Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- SM Specialist
- Posts: 15649
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Apa perbedaan Honda City Hatchback dan Jazz ?
Pertanyaan itu melintas di kepala saat pertama kali muncul kabar bahwa Jazz di Indonesia akan digantikan oleh City Hatchback dan bukan Fit generasi keempat.
Fit generasi empat
Buat saya ini aneh, selama ini Jazz ya memang versi hatchback dari City. Pikir saya ngapain Honda repot-repot ganti nama gitu? Kenapa tidak pakai nama Jazz saja, yang secara branding sudah kuat mengakar di Indonesia sebagai small hatchback anak muda ?
Tapi nampaknya Honda punya pikiran yang berbeda.
Secara statistik, Honda Jazz penjualannya selalu didominasi oleh trim tertinggi : RS, dan saya tidak tahu mungkin hasil studi internal HPM menyiratkan bahwa orang Indonesia membeli Jazz karena sport-ness..... karena itu ketika muncul gambar Fit generasi ke-4, mereka segeralah menjawab bahwa mobil ini tidak masuk selera orang Indonesia.
Honda Jazz dari generasi kedua (GE) dijual dalam 2 trim base dan RS, dimana penjualan terbesarnya tentu saja adalah trim RS yang memiliki tampilan lebih sporty.... yang sayangnya di Indonesia hanya kosmetik dan fitur, padahal di Jepang diberi transmisi manual 6-speed.
Lalu kesimpulannya : mari kita buat mobil baru saja.
Dugaan saya Honda melihat pesaing terdekatnya, Toyota yang memasarkan Yaris 3rd gen dengan model berbeda dari versi global. Karena profil badan City Hatchback dan Yaris 3rd gen sangatlah mirip. Low-slung hatchback dengan hidung yang panjang.
Lalu kita masuk ke pertanyaan : apa perbedaan Jazz dan City Hatchback ?
Dari sisi desain, sebenarnya Honda Jazz memang tidak pernah intended untuk jadi mobil hatchback. Sejatinya Jazz adalah mini-MPV. Jika kita sebelahkan Jazz dengan lawan-lawannya seperti Toyota Yaris atau Mazda2, profil badan Jazz akan terlihat sangat gendut. Bahkan Jazz satu-satunya di kelas ini yang punya jendela pilar D besar yang biasanya hanya dimiliki MPV 7-seater. Mungkin inilah alasan mengapa Honda tidak mau menggukan nama Jazz/Fit ke produk baru mereka walaupun dikembangkan dari platform yang sama.
Sedangkan, untuk City Hatchback, Honda hanya mengubah desain City Sedan dengan menghilangkan buntutnya. Jadilah City Hatchback. Yang unik adalah ini berkebalikan dengan masa City/Fit GD dimana City (Fit Aria) adalah Fit diberi pantat sehingga jadi sedan. Entahlah, cara membuat produk yang sungguh aneh. Tapi murah karena tidak perlu banyak ubah-ubah.
Honda City GN, yang menjadi basis City Hatchback.
Jadi, City Hatchback adalah penerus Jazz sekaligus produk yang baru sama sekali.
Desperately in Need of Larger Wheels.
Bagi yang baru melihatnya sekilas, City Hatchback akan terkesan seperti mobil kecil, tapi kenyataannya tidak.
Secara dimensi, City Hatchback memiliki panjang 4.35 meter, jika sulit membayangkan sebesar apa, dimensi mobil ini melar kurang lebih 20 cm secara panjang dari Jazz, dan selisih hanya sekitar 15cm dengan Civic Hatchback. Versi sedannya sendiri memiliki panjang menyamai Civic FB.
Jadi, mobil ini sekarang jadi yang paling gambot di kelasnya. Kinda ironic karena Jazz dulu sangatlah hemat urusan pemakaian ruang.
Urusan gaya desainnya sendiri mungkin agak polarizing. Bagi yang masih merasa Jazz harusnya tidak seperti ini, tidak ikonik seperti Jazz, bla bla bla, ya penjelasan di atas harusnya cukup menjelaskan bahwa ini dua mobil yang berbeda.
Tetapi saya suka bagian depannya seperti smaller Civic dan tidak sulit mencerna desainnya, apalagi unit tes sudah dilengkapi dengan aerokit. Walaupun jika dilihat dari sisi samping, proporsinya agak aneh. Mobil bagian 1/2 atas dan 1/2 bawah seperti mobil yang dipisahkan oleh 1 garis lurus besar. Wheel archnya apalagi bagian belakang terlalu gendut untuk ukuran ban dan velgnya. Tetapi kalau saya lihat di postingan akun instagram City, rata-rata yang diganti ban/velg upsize 1" saja tampilannya jadi ganteng. Apalagi kalau diberi ban dengan sidewall kotak semislick macem Champiro SX2.
Lalu profil bagian kabin yang lebih low-slung dan tidak lagi mengotak seperti Jazz, hal ini memberikan manfaat bagi estetika tapi tidak bagi ruang (nanti dijelaskan di bawah). Sedangkan lampu belakangnya, seperti dimiripkan dengan bahasa desain Fit generasi 4.
Mobil ini diberi ban 185/55/16, velg polish black dengan ban Turanza T-005A. Mengingat banyaknya mobil harga 300-an juta yang masih diberi ban eco LRR, surprising Honda memberi City ban sekelas ini. Mungkin tidak mau kalah dari Yaris yang diberi Turanza ER33. Preview Honda BR-V terbaru juga diberi ban jenis yang sama.
Mobil ini hadir dalam 1 trim RS bertransmisi CVT dan Manual 6-speed, jadi tipe manapun yang dipilih model eksterior dan velgnya sama persis.
Traded Headroom for Legroom.
Di bagian dalamnya saya sangat suka City terkesan roomy dan auranya seperti berada di kabin sedan besar. Pilar AC vertikal dan head unit LCD besar di tengah yang walaupun floating tapi lebih rapi dibanding Jazz/HRV facelift serta yang saya suka : with real buttons. Bukan sekedar tombol touch screen kapasitif yang bikin kita gak bisa ngapa-ngapain selain ke toko audio untuk benerin kalau hang.
Tombol-tombol di segmen AC juga didesain seperti di Accord baru, memberi kesan lebih upclass tidak seperti mobil 300 juta-an generik. Di bawah tombol AC ada laci penyimpanan yang besar-besar dan banyak dengan terselip colokan lighter dan USB yang kelihatan. Gear lever di sini juga ramping seperti desain pada Accord CV.
Satu-satunya minus pada bagian depan adalah instrument clusternya yang kurang atraktif apalagi mengingat zaman sekarang sudah pada hobi pakai layar LCD full warna, bukan layar kalkulator hitam-putih. Kesannya konservatif dan boring... malah lebih menarik lihat 3 dial di Jazz GK dulu. Ini seperti lihat instrument cluster di Mobilio RS / BR-V lama.
