SerayaMotor.com

uchychan wrote: ↑Fri Oct 20, 2017 3:32

TUFF Stough wrote:Penetrasi manhwa Korea terhadap manga Jepang gimana, Sis?

Aku perhatiin secara digital teknis penyajian manhwa Korea lebih enak dikonsumsi dibanding manga Jepang. Manhwa lebih simple krn dalam 1 halaman panjang hanya berisi 2~3 gambar dan hanya berurut dari atas ke bawah. Beda dgn manga Jepang yg banyak frame dan njlimet peletakan frame2nya. Dari segi cerita, belum bisa ngalahin imajinasi manga Jepang. Tapi karena mudah dan enak dibacanya, istri saya yg gak suka baca manga pun mulai tertarik ke manhwa Korea.

Ditambah lagi manhwa Korea full color, manga Jepang hanya edisi tertentu yg colorful halaman2 tertentu saja.

ini ngebahasa kyk webtoon ya ?
secara kelas beda kyknya
komik korea digital based
komik jepang masih manual dimana karakter komik itu lebih unik n berbeda dgn karakter buatan komikus lain. komik jepang smpe skrg yg cetakan masih hidup kok..

NYoman wrote: ↑Fri Oct 20, 2017 6:14 Saya sendiri suka manga karena uniknya.. Buat yang baca biasa2 aja gak terlalu terlihat, tapi kalau di perhatikan sub untuk tiap gerakan atau suara-suara sekitar juga ikut di tulis.. The power of subs orang banyak bilang, seperti menunjukkan reaksi sebetulnya (lively)

Oh ya saya juga masih penasaran, pasar Jepang masih sangat menghargai yang namanya sesuatu yang masih berbentuk fisik misal musik dan manga..
Masih banyak yang menjual dan beli album CD/DVD/BR audio dan tokonya juga masih sangat banyak tersebar, manga juga masih banyak yang baca buku dibanding digital..

TUFF Stough wrote:

uchychan wrote: ↑Fri Oct 20, 2017 3:32

TUFF Stough wrote:Penetrasi manhwa Korea terhadap manga Jepang gimana, Sis?

Aku perhatiin secara digital teknis penyajian manhwa Korea lebih enak dikonsumsi dibanding manga Jepang. Manhwa lebih simple krn dalam 1 halaman panjang hanya berisi 2~3 gambar dan hanya berurut dari atas ke bawah. Beda dgn manga Jepang yg banyak frame dan njlimet peletakan frame2nya. Dari segi cerita, belum bisa ngalahin imajinasi manga Jepang. Tapi karena mudah dan enak dibacanya, istri saya yg gak suka baca manga pun mulai tertarik ke manhwa Korea.

Ditambah lagi manhwa Korea full color, manga Jepang hanya edisi tertentu yg colorful halaman2 tertentu saja.

ini ngebahasa kyk webtoon ya ?
secara kelas beda kyknya
komik korea digital based
komik jepang masih manual dimana karakter komik itu lebih unik n berbeda dgn karakter buatan komikus lain. komik jepang smpe skrg yg cetakan masih hidup kok..

Bukan cuma digital. Semua manga dan manhwa yg ada dalam webtoon aslinya adalah bentuk cetakan, melalui digitalisasi yg disebut scanlation (scan + translation).

Digital sudah booming di mana2, percetakan offset (web maupun sheet) di sini banyak yg gulung tikar dan beralih ke cetak digital. Termasuk Gramedia yg sudah menutup divisi majalah Hai versi cetak belum lama ini.

Satu2nya peluang percetakan offset dan lain2 tinggal di percetakan packaging. Itupun penetrasi printer2 digital ke dunia kemasan sudah dimulai.

Tapi di Jepang mungkin masih bisa ditemui sistem cetak tinggi dan susun huruf khususnya buat bikin kartu nama, walaupun jumlahnya terus berkurang. Mungkin lebih ke sisi sentimentilnya sehingga masih dipertahankan dan diwariskan.

NYoman wrote:Saya sendiri suka manga karena uniknya.. Buat yang baca biasa2 aja gak terlalu terlihat, tapi kalau di perhatikan sub untuk tiap gerakan atau suara-suara sekitar juga ikut di tulis.. The power of subs orang banyak bilang, seperti menunjukkan reaksi sebetulnya (lively)

Oh ya saya juga masih penasaran, pasar Jepang masih sangat menghargai yang namanya sesuatu yang masih berbentuk fisik misal musik dan manga..
Masih banyak yang menjual dan beli album CD/DVD/BR audio dan tokonya juga masih sangat banyak tersebar, manga juga masih banyak yang baca buku dibanding digital..

uchychan wrote: ↑Fri Oct 20, 2017 9:39

NYoman wrote:Saya sendiri suka manga karena uniknya.. Buat yang baca biasa2 aja gak terlalu terlihat, tapi kalau di perhatikan sub untuk tiap gerakan atau suara-suara sekitar juga ikut di tulis.. The power of subs orang banyak bilang, seperti menunjukkan reaksi sebetulnya (lively)

Oh ya saya juga masih penasaran, pasar Jepang masih sangat menghargai yang namanya sesuatu yang masih berbentuk fisik misal musik dan manga..
Masih banyak yang menjual dan beli album CD/DVD/BR audio dan tokonya juga masih sangat banyak tersebar, manga juga masih banyak yang baca buku dibanding digital..

di pinggir jalan byk penyanyi pentas tidak minta uang seperti pengamen tapi menjual hasil karya nya dalam bentuk cd dan album masih banyak orang yang mau membeli. telinga orang jepang masih jujur kok. klo musiknya enak dia beli krn murah hanya di bawah 100rb.

