3 years w/ nissan all new grand livina xv cvt 2013 L11 sisilver
Posted: Thu Jul 15, 2021 18:45
User review nissan all new grand livina xv cvt 2013 L11
Well, sekarang saatnya memberanikan diri untuk mereview mobil yang lagi ane pake. Nissan grand livina xv cvt 2013 warna silver. Hasil beli dan milih-milih dari mobil88 soehat bandung, setelah mempertimbangkan mau punya baby dan mobil sebelumnya (suzuki splash) dirasa kekecilan. Pas di mobil88 hasil keliling-keliling dan keluar masuk mobil yang ada di showroom alhasil mengerucut ke mobil2 inceran yang harganya masuk (maks around 130jt) yaitu grand livina (ada xv 2013 km 55rb saja, sv 2015 km aga gondrong, hws 2015 out of budget jadi ga dilirik), daihatsu sirion matic 2016, grand avega matic 2011. Dikarenakan tujuan upgrade mobil ke yang lebih besar dan istri maunya yang 3 baris (walau sampai sekarang baris ke-3 selalu dilipet berasa bawa wagon) jadilah memutuskan untuk meminang si ANGL L11 ini. Sebelum meluncur ke mobil88 sih emang udah ngincer ANGL L11 ini selain karena modelnya yang udah facelift, modelnya bagus, luas dan yang penting harga 2nd nya pun terjun bebas dibanding lmpv lainnya.
Impresi pertama setelah beli, ini mobil lebih nyaman (bener kata review-review diluar sana) dari mobil sebelumnya terlebih posisi duduknya yang saya suka karena lebih rebahan dan rendah. Setir lebih ringan walau radius putar jadi nambah jauh (5,5m vs 4,7m). Posisi duduk baris ke2 lebih tinggi dari depan tapi masih berasa sedannya juga, tapi menurut ane lumayan sempit buat ruang kaki walau engga sampe mentok kalau duduk. Baris ke 3 nah ini yang so so rada lebih jongkok pastinya dan ga ada headrest, ya headrest ga dikasih dan jadi opsi buat upgrade (dijual sebagai acc resmi) tapi karena dari beli jok baris ke 3 dilipet dan jadi rata lantai alhasil jadi bagasi yang super besar dan rata. Bawa apa-aja masih muat, angkut lemari 3 pintu (belum dirakit) dari jysk, angkut keramik buat bikin garasi, angkut granit buat teras, angkut tangga yang 2 meter pokoknya masih muat karena jok baris 2 juga bisa rata lantai. Asal jangan keseringan angkut barang berat aja karena shock belakang gampang ambless.
Untuk design, menurut ane ANGL L11 ini lumayan lebih cantik dibanding GL L10 yang lebih membulat-bulat-bulat. Pergantian headlamp dari single lamp jadi double lamp untuk low beam dan high beam ditambah pake perisai yang bikin kalau upgrade lampu led jadi ga silau men. Pergantian speedometer dengan penambahan MID dan ganti setir sukses bikin perasaan yang beda buat nyetir mobil ini meski design dashboard masih sama dengan L10. perubahan berikutnya dari L10 ada di lampu belakang yang jadi 2 bagian (di pilar d bawah dan di pintu bagasi), perubahan posisi wiper belakang, penambahan buntut sedikit yang menambah kesan sudah pakai spoiler dan bemper belakang dengan tambahan mata kucing untuk safety. Kurangnya nissan selalu membanggakan handle pintu bagasi supaya terekspose yang menurut ane rada mengganjal.
ANGL L11 ini mobil kencang (diputaran atas tapinya) dan irit, berkat mesin HR15DE dengan penambahan dual injector dan sensor lainnya berhasil buat ngilangin ngelitik yang biasa dikeluhin GL L10. dibawa sampe 140 masih sangat stabil, lebih dari itu masih sanggup kayanya ane aja yang ga berani hehe. Salah satu pertimbangan ambil type XV yaitu penambahan safety rem ABS, EBD, BA, foglamp, sensor parkir dari type SV yang menurut ane lumayan krusial. Dan tidak begitu krusial untuk perbedaan dari XV ke HWS, AUTECH ataupun XGEAR selain adanya steering switch control yang ane udah beli dari lapak online (tinggal pasang tapi belum aja).
Upgrade pertama buat mobil ini adalah ganti audio bawaan pemilik sebelumnya yang pake HU car*an 1din yang suaranya karton dan mendem abis. Alhamdulillah dapet warisan pioneer 2din avh175 dari avanza bokap yang mau dijual, langsung saat itu juga bongkar pasang sendiri di garasi. Alhasil suara meningkaat jauh-jauh dari HU sebelumnya. Detail lebih berasa, bass lebih punchy, treble lebih pedes, lumayan lah dibandingkan sebelumnya
Upgrade kedua, ganti speaker depan + pasang tweeter. Setelah liat review dan liat2 harga speaker split, yang cocok ketemu nakamichi NSE-CS1617 beli di DF car audio cikapundung. Dapet harga 550k udah sama pasang. Suaranya lumanyan nambah peningkatan di detail, bass, mid dan treble (karena dapet tweeternya) cukup puas buat harga segitu yang bisa dibilang kere hore. Speaker belakang masih standar rencana mau pasang pioneer yang coaxial aja
Upgrade berikutnya adalah ganti bohlam, dikarenakan pingin menolak tua dan pingin lebih terang dari bohlam bawaan. Baca review di kaskus ternyata direkomendasiin pake led xhp 50 H11 merk katur (disini jadi merk turbo), ya H11 karena lampu low beam dan high yang misah. Alhasil memang mantaap. Untuk foglamp karena sama2 H11 nyoba pake led dengan chip lain alhasil beli chip zes nya philips dengan merk ayoto ternyata lumayan terang juga.
Salah satu yang kritikal dan perlu punya sparepart bawaan buat jaga-jaga di mobil ini adalah selongsong koil. Ya, selongsong koil (beli di online cuma 35k) jadi penyakit yang lumayan menghantui buat melihara ANGL ini, sekalinya bocor mobil langsung berasa pincang, ga ada tenaga, brebed parah, dan geter. Udah gitu ga sembarang bengkel yang bisa bongkar pasang koil dan busi mobil ini, dikarenakan koilnya ketutup sama cover intake jadi perlu penanganan khusus termasuk urutan yang tepat dalam pembongkaran mulai dari lepas aki, lepas sensor2 yang nempel di intake, lepas koil, lepas busi, lalu pasang kembali. Karena ga jarang kalau urutannya salah check engine akan nyala, atau idle nya jadi tinggi (around 2k, standar 900-1k). Oh ya busi nya juga special, harga satunya 110-125k jadi kalo sekalian bongkar liat busi udah kurang bagus mending sekalian diganti aja soalnya bongkarnya ribet.
Problem berikutnya yang kalau buka grup hampir semua livina kena adalah gejala klakson mati, akhirnya ngerasain juga setelah 3 tahun pakai. Penyebabnya bukan karena klakson yang jelek, tapi kabel spiral yang putus dalemnya. Setelah dianalisa kemungkinan penyebab putusnya kabel spiral adalah bisa jadi karena radius putar yang besar jadi pas belok hampir pasi puter tuh setir sampe mentok, nah itu tidak direkomendasikan sama bengkel spesialis nissan ternyata.
3 tahun pakai untuk kaki-kaki sepertinya lumayan badak ane rasa (apa mungkin PCD 4x114.3 itu mempengaruhi kebadakannya) karena belum kerasa glodakan, apa mungkin juga ane rada hati2 kalau lewatin jalan jelek. Suara yang muncul adalah suara tung-tung pas setir diputer ke kiri atau kanan, setelah baca grup ternyata masalahnnya adalah di bearing support shock. Ini masih PR sih, tunggu gajian deh ane ganti
Alhamdulillah 3 tahun pakai belum ada masalah berarti selain fast moving parts macam kampas rem, oli, busi, coil, ganti filter2, kuras radiator, cleaning evap ac. Semoga tidak ada masalah besar di tahun-tahun berikutnya, pengennya tahun depan diganti soalnya hehe
Well, sekarang saatnya memberanikan diri untuk mereview mobil yang lagi ane pake. Nissan grand livina xv cvt 2013 warna silver. Hasil beli dan milih-milih dari mobil88 soehat bandung, setelah mempertimbangkan mau punya baby dan mobil sebelumnya (suzuki splash) dirasa kekecilan. Pas di mobil88 hasil keliling-keliling dan keluar masuk mobil yang ada di showroom alhasil mengerucut ke mobil2 inceran yang harganya masuk (maks around 130jt) yaitu grand livina (ada xv 2013 km 55rb saja, sv 2015 km aga gondrong, hws 2015 out of budget jadi ga dilirik), daihatsu sirion matic 2016, grand avega matic 2011. Dikarenakan tujuan upgrade mobil ke yang lebih besar dan istri maunya yang 3 baris (walau sampai sekarang baris ke-3 selalu dilipet berasa bawa wagon) jadilah memutuskan untuk meminang si ANGL L11 ini. Sebelum meluncur ke mobil88 sih emang udah ngincer ANGL L11 ini selain karena modelnya yang udah facelift, modelnya bagus, luas dan yang penting harga 2nd nya pun terjun bebas dibanding lmpv lainnya.
Impresi pertama setelah beli, ini mobil lebih nyaman (bener kata review-review diluar sana) dari mobil sebelumnya terlebih posisi duduknya yang saya suka karena lebih rebahan dan rendah. Setir lebih ringan walau radius putar jadi nambah jauh (5,5m vs 4,7m). Posisi duduk baris ke2 lebih tinggi dari depan tapi masih berasa sedannya juga, tapi menurut ane lumayan sempit buat ruang kaki walau engga sampe mentok kalau duduk. Baris ke 3 nah ini yang so so rada lebih jongkok pastinya dan ga ada headrest, ya headrest ga dikasih dan jadi opsi buat upgrade (dijual sebagai acc resmi) tapi karena dari beli jok baris ke 3 dilipet dan jadi rata lantai alhasil jadi bagasi yang super besar dan rata. Bawa apa-aja masih muat, angkut lemari 3 pintu (belum dirakit) dari jysk, angkut keramik buat bikin garasi, angkut granit buat teras, angkut tangga yang 2 meter pokoknya masih muat karena jok baris 2 juga bisa rata lantai. Asal jangan keseringan angkut barang berat aja karena shock belakang gampang ambless.
Untuk design, menurut ane ANGL L11 ini lumayan lebih cantik dibanding GL L10 yang lebih membulat-bulat-bulat. Pergantian headlamp dari single lamp jadi double lamp untuk low beam dan high beam ditambah pake perisai yang bikin kalau upgrade lampu led jadi ga silau men. Pergantian speedometer dengan penambahan MID dan ganti setir sukses bikin perasaan yang beda buat nyetir mobil ini meski design dashboard masih sama dengan L10. perubahan berikutnya dari L10 ada di lampu belakang yang jadi 2 bagian (di pilar d bawah dan di pintu bagasi), perubahan posisi wiper belakang, penambahan buntut sedikit yang menambah kesan sudah pakai spoiler dan bemper belakang dengan tambahan mata kucing untuk safety. Kurangnya nissan selalu membanggakan handle pintu bagasi supaya terekspose yang menurut ane rada mengganjal.
ANGL L11 ini mobil kencang (diputaran atas tapinya) dan irit, berkat mesin HR15DE dengan penambahan dual injector dan sensor lainnya berhasil buat ngilangin ngelitik yang biasa dikeluhin GL L10. dibawa sampe 140 masih sangat stabil, lebih dari itu masih sanggup kayanya ane aja yang ga berani hehe. Salah satu pertimbangan ambil type XV yaitu penambahan safety rem ABS, EBD, BA, foglamp, sensor parkir dari type SV yang menurut ane lumayan krusial. Dan tidak begitu krusial untuk perbedaan dari XV ke HWS, AUTECH ataupun XGEAR selain adanya steering switch control yang ane udah beli dari lapak online (tinggal pasang tapi belum aja).
