Inden Fortuner Capai 1000 unit !

Segala mobil tipe SUV (2WD/4WD). (Cherokee, Terios, Rush, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

edward wrote:
observer wrote: Waktu saya ngeliat Fortuner di showroom Roy Motor, pas di sebelahnya ada Prado yang seharga 500jutaan. Konsensus saya dan istri adalah Fortuner lebih cakep dan macho, n sama sekali tidak ada kesan kayak Taruna OXXY tuh. :P
OMG,Fortuner dibandingkan Prado masih milih Fortuner?
Gak salah bung?

Klo gw sih haqul yakin akan milih Prado.
Gw naik Prado yg model lama(sebelum model yg baru ini),sudah enak bgt,empuk kayak naik sedan! :shock:
Maksud gue penampilannya. Kalau kenyamanan dan kwalitas kabin memang Prado lebih unggul.
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

yup penampilan nya jelek prado itu,pernah liat prado yang 2 pintu aja waduh ada ada aja itu kekekeke.

kakakaka yang avantar rokok itu kegedaan pak edward kasihan member lain author nya jadi panjang,ntar saya di sumpahin ama 1 seraya motor lagi kakakakakak.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

observer wrote:
Believe me, banyak orang setelah melihat mobil ini akan katakan: "who cares about big turning circle, boros bensin, susah maneuver di jalan kecil, blah blah blah, I just want to have this car!!!"
observer wrote:
Believe me, banyak orang setelah melihat mobil ini akan katakan: "who cares about big turning circle, boros bensin, susah maneuver di jalan kecil, blah blah blah, I just want to have this car!!!"
You go ahead and say it, Mr. Observer!! I had some annoying time with this 'parking space blah blah blah' matter!

People, you want to park easily?? Get a city car for crying out loud! :mrgreen:
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

observer wrote:
Waktu saya ngeliat Fortuner di showroom Roy Motor, pas di sebelahnya ada Prado yang seharga 500jutaan. Konsensus saya dan istri adalah Fortuner lebih cakep dan macho, n sama sekali tidak ada kesan kayak Taruna OXXY tuh. :P
Kalau dibanding Taruna sih ok Mr. Observer tapi kalau dibanding LandCruiser Prado yang designnya sangat European dan long lasting, ini namanya new buyer's syndrome saja kekeke :mrgreen:
Apalagi nanti kalau sudah ada ratusan berkeliaran di jalan.

Don't get me wrong, the Fortuner does look good (for an IMV), but it simply does not have the design sophistication of a LandCruiser or an X5.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Mr. Conan, let me make another slash at U with my light saber. Guys, here is a story of my own experience that indicates masalah dimensi mobil tidak boleh di abaikan gitu saja. Artinya meskipun bukan criteria utama, tapi juga harus pikir " Kebanyakan saya akan bawa mobil ini ke mana saja "

Here is my TRUE story : Everybody in this forum knows damn well that I have the Serena c24. She is 1825 mm tall. Thats what the brochure says. Saya mah ngak mungkin pakai meteran dan confirm.

Nah ! Recently saya kadang ke La Piazza, tempat banyak makanan di Kelapa Gading itu. Pertama kali masuk gedung parkir basement itu, the sign says " Max 1.85 m ". So I pikir Ah ! Kan mobil ku 1.825 m, so ada margin 2.5 cm. OK lah !

In I go. Wah ! Setelah masuk, kepala saya sendiri duck for cover. Rasanya kok kepala saya sudah mau tubrukan ama ceiling ! But well, seems the 2.5 cm is accurate. No problem. Tapi di dalam situ benar ngeri. Semua benda di ceiling like hampir kena mobil ! The pipes, structures etc.

Guess what, on my 3rd visit (tiap kali agak was was cari parkir di gedung itu), on a parking space hunt, the worst happened. Mirip seperti rasa captain Titanic saat kapalnya hit that iceberg !

