Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Venturtle wrote: ↑Fri Aug 30, 2024 3:56
Update : ibunya si “R” juga sudah lewat.. Mohon bantuan doa dari rekan rekan SM-ers agar mental si “R” bisa dipulihkan dari trauma yang dihadapinya selama ini dan selanjutnya dapat menjalani hidup dengan baik selamanya.. AMIN.
Congratz buat si R. Akhirnya bapak & emaknya mokad smua mampus masuk lobang kubur
Siapa lg yg blom mokad om? Tukang parkir mobil sembarang rumah tetangga denger2 udah mampus jg kan ?
Yg modelan kek gini2 biasa idupnya cepet lewat seh. Kitanya santai2 aja jgn terlalu diambil pusing kalo ktemu n ngadepin.
Venturtle wrote: ↑Fri Aug 30, 2024 3:56
Update : ibunya si “R” juga sudah lewat.. Mohon bantuan doa dari rekan rekan SM-ers agar mental si “R” bisa dipulihkan dari trauma yang dihadapinya selama ini dan selanjutnya dapat menjalani hidup dengan baik selamanya.. AMIN.
Congratz buat si R. Akhirnya bapak & emaknya mokad smua mampus masuk lobang kubur
Siapa lg yg blom mokad om? Tukang parkir mobil sembarang rumah tetangga denger2 udah mampus jg kan ?
Yg modelan kek gini2 biasa idupnya cepet lewat seh. Kitanya santai2 aja jgn terlalu diambil pusing kalo ktemu n ngadepin.
Cukup wait & see, kek nungguin mobil baru release
Semuanya yang jahat jahat uda lewat, om
Tetangga yang parkir mobil sembarangan di depan rumah orang juga uda lewat
mike22 wrote: ↑Thu Mar 09, 2023 15:02
Duh bahagia bangettttt ada yg up cerita begini
Anyway, kl di saya kbetulan masalahnya sebaliknya dimana ibu tidak berpendidikan dan tidak pernah berkarir/bekerja/berbisnis/berusaha tapi krn keturunan orang kaya pelit, jadi ya gitu deh problematik dan membuat keluarga tidak fungsional
Dahlah, semoga semua mahkluk berbahagia
ada juga orang tua yang menganggap hubungannya dengan anak adalah bos dan karyawan, dimana karyawannya bisa dibentak, dimaki dan dihina sesuai mood bos.. dengan alasan orang tua yang membiayai selama ini dan ibu yang mengandung 9 bulan di perut.
Venturtle wrote: ↑Fri Aug 30, 2024 3:56
Update : ibunya si “R” juga sudah lewat.. Mohon bantuan doa dari rekan rekan SM-ers agar mental si “R” bisa dipulihkan dari trauma yang dihadapinya selama ini dan selanjutnya dapat menjalani hidup dengan baik selamanya.. AMIN.
all the best buat "R", semoga bisa berdamai dengan traumanya
jadi inget kapan lalu di komen salah satu sosmed
"kelak kamu jadi orang tua, jangan sampai anak mu itu berbahagia atas kepulanganmu ke pangkuan tuhan"
kadang ada orang tua yang kejam juga.. berlindung dibalik status sebagai orang tua.. orang tua dianggap tidak pernah salah, mau sezolim apapun..selalu diingatkan status “kamu itu anak, saya orang tua”.
dari kisah di sekitar , ada baiknya kalau anda individu problematik, hendaknya jangan punya anak.. kasihan anak anda.. rumah tangga yang ribut terus setiap hari, masalahnya kalau ditelusuri ga jauh jauh dari duit dan perselingkuhan..
Kalau anda punya emosi yang labil dan suka marah marah tiap hari.. di lalu lintas , di sekolah, di tempat kerja , kalau punya anak, nanti anak anda yang jadi korban dan jadi trauma.. jika anak anda menikah lagi, cucu anda yang bisa jadi korban, menjadi trauma dan berlanjut terus.
