Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 986
- Joined: Wed Feb 23, 2005 5:24
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
ga usah dipermasalahin siapa yg paling cepet...yg penting bisa lari...
ngeri kenceng2 jg....jalanan disini banyak ranjaunya...
yg sedih, balapan spt itu ga ada hadiahnya, benjut iya kalo ciloko...kalopun menang, cuman dapet kebanggaan semu....entah buat yg lain, relatif...
ngeri kenceng2 jg....jalanan disini banyak ranjaunya...
yg sedih, balapan spt itu ga ada hadiahnya, benjut iya kalo ciloko...kalopun menang, cuman dapet kebanggaan semu....entah buat yg lain, relatif...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 637
- Joined: Sat Dec 27, 2008 12:45
- Location: Lamongan
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
bener bangetazizdth wrote:ga usah dipermasalahin siapa yg paling cepet...yg penting bisa lari...
ngeri kenceng2 jg....jalanan disini banyak ranjaunya...
yg sedih, balapan spt itu ga ada hadiahnya, benjut iya kalo ciloko...kalopun menang, cuman dapet kebanggaan semu....entah buat yg lain, relatif...
kalo mau balapan, di sentul aja. jangan ganggu pengguna jalan raya yang lain.
Safety First
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 696
- Joined: Tue Dec 26, 2006 11:45
- Location: jakarta
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
ampun om....danangms wrote:bener bangetazizdth wrote:ga usah dipermasalahin siapa yg paling cepet...yg penting bisa lari...
ngeri kenceng2 jg....jalanan disini banyak ranjaunya...
yg sedih, balapan spt itu ga ada hadiahnya, benjut iya kalo ciloko...kalopun menang, cuman dapet kebanggaan semu....entah buat yg lain, relatif...
kalo mau balapan, di sentul aja. jangan ganggu pengguna jalan raya yang lain.
gak maksud balapan sih... cuma ngetes topspeed aja. kalo tiba2 ada yang ngikut, jadinya kyk balapan deh...
padahal kan gak janjian.... he3x.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 986
- Joined: Wed Feb 23, 2005 5:24
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 38
- Joined: Mon Jul 07, 2008 9:28
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
“Test Ride†Kawasaki Athlete
Bukan Bebek Biasa
Oleh
Isyanto
Yogyakarta-Persaingan antarpabrikan sepeda motor dalam memroduksi sepeda motor jenis bebek amat ketat.
Hal ini mendorong setiap pabrikan berlomba menciptakan inovasi baru untuk menarik konsumen sepeda motor bebek yang terus meningkat seiring pelemahan rupiah terhadap dolar. Pasalnya, kini banyak pemilik mobil yang berpaling kepada sepeda motor bebek sebagai alat transportasi perkotaan yang praktis, hemat, dan cepat.
Berkat budi baik PT Kawasaki Motor Indonesia (PT KMI), wartawan SH berkesempatan menguji ketangguhan salah satu produk KMI, Kawasaki Athlete, yang diluncurkan pertengahan 2008 lalu. Kesan pertama yang muncul ketika melihat Athlete adalah produk ini bukan sepeda motor bebek biasa. Banyak pembaruan yang membedakan Athlete dengan sepeda motor bebek biasa. Setang, misalnya, mirip milik “kakakâ€Â-nya, Kawasaki Ninja 250, yakni setang jepit yang memberi kesan sangat sporty.
Lalu, shockbreaker (peredam kejut) depan memanjang hingga ke setang, tidak seperti bebek lain yang memiliki peredam kejut pendek yang letaknya tepat di atas roda. Peredam kejut ini mirip peredam kejut pada sepeda motor lelaki yang lebih stabil ketika sepeda motor terpaksa melewati jalanan rusak atau berlubang. Demikian juga dengan shockbreaker belakang yang bertipe monoshock Unitrak.
Berbeda dengan shockbreaker lainnya, perlengkapan ini dipasang pada Kawasaki Athlete dengan posisi hampir horizontal. Hasilnya, sepeda motor menjadi lebih stabil ketika digunakan di tikungan pada kemiringan 135 derajat sekalipun.
Perbedaan Athlete dengan sepeda motor bebek lainnya adalah rem depan dan belakang yang menggunakan cakram bergelombang double piston. Hal ini memberikan efek pengereman yang efektif dan aman. Model cakram bergelombang (wave) ini mengingatkan orang pada kebanyakan sepeda motor sport yang dipertandingkan di MotoGP. Itu baru segelintir perbedaan Kawasaki Athlete dibanding sepeda motor bebek biasa.