Di atas mobil saya ada suara contact benda entah apa ama atasnya c24 saya. Braaaaat ! Oh my God ! What in the hell was that ! Dan saya saat itu kesal banget ama La Piazza. Kok bikin tempat parkir cuma 1.85 m. Taman Anggrek dan other malls commonly have at least 1.9 m, another 5 cm taller. Often more.

Damn ! So the next morning, saya lihat. Betul ! Ada berapa baret di atas. Warnanya putih putihan. With a heavy heart and keeping my hands crossed, saya cuci mobilnya dulu. Then saya langsung pakai Meguiars polish (step 1). Then at last I wax the car, especially the top part.

I am quite lucky ! Somehow after my surgery, baret itu nyaris hilang. Hampir tidak bisa di lihat. Its as if the scratch disappears ! Cuman, taulah ! Artinya catnya sudah ngak original condition lagi. There is a wound there. Cuman ringgan setelah operasi.

My guess is mungkin benda itu adalah some white cables yang hanging a bit low yang saya kadang lihat di tempat parkir itu. So a cable meeting good car paint will not cause fatal damage.

Thats it ! From then on, the c24 will never go to La Piazza again ! Sudah cukup warning kasus itu ! Coba kalau kena fire sprinkler, pasti gawat !

Untung saya masih ada Stream. So that kate Stream, with a height of 1590 mm, is perfect for La Piazza ! Malah di situ, seperti Plaza Indonesia, ada bagian for sedans only ! Even kijangs pasti hilang atasnya jika maksa ke bagian itu.

Now, due to La Piazza's " stupidity ", rich people wanting to take their family pakai Alphard ke situ NO WAY ! Why ? The Alphard is more than 1.9 m tall ! If my 1.825 c24 can hit an object, the Alphard is asking for trouble. No wonder saya ngak pernah lihat Alphard di situ.

Malah lately I noticed, depan pintu masuk, ada sign, mobil macam Carry tidak boleh masuk ! Bukan Carry mobil murah, tapi Carry juga tinggi banget !

How dumb ! If only they just add another 5-10 cm lagi, semua mobil bisa masuk !

Ngak percaya ? Coba saja ke situ. Orang tinggi jalan di tempat parkir saja kepalanya ngak jauh ama ceilingnya. Its the most ridiculous parking space I have ever seen !

Anyway, I should have known. A margin of only 2.5 cm is too close !

Get the story ? So if someone have a lot of money, tapi tiap hari rencana bawa Fortunernya ke kantornya yang di tempat sempit and/or like La Piazza, kecuali ada mobil ke dua, if not, what will happen ? Mau tiap hari mobilnya di baretin ?

Don't get me wrong. Bukan saya bilang salah Fortuner. There is nothing wrong with the Fortuner. Big is OK. Cuma, yaitu, kenyataannya Jakarta ada berapa tempat parkir yang ngak manusiawi. And if U force yr new car to go there, do so at yr own risk !

bung Conan, don't get upset by this matter. Ngak semua orang seperti anda, office parking spacenya lega, garasinya besar. So some people even with money just have limitations. So the car must be matched with her common habitat !

Sun Tzu : Know yourself, know yr enemy, and U can win every battle !

szli : Know your car, know your habitat, and yr car will be allright !
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

szli wrote:bung Conan, don't get upset by this matter.
Of course not, Mr. Szli. Why should I? Lagipula, pengalaman Anda bisa membantu rekan2 lain disini yang punya Serena/Alphard. Mr. Observer, fancy C24ing to the La Piazza? :mrgreen:

Btw Mr. Szli, Honda Elysion tingginya tidak sampai 1.80m, bahkan kalau tidak salah lebih mendekati 1.70m. Kini Anda mengerti, keuntungan dari Honda's Low Floor (not flat floor, bung Digi :mrgreen:) technology, selain improved handling? :mrgreen:
szli wrote:Untung saya masih ada Stream. So that kate Stream, with a height of 1590 mm, is perfect for La Piazza ! Malah di situ, seperti Plaza Indonesia, ada bagian for sedans only ! Even kijangs pasti hilang atasnya jika maksa ke bagian itu.
New Odyssey mungkin bisa masuk ke bagian sedan itu? Tinggi new Odyssey hanya 1550 mm, hanya lebih tinggi 2 cm dari Camry yang 1530 mm. Apalagi kalau diceperin 8)

