak ada covid karena planning awal mau turing keliling Jawa hingga Lombok . Mungkin dengan km sekian sudah cukup untuk bisa berbagi pengalaman memiliki dan mengendarainya. Berikut ini latar belakang miara Hyundai Grand Santa Fe:

Selama ini kalo turing keliling Jawa-Madura hingga Lombok selalu menggunakan fortuner VNT untuk semua anggota keluarga 5 orang dan barang-barang tas dan koper. Karena VNT sudah berumur 7 tahun tadinya mau tukar yang baru. Tapi setelah saya pikir- pikir umur sudah kepala 5 kepingin tunggangan yang nyaman, bertenaga, kabin yang luas 7 seater, dan dilengkapi dengan passive/active safety device. Kalau ladder frame lagi selama ini terasa kurang safe karena sering ngebut 140- 150 km/h baik sendiri maupun bawa keluarga, dan jujur saja kurang terasa nyaman. Dengan kecepatan segitu ladder frame yang jangkung dan ban tebal sangat berisiko terguling. Terbukti sudah ada beberapa ANF/PJS yang terguling di jalan toll di Jawa Timur. Akhirnya VNT tidak jadi dijual karena masukan teman2 disini VNT paling kuat tahan B-100. Akhirnya dengan berat hati kami menjual mobil Mazda CX-5 FL kesayangan kami terutama anak-anak dan istri yang sudah setia menemani keluarga kami selama 4 tahun tanpa rewel. Akhirnya harus kami relakan untuk dijual dan satu malam sekali tawar langsung laku.

Sebagai calon penggantinya kriteria mobil yang kami harapkan adalah sebagai berikut:
1. Monokok 7 seater dengan passive/active safety device yang memadai dan nyaman dikendarai 5 orang, nyaman buat ngebut speed 150-180 km/h
di tol Trans Jawa
2. Power dan torsi standard harus lebih lebih besar dari CX-5 karena harus kuat jalan jauh naik turun pegunungan, bukit dan pantai, perlu power
dan torsi yang besar. Mesin bensin sekelas CX-5, torsinya terasa kurang kuat buat di pegunungan dengan full load. Pengalaman CX-5 dengan
tenaga 189 HP full load megap-megap saat di trek lurus menanjak menuju Cemorosewu - telaga sarangan, gak bisa ngebut disini, hanya
merayap engine meraung hanya gigi 1-2. Ini jalur favorite keluarga kami, menanjak dan berkabut.

Dari kedua kriteria tersebut diatas sudah ada pilihan yang masuk yaitu Mazda CX-9 230HP/450 NM. Kami sudah melakukan test drive. Anak-anak dan isteri sudah cocok dengan CX-9 modelnya sporty, modis, dan kabin sangat lapang meskipun sebetulnya design CX-9 sudah lama.
Namun saya sendiri berbeda dengan mereka, akomodasi CX-9 OK lapang, namun selain lebih lapang tidak beda jauh dengan CX-5 sehingga begitu berada dalam kabin serasa tidak ganti mobil serasa masih dalam CX-5 juga, bosan jadinya. Saya masih menyimpan keraguan untuk ambil Mazda CX-9 karena takut cepat bosan nantinya sampai pada suatu hari saat kami sekeluarga jalan-jalan di Surabaya lihat pameran mobil di Grand City, saat mendekat boot Hyundai tiba-tiba cewek EO nya menarik istri saya dan memberikan pertanyaan mobil apa favorit pengunjung pameran di Jakarta tahun 2018, saya bisikin Santafe, akhirnya dikasih hadiah kaos Hyundai. Dan ternyata inilah awal ketertarikan dan berjodoh hingga membeli Grand Santafe. Case seperti ini sama persis saat awal kami membeli Mazda CX-5, istri saya juga dapat hadiah kaos Mazda saat pameran ditempat yang sama.

Salesnya langsung menjelaskan semua tentang Santafe. Dan kamipun sangat tertarik dan terkesan design eksterior maupun interior yang lebih fresh dari CX-9 dan kabinnyapun juga lapang hingga baris ketiga, apalagi panorama sunroofnya yang sangat besar. Namun ada satu hal yang masih membuat saya meragukan Santafe, yaitu tenaga hanya 190 HP. Kami sudah terbiasa bawa Fortuner VNT modif 240 HP jadi masih ragu dengan kemampuan Santafe. Setelah baca-baca di SM ternyata Santafe bisa diremap hingga 230 HP jadi kami sudah bulat untuk ambi Santafe.
Kamipun diminta sales untuk TD di lain hari, dan saat TD inilah keraguan saya terjawab, ternyata meskipun hanya 190 HP ternyata tenaganya bisa tersalurkan dengan baik oleh transmisi 8 speed, dengan penumpang 6 orang saya geber hingga 185 km/jam di toll pandaan, ajib lebih enak dari VNT saya yang 240 HP. Mungkin karena beda transmisi 8 VS 4 AT.
Akhirnya kamipun bungkus Grand Santafe.

PERFORMA, HANDLING, KENYAMANAN, KESENYAPAN:

Saat berkendara di jalan toll semen yang bumpy dengan full load kami sekeluarga 5 orang + koper dan barang-barang dengan berat total hampir setengah ton (maklum kami berlima gendut2 he..he), tanpa terasa kecepatan sudah mendekati 200 km/h. Dan sayapun heran kenapa tidak ada alarm yang berbunyi. Biasanya saat speed 150-160 km/h anak dan isteri sudah membunyikan alarm pak jangan ngebut, dan isteripun juga teriak ojo banter-banter sam. Bahkan speed diatas 200 km merekapun masih santai. Anak paling kecil main gadget didepan, yang nomer 2 tidur dibangku paling belakang, istri juga masih asik ngobrol. Kondisi mobil masih stabil dikecepatan segini. Dan yang paling saya suka rpm mesin hanya 3000, sengaja saya maintain rpm segini dan tidak mengaktifkan cruise control dan suara mesinpun ternyata halus sekali nyaris tidak terdengar. Berbeda dengan CX-5 dikecepatan 160 km/h mesin sudah meraung karena rpm tinggi bikin anak-anak dan isteri takut dan panik. Dan inilah yang bikin alarm anak dan isteri langsung keluar: jangan ngebut paak. Dijalan raya kami hamper tidak pernah menggunakan manual mode maupun sport mode kecuali di tanjakan extreme. Posisi D Echo maupun Comfort Mode sudah enak buat ngebut dan menyalib kendaraan lain, gak perlu manual maupun sport mode.
Dikecepatan diatas 200 km/h dengan beban hampir setengah ton handling masih mantap. Dan ini membuat saya ketagihan saat mengendarai dijalan tol. Ternyata mobil ini DIAM-DIAM MENGHANYUTKAN. Kalau tidak sering lihat speedo meter kita bisa terlena. Rod noise mobil ini diukur menggunakan alat menurut Grid OTTO : Pada speed 60 km/jam: 60.3dB, Mercy GLC 200 AMG Line: 61.4 dB

Dan niat saya yang sebelumnya ingin Remap mobil ini terpaksa saya urungkan. Tenaga standard sudah mumpuni dan bisa memenuhi ekspektasi saya meskipun hanya 190 HP/440 NM. Namun didukung dengan transmisi 8 speed tenaga bisa termanage dengan bagus.
Ngebut dengan Grand Santafe ini saya lebih tenang dan confident karena active dan passive safety device nya sudah cukup. Ban juga mantap serasa lengket di aspal Continental Sport Contact 19 inch (lebih enak dari Toyo Proxes bawaan CX-5) yang sama-sama 19 inch. Kata si Ridwan Hanif perbiji harganya 5 juta (gak tahu bener atau gak). Toyo hanya 2.8 jt (pernah ganti di CX-5).
Karena musim Covid, belakangan ini lebih banyak ngeram di rumah dan lebih sering jalan ke pegunungan dan pantai yang sepi. Mobil ini enak buat naik turun gunung dan pantai. Gunung Kelud, Gunung Kawi, pantai Tambakrejo dan pantai Jolosutro. Yogya-Semarang-Banyuwangi. Belum sempat keluar Jawa karena covid.
Untuk bunyi-bunyian: dashboard, kabin dan luar bener-benar tidak ada sama sekali hingga km mendekati 13 rb setiap hari melibas jalan kampong yang bolong-bolong dan juga sering bawa di gunung dan pantai. Hanya sekali bunyi kletek-kletek karena sabuk fuel tank kendor, dikencengin, solved.

