Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Forum untuk mengobrol hal-hal bebas.
Bisa dibuka oleh visitor dan member.

Moderators: akbarfit, Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze

User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4720
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by F272 »

COVID.JPG
Sumber : https://www.covid19.go.id/


Selamat pagi teman2 SMer dimanapun Anda berada...

Seperti yang kita ketahui, sudah setahun ini kita mengalami Pandemik Covid 19 yang kian hari makin meluas dan makin mengganas.. bagai badai yang menghempaskan apapun yang ada, harta benda bahkan nyawa banyak yang hilang ...tidak sedikit teman, saudara, kerabat, tetangga yang terpapar ...ada yang wafat... ada juga yang berhasil sembuh dan sehat kembali.

Untuk teman2 yang belum pernah terpapar, tetap jaga kesehatan dan selalu usahakan patuhi Protokol kesehatan yang ketat dengan 5M (bukan lagi 3M) yaitu :

1. Mencuci Tangan
2. Memakai Masker
3. Menjaga Jarak
4. Menghindari Kerumunan
5. Mengurangi Aktifitas & Mobilisasi

Untuk teman2 yang saat ini sedang dalam kondisi terpapar dan sedang dalam masa Isolasi Mandiri semoga segera sembuh dan sehat kembali...Aamiin

Untuk teman2 yang sudah melewati masa Isolasi Mandiri dan sekarang sudah sehat kembali, mungkin ingin menceritakan pengalaman nya bagaimana saat berjuang melewati masa2 kritis, atau melawan rasa bosan saat isolasi mandiri... atau bahkan melawan situasi drop mental karena pastinya ini tidak mudah untuk di lalui... saya yakin banyak cerita dan pengalaman yang mungkin bisa di bagikan untuk teman2 lain.. sehingga ada semacam pengetahuan yang langsung di dapat dari pengalaman teman2 SMer disini..

Thread ini dibuat tidak untuk membuat kegaduhan atau perdebatan, tujuan nya untuk memperluas pengetahuan kita tentang Covid19 yang mungkin belum akan cepat usai dalam waktu dekat.. walaupun kita semua berharap situasi segera membaik dan kondisi normal kembali agar kehidupan umat manusia di dunia ini juga kembali Normal tanpa di bayang2i ketakutan Covid19.

Salam Sehat !!
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
User avatar
akbarfit
SM Moderator
SM Moderator
Posts: 288
Joined: Fri Jul 02, 2010 15:23

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by akbarfit »

Buka cerita ya...,
Tulisan dibawah ini sekitar pertengahan desember 2020.
Kira-kira kejadian kena akhir november 2020 - awal desember 2020
==========


2-3 minggu lalu bapak positif covid...

Dapet darimana?
1 bulan lalu, eyang (ibunya bapak) ada keluhan nyeri dada dan perlu segera MRS ke RS terdekat. Dari situ mau tidak mau bapak ikut mengurusi eyang walau ada adik2nya bapak yg bisa urus di Kediri... Berangkatlah bapak dari Malang ke Kediri.
Saat di IGD, adiknya bapak yg di surabaya (pasutri dokter spesialis di RS) juga datang utk lihat dan mengevaluasi kebutuhan serta komunikasi dg dokter di RS yg mau di ranap kan.

Ada momen bertemu untuk makan malam stlh itu, berdiskusi kebutuhan yg diperlukan eyang nantinya.
Tidak lebih dari 30min lepas masker duduk makan bersama...

Awalnya semua keluhan menyangkut paru dan jantung pasti akan di screening covid, alhamdulillah hasil eyang swab pcr negatif covid.

Akhirnya stlh bbrp hari eyang diantar ke Surabaya agar ada close monitoring di rumah adiknya bapak yg dokter tadi.
Hanya mengantar, sore sampai. Makan malam bersama juga tidak lebih 30min duduk bersama. Kemudian pulang...

3 hari stlh hari itu, pasutri adiknya bapak mulai ada gejala tidak enak tenggorok, batuk pilek ringan. Swab pcr... Positif 😣

4 hari stlh itu, ibu dan bapak saya mulai bergejala... ibu duluan, selang beberapa hari bapak ikut sakit.
Awalnya kita semua tahan-tahan untuk tidak lakukan pemeriksaan, diobati biasa spt pilek pada umumnya.. rapid test clungene keduanya non reaktif di hari 3-4 sakit. Periksa lab darah dan ro thora tidak khas covid.
Ibu sehat stlh seminggu sakit, bapak masih panas demam naik turun mencret.

Ada keputusan utk segera PCR swabkan bapak. Besoknya hasil Positif. Krn kondisi relatif tidak butuh alat apapun di RS. Bapak saya ajak utk isolasi mandiri di rumah.
Ibu beberapa hari kemudian saya swab pcr, negatif.

Bapak hasil Ro, lab bagus, SpO2 98% makanya saya ajak isoman stlh konsul dg SpParu RS saya diberi obat antiviral dan penunjangnya.

Nah, perihal info bapak pulang isoman...
Ini waktu di RS saya kan yg ngurusin saya sendiri di IGD... RS ada petugas yang saya infokan utk Notify ke PKM. Pagi notify, sore ditelpon.


Stlh itu ditelpon bapak saya, mereka biasanya tanya kondisi, komorbid apa, di rumah dg siapa, bila bisa isoman dan bisa patuh maka diperbolehkan, kalau perlu safehouse bisa diantar nti oleh petugas PKM...

Ini kyknya melihat juga orangnya siapa, status pendidikan, literasi dan edukasinya gimana... Ada anggota keluarga yg bisa dipegang apa engga..

1-2 hari setelah positif, bapak declare ke saudaranya yg dokter, agak maksa harus rawat inap krn gejala adiknya ini sedang... Ada penurunan saturasi..

Saya carikan kamar di RS saya. Gak dapat. Sudah pake tenaga dalam, gak dapat juga, krn memang antri IGD stagnan 4-5 pasien kala itu. πŸ₯΄
Akhirnya kita lari ke Surabaya utk bisa masuk ke RS adiknya bapak bekerja.
10 hari kurang lebih perawatan. Hasil lab mulai khas covid, rontgen mulai nampak kotor/pneumonia. Mencret juga masih jadi keluhan.

Alhamdulillah saya negatif. 2 minggu berlalu tanpa gejala.

Bapak hari ini sudah recovery. Recovery berjalan lambat, bisa mingguan - 2 bulanan.
Yang dirasakan biasanya badan masih lemas, masih ampeg utk kegiatan...

Yang perlu diwaspadai... Kluster keluarga.
Yang perlu diperhatikan dan digarisbawahi, perbuatan baik keluar kota niat membantu, biasanya jadi kejadian yg membuat entry point.

Siapa mau ingat2 2 minggu ke belakang makan dg siapa, pergi ke mana, cuci tangan apa tidak... Masker patuh atau tidak.

Banyak pasien saya, keluarga denial krn merasa tidak kemana-mana. Okei yang tua tidak kemana-mana, tapi yang serumah dan pergi bekerja, main, menemui sesiapa.. dan kembali ke rumah... Ternyata jg jadi entry point. Karena ternyata mereka OTG/minimal sekali gejalanya ( stlh ditelusur pernah suatu hari bangun tidur pilek, tenggorokan serik, mencret 1-2x hilang...)

Sudah banyak pasien saya... Tidak tertolong karena telat dan masuk fase gagal nafas. Banyak lagi pasien yang tidak bisa dapat akses alat medis krn antrian pasien buruk yg banyak...

Berkegiatan boleh saja, tapi tolong higienitas dan kepatuhan masker + cuci tangan ditingkatkan. Kurangi social life dahulu.

Tetangga untuk sementara lebih baik tidak perlu tahu... Krn yg sudah-sudah, precaution measure yang muncul justru membesarkan masalah, atau diskriminasi terhadap keluarga dan rumahnya.

Di komplek saya tetangga nggak ada yang tau. Kita semua keluar dari rumah, rumah di disinfeksi sendiri. Bapakstlh pulang dari RS, tidur terpisah dg ibu utk 1 bulan ini.
Saya udah tinggal sama istri, adik saya disuruh ke kosan ibu saya biar nggak ikut tertular.

Sebelum sakit, Bapak sempat notify grup pengurus komplek krn termasuk salah satu pengurus yg mana kala itu mau ada pertemuan utk bahas sesuatu. Langsung bilang mau isoman dulu krn habis kontak dg adiknya yg positif..

Desusnya lgsg malah jadi Bapak yang positif 😩
Padahal kala itu bapak belum sakit.

Perlu digarisbawahi, gak semua yang muda itu kena gejala ringan, gak semua yang tua kena gejala berat..

