Menghemat BBM secara nasional - baik atau tidak?

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

U are a Kijang kapsul owner. Do U use Pertamax ?
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Just filled with Pertamax a couple of days ago. Btw, I installed 'Magic Jet' fuel saver a couple of months ago. Recommended.

You are a Serena owner. Why don't you use Pertamax?
Last edited by conan on Wed Jul 13, 2005 9:58, edited 1 time in total.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Hey guys, don't get too personal man! :agrue:

Mr. Szli, saya mau tanya anda, sebagai seorang family man, bagaimana cara anda untuk mendidik anaknya sendiri?

Apakah anda berusaha untuk menjadi teladan yang baik --- misalnya, selalu antri, jujur, sabar, rajin dan sopan santun.

Ataukah anda membiarkan emosi anda yang mengendalikan, tergantung moodnya hari itu dan perhitungan untung ruginya, kadang antri, kadang ngak, kadang jujur, kadang bohong, kadang sabar, kadang rajin, kadang malas, kadang marah2, kadang sopan, kadang kasar???

Bisa dibayangkan betapa bingungnya bagi seorang anak untuk melihat ke-tidak-konsistensi orang tuanya, dan bisa dibayangkan nanti dia besarnya jadi apa?!!:evil:
Marilah, sebagai seorang family man yang bertanggung jawab, juga sebagai seorang warga negara yang bertanggung jawab, kita mulai memberi teladan yang terbaik, dan jangan tunda2 lagi atau cari alasan2 lagi.
:)
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

OK U guys win ! Sayo Nara !
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

Please guys, damai donk.
Gue rasa debat/posting2 panas kayak gini sebaiknya dihindari, jangan bikin SM menjadi sarana untuk saling menjatuhkan dan menyalahkan satu dgn yg lain seperti halnya forum2 lain.

Kita disini semua saudara, terlepas dari siapa yg salah dan siapa yg benar, alangkah indahnya kalau kita bisa saling menghargai pendapat/comment org lain.

Please everybody calm down....

Peace is beautiful :wink:
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Btw Mr. Szli, how would you like to have this pic as your avatar? C'mon, you have to admit, Darth Sidious is dead cool. I was considering either Vader or Sidious to be my new avatar when I was 'the dark side' during our C24 vs C25 debate.

Here it is...and you will finally fulfill your destiny... :mrgreen:
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Herry wrote:Peace is beautiful :wink:
Aww Mr. Herry, your avatar is beautiful, too :mrgreen:
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

Shaman, menurut saya pengguna mobil mewah memang sebaiknya menggunakan bensin tanpa subsidi, agar jangan salah sasaran dan masyarakat tidak cemburu.
Seperti dulu bung Szli mengkritik TAM peras uang konsumen melalui kijang kapsul, kan TAM gak melanggar hukum, tapi saya setuju dengan bung Szli karena secara moral benar.
Produsenkan gak melanggar hukum mau jual mobil kayak apapun, kapanpun, berapa lamapun, tapi tetap harus kita dorong secara moral agar menjadi lebih baik.

Bicara tentang moral memang diluar masalah hukum tertulis, namun tetap harus dikemukakan.
Seperti halnya pelecehan [cencored] (undang2nya belum disahkan ? cmiiw), atau merendahkan seseorang karena tidak punya harta/gelar/pangkat.

Demikian juga dengan penggunaan safety belt, saya hampir gak pernah lihat penumpang baris ke-2 menggunakannya, apalagi baris ke-3, gak pernah saya lihat dipakai.
Belum lagi banyak yang membawa bayi/anak kecil dipangku oleh ibunya dikursi penumpang depan atau dipangku ayahnya yang mengendarai mobil, untuk mobil yang ada airbag, bisa mengakibatkan kematian bagi sang bayi/anak, mungkin tabrakannya sendiri tidak mengakibatkan kematian, misalnya hanya menabrak dengan kecepatan minimum, tapi sang bayi/anak meninggal akibat ledakan airbag.
Padahal bagi yang membawa bayi/anak kecil, seharusnya membeli lagi kursi khusus dan diikat dibaris kedua, saya kok gak pernah membaca himbauan moral untuk hal ini, selain tuntutan akan mobil ber airbag ?
Apa gunanya kalau terjadi kecelakaan, kita orang tuanya selamat namun bayi/anak kita meninggal ?
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

szli wrote:Ah TomS. Mr. TomS. I see anda adalah orang baru di sini. Dan baru masuk sudah tembak saya. Apakah anda ngak tahu artinya hormati orang tua !
Pak, tolong diskusinya dengan santai, saya memohon dengan sangat jangan terbawa emosi
Diskusi ini sebenarnya sangat aktual dengan kondisi yang berlaku sekarang di masyarakat akibat kelangkaan BBM, syukur-syukur kita bisa membantu pemerintah saran untuk mengatasi masalah yang terjadi saat ini.

Kalau gaya ngomong kami ceplas-ceplos, mohon dimaafkan, karena terus terang saja kami masih muda, masih penuh dengan idealisme
Bicara masalah korupsi seperti yang Bapak bilang, terus terang saja, kami juga sudah sangat muak (bahkan mungkin lebih dari Bapak), bagaimana orang tua kita bisa merusak sistem yang ada sampai sebegitu parahnya :twisted:

Sekarang, coba saya salin data-data penghematan yang dapat dilakukan dari penggantian pertamax menjadi premium pada mobil Serena (Top Gear, Maret 2005)

Metode testing yang dijalankan adalah 500 km pertama memakai premium dan 500 km kedua memakai pertamax, dilakukan dyno testing atas kedua kondisi tersebut

Pemakaian premium
Konsumsi bahan bakar adalah 7 km/liter
AFR (Air Fuel Ratio) adalah 13.1
Kondisi ideal AFR berada pada range 13 sampai 14.7, kondisi dibawah 13 adalah boros, sedangkan 14.7 irit tapi minus tenaga
Power maksimal adalah 96.9 dk (129.2 dk dengan faktor reduksi 25%)
Torsi 109Nm (145Nm dengan faktor reduksi 25%

Pemakaian pertamax
Konsumsi bahan bakar meningkat 21% atau menjadi 8.5 km/l
AFR menjadi 13.9
Power menjadi 108.6 dk (143.7 dk dipotong faktor reduksi 25%)
Torsi menjadi 123Nm (164Nm dengan faktor reduksi 25%)

Misal kita setahun jalan 15.000 km
Saya rasa angka ini cukup mewakili kondisi yang ada, selain kondisi di jakarta angka itu saya kira terlalu besar

Kalau kita pakai premium, biaya setahun adalah :
15.000/7 x Rp. 2.400 = Rp. 5.142.000

Kalau kita pakai pertamax, biaya setahun adalah :
15.000/8.5 x Rp. 4.000 = Rp. 7.058.000

Penghematan yang dapat dilakukan = Rp. 1.916.000 per tahun
Jumlah di atas belum dipotong biaya buat setting ulang pengapian, karena biarpun ada knock sensor tetap harus disetting ulang apabila akan dipakai buat terus menerus.
Belum lagi mungkin biaya buat penambahan vitamin macam octan booster, anggap saja tambahan biaya adalah Rp. 350.000

Keuntungan netto dengan memakai premium adalah Rp. 1.550.000 setahun atau Rp. 130.000 per bulan.
Jumlah tersebut bisa dibilang besar bagi mereka yang kurang berada.
Tapi bagi kelas Bapak, mungkin jumlah tersebut cuma sama dengan pembelian satu keping cd atau dvd original :)
Tapi buat negara, kerugian yang terjadi akan dapat diperkecil jika banyak orang yang mau menyadari hal ini.