Belum termasuk letak tangkinya yang di depan, bagasi di bawah jok berkapasitas 4,5 liter, panel spedometer, tenaga, ergonomis, serta kualitas baja Kawasaki yang boleh dibilang No 1 di dunia. Berdasarkan semua perbedaan itu, bolehlah disimpulkan bahwa Kawasaki Athlete bukan bebek biasa.
“Test Rideâ€Â
Pengendara sepeda motor mana pun rasanya akan sulit menerima "godaan" kelengangan jalur Pantura, terutama selepas Kota Cikampek hingga Losari Indramayu. Jalur ini lurus, rata, dan relatif mulus. Lubang yang sempat bermunculan di awal musim penghujan, kini telah ditambal. Akibatnya, banyak pengendara motor tergoda untuk menguji kecepatan dan tenaga sepeda motornya di jalur ini.
Di jalur ini pula saya tahu bahwa Kawasaki Athlete punya kemiripan dengan Kawasaki Ninja 250, yakni ketika kecepatan melewati angka 60 km/jam, akan muncul letupan yang membuat mesin meraung dan membuat sepeda motor melaju lebih cepat menuju level kecepatan berikutnya: 70, 80, 90, bahkan 100 km/ jam.
Kendati dipacu dengan kecepatan tinggi (buat ukuran motor bebek), Kawasaki Athlete tetap stabil. Setang dan roda depan seperti menghujam ke aspal dengan mantap, tidak goyang seperti kebanyakan bebek lainnya.
Dari uji kecepatan, Kawasaki Athlete saya ajak melewati jalanan rusak di kawasan Sindanglaut, Waled (Kabupaten Cirebon, Jawa Barat), Cileduk (Kabupaten Kuningan, Jawa Barat), tembus ke Ketanggungan (Kabupaten Brebes, Jawa Tengah). Peredam kejutnya "bekerja keras" dalam meredam jalanan rusak, berkerikil, berbatu, dan berlubang. Dari jalanan mulus hingga rusak, si "Athlete" saya ajak membelah malam dan hujan melewati Bumiayu, Rawalo, Gombong, Kebumen, Purworejo, dan finis di Yogyakarta.
Sesampainya di Yoyga, saya baru sadar bahwa Kawasaki Athlete punya satu kelebihan lagi, yakni ergonomis, yang membuat pengendara kagak pake pegel pada bagian tubuh tertentu. Jika boleh disimpulkan, Kawasaki Athlete memang "atlet" yang bisa diajak lari jarak pendek, jarak menengah maupun jarak jauh, dan staminanya selalu prima. Namun, bagaimanapun, safety dan defensif riding (berkendara dengan aman, sabar, dan banyak mengalah) lebih baik.
Bukan Bebek Biasa
Oleh
Isyanto
Yogyakarta-Persaingan antarpabrikan sepeda motor dalam memroduksi sepeda motor jenis bebek amat ketat.
Hal ini mendorong setiap pabrikan berlomba menciptakan inovasi baru untuk menarik konsumen sepeda motor bebek yang terus meningkat seiring pelemahan rupiah terhadap dolar. Pasalnya, kini banyak pemilik mobil yang berpaling kepada sepeda motor bebek sebagai alat transportasi perkotaan yang praktis, hemat, dan cepat.
Berkat budi baik PT Kawasaki Motor Indonesia (PT KMI), wartawan SH berkesempatan menguji ketangguhan salah satu produk KMI, Kawasaki Athlete, yang diluncurkan pertengahan 2008 lalu. Kesan pertama yang muncul ketika melihat Athlete adalah produk ini bukan sepeda motor bebek biasa. Banyak pembaruan yang membedakan Athlete dengan sepeda motor bebek biasa. Setang, misalnya, mirip milik “kakakâ€Â-nya, Kawasaki Ninja 250, yakni setang jepit yang memberi kesan sangat sporty.
Lalu, shockbreaker (peredam kejut) depan memanjang hingga ke setang, tidak seperti bebek lain yang memiliki peredam kejut pendek yang letaknya tepat di atas roda. Peredam kejut ini mirip peredam kejut pada sepeda motor lelaki yang lebih stabil ketika sepeda motor terpaksa melewati jalanan rusak atau berlubang. Demikian juga dengan shockbreaker belakang yang bertipe monoshock Unitrak.
Berbeda dengan shockbreaker lainnya, perlengkapan ini dipasang pada Kawasaki Athlete dengan posisi hampir horizontal. Hasilnya, sepeda motor menjadi lebih stabil ketika digunakan di tikungan pada kemiringan 135 derajat sekalipun.