FUEL CONSUMPTION:
Ini mobil paling irit yang pernah kami punya. Saat jalan santai bisa 24 km/liter. Digeber hingga 200 km/h pun juga masih bisa dapat 1-13, 1-14 km/l dengan beban hampir setengah ton.
BIAYA PERAWATAN:
Garansi 5 tahun, free jasa service selama 11 kali dengan interval tiap 6 bulan atau 10 rb kilometer. Sudah service 10 rb kilometer pertama, hanya kena biaya 252 rb ganti filter oli. Oli mesin bawa sendiri.

KEKURANGAN:
- Lampu dekat bawaan kurang terang (LED HDX 6600 Kelvin).
- Lampu bagasi, plat nomor, lampu mundur dan vanity masih halogen
Modif :
- Ganti lampu dekat dengan LED Phillips Ultinon
- Ganti semua lampu yang masih halogen semuanya dengan LED Phillips.
- Oli gantI dengan PTT 5W 30

KONKLUSI :
Mobil ini menurut kami sebagai wong ndeso adalah nyaris sempurna dan semuanya diatas ekspektasi saya ketika saya akan membeli mobil ini. Saya dan keluarga puas dengan mobil Korea ini.

Eksterior:
https://imagizer.imageshack.com/img922/1606/u0HrJD.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8633/BPhlsk.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2482/uGiG1J.jpg

Interior:
https://imagizer.imageshack.com/img924/6816/zSixSw.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/9402/Zi8zF9.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/7038/xDBMDt.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2052/WVMOUT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/199/3tCo8w.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/8565/lbfwWo.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/1951/A6QXp5.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2181/ycBeSz.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2687/mT3tVM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6415/W07a8a.jpg

Ruang mesin:
https://imagizer.imageshack.com/img923/9254/xVjhPe.jpg
Cover engine dilapisi high density foam
https://imagizer.imageshack.com/img923/4437/WVHj4s.jpg
Injector Piezo Type Bosch
https://imagizer.imageshack.com/img923/7789/qL7FZk.jpg
Vapor oli/gas blowby dari crankshaft ada diaphragm pressure regulator sebelum masuk intake turbo
https://imagizer.imageshack.com/img922/9892/vjLVoE.jpg
Baterai 90 Ah, agak susah kalau ganti, musti copot belalai air intake
https://imagizer.imageshack.com/img924/3312/4JxRxu.jpg
Filter udara berada diatas mudah untuk mengganti
https://imagizer.imageshack.com/img922/785/ARXILR.jpg

Konsumsi Fuel:
https://imagizer.imageshack.com/img924/3008/2dgww4.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2536/pWupsU.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/3640/TpNcds.jpg

Ngebut santai di tol dengan keluarga 5 orang+barang total load hampir setengah ton:
https://imagizer.imageshack.com/img923/259/kRR3Ze.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8269/euhNmf.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5214/gc5hJd.jpg


Jalanan di kampung ndeso:

https://imagizer.imageshack.com/img923/8093/VsBjm6.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5654/eEXyLM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/6200/8A6vEK.jpg

Musim Covid main di pegunungan dan pantai yang sepi...
https://imagizer.imageshack.com/img922/6852/ZzPE05.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2696/sMQthT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5417/4MbbBe.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5171/cTbIbn.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6900/MtvVot.jpg

Pengalaman di jalan tol yang sedikit fun:

Mungkin karena jarang terlihat di jalan dan brand H miring, banyak kendaraan lain yang mungkin penasaran dan berusaha memprovokasi, coba-coba, menyodok, menyalip dengan gas pol dan cumi hitamnya. Baik monokok maupun ladder frame disepanjang jalan tol Malang-Surabaya- Solo-Semarang. Namun saya tenang saja karena saya sudah tahu karakter mobil mereka. Saat speed mendekati 200 saat saya mulai ngegas mereka malah ngerem …he..he..karena jalan tol banyak yang menikung. Tapi ya memang mereka harus ngerem, kalau nggak ngerem mobil jangkung gitu bisa terguling.
SEKIAN SHARINGNYA……
Kalau remap ecu di mana om ?
martinnn
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2898
Joined: Mon Aug 17, 2015 6:32
Location: Jabodetabek
Daily Vehicle: Innova gen 1 vvti + Supra X 125 with Givi Top box

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by martinnn »

Mantap reviewnya.... Korea emang top kiblat eropanya
Morv.co.id ( Audio Visual Production )
Astha Jaya Indo ( Distributor LED Lamp and PJU Solar panel , interior and Lighting Designer )

https://api.whatsapp.com/send?phone=6281288415145
User avatar
riizv89
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 175
Joined: Wed Apr 12, 2017 5:52
Location: Indonesia
Daily Vehicle: Tokinov

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by riizv89 »

ongisnade wrote:Hallo para pembaca SM,
Berikut ini saya mau berbagi pengalaman miara mobil yang non mainstream yang biasanya hanya dimiliki orang-orang yang tinggal dikota besar. Namun kali ini saya sebagai wong ndeso, karena memang tinggal dipedesaan yang jauh dari kota besar, 4-5 jam perjalanan dari Surabaya. Yah sesuai judulnya Grand Santa Fe Ndeso (punya wong ndeso) he…he… Namun sebelumnya mohon maaf bahasanya mungkin tidak akan seperti rekan-rekan reviewer yang lain yang pengalaman dan education background nya sudah mumpuni S1-S2-S3. Kalo saya asli wong ndeso awam hanya tamat S3 saja (SD-SMP-SMA) he…he…jadi harap dimaklumi. Karena hanya tamat SMA saja saya tidak berbagi pengalaman berdasarkan ilmu atau teori, tapi berdasarkan praktek pemakaian harian. Ilmunya gak cukup untuk berteori he..he, dan mungkin sedikit katrok ha…ha..ha

Kita mulai:
Selama ini yang sering saya dengar dan sering baca di forum dari orang-orang tentang brand H miring ini jarang dibeli orang dengan berbagai alasan baik orang kota ataupun wong ndeso adalah sebagai berikut:
1. Dianggap mobil murah
2. Kurang reliable, mudah rusak, spare part mahal, susah didapat
3. Kurang bergengsi
4. Takut kurang laku, harga jual jatuh, susah untuk dijual, takut rugi besar.

Dan hal tersebut diatas terbukti, beberapa orang nanya ke saya kok beli Hyundai, kok bukan Toyota/Honda. Kami sekeluargapun sepakat jawabnya: Ya kami memang pilih mobil Korea yang harganya murah meriah, kalau mobil Jepang harganya lebih mahal. Merekapun gak nanya lebih detail lagi mendengar jawaban seperti itu. Tapi ada juga sebagian orang yang menyangka harganya malah se miliar, ha…ha..ha…sama-sama kami wong ndeso. Bagi kami sudah biasa miara mobil non mainstream, sebelumnya 4 thn Captiva VCDI dan Mazda CX-5 tanpa rewel dan puas. Jadi kami sudah tidak terpengaruh dengan statement2 diatas.

Mobil ini genap berusia 6 bulan dengan pemakaian baru mendekati 13 ribu km, banyak ngeram digarasi karena musim covid-19. Seharusnya sudah mendekati 20 rb km kalo tidak ada covid karena planning awal mau turing keliling Jawa hingga Lombok . Mungkin dengan km sekian sudah cukup untuk bisa berbagi pengalaman memiliki dan mengendarainya. Berikut ini latar belakang miara Hyundai Grand Santa Fe:

Selama ini kalo turing keliling Jawa-Madura hingga Lombok selalu menggunakan fortuner VNT untuk semua anggota keluarga 5 orang dan barang-barang tas dan koper. Karena VNT sudah berumur 7 tahun tadinya mau tukar yang baru. Tapi setelah saya pikir- pikir umur sudah kepala 5 kepingin tunggangan yang nyaman, bertenaga, kabin yang luas 7 seater, dan dilengkapi dengan passive/active safety device. Kalau ladder frame lagi selama ini terasa kurang safe karena sering ngebut 140- 150 km/h baik sendiri maupun bawa keluarga, dan jujur saja kurang terasa nyaman. Dengan kecepatan segitu ladder frame yang jangkung dan ban tebal sangat berisiko terguling. Terbukti sudah ada beberapa ANF/PJS yang terguling di jalan toll di Jawa Timur. Akhirnya VNT tidak jadi dijual karena masukan teman2 disini VNT paling kuat tahan B-100. Akhirnya dengan berat hati kami menjual mobil Mazda CX-5 FL kesayangan kami terutama anak-anak dan istri yang sudah setia menemani keluarga kami selama 4 tahun tanpa rewel. Akhirnya harus kami relakan untuk dijual dan satu malam sekali tawar langsung laku.