Venturtle wrote: ↑Fri Aug 30, 2024 3:56
Update : ibunya si “R” juga sudah lewat.. Mohon bantuan doa dari rekan rekan SM-ers agar mental si “R” bisa dipulihkan dari trauma yang dihadapinya selama ini dan selanjutnya dapat menjalani hidup dengan baik selamanya.. AMIN.
Update tambahan (last) : R sekarang tidak percaya lagi pada siapapun.. karena dipikirannya, orang tuanya saja bisa begitu kejam padanya, apalagi orang lain yang tidak dikenalnya.. R hanya ingin hidup tenang sendirian dan menghindari drama yang tidak layak untuk masuk ke dalam hidupnya.
R membagikan cerita kalau sekarang ada orang yang membuat marah dirinya di tempat kerja atau di jalanan atau dimanapun, dia tidak punya emosi lagi.. emosinya sudah hilang.. dia sudah kebal.. minimal R tau kalau begitu dia pulang ke rumah, segala masalah diluar sudah lenyap.. berbeda ketika dulu orang tuanya masih hidup, sudah diluar banyak masalah, di rumah tambah masalah lagi.
Coba rekan rekan bayangkan di posisi R ketika orang tuanya belum meninggal : tidak ada tempat bersembunyi.. diluar ada masalah, didalam rumah dibentak bentak setiap hari.. R tidak boleh curhat, karena anak laki laki dianggap cengeng kalau curhat.. semua harus ditelan mentah mentah.. ibu R juga gak tau malu, R pernah dimarahi tanpa alasan jelas didepan umum, dihadapan orang luar maupun orang yang dikenal R.. kini R tidak mau lagi mengalami hal hal seperti itu.. R memilih hidup dalam damai.. saya juga belajar banyak dari kisah si R.. bahwa yang paling penting dalam hidup adalah : peace of mind.
Venturtle wrote: ↑Thu Nov 21, 2024 13:10
Update tambahan (last) : R sekarang tidak percaya lagi pada siapapun.. karena dipikirannya, orang tuanya saja bisa begitu kejam padanya, apalagi orang lain yang tidak dikenalnya.. R hanya ingin hidup tenang sendirian dan menghindari drama yang tidak layak untuk masuk ke dalam hidupnya.
R membagikan cerita kalau sekarang ada orang yang membuat marah dirinya di tempat kerja atau di jalanan atau dimanapun, dia tidak punya emosi lagi.. emosinya sudah hilang.. dia sudah kebal.. minimal R tau kalau begitu dia pulang ke rumah, segala masalah diluar sudah lenyap.. berbeda ketika dulu orang tuanya masih hidup, sudah diluar banyak masalah, di rumah tambah masalah lagi.
waduh malah tambah lagi gangguan mentalnya.
udah coba konseling ke psikolog? online juga bisa kan ya. kalau kendala dana malah bisa pake BPJS.
Venturtle wrote: ↑Thu Nov 21, 2024 13:10
Update tambahan (last) : R sekarang tidak percaya lagi pada siapapun.. karena dipikirannya, orang tuanya saja bisa begitu kejam padanya, apalagi orang lain yang tidak dikenalnya.. R hanya ingin hidup tenang sendirian dan menghindari drama yang tidak layak untuk masuk ke dalam hidupnya.
R membagikan cerita kalau sekarang ada orang yang membuat marah dirinya di tempat kerja atau di jalanan atau dimanapun, dia tidak punya emosi lagi.. emosinya sudah hilang.. dia sudah kebal.. minimal R tau kalau begitu dia pulang ke rumah, segala masalah diluar sudah lenyap.. berbeda ketika dulu orang tuanya masih hidup, sudah diluar banyak masalah, di rumah tambah masalah lagi.
waduh malah tambah lagi gangguan mentalnya.
udah coba konseling ke psikolog? online juga bisa kan ya. kalau kendala dana malah bisa pake BPJS.
