trus mogok pula ya karena kelebihan beban.
dah gitu mogoknya di tempat yg gak wajar, kaya jembatan layang mo ke tol di taman anggrek.
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
trus mogok pula ya karena kelebihan beban.
nb25 wrote: ↑Mon Jan 10, 2022 17:16 Baca manual book mobil sendiri (polo) ada manual tentang syarat dan batas untuk pemasangan dan penggunaan roof rail/roof box, dan juga memang ada aksesoris resminya. Berarti seharusnya dari awal sudah lolos persyaratan teknis + laik jalannya dong ya. Kecuali pas ditest sama orang dinasnya gak baca manualnya dulu..
wakakak mendingan sekalian razia spoiler yang nempelnya pake double tape 3m doank lebih bahaya daripada roofbox yang di baut
Lebih sirkus lagi tes SIM motor aka roda 2 om. Auto gagal buat yang pakai motor cc besar kalo ikutin tes yang “normal”.12HIS wrote: ↑Sun Jan 09, 2022 19:20 Pakai roofbox dilarang? Apa cuma saya yang melihat penjelasan polisi ambigu?
Apa kabar yang pulang kampung cuma modal tali dan terpal? Jauh lebih bahaya daripada roofbox yang proper dan memperhitungkan aerodinamika.
Kereta tempel (anhang) dilarang juga lha masa keluar kota kudu bawa pick up yang udah pasti ga bisa bawa penumpang?
Ga habis pikir dengan statement kudu uji tipe segala, bukannya ini tugasnya Kemenperin? Kalau cuma mengingatkan ya monggo.
Agak lucu juga sih, secara ngurusin birokrat mereka sendiri belum benar sampai sekarang. Itu tes sim jangan kayak sirkus, dan ga usahlah kuota2 sim segala
Bener ini, mana ga ada trial dulu Ujian Nasional aja ada Tryout (trial sebelum tes). Udah hapalin rambu2 dll pas tes praktek zigzag angka 8 kalo di negara maju tes praktek itu verifikasi setelah lulus tes teori, yakni penguasaan pengetahuan rambu - rambu.silenzo wrote: ↑Mon Jan 17, 2022 11:02Lebih sirkus lagi tes SIM motor aka roda 2 om. Auto gagal buat yang pakai motor cc besar kalo ikutin tes yang “normal”.12HIS wrote: ↑Sun Jan 09, 2022 19:20 Pakai roofbox dilarang? Apa cuma saya yang melihat penjelasan polisi ambigu?
Apa kabar yang pulang kampung cuma modal tali dan terpal? Jauh lebih bahaya daripada roofbox yang proper dan memperhitungkan aerodinamika.
Kereta tempel (anhang) dilarang juga lha masa keluar kota kudu bawa pick up yang udah pasti ga bisa bawa penumpang?
Ga habis pikir dengan statement kudu uji tipe segala, bukannya ini tugasnya Kemenperin? Kalau cuma mengingatkan ya monggo.
Agak lucu juga sih, secara ngurusin birokrat mereka sendiri belum benar sampai sekarang. Itu tes sim jangan kayak sirkus, dan ga usahlah kuota2 sim segala
Sip om, di manual book sudah dijelaskan tentang ketentuan roof box tsb
Dari dulu pas ngurus SIM C kolektif jaman SMA tes sudah menerapkan tes praktek zigzag angka 8, barusan nemu alasan tes praktek dibuat zig zag dan berputar angka 8
Sumber: https://www.kompas.com/wiken/read/2021/ ... F12%2F2021).Kasubdit SIM Ditregident Korlantas Polri Kombes Pol Tri Julianto Djati Utomo menjelaskan ada alasan tertentu di balik bentuk ujian SIM C Indonesia tersebut. Jalur dibuat zig-zag dan berputar seperti angka 8 dimaksudkan untuk melatih keseimbangan pengemudi kendaraan bermotor. "Untuk melatih kelincahan dan keseimbangan dalam mengemudi," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/12/2021). Alasan serupa juga diungkapkan oleh Kasubdit STNK Korlantas Polri Kombes Pol Taslim Chairuddin. "Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kemahiran pengemudi roda dua dalam mengatur keseimbangan tubuh ketika mengemudikan kendaraan di jalan," kata dia.