Nah, Mr. Szli, Anda selalu point out the Odyssey's low roof as a weakness (padahal, dengan low-floor technology, tinggi interiornya sebenarnya lebih tinggi daripada Odyssey lama). Kini Anda mengerti alasan Honda merancang Odyssey agar bisa muat parking space bertingkat di Jepang? :mrgreen:

Dan dengan semakin banyaknya mobil di Jkt dan semakin terbatasnya lahan parkir dan semakin mahalnya bahan bangunan, rasanya akan semakin banyak gedung parkir seperti La Piazza ini. Dan mungkin, suatu saat, sistem parkir bertingkat seperti di Jepang.
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

Membaca ceritanya bung szli rasanya ikut prihatin juga.
Ternyata biarpun kita punya duit dan mampu beli mobil besar dan nyaman,tapi ternyata infrastruktur dan sarana yg tersedia tidak mendukung.

Gw setuju bhw dimensi mobil tetap haruslah "ikut" menjadi point yg perlu diperhitungkan dalam memilih mobil kesayangn.
Tapi disatu sisi disinilah problemnya,mau mobil gede yg lega dan nyaman tapi parkir susah,terus belum lagi kalo dijalanan kita yg terkenal sempit itu,jalan agak minggir kekiri dan "memakan" lalulalangnya motor juga bakalan ribut ama motor :x

Mobil2 gendut macem TLC,Prado,Patrol maupun yg baru Nissan Armada,GMC,Alphard dan sejenisnya itu memang paling enak kalo dipakai dijalan bebas hambatan,apalagi kalo jalanan oneway 3lajur!
Tapi coba dipakai lewat jalanan raya pasar minggu.....disaster dah

:wink:

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

conan wrote:
Btw Mr. Szli, Honda Elysion tingginya tidak sampai 1.80m, bahkan kalau tidak salah lebih mendekati 1.70m. Kini Anda mengerti, keuntungan dari Honda's Low Floor (not flat floor, bung Digi :mrgreen:) technology, selain improved handling? :mrgreen:


Nah, Mr. Szli, Anda selalu point out the Odyssey's low roof as a weakness (padahal, dengan low-floor technology, tinggi interiornya sebenarnya lebih tinggi daripada Odyssey lama). Kini Anda mengerti alasan Honda merancang Odyssey agar bisa muat parking space bertingkat di Jepang? :mrgreen:

Ada satu yg menjadi pemikiran gue, technology low floor honda emang bagus disatu sisi (merendahkan tinggi mobil dan memperbagus kemampuan handling), tapi kompensasinya bukankah ground clearance jadi lebih rendah juga, akibatnya kalo kena jalan yg penuh lubang kan jadi berabe juga tuh, atau kondisi banjir.

Jadi untuk situasi jalanan di Indo yg banyak ancurnya low floor technology maybe menimbulkan problem lain, gimana pendapat Mr. Conan dan rekan2 yg lain?
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Herry wrote:Ada satu yg menjadi pemikiran gue, technology low floor honda emang bagus disatu sisi (merendahkan tinggi mobil dan memperbagus kemampuan handling), tapi kompensasinya bukankah ground clearance jadi lebih rendah juga, akibatnya kalo kena jalan yg penuh lubang kan jadi berabe juga tuh, atau kondisi banjir.

Jadi untuk situasi jalanan di Indo yg banyak ancurnya low floor technology maybe menimbulkan problem lain, gimana pendapat Mr. Conan dan rekan2 yg lain?
Tidak, Mr. Herry, Anda salah mengerti. Teknologi low-floor tidak membuat ground clearance menjadi lebih rendah, sebagai contoh ground clearance new Odyssey adalah 155 mm, bahkan 5 mm lebih tinggi dari Stream yang 150 mm.