yang saya lihat sih positif ya, om.. dalam artian tidak terganggu lagi dengan drama di tempat kerja, jalanan, TV, gosip, dll.. hanya menjalani hidupnya sendiri (tidak ikut campur masalah orang lain)
Venturtle wrote: ↑Thu Nov 21, 2024 13:18
yang saya lihat sih positif ya, om.. dalam artian tidak terganggu lagi dengan drama di tempat kerja, jalanan, TV, gosip, dll.. hanya menjalani hidupnya sendiri (tidak ikut campur masalah orang lain)
Venturtle wrote: ↑Thu Nov 21, 2024 13:18
yang saya lihat sih positif ya, om.. dalam artian tidak terganggu lagi dengan drama di tempat kerja, jalanan, TV, gosip, dll.. hanya menjalani hidupnya sendiri (tidak ikut campur masalah orang lain)
iya, om.. kayaknya don’t care saja.. soalnya saya ajak ngobrol tentang berita terbaru, katanya uda ga peduli lagi
sekarang katanya kalau pulang ke rumah, larinya ke hobi , koleksi tcg (kartu) gitu, om
Venturtle wrote: ↑Thu Nov 21, 2024 13:30
iya, om.. kayaknya don’t care saja.. soalnya saya ajak ngobrol tentang berita terbaru, katanya uda ga peduli lagi
sekarang katanya kalau pulang ke rumah, larinya ke hobi , koleksi tcg (kartu) gitu, om
Sharing kisah nyata : ada seorang pria yang bekerja keras dari muda sampai kini sudah usia 60an.. beberapa tahun lagi dia pensiun..sekarang dia termasuk sudah mapan dan bisa pensiun dengan tenang ketika waktunya tiba..dia punya seorang istri yang kalau mau jujur, memang menemani dari nol (dari masih susah sampai mapan seperti sekarang)..dari dulu setiap bulan, dia memberikan uang jajan kepada istrinya (diluar uang belanja).. makin lama makin banyak (karena sang pria makin mapan)..ketika sudah mulai mapan, ada supir dan pembantu.. anak anak sudah besar dan sudah berumah tangga.. sehingga kerjaan istrinya hanya santai santai saja.. masalahnya, istrinya sama sekali tidak mengurus suaminya lagi.. setiap hari kumpul bersama teman temannya.. kadang ke luar kota atau luar negeri.. suami ga diurus sama sekali.. taunya cuma duit sekian sekian masuk tiap bulan..pengeluaran istrinya super boros.. pada satu waktu, suaminya mengikuti investasi perumahan, sehingga butuh setoran tiap bulan untuk pembangunannya.. sehingga uang jajan bulanan si istri berkurang sedikit (sekitar 20%) tapi masih sangat banyak (yang buat kurang cuma gaya hidup).. disinilah si istri mulai protes.. sampai sengaja pas ultah suaminya, dia sengaja pergi ke luar kota .. selalu menghindar dari suaminya.. suaminya tau kalau satu satunya cara agar istrinya mau meladeninya adalah dengan menghentikan uang jajan bulanan istrinya.. maka distoplah.. benar saja, si istri langsung uring uringan.. keduanya bertengkar sampai keluar kata cerai dari kedua belah pihak.. si pria cerita sama temannya mengenai kondisi yang dialaminya, eh di tempat tersebut malah ketemu mantan si pria (sudah punya suami juga).. berlanjut sampai si pria selingkuh sama mantannya.. si istri tau hal tersebut dan keduanya kini sedang sidang cerai.. si istri cuma punya tujuan untuk menguras sebanyak banyaknya harta si pria, sedangkan si pria cuma ingin secepatnya lepas dari istrinya.
Moral cerita :
ketika masih miskin, keduanya harmonis.
ketika sudah mapan, godaan mulai bermunculan.
uang tidak mengubah siapa anda, tetapi uang menunjukkan watak asli anda.
hati hati memilih pasangan hidup anda, anda mungkin bisa cerai, tapi anak anak anda bisa jadi korbannnya.
jangan mudah mengucap kata cerai, baik pria maupun wanita.