Sebagai calon penggantinya kriteria mobil yang kami harapkan adalah sebagai berikut:
1. Monokok 7 seater dengan passive/active safety device yang memadai dan nyaman dikendarai 5 orang, nyaman buat ngebut speed 150-180 km/h
di tol Trans Jawa
2. Power dan torsi standard harus lebih lebih besar dari CX-5 karena harus kuat jalan jauh naik turun pegunungan, bukit dan pantai, perlu power
dan torsi yang besar. Mesin bensin sekelas CX-5, torsinya terasa kurang kuat buat di pegunungan dengan full load. Pengalaman CX-5 dengan
tenaga 189 HP full load megap-megap saat di trek lurus menanjak menuju Cemorosewu - telaga sarangan, gak bisa ngebut disini, hanya
merayap engine meraung hanya gigi 1-2. Ini jalur favorite keluarga kami, menanjak dan berkabut.

Dari kedua kriteria tersebut diatas sudah ada pilihan yang masuk yaitu Mazda CX-9 230HP/450 NM. Kami sudah melakukan test drive. Anak-anak dan isteri sudah cocok dengan CX-9 modelnya sporty, modis, dan kabin sangat lapang meskipun sebetulnya design CX-9 sudah lama.
Namun saya sendiri berbeda dengan mereka, akomodasi CX-9 OK lapang, namun selain lebih lapang tidak beda jauh dengan CX-5 sehingga begitu berada dalam kabin serasa tidak ganti mobil serasa masih dalam CX-5 juga, bosan jadinya. Saya masih menyimpan keraguan untuk ambil Mazda CX-9 karena takut cepat bosan nantinya sampai pada suatu hari saat kami sekeluarga jalan-jalan di Surabaya lihat pameran mobil di Grand City, saat mendekat boot Hyundai tiba-tiba cewek EO nya menarik istri saya dan memberikan pertanyaan mobil apa favorit pengunjung pameran di Jakarta tahun 2018, saya bisikin Santafe, akhirnya dikasih hadiah kaos Hyundai. Dan ternyata inilah awal ketertarikan dan berjodoh hingga membeli Grand Santafe. Case seperti ini sama persis saat awal kami membeli Mazda CX-5, istri saya juga dapat hadiah kaos Mazda saat pameran ditempat yang sama.

Salesnya langsung menjelaskan semua tentang Santafe. Dan kamipun sangat tertarik dan terkesan design eksterior maupun interior yang lebih fresh dari CX-9 dan kabinnyapun juga lapang hingga baris ketiga, apalagi panorama sunroofnya yang sangat besar. Namun ada satu hal yang masih membuat saya meragukan Santafe, yaitu tenaga hanya 190 HP. Kami sudah terbiasa bawa Fortuner VNT modif 240 HP jadi masih ragu dengan kemampuan Santafe. Setelah baca-baca di SM ternyata Santafe bisa diremap hingga 230 HP jadi kami sudah bulat untuk ambi Santafe.
Kamipun diminta sales untuk TD di lain hari, dan saat TD inilah keraguan saya terjawab, ternyata meskipun hanya 190 HP ternyata tenaganya bisa tersalurkan dengan baik oleh transmisi 8 speed, dengan penumpang 6 orang saya geber hingga 185 km/jam di toll pandaan, ajib lebih enak dari VNT saya yang 240 HP. Mungkin karena beda transmisi 8 VS 4 AT.
Akhirnya kamipun bungkus Grand Santafe.

PERFORMA, HANDLING, KENYAMANAN, KESENYAPAN:

Saat berkendara di jalan toll semen yang bumpy dengan full load kami sekeluarga 5 orang + koper dan barang-barang dengan berat total hampir setengah ton (maklum kami berlima gendut2 he..he), tanpa terasa kecepatan sudah mendekati 200 km/h. Dan sayapun heran kenapa tidak ada alarm yang berbunyi. Biasanya saat speed 150-160 km/h anak dan isteri sudah membunyikan alarm pak jangan ngebut, dan isteripun juga teriak ojo banter-banter sam. Bahkan speed diatas 200 km merekapun masih santai. Anak paling kecil main gadget didepan, yang nomer 2 tidur dibangku paling belakang, istri juga masih asik ngobrol. Kondisi mobil masih stabil dikecepatan segini. Dan yang paling saya suka rpm mesin hanya 3000, sengaja saya maintain rpm segini dan tidak mengaktifkan cruise control dan suara mesinpun ternyata halus sekali nyaris tidak terdengar. Berbeda dengan CX-5 dikecepatan 160 km/h mesin sudah meraung karena rpm tinggi bikin anak-anak dan isteri takut dan panik. Dan inilah yang bikin alarm anak dan isteri langsung keluar: jangan ngebut paak. Dijalan raya kami hamper tidak pernah menggunakan manual mode maupun sport mode kecuali di tanjakan extreme. Posisi D Echo maupun Comfort Mode sudah enak buat ngebut dan menyalib kendaraan lain, gak perlu manual maupun sport mode.
Dikecepatan diatas 200 km/h dengan beban hampir setengah ton handling masih mantap. Dan ini membuat saya ketagihan saat mengendarai dijalan tol. Ternyata mobil ini DIAM-DIAM MENGHANYUTKAN. Kalau tidak sering lihat speedo meter kita bisa terlena. Rod noise mobil ini diukur menggunakan alat menurut Grid OTTO : Pada speed 60 km/jam: 60.3dB, Mercy GLC 200 AMG Line: 61.4 dB

Dan niat saya yang sebelumnya ingin Remap mobil ini terpaksa saya urungkan. Tenaga standard sudah mumpuni dan bisa memenuhi ekspektasi saya meskipun hanya 190 HP/440 NM. Namun didukung dengan transmisi 8 speed tenaga bisa termanage dengan bagus.
Ngebut dengan Grand Santafe ini saya lebih tenang dan confident karena active dan passive safety device nya sudah cukup. Ban juga mantap serasa lengket di aspal Continental Sport Contact 19 inch (lebih enak dari Toyo Proxes bawaan CX-5) yang sama-sama 19 inch. Kata si Ridwan Hanif perbiji harganya 5 juta (gak tahu bener atau gak). Toyo hanya 2.8 jt (pernah ganti di CX-5).
Karena musim Covid, belakangan ini lebih banyak ngeram di rumah dan lebih sering jalan ke pegunungan dan pantai yang sepi. Mobil ini enak buat naik turun gunung dan pantai. Gunung Kelud, Gunung Kawi, pantai Tambakrejo dan pantai Jolosutro. Yogya-Semarang-Banyuwangi. Belum sempat keluar Jawa karena covid.
Untuk bunyi-bunyian: dashboard, kabin dan luar bener-benar tidak ada sama sekali hingga km mendekati 13 rb setiap hari melibas jalan kampong yang bolong-bolong dan juga sering bawa di gunung dan pantai. Hanya sekali bunyi kletek-kletek karena sabuk fuel tank kendor, dikencengin, solved.

FUEL CONSUMPTION:
Ini mobil paling irit yang pernah kami punya. Saat jalan santai bisa 24 km/liter. Digeber hingga 200 km/h pun juga masih bisa dapat 1-13, 1-14 km/l dengan beban hampir setengah ton.
BIAYA PERAWATAN:
Garansi 5 tahun, free jasa service selama 11 kali dengan interval tiap 6 bulan atau 10 rb kilometer. Sudah service 10 rb kilometer pertama, hanya kena biaya 252 rb ganti filter oli. Oli mesin bawa sendiri.

KEKURANGAN:
- Lampu dekat bawaan kurang terang (LED HDX 6600 Kelvin).
- Lampu bagasi, plat nomor, lampu mundur dan vanity masih halogen
Modif :
- Ganti lampu dekat dengan LED Phillips Ultinon
- Ganti semua lampu yang masih halogen semuanya dengan LED Phillips.
- Oli gantI dengan PTT 5W 30

KONKLUSI :
Mobil ini menurut kami sebagai wong ndeso adalah nyaris sempurna dan semuanya diatas ekspektasi saya ketika saya akan membeli mobil ini. Saya dan keluarga puas dengan mobil Korea ini.