Perbedaan Athlete dengan sepeda motor bebek lainnya adalah rem depan dan belakang yang menggunakan cakram bergelombang double piston. Hal ini memberikan efek pengereman yang efektif dan aman. Model cakram bergelombang (wave) ini mengingatkan orang pada kebanyakan sepeda motor sport yang dipertandingkan di MotoGP. Itu baru segelintir perbedaan Kawasaki Athlete dibanding sepeda motor bebek biasa.
Belum termasuk letak tangkinya yang di depan, bagasi di bawah jok berkapasitas 4,5 liter, panel spedometer, tenaga, ergonomis, serta kualitas baja Kawasaki yang boleh dibilang No 1 di dunia. Berdasarkan semua perbedaan itu, bolehlah disimpulkan bahwa Kawasaki Athlete bukan bebek biasa.
“Test Rideâ€Â
Pengendara sepeda motor mana pun rasanya akan sulit menerima "godaan" kelengangan jalur Pantura, terutama selepas Kota Cikampek hingga Losari Indramayu. Jalur ini lurus, rata, dan relatif mulus. Lubang yang sempat bermunculan di awal musim penghujan, kini telah ditambal. Akibatnya, banyak pengendara motor tergoda untuk menguji kecepatan dan tenaga sepeda motornya di jalur ini.
Di jalur ini pula saya tahu bahwa Kawasaki Athlete punya kemiripan dengan Kawasaki Ninja 250, yakni ketika kecepatan melewati angka 60 km/jam, akan muncul letupan yang membuat mesin meraung dan membuat sepeda motor melaju lebih cepat menuju level kecepatan berikutnya: 70, 80, 90, bahkan 100 km/ jam.
Kendati dipacu dengan kecepatan tinggi (buat ukuran motor bebek), Kawasaki Athlete tetap stabil. Setang dan roda depan seperti menghujam ke aspal dengan mantap, tidak goyang seperti kebanyakan bebek lainnya.
Dari uji kecepatan, Kawasaki Athlete saya ajak melewati jalanan rusak di kawasan Sindanglaut, Waled (Kabupaten Cirebon, Jawa Barat), Cileduk (Kabupaten Kuningan, Jawa Barat), tembus ke Ketanggungan (Kabupaten Brebes, Jawa Tengah). Peredam kejutnya "bekerja keras" dalam meredam jalanan rusak, berkerikil, berbatu, dan berlubang. Dari jalanan mulus hingga rusak, si "Athlete" saya ajak membelah malam dan hujan melewati Bumiayu, Rawalo, Gombong, Kebumen, Purworejo, dan finis di Yogyakarta.
Sesampainya di Yoyga, saya baru sadar bahwa Kawasaki Athlete punya satu kelebihan lagi, yakni ergonomis, yang membuat pengendara kagak pake pegel pada bagian tubuh tertentu. Jika boleh disimpulkan, Kawasaki Athlete memang "atlet" yang bisa diajak lari jarak pendek, jarak menengah maupun jarak jauh, dan staminanya selalu prima. Namun, bagaimanapun, safety dan defensif riding (berkendara dengan aman, sabar, dan banyak mengalah) lebih baik.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 38
- Joined: Mon Jul 07, 2008 9:28
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
KAWASAKI ATHLETE CELUB ABISSSS…
kawasaki-athlete-ceper-style
KAWASAKI ATHLETE MODIFIKASI CEPER
Desain Kawasaki Athlete buat harian dan penyuka gaya ceper anti telanjang, kayaknya pas pake ubahan minimalis ini. Tinggal menurunkan ukuran tabung sok depan sampai 20cm, dan sokbreker belakang sebaiknya diganti dengan produk sokbreker bekas. Punya Satria saja yang hanya Rp 150 ribu. Potong ulir sokbreker hingga tingkat keceperan yang dipengenin. Hati-hati kondisi ban menggasak kolong sepatbor dan rangka. Penyesuaiannya juga pada rantai yang nantinya bakal menggasruk lengan ayun, so kendorin dikit. Makin oke busa jok ditipisin, pake saja tutup kaleng yang dilubang-lubangi paku. Alat ini bisa buat menggerus jok tipis-tipis dan bisa dilakoni sendiri di bengkel rumah. Kalo punya dana lebih lagi, piringan cakram depan ganti lebarnya 32mm, produk PSM yang asli dijamin kualitasnya. Mesti bikin lagi dudukan kaliper yang agak panjang. Bikin dewe, ukur dulu dengan bahan kertas karton bentuk dan tempelkan kaliper diposisinya, setelah cetakan jadi tinggal pesan ke tukang bubut bikinkan dudukannya. Habis Rp 150 ribuan (pulau Jawa). Lantas kalo punya dompet masih disesakin duit, krom bagian pelek dan kaki-kakinya. Kalo ditotal bisa Rp 1,5 juta tergantung tempatnya juga. Kalau dipake sendiri mending pilih bengkel krom yang sudah punya nama. Kalo di Jawa Timur tepatnya di kota Bangil ada AB Krom yang biasa ngekrom orderan pabrik. Tipenya hard krom dan paling awet dari bengkel lain. Tapi yah itu…harganya weleh..weleh nabung yang banyak dulu..dah.