Driving position pada City juga lebih rendah dan kursinya nyaman, terasa sangat sedan-like dibanding Jazz dulu walau tetap agak tinggi mengingat platform ini punya tangki bensin di bawah jok pengemudi. Minusnya hanya height adjuster manual, okay di kelas ini memang height adjuster manual semua tapi entah kenapa saya selalu terganggu dengan height adjuster manual di Honda yang rasanya kasar banget, kayak di Civic saya.
Nah, lalu di kursi belakangnya.... TBH legroom belakang mobil ini sangat luas. Bahkan lebih terasa claustrophobic duduk di belakang Civic. Sayangnya, mungkin Honda mendesain ruang belakang mobil ini untuk orang yang proporsi tubuhnya 2/3 terdiri dari kaki, mungkin supermodel, karena ruang kakinya ditukar dengan ruang kepala yang sangat limited. Jika berpikir untuk upgrade Jazz ke City, sebaiknya pikir ulang jika sering bawa lebih dari 3 orang, karena ruang kepalanya sangat..... kecil. Orang dengan tinggi 170 cm ke atas sudah pasti terganggu.
Dan profil sloping roof juga membuat mobil ini tidak se-akomodatif Jazz. Tetapi, City tidak meninggalkan karakter khas platform-B Honda : seating ultra fleksibel. Jadi minimal kalau tidak bisa buat bawa penumpang banyak, bisa buat mobil barang jualan online shop sambil tetep bergaya.
Sayangnya yang agak mengganggu mata di City adalah kebiasaan Honda dengan recycled parts. Ini juga saya temui di BR-V terbaru. Misalnya pada handle pintu dalam (dan luar) yang adalah 100% handle pintu Jazz GK :
Ayolah Honda I get it ini mobil eco yang tidak didesain secara serius... tapi gak perlu se-obvious itu kan
Comfortable Cruiser with Buried Potential
City Hatchback akhirnya meninggalkan good ol' L15Z1 SOHC yang digantikan oleh L15B....
wait....
Sayangnya bukan L15B1 yang terdapat pada Jazz versi Jepang di sini, nor mesin P10 1 liter 3-silinder turbo, apalagi versi e:HEV sport hybrid. Seperti biasa, versi lokal musti di downgrade mesinnya supaya bisa minum BBM pertalite kesayangan kita semua dengan retarded timing dan power yang sangat-sangat direduksi.
L15ZF DOHC, bukan L15B1.
Jadi, City diberi unit mesin berkode : L15ZF. Tetap DOHC, which yang saya duga ini sebenarnya L15B downgraded, dengan tenaga 121 PS @ 6.600 RPM alias lebih besar 1 PS dari Jazz GK, dan torsi 145 Nm @ 4.300 RPM. Yang menarik, peak power tetap tapi peak torque nya turun 500 RPM. Which means mesin ini akan lebih punya punch di RPM menengah. Mungkin ini juga berkat format DOHC yang memberikan karakteristik power lebih merata. Mesin ini di-mating dengan girboks CVT dan manual 6-speed, for more excitement.
Tapi kali ini unit kita adalah versi CVT. Versi yang akan laku keras karena kota besar di indonesia yang semakin macet dari hari ke hari.
For context :
Driver + Passenger number : 3 (+- extra 180-200 kg)
BBM : RON90 Pertalite (confirmed), 1/4 tank
Tyre type, size, Pressure : OEM Bridgestone Turanza T-005A, 185/55/16, pressure unknown.
Track : pavement 80%, beton cor 20%
Tugas pertama untuk mobil ini adalah keluar dari parkiran restoran yang sempit, dengan posisi di depan terhadang d-cab di 90 derajat, dan karena moncong mobil ini panjang saya agak was-was, tapi turns out hanya butuh 1x mundur untuk koreksi dikit. Karena saya punya Toyota Sienta di rumah jadi konteksnya radius putar City bisa dibilang lebih baik dibanding Yaris Joker pre-2020.
Lalu ketika melihat badan mobil ini melar dibanding Jazz GK, saya agak pesimis dengan power mobil ini. Ternyata throttle response awal City tidak terlalu buruk, bahkan boleh dibilang responsif, barely noticing ini mobil dengan transmisi CVT.
Lalu keluar ada lurusan agak panjang saya test power dan........
Seperti specsheetnya, punya nafas yang panjang hingga 6.600 RPM peak power. Ada kemiripan karakter dengan L15Z1 untuk top end nya, dengan kurva tengah yang lebih gemuk. CVTnya juga tidak saya komplen, tidak terlalu banyak selip dan punya rasa virtual shifting.
Secara common sense, orang yang terbiasa dengan mobil "standar" seperti LMPV generik apalagi Toyota Yaris 2NR, akan merasa cukup dengan power Honda City.
Tapi dari perspektif performance and fun seeker, mobil ini tidak kencang, data nya bahkan menyebutkan 1 detikan lebih lambat dari GK CVT. Saya kurang tau kalau manual, tapi barangkali shorter gear ratio dapat membantu akselerasinya.
Saya harus berdamai dengan kenyataan bahwa mobil ini di-tuning supaya bisa minum RON90, bahkan mungkin 88 tanpa ada masalah dan bobotnya yang naik . Artinya, it comes with a price : timing is an issue, dan terasa sekali ketika dihajar sampai redline, top end powernya seperti kurang maksimal.
Bagi teman-teman yang sudah pernah pakai mesin L15A7/Z1, R18, K20/24, not to mention L15B7 atau apapun mesin Honda yang sudah di-tuning ulang dengan BBM kualitas RON98 akan merasakan bahwa timing standar mobil-mobil Honda sangatlah butut. Terbukti banyak tuner bisa extract +20hp lebih hanya bermodal catless downpipe+frontpipe dan remap.
Jadi dengan format DOHC seharusnya bisa lebih di extract lagi. Apalagi jika memang benar ini adalah L15B downgraded artinya performance parts akan sangat berlimpah.
Lalu kekurangan lain adalah soal pengereman. Yang agak disesalkan adalah rem teromol belakang di GK dipertahankan di City. Rem teromol belakang memang punya kelebihan jika diberi muatan memiliki bidang gesek lebih besar, tapi kelemahan terbesar rem teromol belakang adalah performance yang tidak stabil karena tidak punya kemampuan melepas panas yang baik. Beberapa kali saya merasakan rem teromol belakangnya kesulitan mengikuti bagian depannya.
Handling juga.... setir EPS dengan feedback nol, khas mobil-mobil masa kini. Walau saya harus akui feel setir City tetap lebih baik dibanding GK dan HRV yang terasa lifeless but still.... bukan mobil yang handlingnya brilian. Wheelbase panjang dan dimensi yang besar juga membuat mobil ini tidak terkesan terlalu lincah dibanding GK.
