SerayaMotor.com

menu santapan yg lezat Mod Chris

Mod Chris, teknologi engineering utk chassis nya blum dibahas nih.. mohon share materinya dong
dan ya, mungkin cukup utk mengupas soal teknologi ini pd R34 dan R35 aja, reason ku:
- R34 sbg varian terfavorit disini(2 page)
- R35 sbg varian generasi terbaru dg asumsi varian terhebat saat ini.

kebetulan ditanggal 2 maret hingga 4 maret kemarin, aku sdg mempelajari R35. tentu saja, point analisaku tentang
"jembatan penghubung antar generasi" dari R34 ke R35

aku secara pribadi kagum dg sederet teknologi canggih yg dibenamkan pd R35 sbg tanda kemajuan dibidang engineering.
Dan dengan mengambil 1 bukti suksesnya kemajuan tsb adl R35 mampu berlari lebih cepat dari pada R34.

namun, rasa cinta dihatiku ini msh belum bisa move-on dari R34. titik!

EKA666 wrote:waduh seru banget pembahasanya bro, salah satu mobil jagoan di berbagai game balap
sebernernya kalo diliat r34 ini kata orang awam mirip2 accord maestro rada mengotak, padahal.......
Dimata saya, nissan tanpa GTR itu gak ada apa- apanya

Nissan Skyline kalau orang nggak tau mobil pasti dikira sedan tua butut banyak gaya itu yang ane suka dari GT-R lawas sih, humble dan sleeper abis, understated, beda impresinya dengan liat R35 yang orang begitu liat udah tau ini mobil kenceng

Setuju dengan kalimat terakhir. Brand Nissan tanpa GT-R dan Fairlady of course, enggak ada yang bisa mereka banggakan. Even Fairlady alone nggak akan bisa sukses tanpa bantuan GT-R. Karena petrolhead denger nama Nissan yang pertama nyantol di otak ya GT-R, kemudian Silvia, Fairlady, Cefiro, dst.

Relationship GT-R dan Fairlady ini more or less seperti relationship 911 dan Cayman. Baik Cayman dan Fairlady selalu berada di bawah bayang - bayang 911 dan GT-R sebagai flagship mereka.

GT-R is where Nissan lies their soul and reputation so much. When Italians and Germans became aware of Japanese manufacturers, year by year. Dari jaman "kakeknya" GT-R sukses bikin keder supercar Jerman dan Italia.

ZombiEE wrote:Numpang nanya...drama yg disebut sebut itu bisa lebih di elaborasi ga mastah?

maksudnya gimana oom Jemb?

marmut wrote:aahhhh.... mobil mesin rotari yang pernah saya tumpangi cuma RX-4 saloon 4 pintu semasa kecil dahulu. yang saya ingat setirnya kayu dan ada tulisan "momo"nya.
ditunggu tulisan berikutnya.

Thank you oom Marmut, tenang aja bahan - bahan berikutnya sudah ane siapkan.

mr-saga wrote:menu santapan yg lezat Mod Chris

Mod Chris, teknologi engineering utk chassis nya blum dibahas nih.. mohon share materinya dong
dan ya, mungkin cukup utk mengupas soal teknologi ini pd R34 dan R35 aja, reason ku:
- R34 sbg varian terfavorit disini(2 page)
- R35 sbg varian generasi terbaru dg asumsi varian terhebat saat ini.

kebetulan ditanggal 2 maret hingga 4 maret kemarin, aku sdg mempelajari R35. tentu saja, point analisaku tentang
"jembatan penghubung antar generasi" dari R34 ke R35

aku secara pribadi kagum dg sederet teknologi canggih yg dibenamkan pd R35 sbg tanda kemajuan dibidang engineering.
Dan dengan mengambil 1 bukti suksesnya kemajuan tsb adl R35 mampu berlari lebih cepat dari pada R34.

namun, rasa cinta dihatiku ini msh belum bisa move-on dari R34. titik!

Thank you oom. Teknologi engineering pada sasis? Hmmm...

Intinya R34, itu sasisnya hanya sasis Skyline biasa yang di fine-tuning oom, much or less seperti Subaru Impreza dengan Impreza WRX STi atau Mitsubishi Lancer dengan Evolution. Kalau R35 dia pakai PM (Premium Midship) Platform yang merupakan upgrade dari FM Platform di Skyline V36. Intinya ya balik lagi originnya R35 adalah Skyline reguler.

Yang menarik di Skyline GT-R R34 adalah ATTESA E-TS PRO di varian V-Spec dan tentu saja central display yang bahkan waktu itu BMW belum tersohor dengan iDrive, R34 GT-R sudah pakai central display secanggih itu di 1999. Sebuah major breakthrough di jamannya.

