Pendapat SMers ttg Penghapusan BBM Subsidi utk Mobil Pribadi

[the-mantal]

Setuju dihapus semua (gak pilih-pilih).

1. untuk mendidik masyarakat supaya tidak boros BBM - sering lihat anak-anak muda di kampung, bahkan anak-anak kecil naik motor keliling2 perumahan untuk cari angin. Kalo cuma keliling perumahan jalan kaki atau naik sepeda aja kan bisa. Lalu kasus lain, banyak orang di Jakarta yang begitu malasnya untuk berjalan kaki 1 km. Rata-rata teman kantor saya merasa jalan kaki dari Semanggi ke jembatan Karet (plus minus 1 km) itu jauhnya setengah mati, lebih baik naik mobil atau motor. Pikiran seperti ini harus diberantas...

2. untuk mencegah penyelundupan - percaya deh yg namanya penyelundupan karena disparitas harga itu pasti terjadi, apalagi di Indonesia, bisa jadi kebocoran nya cukup besar karena gampang nyogok sana sini utk nyelundupin. Otomatis masyarakat juga yang menanggung kerugian.

3. untuk menyelamatkan negara - sekarang ini kita negara pengimpor, beban APBN paling besar ya subsidi ini... kalau beban ini berkurang, otomatis ada kemungkinan negara bisa berinvestasi di bidang lain entah bidang infrastruktur atau lainnya, yang malah mendatangkan uang lagi nantinya (semoga DPR nya ngga bikin gedung DPR baru atau buat plesiran kemana-mana dari penghematan APBN ini).

[doq]

dikutip dari www.detik.com :

detikcom - Depok
Wacana menamakan BBM bersubsidi dengan nama ' bensin miskin' mendapat kritikan. Eks Direktur Utama Pertamina , Ari Soemarno menilai istilah ' bensin miskin' tidak ada karena umumnya orang yang membeli bensin untuk mobil dan motor bukanlah orang miskin . "Ya nggak akan bisa , mana ada bensin untuk orang miskin? Anda semua bukan orang miskin kan kalau pakai motor dan mobil?" cetus Ari ketika ditemui di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia , Depok, Jawa Barat, Selasa ( 5 /4 /2011 ) . Menurut Ari , sebutan ' bensin miskin ' untuk menyindir agar masyarakat kaya tidak menggunakan BBM bersubsidi tidak akan berhasil sepanjang tidak ada landasan hukum yang jelas. "Ya itu kesadaran sendiri -sendiri saja , dan sekarang ada gak landasan hukumnya yang tidak memperbolehkan ( orang yang mampu beli Pertamax namun masih beli Premium ) , kan nggak ada kan ? Itu yang repot , " ujarnya . Wacana pembatasan BBM juga dinilainya tidak akan berhasil karena justru akan memicu spekulasi. Salah satu yang dikhawatirkan adalah angkot yang beralih menjual BBM . "Sama saja seperti kalau mau kuota daerah . Kalau nanti habis gimana ? Terus nanti dispekulasikan juga seperti yang Pak JK bilang . Nanti angkot bukannya narik , malah jual BBM , " tambah Ari . Ari mengaku dirinya lebih setuju untuk naikkan harga BBM bersubsidi ketimbang memberlakukan kebijakan yang masih dinilai tidak efektif . "Saya juga sependapat dengan Pak JK, naikin harga saja. Dari dulu juga isunya menaikkan harga, ya naikkan saja . Lihat subsidi mampunya berapa, kalau sudah lebih batasnya dan harus naik ya naik . Orang DPR juga bilang untuk naikkan , " tutur Ari . "Kalau ingin melakukan pembatasan pembatasam ( pengendalian BBM) ya bisa saja . Tapi kan harus adil dan harus efektif dan juga jangan sampai ada yang dirugikan. Gitu kan ?" lanjutnya . Seperti diketahui , Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan, nama premium ini terlalu mewah sebagai BBM yang masih disubsidi pemerintah. "Premium namanya terlalu mewah untuk BBM yang disubsidi . Terlalu lux . Nama-nama seperti premium itu terlalu bagus . harusnya diberi nama bensin miskin, " ujar Darwin pada Kamis ( 31/3 /2011 ) lalu .

