Hal hal yang perlu diperhatikan dalan modifikasi mesin Turbo Diesel
Posted: Thu Aug 24, 2017 18:16
As subject
Mengingat semakin ramai-nya modif mesin TurboDiesel baik dengan Piggyback dan skg ramai dengan re-map ECU.......maka sebetulnya ada bbrp hal hal yg perlu kita perhatikan juga dalam mencari keseimbangan antara Performa mesin dan juga menjaga keawetan mesin & Turbocharger
Tulisan ini berlaku General karena Re-Map ECU ini makin lama makin meluas dgn cukup cepat, bukan hanya semata2 oleh bengkel A / bengkel B saja.....tapi sy perhatikan ada bengkel2 yg dulu cuman lakukan servis mobil skg pun ada yg mulai membuka layanan Re-Map ECU (saya pernah liat di media komunitas lain, bukan di SM)
Dan banyaknya silent reader di SM ini, mudah2 an sharing saya dapat bermanfaat bagi banyak user
Okeh secara singkatnya saja, jika Power dan Torsi mesin TurboDiesel kita tingkatkan, ada baiknya kita lakukan juga langkah2 preventif sbb :
1. Gunakan pelumas Full Synth baik utk oli mesin / ATF atau oli transmisi manual.
2. Install ATF cooler tambahan utk Diesel matic (Kecuali mobil2 yg aslinya ATF cooler udah model radiator kecil spt di AN PJS / Everest 2500 TDCi)
DC ATF cooler kisaran Rp. 1,5 - 1,9 jt saja
3. Fuel Cooler utk mobil2 yg aslinya belum ada Fuel Cooler.
Fuel Cooler akan sgt terasa bagi user yg sering nyetir 2 jam / lebih non stop
Dgn Piggy / Re-Map dimana pressure CRD dinaikkan, solar menjadi lebih panas lagi, Fuel Cooler mendinginkan solar yg kembali ke tangki, sebab solar yg kelewat panas akan kehilangan densitas-nya
DC Fuel Cooler sekitar Rp. 550 - 600 rb saja (utk F C yg ori Toyota)
4. Free flow air filter
Agar volume udara masuk lebih lancar, karena pada Diesel = more oxygen means more Power and lower EGT (Exhaust Gas Temprature)
Kecuali user2 yg sering lewat daerah yg sgt Dusty
5. Free flow Exhaust
Down pipe dengan Katalik ganti dengan pipa plong karena katalik lama2 akan mampat akibat kadar sulphur solar kita
Free flow exhaust system also promotes lower EGT
6. EGT meter (Exhaust Gas Temp meter)
Bagi yg naik horsepower dan kaki bengis, EGT meter sgt disarankan
Utk yg kaki bengis biar hp naik dikit pun tetap sgt disarankan pasang
Karena JAHAT-nya mekanisme pembakaran Diesel itu = semakin banyak BBM disembur, power makin enak, lari makin enak dan tanpa kita sadari tahu2 EGT sudah melejit sangat tinggi (utk mesin2 yg udah Piggy / Re-Map)
EGT juga bersifat dinamis, mobil setir sendiri vs isi 6 orang........higher load = EGT lebih cepat naik.
Sedangkan Turbocharger (terutama VGT / VNT) sangat riskan jika sering "dipanggang" above 700 deg C dalam waktu lama.......kalo Turbo Konvensional non VGT ya bbrp ada yg kuat gempuran suhu sampe 950 deg C (misal IHI RHF4 / Mitsu TD-04).