Saya pikir penghematan tersebut tidak ada dasarnya sama sekali buat orang selevel Bapak
Bapak kan orang yang biasa main saham, secara technical analysis dan makro ekonomi, seharusnya Bapak akan menyadari bahwa gap yang jauh antara pertamax dan premium itu akan berlangsung tidak lama.
Mana kuat negara kita menanggung beban sedemikian besar, selain itu juga secara moral juga gak bener, masak rakyat Indonesia yang sebagian besar kurang berada menyumbang orang kaya

Lalu apa gunanya kita pindah ke premium kalau tahun depan mungkin harga premium sudah dekat dengan pertamax, mungkin saja sudah ada bagian2 tertentu di mesin yang aus, gara-gara salah pakai bbm, yang kalau divalue nilainya akan lebih dari penghematan yang kita dapat.

Belum lagi dengan memakai pertamax kita mendapatkan driving experience yang mungkin nilainya priceless.
Saya sendiri pakai pertamax (padahal sedan barunya harganya cuma Rp. 165 juta). Begitu juga istri saya yang pakai city car (padahal angsuran city car-nya belum lunas :oops: )
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Hdrw wrote:Belum lagi banyak yang membawa bayi/anak kecil dipangku oleh ibunya dikursi penumpang depan atau dipangku ayahnya yang mengendarai mobil, untuk mobil yang ada airbag, bisa mengakibatkan kematian bagi sang bayi/anak, mungkin tabrakannya sendiri tidak mengakibatkan kematian, misalnya hanya menabrak dengan kecepatan minimum, tapi sang bayi/anak meninggal akibat ledakan airbag.
Padahal bagi yang membawa bayi/anak kecil, seharusnya membeli lagi kursi khusus dan diikat dibaris kedua, saya kok gak pernah membaca himbauan moral untuk hal ini, selain tuntutan akan mobil ber airbag ?
Apa gunanya kalau terjadi kecelakaan, kita orang tuanya selamat namun bayi/anak kita meninggal ?
Benar sekali, partner. Kalau di negara maju jok khusus bayi ini sudah diwajibkan sebelum mobil meninggalkan showroom, untuk pembeli yang sudah berkeluarga.
Dan di mobil juga ada yang tersedia tombol untuk turn off airbag ketika membawa anak kecil, terutama pada 2-seater sports cars yang tidak memiliki baris kedua.
Rekan2, ingatlah saran Mr. Hdrw di atas, selalu gunakan seatbelt dan jika Anda membawa bayi, gunakan jok khusus bayi (berapapun harganya, lebih berharga nyawa bayi Anda), dan pasang seatbelt pada jok tersebut. :)
TomS wrote:Bicara masalah korupsi seperti yang Bapak bilang, terus terang saja, kami juga sudah sangat muak (bahkan mungkin lebih dari Bapak), bagaimana orang tua kita bisa merusak sistem yang ada sampai sebegitu parahnya
Benar sekali, contoh : penyuapan (bribery) bisa terjadi kalau ada 2 pihak : pihak yang disuap dan pihak yang menyuap. Kita jangan terus membiasakan hal yang satu ini.. :)
Top Gear wrote:Pemakaian premium
Konsumsi bahan bakar adalah 7 km/liter
AFR (Air Fuel Ratio) adalah 13.1
Kondisi ideal AFR berada pada range 13 sampai 14.7, kondisi dibawah 13 adalah boros, sedangkan 14.7 irit tapi minus tenaga
Power maksimal adalah 96.9 dk (129.2 dk dengan faktor reduksi 25%)
Torsi 109Nm (145Nm dengan faktor reduksi 25%

Pemakaian pertamax
Konsumsi bahan bakar meningkat 21% atau menjadi 8.5 km/l
AFR menjadi 13.9
Power menjadi 108.6 dk (143.7 dk dipotong faktor reduksi 25%)
Torsi menjadi 123Nm (164Nm dengan faktor reduksi 25%)
Bung Szli, Anda jangan marah lagi, Anda lihat di atas, menggunakan Pertamax juga banyak sisi baiknya. Anda mendapat performa maksimum dari mesin QD20DE Anda, dan angka 1 : 8.5 lebih pleasantful daripada 1 : 7, tanda bahwa mesin bekerja secara efisien dan tidak percuma para engineers Nissan susah-payah merancang mesin ini.

I made this pic for you : :mrgreen:
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

handling wrote:intinya ya selama belum ada peraturan dari pemerintah bahwa mobil dgn ...cc keatas harus pake pertamax/plus, ya berarti orang tersebut tidak menyalahi peraturan. bukan karena menikmati subsidi salah sasaran.
observer wrote:Mr. Handling tidak salah, karena memang tidak ada peraturannya.
observer wrote:Maka itu seharusnya pemerintah secara bertahap (mungkin sebulan sekali seperti dulu pernah dilakukan) menyesuaikan harga Premium, Pertamax dan Pertamax Plus ke harga pasar, dan uang subsidinya bisa dialihkan ke tempat lain yang memang harus disubsidi.

ok pak observer...
Image
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

Herry wrote:Please guys, damai donk.
Gue rasa debat/posting2 panas kayak gini sebaiknya dihindari, jangan bikin SM menjadi sarana untuk saling menjatuhkan dan menyalahkan satu dgn yg lain seperti halnya forum2 lain.

Kita disini semua saudara, terlepas dari siapa yg salah dan siapa yg benar, alangkah indahnya kalau kita bisa saling menghargai pendapat/comment org lain.

Please everybody calm down....

