Hallo, SMers dan visitors...
Jumpa lagi dengan saya, nubie yang suka aplot poto2 vulgar di trit ini, tapi tidak suka dekat2 ‘mereka’ kecuali terpaksa dan dipaksa...
Dan, saat melongok ke trit yang (syukur nya) sudah tambah ke Part 03 ini, dan melihat ada banyak member baru, saya tergoda untuk mempersembahkan sebuah kuyang...eh, cerita ke para pembaca, baik yang berwujud manusia seperti saya atau yang lainnya...
Oia, di post sebelum ini, bahkan di Part sebelumnya ada momod yang sering menyebut : KUYANG, bagi yang belum tau silakan guling2 dulu biar tidak penasaran ya...
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Misteri Kursi (Ber)goyang...
Poto yang pernah saya aplot adalah benar2 aseli properti keluarga saya, dan sejak saya berumur 7 tahun kurleb (sekitar tahun ’86) itu benda sudah ada di rumah kami, dan merupakan salah satu benda yang sering saya pakai untuk bersantai sambil menonton tipi yang waktu itu siarannya cuma ada TVRI. Anggota keluarga yang lain sih jarang yang mau duduk di situ.
Sejak saya meninggalkan rumah untuk sekolah ke luar kota, itu kursi semakin jarang yang memakai. Dan, posisinya pun berpindah dari ruang keluarga ke kamar bekas kakak yang sering kosong tidak berpenghuni karena bekerja di luar kota. Saat itu, tidak ada kejadian yang aneh2....
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai suatu ketika kursi itu berpindah lagi ke loteng dikarenakan kamar punya kakak dibersihkan untuk ditempati. Dan, kursi itu semakin tidak mendapat perhatian dari keluarga saya. Sedangkan saya, sejak berumah tangga belasan tahun lalu, sudah tidak tinggal bersama mereka.
Sampai suatu malam, tidak tengah malam sih...masih sekitar jam 10. Kebetulan hape belum saya matikan.
Ternyata kakak cewe saya yang nelpon. Maaf, beberapa dialog saya ‘haluskan’ supaya mudah dicerna pembaca.
H : “Assalamu’alaikum......”
A : “...............................”
H : “Hallo, (seperti kata pembuka om admin ya..),
Assalamu’alaikum...”
A : “Wa......wa’alaikumsalam...”
H : “Ya, ada yang bisa saya banting ?”
A : “Ngngngng...anu, itu ada yang aneh di loteng rumah”.
H : “Hah..???!!! Apaaaa....??!! “
Saya bukannya terkejut, tapi suara kakak saya seperti berbisik, kurang jelas gitu.
A : “Sepertinya ada ‘sesuatu’ di loteng rumah...”
H : “Ohh..gitu. Mungkin bapak atau Mas L*%$# bersih2 loteng ...”
A : “Bapak sudah tidur, Mas L*%$# belum pulang dari kantor.”
H : “Kucing lewat? Lha kamu koq tau ada apa2 di loteng?”
A : “Tadi aku ke kamar mandi, waktu lewat seperti ada suara : kerrkkk..kerrrkkk..semacam itu, aku ga brani lihat langsung, tapi pas jalanku sudah dekat pintu kamar, aku menengok cepat ke arah sumber suara itu. Ternyata kursi goyang nya bergerak sendiri !!”
H : “Ah, paling kucing edan itu....”
A : “Tau...tapi pas lewat situ tadi aku agak2 merinding...Coba deh besok2 kamu lihat ke sini.”
H : “Lohh...kan ada Bapak dan Mas L*%$# di rumah yang langsung bisa nge cek itu kursi.”
A : “Iya, deh..sudah ya, keliatannya Mas L*%$# sudah sampe depan rumah, ini aku nelpon biar ada yang diajak ngomong...Wassalamu’alaikum.”
H : “Wa’alaikumsalam...”
I (Isteri) : “Hoaaahhemmm...sapa itu Yah telpon malam2 ? selingkuhan, ya?”
H : w*h&5nb%#*@.............
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Satu hari berlalu dengan cepat....tidak ada kabar menyapa saya, mengenai kursi goyang tersebut. Dua hari berlalu, masih adem ayem. Tibalah hari ke tiga, dimana saya ditelpon kakak ipar saya, dan untuk mempersingkat waktu dan tenaga karena mengetik dialog itu melelahkan, maka kesimpulannya memang ada ‘sesuatu’ (bukan kucing, atau angin kecuali angin ribut) yang membuat kursi goyang bergerak sendiri, berdasar dari pengamatan nya selama kurleb 3 hari (bukan 3 malam, karena ngga ada yang mau mengamati itu benda bilamana beraksi sewaktu2...). Sialnya, koq ya ngga kepikiran pake cctv saja, ya? Biar greget gitu....
Oke, dari penuturan kakak saya itu, saya tidak tertarik karena kemungkinan nya sudah hampir jelas, sesuatu itu kalo ngga kunti, kuyang, tuyul, ya anak genderuwo...pocong ngga mungkin lah, jalan saja dia sulit. Apalagi duduk2...iya enak bisa goyang2, tapi kalo ngga ati2 pas mau beranjak dari situ, bisa2 dia malah jatuh terjerembab. Genderuwo (dewasa) sepertinya meragukan, badannya aja gede, meski ngga rese seperti Aris (eh, betul ngga ya?) di iklan Snickers, tetap ngga muat lah di kursi itu.