Eksterior:
https://imagizer.imageshack.com/img922/1606/u0HrJD.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8633/BPhlsk.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2482/uGiG1J.jpg

Interior:
https://imagizer.imageshack.com/img924/6816/zSixSw.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/9402/Zi8zF9.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/7038/xDBMDt.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2052/WVMOUT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/199/3tCo8w.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/8565/lbfwWo.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/1951/A6QXp5.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2181/ycBeSz.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2687/mT3tVM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6415/W07a8a.jpg

Ruang mesin:
https://imagizer.imageshack.com/img923/9254/xVjhPe.jpg
Cover engine dilapisi high density foam
https://imagizer.imageshack.com/img923/4437/WVHj4s.jpg
Injector Piezo Type Bosch
https://imagizer.imageshack.com/img923/7789/qL7FZk.jpg
Vapor oli/gas blowby dari crankshaft ada diaphragm pressure regulator sebelum masuk intake turbo
https://imagizer.imageshack.com/img922/9892/vjLVoE.jpg
Baterai 90 Ah, agak susah kalau ganti, musti copot belalai air intake
https://imagizer.imageshack.com/img924/3312/4JxRxu.jpg
Filter udara berada diatas mudah untuk mengganti
https://imagizer.imageshack.com/img922/785/ARXILR.jpg

Konsumsi Fuel:
https://imagizer.imageshack.com/img924/3008/2dgww4.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2536/pWupsU.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/3640/TpNcds.jpg

Ngebut santai di tol dengan keluarga 5 orang+barang total load hampir setengah ton:
https://imagizer.imageshack.com/img923/259/kRR3Ze.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8269/euhNmf.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5214/gc5hJd.jpg


Jalanan di kampung ndeso:

https://imagizer.imageshack.com/img923/8093/VsBjm6.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5654/eEXyLM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/6200/8A6vEK.jpg

Musim Covid main di pegunungan dan pantai yang sepi...
https://imagizer.imageshack.com/img922/6852/ZzPE05.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2696/sMQthT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5417/4MbbBe.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5171/cTbIbn.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6900/MtvVot.jpg

Pengalaman di jalan tol yang sedikit fun:

Mungkin karena jarang terlihat di jalan dan brand H miring, banyak kendaraan lain yang mungkin penasaran dan berusaha memprovokasi, coba-coba, menyodok, menyalip dengan gas pol dan cumi hitamnya. Baik monokok maupun ladder frame disepanjang jalan tol Malang-Surabaya- Solo-Semarang. Namun saya tenang saja karena saya sudah tahu karakter mobil mereka. Saat speed mendekati 200 saat saya mulai ngegas mereka malah ngerem …he..he..karena jalan tol banyak yang menikung. Tapi ya memang mereka harus ngerem, kalau nggak ngerem mobil jangkung gitu bisa terguling.
SEKIAN SHARINGNYA……
Lha klo ini wong ndeso rejeki kutho... Hehe
Model ini ganteng, RV mungkin lebih baik dari model sebelumnya (santafe model 2013)..
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

martinnn wrote: Sun Jul 12, 2020 6:36 Mantap reviewnya.... Korea emang top kiblat eropanya
Sepertinya gitu om he...he anteng buat ngebut
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

riizv89 wrote: Sun Jul 12, 2020 7:24
ongisnade wrote:Hallo para pembaca SM,
Berikut ini saya mau berbagi pengalaman miara mobil yang non mainstream yang biasanya hanya dimiliki orang-orang yang tinggal dikota besar. Namun kali ini saya sebagai wong ndeso, karena memang tinggal dipedesaan yang jauh dari kota besar, 4-5 jam perjalanan dari Surabaya. Yah sesuai judulnya Grand Santa Fe Ndeso (punya wong ndeso) he…he… Namun sebelumnya mohon maaf bahasanya mungkin tidak akan seperti rekan-rekan reviewer yang lain yang pengalaman dan education background nya sudah mumpuni S1-S2-S3. Kalo saya asli wong ndeso awam hanya tamat S3 saja (SD-SMP-SMA) he…he…jadi harap dimaklumi. Karena hanya tamat SMA saja saya tidak berbagi pengalaman berdasarkan ilmu atau teori, tapi berdasarkan praktek pemakaian harian. Ilmunya gak cukup untuk berteori he..he, dan mungkin sedikit katrok ha…ha..ha

Kita mulai:
Selama ini yang sering saya dengar dan sering baca di forum dari orang-orang tentang brand H miring ini jarang dibeli orang dengan berbagai alasan baik orang kota ataupun wong ndeso adalah sebagai berikut:
1. Dianggap mobil murah
2. Kurang reliable, mudah rusak, spare part mahal, susah didapat
3. Kurang bergengsi
4. Takut kurang laku, harga jual jatuh, susah untuk dijual, takut rugi besar.

Dan hal tersebut diatas terbukti, beberapa orang nanya ke saya kok beli Hyundai, kok bukan Toyota/Honda. Kami sekeluargapun sepakat jawabnya: Ya kami memang pilih mobil Korea yang harganya murah meriah, kalau mobil Jepang harganya lebih mahal. Merekapun gak nanya lebih detail lagi mendengar jawaban seperti itu. Tapi ada juga sebagian orang yang menyangka harganya malah se miliar, ha…ha..ha…sama-sama kami wong ndeso. Bagi kami sudah biasa miara mobil non mainstream, sebelumnya 4 thn Captiva VCDI dan Mazda CX-5 tanpa rewel dan puas. Jadi kami sudah tidak terpengaruh dengan statement2 diatas.

Mobil ini genap berusia 6 bulan dengan pemakaian baru mendekati 13 ribu km, banyak ngeram digarasi karena musim covid-19. Seharusnya sudah mendekati 20 rb km kalo tidak ada covid karena planning awal mau turing keliling Jawa hingga Lombok . Mungkin dengan km sekian sudah cukup untuk bisa berbagi pengalaman memiliki dan mengendarainya. Berikut ini latar belakang miara Hyundai Grand Santa Fe:

Selama ini kalo turing keliling Jawa-Madura hingga Lombok selalu menggunakan fortuner VNT untuk semua anggota keluarga 5 orang dan barang-barang tas dan koper. Karena VNT sudah berumur 7 tahun tadinya mau tukar yang baru. Tapi setelah saya pikir- pikir umur sudah kepala 5 kepingin tunggangan yang nyaman, bertenaga, kabin yang luas 7 seater, dan dilengkapi dengan passive/active safety device. Kalau ladder frame lagi selama ini terasa kurang safe karena sering ngebut 140- 150 km/h baik sendiri maupun bawa keluarga, dan jujur saja kurang terasa nyaman. Dengan kecepatan segitu ladder frame yang jangkung dan ban tebal sangat berisiko terguling. Terbukti sudah ada beberapa ANF/PJS yang terguling di jalan toll di Jawa Timur. Akhirnya VNT tidak jadi dijual karena masukan teman2 disini VNT paling kuat tahan B-100. Akhirnya dengan berat hati kami menjual mobil Mazda CX-5 FL kesayangan kami terutama anak-anak dan istri yang sudah setia menemani keluarga kami selama 4 tahun tanpa rewel. Akhirnya harus kami relakan untuk dijual dan satu malam sekali tawar langsung laku.

Sebagai calon penggantinya kriteria mobil yang kami harapkan adalah sebagai berikut:
1. Monokok 7 seater dengan passive/active safety device yang memadai dan nyaman dikendarai 5 orang, nyaman buat ngebut speed 150-180 km/h
di tol Trans Jawa
2. Power dan torsi standard harus lebih lebih besar dari CX-5 karena harus kuat jalan jauh naik turun pegunungan, bukit dan pantai, perlu power
dan torsi yang besar. Mesin bensin sekelas CX-5, torsinya terasa kurang kuat buat di pegunungan dengan full load. Pengalaman CX-5 dengan
tenaga 189 HP full load megap-megap saat di trek lurus menanjak menuju Cemorosewu - telaga sarangan, gak bisa ngebut disini, hanya
merayap engine meraung hanya gigi 1-2. Ini jalur favorite keluarga kami, menanjak dan berkabut.