Peace is beautiful :wink:
betul pak Herry.....namanya forum diskusi, kita tidak bisa memaksakan pendapat kita kepada semua orang untuk ikut pendapat kita ......jadi tidak ada yang benar dan salah....
Image
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

@pak szli, sante aja pak, coba deh baca kembali tulisan saya, kebetulan saya juga senasib dgn anda, tapi gua sante aja tuh...

pointnya ada disini....
handling wrote: intinya ya selama belum ada peraturan dari pemerintah bahwa mobil dgn ...cc keatas harus pake pertamax/plus, ya berarti orang tersebut tidak menyalahi peraturan. bukan karena menikmati subsidi salah sasaran.
anda mungkin pernah membaca taktik perang suntzu kan......kalo anda marah...berati anda sudah masuk perangkap musuh....nah disitulah musuh memiliki kesempatanbesar untuk menyerang. stay cool ada lah senjata terhebat anda pak szli.

namanya juga forum diskusi, kita tidak bisa memaksakan kehendak kita pada semua orng untuk menuruti kemauan kita. demikian juga sebaliknya.
Pikiran saya gampang kok....Emang kalo saya susah , kalian juga ikut merasakan.....???
Emang kalo saya gak punya duit..kalian mau kasih sedekah ke saya.....???
Emang kalo sampe saya makan batu, kalian mau kasih saya makan nasi.....???


Kalo memang semua jawaban nya "ya", saya rasa tuh gak ada yang namanya istilah orang mati kelaparan...hkhiskhiskss.....

sorri nih no offense ya.......saya juga bingung dgn topik ini yang rata2 smers..bisa memberi batasan mobil mahal diatas 200jt atau ron 91 pake pertamax/plus....gak tahu batasan ini dapat dari mana tuh???........hikhikskshis.....
Saya belum denger tuh ada peraturan demikian??

kenapa gak 150jt atau 100jt..??? Apa kalian rekan2 smers menganggap uang 100jt 150 jt itu uang kecil ya.....soalnya masih banyak rakyat2 kecil yang menganggap uang 150 juta atau 100jt itu sebagai sesuatu yang wuuuuuuaaaaaahhhh banget....

jangankan bisa beli mobil150jt atau 100jt , mau beli mobil baru seharga ceria aja yang seharga 60-70 juta aja udah susah kok....mungkin harus cicil sampe 10thn kali, tapi sayang gak ada yang mau melayani cicilan sampe 10thn..hikshisishissks...
buat mereka beli mobil bekas seharga 30jt dgn cara cicil aja udh bagus sekali....dan malah di benak mereka mungkin yang bisa beli mobil 100jt 150 jt itu udah kaya sekali... dan harus pake pertamax supaya jangan menikmati juga subsidi salah sasaran, supaya anak cucu mereka juga bisa menikmati pendidikan. Dan yang lebih pantes pake premium adalah pengendara motor , bajaj. dan angkutan umum....

tapi maaf ya....sekali lagi maaaf......belum ada peraturan resmi yang mengatur mobil/motor dgn harga sekian atau mobil/motor dgn cc sekian harus pake pertamax, mobil dgn .....cc keatas harus pake pertamax....
Dan segala hal sudah dipikirkan pemerintah...tapi kalo ada yang mau berbuat lebih dari itu semua ya silahkansaja.....
toh yang pake premium seperti bung szli dan saya tidak menyalahi peraturan toh........

so....whatever everybody said ...just stay cool....we are not a thief......kita tidak mencuri2 isi premium kok....
Image
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

handling wrote:Pikiran saya gampang kok....Emang kalo saya susah , kalian juga ikut merasakan.....???
Emang kalo saya gak punya duit..kalian mau kasih sedekah ke saya.....???
Emang kalo sampe saya makan batu, kalian mau kasih saya makan nasi.....???


Kalo memang semua jawaban nya "ya", saya rasa tuh gak ada yang namanya istilah orang mati kelaparan...hkhiskhiskss.....

sorri nih no offense ya.......saya juga bingung dgn topik ini yang rata2 smers..bisa memberi batasan mobil mahal diatas 200jt atau ron 91 pake pertamax/plus....gak tahu batasan ini dapat dari mana tuh???........hikhikskshis.....
Saya belum denger tuh ada peraturan demikian??

kenapa gak 150jt atau 100jt..??? Apa kalian rekan2 smers menganggap uang 100jt 150 jt itu uang kecil ya.....soalnya masih banyak rakyat2 kecil yang menganggap uang 150 juta atau 100jt itu sebagai sesuatu yang wuuuuuuaaaaaahhhh banget....

jangankan bisa beli mobil150jt atau 100jt , mau beli mobil baru seharga ceria aja yang seharga 60-70 juta aja udah susah kok....mungkin harus cicil sampe 10thn kali, tapi sayang gak ada yang mau melayani cicilan sampe 10thn..hikshisishissks...
buat mereka beli mobil bekas seharga 30jt dgn cara cicil aja udh bagus sekali....dan malah di benak mereka mungkin yang bisa beli mobil 100jt 150 jt itu udah kaya sekali... dan harus pake pertamax supaya jangan menikmati juga subsidi salah sasaran, supaya anak cucu mereka juga bisa menikmati pendidikan. Dan yang lebih pantes pake premium adalah pengendara motor , bajaj. dan angkutan umum....

tapi maaf ya....sekali lagi maaaf......belum ada peraturan resmi yang mengatur mobil/motor dgn harga sekian atau mobil/motor dgn cc sekian harus pake pertamax, mobil dgn .....cc keatas harus pake pertamax....
Dan segala hal sudah dipikirkan pemerintah...tapi kalo ada yang mau berbuat lebih dari itu semua ya silahkansaja.....
toh yang pake premium seperti bung szli dan saya tidak menyalahi peraturan toh........

so....whatever everybody said ...just stay cool....we are not a thief......kita tidak mencuri2 isi premium kok....
Justru menurut saya, pemilik mobil pribadi yang notabene orang berada, berapa pun RON-nya tidak sepantasnya menikmati subsisi bbn pada masa pemerintah kekurangan dana saat ini.

Pemerintah seperti mengurai benang kusut, karena banyak bom waktu masa lalu yang siap meledak, salah satunya yaitu subsidi bbm
Kalau kita tidak bantu siapa yang akan membantu???
Kita tahu sendiri, hutang bejibun, dan itu jelas bukan kesalahan pemerintah sekarang

Memang di negara kita, welfare state jauh dari kenyataan, tapi minimal kita berusaha membantu agar negara kita menuju ke arah yang semestinya.

Masalah bbm masalah yang sensitif, pemerintah pun gak berani sembarangan. Lebih2 di jaman Ibu Mega, yang berdasar pengalaman pribadi ayahnya, kenaikan bbm katanya bisa melengserkan presiden
Di Indonesia, kenaikan bbm itu sepertinya hal yang tabu bagi penguasa, dan paradigma ini yang harus dirubah, krn akan menimbulkan bom waktu bagi siapa pun penguasa dan kondisi sosial di masa yang akan datang
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

handling wrote:sorri nih no offense ya.......saya juga bingung dgn topik ini yang rata2 smers..bisa memberi batasan mobil mahal diatas 200jt atau ron 91 pake pertamax/plus....gak tahu batasan ini dapat dari mana tuh???........hikhikskshis.....
Saya belum denger tuh ada peraturan demikian??
Tentu saja karena RON premium = 88 dan RON Pertamax = 92. Mobil dengan minimum requirement RON 91 artinya membutuhkan paling sedikit BBM dengan RON 91, lebih tinggi nilai RON-nya bahkan semakin baik untuk mesinnya. Satu2nya alasan pemilik mobil dengan minimum requirement RON 91 malah menggunakan premium yang RON-nya hanya 88 adalah hanya karena ingin mengeluarkan lebih sedikit uang.