Upgrade pertama buat mobil ini adalah ganti audio bawaan pemilik sebelumnya yang pake HU car*an 1din yang suaranya karton dan mendem abis. Alhamdulillah dapet warisan pioneer 2din avh175 dari avanza bokap yang mau dijual, langsung saat itu juga bongkar pasang sendiri di garasi. Alhasil suara meningkaat jauh-jauh dari HU sebelumnya. Detail lebih berasa, bass lebih punchy, treble lebih pedes, lumayan lah dibandingkan sebelumnya
Upgrade kedua, ganti speaker depan + pasang tweeter. Setelah liat review dan liat2 harga speaker split, yang cocok ketemu nakamichi NSE-CS1617 beli di DF car audio cikapundung. Dapet harga 550k udah sama pasang. Suaranya lumanyan nambah peningkatan di detail, bass, mid dan treble (karena dapet tweeternya) cukup puas buat harga segitu yang bisa dibilang kere hore. Speaker belakang masih standar rencana mau pasang pioneer yang coaxial aja
Upgrade berikutnya adalah ganti bohlam, dikarenakan pingin menolak tua dan pingin lebih terang dari bohlam bawaan. Baca review di kaskus ternyata direkomendasiin pake led xhp 50 H11 merk katur (disini jadi merk turbo), ya H11 karena lampu low beam dan high yang misah. Alhasil memang mantaap. Untuk foglamp karena sama2 H11 nyoba pake led dengan chip lain alhasil beli chip zes nya philips dengan merk ayoto ternyata lumayan terang juga.
Salah satu yang kritikal dan perlu punya sparepart bawaan buat jaga-jaga di mobil ini adalah selongsong koil. Ya, selongsong koil (beli di online cuma 35k) jadi penyakit yang lumayan menghantui buat melihara ANGL ini, sekalinya bocor mobil langsung berasa pincang, ga ada tenaga, brebed parah, dan geter. Udah gitu ga sembarang bengkel yang bisa bongkar pasang koil dan busi mobil ini, dikarenakan koilnya ketutup sama cover intake jadi perlu penanganan khusus termasuk urutan yang tepat dalam pembongkaran mulai dari lepas aki, lepas sensor2 yang nempel di intake, lepas koil, lepas busi, lalu pasang kembali. Karena ga jarang kalau urutannya salah check engine akan nyala, atau idle nya jadi tinggi (around 2k, standar 900-1k). Oh ya busi nya juga special, harga satunya 110-125k jadi kalo sekalian bongkar liat busi udah kurang bagus mending sekalian diganti aja soalnya bongkarnya ribet.
Problem berikutnya yang kalau buka grup hampir semua livina kena adalah gejala klakson mati, akhirnya ngerasain juga setelah 3 tahun pakai. Penyebabnya bukan karena klakson yang jelek, tapi kabel spiral yang putus dalemnya. Setelah dianalisa kemungkinan penyebab putusnya kabel spiral adalah bisa jadi karena radius putar yang besar jadi pas belok hampir pasi puter tuh setir sampe mentok, nah itu tidak direkomendasikan sama bengkel spesialis nissan ternyata.
3 tahun pakai untuk kaki-kaki sepertinya lumayan badak ane rasa (apa mungkin PCD 4x114.3 itu mempengaruhi kebadakannya) karena belum kerasa glodakan, apa mungkin juga ane rada hati2 kalau lewatin jalan jelek. Suara yang muncul adalah suara tung-tung pas setir diputer ke kiri atau kanan, setelah baca grup ternyata masalahnnya adalah di bearing support shock. Ini masih PR sih, tunggu gajian deh ane ganti
Alhamdulillah 3 tahun pakai belum ada masalah berarti selain fast moving parts macam kampas rem, oli, busi, coil, ganti filter2, kuras radiator, cleaning evap ac. Semoga tidak ada masalah besar di tahun-tahun berikutnya, pengennya tahun depan diganti soalnya hehe