[M-90]

Sebutan "Bensin Miskin" ane rasa juga nggak ngefek utk membuat masyarakat beralih ke BBM non Subsidi. Yg diperlukan disini ketegasan Pemerintah.

Pemerintah mempunyai wewenang utk "memutuskan dan menetapkan" tp yang ada sekarang hanya "menghimbau" melalui spanduk2 di SPBU.

Semakin lama pemerintahan kita plintat plintut, semakin banyak juga "uang negara" yg habis "hanya DIBAKAR di kemacetan lalu lintas".

[doq]

penyebutan "bensin miskin" merupakan penghinaan bagi masyarakat yg benar2 miskin. Lah klo emang miskin boro2 beli bensin, makan aja seminggu sekali.

imho, daripada pembatasan2 ga jelas seperti sekarang ini, lbh tepat harga premium dinaikan dan pajak bensin non subsidi di kurangi atau bahkan dihapus, sehingga gap harga tidak sejauh sekarang.

[ZombiEE]

IMHO, kalo parameter kaga jelas gini ujung2nya kaga jelas juga, bisa2 jd ricuh.....

[VanzMatic]

Halah, wong pernah mobil dewan ketangkep wartawan TV lagi ngisi Premium........
Reimburst pulak!
HUH!

Dikasih nama bensin miskin, sangat T*l*l banget pemikiran begitu. Kalo mau tuker nama, kasih aja nama REGULER. Kurangi subsidi, en naikkan sampai misalnya Rp 5.500,-

Habis perkara!

Gitu aja kok repot!?

[ilhami]

ya yang bener kasih nama aslinya, Bensin subsidi. Tidak menghina siapapun kan

[VanzMatic]

Bensin Talangan.....

[ZombiEE]

@vanz: hati2 ngmgin anggota dewan lo...‎​ªkªkªkªkª =)) ªkªkªkªkª™ ƙα̇̇̇̊α̇̇̇̊ßúúяяя•*˚*•

[maskopat]

daripada mikirin penghapusan subsidi BBM... berantas dulu deh korupsi di beberapa kementrian... jangan2 korupsinya lebih besar daripada subsidi BBM....

[feriindrawan]

daripada mikirin penghapusan subsidi BBM... berantas dulu deh korupsi di beberapa kementrian... jangan2 korupsinya lebih besar daripada subsidi BBM....

[feriindrawan]

Setuju bangetss.. Abisin dah korupsi.. Bikin rakyat sengsara..

Sbenernya klo pemerintah konsisten sama pengembangan BBN (bahan bakar nabati), gak perlu dah bingung sama naeknya harga minyak dunia.. For example: Brazil, neg ini dah terapin 100% pake BBN dr tebu..

[imsus2c]

Setuju bangetss.. Abisin dah korupsi.. Bikin rakyat sengsara..

Sbenernya klo pemerintah konsisten sama pengembangan BBN (bahan bakar nabati), gak perlu dah bingung sama naeknya harga minyak dunia.. For example: Brazil, neg ini dah terapin 100% pake BBN dr tebu..

eehhmm...IMO, tidak sesederhana itu beralih ke BBM nabati...memang kalo pake 100% nabati, secara teori sih memang sudah ignore harga bbm fossil
tapi dengan bbm nabati, kita perlu feasibility study efek sampingnya, atau kerennya, collateral-damage

kasusnya mirip kalo beralih ke mobil listrik, memang sih mobil ga perlu BBM....tapi kan listriknya perlu pembangkit? sialnya, sebagian besar pembangkit listrik saat ini mendapatkan energinya dari bbm fossil, apalgi sejak kasus gempa jepang, banyak negara memeprtimbangkan lagi keberadaan pembangkit listrik tenaga nuklir,
ini sama saja memindah konsumsi bbm fossil dari tempat A ke tempat B

ok, lupakan dulu teknologi mesin yg musti bisa akomodasi bbm 100% nabati

tapi sumber BBM-nya sendiri dari mana? kan dari tumbuhan alias plantation?