Anda jangan menganggap Low Floor ini berarti menceperkan mobil, kalau itu sih tinggal ganti per saja.
Anda perhatikan saja mobil biasa, antara ground clearance dan 'lantai' mobil terdapat jarak yang cukup besar, nah teknologi Low Floor dari Honda ini memperkecil jarak tersebut, sehingga dengan ground clearance tetap sama atau bahkan bisa lebih, center of gravity mobil akan lebih rendah sehingga handling menjadi lebih baik.

Anda perhatikan saja foto2 Stepwagon dan ground clearancenya.

Low Floor technology = bukan 'menceperkan' mobil.
Menceperkan sih dari zaman dulu juga sudah dilakukan para modifikator mobil!
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Btw Mr. Herry, Anda selalu mengatakan Fortuner lampu belakangnya sudah menggunakan LED, Anda yakin? Aku memang belum pernah lihat in person tapi dari foto sepertinya masih bohlam biasa dengan lens reflektor biasa.
Kalau LED, bukan cuma 1 bohlam tapi banyak LED kecil2 terkumpul dalam cluster.

Are you sure they're LED?
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

edward wrote: Back to topic:


Dg 3 varian Fortuner,
(1).2.7G A/T seharga Rp.293jt
(2).2.7Luxury A/T seharga Rp.305jt
(3).2.7V A/T 4X4 seharga Rp.351jt

manakah diantara varian diatas yg paling laku?
Mengingat pembeli fortuner nanti "bukanlah" orang kebanyakan seperti pembeli Innova?
IMHO dg harga segitu tinggi(well,relative ya?)sepertinya Fortuner mau menciptakan kelas pasar tersendiri.
Kelas real 4X4 seharga rp.300jt an,bukan kelas 4X2 "banci" macam Escudo,maupun CRV/Xtrail?
Mr.Detective,gimana dg prediksi anda thd ketiga varian Fortuna diatas?
Manakah yg paling banyak di buru?Flagship or low entry?

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Mr. Edward, prediksiku untuk 2005 :

2.7G = 30%
2.7G Luxury = 40%
2.7V 4X4 = 30%
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Menurut saya sih tetap G A/T yang paling laku, karena sebagian besar orang beli SUV bukan untuk ke medan yang berat, melainkan lalu lalang di kota saja, jadi ngapain beli 4X4 yang lebih mahal dan lebih boros itu.

Thanks for sharing your experience, Mr. Szli. Luckily for me I haven't had any head-bump experience yet. :)

But I still stand by my view that people will buy Fortuner regardless of its size and bulkiness. In fact, for me personally, it is precisely its commanding presence that appeals to me. If it is smaller like CRV or X-Trail or Escudo, then I don't like it anymore (tambah susah untuk membedakan dari Taruna OXXY, ya gak :()
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

observer wrote:But I still stand by my view that people will buy Fortuner regardless of its size and bulkiness. In fact, for me personally, it is precisely its commanding presence that appeals to me. If it is smaller like CRV or X-Trail or Escudo, then I don't like it anymore (tambah susah untuk membedakan dari Taruna OXXY, ya gak :()
I'm with you all the way on this one, Mr. Observer! 8)

Together we stand by the Taruna err I mean the Fortuner! :mrgreen:
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

As any designer / engineer knows, DESIGN is ALL about COMPROMISES.

No design serves all needs. It cannot be. Paling cari design yang mendekati kebutuhan yang macam macam.

So in La Piazza, tall cars are a liability. Short cars are nimble.

But Mr. Herry baru saja kata apa yang saya mau ngomong. Odyssey masuk La Piazza juga hati hati. Bukan atasnya terancam, tapi soalnya di Indo, juga banyak tempat parkir yang angle of attack (angle of entry / exit) lumayan tajam. Odyssey kan angle of entrynya lumayan kecil (SUV besar).

Takutnya chinnya Odyssey yang scrape jalanan, bukan atasnya. Another different problem.

So as a budding designer, kalau untuk Indonesia, my ideal dimensions is :

L = 4500-4600 mm
Width = 1695 mm
Height = 1750 mm
Ground clearance = 170 mm
Angle of attack usahakan dekat SUV dikit.

