Negara dan kawasan yang berpotensi jadi episentrum baru corona
Posted: Thu Apr 23, 2020 8:27
Indonesian Automotive Discussion Forum
https://www.serayamotor.com/diskusi/
yg source kompasMichaelktp wrote: ↑Fri Apr 24, 2020 2:49 Thanks remindernya Boss KielConstatine secara lagi males ketik hahaha. Cuman terlihat bahwa potensi sebagai episentrum di ASEAN masih tinggi dan lampu kuning kalau dilihat kasus positif masih naik terus. Bahkan Singapore yang di bulan lalu menjadi role model terbaik pencegahan virus ini mulai lepas kendali dan kasus positif melambung ke 10K ckckckck.
Diluar US & kawasan ASEAN yang menjadi concern adalah India karena populasi terbanyak dibawah Cina dan Jepang secara kasus positif juga naik terus. Dikhawatirkan jika wabah tidak terkontrol akan memberikan tekanan hebat pada sistem kesehatan di negara itu yang berujung seperti yang terjadi di Italy, US dan Spain secara populasi kaum manula Jepang tertinggi di dunia.
Semoga prediksi itu semua salah.
Salam
Source:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/ ... baru-covid
https://www.matamatapolitik.com/penyeba ... -analisis/
https://m.wartaekonomi.co.id/berita2821 ... n-nasional
Yup, itu mengacu pada kepadatan populasi Indo yang terbesar di kawasan ASEAN dan fatality rate yang tertinggi dibawah Italyevolution21 wrote: ↑Fri Apr 24, 2020 2:57yg source kompasMichaelktp wrote: ↑Fri Apr 24, 2020 2:49 Thanks remindernya Boss KielConstatine secara lagi males ketik hahaha. Cuman terlihat bahwa potensi sebagai episentrum di ASEAN masih tinggi dan lampu kuning kalau dilihat kasus positif masih naik terus. Bahkan Singapore yang di bulan lalu menjadi role model terbaik pencegahan virus ini mulai lepas kendali dan kasus positif melambung ke 10K ckckckck.
Diluar US & kawasan ASEAN yang menjadi concern adalah India karena populasi terbanyak dibawah Cina dan Jepang secara kasus positif juga naik terus. Dikhawatirkan jika wabah tidak terkontrol akan memberikan tekanan hebat pada sistem kesehatan di negara itu yang berujung seperti yang terjadi di Italy, US dan Spain secara populasi kaum manula Jepang tertinggi di dunia.
Semoga prediksi itu semua salah.
Salam
Source:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/ ... baru-covid
https://www.matamatapolitik.com/penyeba ... -analisis/
https://m.wartaekonomi.co.id/berita2821 ... n-nasional
kok aneh ya indonesia disebut negara yg terlambat kena corona
bukannya kita lebih awal kena ketimbang benua amerika, itu yg kejadian dansa
klo banyak dicek meningkatkan korban yg ketularankendibocor wrote: ↑Fri Apr 24, 2020 20:10 Sedikit diperiksa, sedikit kasusnya. Jadi kalo gamau dibilang jadi negara epicentrum baru ya jangan banyak2 ngecek
kemaren sempet baca entah dimana ada ibu2 yg diam di rumah aja dan ga kontak ama siapa2 tetiba positif covid...Omnibus wrote: ↑Sun Apr 26, 2020 6:45 menurut penelitian terbaru itu virus laknat bisa ikut nempel di partikel debu di udara dan terbawa terbang hingga jauh. jd negara yg polusi PM2.5 nya tinggi kemungkinannya lebih besar.