kawasaki-athlete-ceper-style
KAWASAKI ATHLETE MODIFIKASI CEPER
Desain Kawasaki Athlete buat harian dan penyuka gaya ceper anti telanjang, kayaknya pas pake ubahan minimalis ini. Tinggal menurunkan ukuran tabung sok depan sampai 20cm, dan sokbreker belakang sebaiknya diganti dengan produk sokbreker bekas. Punya Satria saja yang hanya Rp 150 ribu. Potong ulir sokbreker hingga tingkat keceperan yang dipengenin. Hati-hati kondisi ban menggasak kolong sepatbor dan rangka. Penyesuaiannya juga pada rantai yang nantinya bakal menggasruk lengan ayun, so kendorin dikit. Makin oke busa jok ditipisin, pake saja tutup kaleng yang dilubang-lubangi paku. Alat ini bisa buat menggerus jok tipis-tipis dan bisa dilakoni sendiri di bengkel rumah. Kalo punya dana lebih lagi, piringan cakram depan ganti lebarnya 32mm, produk PSM yang asli dijamin kualitasnya. Mesti bikin lagi dudukan kaliper yang agak panjang. Bikin dewe, ukur dulu dengan bahan kertas karton bentuk dan tempelkan kaliper diposisinya, setelah cetakan jadi tinggal pesan ke tukang bubut bikinkan dudukannya. Habis Rp 150 ribuan (pulau Jawa). Lantas kalo punya dompet masih disesakin duit, krom bagian pelek dan kaki-kakinya. Kalo ditotal bisa Rp 1,5 juta tergantung tempatnya juga. Kalau dipake sendiri mending pilih bengkel krom yang sudah punya nama. Kalo di Jawa Timur tepatnya di kota Bangil ada AB Krom yang biasa ngekrom orderan pabrik. Tipenya hard krom dan paling awet dari bengkel lain. Tapi yah itu…harganya weleh..weleh nabung yang banyak dulu..dah.
-
- SM Affiliate
- Posts: 8413
- Joined: Mon Apr 23, 2007 13:45
- Location: 08129215600 www.monza-autosport.com
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
ini advert ato review beneran? .. kok ga diulas sisi minusnya? ... apa bener ga ada minusnya sama sekali?zocalo wrote:“Test Ride†Kawasaki Athlete
Bukan Bebek Biasa
Oleh
Isyanto
Yogyakarta-Persaingan antarpabrikan sepeda motor dalam memroduksi sepeda motor jenis bebek amat ketat.
Hal ini mendorong setiap pabrikan berlomba menciptakan inovasi baru untuk menarik konsumen sepeda motor bebek yang terus meningkat seiring pelemahan rupiah terhadap dolar. Pasalnya, kini banyak pemilik mobil yang berpaling kepada sepeda motor bebek sebagai alat transportasi perkotaan yang praktis, hemat, dan cepat.
Berkat budi baik PT Kawasaki Motor Indonesia (PT KMI), wartawan SH berkesempatan menguji ketangguhan salah satu produk KMI, Kawasaki Athlete, yang diluncurkan pertengahan 2008 lalu. Kesan pertama yang muncul ketika melihat Athlete adalah produk ini bukan sepeda motor bebek biasa. Banyak pembaruan yang membedakan Athlete dengan sepeda motor bebek biasa. Setang, misalnya, mirip milik “kakakâ€Â-nya, Kawasaki Ninja 250, yakni setang jepit yang memberi kesan sangat sporty.
Lalu, shockbreaker (peredam kejut) depan memanjang hingga ke setang, tidak seperti bebek lain yang memiliki peredam kejut pendek yang letaknya tepat di atas roda. Peredam kejut ini mirip peredam kejut pada sepeda motor lelaki yang lebih stabil ketika sepeda motor terpaksa melewati jalanan rusak atau berlubang. Demikian juga dengan shockbreaker belakang yang bertipe monoshock Unitrak.
Berbeda dengan shockbreaker lainnya, perlengkapan ini dipasang pada Kawasaki Athlete dengan posisi hampir horizontal. Hasilnya, sepeda motor menjadi lebih stabil ketika digunakan di tikungan pada kemiringan 135 derajat sekalipun.