Bapak meski punya komorbid hipertensi, kondisinya sakit sedang

Adiknya bapak ada hipertensi dan post pasang ring jantung, kondisinya sedang-berat.

Komorbid itu kondisi yang memperberat/menambah resiko perburukan. Jadi kalo ada apa-apa, kapasitas kompensasinya tubuh sudah ga banyak. Kalo kelewat ya gone.

Saya ada pasien lagi HT iya, DM iya, post pasang ring jantung 3 iya, gejalanya mirip yang ringan-ringan saja. Semua hasil lab dan rontgen serta rapid negatif. Malah kyk orang DBD aja.. ternyata Swab PCR positif

Pasien lain ada asma/copd, gagal jantung yang kaki bengkak, biasanya jelek-jelek.. apalagi yang dari desa-desa/low educated. Dia datang pasti sudah hari >5-7, dan dalam kondisi mendekati gagal nafas butuh alat pernapasan.

Di RS lain, dokter jaga usia muda tanpa komorbid ada yang mati juga... Tanpa riwayat penyakit apapun.

COVID INI PILEK, tapi BARU.
Namanya orang pilek yaaa gejala lemes, badan rontok/linu semua, batuk, pusing, mencret, tengorokan sakit, sesak, ampeg pasti ada.

Artinya kita tidak pernah tau kalo kita kena covid, reaksi yang sampe kondisi apa yg muncul. Tubuh belum tau harus apa dan seberapa serius melawannya.

Ini bukan kayak alergi yang sebelum alergi bisa minum obat anti-alergi, masalahnya kita belum bisa vaksin dulu sebelum kena biar responnya sudah diketahui dan diukur oleh tubuh sebelum kena betulan.

Hari ini bapak dan ibu saya sudah sehat seperti sediakala. Hanya saja..
Bapak saya mengalami penurunan fungsi paru. Bisa dilihat darimana? Menurut beliau, biasanya aktivitas harian seperti membersihkan rumah, pindah dan angkat-angkat barang di rumah punya ketahanan cukup lama. Saat ini belum ada 1 jam sudah terasa menggeh-menggeh (ngos-ngosan), harus istirahat dulu baru kembali bisa aktivitas lagi. Ada periode harus istirahatnya inilah yang menunjukkan bahwa ada fungsi yang menurun.
============

Saya akan jelaskan analogi singkat mengenai covid. Background saya adalah tenaga kesehatan, sehingga tulisan ini bisa cukup kredibel untuk anda pahami dai sudut pandang orang AWAM.

Bermula dari Apakah Covid hanya menyerang yang tua?
Tidak, anak-anak dapat terserang covid walau minim gejala. Karena minim gejala, menjadi vektor/pembawa penularan yang paling hebat. Anak akan aktif beraktivitas (teriak, bicara, bermain, berkumpul) tidak menyadari bahwa ada penyakit.

Apakah Covid bisa tanpa gejala?
Sepertinya tidak bisa. Orang tanpa gejala (OTG) biasanya sudah pernah bergejala dalam 14 hari terakhir. Contoh sederhana, setelah seharian bekerja dalam perjalanan pulang mulai terasa tenggorokan tidak nyaman, atau badan terasa linu-linu, badan terasa mulai anget (semlenget) subfebris tidak nyaman.
Tapi ini semua dianggap biasa, mungkin istirahat, pijat refleksi, atau minum obat pereda nyeri dan semacamnya besoknya sudah kembali sediakala.
Siapa mau ingatΒ² yang begitu 14 hari terakhir? Biasanya ya sudah lupa.

Apa gejala Covid ?
Covid adalah Pilek, tapi bentuk/strain/model yang BARU. Sehingga gejalanya ya mirip dengan batuk pilek biasa.
Ada demam, batuk, pilek, sesak/ampeg, letih, lemah, lesu. Satu lagi yang sering menjadi tanda yang muncul adalah MENCRET.
Pernah kan demam nggreges l, pilek ga jelas, tau-tau ada mencretnya juga 1-3x ? Ya seperti itulah covid. Hanya saja ini lebih serius dengan penurunan Saturasi Oksigen.

Apakah penyakit komorbid penyebab kematian COVID?
Tidak. COVID yang membunuh. Penyakit komorbid seperti diabetes, darah tinggi, gagal ginjal, gagal jantung, jantung koroner dll. Akan memperberat kondisi.
Bagaimana kok bisa memperberat? Saya menganalogikan dengan Truk berisi muatan. Pada truk yang normal (tubuh sehat normal) diisi beban sesuai ketentuan akan tidak masalah. Ditambahi sedikit lagi muatan hingga melebihi beban walaupun memperberat, tapi masih bisa bekerja normal.
Pada truk yang ban gembos, mesin oli bocor, radiator mampet/tidak prima (tubuh berpenyakit diatas), begitu diberi muatan berlebih, yang terjadi ban akan pecah mbledos dhuarrr dan akan memperberat kerja lainnya, hingga pada suatu titik akan betul-betul mogok (mati). Truk yang normal akan bisa bertahan lebih lama karena DAYA KOMPENSASI alat-alat dan benda yang berhubungan masih mampu mempertahankan kondisinya. Truk yang sudah tidak sehat, dengan mudah pasti akan segera collapsed/hancur.

Bagaimana Covid menyerang?
Saya menganalogikan seperti suatu alergi terhadap paparan benda yang baru.
(Ini tidak sepenuhnya benar, tapi untuk memudahkan anda memahami)

Anda dan 4 orang teman anda tidak pernah makan udang aneh yang baru ditemukan spesiesnya dan terlihat sedap.
Suatu ketika makan udang.
1 jam setelah makan :
Anda tidak merasakan ada apa-apa setelah makan udang. Padahal punya riwayat asam urat tinggi
Teman A merasa sedikit gatal pada bibirnya. Teman anda punya riwayat kolestrol tinggi
Teman B merasa gatal hebat sampai timbul bercak merah ditubuhnya. Teman anda yang ini suka makan-makan ikan laut dan tidak pernah bermasalah. Dia senior anda.
Teman C merasa gatal hebat, bercak merah timbul, nafas mulai sesak. Dia memang punya riwayat asma dan jantung. Dia seumuran dengan anda.
Teman D tiba-tiba sesak hebat mata bengkak, bibir bengkak , napas sesak hebat hingga hampir pingsan. Teman anda ini seorang yang rajin berolahraga usia masih muda, junior anda, makan selalu rapi tidak ceroboh.

Ini yang selalu saya bilang, FAKTOR terkena covid mirip sperti alergi. Tetapi mekanisme penyakit COVID, BUKAN MEKANISME ALERGI.
Artinya, bila terkena suatu paparan yang baru, kita tidak pernah tau antibodi (sel darah putih, dan komponen perlindungan tubuh) akan bereaksi terhadap virus covid yang baru ini.
Perlu waspada dengan riwayat hubungan darah (sodara, adik-kakak, ayah ibu) karena biasanya tipe gejala bisa mirip. Ringan sedang berat.

Komponen perlindungan tubuh akan sangat reaktif terhadap virus baru ini di paru-paru. Reaksi (cytokine storm) ini muncul seperti badai yang mengacaukan sistem pertahanan dan sistem normal tubuh hingga mengakibatkan gangguan pernapasan.
Layaknya badai di suatu kota, kita tidak bisa menghentikan badai itu. Badai itu berhenti/reda dengan sendirinya, tapi kota yang terkena badai sudah HANCUR.
Siapa yang hancur? Sel paru yang digunakan untuk bernapas akan rusak dan tubuh akan memperbaiki tidak bisa menjadi sel paru lagi tetapi menjadi jaringan fibrosis.
Jaringan fibrosis inilah yang mengurangi kapasitas dan fungsi paru.
Kalau lihat di rontgen, ya flek-flek yg keputihan itulah tanda peradangan sel yang nantinya setelah selesai akan menjadi jaringan fibrosis.
Bayangkan 100 sel paru, 40 sel meradang. Saat sembuh hanya 15 sel yang tidak begitu parah rusaknya sehingga bisa berfungsi walau tidak normal. Hanya 75 sel yang bekerja. Nah itulah sebabnya penurunan fungsi paru terjadi.

Pada orang dengan penyakit komorbid, akan makin berat. Jantung dan paru bekerja bersama. Bila salah satu bermasalah, akan memperberat kerja lainnya. Akhirnya jantung kewalahan (gagal jantung, paru banjir) atau paru kewalahan (napas tidak cukup).