Not surprisingly, despite my kapsul criticisms, kapsul itu hampir bisa ke mana mana tanpa problem. Her dimensions is very close to my ideal.

Anyone who fine tunes kapsul's design and make it better will do well.

Back to Fortuner. Koran hari ini ada berita pemerintah ada rencana paksa mobil di atas 2500 cc ngak boleh beli Premium nanti. Cuman boleh Pertamax.

Nah saya ketawa. Nanti cara implementasinya gimana ? Apakah semua staff pom bensin harus ikut training, kenali semua mobil yang begitu banyak ? Binggung sendiri nanti. Which cars have engine size bigger than 2500 cc ? Dan juga bisa saja > 2500 cc owners tinggal slipin uang 10,000 ke staffnya " Mas, bolehlah saya isi Premium ". Pasti boleh ! No other countries in the World ada rule seperti ini. Quite absurd eh ?

Dan saya sulit percaya rule kayak gini mau gimana di jalanin.

But if this freak rule benar di jalanin, Fortuner pas banget kena. Soalnya dia baru saja lewatin 2500 cc, just 200 cc above. TAM may have to lobby the government to raise it to 3000 cc.

Kalau X-Trail, harus ribut dulu. SPBU bilang loh mobil lu kan 2500 cc di koran. Si pemilik X-Trail tinggal keluarin manual " Lihat ini dulu moron ! Mobil I ccnya 2488 cc, belum kena angka 2500 cc !

I wonder who thinks of this idea ? CEO Pertamina or ...
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Ayo perang dingin conan and SZLI get started! Yeah!
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

conan wrote:
DigitALL wrote: Gw liat2 lagi, model Fortuner ngga kalah keren dengan BMW X5 ... hehehe :)
I'm sorry, bung Digi, but you're crazy :mrgreen: Please dech!! :twisted:
C'mon Conan! This is make sense!
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

As any designer / engineer knows, DESIGN is ALL about COMPROMISES.
Eh? Bukankah dulu aku yang mengatakannya pada Anda, bung Szli? Ketika Anda ingin AUV sebesar dan setinggi Serena tapi ground clearancenya sebesar Innova? :mrgreen:
szli wrote:So as a budding designer, kalau untuk Indonesia, my ideal dimensions is :

L = 4500-4600 mm
Width = 1695 mm
Height = 1750 mm
Ground clearance = 170 mm
Angle of attack usahakan dekat SUV dikit.
They remind me of an...INNOVA.

Innova's dimensions :
Panjang keseluruan (Length Overall) - 4555 mm
Lebar tanpa spion (Width) - 1770 mm
Tinggi Keseluruan (Height) - 1745 mm
Ground Clearance - 191 mm

The Innova is ideal for Mr. Szli, I believe, but he's not fond if it...maybe because it's not a Nissan. :mrgreen:
szli wrote:Back to Fortuner. Koran hari ini ada berita pemerintah ada rencana paksa mobil di atas 2500 cc ngak boleh beli Premium nanti. Cuman boleh Pertamax.

Nah saya ketawa. Nanti cara implementasinya gimana ? Apakah semua staff pom bensin harus ikut training, kenali semua mobil yang begitu banyak ? Binggung sendiri nanti. Which cars have engine size bigger than 2500 cc ?
Yang penting sebagian besar sudah tidak menggunakan premium lagi, dan dalam hal ini kesadaran masyarakat untuk menghemat BBM juga diperlukan. Kecuali moral seseorang itu begitu rendahnya, misalnya seorang pemilik Alphard tetap mengantri premium!
Dan juga bisa saja > 2500 cc owners tinggal slipin uang 10,000 ke staffnya " Mas, bolehlah saya isi Premium ". Pasti boleh ! No other countries in the World ada rule seperti ini. Quite absurd eh ?
Yang benar saja! Tidak ada negara lain yang NET IMPORTIR MINYAK, masih MENSUBSIDI BBM dalam negrinya! Yang ABSURD itu keadaan yang ada sekarang di Indonesia! :x

Dan bung Szli, kini giliranku menebas Anda dengan lightsaberku.