Perbedaan Athlete dengan sepeda motor bebek lainnya adalah rem depan dan belakang yang menggunakan cakram bergelombang double piston. Hal ini memberikan efek pengereman yang efektif dan aman. Model cakram bergelombang (wave) ini mengingatkan orang pada kebanyakan sepeda motor sport yang dipertandingkan di MotoGP. Itu baru segelintir perbedaan Kawasaki Athlete dibanding sepeda motor bebek biasa.
Belum termasuk letak tangkinya yang di depan, bagasi di bawah jok berkapasitas 4,5 liter, panel spedometer, tenaga, ergonomis, serta kualitas baja Kawasaki yang boleh dibilang No 1 di dunia. Berdasarkan semua perbedaan itu, bolehlah disimpulkan bahwa Kawasaki Athlete bukan bebek biasa.
“Test Rideâ€Â
Pengendara sepeda motor mana pun rasanya akan sulit menerima "godaan" kelengangan jalur Pantura, terutama selepas Kota Cikampek hingga Losari Indramayu. Jalur ini lurus, rata, dan relatif mulus. Lubang yang sempat bermunculan di awal musim penghujan, kini telah ditambal. Akibatnya, banyak pengendara motor tergoda untuk menguji kecepatan dan tenaga sepeda motornya di jalur ini.
Di jalur ini pula saya tahu bahwa Kawasaki Athlete punya kemiripan dengan Kawasaki Ninja 250, yakni ketika kecepatan melewati angka 60 km/jam, akan muncul letupan yang membuat mesin meraung dan membuat sepeda motor melaju lebih cepat menuju level kecepatan berikutnya: 70, 80, 90, bahkan 100 km/ jam.
Kendati dipacu dengan kecepatan tinggi (buat ukuran motor bebek), Kawasaki Athlete tetap stabil. Setang dan roda depan seperti menghujam ke aspal dengan mantap, tidak goyang seperti kebanyakan bebek lainnya.
Dari uji kecepatan, Kawasaki Athlete saya ajak melewati jalanan rusak di kawasan Sindanglaut, Waled (Kabupaten Cirebon, Jawa Barat), Cileduk (Kabupaten Kuningan, Jawa Barat), tembus ke Ketanggungan (Kabupaten Brebes, Jawa Tengah). Peredam kejutnya "bekerja keras" dalam meredam jalanan rusak, berkerikil, berbatu, dan berlubang. Dari jalanan mulus hingga rusak, si "Athlete" saya ajak membelah malam dan hujan melewati Bumiayu, Rawalo, Gombong, Kebumen, Purworejo, dan finis di Yogyakarta.
Sesampainya di Yoyga, saya baru sadar bahwa Kawasaki Athlete punya satu kelebihan lagi, yakni ergonomis, yang membuat pengendara kagak pake pegel pada bagian tubuh tertentu. Jika boleh disimpulkan, Kawasaki Athlete memang "atlet" yang bisa diajak lari jarak pendek, jarak menengah maupun jarak jauh, dan staminanya selalu prima. Namun, bagaimanapun, safety dan defensif riding (berkendara dengan aman, sabar, dan banyak mengalah) lebih baik.
MONZA-AUTOSPORT.COM
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 38
- Joined: Mon Jul 07, 2008 9:28
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
ga tau juga ya,maxx wrote:zocalo wrote:ini advert ato review beneran? .. kok ga diulas sisi minusnya? ... apa bener ga ada minusnya sama sekali?
artikelya gw dapet dari sini
Code: Select all
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0902/05/oto01.html
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 119
- Joined: Sun Nov 06, 2005 6:16
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
keknya salah deh bro.. klo langkah piston lebih pendek malah jago di putaran atas.. CMIIWzocalo wrote:Kawasaki Athlete
Motor ini ditargetkan pada konsumen dengan rentang usia mapan di kisaran 18-35 tahun. Yang smart,dinamis,agresif,stylish, dan sporty. Dari segi gender jelas bagi pria mapan.
Karena berbasis Zone 125 maka segala kelebihannya ada di motor ini, apa saja? Simak berikut ini.