Tetapi saya cukup relieved mengingat ini bukan mobil sport, ini adalah mobil hatchback perkotaan dan seharusnya memang seperti itu. Sehingga walau bias saya terhadap performance aspect di setiap mobil yang saya tes, saya mesti apresiasi ada beberapa redeeming qualities membuat City layak diberi price tag 300 juta - yang tidak terlalu mahal mengingat rival terdekatnya Yaris GR Sport dan Mazda2 juga sudah dekat kepala 3.
Kualitas damping mobil-mobil Honda belakangan ini seperti naik 2 level dari Honda pre-2015. Honda sepertinya sudah menemukan racikan yang pas untuk mobil perkotaan sehingga walau travel suspensinya agak pendek tapi redamannya dibuat less aggressive sehingga mengurangi efek goncangan, dan terbukti di pavingblock perumahan tempat test yang tidak rata City terasa tenang sekali, seisi mobil tidak berguncang-guncang atau rasa terlalu lompat-lompat karena set travel suspensi terlalu panjang seperti yang saya rasakan di Xpander. Juga tidak ada lagi rasa glodak glodak seperti pada Jazz GK atau HRV.
Body roll mobil ini juga sangat reasonable, boleh dibilang berkat set suspensi dan wheelbase yang lebih panjang 70mm, City terasa lebih stabil dibanding Jazz GK. Ini memberi karakter tersendiri yang berarti City bisa jadi mobil yang paling nyaman di harga 300 juta-an untuk jalan jauh, walaupun kelincahan untuk di dalam kota sedikit dikorbankan.
Oh ya 1 lagi : mobil ini sangat irit BBM. Terbukti di MID yang belum di-reset ia mencatatkan 11.2 km/l. Quite impressive untuk mobil test drive yang dibawa ratusan pengemudi berbeda.
You'd Consider This
OK. Dengan harga 302 juta OTR di kota saya, dengan diskon standar 6 juta artinya slightly below 300, is it worth it? Dan saya tidak punya alasan untuk bilang tidak.
Ya, performanya compromised, rem belakangnya teromol, tapi it's a Honda, yang artinya slogan built not bought berlaku. Part penunjang performanya sangat banyak di pasaran, dan L15ZF sudah terbukti sangat tune-able. Apalagi jika anda mengambil trim bertransmisi manual 6-speed.
Untuk yang sekedar ingin mobil sehari-hari dan tidak mau 7-seaters, City sangat layak untuk mendapat perhatian, layak dicoba sebelum mencari other alternatives. Mobil ini sangat nyaman, user-friendly bahkan untuk pengemudi pemula dan orang tua sekalipun.
Bahkan jika pun kita cuma mencari replacement untuk Jazz dan HR-V yang sudah aging, mobil ini layak masuk bucket list.
Pertanyaan itu melintas di kepala saat pertama kali muncul kabar bahwa Jazz di Indonesia akan digantikan oleh City Hatchback dan bukan Fit generasi keempat.
Fit generasi empat
Buat saya ini aneh, selama ini Jazz ya memang versi hatchback dari City. Pikir saya ngapain Honda repot-repot ganti nama gitu? Kenapa tidak pakai nama Jazz saja, yang secara branding sudah kuat mengakar di Indonesia sebagai small hatchback anak muda ?
Tapi nampaknya Honda punya pikiran yang berbeda.
Secara statistik, Honda Jazz penjualannya selalu didominasi oleh trim tertinggi : RS, dan saya tidak tahu mungkin hasil studi internal HPM menyiratkan bahwa orang Indonesia membeli Jazz karena sport-ness..... karena itu ketika muncul gambar Fit generasi ke-4, mereka segeralah menjawab bahwa mobil ini tidak masuk selera orang Indonesia.
Honda Jazz dari generasi kedua (GE) dijual dalam 2 trim base dan RS, dimana penjualan terbesarnya tentu saja adalah trim RS yang memiliki tampilan lebih sporty.... yang sayangnya di Indonesia hanya kosmetik dan fitur, padahal di Jepang diberi transmisi manual 6-speed.
Lalu kesimpulannya : mari kita buat mobil baru saja.
Dugaan saya Honda melihat pesaing terdekatnya, Toyota yang memasarkan Yaris 3rd gen dengan model berbeda dari versi global. Karena profil badan City Hatchback dan Yaris 3rd gen sangatlah mirip. Low-slung hatchback dengan hidung yang panjang.
Lalu kita masuk ke pertanyaan : apa perbedaan Jazz dan City Hatchback ?
Dari sisi desain, sebenarnya Honda Jazz memang tidak pernah intended untuk jadi mobil hatchback. Sejatinya Jazz adalah mini-MPV. Jika kita sebelahkan Jazz dengan lawan-lawannya seperti Toyota Yaris atau Mazda2, profil badan Jazz akan terlihat sangat gendut. Bahkan Jazz satu-satunya di kelas ini yang punya jendela pilar D besar yang biasanya hanya dimiliki MPV 7-seater. Mungkin inilah alasan mengapa Honda tidak mau menggukan nama Jazz/Fit ke produk baru mereka walaupun dikembangkan dari platform yang sama.
Sedangkan, untuk City Hatchback, Honda hanya mengubah desain City Sedan dengan menghilangkan buntutnya. Jadilah City Hatchback. Yang unik adalah ini berkebalikan dengan masa City/Fit GD dimana City (Fit Aria) adalah Fit diberi pantat sehingga jadi sedan. Entahlah, cara membuat produk yang sungguh aneh. Tapi murah karena tidak perlu banyak ubah-ubah.
Honda City GN, yang menjadi basis City Hatchback.
Jadi, City Hatchback adalah penerus Jazz sekaligus produk yang baru sama sekali.
Desperately in Need of Larger Wheels.
Bagi yang baru melihatnya sekilas, City Hatchback akan terkesan seperti mobil kecil, tapi kenyataannya tidak.
Secara dimensi, City Hatchback memiliki panjang 4.35 meter, jika sulit membayangkan sebesar apa, dimensi mobil ini melar kurang lebih 20 cm secara panjang dari Jazz, dan selisih hanya sekitar 15cm dengan Civic Hatchback. Versi sedannya sendiri memiliki panjang menyamai Civic FB.
Jadi, mobil ini sekarang jadi yang paling gambot di kelasnya. Kinda ironic karena Jazz dulu sangatlah hemat urusan pemakaian ruang.
Urusan gaya desainnya sendiri mungkin agak polarizing. Bagi yang masih merasa Jazz harusnya tidak seperti ini, tidak ikonik seperti Jazz, bla bla bla, ya penjelasan di atas harusnya cukup menjelaskan bahwa ini dua mobil yang berbeda.