Dari kedua kriteria tersebut diatas sudah ada pilihan yang masuk yaitu Mazda CX-9 230HP/450 NM. Kami sudah melakukan test drive. Anak-anak dan isteri sudah cocok dengan CX-9 modelnya sporty, modis, dan kabin sangat lapang meskipun sebetulnya design CX-9 sudah lama.
Namun saya sendiri berbeda dengan mereka, akomodasi CX-9 OK lapang, namun selain lebih lapang tidak beda jauh dengan CX-5 sehingga begitu berada dalam kabin serasa tidak ganti mobil serasa masih dalam CX-5 juga, bosan jadinya. Saya masih menyimpan keraguan untuk ambil Mazda CX-9 karena takut cepat bosan nantinya sampai pada suatu hari saat kami sekeluarga jalan-jalan di Surabaya lihat pameran mobil di Grand City, saat mendekat boot Hyundai tiba-tiba cewek EO nya menarik istri saya dan memberikan pertanyaan mobil apa favorit pengunjung pameran di Jakarta tahun 2018, saya bisikin Santafe, akhirnya dikasih hadiah kaos Hyundai. Dan ternyata inilah awal ketertarikan dan berjodoh hingga membeli Grand Santafe. Case seperti ini sama persis saat awal kami membeli Mazda CX-5, istri saya juga dapat hadiah kaos Mazda saat pameran ditempat yang sama.

Salesnya langsung menjelaskan semua tentang Santafe. Dan kamipun sangat tertarik dan terkesan design eksterior maupun interior yang lebih fresh dari CX-9 dan kabinnyapun juga lapang hingga baris ketiga, apalagi panorama sunroofnya yang sangat besar. Namun ada satu hal yang masih membuat saya meragukan Santafe, yaitu tenaga hanya 190 HP. Kami sudah terbiasa bawa Fortuner VNT modif 240 HP jadi masih ragu dengan kemampuan Santafe. Setelah baca-baca di SM ternyata Santafe bisa diremap hingga 230 HP jadi kami sudah bulat untuk ambi Santafe.
Kamipun diminta sales untuk TD di lain hari, dan saat TD inilah keraguan saya terjawab, ternyata meskipun hanya 190 HP ternyata tenaganya bisa tersalurkan dengan baik oleh transmisi 8 speed, dengan penumpang 6 orang saya geber hingga 185 km/jam di toll pandaan, ajib lebih enak dari VNT saya yang 240 HP. Mungkin karena beda transmisi 8 VS 4 AT.
Akhirnya kamipun bungkus Grand Santafe.

PERFORMA, HANDLING, KENYAMANAN, KESENYAPAN:

Saat berkendara di jalan toll semen yang bumpy dengan full load kami sekeluarga 5 orang + koper dan barang-barang dengan berat total hampir setengah ton (maklum kami berlima gendut2 he..he), tanpa terasa kecepatan sudah mendekati 200 km/h. Dan sayapun heran kenapa tidak ada alarm yang berbunyi. Biasanya saat speed 150-160 km/h anak dan isteri sudah membunyikan alarm pak jangan ngebut, dan isteripun juga teriak ojo banter-banter sam. Bahkan speed diatas 200 km merekapun masih santai. Anak paling kecil main gadget didepan, yang nomer 2 tidur dibangku paling belakang, istri juga masih asik ngobrol. Kondisi mobil masih stabil dikecepatan segini. Dan yang paling saya suka rpm mesin hanya 3000, sengaja saya maintain rpm segini dan tidak mengaktifkan cruise control dan suara mesinpun ternyata halus sekali nyaris tidak terdengar. Berbeda dengan CX-5 dikecepatan 160 km/h mesin sudah meraung karena rpm tinggi bikin anak-anak dan isteri takut dan panik. Dan inilah yang bikin alarm anak dan isteri langsung keluar: jangan ngebut paak. Dijalan raya kami hamper tidak pernah menggunakan manual mode maupun sport mode kecuali di tanjakan extreme. Posisi D Echo maupun Comfort Mode sudah enak buat ngebut dan menyalib kendaraan lain, gak perlu manual maupun sport mode.
Dikecepatan diatas 200 km/h dengan beban hampir setengah ton handling masih mantap. Dan ini membuat saya ketagihan saat mengendarai dijalan tol. Ternyata mobil ini DIAM-DIAM MENGHANYUTKAN. Kalau tidak sering lihat speedo meter kita bisa terlena. Rod noise mobil ini diukur menggunakan alat menurut Grid OTTO : Pada speed 60 km/jam: 60.3dB, Mercy GLC 200 AMG Line: 61.4 dB

Dan niat saya yang sebelumnya ingin Remap mobil ini terpaksa saya urungkan. Tenaga standard sudah mumpuni dan bisa memenuhi ekspektasi saya meskipun hanya 190 HP/440 NM. Namun didukung dengan transmisi 8 speed tenaga bisa termanage dengan bagus.
Ngebut dengan Grand Santafe ini saya lebih tenang dan confident karena active dan passive safety device nya sudah cukup. Ban juga mantap serasa lengket di aspal Continental Sport Contact 19 inch (lebih enak dari Toyo Proxes bawaan CX-5) yang sama-sama 19 inch. Kata si Ridwan Hanif perbiji harganya 5 juta (gak tahu bener atau gak). Toyo hanya 2.8 jt (pernah ganti di CX-5).
Karena musim Covid, belakangan ini lebih banyak ngeram di rumah dan lebih sering jalan ke pegunungan dan pantai yang sepi. Mobil ini enak buat naik turun gunung dan pantai. Gunung Kelud, Gunung Kawi, pantai Tambakrejo dan pantai Jolosutro. Yogya-Semarang-Banyuwangi. Belum sempat keluar Jawa karena covid.
Untuk bunyi-bunyian: dashboard, kabin dan luar bener-benar tidak ada sama sekali hingga km mendekati 13 rb setiap hari melibas jalan kampong yang bolong-bolong dan juga sering bawa di gunung dan pantai. Hanya sekali bunyi kletek-kletek karena sabuk fuel tank kendor, dikencengin, solved.

FUEL CONSUMPTION:
Ini mobil paling irit yang pernah kami punya. Saat jalan santai bisa 24 km/liter. Digeber hingga 200 km/h pun juga masih bisa dapat 1-13, 1-14 km/l dengan beban hampir setengah ton.
BIAYA PERAWATAN:
Garansi 5 tahun, free jasa service selama 11 kali dengan interval tiap 6 bulan atau 10 rb kilometer. Sudah service 10 rb kilometer pertama, hanya kena biaya 252 rb ganti filter oli. Oli mesin bawa sendiri.

KEKURANGAN:
- Lampu dekat bawaan kurang terang (LED HDX 6600 Kelvin).
- Lampu bagasi, plat nomor, lampu mundur dan vanity masih halogen
Modif :
- Ganti lampu dekat dengan LED Phillips Ultinon
- Ganti semua lampu yang masih halogen semuanya dengan LED Phillips.
- Oli gantI dengan PTT 5W 30

KONKLUSI :
Mobil ini menurut kami sebagai wong ndeso adalah nyaris sempurna dan semuanya diatas ekspektasi saya ketika saya akan membeli mobil ini. Saya dan keluarga puas dengan mobil Korea ini.

Eksterior:
https://imagizer.imageshack.com/img922/1606/u0HrJD.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8633/BPhlsk.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2482/uGiG1J.jpg

Interior:
https://imagizer.imageshack.com/img924/6816/zSixSw.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/9402/Zi8zF9.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/7038/xDBMDt.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2052/WVMOUT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/199/3tCo8w.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/8565/lbfwWo.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/1951/A6QXp5.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2181/ycBeSz.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2687/mT3tVM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6415/W07a8a.jpg

Ruang mesin:
https://imagizer.imageshack.com/img923/9254/xVjhPe.jpg
Cover engine dilapisi high density foam
https://imagizer.imageshack.com/img923/4437/WVHj4s.jpg
Injector Piezo Type Bosch
https://imagizer.imageshack.com/img923/7789/qL7FZk.jpg
Vapor oli/gas blowby dari crankshaft ada diaphragm pressure regulator sebelum masuk intake turbo
https://imagizer.imageshack.com/img922/9892/vjLVoE.jpg
Baterai 90 Ah, agak susah kalau ganti, musti copot belalai air intake
https://imagizer.imageshack.com/img924/3312/4JxRxu.jpg
Filter udara berada diatas mudah untuk mengganti
https://imagizer.imageshack.com/img922/785/ARXILR.jpg

Konsumsi Fuel:
https://imagizer.imageshack.com/img924/3008/2dgww4.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2536/pWupsU.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/3640/TpNcds.jpg

Ngebut santai di tol dengan keluarga 5 orang+barang total load hampir setengah ton:
https://imagizer.imageshack.com/img923/259/kRR3Ze.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8269/euhNmf.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5214/gc5hJd.jpg


Jalanan di kampung ndeso:

https://imagizer.imageshack.com/img923/8093/VsBjm6.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5654/eEXyLM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/6200/8A6vEK.jpg