padahal, setau saya, negara kita ini masih sulit sekali swasembada pangan (yg berasal dari tanaman), produksi dalam negeri kadang tidak mencukupi, jadi untuk makan aja, kita kadang musti import bahan pangan (pertanian)

bisa diakibatkan, lahan tanaman pangan yg aslinya sudah kurang, mesti dikonversi lagi menjadi lahan pertanian bahan bbm...efeknya pangan akan tambah sulit dan mahal
ini baru dalam negeri...secara global, bisa aja hal ini juga terjadi...bisa bisa manusia dan mesin rebutan makanan

bbm nabati bisa jadi alternatif kalo produk pertanian lain (terutama pangan) sudah surplus...kalo engga, ya sama saja, menyelesaikan satu masalah tapi membuat masalah lain yang lebih besar

saya pernah baca di internet dan majalah National Geographic dan nonton kalo ga salah nonton TV di acara BBC Knowledge (atau di discovery atau di NGC..lupa deh), beberapa saat lalu, di Amerika agak kesulitan bahan pangan berupa kedelai dan jagung
ini karena para petani lebih suka menjual kedelai dan jagung mereka ke kilang BBM sebagai bahan baku BBM daripada dijual sebagai "makanan manusia" karena kilang BBM berani bayar lebih mahal...
akibat yg terasa di Indonesia, apakah ingat 1-2 tahun lalu harga tahu-tempe melonjak? ya karena saya juga baru tau, bahan baku kedelai untuk tahu-tempe ini ternyata hampir semuanya masih dipenuhi dengan kondisi import (terutama kedelai dari Amerika)

mungkin brazil sudah surplus tebu, makanya mereka berani reserve sisa tebu mereka jadi BBM, lha kalo disini? produksi tebu lokal tetep menyusut, gula tetep import...
kalo sisa tebu yg udah dikit itu dijadikan bbm (engga nyalahin petani, mungkin karena kilang minyak berani bayar lebih mahal daripada pabrik gula)..kan tambah repot supply gula kita

bukan berarti anti BBM nabati, tapi untuk suatu keputusan, musti ditimbang dulu kondisi real-nya saat itu

sorry kalo OOT....sekedar analisa pribadi, melihat suatu kasus dari sudut padang yang berbeda

[evolution21]

ya bbm nabati memang ga mungkin
contohnya sekarang
hanya kena cuaca ektrem beberapa bulan saja sudah bikin krisis pangan di beberapa negara
harga jg melambung tinggi

sudah jelat terlihat untuk perut manusia aja pas2an, apalagi buat perut mobil

[esh]

penyebutan "bensin miskin" merupakan penghinaan bagi masyarakat yg benar2 miskin. Lah klo emang miskin boro2 beli bensin, makan aja seminggu sekali.

imho, daripada pembatasan2 ga jelas seperti sekarang ini, lbh tepat harga premium dinaikan dan pajak bensin non subsidi di kurangi atau bahkan dihapus, sehingga gap harga tidak sejauh sekarang.

IMO wajar saja kalau dikasih nama miskin bila dilihat dari sudut pandang yang memberi nama yaitu orang yang merasa dirinya kaya dan duitnya nggak bakal habis sampai tujuh turunan. CMIIW

Beras saja dikasih nama raskin = beras miskin.

[poeticmind]

miskin itu agak kasar sih... mungkin lebih kena : tidak mampu.


eh, tau ah...

[Hansen]

miskin itu agak kasar sih... mungkin lebih kena : tidak mampu.


eh, tau ah...

kalo mau sedikit diperhalus lagi bisa pakai kata : "kurang mampu"

kalo mau yg lebih general dan sopan mungkin sebaiknya pakai kata : "ekonomis"






eh, tau ah...

