Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Forum untuk mengobrol hal-hal bebas.
Bisa dibuka oleh visitor dan member.

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

iwing
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1397
Joined: Tue Feb 23, 2016 2:09

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by iwing »

kalo menurut saya, oli yang waras itu oli yang sesuai primbon pabrikan dan pakai oli asli kasta tertinggi dari pabrikan ternama, seperti exxonmobil, pertamina, total, de el el

:ngacir:
snoepje
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 214
Joined: Sun Jul 31, 2016 7:30

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by snoepje »

sucahyo wrote: Thu Sep 05, 2019 1:50 Om, kan saya sudah tanya dari beberapa halaman yang lalu. Saya sudah posting rekomendasi saya fastron techno + minyak goreng. (Untuk yang nggak tahu, fastron techno itu pilihan kekentalan nggak cuma 15W50 saja. Ada pilihan kekentalan yang lain juga.) Itu dibilang nggak waras.
Nanya dong om,

Alasan pilih fastron techno 15W50 campur minyak goreng apa ya ?
Misalkan diisi fastron techno 10W40 campur minyak goreng apa langsung jadi kasar mobilnya ?

Pernah coba dicampur dengan VCO (Virgin Coconut Oil) nggak om ?
kan infonya diproses tanpa suhu tinggi, mungkin aja lebih bagus.
sucahyo
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 498
Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by sucahyo »

iwing wrote: Thu Sep 05, 2019 2:38 kalo menurut saya, oli yang waras itu oli yang sesuai primbon pabrikan dan pakai oli asli kasta tertinggi dari pabrikan ternama, seperti exxonmobil, pertamina, total, de el el

:ngacir:
ternama itu relatif. Pilihan oli itu sepertinya karena om tahu produk mereka bagus.

Saya pernah coba oli merek ternama banget. Jadi sponsornya MotoGP. Repsol Honda. Tapi pernah cobain Repsol 20W50 nggak memuaskan. Bahkan menurut saya kalah sama Evalube Pro 10W30.

Menurut saya terkenal nggak menjamin olinya baik.

Seandainya ditawari oli berikut bakal tertarik tidak?

Deltalube 757 Premium 10W30
Proteksi Luar Biasa Untuk Teknologi Mesin Terkini

Deltalube menggunakan zat aditif spesial untuk menjaga komponen mesin dari gesekan dan membersihkan mesin agar terhindar dari keausan.Semua bahan yang digunakan telah melampaui standar API SERVICE SN untuk mobil bensin transmisi manual atau matic.
Oli juga disebut pakai aditif Amerika:
Andalkan Bahan Aditif dari AS, Deltalube Agresif Garap Pasar Pelumas Mineral-Based

Menurut saya API SN atau pakai aditif amerika tidak cukup. Oli tersebut tidak menarik untuk saya. Masih harus dicoba sendiri. Saya belum coba sih, cuma tadi ada yang tanya pendapat saya soal oli ini. Lihat penjelasannya jadi ingat Top 1. Top 1 kan aditifnya (bukan olinya) memang beneran dari US. Sampai pabrik aditifnya dapat penghargaan dari negara bagian california sebagai eksportir dengan nilai uang yang besar.

Top 1 itu di Indonesia pernah terkenal banget. Tapi apa olinya bagus?
snoepje wrote: Thu Sep 05, 2019 2:40
sucahyo wrote: Thu Sep 05, 2019 1:50 Om, kan saya sudah tanya dari beberapa halaman yang lalu. Saya sudah posting rekomendasi saya fastron techno + minyak goreng. (Untuk yang nggak tahu, fastron techno itu pilihan kekentalan nggak cuma 15W50 saja. Ada pilihan kekentalan yang lain juga.) Itu dibilang nggak waras.
Nanya dong om,

Alasan pilih fastron techno 15W50 campur minyak goreng apa ya ?
Misalkan diisi fastron techno 10W40 campur minyak goreng apa langsung jadi kasar mobilnya ?

