agak unik juga kalo kejadian, tapi ya itu TAM si, apa juga jadi kejadian.bungle wrote: ↑Wed Dec 02, 2020 7:24 Saya nebaknya begitu juga. Pernah ada yg bilang di sini kalau Veloz kedepannya tidak bawa nama Avanza lagi.
Bagi penggemar mobil bergardan silahkan beli Avanza.
Veloz ntar pakai FWD.
Mungkin Venturer juga nantinya bakal pakai FWD.
Kijang Innova tetap pakai basis seperti yang sekarang.
veloz jadi brand sendiri ngisi sienta sekarang. premium LMPV toyota. toh FWD or not ga masalah, yg penting konsumen yg ada duit lebih untuk avanza tapi kekurangan untuk Innova, sedangkan Rush masuknya LSUV.
venturer jadi FWD mungkin kejauhan karena venturer itu posisinya sama dengan innova crysta di Phillipines dan Malaysia = glorified innova/innova.
yg agak unik lagi, bukankah lebih mudah, dengan musnahkan saja itu avanza xenia + terios rush = DNGA. malah bisa sekalin agya ayla, calya sigra pake DNGA juga. lebih mudah murah lagi. agya ayla jadi kei car, dimelarin jadi calya sigra, digedein lagi jadi avanza xenia, diganti body kasi lifting kit jadi terios rush. apalagi kalau baca2:
https://oto.detik.com/berita/d-5169727/ ... -indonesia
juga soal klaim "mudahnya" bikin mobil pake DNGA:Anjar menjelaskan dengan menggunakan teknologi terbaru platform DNGA, setiap unit Daihatsu ke depannya akan memiliki kelebihan yang mengutamakan kenyamanan setiap sudut kendaraan.
"Konsepnya DNGA 1 gram, 1 mm, 1 detik, dan 1 sen atau penguasaan hingga ke detail, maknanya ketika Daihatsu kembangkan produk DNGA Daihatsu pertimbangkan aspek hingga ke detail dari bobot harga hingga waktunya hingga bisa hasilkan kendaraan yang efisien," Anjar menambahkan.
https://oto.detik.com/mobil/d-5170066/t ... hun-sekali
tapi TAM tetep kekeuh pertahankan avanza xenia RWD. walau memang masih ada profit karena ganti body las sana sini jadi d Terios Rush = kayanya 50% TAM dari 4 ekor kendaraan ini. tapi kedepannya passenger car ga ada yang peduli lagi soal RWD atau FWD, hanya di negara2 tertentu saja yg kondisi medannya sama kaya Indo = tidak banyak karena tentu tiap region itu berbeda2, misalnya saja ASEAN dari utara ke selatan beda2 semua walau iklim sama2 tropis, sama2 Asian, tapi bener2 jomplang kebutuhan tiap negara/region. yg jadi pertanyaan utama kedepannya seberapa "Green" dengan hybrid atau EV. apalagi Thai yg terus jadi market besar setelah Indo itu terus paksain "green" car. mau taro dimana itu batere untuk hybrid? di bagasi? bisa diamuk massa itu DaiToyo kalau bikin avanza xenia ga bisa bawa sekampung di bagasi