ATTESA E-TS Pro differs from the standard ATTESA E-TS in a few ways. Where ATTESA E-TS controls the front to rear torque-split, the Pro system is also capable of left-and-right torque split to the rear wheels. This is done via an active rear LSD. Additionally, ATTESA E-TS Pro was marketed as controlling the ABS system to each wheel independently, while the previous ABS computer could sense the speed of each wheel its ABS pump is only 3-channel (both rear brakes are linked as a pair). Although this is not part of the AWD system, the computer makes use of the same sensors to determine wheel slip and traction.

On ATTESA E-TS Pro equipped vehicles, the front differential remains a standard differential, not being linked to the ATTESA E-TS Pro system.

The R33 Skyline updated wheel speed sensors 100 times a second. The R34 Skyline updated wheel speed sensors 1000 times a second.

Intinya yang membedakan ATTESA E-TS biasa dan E-TS PRO adalah active torque splitnya yang tidak hanya membagi besaran torsi depan-belakang tapi juga roda kanan-kiri dengan bantuan active rear LSD dikombinasikan dengan ABS yang juga diatur independen. Dan wheel speed sensornya mendeteksi traksi dan gerakan roda setiap 100x per second di R33 dan 1000x persecond di R34.

Bayangin aja oom, di early 2000s GT-R sudah pakai AWD secanggih ini. Gimana nggak jadi the most valuable sports car?

Untuk system di R35 sudah lebih jenius dan lebih canggih lagi, dia pakai 2 buah driveshaft yang mengontrol sendiri - sendiri roda depan dan belakang, logikanya torque split bisa lebih optimal lagi dan lebih banyak menggunakan sensor elektronik canggih dibanding mekanikal. Pembagian torsinya saja bisa 2 : 98 sampai 50 : 50.

http://en.wikipedia.org/wiki/ATTESA#ATTESA_E-TS_Pro

Wuisss, nice thread bro. Kemaren abis nonton yutup karena judulnya heboh "GTR beats three 2000hp lambo"...

Dan gue pun melongo nontonnya...0-60mph 1.7sec
Plus masih street legal, lampu2 dll masih kumplit. Lawannya ada Porsche, Lambo, Viper kayaknya sih Race only.

Pernah liat satu R35 didaerah senayan, heavily modified, ceper, knalpot menglegar...jalannya pelan. Ngikutin pake motor sampe gregetan karena pelan bener. Bahahaha.

Jadi berapa harga GTR di IU sekarang?

brekeledan wrote:Wuisss, nice thread bro. Kemaren abis nonton yutup karena judulnya heboh "GTR beats three 2000hp lambo"...

Dan gue pun melongo nontonnya...0-60mph 1.7sec
Plus masih street legal, lampu2 dll masih kumplit. Lawannya ada Porsche, Lambo, Viper kayaknya sih Race only.

Pernah liat satu R35 didaerah senayan, heavily modified, ceper, knalpot menglegar...jalannya pelan. Ngikutin pake motor sampe gregetan karena pelan bener. Bahahaha.

Jadi berapa harga GTR di IU sekarang?

Yups GT-R di tweak software nya, naikin boost dan stroke up bisa ngasapin Lambo dan Ferrari dengan harga 3x lipatnya. Banyak kok videonya dragtimes GT-R diadu sama Veyron gituan.

Lucu sih, GT-R generasi manapun kita nggak akan tau seberapa banyak tenaga yang ada under the hood, karena dengan tampilan full stock pun bisa - bisa dibawah hoodnya sudah 1000hp. Contohnya seperti di bawah ini.



Kita hanya bisa notice kalau R32 ini sudah tembus 1000hp dari bannya aja.

R35 warna kuning bukan oom? Setau ane yang heavily modified itu GT-R warna kuning-hitam dengan nickname "The Tiger", sudah 1200hp lebih itu.



R35 di IU sebelum PPnBM naik setau ane di angka 2.2M. Tapi mengingat naiknya PPnBM, rasanya sekarang bisa di angka 2.5 sampai 2.7M. Displacement engine nya besar sekali, 3800cc. Andaikan ini RB26 mungkin nggak akan kena PPnBM.

Indonesia... supercar "terjangkau" saja harganya nggak terjangkau lagi...

@chz:

saya quote:
[Ya makanya preferensi pribadi saja sih, kalau ane lebih suka yang ada "drama" nya, karena "drama" itu somewhat bikin mobil lebih berkarakter.]

Maksud drama disini bisa agak di elaborasi oom?