* Langkah piston lebih pendek dari diameter,lazim disebut sebagai oversquare sehingga lebih mudah berakselerasi. Dengan kata lain, jago di putaran bawah.Kawasaki Athlete
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 223
- Joined: Tue Apr 15, 2008 2:29
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
afaik udah bener kok, langkah piston pendek emang lebih ke akselerasi, langkah piston panjang lebih ke top speed..kimi wrote:keknya salah deh bro.. klo langkah piston lebih pendek malah jago di putaran atas.. CMIIWzocalo wrote:Kawasaki Athlete
* Langkah piston lebih pendek dari diameter,lazim disebut sebagai oversquare sehingga lebih mudah berakselerasi. Dengan kata lain, jago di putaran bawah.Kawasaki Athlete
rise of the SP
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 842
- Joined: Tue Dec 05, 2006 0:46
- Location: Yogyakarta
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
Pada kapasitas yang sama,
makin besar piston, maka katup dapat dibuat lebih besar. makin besar katup, flow udara+bensin makin pelan pada rpm yang sama. jadi, mesin dengan piston lebih besar (dan katup lebih besar), akan menghasilkan karakter mesin yang lebih bagus di rpm atas, karena flownya baru cukup untuk membuat campuran homogen ketika rpm sudah di atas. mesin pun bisa teriak, namun pada rpm rendah, tenaga yang dihasilkan kurang maksimal, karena flownya belum cukup membuat campuran homogen.
berbeda dengan piston kecil, katupnya pun kecil, sehingga flow udara+bensin tinggi meski pada rpm rendah, sehingga karakternya bagus pada putaran rendah, sebaliknya, pada putaran tinggi tidak mampu melayani kebutuhan udara+bensin karena lubangnya kecil.
Karakter yang kedua,
pada kapasitas yang sama, langkah pendek pada kruk as akan menyebabkan rotasi lebih ringan, sehingga putaran dapat lebih tinggi, dan cepat diraih.
Langkah panjang pada kruk as menyebabkan rotasi lebih berat sehingga putaran tinggi lebih sulit diraih dan lebih lambat.
Namun, langkah pendek momen inersianya kecil, sehingga untuk memutar beban harus berputar lebih banyak agar momennya cukup.
sedangkan langkah panjang, meski putarannya lebih rendah dan lambat, namun momen inersianya besar sehingga untuk mengangkat beban yang sama putarannya lebih rendah.
namun demikian, tidak selamanya long stroke untuk menarik beban. misalnya, truk2 besar ada yang mengadopsi square, bahkan oversquare, karena lebih mempertimbangkan dimensi mesin. misal, jika memakai langkah panjang, dimensi mesin lebih melar, dan lebih berat, juga mengurangi getaran.
Demikian pula, mesin2 balap, rata2 dibuat oversquare untuk mengejar flow agar mampu berputar tinggi, lebih cepat tarikannya, menghasilkan tenaga besar, meski torsi pada putaran rendah lemah.
namun demikian ada pula mesin square (ato boleh dibilang undersquare) yang dipake pada balap. hal tersebut dikarenakan efisiensi panas lebih bagus jika piston lebih kecil, dan efisiensi pengisian lebih bagus jika diameter kecil. langkah tenaga juga lebih panjang jika langkah piston lebih panjang. untuk mengatasi tenaga, tingginya rpm, serta cepatnya akselerasi, konvigurasi mesin tersebut diubah jadi multi silinder, dengan masing2 silinder square (atau undersquare). bisa dilihat pada mesin2 gp 2 tak (seperti gp 500), rata2 mengaplikasi bore x stroke 54 x 54,5 mm.
makin besar piston, maka katup dapat dibuat lebih besar. makin besar katup, flow udara+bensin makin pelan pada rpm yang sama. jadi, mesin dengan piston lebih besar (dan katup lebih besar), akan menghasilkan karakter mesin yang lebih bagus di rpm atas, karena flownya baru cukup untuk membuat campuran homogen ketika rpm sudah di atas. mesin pun bisa teriak, namun pada rpm rendah, tenaga yang dihasilkan kurang maksimal, karena flownya belum cukup membuat campuran homogen.
berbeda dengan piston kecil, katupnya pun kecil, sehingga flow udara+bensin tinggi meski pada rpm rendah, sehingga karakternya bagus pada putaran rendah, sebaliknya, pada putaran tinggi tidak mampu melayani kebutuhan udara+bensin karena lubangnya kecil.
Karakter yang kedua,
pada kapasitas yang sama, langkah pendek pada kruk as akan menyebabkan rotasi lebih ringan, sehingga putaran dapat lebih tinggi, dan cepat diraih.
Langkah panjang pada kruk as menyebabkan rotasi lebih berat sehingga putaran tinggi lebih sulit diraih dan lebih lambat.
Namun, langkah pendek momen inersianya kecil, sehingga untuk memutar beban harus berputar lebih banyak agar momennya cukup.
sedangkan langkah panjang, meski putarannya lebih rendah dan lambat, namun momen inersianya besar sehingga untuk mengangkat beban yang sama putarannya lebih rendah.
namun demikian, tidak selamanya long stroke untuk menarik beban. misalnya, truk2 besar ada yang mengadopsi square, bahkan oversquare, karena lebih mempertimbangkan dimensi mesin. misal, jika memakai langkah panjang, dimensi mesin lebih melar, dan lebih berat, juga mengurangi getaran.