Tetapi saya suka bagian depannya seperti smaller Civic dan tidak sulit mencerna desainnya, apalagi unit tes sudah dilengkapi dengan aerokit. Walaupun jika dilihat dari sisi samping, proporsinya agak aneh. Mobil bagian 1/2 atas dan 1/2 bawah seperti mobil yang dipisahkan oleh 1 garis lurus besar. Wheel archnya apalagi bagian belakang terlalu gendut untuk ukuran ban dan velgnya. Tetapi kalau saya lihat di postingan akun instagram City, rata-rata yang diganti ban/velg upsize 1" saja tampilannya jadi ganteng. Apalagi kalau diberi ban dengan sidewall kotak semislick macem Champiro SX2.
Lalu profil bagian kabin yang lebih low-slung dan tidak lagi mengotak seperti Jazz, hal ini memberikan manfaat bagi estetika tapi tidak bagi ruang (nanti dijelaskan di bawah). Sedangkan lampu belakangnya, seperti dimiripkan dengan bahasa desain Fit generasi 4.
Mobil ini diberi ban 185/55/16, velg polish black dengan ban Turanza T-005A. Mengingat banyaknya mobil harga 300-an juta yang masih diberi ban eco LRR, surprising Honda memberi City ban sekelas ini. Mungkin tidak mau kalah dari Yaris yang diberi Turanza ER33. Preview Honda BR-V terbaru juga diberi ban jenis yang sama.
Mobil ini hadir dalam 1 trim RS bertransmisi CVT dan Manual 6-speed, jadi tipe manapun yang dipilih model eksterior dan velgnya sama persis.
Traded Headroom for Legroom.
Di bagian dalamnya saya sangat suka City terkesan roomy dan auranya seperti berada di kabin sedan besar. Pilar AC vertikal dan head unit LCD besar di tengah yang walaupun floating tapi lebih rapi dibanding Jazz/HRV facelift serta yang saya suka : with real buttons. Bukan sekedar tombol touch screen kapasitif yang bikin kita gak bisa ngapa-ngapain selain ke toko audio untuk benerin kalau hang.
Tombol-tombol di segmen AC juga didesain seperti di Accord baru, memberi kesan lebih upclass tidak seperti mobil 300 juta-an generik. Di bawah tombol AC ada laci penyimpanan yang besar-besar dan banyak dengan terselip colokan lighter dan USB yang kelihatan. Gear lever di sini juga ramping seperti desain pada Accord CV.
Satu-satunya minus pada bagian depan adalah instrument clusternya yang kurang atraktif apalagi mengingat zaman sekarang sudah pada hobi pakai layar LCD full warna, bukan layar kalkulator hitam-putih. Kesannya konservatif dan boring... malah lebih menarik lihat 3 dial di Jazz GK dulu. Ini seperti lihat instrument cluster di Mobilio RS / BR-V lama.
Driving position pada City juga lebih rendah dan kursinya nyaman, terasa sangat sedan-like dibanding Jazz dulu walau tetap agak tinggi mengingat platform ini punya tangki bensin di bawah jok pengemudi. Minusnya hanya height adjuster manual, okay di kelas ini memang height adjuster manual semua tapi entah kenapa saya selalu terganggu dengan height adjuster manual di Honda yang rasanya kasar banget, kayak di Civic saya.
Nah, lalu di kursi belakangnya.... TBH legroom belakang mobil ini sangat luas. Bahkan lebih terasa claustrophobic duduk di belakang Civic. Sayangnya, mungkin Honda mendesain ruang belakang mobil ini untuk orang yang proporsi tubuhnya 2/3 terdiri dari kaki, mungkin supermodel, karena ruang kakinya ditukar dengan ruang kepala yang sangat limited. Jika berpikir untuk upgrade Jazz ke City, sebaiknya pikir ulang jika sering bawa lebih dari 3 orang, karena ruang kepalanya sangat..... kecil. Orang dengan tinggi 170 cm ke atas sudah pasti terganggu.
Dan profil sloping roof juga membuat mobil ini tidak se-akomodatif Jazz. Tetapi, City tidak meninggalkan karakter khas platform-B Honda : seating ultra fleksibel. Jadi minimal kalau tidak bisa buat bawa penumpang banyak, bisa buat mobil barang jualan online shop sambil tetep bergaya.
Sayangnya yang agak mengganggu mata di City adalah kebiasaan Honda dengan recycled parts. Ini juga saya temui di BR-V terbaru. Misalnya pada handle pintu dalam (dan luar) yang adalah 100% handle pintu Jazz GK :
Ayolah Honda I get it ini mobil eco yang tidak didesain secara serius... tapi gak perlu se-obvious itu kan
Comfortable Cruiser with Buried Potential
City Hatchback akhirnya meninggalkan good ol' L15Z1 SOHC yang digantikan oleh L15B....
wait....
Sayangnya bukan L15B1 yang terdapat pada Jazz versi Jepang di sini, nor mesin P10 1 liter 3-silinder turbo, apalagi versi e:HEV sport hybrid. Seperti biasa, versi lokal musti di downgrade mesinnya supaya bisa minum BBM pertalite kesayangan kita semua dengan retarded timing dan power yang sangat-sangat direduksi.
L15ZF DOHC, bukan L15B1.
Jadi, City diberi unit mesin berkode : L15ZF. Tetap DOHC, which yang saya duga ini sebenarnya L15B downgraded, dengan tenaga 121 PS @ 6.600 RPM alias lebih besar 1 PS dari Jazz GK, dan torsi 145 Nm @ 4.300 RPM. Yang menarik, peak power tetap tapi peak torque nya turun 500 RPM. Which means mesin ini akan lebih punya punch di RPM menengah. Mungkin ini juga berkat format DOHC yang memberikan karakteristik power lebih merata. Mesin ini di-mating dengan girboks CVT dan manual 6-speed, for more excitement.
Tapi kali ini unit kita adalah versi CVT. Versi yang akan laku keras karena kota besar di indonesia yang semakin macet dari hari ke hari.
For context :
Driver + Passenger number : 3 (+- extra 180-200 kg)
BBM : RON90 Pertalite (confirmed), 1/4 tank
Tyre type, size, Pressure : OEM Bridgestone Turanza T-005A, 185/55/16, pressure unknown.
Track : pavement 80%, beton cor 20%
Tugas pertama untuk mobil ini adalah keluar dari parkiran restoran yang sempit, dengan posisi di depan terhadang d-cab di 90 derajat, dan karena moncong mobil ini panjang saya agak was-was, tapi turns out hanya butuh 1x mundur untuk koreksi dikit. Karena saya punya Toyota Sienta di rumah jadi konteksnya radius putar City bisa dibilang lebih baik dibanding Yaris Joker pre-2020.
