Disiplin hanya bisa ditegakkan DARI RUMAH!!andy1800 wrote:disiplin itu gak bisa diharap dr kesadaran. tp pd mulanya harus dipaksakan.kaos_oblong wrote:'keep clear' area sebenarnya sudah pernah diterapkan dibeberapa titik persimpangan di Jakarta beberapa waktu lalu. Yang lebih dikenal dengan 'zona/kotak kuning', sepertinya tidak berefek dan tak dipatuhi.roadtrain99 wrote:nyumbang opini ah..walaupun mungkin gak terlalu efek ke mana mana hehehe...
sy setuju krn tujuannya mempercepat transaksi..kemajuan aja mulai pakai scanner seperti di negara tetangga malaysia. Skrg spt di tol pasteur ambil kartu cuma pencet mesin spt ambil karcis parkir.
bisa jadi mungkin keuntungannya: proses bayar jadi cepat, perusahaan lebih mudah maintenance mesin daripada mengatur manusia (atur pegawai susah lho, apalagi indonesia *kenyataan*), minimalisir human error..dsb...
tp yg dipertanyakan kalo proses pembayaran tol cepat, apakah nanti waktu exit tol nya itu masih macet? semakin cepat bayar, berarti semakin cepat tuh penumpukkan di exit tol.
semuanya makin indah jika masyarakat kita DISIPLIN, harus dimulai dari polantas nya yg disiplin n tegas. Di indonesia, mungkin jkt regulator lalin nya spt nya blm kenal "keep clear" di persimpangan, harusnya udah mulai cara ini. Jadi kalau exit tol ujungnya di perempatan, walaupun lampu hijau tapi yg seberangnya stuck macet, atau tengah perempatan seperti mulai penuh, mobil yg dari tol jgn maju dulu.."keep clear".
malah kadang saat lampu menyala merah, ada saja pengendara motor berhenti lebih maju dari Zebra Cross.
Semua berpulang kepada disiplin pengendaranya.
bisa memaksakan, hanya jika
- rakyat di kasih pilihan. yaitu transport masal rapid. lalu volume kendaraan di jalanan bisa menyusut drastis.
- petugas pendisiplinnya juga bersih, shg punya wibawa. = dipandang/digubris.
sebelum prasyarat dan kondisi itu dipenuhi, maka segala macam aturan gak akan mgkin jalan dg baik.
ttkhbs
Kalau dari rumah aja ortunya udh nyontohin melanggar, misalnya naik motor anter anak sekula aja udh ngga pake helm, si anak PASTI akan meniru ngga pake helm. Misalnya dia ngeliat ndiri ortunya kalo naik kendaraan, berentinya di atas zebra cross, pasti dia akan nyontoh.
Disiplin hanya bisa ditegakkan kalau PELANGGARAN PERATURAN JUGA LANGSUNG DITINDAK TEGAS, alias sanksi hukuman itu tetap ADA!
Peraturan tanpa PENGENAAN SANKSI YANG TEGAS DI LAPANGAN, sama aja dengan entut bau!
Yang saya pernah liat beberapa kali, Polres jakarta pusat sekarang lumayan bagus, pak! Pelanggar marka jalan di lampu merah, langsung ditilang!
Kalau yang ditilang masih ngeles ke orang lain, bilang dia ditilang, atau ngarang cerita dia dipalak polisi, gampang balikinnya: Udah tau kalo polisi tukang malak, kenapa marka jalan dilindas juga? Ngapain juga bangunin macan tidur?
