Yah gitu deh om, karakter orang2 pulau M
Nganu, saya sendiri juga ada keturunan darah madura dari orang tua bapak saya tapi juga gedek2 sama kelakuan mereka
Jadi inget waktu kecilan saya tinggal di komplek perumahan pertamina gunung dubs balikpapan, saat itu masi jadi areal terbuka, setiap warga umum bebas masuk dan melewati jalan raya + areal komplek, klo skrg sudah ditutup hanya untuk penghuni komplek/pekerja
Nah itu khan rumah bekas belanda luas2 ya, halaman dan jarak antar rumah juga relatif besar
Nah ibu saya menanam pohon cabe, ada juga pohon kates,
Sering tuh emak2 madura lewat, mereka jalan kaki
Awalnya mereka minta ijin, "bu minta cabenya ya", ibu saya mengijinkan, "ambil aja bu"
Lha tapi kok hampir semua cabe dipetik semua, tapi ibu saya masi gpp
Seminggu kemudian, itu sisa2 tanaman cabe yg lain juga ikut "berantas" dan kates2 juga pada diambilin, tanpa ijin pula
Minggu depannya lagi dicegat sama ibu saya, eh malah mereka ngamuk2 katanya itu bukan pohon/tanaman ibu saya tapi "pohon tohaaaan"
Dan setelah itu baru ketahuan pas ibu belanja ke pasar klandasan, itu mereka pada ngejualin "apapun barang jarahan mereka" di pinggir pasar (bukan di dalam)
Jadi prinsipnya memang mereka ngambilin apapun yg bisa mereka jarah untuk dijual lagi, bener2 modal bondo nekat sih
Malah pernah ibu saya cerita jaman saya masi bayi, bapak ibu cuti ke surabaya itu ada pedagang madura jualan pisang di pinggir jalan, bapak saya awalnya kasian, mau ngelarisi eh ternyata harganya jauh mahal banget dan bapak saya gak nawar langsung balik pergi, malah ngamuk2 itu pedagang madura
Gak semua orang madura gitu sih, temen saya orang madura intelek malah jauh lebih halus ketimbang saya