SerayaMotor.com

Power and clean diesel performance.

Nah crc ini kmrn beli juga, nanti mau dicoba di innova baru. Kalau sy campur power n clean dengan crc 1 tank renew itu bisa ga ya?

Ada yg pernah nyoba? Efeknya tmbh bagus atau ada efek negatif?

Se pengertian saya si sebaiknya jangan.
Karena takutnya akan ada reaksi antara ke dua produk yang bisa merusak.
Lagian, campur2 gitu juga ga bikin makin bagus.
Kaya kl kita makan ayam pakai saos tomat enak. Atau kecap juga enak. Tapi kalau di satuin ga bikin tambah enak kan malah jadi aneh. Hehehe

Kan siapa tau aja keduanya bs saling melengkapi.
Soalnya itu power n clean dikotaknya fokus ke penambahan cetane nya. Sedang di botol crc fokus ke bersihin fuel system katanya.
Tapi ngak berani nyampur juga sih kalau ngak ada master yg bilang aman buat digabungin.

7ave wrote:Power and clean diesel performance.

Nah crc ini kmrn beli juga, nanti mau dicoba di innova baru. Kalau sy campur power n clean dengan crc 1 tank renew itu bisa ga ya?

Ada yg pernah nyoba? Efeknya tmbh bagus atau ada efek negatif?

kalau sy nge-mix 2 macam additive ane hrs lihat MSDS nya dulu, pastikan fungsi ke 2 additip tsb berbeda

Misal Fuel Conditioner mix ama Cetane booster murni ane berani, itupun masing2 tuang lgs ke tangki dgn dosis normal - maintenance

jadi hati2 nge-mix 2 racun berbeda, lihat dulu MSDS nya

Turboman wrote:

7ave wrote:Power and clean diesel performance.

Nah crc ini kmrn beli juga, nanti mau dicoba di innova baru. Kalau sy campur power n clean dengan crc 1 tank renew itu bisa ga ya?

Ada yg pernah nyoba? Efeknya tmbh bagus atau ada efek negatif?

kalau sy nge-mix 2 macam additive ane hrs lihat MSDS nya dulu, pastikan fungsi ke 2 additip tsb berbeda

Misal Fuel Conditioner mix ama Cetane booster murni ane berani, itupun masing2 tuang lgs ke tangki dgn dosis normal - maintenance

jadi hati2 nge-mix 2 racun berbeda, lihat dulu MSDS nya

Iya ngak berani nyampur juga bro.
Apalagi sy orang yg gak paham sama begituan.

Bro turbo pakai CRC prnh dicampur sama yang lain gak?
Boleh di share gak? Thanks bro.

ada yg pernah coba nge mix MGO + crc di diesel?
atau MGO + redline cfsc di bensin?

ane pernahnya CRC 1Tank (dosis maintenis) + Mpok Nori 2 ml utk full tangki D4 D

mmg fungsinya beda, mpok Nori aka minyak atsiri kan cuman Spec Gravity reducer aja

hasilnya enak, Power enak, suara mesin lebih alus, pas ganti filter solar juga kondisi gak kotor2 amat

Turboman wrote:ane pernahnya CRC 1Tank (dosis maintenis) + Mpok Nori 2 ml utk full tangki D4 D

mmg fungsinya beda, mpok Nori aka minyak atsiri kan cuman Spec Gravity reducer aja

hasilnya enak, Power enak, suara mesin lebih alus, pas ganti filter solar juga kondisi gak kotor2 amat

Mpok nori itu nama merek ya? Kok rada aneh, mungkin nama samaran ya.
Kalau skrg bro cuma make crc ya?
Terus dosis maintanance itu 1 botol bagi 10 kali kan. Selain dosis itu ada dosis yang lainnya ya bro?

Pok nori? tgu aja om. utk yg satu ini ada spesialisnya. biasa reaksinya cepet....

Hahaha
Makin binggung aja jadinya.

Btw jangam dipanggil om dong.
Masih 24 tahun. Belum berasa om2. Hhahaha

@anjas
kayanya pendekar nori belakangan dah jarang posting um, jd penasaran jg ni, cape komen atau lg sibuk rame orderan

btw mpok nori = norival
coba aja googling, ada kok penjelasan lengkap di webnya
atau um turbo jg pernah kasi fr nya di sm ini, coba di search aja

Katanya norival sejak 2013 dah di upgrade yg diesel.
Masih aman gak di mix sama crc?
Ngeri juga kan kalau asal ngemix ada apa2 sama mesin. Mau tenaga naik jd buntung nanti. Hahaha

evolution21 wrote:-----
atau MGO + redline cfsc di bensin?