Hal ini tidak menjadi masalah sebelum harga minyak dunia setinggi sekarang ($ 62 and keeps on climbing up), dan sebelum subsidi BBM membengkak seperti sekarang (Rp 130-150 Trilyun), dan sebelum terjadi kelangkaan BBM di mana2 di mana orang2 di daerah terpencil mengantri berjam2 bahkan lebih dr sehari untuk membeli premium, sementara di Jabotabek dan pulau Jawa yang pasokan BBMnya selalu diprioritaskan, malah terjadi pemakaian premium besar2an karena banyaknya pengguna Pertamax berpindah ke premium sejak harga Pertamax dinaikkan.



Apakah ini fair game? Mungkin bagi Anda, tapi tidak bagi masyarakat secara keseluruhan. Kelangkaan BBM yang lebih parah akan menyulut kemarahan massa dan berpotensi mengganggu keamanan secara nasional, yang selanjutnya akan menggoyangkan kestabilan ekonomi negara ini. Jika terjadi chaos, semua orang akan dirugikan.

Terlihat dari komentar Anda dari thread lain bahwa sebenarnya Anda prihatin pada orang2 di daerah yang mengalami kelangkaan BBM tersebut :
mpoezz wrote:gila di kupang harga bbm eceran 35rb/liter ck ck ck ck.
ongkos ojek biasanya 1000 naik jadi 10000 rb kakakakaka
handling wrote:waduh kasian sekali, kayak jualan aqua aja di irian bisa jual 50-60ribu....hikhishss.s..
Apakah ada negara lain yang mensubsidi BBMnya sebesar Indonesia? Di seluruh dunia, jika harga fuel naik, otomatis penduduknya akan mengurangi mileage mobil2 mereka dan mengatur perjalanan menjadi lebih efisien, karena harga fuel yang tinggi berarti pengeluaran mereka juga akan bertambah. Tidak akan terjadi kelangkaan fuel karena supply yang berkurang diimbangi oleh demand yang berkurang pula.

Di Indonesia hal ini tidak terjadi karena pengeluaran yang bertambah hanya adalah pengeluaran negara, bukan pribadi. Malah, orang berpindah dr Pertamax ke premium yang lebih murah supaya ia tidak perlu mengurangi mileage pemakaian mobilnya, atau bahkan bisa lebih banyak dari biasanya. Apakah hal ini sehat? Tentu saja tidak, karena tidak mengurangi dan hanya akan menambah demand akan premium, padahal supply semakin berkurang seiring dengan semakin mahalnya harga minyak mentah yang harus dibeli.

Dengan mengisi mobil yang seharusnya pakai Pertamax dengan Pertamax, setidaknya seseorang telah melakukan apa yang dia bisa untuk membantu masyarakat dan negara. Bahkan, ada juga orang2 yang mengisi dengan Pertamax, padahal mobilnya hanya butuh premium. Apakah orang2 ini tidak butuh uang? Tentu butuh, tapi mereka menyadari bahwa menghemat Rp 100 ribuan sebulan tidak akan membuat mereka kelaparan, atau tidak bisa berobat ke rumah sakit bagus, atau tidak bisa pergi ke luar negri.

But at least they have contributed what they can, to the society.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

handling wrote: sorri nih no offense ya.......saya juga bingung dgn topik ini yang rata2 smers..bisa memberi batasan mobil mahal diatas 200jt atau ron 91 pake pertamax/plus....gak tahu batasan ini dapat dari mana tuh???........hikhikskshis.....
Saya belum denger tuh ada peraturan demikian??

....dan malah di benak mereka mungkin yang bisa beli mobil 100jt 150 jt itu udah kaya sekali... dan harus pake pertamax supaya jangan menikmati juga subsidi salah sasaran, supaya anak cucu mereka juga bisa menikmati pendidikan. Dan yang lebih pantes pake premium adalah pengendara motor , bajaj. dan angkutan umum....
Good point, Mr. Handling. Makanya ketika Mr. Szli ramai2 'dikeroyok', saya juga pikir yang ngekritik juga harus introspeksi. Karena sebetulnya pemilik mobil RON 91 ke kebawah juga tidak sepantasnya terima uang subsidi negara.

Bedanya mereka sekarang masih bisa berlindung di belakang kebijakan pemerintah yang keliru. Lalu kita mau bilang apa sama mereka?? "Mister, kalau kalian mampu, isilah bensin Pertamax, supaya ada sisa uang subisdi negara untuk rakyat kecil yang ngak bisa nyekolahin anak???" Ya hasilnya bisa ditebak, paling cuma 1% orang (seperti Mr. TomS) yang akan mengikuti himbauan begitu, ya kan?

Makanya kalau saya bilang, pemerintah itu seperti orang tua dalam rumah tangga. Kalau sering membuat kebijakan salah dan ngaco, konsekuensinya rakyatnya (anaknya) jadi ngak bisa membedakan apa yang benar dan apa yang salah. :(

Pernah ada pejabat tinggi yang mengatakan bahwa mengurus Singapore itu gampang, karena negaranya kecil dan rakyatnya sedikit. Ya kalau gitu Amerika lebih besar dan rakyatnya lebih banyak dari Indonesia, harusnya lebih berantakan dong, kok tidak??

Intinya adalah kebijakan pemerintah, kalau selalu adil, transparan, dan benar, pasti rakyatnya mau terima dan taat. Tinggal kita lihat apakah pemerintahan SBY punya nyali untuk melakukan hal yang benar???
carstensz30
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 68
Joined: Mon Oct 18, 2004 5:40
Location: carstensz

Post by carstensz30 »

daripada ngeributin pertamax or premium... kayaknya kok lebih konstruktif kalo kembali ke ide dasar topik bung conan ttg penghematan bbm. iya ngga? :e-dance:
toh juga aturan pake pertamax or premium juga belum (or malah ngga?)keluar, so ngapain sih jadi emosi.

pada dasarnya kita2 ini yg naik kendaraan bermotor sebenarnya adalah pemboros bbm semua! karena teknologi engine saat ini hanya mampu mengkonversi 30% saja (cmiiw) energi yg dihasilkan oleh pembakaran bbm di ruang bakar bisa dikonversikan ke energi mekanis. yg 70% kemana? ya terbuang percuma, entah karena tidak terbakar sempurna, jadi energi panas, dll.
so sadarilah itu tiap kita naik mobil, bahwa pada saat kita melaju, sebenarnya pada saat itu kita sedang mensia2-kan sumber daya alam yg tidak tergantikan.