Pernah coba dicampur dengan VCO (Virgin Coconut Oil) nggak om ?
kan infonya diproses tanpa suhu tinggi, mungkin aja lebih bagus.
Saya sudah coba fastron techno 10W40 dan 15W50. Yang 10W40 cukup lumayan. Nggak bikin kasar mesin juga. Kalau untuk mobil nggak masalah. Untuk motor yang nggak dipakai ekstrem cocok juga.

Alasan saya pilih yang 15W50 itu adalah karena harganya lebih murah. Dan menurut saya kekentalan seperti itu nggak membuat mesin rusak. Beberapa pabrikan masih pakai acuan macam berikut ini untuk kekentalan oli:
Image

Sementara itu saya pernah mengukur suhu bagasi motor dipakai sebentar lewat jalan yang teduh saja suhunya sudah 36 derajat. SAE 30 jelas tidak memadai. Pakai SAE 40 mungkin mepet kalau dipakai macet panas panas siang hari.

Tapi memang ada juga mobil yang protes kalau diberi oli yang melebihi dari yang diminta. Saya disini tidak mengajak pakai oli kental tapi mengajak untuk cari oli yang berkualitas. Nggak mau pakai aditif minyak goreng silahkan. Tapi jangan sampai oli yang dipakai sekarang secara pelicin kalah sama yang ditambahi dengan minyak goreng.

Kualitas berbeda maka daya licin berbeda walau kekentalan sama persis.

Maaf nggak paham VCO. Tapi saya tidak menyarankan minyak kelapa (tanpa sawit). karena lebih mudah beku daripada minyak kelapa sawit. Tidak menyarankan minyak kelapa sawit yang cuma satu kali penyulingan.
snoepje
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 214
Joined: Sun Jul 31, 2016 7:30

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by snoepje »

sucahyo wrote: Thu Sep 05, 2019 6:07
Sementara itu saya pernah mengukur suhu bagasi motor dipakai sebentar lewat jalan yang teduh saja suhunya sudah 36 derajat. SAE 30 jelas tidak memadai. Pakai SAE 40 mungkin mepet kalau dipakai macet panas panas siang hari.
Kalo dari label oli fastron techno sendiri, di bagian extreme temperature protection, yang 10W40 malah lebih banyak bintangnya dibanding yang 15W50 om.
sucahyo wrote: Thu Sep 05, 2019 6:07
Tapi memang ada juga mobil yang protes kalau diberi oli yang melebihi dari yang diminta. Saya disini tidak mengajak pakai oli kental tapi mengajak untuk cari oli yang berkualitas.
Kalo dilihat dari jumlah bintangnya, berarti fastron techno 10W40 lebih berkualitas dari yang 15W50 dong om, bintangnya 4 semua dibanding yang 15W50 ada 3 bintangnya.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
Cloud
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 842
Joined: Tue Dec 05, 2006 0:46
Location: Yogyakarta

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by Cloud »

sucahyo wrote: Thu Sep 05, 2019 6:07 Saya pernah coba oli merek ternama banget. Jadi sponsornya MotoGP. Repsol Honda. Tapi pernah cobain Repsol 20W50 nggak memuaskan. Bahkan menurut saya kalah sama Evalube Pro 10W30.
Berarti kalau 20W50 harus dibandingkan dengan 10W30? kalau misalkan si repsol pakai yang 10W30, terus evalube pro pakai 20W50, bolehkah?
sucahyo
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 498
Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by sucahyo »

snoepje wrote: Thu Sep 05, 2019 7:16Kalo dari label oli fastron techno sendiri, di bagian extreme temperature protection, yang 10W40 malah lebih banyak bintangnya dibanding yang 15W50 om.

Image

Kalo dilihat dari jumlah bintangnya, berarti fastron techno 10W40 lebih berkualitas dari yang 15W50 dong om, bintangnya 4 semua dibanding yang 15W50 ada 3 bintangnya.
Sebelumnya saya sudah membahas 3 macam aditif. extreme temperature protection itu yang nomer 3, yang berfungsi saat suhu sangat sangat panas, saat oli tidak mampu melapisi permukaan logam yang bergerak. Kondisi ini terjadi pada saat beban berat.

pakai bintang lebih banyak sepertinya berarti kandungan aditif extreme pressurenya lebih banyak.

