steakikan wrote: ↑Sun Jan 28, 2024 10:57
Test drive singkat Omoda E5
Exterior: Lebih konvensional dibanding Omoda 5 bensin, personally saya lebih suka yg Omoda 5 karena front grillnya unik dibanding mobil yang lain. Samping sampai belakang mirip dengan Omoda bensin tidak ada bedanya
Interior depan: Cenderung lebih sempit dibanding Omoda 5, space kaki lebih ngangkat sepertinya karena battere. Instrument lebih minimalis dibanding Omoda yang lama ditambah posisi gigi yang lebih aneh di samping setir. Posisi duduk tidak senyaman Omoda 5 yang lama, terasa lebih sempit. Jika dibanding posisi duduk Atto 3, posisi duduk Atto 3 lebih nyaman dan dengan instrument yang lebih gpg dipandang karena layar odonya lebih kecil dan informasi yang ditampilkan lebih compact. Untuk kemewahan lebih mewah Omoda E5 dibanding Atto 3, lebih setara BYD Seal untuk interiornya.
Oh ban yg di pakai berisik, jdi walau interiornya kedap tetapi suara ban tetap terdengar masuk. Kalau tidak salah bannya Giti sih.
Interior belakang: Cenderung sempit, dengan posisi driver mentok dengkul langsung menyentuh kursi depan. Posisi duduk BYD Atto 3 lebih lega dan sepertinya untuk kursi belakang lebih ada support buat kaki di BYD Atto 3 dibanding Omoda E5. Kisi acnya yang cuma 1 sisi agak disayangkan, dimana Omoda GT sudah diganti dengan versi 2 kisi. Surprisingly kisi ac belakangnya lumayan dingin jg, dikira bakal panas karena mobil test drivenya tidak ada kaca film sama sekali.
Headunit: Sistemnya cepat, tidak terasa lag seperti Tiggo 7 dan Tiggo 8. Sistemnya responsive dan tidak ada perbedaan antara BYD Seal, BYD Atto3 maupun Omoda E5. Suara cukup ok, tidak terlalu buruk buat mocin.
Performa: Karena hanya mutar sekitaran Pluit village, tidak bisa terlalu tarik menarik. Untuk response bawah terasa gahar dimana pas belokan BP bisa lsg menyentuh 60-80km/h dengan cukup mudah. Cukup menyeramkan sih akselerasinya tetapi saya memang biasanya bawa SUV jdi ketemu yg akselerasinya seperti itu cukup mengagetkan. Handling seperti bawa SUV berat, mobilnya tidak terasa terlalu lincah tetapi karena bobot itu jg tidak terasa terlalu limbung. Di test di poldur suspensinya tidak terlalu keras dan tidak terlalu mengayun.
Overall: Mobilnya cukup menarik, jika harganya sama atau lebih murah dibanding Atto 3 maka saya lebih tertarik ini. Sangat disayangkan ergonominya tidak sebaik Atto 3 dan posisi steering/speedonya kurang ergonomis plus baris kedua yang cenderung sempit dan kurang nyaman. Jika dibanding dengan MG EV maka Omoda E5 lebih menarik sepertinya (maklum testdrivenya pas IIMS tahun lalu jdi sedikit lupa2 feelnya). Jika dibandingkan dengan versi bensinya, maka versi bensinnya terasa lebih sporty dan lincah, yang sudah pernah pakai Omoda 5 driving feelnya lumayan berbeda jauh. Jika bisa dibawah 500 juta maka bisa menjadi mobil medium range yang cukup menarik.
Yang tidak disebutkan: Charging speed (infonya sih menurut sales mobil demo di fast charge di PIK2 hanya butuh dibawah 30 menit dri 16%-90%), garansi (moga2 bisa ky Bingo yg lifetime), rentang servis (apakah seperti mobil ICE yg tiap 10rb atau bisa lebih panjang 20-30rb km) dan harganya yg katanya bakal di release tanggal 5 february ini. Salesnya jg bnyk yg kelabakan dan sepertinya krg di training soal info2 penting, yg akhirnya pada nunjukin brosur2 internal deh which sayangnya blum boleh di share ke umum.
Note: tidak sempat test drive performa BYD karena antriannya penuh pas datang.