ZombiEE wrote:@chz:

saya quote:
[Ya makanya preferensi pribadi saja sih, kalau ane lebih suka yang ada "drama" nya, karena "drama" itu somewhat bikin mobil lebih berkarakter.]

Maksud drama disini bisa agak di elaborasi oom?

Umm drama itu.... gimana yak jelasinnya.

Kebanyakan mobil sekarang ini, sebagai contoh GT-R R35, penuh dengan computerized system yang bikin mobil sangat mudah dikendalikan even oleh pengemudi pemula sekalipun. Mobilnya seakan-akan menjadi terlalu "sempurna" sehingga saking sempurnanya jadi nggak berkesan.

Ya ini bisa jadi bagus karena supercar jadi accessible ke orang - orang yang bukan dari background pembalap tapi pengen punya mobil kenceng, tapi bisa jadi buruk karena bikin skill driver tumpul dan bikin orang yang amatiran bisa menang lawan yang profesional karena sistem - sistem di mobil tersebut.

Berbeda dengan mobil - mobil dahulu yang sangat membutuhkan skill dan minim assist elektronik, ini yang dimaksud "drama" oom Jemb. Karakter asli mobil keluar tanpa harus "dipalsukan" dengan segala macam computerized system di dalamnya. Driver bisa dengan puas bermain - main dengan mobilnya tanpa dibatasi assist elektronik, disitu kita bisa bermain dengan "drama" dari karakter mobil yang liar dan harus kita jinakkan sendiri.

Intinya mobil - mobil lawas memang nggak kencang dalam modern standard, tapi ketidaksempurnaan mobil tersebut justru bikin "drama" yang akhirnya bikin mobil jadi berkarakter.

Contoh mobil modern yang penuh dengan "drama" semacam ini adalah Fiat Abarth 500...

ChZ wrote:ketidaksempurnaan mobil tersebut justru bikin "drama" yang akhirnya bikin mobil jadi berkarakter.

Dan "drama" tersebut tidak akan lengkap tanpa manual transmission, bukan begitu bro chris?
*lirik yg hobi bikin engine stall






*kabur sebelum kena bacok mafia semarang

KodokPushUp wrote:

ChZ wrote:ketidaksempurnaan mobil tersebut justru bikin "drama" yang akhirnya bikin mobil jadi berkarakter.

Dan "drama" tersebut tidak akan lengkap tanpa manual transmission, bukan begitu bro chris?
*lirik yg hobi bikin engine stall






*kabur sebelum kena bacok mafia semarang

*ikutan kabur ah *

ChZ wrote:

ZombiEE wrote:@chz:

saya quote:
[Ya makanya preferensi pribadi saja sih, kalau ane lebih suka yang ada "drama" nya, karena "drama" itu somewhat bikin mobil lebih berkarakter.]

Maksud drama disini bisa agak di elaborasi oom?

Umm drama itu.... gimana yak jelasinnya.

Kebanyakan mobil sekarang ini, sebagai contoh GT-R R35, penuh dengan computerized system yang bikin mobil sangat mudah dikendalikan even oleh pengemudi pemula sekalipun. Mobilnya seakan-akan menjadi terlalu "sempurna" sehingga saking sempurnanya jadi nggak berkesan.

Ya ini bisa jadi bagus karena supercar jadi accessible ke orang - orang yang bukan dari background pembalap tapi pengen punya mobil kenceng, tapi bisa jadi buruk karena bikin skill driver tumpul dan bikin orang yang amatiran bisa menang lawan yang profesional karena sistem - sistem di mobil tersebut.

Berbeda dengan mobil - mobil dahulu yang sangat membutuhkan skill dan minim assist elektronik, ini yang dimaksud "drama" oom Jemb. Karakter asli mobil keluar tanpa harus "dipalsukan" dengan segala macam computerized system di dalamnya. Driver bisa dengan puas bermain - main dengan mobilnya tanpa dibatasi assist elektronik, disitu kita bisa bermain dengan "drama" dari karakter mobil yang liar dan harus kita jinakkan sendiri.

Intinya mobil - mobil lawas memang nggak kencang dalam modern standard, tapi ketidaksempurnaan mobil tersebut justru bikin "drama" yang akhirnya bikin mobil jadi berkarakter.

Contoh mobil modern yang penuh dengan "drama" semacam ini adalah Fiat Abarth 500...

Oooh...iye iye..mulai dimengerti sikit2 dah.
Hajap bagi ane pengemudi cupu dan awam

GTR....