Musim Covid main di pegunungan dan pantai yang sepi...
https://imagizer.imageshack.com/img922/6852/ZzPE05.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2696/sMQthT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5417/4MbbBe.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5171/cTbIbn.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6900/MtvVot.jpg

Pengalaman di jalan tol yang sedikit fun:

Mungkin karena jarang terlihat di jalan dan brand H miring, banyak kendaraan lain yang mungkin penasaran dan berusaha memprovokasi, coba-coba, menyodok, menyalip dengan gas pol dan cumi hitamnya. Baik monokok maupun ladder frame disepanjang jalan tol Malang-Surabaya- Solo-Semarang. Namun saya tenang saja karena saya sudah tahu karakter mobil mereka. Saat speed mendekati 200 saat saya mulai ngegas mereka malah ngerem …he..he..karena jalan tol banyak yang menikung. Tapi ya memang mereka harus ngerem, kalau nggak ngerem mobil jangkung gitu bisa terguling.
SEKIAN SHARINGNYA……
Lha klo ini wong ndeso rejeki kutho... Hehe
Model ini ganteng, RV mungkin lebih baik dari model sebelumnya (santafe model 2013)..
Ha..ha..bisa aja om, ya semoga aja om RV nya lebih kuat he...he..
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ChZ »

benzz89 wrote: Sun Jul 12, 2020 0:53 Nonton review di youtube katanya gen 4 ini gejala torque steering masih terasa, mod Chz yang pake gen 3 juga kayanya pernah bilang hal yang sama... yah typical mobil bertenaga & bertorsi besar dengan penggerak roda depan, kecuali Golf MK7, ane pernah pake tanpa ada gejala torque steering sama sekali di segala situasi & kondisi apapun, padahal akselerasinya brutal juga, sampe ane lupa dia juga FWD ternyata [emoji1]
peak torque santi nyaris 2x golf dan dicapai di RPM yang sangat rendah om... dan ban jg pake seri comfort. golf MK7 apalagi yg CBU bannya lebih bagus... lupa klo gak salah conti seri apa gt, profile nya jg lebih tipis.

klo di santi DM ane sih dulu kluar gerbang tol bisa pindah jalur... udah pake unichip jg soalnya. harus pegang stir kenceng-kenceng biar gak kemana mana.

klo mobil bensin cenderung lebih controlled torquesteernya... bahkan Mazda CX9 pun lebih kekontrol dibanding santi DM, di TM pastinya ketolong krn ada traction control...
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
gaspol
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 439
Joined: Sun Nov 25, 2012 16:19

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by gaspol »

Nice review om..

Salam sesama user santafe TM gen 4.

Seru bacanya..persis banget sama pengalaman keluarga kami, dengan full load 5 org dewasa + bawaan khas mudik masih anteng banget padahal kecepatan saat cruising 140-160 an sesekali naik ke 200 di tol trans jawa atau tol JTTS. Not play play lah power mesinnya ganas 😂
Dan santafe ini dah jadi benchmark saya sekeluarga kalo lagi cari mobil lain yang rentang harganya mirip, sejauh ini belum ketemu yang cocok. Pernah saya angkut crv turbo awal tahun lalu, ternyata cukup mengecewakan..jadi hanya pakai 8 bulan lalu dilepas lagi :mky_05:
adityabp
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1213
Joined: Wed May 07, 2014 2:36

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by adityabp »

ongisnade wrote: Sun Jul 12, 2020 4:00
Kalau gaya nyetir om mirip anak saya sepertinya, waktu dia yang nyetir kami di mobil juga berlima saat mau mendahului ANPS ternyata gak mau disalip, anak saya emosi itu dokkar dikejar dipepet terus dijalan umum non tol sampai anak dan istri teriak2 dia gak perduli dan akhirnya bisa disalip juga. Saya mau video in gaya ngebut nyalipnya malah saya dimarahin istri saya he..he...Nah saat itulah saya baru merasakan ternyata brutal juga ini tenaga santafe saat digeber manual sport mode. Gaya nyetir anak saya mirip kalau di F1 pembalap jaman dulu Allianz BWW si Juan Pablo Montoya he..he gradak-gruduk sruduk sana-sini.

Samapi dirumah baru saya nasihati anak saya.
Kejadiannya di jalur searah atau 2 arah om?
Pboyz97
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4571
Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
Location: East Jakarta
Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Pboyz97 »

gaspol wrote: Sun Jul 12, 2020 17:30 Nice review om..

Salam sesama user santafe TM gen 4.

Seru bacanya..persis banget sama pengalaman keluarga kami, dengan full load 5 org dewasa + bawaan khas mudik masih anteng banget padahal kecepatan saat cruising 140-160 an sesekali naik ke 200 di tol trans jawa atau tol JTTS. Not play play lah power mesinnya ganas 😂
Dan santafe ini dah jadi benchmark saya sekeluarga kalo lagi cari mobil lain yang rentang harganya mirip, sejauh ini belum ketemu yang cocok. Pernah saya angkut crv turbo awal tahun lalu, ternyata cukup mengecewakan..jadi hanya pakai 8 bulan lalu dilepas lagi :mky_05:
Waduh, kenapa dilepas om? Ada masalah seperti tuas transmisi copot atau rattling kah di CRV Turbonya? Saya juga pengguna CRV Turbo prestige, beli baru juli tahun lalu, sampe sekarang sih masih fine2 aja, tapi kurang sreg sama interior quality dan road noisenya yg kurang buat mobil 1/2 Milyar, sblmnya pake CX5 2.0 Touring 2013 dan melihara AN CX5 Elite 2018 juga saat ini. Kalo ada rejeki pengen saya lepas buat upgrade ke grand santafe ini, karena selain masalah bq dan road noisenya, udah ada CX5 juga dirumah, jadi agak males kalo pelihara 2 medium SUV , pengen ganti suasana hehehe
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

gaspol wrote: Sun Jul 12, 2020 17:30 Nice review om..

Salam sesama user santafe TM gen 4.

Seru bacanya..persis banget sama pengalaman keluarga kami, dengan full load 5 org dewasa + bawaan khas mudik masih anteng banget padahal kecepatan saat cruising 140-160 an sesekali naik ke 200 di tol trans jawa atau tol JTTS. Not play play lah power mesinnya ganas 😂
Dan santafe ini dah jadi benchmark saya sekeluarga kalo lagi cari mobil lain yang rentang harganya mirip, sejauh ini belum ketemu yang cocok. Pernah saya angkut crv turbo awal tahun lalu, ternyata cukup mengecewakan..jadi hanya pakai 8 bulan lalu dilepas lagi :mky_05:
Terima kasih om salam kembali. Ya om kalau full load bawa keluarga sering ngebut di tol hingga 200 kpj dengan nyaman tanpa berisik suara mesin yang ngegerung khas bensin, tanpa memikirkan RV tukar BPKB dari CRV Turbo ke Santafe sudah dijalan yang benar he...he...he. Putaran mesin 3000 rpm sudah bisa diatas 200 kpj.
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

adityabp wrote: Mon Jul 13, 2020 5:10
ongisnade wrote: Sun Jul 12, 2020 4:00
Kalau gaya nyetir om mirip anak saya sepertinya, waktu dia yang nyetir kami di mobil juga berlima saat mau mendahului ANPS ternyata gak mau disalip, anak saya emosi itu dokkar dikejar dipepet terus dijalan umum non tol sampai anak dan istri teriak2 dia gak perduli dan akhirnya bisa disalip juga. Saya mau video in gaya ngebut nyalipnya malah saya dimarahin istri saya he..he...Nah saat itulah saya baru merasakan ternyata brutal juga ini tenaga santafe saat digeber manual sport mode. Gaya nyetir anak saya mirip kalau di F1 pembalap jaman dulu Allianz BWW si Juan Pablo Montoya he..he gradak-gruduk sruduk sana-sini.