Semoga dengan ini bisa tercerahkan.
Menjaga diri tetap sehat lebih mudah daripada SAKIT dan mengusahakan kembali sehat.
5M seberapa mahal sih? Ga mahal.
Coba aja sakit, berapa biaya wajib dan biaya ekstra tak terduga yang keluar? Pasti lebih banyak.
Last edited by akbarfit on Tue Jan 26, 2021 1:30, edited 1 time in total.
DoctorJDM

Human that can humanize human is the best human.
adamtaufik
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 21
Joined: Sun Sep 06, 2020 12:49
Location: Tangerang

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by adamtaufik »

Pengalam saya yang lingkunganya terdekat pernah positif covid-19
lingkungan kerja/sehari-hari, masing-masing mengirim foto2 dengan dangan tulisan dikertas A4 berisi penyemangat dan pesan yang positif.
kasih kabar kalo setelah sembuh masih ada yang menunggu untuk berktivitas kembali
memberi vitamin atau madu dari lingkungan sekitar

itu saebagian kecil bagi kita yang bisa perbuat untuk rekan-rekan kita yang pernah positif
ginting
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4324
Joined: Sun Dec 08, 2013 16:05
Location: CIPUTAT
Daily Vehicle: ISUZU MU-X

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by ginting »

Mantap, oom Wah..

Semoga trit ini bisa jadi ajang berbagi bagi sesama di SM ini.

Mengenai treatment atau obat, karena tiap tiap orang adalah unik, maka tidak ada suatu yg absolut lebih hebat dari yang lainnya.

Btw, pengalaman merawat anggota keluarga yang kena Covid-19 juga boleh
User avatar
chaprizone
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 168
Joined: Mon Feb 15, 2016 2:18
Location: Jawa Timur - Nusa Tenggara Timur

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by chaprizone »

akhir tahun 2020 kemarin ada tugas kantor musti ke luar kota

sempat kurang istirahat dan akhirnya imun tubuh drop, tgl 30 merasa badan agak meriang sedikit spt masuk angin
saya di mobil selalu menggunakan masker (syukurnya dg ttp pakai masker, tmn2 semobil gk ada yg ketularan, padahal mereka gk pake masker), kondisi agak flu sedikit

begitu sampe rumah prosedur wajib yg selalu kami terapkan dr awal pandemi
- baju kotor langsung masuk mesin cuci
- barang bawaan (HP, Dompet, Tas) semprot alkohol, barang yg gk bisa disemprot disimpan di tempat yg tdk terjangkau anak2
- langsung mandi

karena gk ngeh klo lg terpapar covid, berujung lah menularkan virus ke istri dan kedua anak saya

syukurnya kami semua mengalami gejala ringan, cukup isolasi mandiri di rumah

Obat & Vitamin yg saya konsumsi
Becom C 1-00 ini minum pagi.
Becom Z 0-0-1 ini minum malam
Memucyl 3x1 (kalau ada batuk)
Lacto b 1x1
Azitromicin 1x1 (antibiotik, per orang 5biji selama 5 hari, sehari 1 butir)
Betadin kumur sehari 4-5 kali
Vit D3 1x5000
+prebiotik
:big_okay:
Redboost
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 32
Joined: Tue Feb 14, 2017 12:08
Location: CGK-SRG

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by Redboost »

akbarfit wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 0:53 Buka cerita ya...,
Tulisan dibawah ini sekitar pertengahan desember 2020.
Kira-kira kejadian kena akhir november 2020 - awal desember 2020
==========


2-3 minggu lalu bapak positif covid...

Dapet darimana?
1 bulan lalu, eyang (ibunya bapak) ada keluhan nyeri dada dan perlu segera MRS ke RS terdekat. Dari situ mau tidak mau bapak ikut mengurusi eyang walau ada adik2nya bapak yg bisa urus di Kediri... Berangkatlah bapak dari Malang ke Kediri.
Saat di IGD, adiknya bapak yg di surabaya (pasutri dokter spesialis di RS) juga datang utk lihat dan mengevaluasi kebutuhan serta komunikasi dg dokter di RS yg mau di ranap kan.

Ada momen bertemu untuk makan malam stlh itu, berdiskusi kebutuhan yg diperlukan eyang nantinya.
Tidak lebih dari 30min lepas masker duduk makan bersama...

Awalnya semua keluhan menyangkut paru dan jantung pasti akan di screening covid, alhamdulillah hasil eyang swab pcr negatif covid.

Akhirnya stlh bbrp hari eyang diantar ke Surabaya agar ada close monitoring di rumah adiknya bapak yg dokter tadi.
Hanya mengantar, sore sampai. Makan malam bersama juga tidak lebih 30min duduk bersama. Kemudian pulang...

3 hari stlh hari itu, pasutri adiknya bapak mulai ada gejala tidak enak tenggorok, batuk pilek ringan. Swab pcr... Positif 😣

4 hari stlh itu, ibu dan bapak saya mulai bergejala... ibu duluan, selang beberapa hari bapak ikut sakit.
Awalnya kita semua tahan-tahan untuk tidak lakukan pemeriksaan, diobati biasa spt pilek pada umumnya.. rapid test clungene keduanya non reaktif di hari 3-4 sakit. Periksa lab darah dan ro thora tidak khas covid.
Ibu sehat stlh seminggu sakit, bapak masih panas demam naik turun mencret.

Ada keputusan utk segera PCR swabkan bapak. Besoknya hasil Positif. Krn kondisi relatif tidak butuh alat apapun di RS. Bapak saya ajak utk isolasi mandiri di rumah.
Ibu beberapa hari kemudian saya swab pcr, negatif.

Bapak hasil Ro, lab bagus, SpO2 98% makanya saya ajak isoman stlh konsul dg SpParu RS saya diberi obat antiviral dan penunjangnya.

Nah, perihal info bapak pulang isoman...
Ini waktu di RS saya kan yg ngurusin saya sendiri di IGD... RS ada petugas yang saya infokan utk Notify ke PKM. Pagi notify, sore ditelpon.


Stlh itu ditelpon bapak saya, mereka biasanya tanya kondisi, komorbid apa, di rumah dg siapa, bila bisa isoman dan bisa patuh maka diperbolehkan, kalau perlu safehouse bisa diantar nti oleh petugas PKM...

Ini kyknya melihat juga orangnya siapa, status pendidikan, literasi dan edukasinya gimana... Ada anggota keluarga yg bisa dipegang apa engga..

1-2 hari setelah positif, bapak declare ke saudaranya yg dokter, agak maksa harus rawat inap krn gejala adiknya ini sedang... Ada penurunan saturasi..

Saya carikan kamar di RS saya. Gak dapat. Sudah pake tenaga dalam, gak dapat juga, krn memang antri IGD stagnan 4-5 pasien kala itu. πŸ₯΄
Akhirnya kita lari ke Surabaya utk bisa masuk ke RS adiknya bapak bekerja.
10 hari kurang lebih perawatan. Hasil lab mulai khas covid, rontgen mulai nampak kotor/pneumonia. Mencret juga masih jadi keluhan.

Alhamdulillah saya negatif. 2 minggu berlalu tanpa gejala.

Bapak hari ini sudah recovery. Recovery berjalan lambat, bisa mingguan - 2 bulanan.
Yang dirasakan biasanya badan masih lemas, masih ampeg utk kegiatan...

Yang perlu diwaspadai... Kluster keluarga.
Yang perlu diperhatikan dan digarisbawahi, perbuatan baik keluar kota niat membantu, biasanya jadi kejadian yg membuat entry point.

Siapa mau ingat2 2 minggu ke belakang makan dg siapa, pergi ke mana, cuci tangan apa tidak... Masker patuh atau tidak.

Banyak pasien saya, keluarga denial krn merasa tidak kemana-mana. Okei yang tua tidak kemana-mana, tapi yang serumah dan pergi bekerja, main, menemui sesiapa.. dan kembali ke rumah... Ternyata jg jadi entry point. Karena ternyata mereka OTG/minimal sekali gejalanya ( stlh ditelusur pernah suatu hari bangun tidur pilek, tenggorokan serik, mencret 1-2x hilang...)

Sudah banyak pasien saya... Tidak tertolong karena telat dan masuk fase gagal nafas. Banyak lagi pasien yang tidak bisa dapat akses alat medis krn antrian pasien buruk yg banyak...

Berkegiatan boleh saja, tapi tolong higienitas dan kepatuhan masker + cuci tangan ditingkatkan. Kurangi social life dahulu.

Tetangga untuk sementara lebih baik tidak perlu tahu... Krn yg sudah-sudah, precaution measure yang muncul justru membesarkan masalah, atau diskriminasi terhadap keluarga dan rumahnya.

Di komplek saya tetangga nggak ada yang tau. Kita semua keluar dari rumah, rumah di disinfeksi sendiri. Bapakstlh pulang dari RS, tidur terpisah dg ibu utk 1 bulan ini.
Saya udah tinggal sama istri, adik saya disuruh ke kosan ibu saya biar nggak ikut tertular.