Masih inget beberapa bulan yang lalu, dikasih kesempatan ambil kemudi R35 milik salah satu kolega saya, dan setelah beberapa kilometer perjalanan dari rumah, kesimpulan yang bisa ditarik dari otak sotoy saya adalah, petunjuk akan saya mengendarai "Godzilla v. 35" adalah....transmisi nya yang ndut ndutan...ajah

Saya yang seumur umur nyetir mobil seyuta ummah...lebih merasa exuberant saat coba kemudikan BRZ MT milik kolega saya (lagi...kerehore banget ya gw apa apa minjem ). Lebih tingling my senses, all my body parts were working (hey left foot... )
Mungkin persepsi saya bisa berubah saat dihadapkan dengan BNR34...Vspec II...Nür...

Ada yang bosen hidup...

*BRB datengin pasukan ke Royal Park Kutisari dan luncurkan roket ke Tulungagung*

@oom Jemb : begitu oom, semoga bisa dimengerti penjelasan cupu nubie...

@Mingki : it's dualclutch... mingki

ahh BNR34 V-SpecII Nur.... me oso looking forward driving that thing....

usul kepada dewan moderator, gimana kalo perbincangannya dimodel seperti acara Indonesian Lawyer Club?

Nice threat mods... banyak belajar di treat ini...
Ada data performa masing2 Godzilla?
0-100
0-160
0-200
400m
Top speed
Lateral accel
100-0

mr-saga wrote:usul kepada dewan moderator, gimana kalo perbincangannya dimodel seperti acara Indonesian Lawyer Club?

maksudnya gimana, oom?

maskopat wrote:Nice threat mods... banyak belajar di treat ini...
Ada data performa masing2 Godzilla?
0-100
0-160
0-200
400m
Top speed
Lateral accel
100-0

Untuk datanya ane masih belum nemu lengkap, sejauh ini yang ane tahu :

0-100 : 4.7secs (R34 GT-R), 3.5secs (R35 versi awal), 2.7secs (R35 facelifted).
Top Speed : approx 250 km/h (R32 - R34). 330 km/h (R35).

Untuk data lain errr... nanti ane tanyakan mbah gugel lagi.

CMIIW.

ChZ wrote:Ada yang bosen hidup...

*BRB datengin pasukan ke Royal Park Kutisari dan luncurkan roket ke Tulungagung*

Hahhh














*brb pindah kota *

Wah nice thread mod

Meskipun ga banyak yang suka R35 karena terlalu "komputerized", tapi mungkin ini satu2nya produk Carlos Ghosn yang genah dan masih nyelamatin nama Nissan.

Btw, fun fact: R35 JDM di set dengan speed limit yang kerennya bisa deactivated otomatis kalo GPS nya detect bahwa mobil tersebut sudah masup race track

ChZ wrote:

maskopat wrote:Nice threat mods... banyak belajar di treat ini...
Ada data performa masing2 Godzilla?
0-100
0-160
0-200
400m
Top speed
Lateral accel
100-0

Untuk datanya ane masih belum nemu lengkap, sejauh ini yang ane tahu :

0-100 : 4.7secs (R34 GT-R), 3.5secs (R35 versi awal), 2.7secs (R35 facelifted).
Top Speed : approx 250 km/h (R32 - R34). 330 km/h (R35).

Untuk data lain errr... nanti ane tanyakan mbah gugel lagi.

CMIIW.

sebenernya satu parameter yang jarang ada atau susah nentuinnya itu slalom test.
dari data slalom test bisa terlihat handling mobil seperti apa.

kalo di RR3, R35 gak terlalu bagus di lateral accel. masih bermain di 1-1.1G. ini mirip2 dengan toyota supra 25 tahun yang lalu.

satu lagi kecanggihan R35, speed limit di jalan umum gak lebih di 180 km/jam. tapi di circuit bisa di atas 250. tipikal mobil jepang ya, gak ngejer top speed.

mods, ane tunggu sportcar talk head to head evo vs wrx sti.... musuh abadi selama 20 tahun. walau evo sekarang mati suri.
sama2 basis rally, mesin 2.0 dan 2.5 turbo (mesin kecil), awd.

Wah pagi2 sudah bicara mobil sport nih. Ikut menyimak dulu

Ane ikut oom esh aja...gak salah lagi

Mamang555 wrote:Wah nice thread mod

Meskipun ga banyak yang suka R35 karena terlalu "komputerized", tapi mungkin ini satu2nya produk Carlos Ghosn yang genah dan masih nyelamatin nama Nissan.

Btw, fun fact: R35 JDM di set dengan speed limit yang kerennya bisa deactivated otomatis kalo GPS nya detect bahwa mobil tersebut sudah masup race track

Setuju oom, GT-R ini yang bikin Nissan jadi merek yang cukup disegani. Seperti yang ane tulis sebelumnya, Nissan tanpa GT-R pasti matek.