Kisah sedih suami (kisah nyata) (dirangkum dari beberapa kasus) :
Suami memberi uang jajan dan uang bulanan kepada istrinya, dianggap kewajiban.. istri diminta buatkan kopi atau pijat suami, istri ada seribu satu alasan.. capeklah, malaslah, kesetaraan gender lah.
Istri bekerja.. bos minta tolong buatkan kopi.. istri bertanya : “mau pakai gula, bos?” sambil tersenyum.. memang bos kasih gaji, tapi berani gak melawan bos? Resiko dipecat.
Pas cerai, minta 50%.. kesetaraan gender? atau gold digger?
Kesetaraan gender hanya disuarakan kalau keuntungan ada di pihak wanita.
Bagi para pria, coba cek deh (mungkin ga semua begitu).. apalagi kalau keuangan belum benar benar mapan.. istri anda akan merasa gelisah ketika melihat anda duduk santai di sofa/tempat tidur apalagi sambil bermain hp.
Bagi para pria, coba cek lagi deh (mungkin ga semua begitu).. pas pacaran, istri anda sangat lembut dan tutur kata halus.. pas menikah, apalagi diatas 5 tahun, tutur kata dan tingkah laku tergantung uang jajan dan uang bulanan.
Ada suami yang terkejut ketika istrinya melawan suaminya dengan berkata “kamu kalau sudah bisa kasih sekian sekian baru atur saya”.
Ada suami juga yang kesal lihat istrinya goyang goyang gak jelas berpakaian terbuka di media sosial dengan alasan tren.. gak bisa dibilangin lagi..padahal bukannya aurat istri hanya boleh dilihat oleh suaminya.. zaman makin lama makin edan.. rasa malu sudah hilang.
Bagi laki laki, jangan mudah terlena oleh hawa nafsu.. setialah kepada yang benar benar tulus mencintai anda, bukan uang atau status anda.. cinta sejati sudah langka.
Venturtle wrote: ↑Thu Nov 21, 2024 14:55
Kisah sedih suami (kisah nyata) (dirangkum dari beberapa kasus) :
Suami memberi uang jajan dan uang bulanan kepada istrinya, dianggap kewajiban.. istri diminta buatkan kopi atau pijat suami, istri ada seribu satu alasan.. capeklah, malaslah, kesetaraan gender lah.
Istri bekerja.. bos minta tolong buatkan kopi.. istri bertanya : “mau pakai gula, bos?” sambil tersenyum.. memang bos kasih gaji, tapi berani gak melawan bos? Resiko dipecat.
Pas cerai, minta 50%.. kesetaraan gender? atau gold digger?
Kesetaraan gender hanya disuarakan kalau keuntungan ada di pihak wanita.
Bagi para pria, coba cek deh (mungkin ga semua begitu).. apalagi kalau keuangan belum benar benar mapan.. istri anda akan merasa gelisah ketika melihat anda duduk santai di sofa/tempat tidur apalagi sambil bermain hp.
Bagi para pria, coba cek lagi deh (mungkin ga semua begitu).. pas pacaran, istri anda sangat lembut dan tutur kata halus.. pas menikah, apalagi diatas 5 tahun, tutur kata dan tingkah laku tergantung uang jajan dan uang bulanan.
Ada suami yang terkejut ketika istrinya melawan suaminya dengan berkata “kamu kalau sudah bisa kasih sekian sekian baru atur saya”.
Ada suami juga yang kesal lihat istrinya goyang goyang gak jelas berpakaian terbuka di media sosial dengan alasan tren.. gak bisa dibilangin lagi..padahal bukannya aurat istri hanya boleh dilihat oleh suaminya.. zaman makin lama makin edan.. rasa malu sudah hilang.
Bagi laki laki, jangan mudah terlena oleh hawa nafsu.. setialah kepada yang benar benar tulus mencintai anda, bukan uang atau status anda.. cinta sejati sudah langka.
Couldn't agree more
Istri itu milik pribadi.