Kalau menurut profesor widman (saya disuruh baca ini sama suhu grup oli), aditif tersebut efek sampingnya adalah jadi makin mudah timbul deposit:
Selection of the Right Motor Oil for the Corvair and other Engines by Richard Widman
High loads of moly can be good for anti-wear, but also add to total ash content, fouling valves, and forming deposits. Total sulfated ash content needs to be restricted by limiting the amount organic-metallic additives to limit deposits.
Oleh karena itu saya kurang suka dengan yang aditif extreme pressurenya banyak. Jadi walau motor saya motor matik (yang biasanya encer), saya menghindari pakai oli matik karena mereka pakai aditif molibdenum. Biasanya oli makin encer ditambahi aditif moly makin banyak.

Biasanya cirinya aditif extreme pressure adalah kalau mesin panas baru jadi senyap. ada yang harus nunggu mesin menyala 15 menit baru terasa efeknya. Kalau aditif kategori pertama efeknya instan. Mesin dingin pun sudah melindungi:
Image

ini ilustrasi pelumasan yang terjadi pada saat kendaraan dijalankan, saat rpm rendah sekali akan lebih mudah logam langsung gesek dengan logam. Saat rpm tinggi oli akan melapisi di antara kedua logam (sampai taraf tertentu):
Image

Ini beda efek dari keduanya:
Image


beda dari ketiga kategori yang sebelumnya:
Image


Cloud wrote: Thu Sep 05, 2019 7:28
sucahyo wrote: Thu Sep 05, 2019 6:07 Saya pernah coba oli merek ternama banget. Jadi sponsornya MotoGP. Repsol Honda. Tapi pernah cobain Repsol 20W50 nggak memuaskan. Bahkan menurut saya kalah sama Evalube Pro 10W30.
Berarti kalau 20W50 harus dibandingkan dengan 10W30? kalau misalkan si repsol pakai yang 10W30, terus evalube pro pakai 20W50, bolehkah?
Bukan begitu maksudnya, dari sisi perlindungan terhadap mesin, normalnya oli 10W30 itu lebih lemah perlindungannya dari oli 20W50. Kalau sampai terjadi sebaliknya maka yang 20W50nya parah banget.

Oli terlalu encer itu tidak bisa melindungi mesin
Got used to ILSAC GF-5? Well, get ready for ILSAC GF-6
“There is a thin line between fuel economy and wear and tear,” says Liqui Moly’s Kuhn. “An oil [that is] too thin is not able to lubricate properly anymore, so a further viscosity decrease is not an option for older engines.
waterlo
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 159
Joined: Sat Nov 26, 2016 6:44

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by waterlo »

sucahyo wrote: Wed Aug 28, 2019 1:55 Suara mesin sama suara knalpot standar keras mana kalau dibleyer ?

Bisa jadi harus ganti rantai keteng karena olinya nggak sip.
motor mana yang kalo udah 5 tahun lebih, ketengnya ga perlu diganti? bukan masalah oli, emang lifetime nya kali. emang pake migor memperpanjang usia ganti keteng motor saya gitu?? wakakakaka....
gobale
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 599
Joined: Thu Sep 25, 2008 1:20

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by gobale »

sucahyo wrote: Tue Sep 03, 2019 12:08 yang paling sampah dari yang sudah coba: AHM MPX2 (idemitsu) dan X-Ten (dijual di planet ban, ngakunya oli ester)
saya pakek ni Xten 10w40 di yamaha mio butut pegawai....beneran jadi halus suaranya...piye ?
User avatar
marmut
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 11025
Joined: Wed Oct 16, 2013 6:27
Location: tangerang selatan

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by marmut »

gobale wrote: Mon Sep 09, 2019 4:44
sucahyo wrote: Tue Sep 03, 2019 12:08 yang paling sampah dari yang sudah coba: AHM MPX2 (idemitsu) dan X-Ten (dijual di planet ban, ngakunya oli ester)
saya pakek ni Xten 10w40 di yamaha mio butut pegawai....beneran jadi halus suaranya...piye ?

kuping anda salah om. ear-o-meter sucahyo lah yang paling benar.
sucahyo
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 498
Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by sucahyo »

waterlo wrote: Mon Sep 09, 2019 3:20
sucahyo wrote: Wed Aug 28, 2019 1:55 Suara mesin sama suara knalpot standar keras mana kalau dibleyer ?