Demikian pula, mesin2 balap, rata2 dibuat oversquare untuk mengejar flow agar mampu berputar tinggi, lebih cepat tarikannya, menghasilkan tenaga besar, meski torsi pada putaran rendah lemah.
namun demikian ada pula mesin square (ato boleh dibilang undersquare) yang dipake pada balap. hal tersebut dikarenakan efisiensi panas lebih bagus jika piston lebih kecil, dan efisiensi pengisian lebih bagus jika diameter kecil. langkah tenaga juga lebih panjang jika langkah piston lebih panjang. untuk mengatasi tenaga, tingginya rpm, serta cepatnya akselerasi, konvigurasi mesin tersebut diubah jadi multi silinder, dengan masing2 silinder square (atau undersquare). bisa dilihat pada mesin2 gp 2 tak (seperti gp 500), rata2 mengaplikasi bore x stroke 54 x 54,5 mm.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 842
- Joined: Tue Dec 05, 2006 0:46
- Location: Yogyakarta
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
Wah, masak bisa 130 km/h?
mungkin bisa, tapi pas coba kebut2an (saya pake mtr lain, pengendara sebelah pake athlete), si athlete kok mentok di 110-115 ya?
Jalanan juga mendukung lo, lurus, panjang, bahkan hampir turunan (bukan datar ato tanjakan, tapi cenderung menurun) di jalan magelang-jogja,
padahal kan adu speed, gk mungkin dia mengalah, buktinya waktu saya dahului, eh, langsung balas didahului, ya udah, dijajarin aja, sampai ketahuan mentoknya dimana, hehehe... begitu mentok, udah, saya tinggalin, gak terkejar,
mungkin bisa, tapi pas coba kebut2an (saya pake mtr lain, pengendara sebelah pake athlete), si athlete kok mentok di 110-115 ya?
Jalanan juga mendukung lo, lurus, panjang, bahkan hampir turunan (bukan datar ato tanjakan, tapi cenderung menurun) di jalan magelang-jogja,
padahal kan adu speed, gk mungkin dia mengalah, buktinya waktu saya dahului, eh, langsung balas didahului, ya udah, dijajarin aja, sampai ketahuan mentoknya dimana, hehehe... begitu mentok, udah, saya tinggalin, gak terkejar,
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 119
- Joined: Sun Nov 06, 2005 6:16
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
ga ah.. bandingin aja bebek secara umum sama bebek sport, misal satria FU.sandosicora wrote:afaik udah bener kok, langkah piston pendek emang lebih ke akselerasi, langkah piston panjang lebih ke top speed..kimi wrote:keknya salah deh bro.. klo langkah piston lebih pendek malah jago di putaran atas.. CMIIWzocalo wrote:Kawasaki Athlete
* Langkah piston lebih pendek dari diameter,lazim disebut sebagai oversquare sehingga lebih mudah berakselerasi. Dengan kata lain, jago di putaran bawah.Kawasaki Athlete
mtr bebek umumnya langkah piston panjang biar akselerasi awal lebih ok= lebih irit, cocok buat sehari-hari
klo FU diameter pistonnya gede, langkah piston lebih pendek, putaran atasnya bagus=cocok buat kecepatan tinggi
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 119
- Joined: Sun Nov 06, 2005 6:16
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
gw jg ga percaya...Cloud wrote:Wah, masak bisa 130 km/h?
mungkin bisa, tapi pas coba kebut2an (saya pake mtr lain, pengendara sebelah pake athlete), si athlete kok mentok di 110-115 ya?
Jalanan juga mendukung lo, lurus, panjang, bahkan hampir turunan (bukan datar ato tanjakan, tapi cenderung menurun) di jalan magelang-jogja,
padahal kan adu speed, gk mungkin dia mengalah, buktinya waktu saya dahului, eh, langsung balas didahului, ya udah, dijajarin aja, sampai ketahuan mentoknya dimana, hehehe... begitu mentok, udah, saya tinggalin, gak terkejar,
soalnya Athlete kan pake mesin Kaze Zone, trus komparasi antar bebek 125 di tabloid Otomotif (uda agak lama) hasilnya kek gini:
(sori agak kegedean gambarnya..)
pastinya ga bakal sama persis antara Kaze Zone ma Athlete.. tp mungkin ga beda jauh..
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 842
- Joined: Tue Dec 05, 2006 0:46
- Location: Yogyakarta
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
iya, bukannya menjelek2an, tapi si athlete (standar) emang larinya segitu, tarikan juga biasa2 aja, bahkan cenderung lambat untuk ukuran 125 cc. bahkan kalah ama shogun 110. tapi, kestabilannya ok banget, meski lebih berat (terasanya), tapi jika buat perjalanan luar kota, lebih nyaman, mantap. dan, mesinnya lebih stabil, rasanya buat perjalanan jauh gak ragu gas terus di rpm tinggi. mesin juga lumayan halus, itulah keunggulannya. jadi, menilai bukan hanya dari performa mesin, tapi kenyamanan n kestabilan juga perlu, kan rata2 kenyamanan berbanding terbalik dengan energi yang dibutuhkan. biasanya biar nyaman, bbm lebih boros (karena lebih berat, dan tarikan harus lembut/bbm lebih banyak) seperti juga ketika mesin diset kencang, pasti lebih boros, so, be wise, bijak2lah menilai,
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
eh salah. sy kira bro cloud yg pake athlete. tanya donk untuk yg pake athlete...
pake athlete udah berapa lama ? ada keluhan dr sisi kualitas builtnya tidak ?
saya lagi mikir2 mau ganti thunder 125 saya nih. udah bete ama nih motor suzuki (no offense) hehehe. penginnya sih ganti motor laki juga. tp apa daya harganya tinggi2 semua, nomboknya musti banyak. kandidat motor laki paling masuk sih V-ixion, tp baca2 di milis takut juga masalahnya bikin motor gak bisa nyala kebanyakan.. meskipun gak semua ya...
pengen athlete.. tp sebelnya gak ada meteran bensin. dulu pake ninja 6-7 taun juga gak ada meteran bensin. tp gpp krn tangki bensin gede. yg ini athlete udah kecil. musti sering isi bensin. gak ada meteran pula.... susah nih. perjalanan saya tiap hari lumayan jauh.. 60 KM. jd bisa2 tiap 3 hari isi bensin nih. dibanding skrng tiap 1 minggu sekali. dulu pake ninja sih puas banget dengan kualitasnya, gak tau nih di athlete apa kawasaki masih mempertahankan kualitasnya atau tidak.
trus yg mau sy tanya juga. itu kan mesin athlete tidur.. businya setinggi apa ? saya liat knalpotnya tinggi, tp kalo businya rendah sama aja boong, lewat banjir susah. trus pemakaian BBM dalam kota macet2an dapetnya berapa ? tks ya utk info2nya.
pake athlete udah berapa lama ? ada keluhan dr sisi kualitas builtnya tidak ?
saya lagi mikir2 mau ganti thunder 125 saya nih. udah bete ama nih motor suzuki (no offense) hehehe. penginnya sih ganti motor laki juga. tp apa daya harganya tinggi2 semua, nomboknya musti banyak. kandidat motor laki paling masuk sih V-ixion, tp baca2 di milis takut juga masalahnya bikin motor gak bisa nyala kebanyakan.. meskipun gak semua ya...
pengen athlete.. tp sebelnya gak ada meteran bensin. dulu pake ninja 6-7 taun juga gak ada meteran bensin. tp gpp krn tangki bensin gede. yg ini athlete udah kecil. musti sering isi bensin. gak ada meteran pula.... susah nih. perjalanan saya tiap hari lumayan jauh.. 60 KM. jd bisa2 tiap 3 hari isi bensin nih. dibanding skrng tiap 1 minggu sekali. dulu pake ninja sih puas banget dengan kualitasnya, gak tau nih di athlete apa kawasaki masih mempertahankan kualitasnya atau tidak.
trus yg mau sy tanya juga. itu kan mesin athlete tidur.. businya setinggi apa ? saya liat knalpotnya tinggi, tp kalo businya rendah sama aja boong, lewat banjir susah. trus pemakaian BBM dalam kota macet2an dapetnya berapa ? tks ya utk info2nya.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 31
- Joined: Sat Dec 25, 2010 10:28
- Location: Jakarta
Re: Bebek Sport •KAWASAKI ATHLETE•
Nice info bro, dpt dr tabloid apa edisi kpn bro? (maklum newbi)kimi wrote: gw jg ga percaya...
soalnya Athlete kan pake mesin Kaze Zone, trus komparasi antar bebek 125 di tabloid Otomotif (uda agak lama) hasilnya kek gini:
(sori agak kegedean gambarnya..)
pastinya ga bakal sama persis antara Kaze Zone ma Athlete.. tp mungkin ga beda jauh..
thx
Naik motor greeeng,,, naik mobil bremm,,,