Makanya itu yg bedain "istri" dan "pacar"
Nafkah dan rezeki gak ketuker, dan keputusan tepat ketika istri sy minta resign sebelum 1 dekade pernikahan.
1 tahun setelah dia resign, income dilebihin oleh yg maha kuasa, dibanding kerja berdua waktu tu.
God's math truly amazing.
Itu perjanjian pra nikah yg sdh disepakati bersama.
Disclaimer
*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
padahal seburuk apapun circumstances kalau masih ada tempat tinggal, sekolah layak, dan makan enak bergizi sih aman ya mustinya
saya sendiri belum berkeluarga tp kalau lihat teman2 yg cari uang gak bener gara2 di press tuntutan istri yg tinggi kasihan jg
kehidupan layak itu wajib, tp normalnya kalau belum bisa beli alphard/mercedes, kan gpp naik avanza/innova dulu sambil cari cara supaya uangnya bisa berkembang untuk beli alphard/mercedes
tp jaman sekarang banyak yg gak sabaran, kasihan suaminya
Venturtle wrote: ↑Thu Nov 21, 2024 14:55
Kisah sedih suami (kisah nyata) (dirangkum dari beberapa kasus) :
Suami memberi uang jajan dan uang bulanan kepada istrinya, dianggap kewajiban.. istri diminta buatkan kopi atau pijat suami, istri ada seribu satu alasan.. capeklah, malaslah, kesetaraan gender lah.
Istri bekerja.. bos minta tolong buatkan kopi.. istri bertanya : “mau pakai gula, bos?” sambil tersenyum.. memang bos kasih gaji, tapi berani gak melawan bos? Resiko dipecat.
Pas cerai, minta 50%.. kesetaraan gender? atau gold digger?
Kesetaraan gender hanya disuarakan kalau keuntungan ada di pihak wanita.
Bagi para pria, coba cek deh (mungkin ga semua begitu).. apalagi kalau keuangan belum benar benar mapan.. istri anda akan merasa gelisah ketika melihat anda duduk santai di sofa/tempat tidur apalagi sambil bermain hp.
Bagi para pria, coba cek lagi deh (mungkin ga semua begitu).. pas pacaran, istri anda sangat lembut dan tutur kata halus.. pas menikah, apalagi diatas 5 tahun, tutur kata dan tingkah laku tergantung uang jajan dan uang bulanan.
Ada suami yang terkejut ketika istrinya melawan suaminya dengan berkata “kamu kalau sudah bisa kasih sekian sekian baru atur saya”.
Ada suami juga yang kesal lihat istrinya goyang goyang gak jelas berpakaian terbuka di media sosial dengan alasan tren.. gak bisa dibilangin lagi..padahal bukannya aurat istri hanya boleh dilihat oleh suaminya.. zaman makin lama makin edan.. rasa malu sudah hilang.
Bagi laki laki, jangan mudah terlena oleh hawa nafsu.. setialah kepada yang benar benar tulus mencintai anda, bukan uang atau status anda.. cinta sejati sudah langka.
istri nya yah partner hidup .. bukan pembantu jg .. disuruh ini itu .. kalau bisa kerjain sendiri yah kerjain sendiri .. kalo untuk uang sih , saya ga mengenal uang jajan atau uang bulanan .. adanya uang bersama .. saya sih rekening tabungan terbuka .. kalau mau pakai yah tinggal pakai aja ..
saya pacaran 9 th dari smp . sampai menikah 20 th .. sampai saat ini tidak berubah .. dari jaman susah sampai sekarang jg masih sama aja ..
makan dari warteg sampe fine dining jg ayukk .. pernah ga punya mobil karena keluarga besar bangkrut .. sampai sekarang punya lagi yang lebih bagus .. ga pernah komplain , selalu support .. bikin usaha baru jg bareng2 dari nol sampai lumayan besar seperti sekarang ..