Bisa jadi harus ganti rantai keteng karena olinya nggak sip.
motor mana yang kalo udah 5 tahun lebih, ketengnya ga perlu diganti? bukan masalah oli, emang lifetime nya kali. emang pake migor memperpanjang usia ganti keteng motor saya gitu?? wakakakaka....
saya baru tahu bahwa ganti rantai keteng untuk motor yang lebih dari 5 tahun itu dianggap normal untuk motor Honda. Biasanya pengguna matik Honda pada pakai oli MPX-2 semua, yang konon katanya oli paling cocok untuk matik Honda, yang menurut saya oli sampah.

Kalau rantai keteng anda umurnya nggak beda dengan pemakai motor Honda yang lain artinya oli mesin yang anda pakai nggak beda dari oli yang dipakai oleh pemilik matik Honda pada umumnya. Kalau oli anda lebih bagus, harusnya umur rantai keteng motor anda bisa lebih awet.

Pabrik mengklaim bahwa oli lebih bagus bikin mesin lebih awet. Apakah anda termasuk yang mentertawakan klaim pabrikan tersebut?

Itu sudah km berapa?


gobale wrote: Mon Sep 09, 2019 4:44
sucahyo wrote: Tue Sep 03, 2019 12:08 yang paling sampah dari yang sudah coba: AHM MPX2 (idemitsu) dan X-Ten (dijual di planet ban, ngakunya oli ester)
saya pakek ni Xten 10w40 di yamaha mio butut pegawai....beneran jadi halus suaranya...piye ?
Lega juga, ternyata ada yang bisa membedakan suara mesin halus dan tidak.

Pengalaman saya sama kok. Yang saya rasakan juga pertama sesudah ganti oli memang super sekali senyapnya. Mesin jadi terasa berat. Pagi hari mesin sampai mbrebet karena nggak kuat ngangkat saking kentalnya.

Yang bikin saya menyebut oli tersebut oli sampah adalah karena kekentalan oli cepat sekali berkurang. Terutama kalau dipakai jalan kencang.
Saat minggu pertama memang dipakai kencang sekalipun suara mesin masih senyap. Tapi minggu ketiga sudah beda. Suara mesin sudah kasar. Menurut saya itu karena aditif ok tapi bahan dasar olinya sampah.

Kalau bahan olinya bagus, kalau di hari pertama bikin mesin seperti di rem kalau pagi hari, maka seminggu kemudian harusnya tetap sama, seperti direm. Tapi Xten 10W40 itu seminggu kemudian, mesin nggak seperti direm lagi, malah lebih los.

Kalau dibandingkan dengan fastron techno 15W50 tanpa minyak goreng. Di hari pertama tarikan pakai Xten 10W40 jauh lebih berat. Di minggu keempat, yang fastron techno lebih konsisten kekentalannya dan suara mesin masih halus.

marmut wrote: Mon Sep 09, 2019 5:27
gobale wrote: Mon Sep 09, 2019 4:44
sucahyo wrote: Tue Sep 03, 2019 12:08 yang paling sampah dari yang sudah coba: AHM MPX2 (idemitsu) dan X-Ten (dijual di planet ban, ngakunya oli ester)
saya pakek ni Xten 10w40 di yamaha mio butut pegawai....beneran jadi halus suaranya...piye ?

kuping anda salah om. ear-o-meter sucahyo lah yang paling benar.
testimoni itu membuktikan bahwa ada member sini yang bisa membedakan suara mesin halus dan kasar.
gobale
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 599
Joined: Thu Sep 25, 2008 1:20