Lalu ketika melihat badan mobil ini melar dibanding Jazz GK, saya agak pesimis dengan power mobil ini. Ternyata throttle response awal City tidak terlalu buruk, bahkan boleh dibilang responsif, barely noticing ini mobil dengan transmisi CVT.
Lalu keluar ada lurusan agak panjang saya test power dan........
Seperti specsheetnya, punya nafas yang panjang hingga 6.600 RPM peak power. Ada kemiripan karakter dengan L15Z1 untuk top end nya, dengan kurva tengah yang lebih gemuk. CVTnya juga tidak saya komplen, tidak terlalu banyak selip dan punya rasa virtual shifting.
Secara common sense, orang yang terbiasa dengan mobil "standar" seperti LMPV generik apalagi Toyota Yaris 2NR, akan merasa cukup dengan power Honda City.
Tapi dari perspektif performance and fun seeker, mobil ini tidak kencang, data nya bahkan menyebutkan 1 detikan lebih lambat dari GK CVT. Saya kurang tau kalau manual, tapi barangkali shorter gear ratio dapat membantu akselerasinya.
Saya harus berdamai dengan kenyataan bahwa mobil ini di-tuning supaya bisa minum RON90, bahkan mungkin 88 tanpa ada masalah dan bobotnya yang naik . Artinya, it comes with a price : timing is an issue, dan terasa sekali ketika dihajar sampai redline, top end powernya seperti kurang maksimal.
Bagi teman-teman yang sudah pernah pakai mesin L15A7/Z1, R18, K20/24, not to mention L15B7 atau apapun mesin Honda yang sudah di-tuning ulang dengan BBM kualitas RON98 akan merasakan bahwa timing standar mobil-mobil Honda sangatlah butut. Terbukti banyak tuner bisa extract +20hp lebih hanya bermodal catless downpipe+frontpipe dan remap.
Jadi dengan format DOHC seharusnya bisa lebih di extract lagi. Apalagi jika memang benar ini adalah L15B downgraded artinya performance parts akan sangat berlimpah.
Lalu kekurangan lain adalah soal pengereman. Yang agak disesalkan adalah rem teromol belakang di GK dipertahankan di City. Rem teromol belakang memang punya kelebihan jika diberi muatan memiliki bidang gesek lebih besar, tapi kelemahan terbesar rem teromol belakang adalah performance yang tidak stabil karena tidak punya kemampuan melepas panas yang baik. Beberapa kali saya merasakan rem teromol belakangnya kesulitan mengikuti bagian depannya.
Handling juga.... setir EPS dengan feedback nol, khas mobil-mobil masa kini. Walau saya harus akui feel setir City tetap lebih baik dibanding GK dan HRV yang terasa lifeless but still.... bukan mobil yang handlingnya brilian. Wheelbase panjang dan dimensi yang besar juga membuat mobil ini tidak terkesan terlalu lincah dibanding GK.
Tetapi saya cukup relieved mengingat ini bukan mobil sport, ini adalah mobil hatchback perkotaan dan seharusnya memang seperti itu. Sehingga walau bias saya terhadap performance aspect di setiap mobil yang saya tes, saya mesti apresiasi ada beberapa redeeming qualities membuat City layak diberi price tag 300 juta - yang tidak terlalu mahal mengingat rival terdekatnya Yaris GR Sport dan Mazda2 juga sudah dekat kepala 3.
Kualitas damping mobil-mobil Honda belakangan ini seperti naik 2 level dari Honda pre-2015. Honda sepertinya sudah menemukan racikan yang pas untuk mobil perkotaan sehingga walau travel suspensinya agak pendek tapi redamannya dibuat less aggressive sehingga mengurangi efek goncangan, dan terbukti di pavingblock perumahan tempat test yang tidak rata City terasa tenang sekali, seisi mobil tidak berguncang-guncang atau rasa terlalu lompat-lompat karena set travel suspensi terlalu panjang seperti yang saya rasakan di Xpander. Juga tidak ada lagi rasa glodak glodak seperti pada Jazz GK atau HRV.
Body roll mobil ini juga sangat reasonable, boleh dibilang berkat set suspensi dan wheelbase yang lebih panjang 70mm, City terasa lebih stabil dibanding Jazz GK. Ini memberi karakter tersendiri yang berarti City bisa jadi mobil yang paling nyaman di harga 300 juta-an untuk jalan jauh, walaupun kelincahan untuk di dalam kota sedikit dikorbankan.
Oh ya 1 lagi : mobil ini sangat irit BBM. Terbukti di MID yang belum di-reset ia mencatatkan 11.2 km/l. Quite impressive untuk mobil test drive yang dibawa ratusan pengemudi berbeda.
You'd Consider This
OK. Dengan harga 302 juta OTR di kota saya, dengan diskon standar 6 juta artinya slightly below 300, is it worth it? Dan saya tidak punya alasan untuk bilang tidak.
Ya, performanya compromised, rem belakangnya teromol, tapi it's a Honda, yang artinya slogan built not bought berlaku. Part penunjang performanya sangat banyak di pasaran, dan L15ZF sudah terbukti sangat tune-able. Apalagi jika anda mengambil trim bertransmisi manual 6-speed.
Untuk yang sekedar ingin mobil sehari-hari dan tidak mau 7-seaters, City sangat layak untuk mendapat perhatian, layak dicoba sebelum mencari other alternatives. Mobil ini sangat nyaman, user-friendly bahkan untuk pengemudi pemula dan orang tua sekalipun.
Bahkan jika pun kita cuma mencari replacement untuk Jazz dan HR-V yang sudah aging, mobil ini layak masuk bucket list.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 196
- Joined: Mon Sep 28, 2015 16:10
- Daily Vehicle: VW Tiguan 2014
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Nice review bro! Gw sempet underestimate sama mobil ini karena tampangnya bener2 polos dan kurang sreg sama garis sampingnya tapi behind the wheels, mobil ini punya racikan sensasi nyetir, comfort, kualitas interior dan ruang akomodasi yang gw rasa kalau dilihat secara overall, levelnya di atas rival2 dia di rentang harga yang sama.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1664
- Joined: Mon Jun 04, 2018 13:35
- Location: Jakarta
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
mantap memang om reviewnya!
kenapa ya banyak gasuka sama Jazz GR yg di jepang itu, padahal menurut saya keren loh. justru desain begitu kalo dijalan lebih nyentrik dan keren. karena foto doang gabisa justify desain mobil jaman skrg, mesti liat pake mata sendiri
Soal legroom belakang luas itu saya bilang kek "cheating" gitu oom, iya memang luas. tapi karena kursinya itu ibarat didorong mentok habis ke belakang, makanya headroom yg jadi korban karena atap sudah mulai landai. coba itu kursi belakangnya dimajuin dikit pasti headroomnya lega.