kalau masalah matre dll .. yah namanya manusia mau punya barang bagus yah normal .. nikmati aja ..kalau mampu beli , kalau ga ada duit yah mimpi aja cukup .. misal cowo kepengen jam tangan rolex masa cewek ga boleh punya hermes , dior dll .. heheheh ..
anak saya 2 , sudah kuliah semua .. saya bilang ke mereka . kalau sudah lulus tidak dibiayain lagi.. karena saya mau mereka mandiri .. dan tidak mau mereka jadi generasi sandwich .. urus kehidupan sendiri sampai sukses .. saya jg sering bilang : anak kalau dituntut harus berbakti ke ortu jgn disuruh menikah , karena kalau sudah menikah mereka punya tangung jawab untuk keluarga kecil mereka .. kalau kita didik anak benar jg , mereka ada kesadaran sendiri untuk urus ortu kalau sudah mapan .. ga usah dipaksa paksa .. sesuatu yang dipaksakan tidak baik ..
bedil wrote: ↑Fri Nov 22, 2024 1:49
istri nya yah partner hidup .. bukan pembantu jg .. disuruh ini itu .. kalau bisa kerjain sendiri yah kerjain sendiri .. kalo untuk uang sih , saya ga mengenal uang jajan atau uang bulanan .. adanya uang bersama .. saya sih rekening tabungan terbuka .. kalau mau pakai yah tinggal pakai aja ..
saya pacaran 9 th dari smp . sampai menikah 20 th .. sampai saat ini tidak berubah .. dari jaman susah sampai sekarang jg masih sama aja ..
makan dari warteg sampe fine dining jg ayukk .. pernah ga punya mobil karena keluarga besar bangkrut .. sampai sekarang punya lagi yang lebih bagus .. ga pernah komplain , selalu support .. bikin usaha baru jg bareng2 dari nol sampai lumayan besar seperti sekarang ..
kalau masalah matre dll .. yah namanya manusia mau punya barang bagus yah normal .. nikmati aja ..kalau mampu beli , kalau ga ada duit yah mimpi aja cukup .. misal cowo kepengen jam tangan rolex masa cewek ga boleh punya hermes , dior dll .. heheheh ..
anak saya 2 , sudah kuliah semua .. saya bilang ke mereka . kalau sudah lulus tidak dibiayain lagi.. karena saya mau mereka mandiri .. dan tidak mau mereka jadi generasi sandwich .. urus kehidupan sendiri sampai sukses .. saya jg sering bilang : anak kalau dituntut harus berbakti ke ortu jgn disuruh menikah , karena kalau sudah menikah mereka punya tangung jawab untuk keluarga kecil mereka .. kalau kita didik anak benar jg , mereka ada kesadaran sendiri untuk urus ortu kalau sudah mapan .. ga usah dipaksa paksa .. sesuatu yang dipaksakan tidak baik ..
demen ni saya model begini.
biasa hubungan tdk sehat itu kalo ditelusuri akarnya ya ada aja. konsultasi ke psikolog secara rutin kalo gak bs diselesaikan bersama. tapi dua-duanya harus mau nurunin ego.
terkadang maaf ego laki laki itu kegedean buat mengakui dirinya punya kelemahan, outputnya ya jadi suami tukang nyuruh nyuruh dan anggep istri kayak babu, sementara di kultur asia rata-rata perempuan disuruh nurut suami. akibatnya bikin generational trauma gak kelar-kelar ampe generasi ntah ke berapa. dan laki itu kan diajarin selalu yang penting punya duit... gak mau terlibat ngasuh anak dll atau tugas domestik.
pdhl ya ngurus rumah itu kerjaan berdua, ngasuh anak kerjaan berdua. cari duit juga maybe urusan dua-duanya kalo nafkah suami gak cukup. idup berkeluarga itu ya urusan kesepakatan bersama.
budaya itu bukan pembenaran, gak absolut 100% krn bisa berubah menyesuaikan zaman. skrg ya sudah nggak zaman istri dianggep kayak babu.
bahkan kalaupun itu perintah agama ada kok tetep dalilnya kalo suaminya dzolim...