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by gobale »

sampe sekarang masih normal2 aja tuh suaranya, halus, ga ada bedanya udah sebulan, jadi kesimpulan saya pribadi ya ini bukan olie sampah...just another lubricant for motorcycle...
sucahyo
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 498
Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by sucahyo »

gobale wrote: Mon Sep 09, 2019 7:18 sampe sekarang masih normal2 aja tuh suaranya, halus, ga ada bedanya udah sebulan, jadi kesimpulan saya pribadi ya ini bukan olie sampah...just another lubricant for motorcycle...
Ok. Semoga itu bukan karena kualitas yang nggak konsisten.
DOHC
Full Member of Mechanic Master
Full Member of Mechanic Master
Posts: 26915
Joined: Sat Jan 31, 2009 17:48
Location: in engine bay with carbonfibre as roof

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by DOHC »

marmut wrote: Mon Sep 09, 2019 5:27
gobale wrote: Mon Sep 09, 2019 4:44
sucahyo wrote: Tue Sep 03, 2019 12:08 yang paling sampah dari yang sudah coba: AHM MPX2 (idemitsu) dan X-Ten (dijual di planet ban, ngakunya oli ester)
saya pakek ni Xten 10w40 di yamaha mio butut pegawai....beneran jadi halus suaranya...piye ?


kuping anda salah om. ear-o-meter sucahyo lah yang paling benar.
Beli dmana mbah ntuh meter, mau ngetes genset ama pompa aer klurahan nehh
numpang lewat aja.... :ngacir: :ngacir:
nimoo
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 359
Joined: Sat Nov 14, 2015 14:13
Location: Jakarta
Daily Vehicle: nmax

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by nimoo »

DOHC wrote: Mon Sep 09, 2019 7:45
marmut wrote: Mon Sep 09, 2019 5:27
gobale wrote: Mon Sep 09, 2019 4:44

saya pakek ni Xten 10w40 di yamaha mio butut pegawai....beneran jadi halus suaranya...piye ?


kuping anda salah om. ear-o-meter sucahyo lah yang paling benar.
Beli dmana mbah ntuh meter, mau ngetes genset ama pompa aer klurahan nehh
X teen mah di PB om
sucahyo
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 498
Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by sucahyo »

gobale wrote: Mon Sep 09, 2019 7:18 sampe sekarang masih normal2 aja tuh suaranya, halus, ga ada bedanya udah sebulan, jadi kesimpulan saya pribadi ya ini bukan olie sampah...just another lubricant for motorcycle...
sebulan berapa km?
silentIm2
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 759
Joined: Mon Feb 02, 2015 3:47

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by silentIm2 »

Nih bule test minyak goreng, lengkap dengan tes lubrikasi. mengejutkan juga hasilnya, selama suhu ruangan normal, bukan di suhu dingin, pelumasan minyak goreng ternyata cukup baik dan tahan suhu tinggi (flash point 329 C). Tipikal oli mesin berkisar antara 215 C - 252 C.



Brarti sebagai base lubricant sebenarnya sudah cukup baik. Tinggal dikembangkan aditif2 yang cocok untuk minyak goreng.

Tapi ingat, minyak goreng ga mengandung aditif pelengkap yang membedakan oli mesin dari minyak mentah: deterjen, anti karat dan korosi, anti oksidan, basa alkali, molybdenum, aditif zinc, dispersant, anti foam, dll. Sehingga penambahan minyak goreng ke oli mendilusi oli mesin aslinya, sehingga membuat fungsi oli aslinya berkurang efektifitasnya.

Inilah mengapa sebaiknya tidak mencampur beberapa merek oli bersamaan. Aditif pada masing2 oli bisa tabrakan komposisinya, ada yang berlebihan aditifnya, ada yang kurang, atau malah bisa jadi tidak cocok.
Past: 1NZ-FE XP90, EX250-J, L15A GE8
Current: Z20 NLP C140
sucahyo
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 498
Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by sucahyo »

silentIm2 wrote: Tue Sep 10, 2019 15:18 Nih bule test minyak goreng, lengkap dengan tes lubrikasi. mengejutkan juga hasilnya, selama suhu ruangan normal, bukan di suhu dingin, pelumasan minyak goreng ternyata cukup baik dan tahan suhu tinggi (flash point 329 C). Tipikal oli mesin berkisar antara 215 C - 252 C.



