Sebagai pengguna rival sesama LCGC nya (Agya) dan pernah beberapa kali bawa brio, saya bisa relate sama reviewnya. Dari segi handling & performance ini mobil memang terbaik diantara semua LCGC, walaupun jadi mobil termurahnya Honda yang dijual di Indo, sasis tetep rigid khas honda & part modif buanyak + enginenya swap-able.
Ga heran karena sejatina mobil ini lahir sebagai city car, launching 2012 mesin 1300cc CBU thai yang rival seharusnya adalah Etios yang baru dilaunching taun depannya. Baru pada akhirnya keluar versi LCGCnya tahun 2014, langsung laris manis krn harga beda puluhan juta tapi secara fitur & penampilan nyaris identik plus mesinnya 'cuma' selisih 100cc. Lain halnya dengan Agya yang memang dari awal didesain sebagai mobil 'murah', jadi yagitudeh rasanya wkwkwk
Kalahnya brio setrika yg paling telak IMO yaitu akomodasinya, terutama ruang kabin belakang & luas bagasi. Bonusnya GC agya yg 180mm jadinya anti gasruk dibandingkan brio yg terkenal rawan gasruk. Tapi semenjak keluar Brio new gen 2018, luas kabin & bagasi meningkat jauh jadi pada saat itu sampai sekarang ngambil brio sebagai city car &/ first car memang paling relevan dibandingkan LCGC lainnya, even Agya yg terbaru.
Ijin share foto mobil saya, salam dari LCGC sebelah
Long term usage review Brio Satya E CVT 2017
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 530
- Joined: Sat May 09, 2015 8:55
- Location: Sidoarjo, Surabaya, Jakarta
- Daily Vehicle: Potato Car