szli wrote:Misalnya anda adalah Pak Bambang Ramiadji, pemegang franchise McDonald di Indonesia. Besok mau keluarin pahe soto ayam. Do U think U can just do that TANPA persetujuan McDonals America pusat ?
Another irrelevant analogy, Mr. Szli.
Lagipula, pada kasus C24/C25 yang terjadi justru kebalikannya. NMI tidak bisa membuat resep (=model mobil) sendiri, mereka hanya bisa memilih dari model2 yang dibuat pusat. Masalahnya, ketika mereka memilih C24, apakah orang2 NMI ini
'tutup mata' terhadap
fakta/kenyataan, bahwa C24 ini sudah ada sejak 1999 dan akan diganti dengan C25 pada April 2005 ini?
Dan jangan katakan mereka 'mungkin' tidak tahu tentang C25, ini tidak mungkin. Memangnya C24 itu model abadi? Lagipula, tidak seperti kita, NMI tentu bisa mendapat insider info dari NMC tentang kapan siapnya C25. Karena proses men-design C25 tidak berlangsung hanya dalam sehari, tapi tentu minimal 1-2 tahun sebelum peluncurannya. Jadi, C25 sudah dalam proses design, ketika NMI meluncurkan C24 di Indonesia!
Apalagi pada tahun 2002 saja sudah mid-life facelift, berarti sudah jelas lifespan-nya sudah lewat setengah. Meluncurkan C24 pada pertengahan tahun 2004, dengan mengetahui bahwa C25 sebentar lagi akan diluncurkan, apa ini bisa disebut sebagai keputusan yang baik dan bersifat jangka panjang? Atau keputusan terburu2 untuk menghabiskan stok C24 dan mendapat cash dengan cepat?
Karena tidak mungkin stok parts C24 sekarang cukup untuk penjualan selama 2 tahun ke depan, seperti dikemukakan sendiri oleh bung Szli :
szli wrote:Actually, masalah inventory excess juga saya agak binggung. Kok bisa ? I thought jaman sekarang most Japanese automakers kan pakai system " Just in Time ". Di bikin sesuai permintaan. Ngak ada macam numpuk stock bahan baku.
Jadi, keputusan menjual C24 di Indo adalah keputusan yang disengaja, memang bertujuan demikian, dan secara prinsip berlawanan dengan keputusan2 NMI yang lain, yang segera memasukkan model2 terbaru Nissan ke Indo, seperti Teana dan the upcoming Latio.
Nah, bung Szli especially, mengapa mereka melakukan hal ini hanya pada C24?
Karena sebagai contoh, NMI tidak memasukkan Nissan
Sunny sedan sejak tahun lalu ke Indo (padahal Sunny ini sangat laris di Singapore), karena sejak tahun lalu pun mereka sudah
TAHU akan keberadaan
Latio sedan, yang diposisikan untuk menggantikan Sunny!
Mereka memutuskan untuk tidak
'menghabiskan stok' Sunny di Indo selama 2-3 tahun ke depan, tapi memutuskan untuk memberikan kita Latio yang bahkan masih fresh di Jepang sana!
Jadi, sekali lagi pertanyaanku, why the different treatment to Serena?
Why?
conan wrote:Like Mr. Conan used to say, perhaps there is many c24 inventories left. So di lempar ke Indo. Well, this is kind of insulting, tapi jika anda adalah Nissan Jepang, what do U do ? Lempar stock nilai masih tinggi itu ke laut Pacific ? Ngak kan ? Di jadiin scrap metal ? Sayang juga.
Salah satu cara ya ke SEA
SEA = A
SEAN ??
Mungkin kita konsumen Asean dianggap laut untuk membuang barang??
szli wrote:If the c26 muncul di sini sama dengan Jepang, ya boleh bilang Nissan bertobatlah !
This is likely to happen. Soalnya lihat model lain seperti X-Trail, Teana, nanti Tiida, yang belum lama keluar langsung datang ke Indo.
Again, why the different treatment to Serena? Apakah Serena itu model yang begitu tidak pentingnya di bawah X-Trail/Teana/Tiida? Sehingga Nissan tidak merasa pentingnya menjaga image Serena di Asean?
szli wrote:My best prediction is yaitu, nanti c25 akan tiba di Indo tahun 2008. 4 tahun masih agak wajar meskipun masih singkat. Nanti c26 keluar di tahun 2011-2012,
C26 akan keluar di tahun 2010, bung Szli, karena produsen2 mobil Jepang sekarang memiliki standar lifespan 5 tahun. C25 tertunda hanya karena Nissan waktu itu hampir bangkrut. Bahkan Toyota/Honda akan segera menerapkan lifespan 4 tahun untuk model2nya (seperti dulu lagi), karena tidak mau pasar mereka direbut Hyundai/Kia yang mulai agresif mengganti model2nya setiap 4 tahun. Karena statistik penjualan Toyota/Honda membuktikan, penjualan pada tahun ke-5 selalu
jeblok.
Dan aku yakin C25 akan muncul di Indo sekitar awal atau pertengahan tahun depan, tidak mungkin tahun 2007. Darimana mereka mendapat begitu banyak barang untuk dijual sampai 2007, jika pabrik Serena di Jepang sudah tidak lagi membuat parts C24 sejak bulan ini?? Apa yang mau dijual? Angin? Invisible! Err, impossible.
Bahkan jika C24 laris, persediaan stok akan lebih cepat habis dan C25 akan lebih cepat lagi keluar! Masuk akal?
Apa Nissan tidak mengambil pelajaran dari Honda dulu dengan old CRV/new CRV? Honda pun tidak bisa terus menjual old CRV selama 1-2 tahun setelah pabrik Honda di Jepang sudah membuat new CRV. Dan C24 juga bukannya tidak laku di Jepang, karena seperti pernah ditunjukkan juga oleh Mr. Szli, C24 masih kadang2 masuk top 10 penjualan mobil di Jepang, bahkan pada tahun terakhirnya (2004).
So, again, why the C24/C25?