jadi yg lebih penting gimana kita mulai saat ini pake bbm secara lebih bertanggung jawab & hemat. yg sederhana2 aja tapi mempunyai impact yg besar kalo dilakukan semua orang. sekedar contoh saja, sharing yg selama ini gue lakuin adalah sbb :
- pake mobil seperlunya saja, jika hanya radius dekat2 rumah & sendirian or ama istri aja & cuaca memungkinkan, khan bisa pake sepeda motor.
- maksimalkan kapasitas mobil dgn jumlah penumpang, misalnya kalo emang cuman pergi sendiri aja, ga perlu bawa mobil yg segede bagong.
- merencanakan perjalanan lebih baik, hindari rute2 macet, sebisa mungkin hindari keluar pake mobil pas jam2 sibuk.
- ikuti cara mengemudi yg hemat bbm, jgn mudah terpancing utk bejek gas mulu
- usahakan pakai transportasi umum, misal kalo mau berlibur ke bali, ya ga usah bawa mobil sendiri. cukup pake pesawat udara, ntar di bali-nya baru sewa mobil, pasti lebih murah lho.

tolong tambahin lagi dong... pasti ada rekan2 lain yg bisa sharing pengalaman dalam rangka penghematan bbm ini.

buat bung szli,
jgn sayonara lah hanya karena orang2 menyarankan anda pake premium.
cuek aja lagi, yg penting kita pake bbm dgn bertanggung jawab & hemat regardles apakah pake pertamax or premium.
Justru orang2 yg pake cc mobil kecil karena merasa hemat terus pake bbm secara ngawur itu lah yg perlu diberantas :twisted:

pemakaiinnovapremium
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

carstensz wrote:pada dasarnya kita2 ini yg naik kendaraan bermotor sebenarnya adalah pemboros bbm semua! karena teknologi engine saat ini hanya mampu mengkonversi 30% saja (cmiiw) energi yg dihasilkan oleh pembakaran bbm di ruang bakar bisa dikonversikan ke energi mekanis. yg 70% kemana? ya terbuang percuma, entah karena tidak terbakar sempurna, jadi energi panas, dll.
so sadarilah itu tiap kita naik mobil, bahwa pada saat kita melaju, sebenarnya pada saat itu kita sedang mensia2-kan sumber daya alam yg tidak tergantikan.
Tepat sekali apa yang dikatakan Mr. Carstensz, dan inilah yang ingin kukatakan dari dulu. Maka dari itu pula aku adalah pendukung besar teknologi hybrid yang menggunakan motor listrik, dimana pada kondisi berhenti dan kecepatan rendah, dua kondisi di mana pemborosan terbesar terjadi, mobil hybrid justru tidak membakar bensin karena hanya motor listriknya yang aktif. Tapi teknologi hybrid ini memang masih beberapa tahun lagi baru tersedia secara massal dan lebih ekonomis, sementara menunggu teknologi baru, mari kita efisienkan penggunaan fossil fuel agar harganya tidak melonjak terlalu tinggi atau bahkan habis sebelum sumber2 energi alternatif tersedia secara massal dan ekonomis.

Oil : made in millions of years, but used up in just a few generations...

Think for tomorrow, but act for today. :)
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

Saya rasa topik ini “Menghemat BBM secara nasional – baik atau tidak?” sdh tdk cocok dgn content didalamnya, mungkin lebih cocoknya kita ganti topik kali ya……hihihsihkskss.s.s…..karena kalo kita liat topiknya tinggal kita jawab ya atau tidak …benerkan rekan2 SM? Dan saya yakin semua rekan2 akan setuju menjawb “ya”
Tanpa perlu panjang lebar sampe halaman ke 4, sampe rekan2 szli mengundurkan diri merasa tersinggung…hkhihiskss..s.s.s..saya ikut merasakan kekesalan pak szli….

Mungkin topik diatas lebih cocok kalo diganti dgn “Yang punya mobil pribadi harus isi pertamax” atau “mobil diatas 200jt/Ron 91 harus isi pertamax” karena contentnya lebih mnerupakan penekanan kepada ke 2 topik diatas, bila tidak , maka pemakai premium akan dicap sebagai “menikmati subsisdi bbm salah sasaran”…….hkhihiskss…..
Image
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

TomS wrote: Justru menurut saya, pemilik mobil pribadi yang notabene orang berada, berapa pun RON-nya tidak sepantasnya menikmati subsisi bbn pada masa pemerintah kekurangan dana saat ini.
Pak Toms,anda sadar gak dgn kalimat anda ini? berarti semua pemakai kendaraan mobil tanpa terkecuali tdk boleh pake premium???
apakah anda super hero, super perfect man....very1000x super.......etc..hikkshikssss

Atau anda ini udah kehabisan kata2 argumen yg bisa dikeluarkan utk membuat seluruh rakyat indo mengikuti jejak anda?..kenapa tidak bilang dari awal bahwa semua pemakai mobil pribadi harus isi pertamax/plus….kenapa baru sekarang….hikhiskssshikssss

>Kalo anda berbicara di dalam gedung dpr mpr, saya rasa anda harus siap2 dilempari botol aqua, dan kalo anda tdk sigap anda akan di tonjok oleh anggota dpr mpr yg lain, walaupun anda ini seorang Agung Laksono.

>Kalo anda seorang Presiden, tapi sy yakin org seperti anda tdk akan bisa jadi presiden....hikhiskhisksss.....paling mentok sampe kandidat saja...dan kandas pada saat kampanye karena semua orang kaget dgn pernyataan anda.
Sorry nih rekan2 smer for the first time saya berkata yg tdk semestinya kepada sesama SM, ya lebih spesifik lagi sy melakukannya di topik ini, krn dari topik ini jugalah sy belajar banyak dr rekan2 smer bagaimana bisa menjadi pembicara yg baik, walaupun belum tentu di kehidupannya blm tentu dia sendiri melaksanakannya, yg bisa dibilang berbicara itu gampang, tapi pelaksanaannya belakangan. ya bisa lebih cocok kita bilang MUNAFIK. Ibarat kalo kuliah, teorinya matakuliah pancasila sih dapat A+, tapi pelaksanaannya blm tentu.

>Kalo anda seorang SMers, paling yg baca ini cuma bisa geleng2 kepala, tapi tdk berani komentar apa2, karena rata2 yg ikut nimbrung di topik ini sdh munafik ngomongnya. Moga2 sih diluar dr topik ini sudah kembali ke asal lagi, tdk munafik lagi ngomongnya. .......hikhiksshiksss...sorry sekali lagi....sorryy. Tapi masih ada juga rekan2 SMers yg ikut nimbrung di topik ini yg bijaksana, dan justru sy sangat menghargainya....terima kasih banyak. Mr. X

TERBUKTI kan, sy yakin dgn kata2 pak Toms diatas pasti ada yg tidak setuju, tapi karena udah kepalang tanggung pro suggestion penggunaan pertamax . jadi cuma bisa diem aja. dan tutup mata gak kebaca.
Dan TERBUKTI JUGA sampe tanggal 15juli 2005 jam segini 3.10 dinihari..... kurang lebih sdh 19jam (hampir 24jam) dari postingan anda, tdk ada yg menanggapi tulisan anda ini.... seperti biasalah kata saya.....KEMUNAFIKAN di topik ini …..borok akan ditutupi dan yg keliatan bagus akan dikeluarkan.....