Ghosn waktu di wawancara dia bilang "I want a fast, very fast car", dan under Mizuno, father of GT-R dan mantan instruktur balap, GT-R lahir kembali sebagai supercar, bukan lagi sportcar setara Evo atau STi. An effort to be respected, dan bikin brand Nissan jadi disegani bahkan oleh pabrikan sekelas Porsche.


Sportcar dan Supercar, dari dulu selalu jadi representasi sebuah brand. Bukti kalau sebuah brand "bisa bikin mobil".


Yups GPS di R35 akan ngelepas limiter waktu masuk ke sirkuit, tentunya sirkuit yang di approve oleh Nissan.


Jadi kalo di jalan biasa GT-R bisa disalip oleh riced out Honda Accord yang jalan 200kph

maskopat wrote: sebenernya satu parameter yang jarang ada atau susah nentuinnya itu slalom test.
dari data slalom test bisa terlihat handling mobil seperti apa.

kalo di RR3, R35 gak terlalu bagus di lateral accel. masih bermain di 1-1.1G. ini mirip2 dengan toyota supra 25 tahun yang lalu.

satu lagi kecanggihan R35, speed limit di jalan umum gak lebih di 180 km/jam. tapi di circuit bisa di atas 250. tipikal mobil jepang ya, gak ngejer top speed.

mods, ane tunggu sportcar talk head to head evo vs wrx sti.... musuh abadi selama 20 tahun. walau evo sekarang mati suri.
sama2 basis rally, mesin 2.0 dan 2.5 turbo (mesin kecil), awd.

Ahh soal slalom test, ane kemaren habis liat video review CarThrottle R34 vs R35. Untuk slalom test masih unggul R35, oom Kopat.


RR3? Real Racing 3 ya oom? Uwkwkwkw. Yups stocknya R35 cuma 1.1G di game itu. R34 di 0.97


Yups sistem GPSnya itu, tentunya di sirkuit yang di-approve oleh Nissan.


Evo vs STi pasti ane angkat oom, wong ane penggemar 2 mobil ini I've grown up with these cars.

esh wrote:Wah pagi2 sudah bicara mobil sport nih. Ikut menyimak dulu

Biar sehat oom pagi pagi bahas sportcar...

esh wrote:Wah pagi2 sudah bicara mobil sport nih. Ikut menyimak dulu

ane cuma ngebayangin kalo R35 yang produksi massal, di Tuss + Optik... kek mana ya rasanya...

Kenapa kok lebih prefer R34 sih ketimbang R35? Drama? Maksudnya semacam serial Mak Lampir apa gimana?

Buat yang bilang R35 accessible ke newbies, apa benar seperti itu kenyataannya? Karena ane pernah assess R35 langsung.. Menurut ane yang newbie ini, mobil ini sangat handful di dalam kota dalam automatic mode, sering geter mungkin karena automated manual. Untuk menghilangkan kegugupan mobilnya, harus menggunakan manual mode dengan paddleshift, yang ane yakin bakal lebih membingungkan user awam. Karena biasanya pada mobil normal pakai gigi 2 keatas, ini gigi 1 udah bisa cover gap stop and go traffic walau low end accel nya pada gear 1 agak lemot untuk real performance GTR. Intinya, cukup tricky.

Kalau dipakai di Europe, seperti kemarin ane rasakan di Jerman, yakin lah R35 is a bliss. Tapi di Jakarta? Surabaya? Dengan rear visibility yang kayak gitu, ride yang keras, dan body yang jauh lebih lebar dari yang kita bayangkan di depan setir, yang ada sering ketar-ketir di dalam mobil. Very accessible? I don't really think so..

Mengenai "drama", setau ane hal tentang lateral G dan akselerasi R35 ngebantai R34. Dan ane udah merasakan sendiri aktivasi launch control di R35. Rasanya kayak di tendang orang. Kurang dramatis apa ane pikir...

Jadi... Ane merasa kurang dapet point "drama" yang di omong-omongin disini..

seperti seorang mod punya masalah sama saya,sehingga post saya di delete ya mod.
ane salah kalau nanya TS udah TD r35 dan r34 ?w rasa kucing punya masalah sama saya

bmw m9, klo yg ini gmn tnggpn rkn2 SM


Sent from my iPhone using Tapatalk

di sini cuma bahas GTR... kalo mau banding2in mending ditempat lain aja. biar tret spt ini jadi referensi knowledge ttg Godzilla GTR