Sebelum sakit, Bapak sempat notify grup pengurus komplek krn termasuk salah satu pengurus yg mana kala itu mau ada pertemuan utk bahas sesuatu. Langsung bilang mau isoman dulu krn habis kontak dg adiknya yg positif..

Desusnya lgsg malah jadi Bapak yang positif 😩
Padahal kala itu bapak belum sakit.


[/b]Perlu digarisbawahi, gak semua yang muda itu kena gejala ringan, gak semua yang tua kena gejala berat..

Bapak meski punya komorbid hipertensi, kondisinya sakit sedang

Adiknya bapak ada hipertensi dan post pasang ring jantung, kondisinya sedang-berat.

Komorbid itu kondisi yang memperberat/menambah resiko perburukan. Jadi kalo ada apa-apa, kapasitas kompensasinya tubuh sudah ga banyak. Kalo kelewat ya gone.

Saya ada pasien lagi HT iya, DM iya, post pasang ring jantung 3 iya, gejalanya mirip yang ringan-ringan saja. Semua hasil lab dan rontgen serta rapid negatif. Malah kyk orang DBD aja.. ternyata Swab PCR positif

Pasien lain ada asma/copd, gagal jantung yang kaki bengkak, biasanya jelek-jelek.. apalagi yang dari desa-desa/low educated. Dia datang pasti sudah hari >5-7, dan dalam kondisi mendekati gagal nafas butuh alat pernapasan.

Di RS lain, dokter jaga usia muda tanpa komorbid ada yang mati juga... Tanpa riwayat penyakit apapun.

COVID INI PILEK, tapi BARU.
Namanya orang pilek yaaa gejala lemes, badan rontok/linu semua, batuk, pusing, mencret, tengorokan sakit, sesak, ampeg pasti ada.

Artinya kita tidak pernah tau kalo kita kena covid, reaksi yang sampe kondisi apa yg muncul. Tubuh belum tau harus apa dan seberapa serius melawannya.

Ini bukan kayak alergi yang sebelum alergi bisa minum obat anti-alergi, masalahnya kita belum bisa vaksin dulu sebelum kena biar responnya sudah diketahui dan diukur oleh tubuh sebelum kena betulan.
cocote tonggo emang gapernah bikin beres, yg terinfeksi harusnya di support secara materiil dan moral ini malah di nyiyirin yg lebih resek lagi yg nyiyir jangankan cuci tangan setiap saat pake masker aja susahnya minta ampun saat beraktifitas.
1996 Honda GL100 CDI
2006 Honda Supra X 125 NF125SD
2006 Toyota Kijang Innova G 1TR-FE M/T
2018 Toyota Kijang Innova G 1TR-FE A/T
farizfsa
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2556
Joined: Tue Nov 10, 2015 2:40
Daily Vehicle: Ford Ranger T7

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by farizfsa »

Sekitar awal november tahun lalu saya kena covid, gejala di saya lemas, radang tenggorokan dan tiba2 makan ga ada rasa dan penciuman hilang. Hampit tdk ada batuk2.

Hasil swab test positive tp awalnya bingung jg ini hasil harus diapain. Akhirnya bawa ke igd rs rujukan, bisa isoman atau bs di rawat. Yaudah di rawat sajalah biar jelas dan cepat.

Selama di rawat satu ruangan ber 3, awal2 dikasi minum obat suplemen dan vitamin banyak, bisa belasan biji. Lalu dikasi obat antibiotik lewat infus yang bikin tangan saya bengkak tiap malem dan pindah infusan tiap malem. Makan 3x sehari cukup enak. Pas di rs rasanya membaik tp kasian sm pasien lain yg kondisinya lebih parah.

Dalam 9 hari saya udh negative, bsk nya sy pulang di hari ke 10. Selama di rs ya saya kerja kaya biasa saja dan malem ntn atau dgr lagu, wifi lumayan bagus.

Bapak sy april lalu meninggal karena covid, sy rasa memang pada saat itu rs dan pemerintah blm tau harus gmn, jd semuanya lama dan ga maximal. Hasil swab saja keluar 3 hari setelah bapak sy pulang.

Ibu sy kena bulan juni, di rs swasta.. habis nya bs beli seken xtrail tahun 2015 lah

Sy kmrn ke rs rujukan pemerintah, gratis no bayar.. cm sekarang hati2 bgt karena rs beneran penuh. Tante saya 2 hari baru dpt tempat di wisma atlet, di rs yg rawat saya kmrn pas sy masuk antrian 20 org, kalau skrg katanya 160 org antri masuk

Seinget saya beberapa obat
Avigan (bisa 6 butir sekali minum)
Azitromicyn
Zinc
Vit c
Dll
BMW 520d F10 14 (HRE P40 20" + Yoko Advan Sport + Stage 2 252hp 540nm)
VW Tiguan AS 1.4 21 (Rav 20' + Pirelli Dragon Sport + Stage 2 225 hp 300nm)
User avatar
akbarfit
SM Moderator
SM Moderator
Posts: 288
Joined: Fri Jul 02, 2010 15:23

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by akbarfit »

Perlu diingat ya teman-teman

Thread ini bukan ajang :
Cari contekan obat yang digunakan


Karena tiap orang punya kebutuhan berbeda tergantung kondisi klinisnya.
Bila kondisi baik, tetap isolasi mandiri.
Bila kondisi memburuk harus segera cari pertolongan ke Rumah Sakit walau dengan resiko stagnan di IGD karena ruangan isolasi covid penuh.

Bila tidak merasa aman di rumah karena bersinggungan dengan keluarga, silahkan ke Puskesmas untuk minta info shelter setempat.
DoctorJDM

Human that can humanize human is the best human.
Andaru
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 29
Joined: Wed Apr 08, 2020 0:37
Location: Jember
Daily Vehicle: Honda Scoopy

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by Andaru »

Pengalaman ayah kemarin sempat terkena Covid 19 kejadian sekitar bulan agustus tahun kemarin

Fyi ayah berumur 50 thn yang saat itu kelelahan karena perjalanan dinas dan harus berinteraksi dengan banyak orang

Gejala awalnya adalah pilek tenggorokan terasa sakit dan lelah, waktu itu dipikir hanya pilek biasa jadi hanya minum obat flu dan vitamin. Tapi memang rasa lelahnya tidak seperti biasanya dimana rasanya lemas sekali

Kemudian setelah 3 hari gejala mulai keluar dimana ayah tidak bisa merasakan aroma dan semua makanan terasa hambar, saya juga melihat nafas ayah mulai berat karena sama dengan saya ayah memiliki riwayat asma

Saya sudah mulai khawatir dan juga bingung harus bagaiamana, dirumah saat itu kami mulai melakukan protokol kesehatan social distancing

Akhirnya ayah memutuskan untuk tetap dipaksa olahraga dimana setiap jam 7 pagi ayah minta ibu untuk selalu dibuatkan jus semangka dicampur dengan susu Lmen kemudian jogging dibawah sinar matahari hingga lelah

Kemudian setelah jogging diusahakan untuk tetap melakukan aktivitas, waktu itu ayah masih bekerja meskipun beberapa pekerjaan bisa diselesaikan dengan wfh tapi masih ada pekerjaan yang perlu dilakukan secara offline

Dan juga pada fase ini jangan lupa untuk makan makanan bergizi hingga kenyang, makan buah2an, minum susu dan vitamin peningkat daya tahan tubuh

Pada 10 hari awal memang terasa sangat berat, ayah beberapa kali pulang kerumah dalam sehari karena rasa kantuk dan lelah yang luar biasa, dimana biasanya ayah pada malam hari tidur jam 10 hingga jam 12 pada waktu itu jam 7 sudah tidur

Tapi alhamdulillah sekitar hampir 2 minggu dengan melakukan metode seperti diatas kondisi ayah berangsur2 membaik hingga sekarang alhamdulillah sembuh total

Jadi saran berdasarkan pengalaman ayah ketika terpapar jangan lupa untuk tetap berolahraga atau malah diusahakan lebih rutin dan usahakan selalu terkena sinar matahari, karena info juga dari teman ayah bahwa teman yg kerja bagian lapangan ketika terpapar kondisinya lebih mudah pulih dan tidak separah yang berada diruang ac seharian. Usahakan makan buah2an dan minum susu, minum vitamin dan makan hingga kenyang πŸ˜„
TUFF Stough
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3454
Joined: Tue Nov 29, 2005 5:44
Daily Vehicle: Ipin - Ipah

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by TUFF Stough »

Saya sempat isoman di rumah selama hampir 1 bulan sejak ada gejala anosmia. Sehari sebelum indera penciuman hilang sama sekali, saya sempat meriang dan diare. Gejala yg mungkin gak berhubungan dengan Covid-19. Selain anosmia dan tenggorokan terasa gatal, tidak ada gejala lainnya. Indera perasa tetap merasa normal.