jd pake masker itu wajib bahkan perlu dipertimbangkan jg termasuk kl lg di rumah/garasi/pekarangan
dgn psbb dan masuk bulan puasa jg membantu bgt mengurangi polusi
Mirip2 warga negara kita lah ya, masih pada bandel . Giliran kenapa napa yg disalahin pemerintahnya. Emg kalo himbauan gak cukup kalo di Indo, yg melanggar kasih aja denda 1 jt atau kurungan penjara 3 bulan udah pada mikir2 mereka kalo mau melanggar PSBB. Apalagi sistem di negara kita blm sebaik di Singapura maupun malaysiapcx wrote: ↑Sun Apr 26, 2020 6:35 Untuk kasus positif di +65 yg trus meningkat tajam dikarenakan mereka agak santuy jg sih
Pemerintah dan publik +65 awalna menuding kaum imigran pekerja dari Asia selatan sebagai people carrier apalage mereka ditempatkan di asrama yg kumuh dan berdesakan
Nah skrg sejak kasus Covidna +65 tembus 11 ribu tentu udah ga bisa mutlak lagi menyalahkan imigran itu. bahkan mulai mencurigai sbg kasus impor dari warga +62 yg dateng ke +65...wong wargana sendiri jg pada bandel dan curi2 nongkrong keluar ga pake masker
Sampe perdana menterina posing 7 keliling menghimbau ber busa2 dan skrg kalo keluar ga pake masker baru didenda 300 Sgd
Penjara <1thn bisa ditangguhkan itu aplg dapet asimilasi langsung bebas merdekaPboyz97 wrote: ↑Mon Apr 27, 2020 5:27Mirip2 warga negara kita lah ya, masih pada bandel . Giliran kenapa napa yg disalahin pemerintahnya. Emg kalo himbauan gak cukup kalo di Indo, yg melanggar kasih aja denda 1 jt atau kurungan penjara 3 bulan udah pada mikir2 mereka kalo mau melanggar PSBB. Apalagi sistem di negara kita blm sebaik di Singapura maupun malaysiapcx wrote: ↑Sun Apr 26, 2020 6:35 Untuk kasus positif di +65 yg trus meningkat tajam dikarenakan mereka agak santuy jg sih
Pemerintah dan publik +65 awalna menuding kaum imigran pekerja dari Asia selatan sebagai people carrier apalage mereka ditempatkan di asrama yg kumuh dan berdesakan
Nah skrg sejak kasus Covidna +65 tembus 11 ribu tentu udah ga bisa mutlak lagi menyalahkan imigran itu. bahkan mulai mencurigai sbg kasus impor dari warga +62 yg dateng ke +65...wong wargana sendiri jg pada bandel dan curi2 nongkrong keluar ga pake masker
Sampe perdana menterina posing 7 keliling menghimbau ber busa2 dan skrg kalo keluar ga pake masker baru didenda 300 Sgd
Exactly, secara kalau diperhatikan jumlah pengecekan di Indo paling rendah di ASEAN bahkan masih di bawah Pinoy yang sudah terendah. So dibayangkan sendiri saja hahahahakendibocor wrote: ↑Fri Apr 24, 2020 20:10 Sedikit diperiksa, sedikit kasusnya. Jadi kalo gamau dibilang jadi negara epicentrum baru ya jangan banyak2 ngecek
Yup, secara perusahaan-perusahaan biasanya meminjam dengan tingkat bunga tinggi sehingga bank-bank bisa tetap survive walaupun pendapatan mereka menurun. Namun jika kinerja mayoritas perusahaan anjlok karena suatu sebab tidak terduga seperti wabah ini jelas mayoritas dari mereka tidak bisa membayar kembali pinjaman itu. Sehingga Bank bahkan negara harus menggunakan cadangan cash flow untuk bertahan di tengah goncangan ekonomi. Jika terlalu lama jelas seluruh sistem pasti kolaps.
Couldn't agree more UmPboyz97 wrote: ↑Mon Apr 27, 2020 5:27Mirip2 warga negara kita lah ya, masih pada bandel . Giliran kenapa napa yg disalahin pemerintahnya. Emg kalo himbauan gak cukup kalo di Indo, yg melanggar kasih aja denda 1 jt atau kurungan penjara 3 bulan udah pada mikir2 mereka kalo mau melanggar PSBB. Apalagi sistem di negara kita blm sebaik di Singapura maupun malaysiapcx wrote: ↑Sun Apr 26, 2020 6:35 Untuk kasus positif di +65 yg trus meningkat tajam dikarenakan mereka agak santuy jg sih
Pemerintah dan publik +65 awalna menuding kaum imigran pekerja dari Asia selatan sebagai people carrier apalage mereka ditempatkan di asrama yg kumuh dan berdesakan
Nah skrg sejak kasus Covidna +65 tembus 11 ribu tentu udah ga bisa mutlak lagi menyalahkan imigran itu. bahkan mulai mencurigai sbg kasus impor dari warga +62 yg dateng ke +65...wong wargana sendiri jg pada bandel dan curi2 nongkrong keluar ga pake masker