Samapi dirumah baru saya nasihati anak saya.
Kejadiannya di jalur searah atau 2 arah om?
Searah om...
User avatar
34lee
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 613
Joined: Sun Jul 13, 2014 4:09
Location: Republic Of CH

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by 34lee »

Santa fe yg FWD di pake di desa / jalan jelek dah ada bunyi2 / masih senyap Om ?,,,,
Fertille
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 183
Joined: Mon Dec 24, 2018 11:29

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Fertille »

Btw, oli bawaan nya pakai apa om? :mky_03:
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

34lee wrote: Mon Jul 13, 2020 6:27 Santa fe yg FWD di pake di desa / jalan jelek dah ada bunyi2 / masih senyap Om ?,,,,
Sampai saat ini 13 rb km masih senyap. Dashboard benar-benar senyap tanpa ada bunyi sedikitpun. Untuk kaki-kaki juga masih normal. Waktu service 10 ribu km saya minta inspect teknisi tidak ada finding sama sekali, normal.
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

Fertille wrote: Mon Jul 13, 2020 7:28 Btw, oli bawaan nya pakai apa om? :mky_03:
Oli bawaan Shell Rimula 10W 40. Di km 5000 saya ganti Mobil Delvac 1 5W 40, di km 10 ribu ganti PTT 5W 30.
Pboyz97
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4571
Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
Location: East Jakarta
Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Pboyz97 »

ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 6:01
gaspol wrote: Sun Jul 12, 2020 17:30 Nice review om..

Salam sesama user santafe TM gen 4.

Seru bacanya..persis banget sama pengalaman keluarga kami, dengan full load 5 org dewasa + bawaan khas mudik masih anteng banget padahal kecepatan saat cruising 140-160 an sesekali naik ke 200 di tol trans jawa atau tol JTTS. Not play play lah power mesinnya ganas 😂
Dan santafe ini dah jadi benchmark saya sekeluarga kalo lagi cari mobil lain yang rentang harganya mirip, sejauh ini belum ketemu yang cocok. Pernah saya angkut crv turbo awal tahun lalu, ternyata cukup mengecewakan..jadi hanya pakai 8 bulan lalu dilepas lagi :mky_05:
Terima kasih om salam kembali. Ya om kalau full load bawa keluarga sering ngebut di tol hingga 200 kpj dengan nyaman tanpa berisik suara mesin yang ngegerung khas bensin, tanpa memikirkan RV tukar BPKB dari CRV Turbo ke Santafe sudah dijalan yang benar he...he...he. Putaran mesin 3000 rpm sudah bisa diatas 200 kpj.
Yang saya bold, saya setuju om, kalo gak mikirin RV dan merek, upgrade dari CRV Turbo ke Santafe udh bener. Apalagi kondisinya kek saya sekarang, dirumah udah ada AN CX5 Elite 2018 yg medium SUV juga + qualitynya jauh lebih bagus daripada CRV Turbo ini. Pengalaman pake CX5 2013 dan AN CX5 2018 sangat memuaskan, gak ada masalah aneh2 kek mogok, overheat, rattling dll, interior masih solid dan bqnya top notch buat mobil jepang. Beli CRV Turbo karena ibu saya pengen mobil yg lega dan masih enak dikemudikan saja, karena kalo pake AN CX5, agak kurang nyaman dan row 2nya agak ngepas, karena ibu saya tingginya sekitar 173cm, jadi perlu space yg lebih luas, dan crv turbo memenuhi hal tersebut, lega dan nyaman + empuk, minus terbesarnya crv tubo itu adalah peredamannya kurang sekali untuk mobil 1/2M, kalo dibawa ditol diatas kecepatan 100 KPJ kabinnya terasa berisik sekali. Suara ban dan mesin masuk semua kedalam kabin. Even xpander dan yaris joker saya yg harganya lebih murah saja masih lebih kedap daripada crv turbo ini. Dan entah kenapa kalo dibawa diatas 120 kpj udh mulai berat dan agak limbung, beda jauh sm AN CX5 saya sekarang dan CX5 2013 saya dulu yg dibawa sampe 160 kpj keatas pun masih stabil dan anteng . Jadi kepengen buat tuker CRV Turbo prestige 2019 saya ke santafe ini, sekalian ganti suasana, karena santafe ini merupakan mobil korea pertama dikeluarga saya hehehe
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

Pboyz97 wrote: Mon Jul 13, 2020 9:10
ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 6:01
gaspol wrote: Sun Jul 12, 2020 17:30 Nice review om..

Salam sesama user santafe TM gen 4.

Seru bacanya..persis banget sama pengalaman keluarga kami, dengan full load 5 org dewasa + bawaan khas mudik masih anteng banget padahal kecepatan saat cruising 140-160 an sesekali naik ke 200 di tol trans jawa atau tol JTTS. Not play play lah power mesinnya ganas 😂
Dan santafe ini dah jadi benchmark saya sekeluarga kalo lagi cari mobil lain yang rentang harganya mirip, sejauh ini belum ketemu yang cocok. Pernah saya angkut crv turbo awal tahun lalu, ternyata cukup mengecewakan..jadi hanya pakai 8 bulan lalu dilepas lagi :mky_05:
Terima kasih om salam kembali. Ya om kalau full load bawa keluarga sering ngebut di tol hingga 200 kpj dengan nyaman tanpa berisik suara mesin yang ngegerung khas bensin, tanpa memikirkan RV tukar BPKB dari CRV Turbo ke Santafe sudah dijalan yang benar he...he...he. Putaran mesin 3000 rpm sudah bisa diatas 200 kpj.
Yang saya bold, saya setuju om, kalo gak mikirin RV dan merek, upgrade dari CRV Turbo ke Santafe udh bener. Apalagi kondisinya kek saya sekarang, dirumah udah ada AN CX5 Elite 2018 yg medium SUV juga + qualitynya jauh lebih bagus daripada CRV Turbo ini. Pengalaman pake CX5 2013 dan AN CX5 2018 sangat memuaskan, gak ada masalah aneh2 kek mogok, overheat, rattling dll, interior masih solid dan bqnya top notch buat mobil jepang. Beli CRV Turbo karena ibu saya pengen mobil yg lega dan masih enak dikemudikan saja, karena kalo pake AN CX5, agak kurang nyaman dan row 2nya agak ngepas, karena ibu saya tingginya sekitar 173cm, jadi perlu space yg lebih luas, dan crv turbo memenuhi hal tersebut, lega dan nyaman + empuk, minus terbesarnya crv tubo itu adalah peredamannya kurang sekali untuk mobil 1/2M, kalo dibawa ditol diatas kecepatan 100 KPJ kabinnya terasa berisik sekali. Suara ban dan mesin masuk semua kedalam kabin. Even xpander dan yaris joker saya yg harganya lebih murah saja masih lebih kedap daripada crv turbo ini. Dan entah kenapa kalo dibawa diatas 120 kpj udh mulai berat dan agak limbung, beda jauh sm AN CX5 saya sekarang dan CX5 2013 saya dulu yg dibawa sampe 160 kpj keatas pun masih stabil dan anteng . Jadi kepengen buat tuker CRV Turbo prestige 2019 saya ke santafe ini, sekalian ganti suasana, karena santafe ini merupakan mobil korea pertama dikeluarga saya hehehe
Semoga cepet tukar om BPKB nya ha...ha....biar segera bisa merasakan mobil yang diam-diam menghanyutkan kalau gak sering-sering lihat speedo meter saat di tol. Apalagi jalan tol Jakarta/Jagorawi yang mulus.

Mazda CX-5 adalah mobil kesayangan kami selama 4 tahun juga gak ada masalah teknikal dan stabil buat ngebut. Yang menjadi masalah saat ngebut kecepatan 150 kpj saat full load rpm mulai meninggi, 160 kpj engine mulai ngegerung (kodratnya mesin bensin tenaga< 200 HP) bikin anak istri gelisah dan keluarlah alarm ojo banter-banter sam...he...he...Minimal Petrol 230 HP macam Subaru Forester maupun Mazda CX-9 kalau sering full load bersama keluarga. Dulu sebelum ambil CX-5 nyaris bungkus Forester. Waktu itu cuma beda 150 juta sama CX-5 kalau gak salah.
User avatar
mboisker
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 127
Joined: Fri Jul 12, 2019 1:06
Location: Malang
Daily Vehicle: Vario 1st Gen

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by mboisker »

Kalo liat jalanan di tepi rel seperti daerah antara kepanjen karangkates ya om ?
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

mboisker wrote: Mon Jul 13, 2020 10:27 Kalo liat jalanan di tepi rel seperti daerah antara kepanjen karangkates ya om ?
Karangkates terus kebarat 12 km om habis itu belok kiri masuk kedalam lagi 2.5 km. Bener-bener wong ndeso....he...he...
User avatar
Omnibus
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 11282
Joined: Tue Apr 08, 2008 10:12

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Omnibus »

ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 10:54
mboisker wrote: Mon Jul 13, 2020 10:27 Kalo liat jalanan di tepi rel seperti daerah antara kepanjen karangkates ya om ?
Karangkates terus kebarat 12 km om habis itu belok kiri masuk kedalam lagi 2.5 km. Bener-bener wong ndeso....he...he...
apa ga kesulitan menemukan spbu yg jual dex om? pakenya dex kan ya om.

btw nice review, mobilnya bagus warna hitam paling pas. foto yg di sawah itu velgnya jg bagus jd sawahnya tradisional mobilnya modern.

bbrp x disebut mobil jangkung belok terguling akan jd warning di ingatan saya sbg user anf. meski comfort speed sy di tol msh area 120-140 kph, ga spt om yg di 150-180 kph :mky_03:
KielConstantine
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2507
Joined: Wed Jul 03, 2013 6:23
Location: Indonesia

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by KielConstantine »

Congrats ya om, nggak salah pelihara santa-fe, yang penting dipakenya puas enggak nyesel. Apalagi beli baru brand new , enggak pusing lah bakal knp2 ada warranty jg.