Back to topic, bagaimana anda bisa berpikir segitu hebatnya, bisa menganjurkan berapapun tingkatan RON tdk boleh memakai premium yg disubsidi kepada seluruh rakyat indo? .....waduuuuuhhhhhh, saya juga udah gak bisa ngomong apa2 lagi nih dgn kalimat ini.....sy cuma bisa geleng2 kepala.......hikhikhsikssss

Mungkin sebelum anda melangkah lebih jauh mencapai target seluruh rakyat indo, mungkin lebih baik anda memulainya dari keluarga anda, saudara2 anda, kolega2 anda, bagaimana tanggapan mereka. sblm anda menasehati rakyat indo.....hikhikhikssss....silahkan saja kalo memang anda bisa melaksanakannya.....hikikhiksss....
Image
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

conan wrote:
handling wrote:sorri nih no offense ya.......saya juga bingung dgn topik ini yang rata2 smers..bisa memberi batasan mobil mahal diatas 200jt atau ron 91 pake pertamax/plus....gak tahu batasan ini dapat dari mana tuh???........hikhikskshis.....
Saya belum denger tuh ada peraturan demikian??
Tentu saja karena RON premium = 88 dan RON Pertamax = 92. Mobil dengan minimum requirement RON 91 artinya membutuhkan paling sedikit BBM dengan RON 91, lebih tinggi nilai RON-nya bahkan semakin baik untuk mesinnya. Satu2nya alasan pemilik mobil dengan minimum requirement RON 91 malah menggunakan premium yang RON-nya hanya 88 adalah hanya karena ingin mengeluarkan lebih sedikit uang.
Pak Conan, sy tentu tahu suggestion Ron91 pake pertamax/plus, tapi krn dgn adanya pertimbangan yg telah dikemukakan Pak Szli dan saya...yg membuat topik ini sdh menginjak halaman ke 4. tapi bagaimana dgn batasan mobil 200jt pake pertamax/plus?

kenapa topik ini mesti panjang lebar? Kalo lihat judul topiknya cuma perlu jawab “ya” atau “tidak”….benerkan kan….tapi content topik ini lebih merupakan pemaksaan pemakaian pertamax, jadi sampe kapan pun sy gak merasa bersalah kok kalo sy pake premium, kalo tdk ada peraturan dr pemerintah yg mengatur ttg batasan konsumen premium dan pertamax/plus.
Tapi rekan2 SMers yg mau pake pertamax/plus ya silahkan saja. Dan bagi rekan SMers yg memakai premium pun sah2 aja. asalkan anda tdk merampok.....hikhihniksss......dan bagi yg memakai pertamax jangan sombong , bukan berarti pemakai premium adalah pengguna bbm salah sasaran subsidi.....hikhihkssss


conan wrote:Terlihat dari komentar Anda dari thread lain bahwa sebenarnya Anda prihatin pada orang2 di daerah yang mengalami kelangkaan BBM tersebut :
mpoezz wrote:gila di kupang harga bbm eceran 35rb/liter ck ck ck ck.
ongkos ojek biasanya 1000 naik jadi 10000 rb kakakakaka
handling wrote:waduh kasian sekali, kayak jualan aqua aja di irian bisa jual 50-60ribu....hikhishss.s..
Pak Conan kenapa anda hrs jauh2 sampe korek2 postingan kemana2. wong dihalaman ini juga udah ada kok postingan sy, yg sy juga sependapat dgn Pak Observer. Coba deh baca hal 4 bagian atas. Bener tidak?.
Semua sdh diatur pemerintah, sy cuma melaksanakannya. Toh saya sdh cukup dan tdk melanggar peraturan pemerintah kok.dan sdh ada peraturan2 yg mengatur penggunaan bahan bakar baik minyak tanah, solar, premium , pertamax, avgas, baik utk konsumen maupun untuk kalangan industri....jadi anda dan rekan2 smers yg lain SALAH BESAR bila anda bilang pak szli dan saya adalah penikmat subsidi bbm salah sasaran dan menghambat pembangunan.....hikshisksshiksks......dan juga belum tentu kijang anda akan pake pertamax terus, tapi kebetulan sekali ya... udah pake ‘a couple days ago’, kenapa tdk dimulai dr dulu. Berarti anda selama ini sudah cukup puas menikmati bbm salah sasaran ya pak conan......hikhihkhsiksksss tapi syukurlah anda sudah tobat....hkikhikhikss...ini sih versi dr pak conan....

tapi kalo versi saya....pak conan tdk salah kalo pake premium seterusnya sampe ada keluar peraturan pemerintah yg mengatur batasan kriteria pemakai premium/pertamax dan itupun kalo memang mobil pak conan terkena peraturan hrs pake pertamax, dan sy juga tdk akan mencap pak conan adalah penikmat bbm salah sasaran. toh pak conan tdk merampok kan........betul kan pak conan....


conan wrote:Di seluruh dunia, jika harga fuel naik, otomatis penduduknya akan mengurangi mileage mobil2 mereka dan mengatur perjalanan menjadi lebih efisien, karena harga fuel yang tinggi berarti pengeluaran mereka juga akan bertambah.

Di Indonesia hal ini tidak terjadi karena pengeluaran yang bertambah hanya adalah pengeluaran negara, bukan pribadi. Malah, orang berpindah dr Pertamax ke premium yang lebih murah supaya ia tidak perlu mengurangi mileage pemakaian mobilnya, atau bahkan bisa lebih banyak dari biasanya.
Maaf Pak Conan, saya ini juga warga negara indo, saya rasa saya juga udah cukup berhemat tdk dalam hal bbm saja, bahkan dalam berbagai hal diluar bbm, karena dgn kenaikan bbm akan memicu kenaikan berbagai bahan pokok, listrik air , etc. dan saya yakin masih banyak orang yang melakukan seperti langkah2 saya ini. Jadi anda jangan pikir sejelek itu terhadap rakyat indo dibanding negara seluruh dunia.