dan soal ban kekecilan kayaknya karena lingkar spakbornya kekecilan. solusi ekstrimnya mungkin gedein lingkar spakbornya + ceperin dikit, soalnya saya liat di ig Permaisuri ada city hb pake velg 17 pun masih kekecilan keliatannya.
kenapa ya banyak gasuka sama Jazz GR yg di jepang itu, padahal menurut saya keren loh. justru desain begitu kalo dijalan lebih nyentrik dan keren. karena foto doang gabisa justify desain mobil jaman skrg, mesti liat pake mata sendiri
Soal legroom belakang luas itu saya bilang kek "cheating" gitu oom, iya memang luas. tapi karena kursinya itu ibarat didorong mentok habis ke belakang, makanya headroom yg jadi korban karena atap sudah mulai landai. coba itu kursi belakangnya dimajuin dikit pasti headroomnya lega.
dan soal ban kekecilan kayaknya karena lingkar spakbornya kekecilan. solusi ekstrimnya mungkin gedein lingkar spakbornya + ceperin dikit, soalnya saya liat di ig Permaisuri ada city hb pake velg 17 pun masih kekecilan keliatannya.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5725
- Joined: Thu Jun 05, 2014 13:03
- Daily Vehicle: [cencored]
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Ini mobil secara eksterior ga enak banget diliat..
Kemana spirit Honda yang lama? Buat mobil yg enak diliat + enak disetir kalau pengen ngebut..
BTW, nais ripiu Chrisss..
Kemana spirit Honda yang lama? Buat mobil yg enak diliat + enak disetir kalau pengen ngebut..
BTW, nais ripiu Chrisss..
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3449
- Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Begitu masuk interior mobil ini duduk depan = langsung lupa jazz GK5 itu apa, bagus banget sama material interiornya sip
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 119
- Joined: Thu Mar 28, 2013 4:53
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
nice review mod. tapi ada beberapa gambar yang tidak tampil apa salah browser ane ya
-
- SM Specialist
- Posts: 15649
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
ane pindah dari Civic/CRV nyetir ini gak terlalu berasa jomplang banget... justru malah lebih berasa gak enak HRV wkwkwkwkkw.BrianK3 wrote: ↑Mon Oct 25, 2021 5:19 Nice review bro! Gw sempet underestimate sama mobil ini karena tampangnya bener2 polos dan kurang sreg sama garis sampingnya tapi behind the wheels, mobil ini punya racikan sensasi nyetir, comfort, kualitas interior dan ruang akomodasi yang gw rasa kalau dilihat secara overall, levelnya di atas rival2 dia di rentang harga yang sama.
kalo bandingannya yaris sih refinementnya satu level di atasnya. kalo dibanding mazda2 juga kalah fitur ama kalah mewah doang sih...
kalo dugaan ane ya itu, HPM mungkin menerjemahkan laku nya jazz tipe RS sebagai "orang indonesia demen model yang sport" tapi alasan logisnya mnurut saya sih lebih irit biaya produksi aja. soalnya city sedan kan lumayan laku di thai dan malaysia. sekalian aja dijadiin basis model regional. kalo jazz / fit baru agak repot partnya beda semua wkwkwkwkw.darrelund wrote: ↑Mon Oct 25, 2021 5:50 mantap memang om reviewnya!
kenapa ya banyak gasuka sama Jazz GR yg di jepang itu, padahal menurut saya keren loh. justru desain begitu kalo dijalan lebih nyentrik dan keren. karena foto doang gabisa justify desain mobil jaman skrg, mesti liat pake mata sendiri
Soal legroom belakang luas itu saya bilang kek "cheating" gitu oom, iya memang luas. tapi karena kursinya itu ibarat didorong mentok habis ke belakang, makanya headroom yg jadi korban karena atap sudah mulai landai. coba itu kursi belakangnya dimajuin dikit pasti headroomnya lega.
dan soal ban kekecilan kayaknya karena lingkar spakbornya kekecilan. solusi ekstrimnya mungkin gedein lingkar spakbornya + ceperin dikit, soalnya saya liat di ig Permaisuri ada city hb pake velg 17 pun masih kekecilan keliatannya.
nah saya lupa cek ini mobil sliding gak ya, kalo sliding mechanism harusnya minimal ruang kepala setara Yaris lah. tapi mengingat dia pake ultra seat kok kayanya gak sliding ya...
gak tau ya oom 2 minggu lalu liat City HB di parkiran gereja warna silver pake velg agak gede cakep sih, di instagramnya hondacityhb juga bagus-bagus yang udah ganti velg agak gede. tapi mungkin spakbor mobil buat regional ini memang kadang aneh sih. wkwkwkwk.
honda sekarang udah jauh lebih enak diliat dan lebih enak disetir daripada era 2009-2014 lah. wkwkwkwkw. jaman kuwi atos kyk grobak handling 0 juga.
aku kok seneng ini drpd yaris baru. tapi yo wes lah emang ada 300 jt ke bawah enak diliat ketoke kok kabeh eksteriore b aja. meh enak beli manuale lah 6 speed di bawah 300 juta.
skrg kan wes ada fk8 mbe NSX, meh keluar integra ambek new type R lagi. manual sisan.
tp nggo kowe kan paling enak emang yaris TRD 1NZ resing.
bener ini, liat tombol AC sama shifternya aja naik kelas banget.
ane tadi coba buka pakai browser hp gak muncul juga sih gambarnya. ini pakai laptop muncul
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 215
- Joined: Wed Jan 25, 2017 1:30
- Location: Palembang
- Daily Vehicle: FD1 2011 FC 2017 GN2 2022
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
soal leg room dan head room ini, apakah karena city hatchback mengadopsi ultraseat yang mengakibatkan posisi jok belakang menjadi agak tinggi sehingga head room belakang menjadi terpapas. Entah kalo city sedan jadi masuk indo posisi jok belakang berubah atau tidak soalnya seingat saya city generasi sebelumnya tidak ada fitur ultra seatnya.. CMIIW
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4602
- Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
- Location: East Jakarta
- Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
nice review chris. ternyata improvementnya lumayan juga ya dibanding jazz gk5, walaupun desain exteriornya bukan selera semua orang termasuk gw. cuma gw akuin desain interiornya lumayan bagus, fiturnya juga lumayan lengkap dikelasnya hehehe
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 629
- Joined: Wed Dec 26, 2007 19:33
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: Gojek
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
saya sempet test drive sama istri mobil ini om dan jujur istri saya demen bgt, cuma sialnya kita lupa tes satu hal yaitu putar balik.
karena om dan saya sama2 ada sienta dirumah, cukup signifikan ya bedanya om?
jujur istri saya demen bgt mobil sbg pengganti yaris joker, kecuali 2 hal:
1. panjang bgt
2. entah dimana pikiran honda mengenai luggage cover. males bgt nyimpen barang diintipin org.