Venturtle wrote: ↑Thu Nov 21, 2024 14:55
Kisah sedih suami (kisah nyata) (dirangkum dari beberapa kasus) :
Suami memberi uang jajan dan uang bulanan kepada istrinya, dianggap kewajiban.. istri diminta buatkan kopi atau pijat suami, istri ada seribu satu alasan.. capeklah, malaslah, kesetaraan gender lah.
Istri bekerja.. bos minta tolong buatkan kopi.. istri bertanya : “mau pakai gula, bos?” sambil tersenyum.. memang bos kasih gaji, tapi berani gak melawan bos? Resiko dipecat.
Pas cerai, minta 50%.. kesetaraan gender? atau gold digger?
Kesetaraan gender hanya disuarakan kalau keuntungan ada di pihak wanita.
Bagi para pria, coba cek deh (mungkin ga semua begitu).. apalagi kalau keuangan belum benar benar mapan.. istri anda akan merasa gelisah ketika melihat anda duduk santai di sofa/tempat tidur apalagi sambil bermain hp.
Bagi para pria, coba cek lagi deh (mungkin ga semua begitu).. pas pacaran, istri anda sangat lembut dan tutur kata halus.. pas menikah, apalagi diatas 5 tahun, tutur kata dan tingkah laku tergantung uang jajan dan uang bulanan.
Ada suami yang terkejut ketika istrinya melawan suaminya dengan berkata “kamu kalau sudah bisa kasih sekian sekian baru atur saya”.
Ada suami juga yang kesal lihat istrinya goyang goyang gak jelas berpakaian terbuka di media sosial dengan alasan tren.. gak bisa dibilangin lagi..padahal bukannya aurat istri hanya boleh dilihat oleh suaminya.. zaman makin lama makin edan.. rasa malu sudah hilang.
Bagi laki laki, jangan mudah terlena oleh hawa nafsu.. setialah kepada yang benar benar tulus mencintai anda, bukan uang atau status anda.. cinta sejati sudah langka.
istri nya yah partner hidup .. bukan pembantu jg .. disuruh ini itu .. kalau bisa kerjain sendiri yah kerjain sendiri .. kalo untuk uang sih , saya ga mengenal uang jajan atau uang bulanan .. adanya uang bersama .. saya sih rekening tabungan terbuka .. kalau mau pakai yah tinggal pakai aja ..
saya pacaran 9 th dari smp . sampai menikah 20 th .. sampai saat ini tidak berubah .. dari jaman susah sampai sekarang jg masih sama aja ..
makan dari warteg sampe fine dining jg ayukk .. pernah ga punya mobil karena keluarga besar bangkrut .. sampai sekarang punya lagi yang lebih bagus .. ga pernah komplain , selalu support .. bikin usaha baru jg bareng2 dari nol sampai lumayan besar seperti sekarang ..
kalau masalah matre dll .. yah namanya manusia mau punya barang bagus yah normal .. nikmati aja ..kalau mampu beli , kalau ga ada duit yah mimpi aja cukup .. misal cowo kepengen jam tangan rolex masa cewek ga boleh punya hermes , dior dll .. heheheh ..
anak saya 2 , sudah kuliah semua .. saya bilang ke mereka . kalau sudah lulus tidak dibiayain lagi.. karena saya mau mereka mandiri .. dan tidak mau mereka jadi generasi sandwich .. urus kehidupan sendiri sampai sukses .. saya jg sering bilang : anak kalau dituntut harus berbakti ke ortu jgn disuruh menikah , karena kalau sudah menikah mereka punya tangung jawab untuk keluarga kecil mereka .. kalau kita didik anak benar jg , mereka ada kesadaran sendiri untuk urus ortu kalau sudah mapan .. ga usah dipaksa paksa .. sesuatu yang dipaksakan tidak baik ..
Setujuh banget
Istri partner hidup, bukan ngurus rmh tangga doang.