Kelangkaan premium disebabkan selain karena supply yang menurun karena harga minyak dunia begitu tinggi, juga karena sejak awal tahun 2005 ini terjadi LONJAKAN PERMINTAAN PREMIUM, sementara permintaan Pertamax/Plus turun 30-40%.

Lonjakan permintaan premium ini terutama disebabkan oleh orang2 yang tadinya menggunakan Pertamax, berpindah ke Premium yang disubsidi.

Nah, bung Szli, Anda adalah salah satu orang yang bukannya membantu menghemat BBM, tapi malah turut menyebabkan kelangkaan premium!
Bayangkan, mobil Anda itu sebuah Serena, yang minimum RON-requirementnya adalah RON 91, dan jelas2 pihak ATPM Nissan merekomendasikan pemakaian Pertamax yang RON-nya 92, tapi Anda malah pakai Premium yang walaupun RON-nya 88, tapi yang penting MURAH. Karena di-SUBSIDI.

Sebenarnya Anda termasuk orang mampu yang sebenarnya tidak membutuhkan subsidi BBM seperti orang kurang mampu. Anda sebenarnya sanggup2 saja beli Pertamax dan Anda tidak akan kelaparan karenanya, tapi Anda hanya ingin mendapatkan extra money, walaupun jumlahnya paling hanya Rp 200-300 ribu sebulan, dibandingkan income Anda yang tentu jutaan rupiah sebulan. :(

Anda selalu mengajak orang2 ikut berpindah into the 'dark side', tapi Anda lihat, apa yang disebabkan 'dark side' ini? Subsidi BBM membengkak sehingga supply yang mampu dibeli berkurang, sementara dark siders malah ikut menambah permintaan akan BBM yang disubsidi.

Absurd? Menurutku jika ada yang bersikap ABSURD dalam gerakan nasional menghemat BBM ini, salah satunya adalah Anda! :cry:
szli wrote:Kalau X-Trail, harus ribut dulu. SPBU bilang loh mobil lu kan 2500 cc di koran. Si pemilik X-Trail tinggal keluarin manual " Lihat ini dulu moron ! Mobil I ccnya 2488 cc, belum kena angka 2500 cc !
Apakah pantas orang yang mampu beli X-Trail 2.5L yang harganya di atas Rp 250 juta, ribut2 dengan penjaga pom bensin untuk bisa membeli premium, padahal di belakangnya masih banyak motor2 dan mobil2 yang lebih murah, mobil2 tua, masih mengantri ? :cry:

Negara2 lain sudah menerapkan gerakan penghematan listrik dan BBM sejak dulu, sejak minyak tembus $ 40 per barrel.

Lalu, apakah setelah krisis supply BBM ini dan setelah dicanangkan gerakan penghematan BBM secara nasional, Anda masih akan berebut Premium untuk mengisi Serena Anda? Bagaimana jika kembali to the 'light side' dan kembali mengisi your RON 91-minimum required Serena dengan Pertamax, and actually contributing something to the society, membantu masyarakat, daripada hanya bisa complain dan complain tentang 'aturan absurd', 'freak rule', 'who the hell came up with the idea' blah blah blah?? :x

Rekan2 yang lain, bagaimana pendapat kalian? Lebih setuju dengan pendapatku atau pendapat Mr. Szli? We're living in a democracy society, dan mungkin jika cukup banyak orang yang differ in opinion with Mr. Szli, maybe -just maybe- he will see the ugliness of the 'dark side', and finally 'returns to the light side'? 'Return of the lost Jedi'? :)

Make your voice heard! Let's make a difference for once :o

If you want to make the world a better place, take a look at yourself, and make that change...
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Rekan2, agar tidak mengganggu topik tentang Fortuner, diskusi tentang BBM telah kupindahkan ke thread baru di : http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... 4517#34517

Mari kita lanjutkan di sana. :)
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

Sorry sudah keburu diposting, jadi saya pindahin ke http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... 4517#34517
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

yeah
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Betul Innova dimensinya sebenernya lumayan bagus.