EGT sgt tinggi yg sering berkepanjangan juga ada riskan thd Cylinder head. (tergantung kualitas material mesin)
Set alarm di 600 deg C jika sensor di Downpipe dan 700 deg C jika sensor di manifold Turbo
DC EGT meter start dari 1,3 - 1,5 jt maybe (pake Shadow aja udah cukup)
Kecuali bbrp mobil Diesel yg udah dilengkapi Lambda sensor spt Hyundai i20 CRDi maka dia bisa di remap scr khusus.....AFR fuel balik std jika Exh Temp melebihi sekian x00 deg C (Call om Satria for details)
7. EGR (Exh Gas Recirc)
Ini bisa dimatikan via Re-Map
Jadi skg gak butuh tutup EGR lagi
8. Solar yg berkualitas / additip solar dgn lubricity agent, utk pelumasan pompa injeksi
9. Pada saat tuning / Trial run, pasang Boost meter, utk mengetahui bacaan boost maksimum after piggy / Re-Map, utk pastikan boost gak overlimit saat mesin run under heavy load (di Dyno / di jalan).........setelah pastikan semua aman, boost meter bisa dilepas.
10. Jika mobil kita memiliki intake yg mengarah ke rongga spakbor, boleh coba dibuatkan belalai dr balik Grill menuju rongga spakbor, agar aliran udara sejuk menuju mesin lebih lancar.....better reponse & promotes lower EGT too (opsi boleh dilakukan / boleh tidak)
Demikian hal hal yang sebaiknya diperhatikan jika mobil TurboDiesel kita sudah mengalami peningkatan tenaga
Beberapa catatan jika modifikasi memasuki tahap lanjut spt penggantian saluran intercooler dgn pipa keras / penggantian Intercooler yg lebih besar :
Install Boost Meter utk memonitor jika misal ada terjadi kebocoran di piping / sambungan.
Mengenai Turbo Timer :
Tidak perlu
Oli mesin full syn jauh lebih penting
Nyetir santai 5 menit sebelum parkir
Hal hal lain spt suspensi dan rem, alangkah baiknya ditingkatkan juga seiring naiknya Power mesin, bisa disesuaikan dengan budget user
Demikian sharing dari saya, berdasarkan pengalaman & pengamatan jangka panjang di Diesel CRD jadoel dgn Piggyback (coba sana sini) + meters & OBD2 meter juga
Salam Fun to drive dan mesin awet
* Bukan sales perf parts / accesories *
* Jika ada yg dirasa kurang, monggo tambahkan.......thank you *
Mengingat semakin ramai-nya modif mesin TurboDiesel baik dengan Piggyback dan skg ramai dengan re-map ECU.......maka sebetulnya ada bbrp hal hal yg perlu kita perhatikan juga dalam mencari keseimbangan antara Performa mesin dan juga menjaga keawetan mesin & Turbocharger
Tulisan ini berlaku General karena Re-Map ECU ini makin lama makin meluas dgn cukup cepat, bukan hanya semata2 oleh bengkel A / bengkel B saja.....tapi sy perhatikan ada bengkel2 yg dulu cuman lakukan servis mobil skg pun ada yg mulai membuka layanan Re-Map ECU (saya pernah liat di media komunitas lain, bukan di SM)
Dan banyaknya silent reader di SM ini, mudah2 an sharing saya dapat bermanfaat bagi banyak user
Okeh secara singkatnya saja, jika Power dan Torsi mesin TurboDiesel kita tingkatkan, ada baiknya kita lakukan juga langkah2 preventif sbb :
1. Gunakan pelumas Full Synth baik utk oli mesin / ATF atau oli transmisi manual.
2. Install ATF cooler tambahan utk Diesel matic (Kecuali mobil2 yg aslinya ATF cooler udah model radiator kecil spt di AN PJS / Everest 2500 TDCi)