Brarti sebagai base lubricant sebenarnya sudah cukup baik. Tinggal dikembangkan aditif2 yang cocok untuk minyak goreng.

Tapi ingat, minyak goreng ga mengandung aditif pelengkap yang membedakan oli mesin dari minyak mentah: deterjen, anti karat dan korosi, anti oksidan, basa alkali, molybdenum, aditif zinc, dispersant, anti foam, dll. Sehingga penambahan minyak goreng ke oli mendilusi oli mesin aslinya, sehingga membuat fungsi oli aslinya berkurang efektifitasnya.

Inilah mengapa sebaiknya tidak mencampur beberapa merek oli bersamaan. Aditif pada masing2 oli bisa tabrakan komposisinya, ada yang berlebihan aditifnya, ada yang kurang, atau malah bisa jadi tidak cocok.
Sip , setuju. tidak bisa pakai hanya minyak goreng saja tanpa ada tambahan apa apa.

Untuk oli lokal saya lebih cenderung menilai aditifnya terlalu minimalis atau mungkin malah nggak ada.
kompresorz
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5628
Joined: Sun Oct 28, 2012 4:58

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by kompresorz »

sucahyo wrote: Wed Sep 11, 2019 9:06
silentIm2 wrote: Tue Sep 10, 2019 15:18 Nih bule test minyak goreng, lengkap dengan tes lubrikasi. mengejutkan juga hasilnya, selama suhu ruangan normal, bukan di suhu dingin, pelumasan minyak goreng ternyata cukup baik dan tahan suhu tinggi (flash point 329 C). Tipikal oli mesin berkisar antara 215 C - 252 C.



Brarti sebagai base lubricant sebenarnya sudah cukup baik. Tinggal dikembangkan aditif2 yang cocok untuk minyak goreng.

Tapi ingat, minyak goreng ga mengandung aditif pelengkap yang membedakan oli mesin dari minyak mentah: deterjen, anti karat dan korosi, anti oksidan, basa alkali, molybdenum, aditif zinc, dispersant, anti foam, dll. Sehingga penambahan minyak goreng ke oli mendilusi oli mesin aslinya, sehingga membuat fungsi oli aslinya berkurang efektifitasnya.

Inilah mengapa sebaiknya tidak mencampur beberapa merek oli bersamaan. Aditif pada masing2 oli bisa tabrakan komposisinya, ada yang berlebihan aditifnya, ada yang kurang, atau malah bisa jadi tidak cocok.
Sip , setuju. tidak bisa pakai hanya minyak goreng saja tanpa ada tambahan apa apa.

Untuk oli lokal saya lebih cenderung menilai aditifnya terlalu minimalis atau mungkin malah nggak ada.
tkadang ada atpm olinya gonta ganti...tgantung pemenang tender spertinya...saya alami...

saya sering gonta ganti oli krn mana yg termurah atau diskon beli 3 gratis 1 di toda...

tapi msh aman....yang penting oli asli n baru minimal sesuai spek...



om sucahyo...oli lokal yang mana nih....

pertaminah.... :big_think:
outlaw
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 68
Joined: Wed Nov 14, 2012 1:46

Re: Fenomena campur minyak goreng ke oli mesin

Post by outlaw »

Minggu kemarin iseng jajal tambah migor sktr 100ml di motor jupi z ,krn rencana mggu depan (skrg ini) sdh waktunya Ganti oli mesin.
Hasil, mmg berasa lbh enteng tarikan Dan lbh agak halus mesin si jup,itu secara prasaan Saya.... jg kdg mlh jd sering ngerem seminggu itu saking enteng jd betot gas mulu,plus bau buangan knalpot agak gurih gimana gitu.... :big_biglaugh:

Sekarang sdh Ganti oli, ya balik normal lagi , semoga ga ada masalah dg mesin jupi