Ini kehidupan saya …. saya cuma ingin pak conan tahu bahwa penghematan bbm bukan cuma dgn menganjurkan orang2 untuk beralih ke pertamax saja tapi juga bisa dilakukan dgn berbagai cara. ..sorry ya pak conan …..bener2 sorry bukannya saya sombong ya….ini langkah2 saya…rumah saya full ac, tapi jangan pikir saya boros, segala pemakaian ac dibatasin cuma malam hari , kalo pagi start jam 6-7 ac sudah dimatikan, dan yang bekerja adalah jendela + kipas angin …hikhikhsikss.ss.
Cuci baju dibatasin tidak tiap hari demi penghematan listrik dan air,
pompa air sudah di set bekerja sesuai jadwalnya.
Siang hari praktis tidak ada pemakaian lampu, dan hanya kulkas yang selalu nyala 24jam.
Malam hari tidur tidak pake lampu karena sudah terlatih, bahkan sampe punya anak saya pun saya latih tidur tidak pake lampu.
Dalam hal bbm, sejak bbm makin mahal, saya mulai beralih pake motor supaya irit dan murah perawatan.. Saya pikir dgn pake motor , otomatis saya juga mengurangi konsumsi bensin kan, malah Rekan2 kerja saya sampe ketawa saya pake motor.. padahal ada mobil. Mobil saya kepake kalo istri saya mau ikut dan kalo hari minggu jalanan tidak macet.
Tapi teman saya yg juga udah berkeluarga yang tadinya menertawakan saya, sekarang justru mengikuti jejak saya, dia beli motor baru dan kemana pake motor juga. Mobil dia kepake kalo jalan2 dgn anaknya.
Saya bukan bikin cerita bohong pak conan, boleh dibuktikan kalo anda meragukan cerita saya ini.saya bisa kasih no telpon teman saya kalo anda tertarik untuk mengecek…hkhishiskhsikss…..

Bagaimana dgn anda Pak Conan, apa anda juga akan mengikuti saran saya untuk mengganti alat transportasi anda dgn motor….hiksshishisks….maaaf nih ini cuma becanda….jangan ditanggapi saya mengajak anda untuk memakai motor sebagai alat trasportasi..karena anda kan seorang yang patut dicontoh dalam penghematan bbm….dan motor mgkn bukan menjadi target anda dalam penghematan bbm.

Dan mungkin saya juga harus belajar dari anda juga…....Tapi sayang sekali prinsip utama anda sangat berbeda dgn saya dalam penghematan bbm. Saya lebih condong ke hal yang mendetil,yang dilakukan orang pada umumya, dan anda lebih ke global, meskipun saya sendiri tidak tahu jelas apakah anda sendiri akan memakai pertamax seterusnya…untuk kijang anda......hikhishiss.s.s.s maaf nih saya meragukan anda...….hkhishiss..s.....
Image
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

observer wrote:
handling wrote: sorri nih no offense ya.......saya juga bingung dgn topik ini yang rata2 smers..bisa memberi batasan mobil mahal diatas 200jt atau ron 91 pake pertamax/plus....gak tahu batasan ini dapat dari mana tuh???........hikhikskshis.....
Saya belum denger tuh ada peraturan demikian??

....dan malah di benak mereka mungkin yang bisa beli mobil 100jt 150 jt itu udah kaya sekali... dan harus pake pertamax supaya jangan menikmati juga subsidi salah sasaran, supaya anak cucu mereka juga bisa menikmati pendidikan. Dan yang lebih pantes pake premium adalah pengendara motor , bajaj. dan angkutan umum....
Good point, Mr. Handling. Makanya ketika Mr. Szli ramai2 'dikeroyok', saya juga pikir yang ngekritik juga harus introspeksi.
Terima kasih banyak Pak observer, saya sangat menghargai anda dan rekan2 lain yang dgn lapang dada ikut meluruskan......dan saya juga minta maaf kepada rekan2 SMers dan kepada moderator2 dgn kata2 saya, karena saya ikut prihatin dgn kondisi di topik ini, dan secara tdk lagsung saya juga pemakai premium dgn kategori yang disebutkan.
observer wrote:Intinya adalah kebijakan pemerintah, kalau selalu adil, transparan, dan benar, pasti rakyatnya mau terima dan taat. Tinggal kita lihat apakah pemerintahan SBY punya nyali untuk melakukan hal yang benar???
harapan saya sama dgn pak observer....sekalilagi terima kasih pak observer....
Image
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

handling wrote:
Pak Toms,anda sadar gak dgn kalimat anda ini? berarti semua pemakai kendaraan mobil tanpa terkecuali tdk boleh pake premium???
apakah anda super hero, super perfect man....very1000x super.......etc..hikkshikssss

Atau anda ini udah kehabisan kata2 argumen yg bisa dikeluarkan utk membuat seluruh rakyat indo mengikuti jejak anda?..kenapa tidak bilang dari awal bahwa semua pemakai mobil pribadi harus isi pertamax/plus….kenapa baru sekarang….hikhiskssshikssss

>Kalo anda berbicara di dalam gedung dpr mpr, saya rasa anda harus siap2 dilempari botol aqua, dan kalo anda tdk sigap anda akan di tonjok oleh anggota dpr mpr yg lain, walaupun anda ini seorang Agung Laksono.

>Kalo anda seorang Presiden, tapi sy yakin org seperti anda tdk akan bisa jadi presiden....hikhiskhisksss.....paling mentok sampe kandidat saja...dan kandas pada saat kampanye karena semua orang kaget dgn pernyataan anda.
Sorry nih rekan2 smer for the first time saya berkata yg tdk semestinya kepada sesama SM, ya lebih spesifik lagi sy melakukannya di topik ini, krn dari topik ini jugalah sy belajar banyak dr rekan2 smer bagaimana bisa menjadi pembicara yg baik, walaupun belum tentu di kehidupannya blm tentu dia sendiri melaksanakannya, yg bisa dibilang berbicara itu gampang, tapi pelaksanaannya belakangan. ya bisa lebih cocok kita bilang MUNAFIK. Ibarat kalo kuliah, teorinya matakuliah pancasila sih dapat A+, tapi pelaksanaannya blm tentu.

>Kalo anda seorang SMers, paling yg baca ini cuma bisa geleng2 kepala, tapi tdk berani komentar apa2, karena rata2 yg ikut nimbrung di topik ini sdh munafik ngomongnya. Moga2 sih diluar dr topik ini sudah kembali ke asal lagi, tdk munafik lagi ngomongnya. .......hikhiksshiksss...sorry sekali lagi....sorryy. Tapi masih ada juga rekan2 SMers yg ikut nimbrung di topik ini yg bijaksana, dan justru sy sangat menghargainya....terima kasih banyak. Mr. X

TERBUKTI kan, sy yakin dgn kata2 pak Toms diatas pasti ada yg tidak setuju, tapi karena udah kepalang tanggung pro suggestion penggunaan pertamax . jadi cuma bisa diem aja. dan tutup mata gak kebaca.
Dan TERBUKTI JUGA sampe tanggal 15juli 2005 jam segini 3.10 dinihari..... kurang lebih sdh 19jam (hampir 24jam) dari postingan anda, tdk ada yg menanggapi tulisan anda ini.... seperti biasalah kata saya.....KEMUNAFIKAN di topik ini …..borok akan ditutupi dan yg keliatan bagus akan dikeluarkan.....