Sudah coba 4-5 bulanan terakhir (dosis maintenance)

Kok ngerasa ngga ada bedanya ya?

Turboman wrote:ane pernahnya CRC 1Tank (dosis maintenis) + Mpok Nori 2 ml utk full tangki D4 D

mmg fungsinya beda, mpok Nori aka minyak atsiri kan cuman Spec Gravity reducer aja

hasilnya enak, Power enak, suara mesin lebih alus, pas ganti filter solar juga kondisi gak kotor2 amat

@Turboman
Om, mohon pencerahannya secara awam, 'spec gravity reducer' itu prinsip cara kerja dan fungsinya bagaimana ya? Dalam hal ini dicampur dengan solar/bensin untuk meningkatkan kinerja mesin.

Um imsus diem2 suka uji coba sendiri ya...
Pengalaman ada apa aja ni um

evolution21 wrote:Um imsus diem2 suka uji coba sendiri ya...
Pengalaman ada apa aja ni um

Jenis2 OB dan Fuel Treatment, mungkin yg dicoba sudah lebih dari 10 merk kali ya...
Belum lagi yg oil/engine treatment, sudah beberapa macam

Yaaaah...
Sekedar Riset pribadi dan amatiran saja kok oom...

Untungnya, si mobil yg sering dijadikan bahan percobaan macam2 sampai sekarang di odo hampir 200.000an masih sehat

Atau jgn2, karena sering dicekoki macam2, malah jadi immune bin kebal alias mati rasa

Dan memang cobanya diem2 saja... Takutnya nanti ngga obyektif dan diminta testi

Kalau saya sih prinsipnya; Reputation speaks for itself...

hehe ane jg doyan test aditif macam2 um
tp berhubung mobil bensin ane golf tsi jd blom brani coba yg lain selain redline, atau ada rekomendasi gak
mobil sensitif ni.. takut missfire malah reset ecu kan repot hehehe

jd sekarang yg jd bahan uji coba dieselnya aja
n kmaren baru beli MGO, lg mikir2
mo ane campuirin ke crc
atau mgo only

boed2 wrote: @Turboman
Om, mohon pencerahannya secara awam, 'spec gravity reducer' itu prinsip cara kerja dan fungsinya bagaimana ya? Dalam hal ini dicampur dengan solar/bensin untuk meningkatkan kinerja mesin.

singkatnya utk SPec Gravity :

Makin tinggi = makin kental

dan sebaliknya

Kalo lebih encer kan pengabutan akan lebih baik

Turboman wrote: singkatnya utk SPec Gravity :

Makin tinggi = makin kental

dan sebaliknya

Kalo lebih encer kan pengabutan akan lebih baik

Thank you Om Turboman untuk penjelasannya..
Hmm bagaimana bisa jadi makin encer (spec gravity makin rendah) ya??
dengan penambahan additive ini (yg dibahas minyak atsiri) dalam dosis yg kecil sekali
(Mix ratio 1ml : 1 liter sampai 15 liter atau lebih??), yg bisa dibilang tidak menambah volume yg berarti (jadi makin encer logikanya volume jadi makin besar).
Atau apakah setelah di mixed dengan bensin/ solar, volume campurannya jadi mengembang?
Dan untuk aplikasi di oli mesin, apakah idenya sama sebagai spec gravity reducer? (membuat oli jadi encer?)
Sorry sebelumnya jadi banyak nanya nih, Topiknya menarik. Diskusi untuk menambah ilmu.

Selama ini saya skeptis fuel additive dengan dosis sekecil itu tidak akan bisa merubah karakter bensin/ solar (terutama sampai bisa naikin oktan/cetan dan energy di dalamnya), paling hanya sebagai 'upper cylinders lubricant',
yg mana produk2 jenis ini dosis pemakaian mix ratio yg dianjurkan memang sedikit sekali dan tidak dianjurkan banyak2.

boed2 wrote:

Turboman wrote: singkatnya utk SPec Gravity :

Makin tinggi = makin kental

dan sebaliknya

Kalo lebih encer kan pengabutan akan lebih baik

Thank you Om Turboman untuk penjelasannya..
Hmm bagaimana bisa jadi makin encer (spec gravity makin rendah) ya??
dengan penambahan additive ini (yg dibahas minyak atsiri) dalam dosis yg kecil sekali
(Mix ratio 1ml : 1 liter sampai 15 liter atau lebih??), yg bisa dibilang tidak menambah volume yg berarti (jadi makin encer logikanya volume jadi makin besar).
Atau apakah setelah di mixed dengan bensin/ solar, volume campurannya jadi mengembang?