Selama isoman, saya makan gak gabung dengan anggota keluarga serumah. Makan selalu belakangan setelah yg lainnya selesai, piring-sendok-gelas cuci sendiri (peralatan makan dipisah khusus). Tidur sendirian (istri pindah tidur di kamar anak). Bahkan nyapu-ngepel kamar sendiri. Untungnya ventilasi kamar cukup memadai sehingga pertukaran udara terjamin (ini penting!). Pakaian sebelum dicuci direndam dengan antiseptik dulu.

Selama isoman, saya selalu cek suhu tubuh, dan gak pernah lebih dari 36,8ΒΊC. Tetap gak ada gejala sakit lainnya.

Bbrp hari kemudian, saya diberi minyak kayu putih dari Pulau Buru, Ambon. Ternyata sangat mujarab untuk mengembalikan indera penciuman. Cukup semprotkan ke masker kain dan dikenakan terus selama isolasi mandiri. MKP ini beda dengan yg dijual di toko2 retail. Baunya lebih natural tapi menyengat. Sempat batuk bbrp kali waktu pemakaian awal. Saat anosmia MKP lain baunya gak tercium sama sekali.

Rekan2 sedepartemen saya sempat bbrp orang kena karantina akibat gejala yg sama. Semua orang yg dikarantina mandiri dengan gejala anosmia, setelah memakai MKP tsb, indera penciumannya kembali dalam tempo 2-5 hari. Tinggal bbrp rekan yg masih mengalami batuk2 kecil dan sakit tenggorokan.

Alhamdulillah kurang dari seminggu setelah rutin semprot MKP ke masker, swab test negatif. Swab test kedua 2 minggu kemudian juga masih negatif. Dan sudah mulai aktifitas di tempat kerja lagi.
P47hos
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 352
Joined: Fri Feb 16, 2018 14:23
Location: Kalimantan

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by P47hos »

Saya setuju dgn om @akbarfit klo gejala nya bisa dibilang mirip kaya tubuh kena alergi, makanya gejalanya bisa berbeda2 masing2 org. Saya, istri, mertua, dan adik ipar positif di Oktober lalu, masing2 gejala berbeda.
Bapak mertua yg paling parah, harus rawat inap di RS, waktu keluar RS untuk gerakkan badan saja ga bisa, BAB atau BAK pun dia ga sadar. Setelah pulang di Kasi minum angkong 5 set baru ada perkembangan. Sekarang sudah bisa beraktifitas sendiri tp mengalami penurunan kemampuan otak, wkt di MRI ada sedikit penyumbatan di aliran darah menuju otak.
Ibu mertua gejalanya Sakit perut seperti orang sakit maag tapi dikasih nexium hanya reda sebentar, begitu di cek darah ketahuan trombosit turun, dan cek thorax ada flek. Akhirnya di swab keesokan harinya positif. Tp Karena secara umum kondisi beliau cukup baik akhirnya isolasi mandiri di rumah.

Saya, sebelum ketahuan swab positif merasakan agak radang tenggorokan, agak gampang capek, tp ga demam dan pilek. Anosmia datang setelah 5 hari swab dinyatakan positif dan bertahan 5 hari bener2 hampir ga bisa merasakan apapun di hidung dan mulut, gejala-gejala hilang +/- 12 hari setelah swab pertama.

Istri, mata merah, kulit ruam, capek pegel2 tp ga demam, batuk, ataupun anosmia sampe swab negatif di hari ke 18 setelah dinyatakan positif

2 anak balita saya tidak terpapar sama sekali padahal mereka ikut isolasi mandiri +/- 3 Minggu dengan saya dan istri.

Istri adik ipar saya jg tidak tertular sama sekali, padahal tinggal serumah dengan mertua.

Tidak ada obat Yang saya dan keluarga konsumsi hanya multivitamin dan herbal China.
-megazing
-betadine kumur
-cuci hidung pake NaCL
-lianhua
-clover honey
-propoelix
- vit D 1000iu
-.Qing Fei Pai Du Tang ( ini hanya saya yg minum wkt anosmia)
Anak2 minum multivitamin sama clover honey, sisanya makan seperti biasa, teratur.

Dr pengalaman ini, saya paham kenapa sulit sekali membasmi covid ini, karena sampai skrg pun kami tidak tau tertular dr mana, siapa yg duluan tertular, bahkan kami heran(mukjizat?) Anak2 ga terpapar padahal tidur bersama dalam 1 ruangan. Tp yg pasti virus ini ada, dan SANGAT berbahaya terutama utk orang yg berumur. Sudah banyak kenalan saya yg orangtuanya meninggal padahal sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit. Atau yg setelah terpapar mengalami penurunan fungsi tubuh yg drastis, contohnya seperti mertua saya sendiri.
Last edited by P47hos on Tue Jan 26, 2021 2:46, edited 1 time in total.
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by ChZ »

Andaru wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 2:11
Jadi saran berdasarkan pengalaman ayah ketika terpapar jangan lupa untuk tetap berolahraga atau malah diusahakan lebih rutin dan usahakan selalu terkena sinar matahari, karena info juga dari teman ayah bahwa teman yg kerja bagian lapangan ketika terpapar kondisinya lebih mudah pulih dan tidak separah yang berada diruang ac seharian. Usahakan makan buah2an dan minum susu, minum vitamin dan makan hingga kenyang πŸ˜„
stuju

kata bang ade rai : proteksi dari dalam (olahraga, makan, istirahat) ini penting sekali dan jarang bgt dikampanyekan drpd 3M. bukan brarti 3M ga penting ya tp 3M itu sifatnya perlindungan dari luar supaya tdk terpapar, tapi inipun khan tidak 100%. faktor penentunya (last line of defense) tetap tubuh kita sendiri.

sy sejak 2018 mulai rutin ke gym dan mulai perhatiin makanan, kurangin goreng gorengan dan cemilan dengan kadar gula tinggi.

itu aja jadi lebih jarang sakit dan ngga bergantung obat obatan sekalinya sakit. dulu sblmnya sering banget pilek berhari-hari ga sembuh.

cm yang masih susah ngurangin begadang :mky_01: skrg berusaha jam 10 udah matiin lampu kamar.

skrg pun rutin ngegym sukurnya tempat gym saya rajin disinfeksi dan nyediain disinfectant spray untuk disemprot ke alat-alat dan bench sblm dipakai. masker on sebisa mungkin aplg kalo tidak memungkinkan jaga jarak.

jaga jarak dan tidak kontak dengan member lain (tidak ngobrol fokus latihan). selesai langsung mandi.

kalau sy saranin olahraga jgn cardio saja (lari atau nyepedah) tapi utamakan RT (resistance training / latihan beban) utk membentuk massa otot buat bantu metabolisme, kontrol berat badan + mengurangi risiko obesity (byk yang ga sadar obesity itu juga comorbid dan risiko tertinggi kematian di di dunia disebabkan oleh obesity, dan obesity bukan artinya berat badan di atas BMI, tapi kadar lemak / bodyfat % yang sangat tinggi, byk kok badan masuk ideal tapi bodyfat % nya tinggi / skinny fat. badan spt ade rai atau deddy corbuzier itu pasti di atas BMI tapi bodyfat rendah jd tidak termasuk).

byk tutorial latihan beban bodyweight di rumah berseliweran di utub dan ig. kalau ada home gym equipment lebih bagus lagi.
Last edited by ChZ on Tue Jan 26, 2021 2:53, edited 2 times in total.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
maastricht889
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3449
Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by maastricht889 »

akbarfit wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 1:33 Perlu diingat ya teman-teman

Thread ini bukan ajang :
Cari contekan obat yang digunakan


Karena tiap orang punya kebutuhan berbeda tergantung kondisi klinisnya.
Bila kondisi baik, tetap isolasi mandiri.
Bila kondisi memburuk harus segera cari pertolongan ke Rumah Sakit walau dengan resiko stagnan di IGD karena ruangan isolasi covid penuh.

Bila tidak merasa aman di rumah karena bersinggungan dengan keluarga, silahkan ke Puskesmas untuk minta info shelter setempat.
Om, ngomong2 soal protokol kesehatan seperti penggunaan sinar UVC itu sebenernya efektif bunuh kuman di barang2 kita bawa ke/dari luar (hp-dompet-barang2 blanjan) apa ndak ya? Kadang kl harus semprot2 pake sanitizer puyeng jg saya krn bau alkoholnya
MSU
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1476
Joined: Sun Jan 06, 2019 2:51
Location: INA
Daily Vehicle: Diesel

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by MSU »

sekarang yg perlu diwaspadai buka masker rame2 waktu makan ya..
plus terima paket2 di rumah...saya minta kurir taro aja di luar...tar saya semprot pake larutan bayclin dl & diamkan bbrp menit

penyakit repot ini...sangat ga jelas ketular dari mana..& bisa fatal
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by ChZ »

P47hos wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 2:41 Dr pengalaman ini, saya paham kenapa sulit sekali membasmi covid ini, karena sampai skrg pun kami tidak tau tertular dr mana, siapa yg duluan tertular, bahkan kami heran(mukjizat?) Anak2 ga terpapar padahal tidur bersama dalam 1 ruangan. Tp yg pasti virus ini ada, dan SANGAT berbahaya terutama utk orang yg berumur. Sudah banyak kenalan saya yg orangtuanya meninggal padahal sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit. Atau yg setelah terpapar mengalami penurunan fungsi tubuh yg drastis, contohnya seperti mertua saya sendiri.
oh ya nenek saya usia hampir 80 jg sempat terpapar sekitar bulan 7 atau 8 2020. tinggal serumah sama adiknya papa saya sekeluarga ama anak2nya. sempat isolasi 4 hari di RS. serumah swab pcr negatif semua.

yang ajaib itu sama sekali tidak ada gejala. ntah ya apa krn nenek saya ini rutin minum obat dan vitamin klo badan gak enak dikit obat ama vitaminnya kenceng :big_biglaugh:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
P47hos
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 352
Joined: Fri Feb 16, 2018 14:23
Location: Kalimantan

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by P47hos »

ChZ wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 3:10 oh ya nenek saya usia hampir 80 jg sempat terpapar sekitar bulan 7 atau 8 2020. tinggal serumah sama adiknya papa saya sekeluarga ama anak2nya. sempat isolasi 4 hari di RS. serumah swab pcr negatif semua.

yang ajaib itu sama sekali tidak ada gejala. ntah ya apa krn nenek saya ini rutin minum obat dan vitamin klo badan gak enak dikit obat ama vitaminnya kenceng :big_biglaugh:
Mungkin jg, tp menurut saya jg ada faktor kadang orangtua anggap sakit biasa, wkt diajak untuk test darah/pcr mereka ga mau karena mereka pikir jarang keluar rumah jd ga mungkin terpapar, taunya tiba2 sesak nafas/drop dan akhirnya telat ditangani.. ini pengalaman saya sendiri soalnya. mertua saya sudah sakit bapil demam 1 Minggu tp karena dipikir cuma sakit flu biasa jd abai, tau2 pas pagi liat kondisi beliau sdh lemas kekurangan oksigen.
lamatlancah
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 629
Joined: Wed Sep 14, 2016 11:20

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by lamatlancah »

MSU wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 3:03 sekarang yg perlu diwaspadai buka masker rame2 waktu makan ya..
plus terima paket2 di rumah...saya minta kurir taro aja di luar...tar saya semprot pake larutan bayclin dl & diamkan bbrp menit

penyakit repot ini...sangat ga jelas ketular dari mana..& bisa fatal
lebih baik diterima saja. tapi pegang dibagian bawah / tempat yg bukan bekas dipegang sama kurir.
dan segera buang kantong kreseknya sebelum ditaruh di meja makan.
TUFF Stough
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3454
Joined: Tue Nov 29, 2005 5:44
Daily Vehicle: Ipin - Ipah

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by TUFF Stough »

MSU wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 3:03 sekarang yg perlu diwaspadai buka masker rame2 waktu makan ya..
plus terima paket2 di rumah...saya minta kurir taro aja di luar...tar saya semprot pake larutan bayclin dl & diamkan bbrp menit

penyakit repot ini...sangat ga jelas ketular dari mana..& bisa fatal
ini juga dicurigai jadi sumber penularan di tempat kerja saya. soalnya selama bekerja semua karyawan diwajibkan pakai masker. cuma saat makan aja buka masker.
Andaru
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 29
Joined: Wed Apr 08, 2020 0:37
Location: Jember
Daily Vehicle: Honda Scoopy

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by Andaru »

ChZ wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 2:44
Andaru wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 2:11
Jadi saran berdasarkan pengalaman ayah ketika terpapar jangan lupa untuk tetap berolahraga atau malah diusahakan lebih rutin dan usahakan selalu terkena sinar matahari, karena info juga dari teman ayah bahwa teman yg kerja bagian lapangan ketika terpapar kondisinya lebih mudah pulih dan tidak separah yang berada diruang ac seharian. Usahakan makan buah2an dan minum susu, minum vitamin dan makan hingga kenyang πŸ˜„
stuju

kata bang ade rai : proteksi dari dalam (olahraga, makan, istirahat) ini penting sekali dan jarang bgt dikampanyekan drpd 3M. bukan brarti 3M ga penting ya tp 3M itu sifatnya perlindungan dari luar supaya tdk terpapar, tapi inipun khan tidak 100%. faktor penentunya (last line of defense) tetap tubuh kita sendiri.

sy sejak 2018 mulai rutin ke gym dan mulai perhatiin makanan, kurangin goreng gorengan dan cemilan dengan kadar gula tinggi.

itu aja jadi lebih jarang sakit dan ngga bergantung obat obatan sekalinya sakit. dulu sblmnya sering banget pilek berhari-hari ga sembuh.

cm yang masih susah ngurangin begadang :mky_01: skrg berusaha jam 10 udah matiin lampu kamar.

skrg pun rutin ngegym sukurnya tempat gym saya rajin disinfeksi dan nyediain disinfectant spray untuk disemprot ke alat-alat dan bench sblm dipakai. masker on sebisa mungkin aplg kalo tidak memungkinkan jaga jarak.

jaga jarak dan tidak kontak dengan member lain (tidak ngobrol fokus latihan). selesai langsung mandi.

kalau sy saranin olahraga jgn cardio saja (lari atau nyepedah) tapi utamakan RT (resistance training / latihan beban) utk membentuk massa otot buat bantu metabolisme, kontrol berat badan + mengurangi risiko obesity (byk yang ga sadar obesity itu juga comorbid dan risiko tertinggi kematian di di dunia disebabkan oleh obesity, dan obesity bukan artinya berat badan di atas BMI, tapi kadar lemak / bodyfat % yang sangat tinggi, byk kok badan masuk ideal tapi bodyfat % nya tinggi / skinny fat. badan spt ade rai atau deddy corbuzier itu pasti di atas BMI tapi bodyfat rendah jd tidak termasuk).

byk tutorial latihan beban bodyweight di rumah berseliweran di utub dan ig. kalau ada home gym equipment lebih bagus lagi.
Betul om
Saya perhatikan juga covid ini cenderung lebih mudah menyerang orang2 yang lagi kelelahan/memiliki penyakit kronis, mirip seperti penyakit menular lainnya dimana apabila kondisi tubuh sedang tidak fit maka akan lebih besar kemungkinan tertular. Karena kmrin juga ada teman dan tetangga terkena covid keluhan mereka sama setelah kecapean kemudian sakit tenggorokan dan tidak bisa mencium aroma dan lidah mati rasa

Siap om
Ntar mau saya coba latihan beban bodyweight dirumah, selama ini cuma rutin cardio saja (jogging, push up, sit up) tapi itu saja menurut saya sudah lumayan asal tetap rutin berolahraga karena kalo tidak olahraga sama sekali selama 2 minggu saja lebih gampang pilek dan mudah lelah
Last edited by Andaru on Tue Jan 26, 2021 5:08, edited 1 time in total.
User avatar
abrof
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 949
Joined: Sat May 24, 2008 11:07

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by abrof »

Kantor saya sebenarnya menerapakan protokol ketat terkait Covid19, test SWAB PCR rutin per 2 minggu. Bila keluar kota wajib SWAB PCR dulu, begitu juga waktu balik. Hari Rabu 2 Desember saya SWAB, Kamis Jumat (3 dan 4 Desember) , 2 hari berturut2 rapat internal (pagi dan sore) di kantor (sudah jaga jarak, tapi ada beberapa peserta klo berbicara masker dibuka sebentar). Jumat sore hasil SWAB keluar, saya negatif tapi satu peserta rapat ada yang positif. Minggu malam saya berangkat keluar kota (yg positif batal berangkat). Minggu malam tsb tiba di hotel nyaris dini hari, terus saya keasyikan dengan persiapan presentasi sampai jam 3 pagi, jam 5 pagi bangun (tidur cuman 2 jam). Senin tanggal 7 presentasi lancar. Malam harinya saat makan malam, kok berasa demam dan saat tiba di kamar tiba2 demamnya sangat tinggi, sampai2 saya yang jarang sakit kepala jadi sakit kepala, kaki dan tangan susah juga diangkat (lunglai dan linu2, kayak mau blank rasanya). Saking beratnya gak sempat gosok gigi. Saya sempet cek saturasi oksigen dengan jam tangan dapat 95% (waduh Covid19 kayaknya tapi ragu juga karena deviasi jam tangan ada 1-2%, serta penciuman normal tanpa batuk dan sesak nafas). Bangun pagi masih demam menggigil, tapi saturasi sudah 98%, setelah sarapan demam agak turun dan sayapun mandi walau pake air hangat. Saat jemputan datang kok saya demam lagi plus mencret, sehingga saya batalkan pulang siang itu. Karena kamis pagi tanggal 10, saya juga harus kembali ke kota tersebut. Dengan kondisi badan seperti saya putuskan tetap di hotel saja, makan yang banyak dan hangat, makan buah, minum susu, vitamin C dosis tinggi, minum antangin dll serta istirahat cukup. Rabu pagi demam hilang, dan badan yang lunglai jadi segar. Langsung saya jalan kaki 6-7 km sampai berkeringat, terus mandi air dingin dan sarapan. Jumat sore pulang dan sampai rumah malam kok agak capek, tidur lah saya. Sabtu, kondisi, biasa saja saya keluar kota bareng anak istri ke gunung (perjalanan PP 6 jam dalam mobil tanpa masker), maghrib sampe rumah. Malam agak demam, minggu pagi segar, minggu siang demam sampai malam. Senin pagi segar kembali dan SWAB sebelum masuk ke kantor kembali, Rabu siang dapat kabar saya positif, oleh kantor segera di carikan hotel isolasi. Siang itu juga saya kabari istri klo positif, sehingga saya suruh anak dan istri SWAB besoknya, sore ke rumah cuman ambil tas yang sdh disiapkan ART di teras. Sore saya sudah masuk hotel isolasi covid19. Ternyata anak dan istri positif juga hasilnya pada hari Jumat, tapi mereka minta isolasi di rumah saja, karena mereka merasa tidak merasakan gejala apapun, tidak demam dan batuk (mungkin tidak ingat), ya sudah saya perintahkan cek saturasi oksigen mereka terus menerus (alhamdulillah normal 98-99). Di hotel saya selalu di cek, baik lewat telp, WA (setiap hari) maupun pemeriksaan fisik (2 hari sekali). Dikasi obat antivirus, vit C dosis tinggi, susu, buah2an dan menu makan minimal 2 protein hewani. Olahraga pun terjadwal. Alhamdulillah 7 hari sudah boleh pulang (negatif). Anak dan istri plus ART dirumah (ART tidak mau SWAB),konsumsi obat herbal Quds Al Hindi, madu, susu, buah, sayur dan protein hewani plus nabati plus berjemur, olahraga dalam rumah dan berjemur. Mereka SWAB juga negatif setelah saya pulang isolasi mandiri. Istri ada komorbid HT, DM, asma. Saya ada asma juga. Kuncinya istirahat cukup, gizi cukup, dan kegiatan fisik cukup plus sediakan alat pengukur saturasi oksigen yang berkualitas
User avatar
evolution21
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5884
Joined: Thu Aug 28, 2008 10:32

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by evolution21 »

ChZ wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 2:44
Andaru wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 2:11
Jadi saran berdasarkan pengalaman ayah ketika terpapar jangan lupa untuk tetap berolahraga atau malah diusahakan lebih rutin dan usahakan selalu terkena sinar matahari, karena info juga dari teman ayah bahwa teman yg kerja bagian lapangan ketika terpapar kondisinya lebih mudah pulih dan tidak separah yang berada diruang ac seharian. Usahakan makan buah2an dan minum susu, minum vitamin dan makan hingga kenyang πŸ˜„
stuju

kata bang ade rai : proteksi dari dalam (olahraga, makan, istirahat) ini penting sekali dan jarang bgt dikampanyekan drpd 3M. bukan brarti 3M ga penting ya tp 3M itu sifatnya perlindungan dari luar supaya tdk terpapar, tapi inipun khan tidak 100%. faktor penentunya (last line of defense) tetap tubuh kita sendiri.

sy sejak 2018 mulai rutin ke gym dan mulai perhatiin makanan, kurangin goreng gorengan dan cemilan dengan kadar gula tinggi.

itu aja jadi lebih jarang sakit dan ngga bergantung obat obatan sekalinya sakit. dulu sblmnya sering banget pilek berhari-hari ga sembuh.

cm yang masih susah ngurangin begadang :mky_01: skrg berusaha jam 10 udah matiin lampu kamar.

skrg pun rutin ngegym sukurnya tempat gym saya rajin disinfeksi dan nyediain disinfectant spray untuk disemprot ke alat-alat dan bench sblm dipakai. masker on sebisa mungkin aplg kalo tidak memungkinkan jaga jarak.

jaga jarak dan tidak kontak dengan member lain (tidak ngobrol fokus latihan). selesai langsung mandi.

kalau sy saranin olahraga jgn cardio saja (lari atau nyepedah) tapi utamakan RT (resistance training / latihan beban) utk membentuk massa otot buat bantu metabolisme, kontrol berat badan + mengurangi risiko obesity (byk yang ga sadar obesity itu juga comorbid dan risiko tertinggi kematian di di dunia disebabkan oleh obesity, dan obesity bukan artinya berat badan di atas BMI, tapi kadar lemak / bodyfat % yang sangat tinggi, byk kok badan masuk ideal tapi bodyfat % nya tinggi / skinny fat. badan spt ade rai atau deddy corbuzier itu pasti di atas BMI tapi bodyfat rendah jd tidak termasuk).

byk tutorial latihan beban bodyweight di rumah berseliweran di utub dan ig. kalau ada home gym equipment lebih bagus lagi.
saya suka pembahasan Bro CHZ dan Bro Andaru
tindakannya positif

yg bener ya pasti sehatkan orangnya dr dalam
saya jg sejak pandemi gini olah raga dulu 3-4x seminggu, utk ssetahun ini jadi setiap hari
pilates, renang, tenis, trekking di pegunungan hirup udara segar, ini semua di rolling kadang sehari 2 x pagi dan malam
1 hari minimal 1 jam olahraga, kalo saya cek pake smart watch, kira2 kalori yg habis 400-600 per 1 jam. kalo pilates kalori hanya 200, meski sedikit tp itu penting utk jaga badan ga cedera, pengalaman sering sakit pinggang, udah keliling singapore / malaysia / MRI / fisioterapi di macam2 hospital , habis puluhan juta. ternyata obat paling manjur berlatih pilates, tp mesti sama guru yg jago
kemudian
istirahat cukup
pola pikir yg positif
makanan sangat dijaga, seringnya sayuran dan ikan, malam nyemil buah2an
udah 1 taun badan hanya pernah ga enak dikit biasa cuman minum temulawak / jahe / kunyit / madu / kerokan ntar sembuh sendiri. suprisingly, dgn nsemua ygdilakukan itu badan terasa bugar, better than tahun2 sebelumnya. rekor 1 tahun ini ga pernah jatuh sakit yg sampe perlu minum obat / vitamin apapun.
User avatar
abrof
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 949
Joined: Sat May 24, 2008 11:07

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by abrof »

Oh iya aslinya, di lapangan sudah banyak orang kena Covid19, tapi hanya sebagian orang pernah SWAB. tapi orang dengan gejala covid19 banyak. Serta ada orang yang positif tapi tidak pernah ngomong ke teman dan keluarga. Contoh saja, teman kantor positif, dia pulang pake masker, tidur pake masker, tapi tetap saja anak istri beserta keluarga iparnya kena gejala Covid19 total ada 6 oarng, bahkna satu masuk RS. Disini kurangnya kesadaran masyarakat serta pemerintah sendiri yang kurang kuat dalam tracing dan tindakan pasca dinyatakan positif. Awal2 saja bulan Maret sampai Agustus, masih kuat tracing dan tegas ke pasien positif, mulai Agustus melempem. Klo DKI masih kuat kayaknya, saya yang bukan di DKI melihat pemda dan pusat sudah mulai acuh sejak pilkada. Angka positif Covid19 mungkin sudah di angka 3-4 juta, cuman masalah di kurangnya jumlah SWAB saja. Masyarakat juga takut di SWAB juga kayak ART saya (mau paksa tapi takut dia resign)
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15500
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by ChZ »

Andaru wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 4:37 Betul om
Saya perhatikan juga covid ini cenderung lebih mudah menyerang orang2 yang lagi kelelahan/memiliki penyakit kronis, mirip seperti penyakit menular lainnya dimana apabila kondisi tubuh sedang tidak fit maka akan lebih besar kemungkinan tertular. Karena kmrin juga ada teman dan tetangga terkena covid keluhan mereka sama setelah kecapean kemudian sakit tenggorokan dan tidak bisa mencium aroma dan lidah mati rasa