Back to topic, bagaimana anda bisa berpikir segitu hebatnya, bisa menganjurkan berapapun tingkatan RON tdk boleh memakai premium yg disubsidi kepada seluruh rakyat indo? .....waduuuuuhhhhhh, saya juga udah gak bisa ngomong apa2 lagi nih dgn kalimat ini.....sy cuma bisa geleng2 kepala.......hikhikhsikssss

Mungkin sebelum anda melangkah lebih jauh mencapai target seluruh rakyat indo, mungkin lebih baik anda memulainya dari keluarga anda, saudara2 anda, kolega2 anda, bagaimana tanggapan mereka. sblm anda menasehati rakyat indo.....hikhikhikssss....silahkan saja kalo memang anda bisa melaksanakannya.....hikikhiksss....

Pak, Bapak bilang saya superhero, superman, terserah saja :)
Yang jelas saya sudah pernah berhitung sendiri, dan hitungan saya tersebut sampai pada satu kesimpulan, bahwa duit yang dikeluarkan akan tidak jauh berbeda kalau saya terus pakai pertamax.

Dari perhitungan di atas Serena yang 2.000 cc saja beda Rp. 130.000 per bulan, apalagi mobil saya yang cuma 1.500 cc :)

Idealis??? Sok jago??? Sok Pahlawan???
Terserah tanggapan netter deh
Yang jelas semua orang ada harganya sendiri-sendiri :)
Dan gak mungkin dengan Rp. 130.000 sebulan saya jual idealisme saya :)

Ini cuma perdebatan di forum saja sudah begitu panasnya, apalagi kalau di luaran sana :)
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Menghemat BBM secara nasional - baik atau tidak?
TENTU BAIK! Dan berikutnya adalah tips2 dari SMers.
carstensz30 wrote: - pake mobil seperlunya saja, jika hanya radius dekat2 rumah & sendirian or ama istri aja & cuaca memungkinkan, khan bisa pake sepeda motor.
- maksimalkan kapasitas mobil dgn jumlah penumpang, misalnya kalo emang cuman pergi sendiri aja, ga perlu bawa mobil yg segede bagong.
- merencanakan perjalanan lebih baik, hindari rute2 macet, sebisa mungkin hindari keluar pake mobil pas jam2 sibuk.
- ikuti cara mengemudi yg hemat bbm, jgn mudah terpancing utk bejek gas mulu
- usahakan pakai transportasi umum, misal kalo mau berlibur ke bali, ya ga usah bawa mobil sendiri. cukup pake pesawat udara, ntar di bali-nya baru sewa mobil, pasti lebih murah lho.
handling wrote: --segala pemakaian ac dibatasin cuma malam hari , kalo pagi start jam 6-7 ac sudah dimatikan
- Cuci baju dibatasin tidak tiap hari demi penghematan listrik dan air;
- pompa air sudah di set bekerja sesuai jadwalnya.
Saya tambahkan lagi:
- Pemakaian ac waktu malam hari diset timer off pada jam 2 pagi :)
- Pada saat macet dan jika rutenya memungkinkan, pakai busway saja :cry:
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

Waduh kog jadi makin banyak yg kepancing ama thread ini tmsk gue hehehe... :lol:

Pada dasarnya gue setuju ama Mr. Handling bahwa penghematan tidak harus dilakukan untuk BBM aja bisa di hal2 yg lain. Tapi Mr. Conan membahas penghematan dlm hal BBM krn forum ini berhubungan erat dgn otomotif yg notebene butuh BBM. So Mr. Handling dan Mr. Conan, keduanya betul hanya mereka melihat/membahas dari 2 sudut pandang yg berbeda, betul gak guys??

Sekali lagi saran/argumen2 yg disampaikan oleh Mr. Conan, Mr. Toms dan rekan2 lain yg pentingnya penggunaan pertamax bagi kendaraan yg emang minum pertamax adalah wajar dan itu cuman himbauan aja biarpun rada memaksa argumennya hehehe... :lol:

Jadi bagi Mr. Szli dan Mr. Handling, kalian juga gak perlu sewot hanya gara2 tetap makai premium. Just go ahead what do want u to do, ini kan hanya sekedar himbauan bukan pemaksaan. Dan gue rasa bukan sepatutnya penikmat subsidi salah sasaran yg disalahkan. Yg harus dicorrect shrsnya adalah regulasi yg ngatur BBM ini. Emang bener kondisi keuangan negara kritis gara2 minyak mentah harganya melangit sedangkan subsidi BBM tetap berjalan. Udah tao gitu napa pemerintah diem aje, bikin aturan ini itu yg kadang tidak memenuhi tujuan yg diinginkan. Daripada pusing2 kan mending regulasi BBM diatur kembali, misalkan premium untuk angkutan umum tetap disubsidi, dan untuk premium untuk kendaraan pribadi pelan2 dicabut disesuaikan dgn harga pasaran. Dgn begitu orang2 (pemilik kend. pribadi) tidak perlu pakai dihimbau dan dipaksa akan dgn sendirinya melakukan penghematan secara BBM scr otomatis.
Ini udah sifat umum manusia, gak percaya, coba aja misal 1 paket KFC harganya Rp 5000 kita biasa makan misalkan seminggu 2 kali, trus mendadak harganya naik jadi Rp 10000, yg ada dipikiran kita pasti yg pertama adalah penghematan mungkin makan KFC nya dikurangi jadi seminggu/ 2minggu sekali.
Kalo kita paham psikologis manusia, cara gampang rubah aja regulasi BBM, gak perlu pake aturan2 lain yg aneh yg jadinya tidak tepat sasaran. Dgn regulasi yg benar orang2 pasti melakukan langkah penghematan dgn sendirinya, pemerintah juga gak perlu cape2 pakai himbau sana sini, dan yg jelas tepat sasaran krn dpt menghemat BBM dlm jumlah signifikan.

So kalo Mr. Conan memberi contoh kijangnya sekarang pake pertamax ya itu contoh yg bagus, tapi gue yg juga punya kijang ya gak bakal ngikutin jejak Mr. Conan. bagi gue tidak ada benefitnya kijang minum pertamax. Lain ceritanya kalo emang rekomendasi pabriknya kudu pake pertamax.

En sekedar saran buat rekan2 lain terutama Mr. Toms jangan buat batasan2 secara subyektif misal mobil harga 200 jt keatas atau mobil semua RON kudu pake pertamax, batasan dan asumsi2 yg u pake belum tentu sesuai bagi rekan yg lain. Bukannya ide penghematan dr Mr Toms salah, bagus kalo nurut gue, tapi kalo dipakai batasan2 subyektif spt diatas gue juga gak setuju, gak heran kalo Mr. Szli dan Mr. Handling jadi sewot. Berikan argumentasi secara obyektif.

So, just enjoy this thread hehehe... :mrgreen:
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.