3. bagasinya kelewat kecil dan pendek.
4. Andai ada honda sensing pasti sip deh
sekarang lagi posisi nunggu2 secondnya
velg yg ada di yaris sisa dipindah aja dicolok kesini udah pas nih, tinggal ganti center ring aja.
karena om dan saya sama2 ada sienta dirumah, cukup signifikan ya bedanya om?
jujur istri saya demen bgt mobil sbg pengganti yaris joker, kecuali 2 hal:
1. panjang bgt
2. entah dimana pikiran honda mengenai luggage cover. males bgt nyimpen barang diintipin org.
3. bagasinya kelewat kecil dan pendek.
4. Andai ada honda sensing pasti sip deh
sekarang lagi posisi nunggu2 secondnya
velg yg ada di yaris sisa dipindah aja dicolok kesini udah pas nih, tinggal ganti center ring aja.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 235
- Joined: Tue May 09, 2017 3:09
- Location: jabodetabek
- Daily Vehicle: mobil bekas
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
akhirnya muncul juga review Honda City Hatchback
gak nyangka mobilnya panjang banget sampe 4,35m
tapi sayang ya cuma lega buat legroom doang sedangkan headroomnya sempit
radius putarnya pasti lebar nih
thanks atas reviewnya om
gak nyangka mobilnya panjang banget sampe 4,35m
tapi sayang ya cuma lega buat legroom doang sedangkan headroomnya sempit
radius putarnya pasti lebar nih
thanks atas reviewnya om
Mencari referensi info mobil bekas yang akurat dan terpercaya
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 544
- Joined: Sun Oct 01, 2017 23:00
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Keren reviewnya... untuk kelincahan berarti urutannya ttp GK5 > City hatch > HRV ya
Apa layak untuk gantiin HRV 1.8? Apa bakal kerasa turun kelas banget? Senengnya di honda itu cocok sama driving style yang kalau butuh cepet tinggal pindah tuas ke S - floor it. Powerband yang geser ke tengah ini bisa "dipindah" ke atas khas honda biasanya gak ya
Apa layak untuk gantiin HRV 1.8? Apa bakal kerasa turun kelas banget? Senengnya di honda itu cocok sama driving style yang kalau butuh cepet tinggal pindah tuas ke S - floor it. Powerband yang geser ke tengah ini bisa "dipindah" ke atas khas honda biasanya gak ya
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 270
- Joined: Wed Mar 06, 2019 2:15
- Location: Greater Jakarta
- Daily Vehicle: 2024 Honda DD1 L12B3 CVT
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Nice review om. Jadi bisa lihat dari perspective orang yang pentingin aspek performance dari mobil, ga cuman workhorse dari titik A ke titik B.
Klo lihat honda generasi sebelum2nya sih potensi tuningnya luas banget, kayanya gaakan jadi masalah buat geser powerband keatas. Apalagi klo liat City HB ini bakal dipake di ISSOM taun depan.whitehorse4 wrote: ↑Mon Oct 25, 2021 17:18 Keren reviewnya... untuk kelincahan berarti urutannya ttp GK5 > City hatch > HRV ya
Apa layak untuk gantiin HRV 1.8? Apa bakal kerasa turun kelas banget? Senengnya di honda itu cocok sama driving style yang kalau butuh cepet tinggal pindah tuas ke S - floor it. Powerband yang geser ke tengah ini bisa "dipindah" ke atas khas honda biasanya gak ya
Others beside the daily:
2020 ANH140 2GD-FTV AT
2019 RU1 L15Z CVT
2019 PQ26-6C 1.2T DSG
2019 CMF-A 1.0 AMT
2015 A03A 3A92 MT
2013 GM2 L15A AT
2003 E46 M54B25 AT
2020 ANH140 2GD-FTV AT
2019 RU1 L15Z CVT
2019 PQ26-6C 1.2T DSG
2019 CMF-A 1.0 AMT
2015 A03A 3A92 MT
2013 GM2 L15A AT
2003 E46 M54B25 AT
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 316
- Joined: Mon Dec 31, 2018 12:52
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: Mazda2 yaris
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Saya juga bilang honda jazz ini sebetulnya mpv 5 seater, cuma kehebatan honda bikin desain mpv nya samar oleh kesan sporty. Contoh lain di mobilio, LMPV yang paling tidak kelihatan MPV nya..
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 316
- Joined: Wed May 23, 2012 16:18
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Entah kenapa ini mobil dari samping kaya ga menRik sm sekali, kap mesin ketinggian utk hatchback, jadi ban keliatan kecil bgt..
Secara model bener nya lebih menarik Jazz baru buat gw.. syg ya jadi nya cm ada city hatch..
Secara model bener nya lebih menarik Jazz baru buat gw.. syg ya jadi nya cm ada city hatch..
-
- SM Specialist
- Posts: 15649
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
City dan Jazz setau saya seating arrangementnya mirip, ini sampai ke HRV juga gitu. kalo city GM makanya modelnya jadi aneh kaya ikan buntal kalo dari samping, soalnya dia musti compromise atapnya buat akomodir headroom. sedangkan City GN sedan mungkin bisa aja lebih sempit ya oom, tapi gak tau lagi.levofloxacine wrote: ↑Mon Oct 25, 2021 8:34 soal leg room dan head room ini, apakah karena city hatchback mengadopsi ultraseat yang mengakibatkan posisi jok belakang menjadi agak tinggi sehingga head room belakang menjadi terpapas. Entah kalo city sedan jadi masuk indo posisi jok belakang berubah atau tidak soalnya seingat saya city generasi sebelumnya tidak ada fitur ultra seatnya.. CMIIW
kalo menurut saya cukup signifikan om, soalnya saya gak yakin sienta bisa lolos dengan gampang dengan skenario sama. saya awalnya juga gak yakin liat moncongnya ni mobil panjang tapi ternyata cuma perlu koreksi dikit waktu belok 90 derajat dengan kehalang mobil depan. mungkin lebih kaya GK tapi ada moncongnya gitu.vincewonk wrote: ↑Mon Oct 25, 2021 13:52 saya sempet test drive sama istri mobil ini om dan jujur istri saya demen bgt, cuma sialnya kita lupa tes satu hal yaitu putar balik.
karena om dan saya sama2 ada sienta dirumah, cukup signifikan ya bedanya om?
jujur istri saya demen bgt mobil sbg pengganti yaris joker, kecuali 2 hal:
1. panjang bgt
2. entah dimana pikiran honda mengenai luggage cover. males bgt nyimpen barang diintipin org.
3. bagasinya kelewat kecil dan pendek.