Tp dilibatkan untuk decision making process.
Dan satu lagi, istri sangat suka jika perasaannya divalidasi.
Yg sy pelajari dr 14 yrs marriage adalah, istri itu gak mau diajak berdebat, dia cuma minta didengerin dan divalidasi, walau terkadang ketika cerita, terdengar nya spt mengeluh.
Tapi padahal dia cm mau didengerin.
Ujungnya apa?
Ya istri happy.. Mental health anak juga positif
Disclaimer
*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
bedil wrote: ↑Fri Nov 22, 2024 1:49
istri nya yah partner hidup .. bukan pembantu jg .. disuruh ini itu .. kalau bisa kerjain sendiri yah kerjain sendiri .. kalo untuk uang sih , saya ga mengenal uang jajan atau uang bulanan .. adanya uang bersama .. saya sih rekening tabungan terbuka .. kalau mau pakai yah tinggal pakai aja ..
saya pacaran 9 th dari smp . sampai menikah 20 th .. sampai saat ini tidak berubah .. dari jaman susah sampai sekarang jg masih sama aja ..
makan dari warteg sampe fine dining jg ayukk .. pernah ga punya mobil karena keluarga besar bangkrut .. sampai sekarang punya lagi yang lebih bagus .. ga pernah komplain , selalu support .. bikin usaha baru jg bareng2 dari nol sampai lumayan besar seperti sekarang ..
kalau masalah matre dll .. yah namanya manusia mau punya barang bagus yah normal .. nikmati aja ..kalau mampu beli , kalau ga ada duit yah mimpi aja cukup .. misal cowo kepengen jam tangan rolex masa cewek ga boleh punya hermes , dior dll .. heheheh ..
anak saya 2 , sudah kuliah semua .. saya bilang ke mereka . kalau sudah lulus tidak dibiayain lagi.. karena saya mau mereka mandiri .. dan tidak mau mereka jadi generasi sandwich .. urus kehidupan sendiri sampai sukses .. saya jg sering bilang : anak kalau dituntut harus berbakti ke ortu jgn disuruh menikah , karena kalau sudah menikah mereka punya tangung jawab untuk keluarga kecil mereka .. kalau kita didik anak benar jg , mereka ada kesadaran sendiri untuk urus ortu kalau sudah mapan .. ga usah dipaksa paksa .. sesuatu yang dipaksakan tidak baik ..
demen ni saya model begini.
biasa hubungan tdk sehat itu kalo ditelusuri akarnya ya ada aja. konsultasi ke psikolog secara rutin kalo gak bs diselesaikan bersama. tapi dua-duanya harus mau nurunin ego.
terkadang maaf ego laki laki itu kegedean buat mengakui dirinya punya kelemahan, outputnya ya jadi suami tukang nyuruh nyuruh dan anggep istri kayak babu, sementara di kultur asia rata-rata perempuan disuruh nurut suami. akibatnya bikin generational trauma gak kelar-kelar ampe generasi ntah ke berapa. dan laki itu kan diajarin selalu yang penting punya duit... gak mau terlibat ngasuh anak dll atau tugas domestik.
pdhl ya ngurus rumah itu kerjaan berdua, ngasuh anak kerjaan berdua. cari duit juga maybe urusan dua-duanya kalo nafkah suami gak cukup. idup berkeluarga itu ya urusan kesepakatan bersama.
budaya itu bukan pembenaran, gak absolut 100% krn bisa berubah menyesuaikan zaman. skrg ya sudah nggak zaman istri dianggep kayak babu.
bahkan kalaupun itu perintah agama ada kok tetep dalilnya kalo suaminya dzolim...
Pemuka agama dan follower / perintah nabi, itu suami juga ikut wajib ngurus rumah tangga.
Namun memang porsinya suami pny tgg jwb lbh besar dalam mencari income.
Tapi ttp urusan rumah tangga, wajib kerjain bersama.
Istri bukan pembantu, tp justru harus diratukan.
Disclaimer
*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri