2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Mau review kendaraan yang ada? Silakan post disini...

Moderators: akbarfit, Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze

juzyto
Visitor
Visitor
Posts: 1
Joined: Wed Jun 10, 2020 4:51
Location: Jakarta Pusat
Daily Vehicle: Innova Reborn

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by juzyto »

ongisnade wrote: Sat Jul 11, 2020 10:23 Hallo para pembaca SM,
Berikut ini saya mau berbagi pengalaman miara mobil yang non mainstream yang biasanya hanya dimiliki orang-orang yang tinggal dikota besar. Namun kali ini saya sebagai wong ndeso, karena memang tinggal dipedesaan yang jauh dari kota besar, 4-5 jam perjalanan dari Surabaya. Yah sesuai judulnya Grand Santa Fe Ndeso (punya wong ndeso) he…he… Namun sebelumnya mohon maaf bahasanya mungkin tidak akan seperti rekan-rekan reviewer yang lain yang pengalaman dan education background nya sudah mumpuni S1-S2-S3. Kalo saya asli wong ndeso awam hanya tamat S3 saja (SD-SMP-SMA) he…he…jadi harap dimaklumi. Karena hanya tamat SMA saja saya tidak berbagi pengalaman berdasarkan ilmu atau teori, tapi berdasarkan praktek pemakaian harian. Ilmunya gak cukup untuk berteori he..he, dan mungkin sedikit katrok ha…ha..ha

Kita mulai:
Selama ini yang sering saya dengar dan sering baca di forum dari orang-orang tentang brand H miring ini jarang dibeli orang dengan berbagai alasan baik orang kota ataupun wong ndeso adalah sebagai berikut:
1. Dianggap mobil murah
2. Kurang reliable, mudah rusak, spare part mahal, susah didapat
3. Kurang bergengsi
4. Takut kurang laku, harga jual jatuh, susah untuk dijual, takut rugi besar.

Dan hal tersebut diatas terbukti, beberapa orang nanya ke saya kok beli Hyundai, kok bukan Toyota/Honda. Kami sekeluargapun sepakat jawabnya: Ya kami memang pilih mobil Korea yang harganya murah meriah, kalau mobil Jepang harganya lebih mahal. Merekapun gak nanya lebih detail lagi mendengar jawaban seperti itu. Tapi ada juga sebagian orang yang menyangka harganya malah se miliar, ha…ha..ha…sama-sama kami wong ndeso. Bagi kami sudah biasa miara mobil non mainstream, sebelumnya 4 thn Captiva VCDI dan Mazda CX-5 tanpa rewel dan puas. Jadi kami sudah tidak terpengaruh dengan statement2 diatas.

Mobil ini genap berusia 6 bulan dengan pemakaian baru mendekati 13 ribu km, banyak ngeram digarasi karena musim covid-19. Seharusnya sudah mendekati 20 rb km kalo tidak ada covid karena planning awal mau turing keliling Jawa hingga Lombok . Mungkin dengan km sekian sudah cukup untuk bisa berbagi pengalaman memiliki dan mengendarainya. Berikut ini latar belakang miara Hyundai Grand Santa Fe:

Selama ini kalo turing keliling Jawa-Madura hingga Lombok selalu menggunakan fortuner VNT untuk semua anggota keluarga 5 orang dan barang-barang tas dan koper. Karena VNT sudah berumur 7 tahun tadinya mau tukar yang baru. Tapi setelah saya pikir- pikir umur sudah kepala 5 kepingin tunggangan yang nyaman, bertenaga, kabin yang luas 7 seater, dan dilengkapi dengan passive/active safety device. Kalau ladder frame lagi selama ini terasa kurang safe karena sering ngebut 140- 150 km/h baik sendiri maupun bawa keluarga, dan jujur saja kurang terasa nyaman. Dengan kecepatan segitu ladder frame yang jangkung dan ban tebal sangat berisiko terguling. Terbukti sudah ada beberapa ANF/PJS yang terguling di jalan toll di Jawa Timur. Akhirnya VNT tidak jadi dijual karena masukan teman2 disini VNT paling kuat tahan B-100. Akhirnya dengan berat hati kami menjual mobil Mazda CX-5 FL kesayangan kami terutama anak-anak dan istri yang sudah setia menemani keluarga kami selama 4 tahun tanpa rewel. Akhirnya harus kami relakan untuk dijual dan satu malam sekali tawar langsung laku.

Sebagai calon penggantinya kriteria mobil yang kami harapkan adalah sebagai berikut:
1. Monokok 7 seater dengan passive/active safety device yang memadai dan nyaman dikendarai 5 orang, nyaman buat ngebut speed 150-180 km/h
di tol Trans Jawa
2. Power dan torsi standard harus lebih lebih besar dari CX-5 karena harus kuat jalan jauh naik turun pegunungan, bukit dan pantai, perlu power
dan torsi yang besar. Mesin bensin sekelas CX-5, torsinya terasa kurang kuat buat di pegunungan dengan full load. Pengalaman CX-5 dengan
tenaga 189 HP full load megap-megap saat di trek lurus menanjak menuju Cemorosewu - telaga sarangan, gak bisa ngebut disini, hanya
merayap engine meraung hanya gigi 1-2. Ini jalur favorite keluarga kami, menanjak dan berkabut.

Dari kedua kriteria tersebut diatas sudah ada pilihan yang masuk yaitu Mazda CX-9 230HP/450 NM. Kami sudah melakukan test drive. Anak-anak dan isteri sudah cocok dengan CX-9 modelnya sporty, modis, dan kabin sangat lapang meskipun sebetulnya design CX-9 sudah lama.
Namun saya sendiri berbeda dengan mereka, akomodasi CX-9 OK lapang, namun selain lebih lapang tidak beda jauh dengan CX-5 sehingga begitu berada dalam kabin serasa tidak ganti mobil serasa masih dalam CX-5 juga, bosan jadinya. Saya masih menyimpan keraguan untuk ambil Mazda CX-9 karena takut cepat bosan nantinya sampai pada suatu hari saat kami sekeluarga jalan-jalan di Surabaya lihat pameran mobil di Grand City, saat mendekat boot Hyundai tiba-tiba cewek EO nya menarik istri saya dan memberikan pertanyaan mobil apa favorit pengunjung pameran di Jakarta tahun 2018, saya bisikin Santafe, akhirnya dikasih hadiah kaos Hyundai. Dan ternyata inilah awal ketertarikan dan berjodoh hingga membeli Grand Santafe. Case seperti ini sama persis saat awal kami membeli Mazda CX-5, istri saya juga dapat hadiah kaos Mazda saat pameran ditempat yang sama.

Salesnya langsung menjelaskan semua tentang Santafe. Dan kamipun sangat tertarik dan terkesan design eksterior maupun interior yang lebih fresh dari CX-9 dan kabinnyapun juga lapang hingga baris ketiga, apalagi panorama sunroofnya yang sangat besar. Namun ada satu hal yang masih membuat saya meragukan Santafe, yaitu tenaga hanya 190 HP. Kami sudah terbiasa bawa Fortuner VNT modif 240 HP jadi masih ragu dengan kemampuan Santafe. Setelah baca-baca di SM ternyata Santafe bisa diremap hingga 230 HP jadi kami sudah bulat untuk ambi Santafe.
Kamipun diminta sales untuk TD di lain hari, dan saat TD inilah keraguan saya terjawab, ternyata meskipun hanya 190 HP ternyata tenaganya bisa tersalurkan dengan baik oleh transmisi 8 speed, dengan penumpang 6 orang saya geber hingga 185 km/jam di toll pandaan, ajib lebih enak dari VNT saya yang 240 HP. Mungkin karena beda transmisi 8 VS 4 AT.
Akhirnya kamipun bungkus Grand Santafe.

PERFORMA, HANDLING, KENYAMANAN, KESENYAPAN:

Saat berkendara di jalan toll semen yang bumpy dengan full load kami sekeluarga 5 orang + koper dan barang-barang dengan berat total hampir setengah ton (maklum kami berlima gendut2 he..he), tanpa terasa kecepatan sudah mendekati 200 km/h. Dan sayapun heran kenapa tidak ada alarm yang berbunyi. Biasanya saat speed 150-160 km/h anak dan isteri sudah membunyikan alarm pak jangan ngebut, dan isteripun juga teriak ojo banter-banter sam. Bahkan speed diatas 200 km merekapun masih santai. Anak paling kecil main gadget didepan, yang nomer 2 tidur dibangku paling belakang, istri juga masih asik ngobrol. Kondisi mobil masih stabil dikecepatan segini. Dan yang paling saya suka rpm mesin hanya 3000, sengaja saya maintain rpm segini dan tidak mengaktifkan cruise control dan suara mesinpun ternyata halus sekali nyaris tidak terdengar. Berbeda dengan CX-5 dikecepatan 160 km/h mesin sudah meraung karena rpm tinggi bikin anak-anak dan isteri takut dan panik. Dan inilah yang bikin alarm anak dan isteri langsung keluar: jangan ngebut paak. Dijalan raya kami hamper tidak pernah menggunakan manual mode maupun sport mode kecuali di tanjakan extreme. Posisi D Echo maupun Comfort Mode sudah enak buat ngebut dan menyalib kendaraan lain, gak perlu manual maupun sport mode.
Dikecepatan diatas 200 km/h dengan beban hampir setengah ton handling masih mantap. Dan ini membuat saya ketagihan saat mengendarai dijalan tol. Ternyata mobil ini DIAM-DIAM MENGHANYUTKAN. Kalau tidak sering lihat speedo meter kita bisa terlena. Rod noise mobil ini diukur menggunakan alat menurut Grid OTTO : Pada speed 60 km/jam: 60.3dB, Mercy GLC 200 AMG Line: 61.4 dB

Dan niat saya yang sebelumnya ingin Remap mobil ini terpaksa saya urungkan. Tenaga standard sudah mumpuni dan bisa memenuhi ekspektasi saya meskipun hanya 190 HP/440 NM. Namun didukung dengan transmisi 8 speed tenaga bisa termanage dengan bagus.
Ngebut dengan Grand Santafe ini saya lebih tenang dan confident karena active dan passive safety device nya sudah cukup. Ban juga mantap serasa lengket di aspal Continental Sport Contact 19 inch (lebih enak dari Toyo Proxes bawaan CX-5) yang sama-sama 19 inch. Kata si Ridwan Hanif perbiji harganya 5 juta (gak tahu bener atau gak). Toyo hanya 2.8 jt (pernah ganti di CX-5).
Karena musim Covid, belakangan ini lebih banyak ngeram di rumah dan lebih sering jalan ke pegunungan dan pantai yang sepi. Mobil ini enak buat naik turun gunung dan pantai. Gunung Kelud, Gunung Kawi, pantai Tambakrejo dan pantai Jolosutro. Yogya-Semarang-Banyuwangi. Belum sempat keluar Jawa karena covid.
Untuk bunyi-bunyian: dashboard, kabin dan luar bener-benar tidak ada sama sekali hingga km mendekati 13 rb setiap hari melibas jalan kampong yang bolong-bolong dan juga sering bawa di gunung dan pantai. Hanya sekali bunyi kletek-kletek karena sabuk fuel tank kendor, dikencengin, solved.

FUEL CONSUMPTION:
Ini mobil paling irit yang pernah kami punya. Saat jalan santai bisa 24 km/liter. Digeber hingga 200 km/h pun juga masih bisa dapat 1-13, 1-14 km/l dengan beban hampir setengah ton.
BIAYA PERAWATAN:
Garansi 5 tahun, free jasa service selama 11 kali dengan interval tiap 6 bulan atau 10 rb kilometer. Sudah service 10 rb kilometer pertama, hanya kena biaya 252 rb ganti filter oli. Oli mesin bawa sendiri.

KEKURANGAN:
- Lampu dekat bawaan kurang terang (LED HDX 6600 Kelvin).
- Lampu bagasi, plat nomor, lampu mundur dan vanity masih halogen
Modif :
- Ganti lampu dekat dengan LED Phillips Ultinon
- Ganti semua lampu yang masih halogen semuanya dengan LED Phillips.
- Oli gantI dengan PTT 5W 30

KONKLUSI :
Mobil ini menurut kami sebagai wong ndeso adalah nyaris sempurna dan semuanya diatas ekspektasi saya ketika saya akan membeli mobil ini. Saya dan keluarga puas dengan mobil Korea ini.

Eksterior:
https://imagizer.imageshack.com/img922/1606/u0HrJD.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8633/BPhlsk.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2482/uGiG1J.jpg

Interior:
https://imagizer.imageshack.com/img924/6816/zSixSw.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/9402/Zi8zF9.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/7038/xDBMDt.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2052/WVMOUT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/199/3tCo8w.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/8565/lbfwWo.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/1951/A6QXp5.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2181/ycBeSz.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2687/mT3tVM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6415/W07a8a.jpg

Ruang mesin:
https://imagizer.imageshack.com/img923/9254/xVjhPe.jpg
Cover engine dilapisi high density foam
https://imagizer.imageshack.com/img923/4437/WVHj4s.jpg
Injector Piezo Type Bosch
https://imagizer.imageshack.com/img923/7789/qL7FZk.jpg
Vapor oli/gas blowby dari crankshaft ada diaphragm pressure regulator sebelum masuk intake turbo
https://imagizer.imageshack.com/img922/9892/vjLVoE.jpg
Baterai 90 Ah, agak susah kalau ganti, musti copot belalai air intake
https://imagizer.imageshack.com/img924/3312/4JxRxu.jpg
Filter udara berada diatas mudah untuk mengganti
https://imagizer.imageshack.com/img922/785/ARXILR.jpg

Konsumsi Fuel:
https://imagizer.imageshack.com/img924/3008/2dgww4.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2536/pWupsU.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/3640/TpNcds.jpg

Ngebut santai di tol dengan keluarga 5 orang+barang total load hampir setengah ton:
https://imagizer.imageshack.com/img923/259/kRR3Ze.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8269/euhNmf.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5214/gc5hJd.jpg


Jalanan di kampung ndeso:

https://imagizer.imageshack.com/img923/8093/VsBjm6.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5654/eEXyLM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/6200/8A6vEK.jpg

Musim Covid main di pegunungan dan pantai yang sepi...
https://imagizer.imageshack.com/img922/6852/ZzPE05.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2696/sMQthT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5417/4MbbBe.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5171/cTbIbn.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6900/MtvVot.jpg

Pengalaman di jalan tol yang sedikit fun:

Mungkin karena jarang terlihat di jalan dan brand H miring, banyak kendaraan lain yang mungkin penasaran dan berusaha memprovokasi, coba-coba, menyodok, menyalip dengan gas pol dan cumi hitamnya. Baik monokok maupun ladder frame disepanjang jalan tol Malang-Surabaya- Solo-Semarang. Namun saya tenang saja karena saya sudah tahu karakter mobil mereka. Saat speed mendekati 200 saat saya mulai ngegas mereka malah ngerem …he..he..karena jalan tol banyak yang menikung. Tapi ya memang mereka harus ngerem, kalau nggak ngerem mobil jangkung gitu bisa terguling.
SEKIAN SHARINGNYA……
Hallo Om ongisnade, salam kenal.
btw very nice and Honest review :big_exellent: , bener-bener dari hati sepertinya me-review mobil ini :big_peace: . santa fee salah 1 wish list car saya, next replacment car saya insyallah, kebetulan saya pengguna ANKI diesel, sampai sekarang.
mo tanya aja om, apa pernah isi mobil ini dengan dengan dexlite or Bio solar? karena melihat dari ceritanya si om, jauh dari perkotaan (munkin sesekali pernah kehabisan dex di pom2 sekitar)?
apakah jika isi solbus dalam keadaan kepepet bisa menggugurkkan garansi si santi?
penasaran aja om. :big_childish:
Pboyz97
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4571
Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
Location: East Jakarta
Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Pboyz97 »

ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 10:09
Pboyz97 wrote: Mon Jul 13, 2020 9:10
ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 6:01

Terima kasih om salam kembali. Ya om kalau full load bawa keluarga sering ngebut di tol hingga 200 kpj dengan nyaman tanpa berisik suara mesin yang ngegerung khas bensin, tanpa memikirkan RV tukar BPKB dari CRV Turbo ke Santafe sudah dijalan yang benar he...he...he. Putaran mesin 3000 rpm sudah bisa diatas 200 kpj.
Yang saya bold, saya setuju om, kalo gak mikirin RV dan merek, upgrade dari CRV Turbo ke Santafe udh bener. Apalagi kondisinya kek saya sekarang, dirumah udah ada AN CX5 Elite 2018 yg medium SUV juga + qualitynya jauh lebih bagus daripada CRV Turbo ini. Pengalaman pake CX5 2013 dan AN CX5 2018 sangat memuaskan, gak ada masalah aneh2 kek mogok, overheat, rattling dll, interior masih solid dan bqnya top notch buat mobil jepang. Beli CRV Turbo karena ibu saya pengen mobil yg lega dan masih enak dikemudikan saja, karena kalo pake AN CX5, agak kurang nyaman dan row 2nya agak ngepas, karena ibu saya tingginya sekitar 173cm, jadi perlu space yg lebih luas, dan crv turbo memenuhi hal tersebut, lega dan nyaman + empuk, minus terbesarnya crv tubo itu adalah peredamannya kurang sekali untuk mobil 1/2M, kalo dibawa ditol diatas kecepatan 100 KPJ kabinnya terasa berisik sekali. Suara ban dan mesin masuk semua kedalam kabin. Even xpander dan yaris joker saya yg harganya lebih murah saja masih lebih kedap daripada crv turbo ini. Dan entah kenapa kalo dibawa diatas 120 kpj udh mulai berat dan agak limbung, beda jauh sm AN CX5 saya sekarang dan CX5 2013 saya dulu yg dibawa sampe 160 kpj keatas pun masih stabil dan anteng . Jadi kepengen buat tuker CRV Turbo prestige 2019 saya ke santafe ini, sekalian ganti suasana, karena santafe ini merupakan mobil korea pertama dikeluarga saya hehehe
Semoga cepet tukar om BPKB nya ha...ha....biar segera bisa merasakan mobil yang diam-diam menghanyutkan kalau gak sering-sering lihat speedo meter saat di tol. Apalagi jalan tol Jakarta/Jagorawi yang mulus.

Mazda CX-5 adalah mobil kesayangan kami selama 4 tahun juga gak ada masalah teknikal dan stabil buat ngebut. Yang menjadi masalah saat ngebut kecepatan 150 kpj saat full load rpm mulai meninggi, 160 kpj engine mulai ngegerung (kodratnya mesin bensin tenaga< 200 HP) bikin anak istri gelisah dan keluarlah alarm ojo banter-banter sam...he...he...Minimal Petrol 230 HP macam Subaru Forester maupun Mazda CX-9 kalau sering full load bersama keluarga. Dulu sebelum ambil CX-5 nyaris bungkus Forester. Waktu itu cuma beda 150 juta sama CX-5 kalau gak salah.
Aminn, terimakasih om.

Yg saya bold , saya setuju om , dulu pake CX5 Gen 1 PFL juga sama, ngebut pas 150 full load, rpm mulai tinggi, cuma bedanya 145-150 enginenya mulai gerung (maklum, punya saya yg 2.000 cc wkwkwk). Tapi untungnya dipake 6 tahun dengan odo 150rb masih enak enak aja, pernah dipake jalan jauh ke bandung ,cirebon, dan tegal masih oke2 aja mobilnya, gaaada masalah berarti selama perjalanan , even dibawa lewat tol cipali , tol japek, dan tol cipularang pun dibawa 140 kpj masih anteng dan stabil mobilnya hehehe

gaspol wrote: Mon Jul 13, 2020 12:22
ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 6:01
gaspol wrote: Sun Jul 12, 2020 17:30 Nice review om..

Salam sesama user santafe TM gen 4.

Seru bacanya..persis banget sama pengalaman keluarga kami, dengan full load 5 org dewasa + bawaan khas mudik masih anteng banget padahal kecepatan saat cruising 140-160 an sesekali naik ke 200 di tol trans jawa atau tol JTTS. Not play play lah power mesinnya ganas 😂
Dan santafe ini dah jadi benchmark saya sekeluarga kalo lagi cari mobil lain yang rentang harganya mirip, sejauh ini belum ketemu yang cocok. Pernah saya angkut crv turbo awal tahun lalu, ternyata cukup mengecewakan..jadi hanya pakai 8 bulan lalu dilepas lagi :mky_05:
Terima kasih om salam kembali. Ya om kalau full load bawa keluarga sering ngebut di tol hingga 200 kpj dengan nyaman tanpa berisik suara mesin yang ngegerung khas bensin, tanpa memikirkan RV tukar BPKB dari CRV Turbo ke Santafe sudah dijalan yang benar he...he...he. Putaran mesin 3000 rpm sudah bisa diatas 200 kpj.
Bener halus banget..hampir ga kedengeran suaranya n effortless banget.

Bukan tukar bpkb dari crv turbo ke santa fe om, Kebetulan waktu itu nambah 1 mobil lagi sharing sm adik saya buat kperluan dia wara wiri kuliah. Review nya kurang lebih seperti yang sdh ditulis om Pboyz97 diatas om..ehehe
Santa fe ini sudah ada duluan dirumah sejak muncul di indo sekitar oktober 2018 :big_grin:
Mantap om, nambah mobil wkwkwk
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
User avatar
evolution21
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5884
Joined: Thu Aug 28, 2008 10:32

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by evolution21 »

Lari 200 di mode eco .... mantap um
Saking agresifnya ni mesin sampe segitu aja cukup yah
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

Pboyz97 wrote: Tue Jul 14, 2020 10:46
ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 10:09
Pboyz97 wrote: Mon Jul 13, 2020 9:10

Yang saya bold, saya setuju om, kalo gak mikirin RV dan merek, upgrade dari CRV Turbo ke Santafe udh bener. Apalagi kondisinya kek saya sekarang, dirumah udah ada AN CX5 Elite 2018 yg medium SUV juga + qualitynya jauh lebih bagus daripada CRV Turbo ini. Pengalaman pake CX5 2013 dan AN CX5 2018 sangat memuaskan, gak ada masalah aneh2 kek mogok, overheat, rattling dll, interior masih solid dan bqnya top notch buat mobil jepang. Beli CRV Turbo karena ibu saya pengen mobil yg lega dan masih enak dikemudikan saja, karena kalo pake AN CX5, agak kurang nyaman dan row 2nya agak ngepas, karena ibu saya tingginya sekitar 173cm, jadi perlu space yg lebih luas, dan crv turbo memenuhi hal tersebut, lega dan nyaman + empuk, minus terbesarnya crv tubo itu adalah peredamannya kurang sekali untuk mobil 1/2M, kalo dibawa ditol diatas kecepatan 100 KPJ kabinnya terasa berisik sekali. Suara ban dan mesin masuk semua kedalam kabin. Even xpander dan yaris joker saya yg harganya lebih murah saja masih lebih kedap daripada crv turbo ini. Dan entah kenapa kalo dibawa diatas 120 kpj udh mulai berat dan agak limbung, beda jauh sm AN CX5 saya sekarang dan CX5 2013 saya dulu yg dibawa sampe 160 kpj keatas pun masih stabil dan anteng . Jadi kepengen buat tuker CRV Turbo prestige 2019 saya ke santafe ini, sekalian ganti suasana, karena santafe ini merupakan mobil korea pertama dikeluarga saya hehehe
Semoga cepet tukar om BPKB nya ha...ha....biar segera bisa merasakan mobil yang diam-diam menghanyutkan kalau gak sering-sering lihat speedo meter saat di tol. Apalagi jalan tol Jakarta/Jagorawi yang mulus.

Mazda CX-5 adalah mobil kesayangan kami selama 4 tahun juga gak ada masalah teknikal dan stabil buat ngebut. Yang menjadi masalah saat ngebut kecepatan 150 kpj saat full load rpm mulai meninggi, 160 kpj engine mulai ngegerung (kodratnya mesin bensin tenaga< 200 HP) bikin anak istri gelisah dan keluarlah alarm ojo banter-banter sam...he...he...Minimal Petrol 230 HP macam Subaru Forester maupun Mazda CX-9 kalau sering full load bersama keluarga. Dulu sebelum ambil CX-5 nyaris bungkus Forester. Waktu itu cuma beda 150 juta sama CX-5 kalau gak salah.
Aminn, terimakasih om.

Yg saya bold , saya setuju om , dulu pake CX5 Gen 1 PFL juga sama, ngebut pas 150 full load, rpm mulai tinggi, cuma bedanya 145-150 enginenya mulai gerung (maklum, punya saya yg 2.000 cc wkwkwk). Tapi untungnya dipake 6 tahun dengan odo 150rb masih enak enak aja, pernah dipake jalan jauh ke bandung ,cirebon, dan tegal masih oke2 aja mobilnya, gaaada masalah berarti selama perjalanan , even dibawa lewat tol cipali , tol japek, dan tol cipularang pun dibawa 140 kpj masih anteng dan stabil mobilnya hehehe

gaspol wrote: Mon Jul 13, 2020 12:22
ongisnade wrote: Mon Jul 13, 2020 6:01

Terima kasih om salam kembali. Ya om kalau full load bawa keluarga sering ngebut di tol hingga 200 kpj dengan nyaman tanpa berisik suara mesin yang ngegerung khas bensin, tanpa memikirkan RV tukar BPKB dari CRV Turbo ke Santafe sudah dijalan yang benar he...he...he. Putaran mesin 3000 rpm sudah bisa diatas 200 kpj.
Bener halus banget..hampir ga kedengeran suaranya n effortless banget.

Bukan tukar bpkb dari crv turbo ke santa fe om, Kebetulan waktu itu nambah 1 mobil lagi sharing sm adik saya buat kperluan dia wara wiri kuliah. Review nya kurang lebih seperti yang sdh ditulis om Pboyz97 diatas om..ehehe
Santa fe ini sudah ada duluan dirumah sejak muncul di indo sekitar oktober 2018 :big_grin:
Mantap om, nambah mobil wkwkwk
CX-5 2.5 buat ngebut sendirian emang paling top om dikelasnya
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

evolution21 wrote: Tue Jul 14, 2020 12:26 Lari 200 di mode eco .... mantap um
Saking agresifnya ni mesin sampe segitu aja cukup yah
Saya juga heran om. Anak saya biasa bawa anps dokar juga heran echo mode santi lebih enak dari D normal anps dengan output power sama transmisi anps pake aisin juga sama 8 speed harusnya lebih bagus dari transmisi hyundai.

Itu di awal video saya ngegas kebablasan 3200 rpm terasa sekali nariknya, saya balikin ke 2800 rpm dan berusaha saya maintain rpm 3000 an dapatnya 206 saya tambah dikit naik ke 210 kpj. Padahal expectasi saya diawal sebelum beli ini mobil hanya akan saya bawa di 150-180 kpj, tak tahunya hanyut hingga diatas 200 kpj he...he...

Saya belum pernah coba mentokin di peak power outputnya (3800 rpm) kalau sendirian mungkin bisa diatas 220 kpj.
sh00t
SM Moderator
SM Moderator
Posts: 1254
Joined: Fri Jan 18, 2019 10:39

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by sh00t »

juzyto wrote: Tue Jul 14, 2020 10:03
ongisnade wrote: Sat Jul 11, 2020 10:23 Hallo para pembaca SM,
Berikut ini saya mau berbagi pengalaman miara mobil yang non mainstream yang biasanya hanya dimiliki orang-orang yang tinggal dikota besar. Namun kali ini saya sebagai wong ndeso, karena memang tinggal dipedesaan yang jauh dari kota besar, 4-5 jam perjalanan dari Surabaya. Yah sesuai judulnya Grand Santa Fe Ndeso (punya wong ndeso) he…he… Namun sebelumnya mohon maaf bahasanya mungkin tidak akan seperti rekan-rekan reviewer yang lain yang pengalaman dan education background nya sudah mumpuni S1-S2-S3. Kalo saya asli wong ndeso awam hanya tamat S3 saja (SD-SMP-SMA) he…he…jadi harap dimaklumi. Karena hanya tamat SMA saja saya tidak berbagi pengalaman berdasarkan ilmu atau teori, tapi berdasarkan praktek pemakaian harian. Ilmunya gak cukup untuk berteori he..he, dan mungkin sedikit katrok ha…ha..ha

Kita mulai:
Selama ini yang sering saya dengar dan sering baca di forum dari orang-orang tentang brand H miring ini jarang dibeli orang dengan berbagai alasan baik orang kota ataupun wong ndeso adalah sebagai berikut:
1. Dianggap mobil murah
2. Kurang reliable, mudah rusak, spare part mahal, susah didapat
3. Kurang bergengsi
4. Takut kurang laku, harga jual jatuh, susah untuk dijual, takut rugi besar.

Dan hal tersebut diatas terbukti, beberapa orang nanya ke saya kok beli Hyundai, kok bukan Toyota/Honda. Kami sekeluargapun sepakat jawabnya: Ya kami memang pilih mobil Korea yang harganya murah meriah, kalau mobil Jepang harganya lebih mahal. Merekapun gak nanya lebih detail lagi mendengar jawaban seperti itu. Tapi ada juga sebagian orang yang menyangka harganya malah se miliar, ha…ha..ha…sama-sama kami wong ndeso. Bagi kami sudah biasa miara mobil non mainstream, sebelumnya 4 thn Captiva VCDI dan Mazda CX-5 tanpa rewel dan puas. Jadi kami sudah tidak terpengaruh dengan statement2 diatas.

Mobil ini genap berusia 6 bulan dengan pemakaian baru mendekati 13 ribu km, banyak ngeram digarasi karena musim covid-19. Seharusnya sudah mendekati 20 rb km kalo tidak ada covid karena planning awal mau turing keliling Jawa hingga Lombok . Mungkin dengan km sekian sudah cukup untuk bisa berbagi pengalaman memiliki dan mengendarainya. Berikut ini latar belakang miara Hyundai Grand Santa Fe:

Selama ini kalo turing keliling Jawa-Madura hingga Lombok selalu menggunakan fortuner VNT untuk semua anggota keluarga 5 orang dan barang-barang tas dan koper. Karena VNT sudah berumur 7 tahun tadinya mau tukar yang baru. Tapi setelah saya pikir- pikir umur sudah kepala 5 kepingin tunggangan yang nyaman, bertenaga, kabin yang luas 7 seater, dan dilengkapi dengan passive/active safety device. Kalau ladder frame lagi selama ini terasa kurang safe karena sering ngebut 140- 150 km/h baik sendiri maupun bawa keluarga, dan jujur saja kurang terasa nyaman. Dengan kecepatan segitu ladder frame yang jangkung dan ban tebal sangat berisiko terguling. Terbukti sudah ada beberapa ANF/PJS yang terguling di jalan toll di Jawa Timur. Akhirnya VNT tidak jadi dijual karena masukan teman2 disini VNT paling kuat tahan B-100. Akhirnya dengan berat hati kami menjual mobil Mazda CX-5 FL kesayangan kami terutama anak-anak dan istri yang sudah setia menemani keluarga kami selama 4 tahun tanpa rewel. Akhirnya harus kami relakan untuk dijual dan satu malam sekali tawar langsung laku.

Sebagai calon penggantinya kriteria mobil yang kami harapkan adalah sebagai berikut:
1. Monokok 7 seater dengan passive/active safety device yang memadai dan nyaman dikendarai 5 orang, nyaman buat ngebut speed 150-180 km/h
di tol Trans Jawa
2. Power dan torsi standard harus lebih lebih besar dari CX-5 karena harus kuat jalan jauh naik turun pegunungan, bukit dan pantai, perlu power
dan torsi yang besar. Mesin bensin sekelas CX-5, torsinya terasa kurang kuat buat di pegunungan dengan full load. Pengalaman CX-5 dengan
tenaga 189 HP full load megap-megap saat di trek lurus menanjak menuju Cemorosewu - telaga sarangan, gak bisa ngebut disini, hanya
merayap engine meraung hanya gigi 1-2. Ini jalur favorite keluarga kami, menanjak dan berkabut.

Dari kedua kriteria tersebut diatas sudah ada pilihan yang masuk yaitu Mazda CX-9 230HP/450 NM. Kami sudah melakukan test drive. Anak-anak dan isteri sudah cocok dengan CX-9 modelnya sporty, modis, dan kabin sangat lapang meskipun sebetulnya design CX-9 sudah lama.
Namun saya sendiri berbeda dengan mereka, akomodasi CX-9 OK lapang, namun selain lebih lapang tidak beda jauh dengan CX-5 sehingga begitu berada dalam kabin serasa tidak ganti mobil serasa masih dalam CX-5 juga, bosan jadinya. Saya masih menyimpan keraguan untuk ambil Mazda CX-9 karena takut cepat bosan nantinya sampai pada suatu hari saat kami sekeluarga jalan-jalan di Surabaya lihat pameran mobil di Grand City, saat mendekat boot Hyundai tiba-tiba cewek EO nya menarik istri saya dan memberikan pertanyaan mobil apa favorit pengunjung pameran di Jakarta tahun 2018, saya bisikin Santafe, akhirnya dikasih hadiah kaos Hyundai. Dan ternyata inilah awal ketertarikan dan berjodoh hingga membeli Grand Santafe. Case seperti ini sama persis saat awal kami membeli Mazda CX-5, istri saya juga dapat hadiah kaos Mazda saat pameran ditempat yang sama.

Salesnya langsung menjelaskan semua tentang Santafe. Dan kamipun sangat tertarik dan terkesan design eksterior maupun interior yang lebih fresh dari CX-9 dan kabinnyapun juga lapang hingga baris ketiga, apalagi panorama sunroofnya yang sangat besar. Namun ada satu hal yang masih membuat saya meragukan Santafe, yaitu tenaga hanya 190 HP. Kami sudah terbiasa bawa Fortuner VNT modif 240 HP jadi masih ragu dengan kemampuan Santafe. Setelah baca-baca di SM ternyata Santafe bisa diremap hingga 230 HP jadi kami sudah bulat untuk ambi Santafe.
Kamipun diminta sales untuk TD di lain hari, dan saat TD inilah keraguan saya terjawab, ternyata meskipun hanya 190 HP ternyata tenaganya bisa tersalurkan dengan baik oleh transmisi 8 speed, dengan penumpang 6 orang saya geber hingga 185 km/jam di toll pandaan, ajib lebih enak dari VNT saya yang 240 HP. Mungkin karena beda transmisi 8 VS 4 AT.
Akhirnya kamipun bungkus Grand Santafe.

PERFORMA, HANDLING, KENYAMANAN, KESENYAPAN:

Saat berkendara di jalan toll semen yang bumpy dengan full load kami sekeluarga 5 orang + koper dan barang-barang dengan berat total hampir setengah ton (maklum kami berlima gendut2 he..he), tanpa terasa kecepatan sudah mendekati 200 km/h. Dan sayapun heran kenapa tidak ada alarm yang berbunyi. Biasanya saat speed 150-160 km/h anak dan isteri sudah membunyikan alarm pak jangan ngebut, dan isteripun juga teriak ojo banter-banter sam. Bahkan speed diatas 200 km merekapun masih santai. Anak paling kecil main gadget didepan, yang nomer 2 tidur dibangku paling belakang, istri juga masih asik ngobrol. Kondisi mobil masih stabil dikecepatan segini. Dan yang paling saya suka rpm mesin hanya 3000, sengaja saya maintain rpm segini dan tidak mengaktifkan cruise control dan suara mesinpun ternyata halus sekali nyaris tidak terdengar. Berbeda dengan CX-5 dikecepatan 160 km/h mesin sudah meraung karena rpm tinggi bikin anak-anak dan isteri takut dan panik. Dan inilah yang bikin alarm anak dan isteri langsung keluar: jangan ngebut paak. Dijalan raya kami hamper tidak pernah menggunakan manual mode maupun sport mode kecuali di tanjakan extreme. Posisi D Echo maupun Comfort Mode sudah enak buat ngebut dan menyalib kendaraan lain, gak perlu manual maupun sport mode.
Dikecepatan diatas 200 km/h dengan beban hampir setengah ton handling masih mantap. Dan ini membuat saya ketagihan saat mengendarai dijalan tol. Ternyata mobil ini DIAM-DIAM MENGHANYUTKAN. Kalau tidak sering lihat speedo meter kita bisa terlena. Rod noise mobil ini diukur menggunakan alat menurut Grid OTTO : Pada speed 60 km/jam: 60.3dB, Mercy GLC 200 AMG Line: 61.4 dB

Dan niat saya yang sebelumnya ingin Remap mobil ini terpaksa saya urungkan. Tenaga standard sudah mumpuni dan bisa memenuhi ekspektasi saya meskipun hanya 190 HP/440 NM. Namun didukung dengan transmisi 8 speed tenaga bisa termanage dengan bagus.
Ngebut dengan Grand Santafe ini saya lebih tenang dan confident karena active dan passive safety device nya sudah cukup. Ban juga mantap serasa lengket di aspal Continental Sport Contact 19 inch (lebih enak dari Toyo Proxes bawaan CX-5) yang sama-sama 19 inch. Kata si Ridwan Hanif perbiji harganya 5 juta (gak tahu bener atau gak). Toyo hanya 2.8 jt (pernah ganti di CX-5).
Karena musim Covid, belakangan ini lebih banyak ngeram di rumah dan lebih sering jalan ke pegunungan dan pantai yang sepi. Mobil ini enak buat naik turun gunung dan pantai. Gunung Kelud, Gunung Kawi, pantai Tambakrejo dan pantai Jolosutro. Yogya-Semarang-Banyuwangi. Belum sempat keluar Jawa karena covid.
Untuk bunyi-bunyian: dashboard, kabin dan luar bener-benar tidak ada sama sekali hingga km mendekati 13 rb setiap hari melibas jalan kampong yang bolong-bolong dan juga sering bawa di gunung dan pantai. Hanya sekali bunyi kletek-kletek karena sabuk fuel tank kendor, dikencengin, solved.

FUEL CONSUMPTION:
Ini mobil paling irit yang pernah kami punya. Saat jalan santai bisa 24 km/liter. Digeber hingga 200 km/h pun juga masih bisa dapat 1-13, 1-14 km/l dengan beban hampir setengah ton.
BIAYA PERAWATAN:
Garansi 5 tahun, free jasa service selama 11 kali dengan interval tiap 6 bulan atau 10 rb kilometer. Sudah service 10 rb kilometer pertama, hanya kena biaya 252 rb ganti filter oli. Oli mesin bawa sendiri.

KEKURANGAN:
- Lampu dekat bawaan kurang terang (LED HDX 6600 Kelvin).
- Lampu bagasi, plat nomor, lampu mundur dan vanity masih halogen
Modif :
- Ganti lampu dekat dengan LED Phillips Ultinon
- Ganti semua lampu yang masih halogen semuanya dengan LED Phillips.
- Oli gantI dengan PTT 5W 30

KONKLUSI :
Mobil ini menurut kami sebagai wong ndeso adalah nyaris sempurna dan semuanya diatas ekspektasi saya ketika saya akan membeli mobil ini. Saya dan keluarga puas dengan mobil Korea ini.

Eksterior:
https://imagizer.imageshack.com/img922/1606/u0HrJD.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8633/BPhlsk.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2482/uGiG1J.jpg

Interior:
https://imagizer.imageshack.com/img924/6816/zSixSw.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/9402/Zi8zF9.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/7038/xDBMDt.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2052/WVMOUT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/199/3tCo8w.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/8565/lbfwWo.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/1951/A6QXp5.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2181/ycBeSz.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2687/mT3tVM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6415/W07a8a.jpg

Ruang mesin:
https://imagizer.imageshack.com/img923/9254/xVjhPe.jpg
Cover engine dilapisi high density foam
https://imagizer.imageshack.com/img923/4437/WVHj4s.jpg
Injector Piezo Type Bosch
https://imagizer.imageshack.com/img923/7789/qL7FZk.jpg
Vapor oli/gas blowby dari crankshaft ada diaphragm pressure regulator sebelum masuk intake turbo
https://imagizer.imageshack.com/img922/9892/vjLVoE.jpg
Baterai 90 Ah, agak susah kalau ganti, musti copot belalai air intake
https://imagizer.imageshack.com/img924/3312/4JxRxu.jpg
Filter udara berada diatas mudah untuk mengganti
https://imagizer.imageshack.com/img922/785/ARXILR.jpg

Konsumsi Fuel:
https://imagizer.imageshack.com/img924/3008/2dgww4.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2536/pWupsU.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/3640/TpNcds.jpg

Ngebut santai di tol dengan keluarga 5 orang+barang total load hampir setengah ton:
https://imagizer.imageshack.com/img923/259/kRR3Ze.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8269/euhNmf.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5214/gc5hJd.jpg


Jalanan di kampung ndeso:

https://imagizer.imageshack.com/img923/8093/VsBjm6.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5654/eEXyLM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/6200/8A6vEK.jpg

Musim Covid main di pegunungan dan pantai yang sepi...
https://imagizer.imageshack.com/img922/6852/ZzPE05.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2696/sMQthT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5417/4MbbBe.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5171/cTbIbn.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6900/MtvVot.jpg

Pengalaman di jalan tol yang sedikit fun:

Mungkin karena jarang terlihat di jalan dan brand H miring, banyak kendaraan lain yang mungkin penasaran dan berusaha memprovokasi, coba-coba, menyodok, menyalip dengan gas pol dan cumi hitamnya. Baik monokok maupun ladder frame disepanjang jalan tol Malang-Surabaya- Solo-Semarang. Namun saya tenang saja karena saya sudah tahu karakter mobil mereka. Saat speed mendekati 200 saat saya mulai ngegas mereka malah ngerem …he..he..karena jalan tol banyak yang menikung. Tapi ya memang mereka harus ngerem, kalau nggak ngerem mobil jangkung gitu bisa terguling.
SEKIAN SHARINGNYA……
Hallo Om ongisnade, salam kenal.
btw very nice and Honest review :big_exellent: , bener-bener dari hati sepertinya me-review mobil ini :big_peace: . santa fee salah 1 wish list car saya, next replacment car saya insyallah, kebetulan saya pengguna ANKI diesel, sampai sekarang.
mo tanya aja om, apa pernah isi mobil ini dengan dengan dexlite or Bio solar? karena melihat dari ceritanya si om, jauh dari perkotaan (munkin sesekali pernah kehabisan dex di pom2 sekitar)?
apakah jika isi solbus dalam keadaan kepepet bisa menggugurkkan garansi si santi?
penasaran aja om. :big_childish:
bantu jawab yah om. Dulu pernah kan kejadian kelangkaan dex, sales saya sih menyarankan pakenya shell punya. Tapi ada pernah salah satu member sini yang udah meninggal, beliau waktu road trip kepepet bisa tuh pake bio solar. Colek om @F 272...
sh00t
SM Moderator
SM Moderator
Posts: 1254
Joined: Fri Jan 18, 2019 10:39

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by sh00t »

ongisnade wrote: Tue Jul 14, 2020 13:19
evolution21 wrote: Tue Jul 14, 2020 12:26 Lari 200 di mode eco .... mantap um
Saking agresifnya ni mesin sampe segitu aja cukup yah
Saya juga heran om. Anak saya biasa bawa anps dokar juga heran echo mode santi lebih enak dari D normal anps dengan output power sama transmisi anps pake aisin juga sama 8 speed harusnya lebih bagus dari transmisi hyundai.

Itu di awal video saya ngegas kebablasan 3200 rpm terasa sekali nariknya, saya balikin ke 2800 rpm dan berusaha saya maintain rpm 3000 an dapatnya 206 saya tambah dikit naik ke 210 kpj. Padahal expectasi saya diawal sebelum beli ini mobil hanya akan saya bawa di 150-180 kpj, tak tahunya hanyut hingga diatas 200 kpj he...he...

Saya belum pernah coba mentokin di peak power outputnya (3800 rpm) kalau sendirian mungkin bisa diatas 220 kpj.
226 masih bisa koq om. :big_blushing:

Tapi sayangnya jalannya yang udah habis. :big_biglaugh:
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

juzyto wrote: Tue Jul 14, 2020 10:03
ongisnade wrote: Sat Jul 11, 2020 10:23 Hallo para pembaca SM,
Berikut ini saya mau berbagi pengalaman miara mobil yang non mainstream yang biasanya hanya dimiliki orang-orang yang tinggal dikota besar. Namun kali ini saya sebagai wong ndeso, karena memang tinggal dipedesaan yang jauh dari kota besar, 4-5 jam perjalanan dari Surabaya. Yah sesuai judulnya Grand Santa Fe Ndeso (punya wong ndeso) he…he… Namun sebelumnya mohon maaf bahasanya mungkin tidak akan seperti rekan-rekan reviewer yang lain yang pengalaman dan education background nya sudah mumpuni S1-S2-S3. Kalo saya asli wong ndeso awam hanya tamat S3 saja (SD-SMP-SMA) he…he…jadi harap dimaklumi. Karena hanya tamat SMA saja saya tidak berbagi pengalaman berdasarkan ilmu atau teori, tapi berdasarkan praktek pemakaian harian. Ilmunya gak cukup untuk berteori he..he, dan mungkin sedikit katrok ha…ha..ha

Kita mulai:
Selama ini yang sering saya dengar dan sering baca di forum dari orang-orang tentang brand H miring ini jarang dibeli orang dengan berbagai alasan baik orang kota ataupun wong ndeso adalah sebagai berikut:
1. Dianggap mobil murah
2. Kurang reliable, mudah rusak, spare part mahal, susah didapat
3. Kurang bergengsi
4. Takut kurang laku, harga jual jatuh, susah untuk dijual, takut rugi besar.

Dan hal tersebut diatas terbukti, beberapa orang nanya ke saya kok beli Hyundai, kok bukan Toyota/Honda. Kami sekeluargapun sepakat jawabnya: Ya kami memang pilih mobil Korea yang harganya murah meriah, kalau mobil Jepang harganya lebih mahal. Merekapun gak nanya lebih detail lagi mendengar jawaban seperti itu. Tapi ada juga sebagian orang yang menyangka harganya malah se miliar, ha…ha..ha…sama-sama kami wong ndeso. Bagi kami sudah biasa miara mobil non mainstream, sebelumnya 4 thn Captiva VCDI dan Mazda CX-5 tanpa rewel dan puas. Jadi kami sudah tidak terpengaruh dengan statement2 diatas.

Mobil ini genap berusia 6 bulan dengan pemakaian baru mendekati 13 ribu km, banyak ngeram digarasi karena musim covid-19. Seharusnya sudah mendekati 20 rb km kalo tidak ada covid karena planning awal mau turing keliling Jawa hingga Lombok . Mungkin dengan km sekian sudah cukup untuk bisa berbagi pengalaman memiliki dan mengendarainya. Berikut ini latar belakang miara Hyundai Grand Santa Fe:

Selama ini kalo turing keliling Jawa-Madura hingga Lombok selalu menggunakan fortuner VNT untuk semua anggota keluarga 5 orang dan barang-barang tas dan koper. Karena VNT sudah berumur 7 tahun tadinya mau tukar yang baru. Tapi setelah saya pikir- pikir umur sudah kepala 5 kepingin tunggangan yang nyaman, bertenaga, kabin yang luas 7 seater, dan dilengkapi dengan passive/active safety device. Kalau ladder frame lagi selama ini terasa kurang safe karena sering ngebut 140- 150 km/h baik sendiri maupun bawa keluarga, dan jujur saja kurang terasa nyaman. Dengan kecepatan segitu ladder frame yang jangkung dan ban tebal sangat berisiko terguling. Terbukti sudah ada beberapa ANF/PJS yang terguling di jalan toll di Jawa Timur. Akhirnya VNT tidak jadi dijual karena masukan teman2 disini VNT paling kuat tahan B-100. Akhirnya dengan berat hati kami menjual mobil Mazda CX-5 FL kesayangan kami terutama anak-anak dan istri yang sudah setia menemani keluarga kami selama 4 tahun tanpa rewel. Akhirnya harus kami relakan untuk dijual dan satu malam sekali tawar langsung laku.

Sebagai calon penggantinya kriteria mobil yang kami harapkan adalah sebagai berikut:
1. Monokok 7 seater dengan passive/active safety device yang memadai dan nyaman dikendarai 5 orang, nyaman buat ngebut speed 150-180 km/h
di tol Trans Jawa
2. Power dan torsi standard harus lebih lebih besar dari CX-5 karena harus kuat jalan jauh naik turun pegunungan, bukit dan pantai, perlu power
dan torsi yang besar. Mesin bensin sekelas CX-5, torsinya terasa kurang kuat buat di pegunungan dengan full load. Pengalaman CX-5 dengan
tenaga 189 HP full load megap-megap saat di trek lurus menanjak menuju Cemorosewu - telaga sarangan, gak bisa ngebut disini, hanya
merayap engine meraung hanya gigi 1-2. Ini jalur favorite keluarga kami, menanjak dan berkabut.

Dari kedua kriteria tersebut diatas sudah ada pilihan yang masuk yaitu Mazda CX-9 230HP/450 NM. Kami sudah melakukan test drive. Anak-anak dan isteri sudah cocok dengan CX-9 modelnya sporty, modis, dan kabin sangat lapang meskipun sebetulnya design CX-9 sudah lama.
Namun saya sendiri berbeda dengan mereka, akomodasi CX-9 OK lapang, namun selain lebih lapang tidak beda jauh dengan CX-5 sehingga begitu berada dalam kabin serasa tidak ganti mobil serasa masih dalam CX-5 juga, bosan jadinya. Saya masih menyimpan keraguan untuk ambil Mazda CX-9 karena takut cepat bosan nantinya sampai pada suatu hari saat kami sekeluarga jalan-jalan di Surabaya lihat pameran mobil di Grand City, saat mendekat boot Hyundai tiba-tiba cewek EO nya menarik istri saya dan memberikan pertanyaan mobil apa favorit pengunjung pameran di Jakarta tahun 2018, saya bisikin Santafe, akhirnya dikasih hadiah kaos Hyundai. Dan ternyata inilah awal ketertarikan dan berjodoh hingga membeli Grand Santafe. Case seperti ini sama persis saat awal kami membeli Mazda CX-5, istri saya juga dapat hadiah kaos Mazda saat pameran ditempat yang sama.

Salesnya langsung menjelaskan semua tentang Santafe. Dan kamipun sangat tertarik dan terkesan design eksterior maupun interior yang lebih fresh dari CX-9 dan kabinnyapun juga lapang hingga baris ketiga, apalagi panorama sunroofnya yang sangat besar. Namun ada satu hal yang masih membuat saya meragukan Santafe, yaitu tenaga hanya 190 HP. Kami sudah terbiasa bawa Fortuner VNT modif 240 HP jadi masih ragu dengan kemampuan Santafe. Setelah baca-baca di SM ternyata Santafe bisa diremap hingga 230 HP jadi kami sudah bulat untuk ambi Santafe.
Kamipun diminta sales untuk TD di lain hari, dan saat TD inilah keraguan saya terjawab, ternyata meskipun hanya 190 HP ternyata tenaganya bisa tersalurkan dengan baik oleh transmisi 8 speed, dengan penumpang 6 orang saya geber hingga 185 km/jam di toll pandaan, ajib lebih enak dari VNT saya yang 240 HP. Mungkin karena beda transmisi 8 VS 4 AT.
Akhirnya kamipun bungkus Grand Santafe.

PERFORMA, HANDLING, KENYAMANAN, KESENYAPAN:

Saat berkendara di jalan toll semen yang bumpy dengan full load kami sekeluarga 5 orang + koper dan barang-barang dengan berat total hampir setengah ton (maklum kami berlima gendut2 he..he), tanpa terasa kecepatan sudah mendekati 200 km/h. Dan sayapun heran kenapa tidak ada alarm yang berbunyi. Biasanya saat speed 150-160 km/h anak dan isteri sudah membunyikan alarm pak jangan ngebut, dan isteripun juga teriak ojo banter-banter sam. Bahkan speed diatas 200 km merekapun masih santai. Anak paling kecil main gadget didepan, yang nomer 2 tidur dibangku paling belakang, istri juga masih asik ngobrol. Kondisi mobil masih stabil dikecepatan segini. Dan yang paling saya suka rpm mesin hanya 3000, sengaja saya maintain rpm segini dan tidak mengaktifkan cruise control dan suara mesinpun ternyata halus sekali nyaris tidak terdengar. Berbeda dengan CX-5 dikecepatan 160 km/h mesin sudah meraung karena rpm tinggi bikin anak-anak dan isteri takut dan panik. Dan inilah yang bikin alarm anak dan isteri langsung keluar: jangan ngebut paak. Dijalan raya kami hamper tidak pernah menggunakan manual mode maupun sport mode kecuali di tanjakan extreme. Posisi D Echo maupun Comfort Mode sudah enak buat ngebut dan menyalib kendaraan lain, gak perlu manual maupun sport mode.
Dikecepatan diatas 200 km/h dengan beban hampir setengah ton handling masih mantap. Dan ini membuat saya ketagihan saat mengendarai dijalan tol. Ternyata mobil ini DIAM-DIAM MENGHANYUTKAN. Kalau tidak sering lihat speedo meter kita bisa terlena. Rod noise mobil ini diukur menggunakan alat menurut Grid OTTO : Pada speed 60 km/jam: 60.3dB, Mercy GLC 200 AMG Line: 61.4 dB

Dan niat saya yang sebelumnya ingin Remap mobil ini terpaksa saya urungkan. Tenaga standard sudah mumpuni dan bisa memenuhi ekspektasi saya meskipun hanya 190 HP/440 NM. Namun didukung dengan transmisi 8 speed tenaga bisa termanage dengan bagus.
Ngebut dengan Grand Santafe ini saya lebih tenang dan confident karena active dan passive safety device nya sudah cukup. Ban juga mantap serasa lengket di aspal Continental Sport Contact 19 inch (lebih enak dari Toyo Proxes bawaan CX-5) yang sama-sama 19 inch. Kata si Ridwan Hanif perbiji harganya 5 juta (gak tahu bener atau gak). Toyo hanya 2.8 jt (pernah ganti di CX-5).
Karena musim Covid, belakangan ini lebih banyak ngeram di rumah dan lebih sering jalan ke pegunungan dan pantai yang sepi. Mobil ini enak buat naik turun gunung dan pantai. Gunung Kelud, Gunung Kawi, pantai Tambakrejo dan pantai Jolosutro. Yogya-Semarang-Banyuwangi. Belum sempat keluar Jawa karena covid.
Untuk bunyi-bunyian: dashboard, kabin dan luar bener-benar tidak ada sama sekali hingga km mendekati 13 rb setiap hari melibas jalan kampong yang bolong-bolong dan juga sering bawa di gunung dan pantai. Hanya sekali bunyi kletek-kletek karena sabuk fuel tank kendor, dikencengin, solved.

FUEL CONSUMPTION:
Ini mobil paling irit yang pernah kami punya. Saat jalan santai bisa 24 km/liter. Digeber hingga 200 km/h pun juga masih bisa dapat 1-13, 1-14 km/l dengan beban hampir setengah ton.
BIAYA PERAWATAN:
Garansi 5 tahun, free jasa service selama 11 kali dengan interval tiap 6 bulan atau 10 rb kilometer. Sudah service 10 rb kilometer pertama, hanya kena biaya 252 rb ganti filter oli. Oli mesin bawa sendiri.

KEKURANGAN:
- Lampu dekat bawaan kurang terang (LED HDX 6600 Kelvin).
- Lampu bagasi, plat nomor, lampu mundur dan vanity masih halogen
Modif :
- Ganti lampu dekat dengan LED Phillips Ultinon
- Ganti semua lampu yang masih halogen semuanya dengan LED Phillips.
- Oli gantI dengan PTT 5W 30

KONKLUSI :
Mobil ini menurut kami sebagai wong ndeso adalah nyaris sempurna dan semuanya diatas ekspektasi saya ketika saya akan membeli mobil ini. Saya dan keluarga puas dengan mobil Korea ini.

Eksterior:
https://imagizer.imageshack.com/img922/1606/u0HrJD.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8633/BPhlsk.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2482/uGiG1J.jpg

Interior:
https://imagizer.imageshack.com/img924/6816/zSixSw.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/9402/Zi8zF9.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/7038/xDBMDt.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2052/WVMOUT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/199/3tCo8w.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/8565/lbfwWo.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/1951/A6QXp5.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2181/ycBeSz.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2687/mT3tVM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6415/W07a8a.jpg

Ruang mesin:
https://imagizer.imageshack.com/img923/9254/xVjhPe.jpg
Cover engine dilapisi high density foam
https://imagizer.imageshack.com/img923/4437/WVHj4s.jpg
Injector Piezo Type Bosch
https://imagizer.imageshack.com/img923/7789/qL7FZk.jpg
Vapor oli/gas blowby dari crankshaft ada diaphragm pressure regulator sebelum masuk intake turbo
https://imagizer.imageshack.com/img922/9892/vjLVoE.jpg
Baterai 90 Ah, agak susah kalau ganti, musti copot belalai air intake
https://imagizer.imageshack.com/img924/3312/4JxRxu.jpg
Filter udara berada diatas mudah untuk mengganti
https://imagizer.imageshack.com/img922/785/ARXILR.jpg

Konsumsi Fuel:
https://imagizer.imageshack.com/img924/3008/2dgww4.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2536/pWupsU.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/3640/TpNcds.jpg

Ngebut santai di tol dengan keluarga 5 orang+barang total load hampir setengah ton:
https://imagizer.imageshack.com/img923/259/kRR3Ze.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8269/euhNmf.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5214/gc5hJd.jpg


Jalanan di kampung ndeso:

https://imagizer.imageshack.com/img923/8093/VsBjm6.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5654/eEXyLM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/6200/8A6vEK.jpg

Musim Covid main di pegunungan dan pantai yang sepi...
https://imagizer.imageshack.com/img922/6852/ZzPE05.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2696/sMQthT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5417/4MbbBe.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5171/cTbIbn.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6900/MtvVot.jpg

Pengalaman di jalan tol yang sedikit fun:

Mungkin karena jarang terlihat di jalan dan brand H miring, banyak kendaraan lain yang mungkin penasaran dan berusaha memprovokasi, coba-coba, menyodok, menyalip dengan gas pol dan cumi hitamnya. Baik monokok maupun ladder frame disepanjang jalan tol Malang-Surabaya- Solo-Semarang. Namun saya tenang saja karena saya sudah tahu karakter mobil mereka. Saat speed mendekati 200 saat saya mulai ngegas mereka malah ngerem …he..he..karena jalan tol banyak yang menikung. Tapi ya memang mereka harus ngerem, kalau nggak ngerem mobil jangkung gitu bisa terguling.
SEKIAN SHARINGNYA……
Hallo Om ongisnade, salam kenal.
btw very nice and Honest review :big_exellent: , bener-bener dari hati sepertinya me-review mobil ini :big_peace: . santa fee salah 1 wish list car saya, next replacment car saya insyallah, kebetulan saya pengguna ANKI diesel, sampai sekarang.
mo tanya aja om, apa pernah isi mobil ini dengan dengan dexlite or Bio solar? karena melihat dari ceritanya si om, jauh dari perkotaan (munkin sesekali pernah kehabisan dex di pom2 sekitar)?
apakah jika isi solbus dalam keadaan kepepet bisa menggugurkkan garansi si santi?
penasaran aja om. :big_childish:
Terima kasih om salam kenal juga. Maaf lambat jawabnya. Dari baru saya selalu isi pertadex om, sekarang spbu pertadex sdh banyak tiap 15-30 km pasti ada. Jarak terdekat saya 15 km spbu pertadex. Sebelum kurang dr separo saya langsung isi lagi jadi gak bakal kehabisan. Lagian ini juga irit. Sekali isi full tank bisa 865 km kalo kita lihat di mid.

Untuk dexlite maupun biosolar, saya pernah ngobrol dg SA, kalau kepepet tdk hangus warranty, dia jamin. Dia jg pernah cerita ada user di Surabaya pake santi DM selalu isi solbus+ aditif hingga 150 rb km belum pernah ada masalah dg mesin. DM dan TM sama mesinya. Seharusnya sih TM kuat juga dg solbus.

Asal olinya bagus tdk mudah utk terdegrade oleh solbus. Untuk maintenance injector kata SA sop diler tiap 20 rb km selalu bongkar injector untuk dibersihkan ( katanya). Saya baru dapat 13 rb km.
D3d3nk
Newbie
Newbie
Posts: 12
Joined: Tue Aug 01, 2017 1:36
Location: Bogor
Daily Vehicle: Jeep

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by D3d3nk »

setuju sama reviewnya, saya udah pakai santa fe sejak generasi pertama sampai yg terbaru, join di SOCI lumayan rame membernya.
benzz89
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1240
Joined: Sat Feb 09, 2008 14:32

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by benzz89 »

D3d3nk wrote:setuju sama reviewnya, saya udah pakai santa fe sejak generasi pertama sampai yg terbaru, join di SOCI lumayan rame membernya.
Santi gen 1 & 2 = "real" santa fe... ciri khas dari bukaan pintu bagasinya + kaca bagasinya bisa dibuka juga, di jaman itu jarang yang bisa buka kaca bagasi (blazer kayanya juga bisa), sangat praktis buat masukin barang2 belanjaan yang kecil2 tanpa harus buka pintu bagasi. Di gen 3 & 4 sudah balik "normal" handle bagasinya, ntah apakah kacanya masih bisa dibuka terpisah...
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

benzz89 wrote: Fri Jul 17, 2020 15:10
D3d3nk wrote:setuju sama reviewnya, saya udah pakai santa fe sejak generasi pertama sampai yg terbaru, join di SOCI lumayan rame membernya.
Santi gen 1 & 2 = "real" santa fe... ciri khas dari bukaan pintu bagasinya + kaca bagasinya bisa dibuka juga, di jaman itu jarang yang bisa buka kaca bagasi (blazer kayanya juga bisa), sangat praktis buat masukin barang2 belanjaan yang kecil2 tanpa harus buka pintu bagasi. Di gen 3 & 4 sudah balik "normal" handle bagasinya, ntah apakah kacanya masih bisa dibuka terpisah...
Sudah gak bisa lagi om.
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ChZ »

D3d3nk wrote: Fri Jul 17, 2020 13:28 setuju sama reviewnya, saya udah pakai santa fe sejak generasi pertama sampai yg terbaru, join di SOCI lumayan rame membernya.
hahahahaha alumni soci here... tp udah dijual mobilnya :ngacir:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

sh00t wrote: Fri Jul 17, 2020 10:54
ongisnade wrote: Tue Jul 14, 2020 13:19
evolution21 wrote: Tue Jul 14, 2020 12:26 Lari 200 di mode eco .... mantap um
Saking agresifnya ni mesin sampe segitu aja cukup yah
Saya juga heran om. Anak saya biasa bawa anps dokar juga heran echo mode santi lebih enak dari D normal anps dengan output power sama transmisi anps pake aisin juga sama 8 speed harusnya lebih bagus dari transmisi hyundai.

Itu di awal video saya ngegas kebablasan 3200 rpm terasa sekali nariknya, saya balikin ke 2800 rpm dan berusaha saya maintain rpm 3000 an dapatnya 206 saya tambah dikit naik ke 210 kpj. Padahal expectasi saya diawal sebelum beli ini mobil hanya akan saya bawa di 150-180 kpj, tak tahunya hanyut hingga diatas 200 kpj he...he...

Saya belum pernah coba mentokin di peak power outputnya (3800 rpm) kalau sendirian mungkin bisa diatas 220 kpj.
226 masih bisa koq om. :big_blushing:

Tapi sayangnya jalannya yang udah habis. :big_biglaugh:
Wah 226 kpj ? Kawan saya mechanical engineer masih muda awalnyajuga gak percaya santafe dengan tambahan beban hampir setengah ton effortless 3000 rpm bisa 210 kpj. Soalnya dia punya CRV Turbo sendirian agak berat dapat 210 kpj itupun di 6200 rpm (sudah melampaui peak power output) dan terbantu jalanan agak menurun. Tenaga sama 190 HP, power to weight ratio jelas menang CRV, tanpa beban saja Santi lebih berat hampir setengah ton. Secara teori menurut dia harusnya Santi lebih lambat dan maksimum speed harusnya dibawah CRV Turbo. Tapi di jalan bisa dapat segitu, diatas maksimum speed CRV Turbo.
sh00t
SM Moderator
SM Moderator
Posts: 1254
Joined: Fri Jan 18, 2019 10:39

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by sh00t »

ongisnade wrote: Fri Jul 17, 2020 12:33
juzyto wrote: Tue Jul 14, 2020 10:03
ongisnade wrote: Sat Jul 11, 2020 10:23 Hallo para pembaca SM,
Berikut ini saya mau berbagi pengalaman miara mobil yang non mainstream yang biasanya hanya dimiliki orang-orang yang tinggal dikota besar. Namun kali ini saya sebagai wong ndeso, karena memang tinggal dipedesaan yang jauh dari kota besar, 4-5 jam perjalanan dari Surabaya. Yah sesuai judulnya Grand Santa Fe Ndeso (punya wong ndeso) he…he… Namun sebelumnya mohon maaf bahasanya mungkin tidak akan seperti rekan-rekan reviewer yang lain yang pengalaman dan education background nya sudah mumpuni S1-S2-S3. Kalo saya asli wong ndeso awam hanya tamat S3 saja (SD-SMP-SMA) he…he…jadi harap dimaklumi. Karena hanya tamat SMA saja saya tidak berbagi pengalaman berdasarkan ilmu atau teori, tapi berdasarkan praktek pemakaian harian. Ilmunya gak cukup untuk berteori he..he, dan mungkin sedikit katrok ha…ha..ha

Kita mulai:
Selama ini yang sering saya dengar dan sering baca di forum dari orang-orang tentang brand H miring ini jarang dibeli orang dengan berbagai alasan baik orang kota ataupun wong ndeso adalah sebagai berikut:
1. Dianggap mobil murah
2. Kurang reliable, mudah rusak, spare part mahal, susah didapat
3. Kurang bergengsi
4. Takut kurang laku, harga jual jatuh, susah untuk dijual, takut rugi besar.

Dan hal tersebut diatas terbukti, beberapa orang nanya ke saya kok beli Hyundai, kok bukan Toyota/Honda. Kami sekeluargapun sepakat jawabnya: Ya kami memang pilih mobil Korea yang harganya murah meriah, kalau mobil Jepang harganya lebih mahal. Merekapun gak nanya lebih detail lagi mendengar jawaban seperti itu. Tapi ada juga sebagian orang yang menyangka harganya malah se miliar, ha…ha..ha…sama-sama kami wong ndeso. Bagi kami sudah biasa miara mobil non mainstream, sebelumnya 4 thn Captiva VCDI dan Mazda CX-5 tanpa rewel dan puas. Jadi kami sudah tidak terpengaruh dengan statement2 diatas.

Mobil ini genap berusia 6 bulan dengan pemakaian baru mendekati 13 ribu km, banyak ngeram digarasi karena musim covid-19. Seharusnya sudah mendekati 20 rb km kalo tidak ada covid karena planning awal mau turing keliling Jawa hingga Lombok . Mungkin dengan km sekian sudah cukup untuk bisa berbagi pengalaman memiliki dan mengendarainya. Berikut ini latar belakang miara Hyundai Grand Santa Fe:

Selama ini kalo turing keliling Jawa-Madura hingga Lombok selalu menggunakan fortuner VNT untuk semua anggota keluarga 5 orang dan barang-barang tas dan koper. Karena VNT sudah berumur 7 tahun tadinya mau tukar yang baru. Tapi setelah saya pikir- pikir umur sudah kepala 5 kepingin tunggangan yang nyaman, bertenaga, kabin yang luas 7 seater, dan dilengkapi dengan passive/active safety device. Kalau ladder frame lagi selama ini terasa kurang safe karena sering ngebut 140- 150 km/h baik sendiri maupun bawa keluarga, dan jujur saja kurang terasa nyaman. Dengan kecepatan segitu ladder frame yang jangkung dan ban tebal sangat berisiko terguling. Terbukti sudah ada beberapa ANF/PJS yang terguling di jalan toll di Jawa Timur. Akhirnya VNT tidak jadi dijual karena masukan teman2 disini VNT paling kuat tahan B-100. Akhirnya dengan berat hati kami menjual mobil Mazda CX-5 FL kesayangan kami terutama anak-anak dan istri yang sudah setia menemani keluarga kami selama 4 tahun tanpa rewel. Akhirnya harus kami relakan untuk dijual dan satu malam sekali tawar langsung laku.

Sebagai calon penggantinya kriteria mobil yang kami harapkan adalah sebagai berikut:
1. Monokok 7 seater dengan passive/active safety device yang memadai dan nyaman dikendarai 5 orang, nyaman buat ngebut speed 150-180 km/h
di tol Trans Jawa
2. Power dan torsi standard harus lebih lebih besar dari CX-5 karena harus kuat jalan jauh naik turun pegunungan, bukit dan pantai, perlu power
dan torsi yang besar. Mesin bensin sekelas CX-5, torsinya terasa kurang kuat buat di pegunungan dengan full load. Pengalaman CX-5 dengan
tenaga 189 HP full load megap-megap saat di trek lurus menanjak menuju Cemorosewu - telaga sarangan, gak bisa ngebut disini, hanya
merayap engine meraung hanya gigi 1-2. Ini jalur favorite keluarga kami, menanjak dan berkabut.

Dari kedua kriteria tersebut diatas sudah ada pilihan yang masuk yaitu Mazda CX-9 230HP/450 NM. Kami sudah melakukan test drive. Anak-anak dan isteri sudah cocok dengan CX-9 modelnya sporty, modis, dan kabin sangat lapang meskipun sebetulnya design CX-9 sudah lama.
Namun saya sendiri berbeda dengan mereka, akomodasi CX-9 OK lapang, namun selain lebih lapang tidak beda jauh dengan CX-5 sehingga begitu berada dalam kabin serasa tidak ganti mobil serasa masih dalam CX-5 juga, bosan jadinya. Saya masih menyimpan keraguan untuk ambil Mazda CX-9 karena takut cepat bosan nantinya sampai pada suatu hari saat kami sekeluarga jalan-jalan di Surabaya lihat pameran mobil di Grand City, saat mendekat boot Hyundai tiba-tiba cewek EO nya menarik istri saya dan memberikan pertanyaan mobil apa favorit pengunjung pameran di Jakarta tahun 2018, saya bisikin Santafe, akhirnya dikasih hadiah kaos Hyundai. Dan ternyata inilah awal ketertarikan dan berjodoh hingga membeli Grand Santafe. Case seperti ini sama persis saat awal kami membeli Mazda CX-5, istri saya juga dapat hadiah kaos Mazda saat pameran ditempat yang sama.

Salesnya langsung menjelaskan semua tentang Santafe. Dan kamipun sangat tertarik dan terkesan design eksterior maupun interior yang lebih fresh dari CX-9 dan kabinnyapun juga lapang hingga baris ketiga, apalagi panorama sunroofnya yang sangat besar. Namun ada satu hal yang masih membuat saya meragukan Santafe, yaitu tenaga hanya 190 HP. Kami sudah terbiasa bawa Fortuner VNT modif 240 HP jadi masih ragu dengan kemampuan Santafe. Setelah baca-baca di SM ternyata Santafe bisa diremap hingga 230 HP jadi kami sudah bulat untuk ambi Santafe.
Kamipun diminta sales untuk TD di lain hari, dan saat TD inilah keraguan saya terjawab, ternyata meskipun hanya 190 HP ternyata tenaganya bisa tersalurkan dengan baik oleh transmisi 8 speed, dengan penumpang 6 orang saya geber hingga 185 km/jam di toll pandaan, ajib lebih enak dari VNT saya yang 240 HP. Mungkin karena beda transmisi 8 VS 4 AT.
Akhirnya kamipun bungkus Grand Santafe.

PERFORMA, HANDLING, KENYAMANAN, KESENYAPAN:

Saat berkendara di jalan toll semen yang bumpy dengan full load kami sekeluarga 5 orang + koper dan barang-barang dengan berat total hampir setengah ton (maklum kami berlima gendut2 he..he), tanpa terasa kecepatan sudah mendekati 200 km/h. Dan sayapun heran kenapa tidak ada alarm yang berbunyi. Biasanya saat speed 150-160 km/h anak dan isteri sudah membunyikan alarm pak jangan ngebut, dan isteripun juga teriak ojo banter-banter sam. Bahkan speed diatas 200 km merekapun masih santai. Anak paling kecil main gadget didepan, yang nomer 2 tidur dibangku paling belakang, istri juga masih asik ngobrol. Kondisi mobil masih stabil dikecepatan segini. Dan yang paling saya suka rpm mesin hanya 3000, sengaja saya maintain rpm segini dan tidak mengaktifkan cruise control dan suara mesinpun ternyata halus sekali nyaris tidak terdengar. Berbeda dengan CX-5 dikecepatan 160 km/h mesin sudah meraung karena rpm tinggi bikin anak-anak dan isteri takut dan panik. Dan inilah yang bikin alarm anak dan isteri langsung keluar: jangan ngebut paak. Dijalan raya kami hamper tidak pernah menggunakan manual mode maupun sport mode kecuali di tanjakan extreme. Posisi D Echo maupun Comfort Mode sudah enak buat ngebut dan menyalib kendaraan lain, gak perlu manual maupun sport mode.
Dikecepatan diatas 200 km/h dengan beban hampir setengah ton handling masih mantap. Dan ini membuat saya ketagihan saat mengendarai dijalan tol. Ternyata mobil ini DIAM-DIAM MENGHANYUTKAN. Kalau tidak sering lihat speedo meter kita bisa terlena. Rod noise mobil ini diukur menggunakan alat menurut Grid OTTO : Pada speed 60 km/jam: 60.3dB, Mercy GLC 200 AMG Line: 61.4 dB

Dan niat saya yang sebelumnya ingin Remap mobil ini terpaksa saya urungkan. Tenaga standard sudah mumpuni dan bisa memenuhi ekspektasi saya meskipun hanya 190 HP/440 NM. Namun didukung dengan transmisi 8 speed tenaga bisa termanage dengan bagus.
Ngebut dengan Grand Santafe ini saya lebih tenang dan confident karena active dan passive safety device nya sudah cukup. Ban juga mantap serasa lengket di aspal Continental Sport Contact 19 inch (lebih enak dari Toyo Proxes bawaan CX-5) yang sama-sama 19 inch. Kata si Ridwan Hanif perbiji harganya 5 juta (gak tahu bener atau gak). Toyo hanya 2.8 jt (pernah ganti di CX-5).
Karena musim Covid, belakangan ini lebih banyak ngeram di rumah dan lebih sering jalan ke pegunungan dan pantai yang sepi. Mobil ini enak buat naik turun gunung dan pantai. Gunung Kelud, Gunung Kawi, pantai Tambakrejo dan pantai Jolosutro. Yogya-Semarang-Banyuwangi. Belum sempat keluar Jawa karena covid.
Untuk bunyi-bunyian: dashboard, kabin dan luar bener-benar tidak ada sama sekali hingga km mendekati 13 rb setiap hari melibas jalan kampong yang bolong-bolong dan juga sering bawa di gunung dan pantai. Hanya sekali bunyi kletek-kletek karena sabuk fuel tank kendor, dikencengin, solved.

FUEL CONSUMPTION:
Ini mobil paling irit yang pernah kami punya. Saat jalan santai bisa 24 km/liter. Digeber hingga 200 km/h pun juga masih bisa dapat 1-13, 1-14 km/l dengan beban hampir setengah ton.
BIAYA PERAWATAN:
Garansi 5 tahun, free jasa service selama 11 kali dengan interval tiap 6 bulan atau 10 rb kilometer. Sudah service 10 rb kilometer pertama, hanya kena biaya 252 rb ganti filter oli. Oli mesin bawa sendiri.

KEKURANGAN:
- Lampu dekat bawaan kurang terang (LED HDX 6600 Kelvin).
- Lampu bagasi, plat nomor, lampu mundur dan vanity masih halogen
Modif :
- Ganti lampu dekat dengan LED Phillips Ultinon
- Ganti semua lampu yang masih halogen semuanya dengan LED Phillips.
- Oli gantI dengan PTT 5W 30

KONKLUSI :
Mobil ini menurut kami sebagai wong ndeso adalah nyaris sempurna dan semuanya diatas ekspektasi saya ketika saya akan membeli mobil ini. Saya dan keluarga puas dengan mobil Korea ini.

Eksterior:
https://imagizer.imageshack.com/img922/1606/u0HrJD.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8633/BPhlsk.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2482/uGiG1J.jpg

Interior:
https://imagizer.imageshack.com/img924/6816/zSixSw.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/9402/Zi8zF9.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/7038/xDBMDt.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2052/WVMOUT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/199/3tCo8w.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/8565/lbfwWo.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/1951/A6QXp5.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2181/ycBeSz.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/2687/mT3tVM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6415/W07a8a.jpg

Ruang mesin:
https://imagizer.imageshack.com/img923/9254/xVjhPe.jpg
Cover engine dilapisi high density foam
https://imagizer.imageshack.com/img923/4437/WVHj4s.jpg
Injector Piezo Type Bosch
https://imagizer.imageshack.com/img923/7789/qL7FZk.jpg
Vapor oli/gas blowby dari crankshaft ada diaphragm pressure regulator sebelum masuk intake turbo
https://imagizer.imageshack.com/img922/9892/vjLVoE.jpg
Baterai 90 Ah, agak susah kalau ganti, musti copot belalai air intake
https://imagizer.imageshack.com/img924/3312/4JxRxu.jpg
Filter udara berada diatas mudah untuk mengganti
https://imagizer.imageshack.com/img922/785/ARXILR.jpg

Konsumsi Fuel:
https://imagizer.imageshack.com/img924/3008/2dgww4.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2536/pWupsU.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/3640/TpNcds.jpg

Ngebut santai di tol dengan keluarga 5 orang+barang total load hampir setengah ton:
https://imagizer.imageshack.com/img923/259/kRR3Ze.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/8269/euhNmf.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5214/gc5hJd.jpg


Jalanan di kampung ndeso:

https://imagizer.imageshack.com/img923/8093/VsBjm6.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5654/eEXyLM.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/6200/8A6vEK.jpg

Musim Covid main di pegunungan dan pantai yang sepi...
https://imagizer.imageshack.com/img922/6852/ZzPE05.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img924/2696/sMQthT.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img923/5417/4MbbBe.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/5171/cTbIbn.jpg
https://imagizer.imageshack.com/img922/6900/MtvVot.jpg

Pengalaman di jalan tol yang sedikit fun:

Mungkin karena jarang terlihat di jalan dan brand H miring, banyak kendaraan lain yang mungkin penasaran dan berusaha memprovokasi, coba-coba, menyodok, menyalip dengan gas pol dan cumi hitamnya. Baik monokok maupun ladder frame disepanjang jalan tol Malang-Surabaya- Solo-Semarang. Namun saya tenang saja karena saya sudah tahu karakter mobil mereka. Saat speed mendekati 200 saat saya mulai ngegas mereka malah ngerem …he..he..karena jalan tol banyak yang menikung. Tapi ya memang mereka harus ngerem, kalau nggak ngerem mobil jangkung gitu bisa terguling.
SEKIAN SHARINGNYA……
Hallo Om ongisnade, salam kenal.
btw very nice and Honest review :big_exellent: , bener-bener dari hati sepertinya me-review mobil ini :big_peace: . santa fee salah 1 wish list car saya, next replacment car saya insyallah, kebetulan saya pengguna ANKI diesel, sampai sekarang.
mo tanya aja om, apa pernah isi mobil ini dengan dengan dexlite or Bio solar? karena melihat dari ceritanya si om, jauh dari perkotaan (munkin sesekali pernah kehabisan dex di pom2 sekitar)?
apakah jika isi solbus dalam keadaan kepepet bisa menggugurkkan garansi si santi?
penasaran aja om. :big_childish:
Terima kasih om salam kenal juga. Maaf lambat jawabnya. Dari baru saya selalu isi pertadex om, sekarang spbu pertadex sdh banyak tiap 15-30 km pasti ada. Jarak terdekat saya 15 km spbu pertadex. Sebelum kurang dr separo saya langsung isi lagi jadi gak bakal kehabisan. Lagian ini juga irit. Sekali isi full tank bisa 865 km kalo kita lihat di mid.

Untuk dexlite maupun biosolar, saya pernah ngobrol dg SA, kalau kepepet tdk hangus warranty, dia jamin. Dia jg pernah cerita ada user di Surabaya pake santi DM selalu isi solbus+ aditif hingga 150 rb km belum pernah ada masalah dg mesin. DM dan TM sama mesinya. Seharusnya sih TM kuat juga dg solbus.

Asal olinya bagus tdk mudah utk terdegrade oleh solbus. Untuk maintenance injector kata SA sop diler tiap 20 rb km selalu bongkar injector untuk dibersihkan ( katanya). Saya baru dapat 13 rb km.
TM ama DM beda filter solarnya om. DM ada 2, sedangkan TM cuma 1.
User avatar
Omnibus
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 11280
Joined: Tue Apr 08, 2008 10:12

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Omnibus »

ongisnade wrote: Sun Jul 19, 2020 3:29
sh00t wrote: Fri Jul 17, 2020 10:54
226 masih bisa koq om. :big_blushing:

Tapi sayangnya jalannya yang udah habis. :big_biglaugh:
Wah 226 kpj ? Kawan saya mechanical engineer masih muda awalnyajuga gak percaya santafe dengan tambahan beban hampir setengah ton effortless 3000 rpm bisa 210 kpj. Soalnya dia punya CRV Turbo sendirian agak berat dapat 210 kpj itupun di 6200 rpm (sudah melampaui peak power output) dan terbantu jalanan agak menurun. Tenaga sama 190 HP, power to weight ratio jelas menang CRV, tanpa beban saja Santi lebih berat hampir setengah ton. Secara teori menurut dia harusnya Santi lebih lambat dan maksimum speed harusnya dibawah CRV Turbo. Tapi di jalan bisa dapat segitu, diatas maksimum speed CRV Turbo.
tdk ada yg salah dgn teori yg dipakai kawan om. memang hp kaitannya dgn top speed tp itu dlm kondisi tdk ada drag (hambatan) dan kehilangan output dlm pengiriman power ke roda. hp yg diukur dan tercatat di brosur itu adalah di flywheel bukan di roda.

jd asumsi sementara hambatan angin (drag coefficient Cd), power loss di transmisi (cvt crv vs geared at santi), dan rolling resistance ban adalah faktor pembedanya dimana santi mungkin lebih baik angka2nya. selain itu mungkin jg pas kawan om test dia dptnya headwind (angin berhembus melawan arah mobil) sedangkan om dgn santi pas dpt tailwind (angin mendorong searah mobil). beban angkut jg pengaruh tp kl mobil sdh bergerak dynamic forces nya sdh beda dibanding ketika bicara mobil standing start dr 0 kph.

just imho.
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

Omnibus wrote: Sun Jul 19, 2020 4:50
ongisnade wrote: Sun Jul 19, 2020 3:29
sh00t wrote: Fri Jul 17, 2020 10:54
226 masih bisa koq om. :big_blushing:

Tapi sayangnya jalannya yang udah habis. :big_biglaugh:
Wah 226 kpj ? Kawan saya mechanical engineer masih muda awalnyajuga gak percaya santafe dengan tambahan beban hampir setengah ton effortless 3000 rpm bisa 210 kpj. Soalnya dia punya CRV Turbo sendirian agak berat dapat 210 kpj itupun di 6200 rpm (sudah melampaui peak power output) dan terbantu jalanan agak menurun. Tenaga sama 190 HP, power to weight ratio jelas menang CRV, tanpa beban saja Santi lebih berat hampir setengah ton. Secara teori menurut dia harusnya Santi lebih lambat dan maksimum speed harusnya dibawah CRV Turbo. Tapi di jalan bisa dapat segitu, diatas maksimum speed CRV Turbo.
tdk ada yg salah dgn teori yg dipakai kawan om. memang hp kaitannya dgn top speed tp itu dlm kondisi tdk ada drag (hambatan) dan kehilangan output dlm pengiriman power ke roda. hp yg diukur dan tercatat di brosur itu adalah di flywheel bukan di roda.

jd asumsi sementara hambatan angin (drag coefficient Cd), power loss di transmisi (cvt crv vs geared at santi), dan rolling resistance ban adalah faktor pembedanya dimana santi mungkin lebih baik angka2nya. selain itu mungkin jg pas kawan om test dia dptnya headwind (angin berhembus melawan arah mobil) sedangkan om dgn santi pas dpt tailwind (angin mendorong searah mobil). beban angkut jg pengaruh tp kl mobil sdh bergerak dynamic forces nya sdh beda dibanding ketika bicara mobil standing start dr 0 kph.

just imho.
OK om terima kasih pencerahanya
ongisnade
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 622
Joined: Thu Apr 18, 2013 11:16

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ongisnade »

sh00t wrote: Sun Jul 19, 2020 4:30
ongisnade wrote: Fri Jul 17, 2020 12:33
juzyto wrote: Tue Jul 14, 2020 10:03

Hallo Om ongisnade, salam kenal.
btw very nice and Honest review :big_exellent: , bener-bener dari hati sepertinya me-review mobil ini :big_peace: . santa fee salah 1 wish list car saya, next replacment car saya insyallah, kebetulan saya pengguna ANKI diesel, sampai sekarang.
mo tanya aja om, apa pernah isi mobil ini dengan dengan dexlite or Bio solar? karena melihat dari ceritanya si om, jauh dari perkotaan (munkin sesekali pernah kehabisan dex di pom2 sekitar)?
apakah jika isi solbus dalam keadaan kepepet bisa menggugurkkan garansi si santi?
penasaran aja om. :big_childish:
Terima kasih om salam kenal juga. Maaf lambat jawabnya. Dari baru saya selalu isi pertadex om, sekarang spbu pertadex sdh banyak tiap 15-30 km pasti ada. Jarak terdekat saya 15 km spbu pertadex. Sebelum kurang dr separo saya langsung isi lagi jadi gak bakal kehabisan. Lagian ini juga irit. Sekali isi full tank bisa 865 km kalo kita lihat di mid.

Untuk dexlite maupun biosolar, saya pernah ngobrol dg SA, kalau kepepet tdk hangus warranty, dia jamin. Dia jg pernah cerita ada user di Surabaya pake santi DM selalu isi solbus+ aditif hingga 150 rb km belum pernah ada masalah dg mesin. DM dan TM sama mesinya. Seharusnya sih TM kuat juga dg solbus.

Asal olinya bagus tdk mudah utk terdegrade oleh solbus. Untuk maintenance injector kata SA sop diler tiap 20 rb km selalu bongkar injector untuk dibersihkan ( katanya). Saya baru dapat 13 rb km.
TM ama DM beda filter solarnya om. DM ada 2, sedangkan TM cuma 1.
Ya betul sekali om TM hanya 1
tokezz
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 67
Joined: Thu Jun 25, 2015 15:34

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by tokezz »

Omnibus wrote:
ongisnade wrote: Sun Jul 19, 2020 3:29
sh00t wrote: Fri Jul 17, 2020 10:54
226 masih bisa koq om. :big_blushing:

Tapi sayangnya jalannya yang udah habis. :big_biglaugh:
Wah 226 kpj ? Kawan saya mechanical engineer masih muda awalnyajuga gak percaya santafe dengan tambahan beban hampir setengah ton effortless 3000 rpm bisa 210 kpj. Soalnya dia punya CRV Turbo sendirian agak berat dapat 210 kpj itupun di 6200 rpm (sudah melampaui peak power output) dan terbantu jalanan agak menurun. Tenaga sama 190 HP, power to weight ratio jelas menang CRV, tanpa beban saja Santi lebih berat hampir setengah ton. Secara teori menurut dia harusnya Santi lebih lambat dan maksimum speed harusnya dibawah CRV Turbo. Tapi di jalan bisa dapat segitu, diatas maksimum speed CRV Turbo.
tdk ada yg salah dgn teori yg dipakai kawan om. memang hp kaitannya dgn top speed tp itu dlm kondisi tdk ada drag (hambatan) dan kehilangan output dlm pengiriman power ke roda. hp yg diukur dan tercatat di brosur itu adalah di flywheel bukan di roda.

jd asumsi sementara hambatan angin (drag coefficient Cd), power loss di transmisi (cvt crv vs geared at santi), dan rolling resistance ban adalah faktor pembedanya dimana santi mungkin lebih baik angka2nya. selain itu mungkin jg pas kawan om test dia dptnya headwind (angin berhembus melawan arah mobil) sedangkan om dgn santi pas dpt tailwind (angin mendorong searah mobil). beban angkut jg pengaruh tp kl mobil sdh bergerak dynamic forces nya sdh beda dibanding ketika bicara mobil standing start dr 0 kph.

just imho.
Kalau masalah top speed sih ini gear ratio yg berperan bgt. Apalg cvt honda yg yg lebih keara efisiensi

Imho sekarang hampir semua mobil keluaran terbaru pada batasin kec di 180-200 kpj.
User avatar
Omnibus
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 11280
Joined: Tue Apr 08, 2008 10:12

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Omnibus »

tokezz wrote: Sun Jul 19, 2020 5:42
Omnibus wrote:
ongisnade wrote: Sun Jul 19, 2020 3:29

Wah 226 kpj ? Kawan saya mechanical engineer masih muda awalnyajuga gak percaya santafe dengan tambahan beban hampir setengah ton effortless 3000 rpm bisa 210 kpj. Soalnya dia punya CRV Turbo sendirian agak berat dapat 210 kpj itupun di 6200 rpm (sudah melampaui peak power output) dan terbantu jalanan agak menurun. Tenaga sama 190 HP, power to weight ratio jelas menang CRV, tanpa beban saja Santi lebih berat hampir setengah ton. Secara teori menurut dia harusnya Santi lebih lambat dan maksimum speed harusnya dibawah CRV Turbo. Tapi di jalan bisa dapat segitu, diatas maksimum speed CRV Turbo.
tdk ada yg salah dgn teori yg dipakai kawan om. memang hp kaitannya dgn top speed tp itu dlm kondisi tdk ada drag (hambatan) dan kehilangan output dlm pengiriman power ke roda. hp yg diukur dan tercatat di brosur itu adalah di flywheel bukan di roda.

jd asumsi sementara hambatan angin (drag coefficient Cd), power loss di transmisi (cvt crv vs geared at santi), dan rolling resistance ban adalah faktor pembedanya dimana santi mungkin lebih baik angka2nya. selain itu mungkin jg pas kawan om test dia dptnya headwind (angin berhembus melawan arah mobil) sedangkan om dgn santi pas dpt tailwind (angin mendorong searah mobil). beban angkut jg pengaruh tp kl mobil sdh bergerak dynamic forces nya sdh beda dibanding ketika bicara mobil standing start dr 0 kph.

just imho.
Kalau masalah top speed sih ini gear ratio yg berperan bgt. Apalg cvt honda yg yg lebih keara efisiensi

Imho sekarang hampir semua mobil keluaran terbaru pada batasin kec di 180-200 kpj.
iya om. dan jd teringat cvt ahond konon memang ada speed limiternya ya. yg bisa di unlock kl diremap.

begitu banyak faktor di atas jd menyadarkan kita kembali kl real world experience bisa berbeda.
donz
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 36
Joined: Sat Dec 23, 2017 2:36

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by donz »

Kok saya jadi teringat mobil halu yang bisa 240km/jam itu ya kwkwkw
tokezz
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 67
Joined: Thu Jun 25, 2015 15:34

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by tokezz »

donz wrote:Kok saya jadi teringat mobil halu yang bisa 240km/jam itu ya kwkwkw
Pajero GTR om ? Hahaha
krniawnhdr
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1283
Joined: Thu Aug 02, 2018 4:43
Location: Jakarta

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by krniawnhdr »

tokezz wrote: Sun Jul 19, 2020 7:22
donz wrote:Kok saya jadi teringat mobil halu yang bisa 240km/jam itu ya kwkwkw
Pajero GTR om ? Hahaha
almaz AMG 4Matic
Venturtle
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2107
Joined: Wed Jan 25, 2017 9:12

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Venturtle »

nice review om :big_exellent: :big_exellent:
btw, santa fe uda keluar versi faceliftnya di luar ya :mky_02:
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by ChZ »

Omnibus wrote: Sun Jul 19, 2020 6:05
tokezz wrote: Sun Jul 19, 2020 5:42
Omnibus wrote:
tdk ada yg salah dgn teori yg dipakai kawan om. memang hp kaitannya dgn top speed tp itu dlm kondisi tdk ada drag (hambatan) dan kehilangan output dlm pengiriman power ke roda. hp yg diukur dan tercatat di brosur itu adalah di flywheel bukan di roda.

jd asumsi sementara hambatan angin (drag coefficient Cd), power loss di transmisi (cvt crv vs geared at santi), dan rolling resistance ban adalah faktor pembedanya dimana santi mungkin lebih baik angka2nya. selain itu mungkin jg pas kawan om test dia dptnya headwind (angin berhembus melawan arah mobil) sedangkan om dgn santi pas dpt tailwind (angin mendorong searah mobil). beban angkut jg pengaruh tp kl mobil sdh bergerak dynamic forces nya sdh beda dibanding ketika bicara mobil standing start dr 0 kph.

just imho.
Kalau masalah top speed sih ini gear ratio yg berperan bgt. Apalg cvt honda yg yg lebih keara efisiensi

Imho sekarang hampir semua mobil keluaran terbaru pada batasin kec di 180-200 kpj.
iya om. dan jd teringat cvt ahond konon memang ada speed limiternya ya. yg bisa di unlock kl diremap.

begitu banyak faktor di atas jd menyadarkan kita kembali kl real world experience bisa berbeda.
speed limiter ahong di 212 on speedo (CRV) dan 207 on speedo (Civic). hrs bawa ke bebonk biar unleash kemampuan terbaiknya :ngacir:

ngomongin top speed itu variabelnya banyak skali dan selalu menarik sih... on crank engine dengan formula sekian hp sekian Nm dengan fg ratio segini bisa dapet top speed segini... tp on real world testing ketika sdh masuk ke dalam mobil wah variabelnya makin gila... Cd bodi mobil, rolling resistance ban, airflow dan turbulence di kolong, ampe cooling efficiency jg hrsnya berpengaruh...

nah yg terakhir ini ... ada sbuah cerita kalo civic FK8 type R itu punya masalah di cooling. akhirnya di versi facelift diubah sedikit desain grillnya supaya mengoptimalkan airflow. mungkin dengan desain grill CRV yang lebih tertutup daripada santi itu bikin cooling nya jadi kurang optimal saat high load...

dan stuju ketika sdh sampai kecepatan tinggi bobot itu sdh tidak terlalu berpengaruh ketimbang waktu start dari diam. temen ane bawa honda freed full muatan bisa lari 160 km/h effortless pdhl tau sendiri betapa lemotnya sebuah honda emprit klo dijalanin dari diem...
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
Dayakz87
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 30
Joined: Tue Jul 14, 2020 15:29

Re: 2019 Hyundai Grand Santafe Ndeso....

Post by Dayakz87 »

Mantap reviewnya om, kemaren Babeh minta dicariin mobil SUV rentang 600-800an bingung antara grand santa fe atau peugeot 5008 (doi suka mobil2 anti mainstream)

Test drive 2-2 nya emang secara performa mesin jauh sekali santa fe lebih mantap, cuma yang saya heran kenapa hyundai kayak ga niat jual santa fe, mau beli yang grand barangnya inden ga jelas ampe kapan (salesnya ga bisa pastiin kapan barang ready), tanya yang XG juga barang ga ready, yang model 2020 garansi warranty dipotong dari 5 tahun jadi cuma 3 tahun, plus gratis service cuma 2x (mungkin karena transisi manajemen ke hyundai korea langsung).

Karena ilfeel ngelihat hyundai ga niat gitu jual santa fe, akhirnya babeh mutusin beli peugeout 5008, karena barang langsung ready dan full garansi sparepart dan service 5 tahun, ibaratnya tinggal isi bensin aja, udah gitu ada program cicilan bertahap bunga 0% selama 1 tahun, lumayan buat taro di deposito dulu duitnya.