http://www.youtube.com/watch?v=KidX6w3EDFU
http://www.youtube.com/watch?v=M6jUGIc4 ... re=related
PS owner kudu liat yak

Moderators: r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit, Ryan Steele, sh00t
maksudnya ECU std mobil yg dinaikkan setelan FRP nya om...Turboman wrote:Yg dimaksud mesin keluaran pabrik atau kita modifikasi um ?Hansen wrote: kalo FRP makin tinggi, suara mesin tambah halus atau kasar om?
Kalo kita modif mesin kita (pasang P-Back) lalu FRP naik maka tentu suara en getaran mesin akan jadi lebih kasar sedikit.
yah begituHansen wrote:maksudnya ECU std mobil yg dinaikkan setelan FRP nya om...Turboman wrote:Kalo kita modif mesin kita (pasang P-Back) lalu FRP naik maka tentu suara en getaran mesin akan jadi lebih kasar sedikit.Hansen wrote: kalo FRP makin tinggi, suara mesin tambah halus atau kasar om?
jadi teorinya :Turboman wrote:yah begituHansen wrote:maksudnya ECU std mobil yg dinaikkan setelan FRP nya om...Turboman wrote:
Kalo kita modif mesin kita (pasang P-Back) lalu FRP naik maka tentu suara en getaran mesin akan jadi lebih kasar sedikit.
Solusinya = tingkatkan daya lumas solar dgn additive yg sifatnya Lubricity macam Dies Powr tutup biru / ADF, dll.
biar lebih berat,, tp ketolong gardan depan,,Hansen wrote:om ak4ng...performa lebih gesit itu maksudnya gimana ya...?? bukannya bobot 4x4 lebih berat daripada yg 4x2..?ak4ng wrote:kurang tau sy juga,, tp pasti lbih mahal yg 4x4,, tapi sebanding dgn performanya,, lbih gesit![]()
Mohon pencerahannya
PS owner yg skrg malah jadi gini omTurboman wrote:Mantaaaapppppppppppppp !!!
http://www.youtube.com/watch?v=KidX6w3EDFU
http://www.youtube.com/watch?v=M6jUGIc4 ... re=related
PS owner kudu liat yak
sabar sen...nanti papa beliin Pajero Sport type RS......Hansen wrote:Paddle shift...![]()
Mien lah..jalu wrote:sabar sen...nanti papa beliin Pajero Sport type RS......Hansen wrote:Paddle shift...![]()
![]()
![]()
..............![]()
![]()
Ah cmn Pajero Sport tipe RS..jalu wrote:sabar sen...nanti papa beliin Pajero Sport type RS......Hansen wrote:Paddle shift...![]()
![]()
![]()
..............![]()
![]()
thanks pencerahannya. ane suka style om powerplug ini dalam berposting (termasuk dalam memaparkan produknya) di SM ini.powerplug wrote:Rekan-rekan sekalian mohon ijin urun rembuk dalam diskusi ini....
OIL COOLER
Oil cooler adalah semacam 'radiator' yang dilewati oleh oli. Bisa untuk transmisi, bisa untuk mesin. Tenaga mesin yang semakin besar tidak berarti tekanan oli jadi eksesif, karena tenaga mesin efeknya ke suhu oli. Semakin tenaga meningkat, suhu mesin meningkat (ledakan di ruang bakar lebih hebat), dan akibatnya beban kerja cooling system juga lebih besar.
Radiator asli biasanya cukup aman sampai peningkatan tenaga 50%, apalagi untuk pemakaian harian yang jarang full power.
Oil cooler 'ngerembes' bisa DIPASTIKAN bukan akibat peningkatan tenaga. Mungkin bisa ditinjau dari kualitas oil coolernya sendiri atau pemasangan.
Untuk mobil matik diesel maupun bensin yang tenaganya meningkat jauh, misalnya 50% atau lebih, memang wajib memakai oil cooler. Karena, hampir semua mobil matik modern memiliki safety mode yang akan menurunkan tenaga mesin jika suhu oli tranmisi diatas batas yang ditetapkan pabrik mobil tersebut. Dengan menggunakan oil cooler, modifikasi di mesin anda menjadi bisa dinikmati secara penuh. Oli transmisi akan panas jika bebannya berlebih akibat: akselerasi dari 0 kpj (atau kecepatan sangat rendah) berulang-ulang, melaju top speed dalam waktu lama, menarik gandengan, atau melaju di tanjakan terjal dalam waktu lama.
RPM <2000
Cara kerja turbocharger adalah perlu flow yang cukup dari gas buang untuk memutar turbin cukup kencang untuk menghasilkan tekanan di sisi intake. Saat ini terjadi dikenal sebagai turbo lag.
Pemakaian piggyback harus 'menunggangi' proses pikir ECU aslinya, jadi saat masih dalam turbo lag, peningkatan yang dihasilkan piggyback juga tidak terlalu besar. Tapi setelah turbo menghasilkan tekanan udara yang cukup, fungsi piggyback semakin terasa. Ini sebabnya di Pajero Sport dan semua mobil diesel lainnya (termasuk misalnya BMW X1 yang mesin dieselnya lebih canggih) turbo lag tetap terasa dibawah 2000 rpm.
Khusus untuk Pajero Sport, karakter transmisi INVECS II 4-speed matiknya yang lebih halus juga memperparah efek turbo lag ini. Kalau transmisinya lebih pintar, seharusnya saat mesin bermain dibawah 2000rpm dan pedal gas diinjak 1/3 atau 1/2 (kalau full throttle akan kickdown) dia turun gigi supaya mobil bisa berakselerasi dengan torsi yang padat.