haristk7 wrote: ↑Fri Oct 20, 2017 4:21

Venturtle wrote: ↑Thu Oct 19, 2017 15:12

uchychan wrote: ↑Thu Oct 19, 2017 15:09
pokemon ga ada matinyee dari bocah smpe kakek2 masih rame. apalagi pokemon go, tiap kali lagi jalan terus nemu segerombolan orang 5-10 org di pedestrian pasti lagi hunting atau trainie.. -,-
ane pernah sih main pokemon go ga dalam sebulan game ane hapus wkwk..
klo AKB48 kurang ngikutin sih, tp masih eksis kok.

kalo otomotif disana, lebih laris CRV, Xtrail, atau CX-5, sis?

kalo menurut pengamatan saya pas stay disana, XTrail CX5 dan Forester mendominasi crossover medium di jalanan. CRV hampir tidak terlihat dan bahkan sudah tidak dijual oleh Honda Jepang. Menurut orang lokal, CRV tidak laku karena boros, fitur dan optionnya pelit, desainnya tidak masuk selera orang Jepang, dan harganya termasuk mahal di kelasnya

Mazda sekarang populer di Jepang karena sangat irit (terutama Skyactiv Diesel) dan sekarang di sana dianggap brand mewah (menurut teman2 orang lokal), Forester populer karena AWD nya, dan XTrail populer karena optionnya banyak sekali dan XTrail hybrid cukup populer.

Selama saya di Tokyo, liat CRV paling sebulan 1-3 kali aja sih, tapi kalo kompetitornya rameee bener hahaha

Pokemon disana populer, saya liat orang2 mau di kereta, bus, tempat umum banyak yang main Pokemon, malah orang dewasanya banyak yang main Pokemon

uchychan wrote: ↑Fri Oct 20, 2017 3:29

Venturtle wrote:

uchychan wrote: ↑Thu Oct 19, 2017 15:09
pokemon ga ada matinyee dari bocah smpe kakek2 masih rame. apalagi pokemon go, tiap kali lagi jalan terus nemu segerombolan orang 5-10 org di pedestrian pasti lagi hunting atau trainie.. -,-
ane pernah sih main pokemon go ga dalam sebulan game ane hapus wkwk..
klo AKB48 kurang ngikutin sih, tp masih eksis kok.

kalo otomotif disana, lebih laris CRV, Xtrail, atau CX-5, sis?

Crv jarang lihat, seringan lebih lihat CX-5 soalnya lebih wahh bgt ahaha

uchychan wrote: ↑Sat Oct 21, 2017 5:47 halo om ventur
saya barusan nyari data yang valid di JADA website nya
http://www.jada.or.jp/contents/data/ranking.html
saya rangkum dikit ya
paling byk nissan note, prius dan toyota aqua tahun jni yang sering menduduki peringkat satu

Venturtle wrote:

uchychan wrote: ↑Sat Oct 21, 2017 5:47 halo om ventur
saya barusan nyari data yang valid di JADA website nya
http://www.jada.or.jp/contents/data/ranking.html
saya rangkum dikit ya
paling byk nissan note, prius dan toyota aqua tahun jni yang sering menduduki peringkat satu

makasih sis atas infonya..
tapi web itu pas buka bahasa jepang semua
nissan note laku ya disana.. kok ga dimasukkan ke sini ya..hehe..

Turboman wrote:https://mobile.nytimes.com/2017/10/10/b ... japan.html

TOKYO — Big manufacturers of cars, aircraft and bullet trains have long relied on Kobe Steel to provide raw materials for their products, making the steel maker a crucial, if largely invisible, pillar of the Japanese economy.

Now, Kobe Steel has acknowledged falsifying data about the quality of aluminum and copper it sold, setting off a scandal that is reverberating through the global supply chain and casting a new shadow over the country’s reputation for precision manufacturing.

The fallout has the potential to spread to hundreds of companies. Big multinationals, including automakers like Toyota Motor, General Motors and Ford, as well as aircraft manufacturers like Boeing and Mitsubishi Heavy Industries, are investigating.

Tanda2 mau nyusul TehKotak ???

NYoman wrote:hehe bagi yang tau ini komik apa.. bagi yang tahu, versi komiknya sama persis dengan anime nya dan semua yang tertulis (background sound dll)..
ini yang bikin saya suka sama action manga..

ada yang suka dengan price of tenis? saya lama ga ke toko buku, dijual kah disini?

NYoman wrote:hehe bagi yang tau ini komik apa.. bagi yang tahu, versi komiknya sama persis dengan anime nya dan semua yang tertulis (background sound dll)..
ini yang bikin saya suka sama action manga..

ada yang suka dengan price of tenis? saya lama ga ke toko buku, dijual kah disini?

uchychan wrote: ↑Sun Oct 22, 2017 16:34

NYoman wrote:hehe bagi yang tau ini komik apa.. bagi yang tahu, versi komiknya sama persis dengan anime nya dan semua yang tertulis (background sound dll)..
ini yang bikin saya suka sama action manga..

ada yang suka dengan price of tenis? saya lama ga ke toko buku, dijual kah disini?

ini GTO kan? Prince of tennis ada kok di terbitin di indonesia olem mc comic

TUFF Stough wrote: ↑Mon Oct 23, 2017 0:19

NYoman wrote:hehe bagi yang tau ini komik apa.. bagi yang tahu, versi komiknya sama persis dengan anime nya dan semua yang tertulis (background sound dll)..
ini yang bikin saya suka sama action manga..

ada yang suka dengan price of tenis? saya lama ga ke toko buku, dijual kah disini?

slam dunk kah?

cuma pernah baca sepintas, gak ngikutin full.
tapi uniknya ceritanya gak terpusat pada 1 protagonis, melainkan benar2 porsi ceritanya merata pada masing2 anggota tim.