SerayaMotor.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil asal Jepang, Nissan Motor berniat menjual sebagian atau seluruh 34% kepemilikan saham pada Mitsubishi Motors. Dikutip dari Reuters yang melansir Bloomberg, seorang sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan Nissan mengkaji ulang aliansi tiga perusahaan otomotif termasuk dengan raksasa otomotif Prancis, Renault.

Kabar tersebut mengantarkan sentimen positif. Nilai saham Nissan naik 5% dan Mitsubishi Motors naik 3% setelah munculnya berita tersebut.

Saat ini Nissan sedang berjibaku untuk pulih dari penurunan yang disebabkan pandemi covid-19. Dalam situasi itu, Nissan dapat menjual kepemilikan sahamnya ke perusahaan induk Mitsubishi Corp, yang sudah memiliki seperlima dari Mitsubishi Motors, menurut sumber Bloomberg tersebut.

Pekan lalu produsen mobil yang berbasis di Yokohama itu merevisi perkiraan kerugian operasinya untuk tahun ini hingga Maret 2021 sebesar 28%. Hal ini dibantu oleh perbaikan permintaan, terutama di China. Sementara itu Mitsubishi Motors memperkirakan kerugian operasional 140 miliar yen untuk tahun ini.

Aliansi Renault - Nissan - Mitsubishi adalah aliansi yang digagas oleh mantan CEO Nissan Carlos Ghosn. Dengan munculnya intensi ini, secara fundamental kemitraan tiga arah yang digagas tiga raksasa otomotif itu akan berubah.

Semua berubah setelah terjadi kasus yang kontroversial, dimana pemerintah Jepang pada 2018, menangkap Ghosn. Padahal Ghosn menginginkan merger penuh antara Renault dan Nissan.

Namun hal itu ditangguhkan. Menurut sumber yang dikutip Reuters, Nissan memutuskan untuk memperbaiki aliansi yang bermasalah, tetapi hal itu mungkin sulit untuk terwujud dalam waktu dekat dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih jauh dari kata selesai.

Nissan, however, is quick to refute the report through an official statement on its media website. According to the Japanese automaker (translated), "There are no plans to review the capital relationship with Mitsubishi Motors."