Hyundai sudh masuk 5 besar top reliable brand kok. Selain Toyota / Honda / Mazda.

Cukup amaze jg pas baca si santi lari 200 di tol masih anteng kondisi standart. Ane bawa ipah 2KD lari 190 jg anteng sih soalnya udh perkuat kaki-kaki. Tapi suara mesin udah berisik ga jelas, trus bgitu mulai ada nikung dikit jadi bloon... biasa ladder frame hahahha... om pasti ngertilah pelihara fortuner jg kan wkwkwkwkwk

Keknya emang bisa jadi bahan pertimbangan nih diesel monocoque korea yah... drpd maen diesel ladder frame mulu...

Thx for sharing om.
S̶h̶e̶e̶r̶ ̶D̶r̶i̶v̶i̶n̶g̶ ̶P̶l̶e̶a̶s̶u̶r̶e̶
Sheer Repairing Pleasure :big_smoking:
gaspol
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 439
Joined: Sun Nov 25, 2012 16:19

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by gaspol »

ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 6:01
gaspol wrote: Sun Jul 12, 2020 17:30 Nice review om..

Salam sesama user santafe TM gen 4.

Seru bacanya..persis banget sama pengalaman keluarga kami, dengan full load 5 org dewasa + bawaan khas mudik masih anteng banget padahal kecepatan saat cruising 140-160 an sesekali naik ke 200 di tol trans jawa atau tol JTTS. Not play play lah power mesinnya ganas 😂
Dan santafe ini dah jadi benchmark saya sekeluarga kalo lagi cari mobil lain yang rentang harganya mirip, sejauh ini belum ketemu yang cocok. Pernah saya angkut crv turbo awal tahun lalu, ternyata cukup mengecewakan..jadi hanya pakai 8 bulan lalu dilepas lagi :mky_05:
Terima kasih om salam kembali. Ya om kalau full load bawa keluarga sering ngebut di tol hingga 200 kpj dengan nyaman tanpa berisik suara mesin yang ngegerung khas bensin, tanpa memikirkan RV tukar BPKB dari CRV Turbo ke Santafe sudah dijalan yang benar he...he...he. Putaran mesin 3000 rpm sudah bisa diatas 200 kpj.
Bener halus banget..hampir ga kedengeran suaranya n effortless banget.

Bukan tukar bpkb dari crv turbo ke santa fe om, Kebetulan waktu itu nambah 1 mobil lagi sharing sm adik saya buat kperluan dia wara wiri kuliah. Review nya kurang lebih seperti yang sdh ditulis om Pboyz97 diatas om..ehehe
Santa fe ini sudah ada duluan dirumah sejak muncul di indo sekitar oktober 2018 :big_grin:
Last edited by gaspol on Mon Jul 13, 2020 12:24, edited 1 time in total.
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

Omnibus wrote: Mon Jul 13, 2020 11:21
ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 10:54
mboisker wrote: Mon Jul 13, 2020 10:27 Kalo liat jalanan di tepi rel seperti daerah antara kepanjen karangkates ya om ?
Karangkates terus kebarat 12 km om habis itu belok kiri masuk kedalam lagi 2.5 km. Bener-bener wong ndeso....he...he...
apa ga kesulitan menemukan spbu yg jual dex om? pakenya dex kan ya om.

btw nice review, mobilnya bagus warna hitam paling pas. foto yg di sawah itu velgnya jg bagus jd sawahnya tradisional mobilnya modern.

bbrp x disebut mobil jangkung belok terguling akan jd warning di ingatan saya sbg user anf. meski comfort speed sy di tol msh area 120-140 kph, ga spt om yg di 150-180 kph :mky_03:
Terima kasih om, begitulah suasana dikampung saya om banyak sawah udaranya seger he..he...untuk pertadex sekarang sudah banyak om, spbu dex terdekat 15 km, hampir jarak 15-20 km selalu ada pertadex.

Ya saya punya fortuner vnt yg sdh modif 240 hp dan dulu beberapa kali bawa anf dijalan tol jawa timur malang-pandaan, surabaya-solo-semarang banyak menikung dan bergelombang, ditikungan saya paling kenceng 140 kpj, selebihnya gak brn om. Sdh kejadian beberapa kali ladderframe terguling.

Saya juga gak nyangka bawa santafe diatas 200 kpj menjadi biasa. Sedangkan fortuner saya yg modif power 240 hp cuma sekali saja 190 kpj itupun dijalan lurus dan hanya sebentar dan sdh merasa ngeri.
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

gaspol wrote: Mon Jul 13, 2020 12:22
ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 6:01
gaspol wrote: Sun Jul 12, 2020 17:30 Nice review om..

Salam sesama user santafe TM gen 4.

Seru bacanya..persis banget sama pengalaman keluarga kami, dengan full load 5 org dewasa + bawaan khas mudik masih anteng banget padahal kecepatan saat cruising 140-160 an sesekali naik ke 200 di tol trans jawa atau tol JTTS. Not play play lah power mesinnya ganas 😂
Dan santafe ini dah jadi benchmark saya sekeluarga kalo lagi cari mobil lain yang rentang harganya mirip, sejauh ini belum ketemu yang cocok. Pernah saya angkut crv turbo awal tahun lalu, ternyata cukup mengecewakan..jadi hanya pakai 8 bulan lalu dilepas lagi :mky_05:
Terima kasih om salam kembali. Ya om kalau full load bawa keluarga sering ngebut di tol hingga 200 kpj dengan nyaman tanpa berisik suara mesin yang ngegerung khas bensin, tanpa memikirkan RV tukar BPKB dari CRV Turbo ke Santafe sudah dijalan yang benar he...he...he. Putaran mesin 3000 rpm sudah bisa diatas 200 kpj.
Bener halus banget..hampir ga kedengeran suaranya n effortless banget.

Bukan tukar bpkb dari crv turbo ke santa fe om, Kebetulan waktu itu nambah 1 mobil lagi sharing sm adik saya buat kperluan dia wara wiri kuliah. Review nya kurang lebih seperti yang sdh ditulis om Pboyz97 diatas om..ehehe
Santa fe ini sudah ada duluan dirumah sejak muncul di indo sekitar oktober 2018 :big_grin:
Lebih mantab om nambah mobil he...he... :big_exellent:
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

KielConstantine wrote: Mon Jul 13, 2020 11:26 Congrats ya om, nggak salah pelihara santa-fe, yang penting dipakenya puas enggak nyesel. Apalagi beli baru brand new , enggak pusing lah bakal knp2 ada warranty jg.

Hyundai sudh masuk 5 besar top reliable brand kok. Selain Toyota / Honda / Mazda.

Cukup amaze jg pas baca si santi lari 200 di tol masih anteng kondisi standart. Ane bawa ipah 2KD lari 190 jg anteng sih soalnya udh perkuat kaki-kaki. Tapi suara mesin udah berisik ga jelas, trus bgitu mulai ada nikung dikit jadi bloon... biasa ladder frame hahahha... om pasti ngertilah pelihara fortuner jg kan wkwkwkwkwk

Keknya emang bisa jadi bahan pertimbangan nih diesel monocoque korea yah... drpd maen diesel ladder frame mulu...

Thx for sharing om.
Ha...ha...terima kasih om. Ya bener fortuner sdh modif 240 hp tapi gak berani nyentuh 200 kpj. Tapi di rpm rendah 2 kd/gd modif absolutely paling enak buat nyodok. Tapi ya gitu jadi lunjak-lunjak kurang nyaman. Pernah juga piara ipah musti upgrade kaki2nya, terlalu lemah/empuk.

Ya beda om buat jalan jauh diesel monocoqe gak bikin capek he...he...lebih halus dari bensin