Cuman why I don't buy her ? Not because she is not a Nissan. Look, I used to be happy with my Mitsubishi Galant. And I used to be happy with my Honda Stream.

Ada Nissan Terrano yang harganya lebih murah banding c24 saya juga ngak mau beli. Why ? Its all about my needs, changing needs and which model fits my needs ? And my preferences juga.

I guess supaya ngak ribut lagi, U guys already know why I don't want to buy an Innova. Not because she is a Toyota (I mean if there is a Voxy CKD at 240 juta aku mau !)

Mainly I just think Innova looks too conventional. I won't say ugly for I do not want to anger Innova owners. Cuman yaitu, sometimes kalau satu mobil just don't make yr adrenaline flow, semurah apa pun juga ngak mau. Betul, many people may not think like me. Tapi kadang emotion is stronger than logic.

Lihat mobil seperti Escudo 2.0 Lebih murah tapi kok salesnya kalah ama CRV / X-Trail yang lebih mahal. Because people are not excited by it.

Cuman in this case many many people are excited by the Innova, but I prefer to wait for something else. Thats all.

U know something ? If from now onwards there is no more new models coming out to Indonesia, I WILL buy an Innova to replace my Stream. But that is not the case.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Tadi saya tanya sales Toyota di Gaikindo, katanya indent sekarang dapatnya bulan Nop-Des, dan tipe yang paling laku adalah G lux.

Di pameran ada yang warna dark grey, beige n silver, tapi ngak ada yang hitam. Di antara berapa warna itu, kayaknya paling bagus yang dark grey deh. Entah kalau ada yang hitam bagusan yang mana??
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

conan wrote:Btw Mr. Herry, Anda selalu mengatakan Fortuner lampu belakangnya sudah menggunakan LED, Anda yakin? Aku memang belum pernah lihat in person tapi dari foto sepertinya masih bohlam biasa dengan lens reflektor biasa.
Kalau LED, bukan cuma 1 bohlam tapi banyak LED kecil2 terkumpul dalam cluster.

Are you sure they're LED?
Mr. Conan, gue harus ngeralat pernyataan gue sebelumnya, fortuner TIDAK pakai LED tapi lampu bohlam biasa. Sori, gue udah tau ini sebelumnya tapi kelupaan buat posting ralatnya. Waktu di Thai gue liat dari kejauhan fortuner lampu belakangnya kayak LED, tapi waktu di Thai motorshow nya ternyata gue liat cuman bohlam biasa. cuman gue gak yakin waktu itu. Sori infonya tidak akurat neh.
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

conan wrote: Tidak, Mr. Herry, Anda salah mengerti. Teknologi low-floor tidak membuat ground clearance menjadi lebih rendah, sebagai contoh ground clearance new Odyssey adalah 155 mm, bahkan 5 mm lebih tinggi dari Stream yang 150 mm.

Anda jangan menganggap Low Floor ini berarti menceperkan mobil, kalau itu sih tinggal ganti per saja.
Anda perhatikan saja mobil biasa, antara ground clearance dan 'lantai' mobil terdapat jarak yang cukup besar, nah teknologi Low Floor dari Honda ini memperkecil jarak tersebut, sehingga dengan ground clearance tetap sama atau bahkan bisa lebih, center of gravity mobil akan lebih rendah sehingga handling menjadi lebih baik.

Anda perhatikan saja foto2 Stepwagon dan ground clearancenya.

Low Floor technology = bukan 'menceperkan' mobil.
Menceperkan sih dari zaman dulu juga sudah dilakukan para modifikator mobil!
Thx atas infonya Mr Conan, :lol:

Selama ini gue beranggapan jarak antara lantai mobil dgn ground clearance sangat dekat, sehingga tidak memungkinkan merendahkan lantai mobil tanpa menurunkan ground clearance-nya.
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.