DC ATF cooler kisaran Rp. 1,5 - 1,9 jt saja
3. Fuel Cooler utk mobil2 yg aslinya belum ada Fuel Cooler.
Fuel Cooler akan sgt terasa bagi user yg sering nyetir 2 jam / lebih non stop
Dgn Piggy / Re-Map dimana pressure CRD dinaikkan, solar menjadi lebih panas lagi, Fuel Cooler mendinginkan solar yg kembali ke tangki, sebab solar yg kelewat panas akan kehilangan densitas-nya
DC Fuel Cooler sekitar Rp. 550 - 600 rb saja (utk F C yg ori Toyota)
4. Free flow air filter
Agar volume udara masuk lebih lancar, karena pada Diesel = more oxygen means more Power and lower EGT (Exhaust Gas Temprature)
Kecuali user2 yg sering lewat daerah yg sgt Dusty
5. Free flow Exhaust
Down pipe dengan Katalik ganti dengan pipa plong karena katalik lama2 akan mampat akibat kadar sulphur solar kita
Free flow exhaust system also promotes lower EGT
6. EGT meter (Exhaust Gas Temp meter)
Bagi yg naik horsepower dan kaki bengis, EGT meter sgt disarankan
Utk yg kaki bengis biar hp naik dikit pun tetap sgt disarankan pasang
Karena JAHAT-nya mekanisme pembakaran Diesel itu = semakin banyak BBM disembur, power makin enak, lari makin enak dan tanpa kita sadari tahu2 EGT sudah melejit sangat tinggi (utk mesin2 yg udah Piggy / Re-Map)
EGT juga bersifat dinamis, mobil setir sendiri vs isi 6 orang........higher load = EGT lebih cepat naik.
Sedangkan Turbocharger (terutama VGT / VNT) sangat riskan jika sering "dipanggang" above 700 deg C dalam waktu lama.......kalo Turbo Konvensional non VGT ya bbrp ada yg kuat gempuran suhu sampe 950 deg C (misal IHI RHF4 / Mitsu TD-04).
EGT sgt tinggi yg sering berkepanjangan juga ada riskan thd Cylinder head. (tergantung kualitas material mesin)
Set alarm di 600 deg C jika sensor di Downpipe dan 700 deg C jika sensor di manifold Turbo
DC EGT meter start dari 1,3 - 1,5 jt maybe (pake Shadow aja udah cukup)
Kecuali bbrp mobil Diesel yg udah dilengkapi Lambda sensor spt Hyundai i20 CRDi maka dia bisa di remap scr khusus.....AFR fuel balik std jika Exh Temp melebihi sekian x00 deg C (Call om Satria for details)
7. EGR (Exh Gas Recirc)
Ini bisa dimatikan via Re-Map
Jadi skg gak butuh tutup EGR lagi
8. Solar yg berkualitas / additip solar dgn lubricity agent, utk pelumasan pompa injeksi
9. Pada saat tuning / Trial run, pasang Boost meter, utk mengetahui bacaan boost maksimum after piggy / Re-Map, utk pastikan boost gak overlimit saat mesin run under heavy load (di Dyno / di jalan).........setelah pastikan semua aman, boost meter bisa dilepas.
10. Jika mobil kita memiliki intake yg mengarah ke rongga spakbor, boleh coba dibuatkan belalai dr balik Grill menuju rongga spakbor, agar aliran udara sejuk menuju mesin lebih lancar.....better reponse & promotes lower EGT too (opsi boleh dilakukan / boleh tidak)
Demikian hal hal yang sebaiknya diperhatikan jika mobil TurboDiesel kita sudah mengalami peningkatan tenaga
Beberapa catatan jika modifikasi memasuki tahap lanjut spt penggantian saluran intercooler dgn pipa keras / penggantian Intercooler yg lebih besar :
Install Boost Meter utk memonitor jika misal ada terjadi kebocoran di piping / sambungan.
Mengenai Turbo Timer :
Tidak perlu
Oli mesin full syn jauh lebih penting
Nyetir santai 5 menit sebelum parkir
Hal hal lain spt suspensi dan rem, alangkah baiknya ditingkatkan juga seiring naiknya Power mesin, bisa disesuaikan dengan budget user
Demikian sharing dari saya, berdasarkan pengalaman & pengamatan jangka panjang di Diesel CRD jadoel dgn Piggyback (coba sana sini) + meters & OBD2 meter juga
Salam Fun to drive dan mesin awet
* Bukan sales perf parts / accesories *
* Jika ada yg dirasa kurang, monggo tambahkan.......thank you *