Dibawah ini ada beberapa cara umum untuk meminimalisir 'turbo lag' dengan tingkat kesulitan dan biaya bervariasi:
1) Ganti turbo yang lebih kecil sehingga dengan hembusan gas buang lebih lambat di rpm rendah kipasnya lebih mudah berputar. Namun ini pasti menurunkan boost maksimum di rpm atas. Untuk mengatasinya, bisa dipasang 2 turbo kecil (twin turbo) meski boost di putaran atas tetap terbatas. Banyak produsen atau modifikator kemudian menambah turbo yang besar untuk tetap mendapatkan tenaga di putaran atas. Jadilah mesin twin turbo sequential. EFEK SANGAT BESAR. BIAYA SANGAT BESAR.
2) Menggunakan turbo yang variable vane. Turbo variable vane atau variable geometry turbo, di putaran rendah ada bilah2 kecil yang berdiri supaya kipas lebih mudah 'ditiup' dan berputar. Saat putaran sudah kencang, bilah ini kemudian mengambil posisi tidur yang lebih aerodinamis sehingga membantu kipas berputar lebih kencang. EFEK BESAR. BIAYA BESAR.
3) Ganti down pipe yang free flow. Jika udara yang mengalir lewat turbo terhambat, maka putaran kipas pun tidak bisa bebas. Jika lebih bebas berputar, berarti dengan hembusan gas buang lambat di rpm rendah kipas turbo lebih mudah berputar. Ini sebabnya downpipe lebih besar dan free flow adalah modifikasi wajib mesin turbo/ turbodiesel. EFEK KECIL. BIAYA KECIL.
4) Memperlambat bukaan wastegate (membuat 'boost spike'). Wastegate ada untuk menjaga supaya boost di turbo tidak berlebihan. Tapi cara kerja wastegate adalah jauh sebelum max boost dicapai, dia sudah mulai terbuka perlahan dan menyebabkan 'kebocoran' boost. Wastegate akan terus membuka sampai maksimalnya. Misalnya wastegate untuk max boost 1 bar, biasanya akan mulai terbuka pada 'crack pressure' 0.6 - 0.7 bar dan pada saat boost 1 bar dia terbuka penuh. Jika wastegate bisa dimodifikasi supaya tertutup lebih lama, boost turbo di rpm bawah juga akan lebih tinggi. Ini prinsip kerja dari pemasangan ring wastegate dan selang aftermarket. EFEK KECIL. BIAYA SANGAT KECIL.
5) Boost spike juga bisa didapat dengan penggunaan Electronic Boost Controller. EFEK KECIL (terhadap turbo lag). BIAYA SEDANG.
6) Mengambil intake udara dari sumber yang dingin. Udara yang dingin mengandung molekul oksigen lebih banyak dari udara panas meski volumenya sama. Pembakaran membutuhkan oksigen. Ini sebabnya jika udara luar dingin (misalnya malam hari) mobil kita terasa lebih bertenaga. Sayangnya lay out intake Pajero Sport dirancang lebih untuk siap banjir (tinggi posisinya) dibanding menghasilkan power. EFEK SEDANG. BIAYA SEDANG (tapi untuk Pajero Sport butuh bobok bodi).
7) Electronic Throttle Controller. Meski tidak meningkatkan tenaga atau menghilangkan turbo lag, ETC bisa 'menipu' ECU dan membuat transmisi menjadi lebih responsif untuk downshift sehingga mesin hampir selalu berada di kurva torsi yang padat saat diminta berakselerasi. EFEK SEDANG. BIAYA KECIL.
Salam,
POWERPLUG
om badak punya apanja jdm ternyata diem2!!!BADAK wrote:Ah cmn Pajero Sport tipe RS..jalu wrote:sabar sen...nanti papa beliin Pajero Sport type RS......Hansen wrote:Paddle shift...![]()
![]()
![]()
..............![]()
![]()
Om beliin yg lebih keren dah, apanja JDM style![]()
![]()
PS-nya um naldo Power en Torque-nya udah masuk berapa kalo boleh tahu ?naldo wrote: Skg udah ga berani deh gedein power, panas transmisi suka masuk ke daerah betis ane kalau lg nyetir. Hangat bo..
Thanks
Oil cooler tambahan maksudnya apa bro? thks....Turboman wrote:Boleh pertimbangkan juga ATF ganti dgn yg Full Synth dan comply ke Diamond SPIII macam Redline D4 ATF / Amsoil Universal ATF / Royal Purple Max Life ATF dan Oil Cooler tambahan utk A/T-nya.naldo wrote: Skg udah ga berani deh gedein power, panas transmisi suka masuk ke daerah betis ane kalau lg nyetir. Hangat bo..
Thanks
tetap invecs II om... tapi yang 5 speed.naldo wrote:Wah keren tuh VGT turbonya.
Tuker turbo aja bisa ga y? Apa perlu ganti transmisi juga yah? Yang di thailand itu sudah Invecs 3 ya? 5 speed?
Skg udah ga berani deh gedein power, panas transmisi suka masuk ke daerah betis ane kalau lg nyetir. Hangat bo..
Thanks
Oil Cooler yg modelnya spt Radiator mini, ditambahkan di jalur oil cooler ATF yg udah ada.peter79 wrote: Oil cooler tambahan maksudnya apa bro? thks....