[ZombiEE]

Ngomong2, apakah pertamax selama ini dikenai pajak impor tinggi?
Dan kenapa pertamax plus tidak didistribusikan merata?krn secara harga lebih worth it.....sepuh SM please enlighten nubie....:)

[evolution21]

Ngomong2, apakah pertamax selama ini dikenai pajak impor tinggi?
Dan kenapa pertamax plus tidak didistribusikan merata?krn secara harga lebih worth it.....sepuh SM please enlighten nubie....:)

maksudnya impor oil dikenakan pajak? yg ini ga tau, ane cuman tau Indonesia impor banyak dari Arab yg kualitas oilnya dibawah libya
mungkin ini salah satu penyebab bensin Indonesia kualitasnya tidak sebaik eropa yg banyak impornya dari Libya

atau penjualan pertamax itu ada pajaknya? jawaban iya, kalo ga salah sekitar 20%, kalo ini dihilangkan bisa bikin harga pertamax murah

lalu kenapa pertamax plus distribusinya jarang ke daerah?
faktornya ada beberapa, misalnya
1. pemilik pom bensin itu investor lokal yg berarti keputusan dia mau sedia apa keputusan dia, kalo anda punya pom bensin berani sedia P+ di daerah terpencil? dimana sehari2nya blon tentu 1 hari sekali mobil eropa lewat?
2. distribusi P+ ke daerah dari pertamina gimana? misalkan pom bensin anda hanya 1 1 nya yg sedia P+, udah kebayang pengirimannya bakal sering telat, dan makan jatah yg cukup besar sendirian, padahal penjualannya dah pasti seret

sekedar berbagi info saja
ditunggu masukan dari yg lain
kalo ada yg salah harap diperbaiki

[BADAK]

Menambahkan info dr om evolution, selain pangsa pasar P+ di daerah sangat kecil, pemilik SPBU lokal jg harus memikirkan "loss" dr BBM yg jarang laku. Loss disini adalah penguapan BBM yg terjadi akibat ditimbun terlalu lama. CMIIW.

[poeticmind]

itu juga bisa jadi bbm bermasalah... atau bbm 'rusak' .

[ZombiEE]

Ok..ane koreksi ya, mgkn kurang jelas...daerah disini mksdnya "medan", bukan kah medan sudah cukup byk mobil mewah?pekan baru juga..sekedar contoh ya...

[poeticmind]

bukan soal daerah nya... tapi penyebaran bbm nya kurang merata. kalo daerah, bandung itu lebih kampung dibanding medan, jemb... tapi karena lebih deket ke ibukota neraka, ya lebih bagus distribusinya... sampai saat ini aja solar dex di bdg masih dijual galonan, bukan pake mesin perliter di spbu. lucu kan... padahal di bdg yg pake diesel mewah bukan ratusan lagi, tapi ribuan. akhirnya pake solar biasa...plus cetane booster. kebayang, kalo beli galonan (5liter) mau isi 40liter... mesti beli 8galon... konyol... udah gitu mesti diisi sendiri kadang2 dirumah.

belum lagi kalo pertamax lagi keabisan, shell ga ada... petronas cuma ada 1 doang.

[imsus2c]

bukan soal daerah nya... tapi penyebaran bbm nya kurang merata. kalo daerah, bandung itu lebih kampung dibanding medan, jemb... tapi karena lebih deket ke ibukota neraka, ya lebih bagus distribusinya... sampai saat ini aja solar dex di bdg masih dijual galonan, bukan pake mesin perliter di spbu. lucu kan... padahal di bdg yg pake diesel mewah bukan ratusan lagi, tapi ribuan. akhirnya pake solar biasa...plus cetane booster. kebayang, kalo beli galonan (5liter) mau isi 40liter... mesti beli 8galon... konyol... udah gitu mesti diisi sendiri kadang2 dirumah.

belum lagi kalo pertamax lagi keabisan, shell ga ada... petronas cuma ada 1 doang.

saya pernah posting, entah lupa dimana...

di Jombang, kota yang saya yakin jauh lebih kecil dan terpencil dibanding Medan/Bandung, ada SPBU yang sediakan dispenser Pertamax Plus dan PertaDEX

[BADAK]

masih mending om ada yg jual. di kota gw mentok pertamax plus. kagak ada itu yg namanya petronas, shell, total, etc. Jadi kl pny diesel modern macam captiva, kl mo isi pertaDEX silahkan keluar kota yg jaraknya bisa 100-200km