Karena saya terus-menerus dipaksa untuk ikut ‘menyaksikan’ sebuah fenomena alam ghaib di rumah ortu, okelah...di malam Sabtu, sekitar jam 8 malam saya sudah standby di rumah ortu saya...pasti ada pembaca yang protes, mengapa koq bukan pas malam Jum'at ? karena saya ada kumpulan ngaji. justru yang serem itu malam Sabtu, di pelem serem kan judulnya Friday the 13th ??
SMers dan pembaca lainnya pasti mengira saya bertemu dengan syahrini, eh..sesuatu itu, bukan ?
Maaf, bagi yang sudah ber ekspektasi demikian.... karena, malam itu tidak terjadi sesuatu yang menggemparkan. Nope. Bahkan sampe hampir jam 10 dan saya mulai terkantuk2, itu makhluk seakan jual mahal tidak menampakkan gejala2 fenomena atau wujud aselinya...ya sudah, saya pulang ke rumah saya saja. sudah ngantuk dan tidak semangat melanjutkan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di beberapa hari berikutnya, kakak saya bertamu ke rumah saya. Dan bercerita, mengenai kursi goyang itu. Berikut penuturannya, langsung disambung penutup dari nubie :
Beberapa malam setelah saya ber anjangsana, Bapak saya menerima tamu, temannya yang seorang takmir Mushola setempat..dan kebetulan ngobrolnya sampe hampir tengah malam, kebetulan letak ngobrolnya tidak jauh dari loteng tempat kursi goyang berada.
Saat asyik ngobrol itulah, sang tamu tiba2 berhenti bicara, dan mengalihkan pandangannya ke sebelah atas loteng yang tidak dijangkau cahaya yang terang, dimana itu adalah pintu yang terbuat dari kaca. Menurut beliau, ada sesosok berambut panjang terurai, dengan pakaian warna putih (?) sedang berada di luar rumah, tetapi kelihatannya dia berusaha masuk rumah dengan terlebih dulu mengamati keadaan di dalamnya...wajahnya tidak terlalu jelas, kemungkinan 'wanita'.
Bapak saya yang penglihatannya sudah kabur, oleh temannya itu berusaha dijelaskan dengan sepelan mungkin, dengan maksud supaya tidak menakuti (?) sosok tersebut...Lhah, yang takut itu sebenarnya siapa sih ???
Tidak terlalu lama, sosok tersebut sudah berpindah tempat ke dekat kursi goyang, dan mulai duduk santai....tentu saja menimbulkan suara seperti kursi goyang pada umumnya kalo ada yang bergoyang2....
Karena Bapak saya tidak berkenan bila ada makhluk ghaib tanpa permisi (kalo ada yang komen : emang ada penampakan minta permisi ke suatu rumah, teman saya punya ceritanya. Ih, amit2...pingsan teman2nya. Untung dia pas mabok, ngga nyadar kalo yang mau masuk rumah itu makhluk halus), maka sang tamu pun berdialog sebentar dengan penampakan itu, lalu menyuruh nya mencari tempat lain untuk ditempati. Karena, kalo itu makhluk halus sudah merasa kerasan, apalagi beranak pinak, ditambah lingkungannya mendukung (gelap, lembab, kotor), beuhh...dijamin syusyah kalo menyuruhnya pindah. Tambah lagi kalo itu 'oknum' nantang ngajak berantem, harus nyari pawang nya yang benar2 jago..
Nah, setelah itu kunti (ternyata lakon nya si kuntilanak) pergi dari situ, dan barang2 yang tidak terurus di loteng mulai di bersihkan sebagian diloakkan, maka tinggal lah itu kursi goyang yang belum ada rencana mau diapakan. Timbul wacana di keluarga, bahwa saya yang berhak atas itu benda, dan secepatnya akan dipindahkan dari rumah ortu ke rumah saya.
H : “Oi...sebentar....rumah saya sudah ada sepeda kebo tua, dan beberapa barang antik lainnya. Dan lagi, isteri sudah saya ceritakan tentang kursi goyang itu. Saya tanya dulu yah ?” kata saya pada kakak saya.
A : “OK..”
H : “Hallo, (niru om admin lagi).
Assalamu’alaikum....Mah....”
I : “Wa’alaikumsalam...Ya, Yah..Ada apa?”
H : “Mau kursi goyang yang di *a&%^t#a@ ngga?”
I : “
TIDAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKK !!!!!!!!!!”
Tut-tut-tut-tut-tut-tut-tut......Yah, telpon nya ditutup. Ngga mau do’i...
- S E K I A N -
Oia, bagi yang masih ragu itu poto kursi ada penampakannya atau sudah ‘steril’, monggo dilihat lagi.....lebih enak pas sendirian saja, biasanya pemalu dia (kecuali di kuburan), dan sapatau itu kunti lagi cari jodoh...
Dan, tambahan lagi, itu tali putih yang semampir (di Indonesiakan sendiri ya) di sebelah kiri bukan tali pocong. Tapi pastinya itu tali apa, saya juga tidak tahu.