4. Andai ada honda sensing pasti sip deh
sekarang lagi posisi nunggu2 secondnya
velg yg ada di yaris sisa dipindah aja dicolok kesini udah pas nih, tinggal ganti center ring aja.
nah yang ngeselin honda tuh skrg kaya males bgt pasang luggage cover bahkan di CRV aja gak dikasih. dulu 2 generasi sebelumnya dikasih terus padahal kl honda sensing katanya nanti facelift ada honda sensing
kalau dari HRV sih bakal enak banget... suspensinya lebih gak ngayun, setirnya lebih ada "nyawa" nya. tapi 0-100 nya 11 detik yang artinya slower... butuh adjustment di performance department.whitehorse4 wrote: ↑Mon Oct 25, 2021 17:18 Keren reviewnya... untuk kelincahan berarti urutannya ttp GK5 > City hatch > HRV ya
Apa layak untuk gantiin HRV 1.8? Apa bakal kerasa turun kelas banget? Senengnya di honda itu cocok sama driving style yang kalau butuh cepet tinggal pindah tuas ke S - floor it. Powerband yang geser ke tengah ini bisa "dipindah" ke atas khas honda biasanya gak ya
kalau bicara mobil ini punya logo H gede di depan dan tipe bertransmisi manual 6-speed, haram hukumnya gak ngomongin performance dan tuning apalagi di indonesia tuh mesin-mesin honda yang berkarakter hi-rev timingnya harus di adjust ke lowest spec buat minum ron88 jadi performa aslinya gak pernah bisa keluar. padahal begitu dituning dengan bensin yang proper mesinnya lari banget.HaykelAdityawarman wrote: ↑Mon Oct 25, 2021 22:10 Nice review om. Jadi bisa lihat dari perspective orang yang pentingin aspek performance dari mobil, ga cuman workhorse dari titik A ke titik B.
Klo lihat honda generasi sebelum2nya sih potensi tuningnya luas banget, kayanya gaakan jadi masalah buat geser powerband keatas. Apalagi klo liat City HB ini bakal dipake di ISSOM taun depan.
ane aja dulu pertama remap HRV kaget kok top end powernya beda banget padahal di adjust buat ron92. kemarin ada yang post di grup WA akselerasi city manual yang udah lepas limiter 0-100 nya 8 detikan. sadis sih uda dikit lagi nempel civic standar itu
justru nurut saya malah walau secara data lebih lemot dari GK.... tapi feel mesinnya itu lebih merata powerbandnya. lemot nya dia mnurut saya cuma karena berat yang nambah aja. kalo L15A7/L15Z1 kan bawah-tengahnya rada loyo. ini lebih padat dengan gak kehilangan top-end power khas honda nya.
honda fit RS tuh secara konsep kayak versi ekonomisnya civic type R EP3, ya mereka lahir di era yang sama sih. mobil keluarga yang bisa nikung kenceng dan apalagi fit RS di jepang dikasih 6-speed dari jaman GE8. yang hebat itu tim research honda kayak nangkep kemauan market yang berbeda - beda sekaligus. MPV 5-seater kan sebenarnya rame di eropa, tapi dibikin kaya hatchback sporty buat dapetin pasar asia dan youthful generation.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 33
- Joined: Sun Jul 26, 2015 18:55
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Nice review om chris as always. City hatchback ini jadi salah satu dream car juga pas pertama kali lihat, mungkin kalo ada rejeki berlebih consider buat ambil manual type-nya.
*note: beberapa foto ga bisa diload om
*note: beberapa foto ga bisa diload om
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 172
- Joined: Thu Oct 16, 2014 9:54
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
iya ya, kenapa bbrp foto gak mau diload ya?
-
- SM Specialist
- Posts: 15649
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
volcanoman wrote: ↑Tue Oct 26, 2021 11:44 Nice review om chris as always. City hatchback ini jadi salah satu dream car juga pas pertama kali lihat, mungkin kalo ada rejeki berlebih consider buat ambil manual type-nya.
*note: beberapa foto ga bisa diload om
saya pakai google photos kayaknya kalo dibuka lewat hp gak muncul coba nanti saya kontak pak bos. bingung skrg pake uploader apa any suggestion?
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 795
- Joined: Sun Sep 01, 2019 9:45
- Location: Jekardah
- Daily Vehicle: K15B-4AT
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Kalo ane biasa make attachment ny SM langsung aja oom. Cuma resikonya pasti gabisa diliat visitor cmn bisa diliat member doang dan size maksimumnya cmn 2 MB apa 4 MB gitu.ChZ wrote: ↑Thu Oct 28, 2021 2:48volcanoman wrote: ↑Tue Oct 26, 2021 11:44 Nice review om chris as always. City hatchback ini jadi salah satu dream car juga pas pertama kali lihat, mungkin kalo ada rejeki berlebih consider buat ambil manual type-nya.
*note: beberapa foto ga bisa diload omsaya pakai google photos kayaknya kalo dibuka lewat hp gak muncul coba nanti saya kontak pak bos. bingung skrg pake uploader apa any suggestion?
Alternatif kemaren ane upload gbr yg size nya lebih dari batas maksimum attachment, ane make uploader gambarnya kaskus. Kayanya anti ilang juga.
-
- SM Specialist
- Posts: 15649
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
iya tadi ud nanya admin dan ud coba tapi salah thread malahan bentar ane benerin dlrakyatwkwkland wrote: ↑Thu Oct 28, 2021 3:06
Kalo ane biasa make attachment ny SM langsung aja oom. Cuma resikonya pasti gabisa diliat visitor cmn bisa diliat member doang dan size maksimumnya cmn 2 MB apa 4 MB gitu.
Alternatif kemaren ane upload gbr yg size nya lebih dari batas maksimum attachment, ane make uploader gambarnya kaskus. Kayanya anti ilang juga.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- SM Specialist
- Posts: 15649
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Foto foto eksterior :
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- SM Specialist
- Posts: 15649
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Foto-foto interior + bagasi :
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2555
- Joined: Wed Jul 03, 2013 6:23
- Location: Indonesia
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Kalo dipasangin Turbo . Redline di spido mundur donks …
S̶h̶e̶e̶r̶ ̶D̶r̶i̶v̶i̶n̶g̶ ̶P̶l̶e̶a̶s̶u̶r̶e̶
Sheer Repairing Pleasure
Sheer Repairing Pleasure
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 466
- Joined: Wed Jul 26, 2017 9:52
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: LMPV
Re: Driving the 2021 Honda City Hatchback RS CVT (GN)
Anu… penasaran akselerasi yang MT, GE/GK bisa di bawah 10 detik. Ini bisa gak ya? Apalagi 6 speed.. penasaran juga di 100 km/h gigi 6 berapa RPM