Sampe perdana menterina posing 7 keliling menghimbau ber busa2 dan skrg kalo keluar ga pake masker baru didenda 300 Sgd
PT. AI sendiri sudah menjadi milik Jardine Group dari UK pasca krisis 1998. Secara saham PB milik SC Bank juga dijual karena satu konsorsium yang konon dari Temasek Holdings. Sudah pasti karena penjualan otomotif Indo DM yang melambat sejak beberapa tahun terakhir dan sekarang diperparah oleh wabah virus ini. Backbone ditopang oleh Avanza dan Calya yang LMPV fleet passenger vehicle dan LCGC jelas berat walaupun market leader di segmen masing-masing. Apalagi sekarang harus main volume dengan diskon besar hmmmm berat pastinya.pcx wrote: ↑Tue Apr 28, 2020 6:12 Atpm terbesar di +62 akhirna juga lepas Bank Permata ke Bangkok bank dan kudu banting harga lage drpd dicancel
https://m.industry.co.id/read/64902/ast ... nk-permata
Penjualan otomotif +62 anjlok dalam pastina sehingga memang yg penting likuiditas utk bertahan dulu
ASII boleh collect di harga brp yaMichaelktp wrote:PT. AI sendiri sudah menjadi milik Jardine Group dari UK pasca krisis 1998. Secara saham PB milik SC Bank juga dijual karena satu konsorsium yang konon dari Temasek Holdings. Sudah pasti karena penjualan otomotif Indo DM yang melambat sejak beberapa tahun terakhir dan sekarang diperparah oleh wabah virus ini. Backbone ditopang oleh Avanza dan Calya yang LMPV fleet passenger vehicle dan LCGC jelas berat walaupun market leader di segmen masing-masing. Apalagi sekarang harus main volume dengan diskon besar hmmmm berat pastinya.pcx wrote: ↑Tue Apr 28, 2020 6:12 Atpm terbesar di +62 akhirna juga lepas Bank Permata ke Bangkok bank dan kudu banting harga lage drpd dicancel
https://m.industry.co.id/read/64902/ast ... nk-permata
Penjualan otomotif +62 anjlok dalam pastina sehingga memang yg penting likuiditas utk bertahan dulu
Kalau saya pribadi cuma berani collect saham ASII saat harga sudah di 1500 saja, karena menurut saya pribadi lebih save collect saham TLKM more convinience.Turboman wrote:ASII boleh collect di harga brp yaMichaelktp wrote:PT. AI sendiri sudah menjadi milik Jardine Group dari UK pasca krisis 1998. Secara saham PB milik SC Bank juga dijual karena satu konsorsium yang konon dari Temasek Holdings. Sudah pasti karena penjualan otomotif Indo DM yang melambat sejak beberapa tahun terakhir dan sekarang diperparah oleh wabah virus ini. Backbone ditopang oleh Avanza dan Calya yang LMPV fleet passenger vehicle dan LCGC jelas berat walaupun market leader di segmen masing-masing. Apalagi sekarang harus main volume dengan diskon besar hmmmm berat pastinya.pcx wrote: ↑Tue Apr 28, 2020 6:12 Atpm terbesar di +62 akhirna juga lepas Bank Permata ke Bangkok bank dan kudu banting harga lage drpd dicancel
https://m.industry.co.id/read/64902/ast ... nk-permata
Penjualan otomotif +62 anjlok dalam pastina sehingga memang yg penting likuiditas utk bertahan dulu
Maaf Boss Turboman secara saya tidak tahu juga karena bukan pemain saham yang ulung hahaha. RegardsTurboman wrote: ↑Wed Apr 29, 2020 8:00ASII boleh collect di harga brp yaMichaelktp wrote:PT. AI sendiri sudah menjadi milik Jardine Group dari UK pasca krisis 1998. Secara saham PB milik SC Bank juga dijual karena satu konsorsium yang konon dari Temasek Holdings. Sudah pasti karena penjualan otomotif Indo DM yang melambat sejak beberapa tahun terakhir dan sekarang diperparah oleh wabah virus ini. Backbone ditopang oleh Avanza dan Calya yang LMPV fleet passenger vehicle dan LCGC jelas berat walaupun market leader di segmen masing-masing. Apalagi sekarang harus main volume dengan diskon besar hmmmm berat pastinya.pcx wrote: ↑Tue Apr 28, 2020 6:12 Atpm terbesar di +62 akhirna juga lepas Bank Permata ke Bangkok bank dan kudu banting harga lage drpd dicancel
https://m.industry.co.id/read/64902/ast ... nk-permata
Penjualan otomotif +62 anjlok dalam pastina sehingga memang yg penting likuiditas utk bertahan dulu