Siap om
Ntar mau saya coba latihan beban bodyweight dirumah, selama ini cuma rutin cardio saja (jogging, push up, sit up) tapi itu saja menurut saya sudah lumayan asal tetap rutin berolahraga karena kalo tidak olahraga sama sekali selama 2 minggu saja lebih gampang pilek dan mudah lelah
nahh ntu dia om... mau 3M 5M 10M tetap prinsipnya itu proteksi luar, kalau "tentara" di dalem nya loyo akan mudah terserang (terserang beda dgn terpapar, klo terpapar ya virusnya ada doank di tubuh, mau sehat jg bisa terpapar tp belum tentu terserang).

apalagi orang indonesia kebanyakan itu kalo nggak overworked, hobi begadang ampe malem, akhirnya ngga sempat olahraga dan pola makan tidak teratur dan makan asal makan tp ga perhatiin gizi.

kurang istirahat, nutrisi tidak tercukupi, sedentary lifestyle.

yg kerja buruh kuli atau supir paling tidak walau lembur2 dan hobi begadang ditemenin kopi ama gorengan tapi kerjanya sdh count as olahraga :big_biglaugh:

push up dan sit up sbenernya sudah termasuk bodyweight training om :big_grin: paling ditambah squats lunges planks dll aja.
evolution21 wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 4:50 saya suka pembahasan Bro CHZ dan Bro Andaru
tindakannya positif

yg bener ya pasti sehatkan orangnya dr dalam
saya jg sejak pandemi gini olah raga dulu 3-4x seminggu, utk ssetahun ini jadi setiap hari
pilates, renang, tenis, trekking di pegunungan hirup udara segar, ini semua di rolling kadang sehari 2 x pagi dan malam
1 hari minimal 1 jam olahraga, kalo saya cek pake smart watch, kira2 kalori yg habis 400-600 per 1 jam. kalo pilates kalori hanya 200, meski sedikit tp itu penting utk jaga badan ga cedera, pengalaman sering sakit pinggang, udah keliling singapore / malaysia / MRI / fisioterapi di macam2 hospital , habis puluhan juta. ternyata obat paling manjur berlatih pilates, tp mesti sama guru yg jago
kemudian
istirahat cukup
pola pikir yg positif
makanan sangat dijaga, seringnya sayuran dan ikan, malam nyemil buah2an
udah 1 taun badan hanya pernah ga enak dikit biasa cuman minum temulawak / jahe / kunyit / madu / kerokan ntar sembuh sendiri. suprisingly, dgn nsemua ygdilakukan itu badan terasa bugar, better than tahun2 sebelumnya. rekor 1 tahun ini ga pernah jatuh sakit yg sampe perlu minum obat / vitamin apapun.
tul oom.

sejak saya rutin ngegym dan belajar belajar soal nutrisi jd makin sadar klo "obat" yang sesungguhnya itu ya badan kita sendiri, apa yang kita makan, gimana pola aktivitas dan istirahat supaya kalo tua tidak perlu extensive medication yang malah merusak tubuh dan habisin duit untuk "bayar" lifestyle buruk yang kita lakukan di masa muda.

saya bahkan banyak dengar orang bisa fight penyakit genetik dan kerapuhan pada struktur tulang dengan aktivitas fisik dan makan disertai pengawasan dari ahli.

makanya stiap ada teman bahas covad covid ya saya sentil soal aktivitas fisik dan pola makan. kita ngga tau covid datang dari mana tapi andaikata lengah pun badan kita uda siap.

kalaupun sdh ada vaccine pun akan bekerja baik dan less side effect kalau badannya sehat dan bugar.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
impactful
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 446
Joined: Tue Jan 09, 2018 1:09
Location: Jakarta
Daily Vehicle: 2023 27 kWh powerbank on a wheel

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by impactful »

ChZ wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 2:44
stuju

kata bang ade rai : proteksi dari dalam (olahraga, makan, istirahat) ini penting sekali dan jarang bgt dikampanyekan drpd 3M. bukan brarti 3M ga penting ya tp 3M itu sifatnya perlindungan dari luar supaya tdk terpapar, tapi inipun khan tidak 100%. faktor penentunya (last line of defense) tetap tubuh kita sendiri.

sy sejak 2018 mulai rutin ke gym dan mulai perhatiin makanan, kurangin goreng gorengan dan cemilan dengan kadar gula tinggi.

itu aja jadi lebih jarang sakit dan ngga bergantung obat obatan sekalinya sakit. dulu sblmnya sering banget pilek berhari-hari ga sembuh.

cm yang masih susah ngurangin begadang :mky_01: skrg berusaha jam 10 udah matiin lampu kamar.

skrg pun rutin ngegym sukurnya tempat gym saya rajin disinfeksi dan nyediain disinfectant spray untuk disemprot ke alat-alat dan bench sblm dipakai. masker on sebisa mungkin aplg kalo tidak memungkinkan jaga jarak.

jaga jarak dan tidak kontak dengan member lain (tidak ngobrol fokus latihan). selesai langsung mandi.

kalau sy saranin olahraga jgn cardio saja (lari atau nyepedah) tapi utamakan RT (resistance training / latihan beban) utk membentuk massa otot buat bantu metabolisme, kontrol berat badan + mengurangi risiko obesity (byk yang ga sadar obesity itu juga comorbid dan risiko tertinggi kematian di di dunia disebabkan oleh obesity, dan obesity bukan artinya berat badan di atas BMI, tapi kadar lemak / bodyfat % yang sangat tinggi, byk kok badan masuk ideal tapi bodyfat % nya tinggi / skinny fat. badan spt ade rai atau deddy corbuzier itu pasti di atas BMI tapi bodyfat rendah jd tidak termasuk).

byk tutorial latihan beban bodyweight di rumah berseliweran di utub dan ig. kalau ada home gym equipment lebih bagus lagi.
saya sebagai orang yang sudah merasakan besarnya manfaat resistance training sangat mendukung pernyataan ini...

semakin bertambahnya usia, jika tidak dilatih otot bisa mengalami sarcopenia akut... dan ini juga memicu penyakit penyakit degenatif...otot rangka perlu dilatih untuk mempertahankan kesehatan seluruh organ2 yang dilindungi oleh otot rangka tsb.

makanya saya rutin melakukan 3 gerakan dasar : squat, benchpress, dan deadlift...

yang akhirnya banyak sekali memperbaiki postur, membuat lebih berenergi sepanjang hari, dan juga tidur lebih nyenyak dan teratur...

berat badan turun dan body jadi atletis saya anggap bonus saja...

ngomong2 soal swab, saya baca koran tadi pagi ditemukan alat deteksi covid dari UGM, kalau ga salah namanya GeNoSe ya? semoga bisa memudahkan dan mengurangi rasa sakit waktu di swab karena jujur saja, setelah di swab, saya malah jadi bersin2 dan akhirnya hidung jadi meler sepanjang hari sampai rasa nggak enak itu bener2 hilang bisa 2-3 harian...

sepupu yang tugas nya banyak keluar kota kadang sampai swab tiap minggu, dia bilang hidungnya sampai "ledes" kalau kata orang jawa...
1x1 XM 2023 | 1 Speed Direct Drive 26.7 kWh
Andaru
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 29
Joined: Wed Apr 08, 2020 0:37
Location: Jember
Daily Vehicle: Honda Scoopy

Re: Pengalaman teman2 SM yang pernah terpapar Covid19, dan berhasil sembuh, sehat kembali

Post by Andaru »

P47hos wrote: ↑Tue Jan 26, 2021 2:41
Dr pengalaman ini, saya paham kenapa sulit sekali membasmi covid ini, karena sampai skrg pun kami tidak tau tertular dr mana, siapa yg duluan tertular, bahkan kami heran(mukjizat?) Anak2 ga terpapar padahal tidur bersama dalam 1 ruangan. Tp yg pasti virus ini ada, dan SANGAT berbahaya terutama utk orang yg berumur. Sudah banyak kenalan saya yg orangtuanya meninggal padahal sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit. Atau yg setelah terpapar mengalami penurunan fungsi tubuh yg drastis, contohnya seperti mertua saya sendiri.
Betul om untuk penularan ini memang agak random menurut saya dan sepertinya menyerang pada saat kondisi imun tubuh lemah, saya dan ibu saya yang setiap hari 1 rumah dengan ayah juga tidak tertular dan tidak terjadi gejala apa2 padahal setiap hari bertemu bahkan sempat beberapa kali 1 mobil tapi jendela dibuka agak banyak meskipun pakai ac, tetangga saya juga hanya ibunya yg positif tetapi anggota keluarga lain tidak padahal juga masih serumah