Nah detailnya mmg harus test ke lab

Kalo yg ane baca di riset ilimiah ttg minyak atsiri mmg spec gravity solar ada turun dikiiitttt.....tapi tergantung jenis minyaknya

kalo dr percobaan pribadi thd si mpok Nori, efeknya sgt mirip spt MMO (Marvel Mistery O), suara mesin lebih alus, berarti mesti ada yg berubah pada solar, kalo si MMO pake bahan mineral spirit dimana mineral spirit kalo yg asli itu bahan Turpentin yg termasuk atsiri juga, walau byk mineral spirit sintetik dibuat dr minyak bumi.

CMIIW

Turboman wrote: kalo dr percobaan pribadi thd si mpok Nori, efeknya sgt mirip spt MMO (Marvel Mistery O), suara mesin lebih alus, berarti mesti ada yg berubah pada solar, kalo si MMO pake bahan mineral spirit dimana mineral spirit kalo yg asli itu bahan Turpentin yg termasuk atsiri juga, walau byk mineral spirit sintetik dibuat dr minyak bumi.

CMIIW

hmm kalo seperti MMO jadi kemungkinan besar fungsinya memang lebih untuk lubrikasi (termasuk 'upper cylinder lubricant') donk om.
jadi bukan untuk merubah karakter bensin/solar/oli.

masuk logika awam juga, menjawab pertanyaan 'kenapa kalo seekonomis dan sesederhana itu,
yg bikin dan jual bbm tidak pakai additive ini?' menurut saya, kemungkinan besar mereka juga
sudah pakai additive serupa untuk menaikan kualitas produk mereka (kompetisi), dengan bahan/jenis dan dosis
yang pasti aman sesuai dengan standard produk dan spek dari pabrik2 mesin secara umum dan kondisi yg normal.

CMIIW

boed2 wrote: masuk logika awam juga, menjawab pertanyaan 'kenapa kalo seekonomis dan sesederhana itu,
yg bikin dan jual bbm tidak pakai additive ini?' menurut saya, kemungkinan besar mereka juga
sudah pakai additive serupa untuk menaikan kualitas produk mereka (kompetisi), dengan bahan/jenis dan dosis
yang pasti aman sesuai dengan standard produk dan spek dari pabrik2 mesin secara umum dan kondisi yg normal.

CMIIW

Kalau utk kilang2 BBM mrk biasanya pakai additive spt BASF Keropur series, itu pakeknya sedikitt sekali

http://www.performancechemicals.basf.co ... _additives

Tapi ya.. kalau dipikir-pikir lagi. Aku si lebih mending main aman ya.
Jadi kalau additive-additive begini ga langsung dicampur dalam 1x isi. Kenapa? Mungkin campurannya tidak merusak system, tapi takutnya ada chemical yang bereaksi yang mengurangi performa yang seharusnya. Contohnya, campuran A ini sangat reaktif dengan kotoran, sehingga waktu di campur, kotoran semua terbawa. Tapi ketika dicampur dengan campuran B, ada sebagian campuran yang mati (menjadi netral menurut chemistry) dan akhirnya pembersihannya jadi ga maksimal.

Jadi, kalo aku si bakal bergantian isi nya.

Ini hanya pendapat. Apa mungkin ada expert yang bisa ngejelasin lebih akurat?

Kalau minyak atsiri hanya beberapa tetes saya ragu kalaubisa mengubah spek gravity. saya baca hasil penelitian, setidaknya kadar diatas 5 persen.

upper cylinder lubricant,kalau tidak terbakar sempurna, lama lama jadi kerak dong, dan jadi beban di catalytic converter karena jadi jelaga. namanya oli, dia punya kadar karbon tinggi dibanding bensin/solar. kalau oksigen / oksigenatornya nggak ada ya cuma jadi jelaga aja. makanya dalam aditif oktan itu bukan segalanya.