ang wrote: ↑Sat May 05, 2018 5:52
Sedang membandingkan kedua mobil ini..
Model yang dibandingkan adalah:
1.pajero sport dakar
2. trailblazer ltz
Silakan ikut polling dengan mempertimbangkan:
1. Performa mesin
2. Biaya perawatan
3. Kenyamanan kabin dan suspensi
4. Build quality
5. Konsumsi BBM
6. dll silakan ditambahkan faktor2 lain yang penting menurut Anda
Sebelum membaca ulasan saya, saya mau pesan 1 hal: yang populer dan laku di pasaran tidak selamanya bagus. Mereka hanya menang di brand yang sudah mengakar kuat di masyarakat. Apakah mobil yang tidak populer berarti jelek? Tidak juga, terlebih ANTB ini harganya paling murah diantara kompetitor lainnya dan blm lagi kalo ada diskon dan promo lainnya dengan kualitas dan fitur yg dimiliki dengan harga segitu. Sebagai calon sesama pengguna merk non pasaran, ada baiknya baca ulasan saya
Halo om semua. Saya ijin buat bikin sedikit ulasan pengguna Chevrolet Trailblazer 2017 yang kemarin kebetulan uda dipake jalan ke Pangandaran selama 3 hari 3 lalu maupun ke Batu-Banyuwangi tepatnya kawah Ijen selama seminggu 10 hari yang lalu dari Bandung. Dalem ulasan ini saya bakal nulis pengalaman yg perjalanan Bandung-Batu-Banyuwangi ya, termasuk ulasan selaku pengguna mobil ini selama setengah taun lebih.
Kesan pertama
Eksterior
Mobil ini bukan mobil yg populer kayak tetangga sebelah yg banyak nanyain mobil tsb, karena memang mobil ini bukan berlogo T, Tiga Berlian atau H tegak. Ya, karena ini adalah produk berlogo Dasi Kupu2 yang popularitasnya kurang karena bukan mobil Jepang. Sekilas mobil ini bentukan desain depannya bener2 mobil Amerika asli, mengotak dan padet berisi, sementara desain samping dan belakangnya menunjukan bahwa mobil ini tidak benar2 dibuat di Amerika. Ya, mobil ini dirakit di pabrik Chevrolet Thailand. Sudah ciri khas mobil Asia yang desainnya cenderung membulat dan kalem, beda dengan karakter rakitan Amerika yang terkesan kotak, padet dan kaku. Tapi itu bukan masalah berarti karena desainnya tidak menimbulkan kontroversi. Kalo liat lampu belakangnya, sekilas mirip seperti Mazda CX9, membulat, elegan, kurang serasi dengan lampu depan yg kotak dan berotot khas mobil Amerika. Mungkin apabila membicarakan mobil jaman now yang sudah serba LED dan HID, mobil ini minus lampu LED dan HID pada lampu depan (kecuali DRL nya sudah LED dan terang) sementara lampu belakang sudah LED, kecuali lampu sein nya dan lampu mundur serta fog lamp belakang (ada fog lamp belakang loh
). Namun, justru lampu bohlam depan cukup membantu apabila cuaca berkabut karena memang lampu bohlam memiliki pancaran panas untuk membelah kabut, pun begitu fog lamp depan dan belakang juga menggunakan bohlam.
Berlanjut ke bagian roda, mobil ini sudah dibekali pelek alloy ring 18 dengan ban Bridgestone H/T. Rasanya berganti pelek pun tidak akan terlalu signifikan perubahannya karena mobil ini memang sudah tinggi dan ruang rodanya yg luas jadi kurang bisa menampilkan kesan menggunakan pelek besar. Kecuali pake pelek 20 dan ban M/T. Mungkin bisa membantu.
Yang saya sayangkan disini adalah desain knalpotnya yang kurang elegan, nampak seperti tailpipe knalpot aftermarket jadi kurang kesan mewahnya. Memang sporti sih, cuma kurang mewah.
Interior
Begitu masuk kabin mobil ini, kesan pertama yg muncul adalah, mewah, lega, lapang, nyaman. Pun saat diduduki, busa jok ketiga baris mobil ini cukup empuk, bukan empuk sekali maupun terasa keras. Pas. Meskipun tingkat keempukan jok mobil ini terasa kentara pada jok penumpang baris kedua maupun ketiga, sementara jok pengemudi dan navigator(?) sedikit kaku, tapi masih nyaman untuk perjalanan selama berjam2 non stop kok. Keempukan jok mobil ini tidak diikuti dengan empuknya sandaran kepala yg terasa kaku dan keras sehingga terasa kurang nyaman untuk sandaran kepala. Duduk di mobil ini memang terasa sangat lega dan lapang. Tinggi saya 185 cm masih dapat selonjoran di mobil ini, pun begitu di bangku pengemudi dan navigator(?). Jok bangku keduanya dapat direbahkan sekitar 30 derajat atau bisa sedikit rileks, tidak dalam posisi tegak, sayangnya tidak bisa dimaju mundurkan. Bagaimana duduk di bangku ketiga mobil ini? Saya dengan tinggi 185 cm nyaris mentok dengan plafon, sementara kaki masi kesisa ruang sedikit untuk bisa gerak. Lucunya di tengah joknya ada semacam separator berupa tray utk nyimpen barang, sehingga memang disediakan pas utk 7 penumpang. Aksesibilitas ke jok belakang juga mudah, ckup menekan tuas diatas jok kedua maka akan otomatis terlipat dan terbuka. Jok elektrik tersedia hanya untuk pengemudi saja, sisanya masi manual.
Pintu depan mobil ini juga bisa otomatis buka tutup saat sedang dibuka, tujuannya supaya menutup pintu lebih ringan dan menyamakan tekanan udara dalam dan luar mobil. Selain itu mobil ini bisa dinyalakan mesinnya menggunakan remot yang tujuannya selain memanaskan mesin mobil tapi juga mendinginkan suhu dalam kabin karena AC juga otomatis menyala. Jangan kuatir mobil ini akan dicuri, sebab semuanya baik pintu, setir maupun transmisi berada dalam posisi terkunci. Hal lainnya yg bisa dilakukan lewat remot jarak jauh mobil ini adalah membuka semua kaca jendela penumpang hingga maksimal dengan cara menekam tombol unlock hingga kaca jendela terbuka. Tidak lain agar udara panas didalam juga terbuang.
Akomodasi
Mobil ini memang dilengkapi banyak cupholder tapi minus untuk tempat penyimpanan kartu layaknya mobil pada umumnya
. Untungnya ada kantung kangguru dibawah jok pengemudi untuk meletakan kartu tadi. Begitu juga kantung kangguru untuk baris kedua ada di belakang jok pengemudi dan penumpang depan. Sementara dibelakang ada kabinet kecil yg sudah menjadi standar (bukan aksesoris lagi) yang berguna untuk nyimpen chamois, lap, payung maupun racun dikala harus isi solar busuk (biarpun klaimnya aman minum solar busuk tetep aja ga tega
)
Kenyamanan
Mobil ini dari segi kenyamanan bisa dikategorikan baik mengingat mobil ini sangat nyaman untuk perjalanan luar kota selama berjam2 baik sebagai pngemudi maupun penumpang. Selain ditunjang dengan ergonomi duduknya yg baik, mobil ini ditunjang dengan sistem hiburan yg bisa dibilang baik, bahkan sangat baik dengan harga yang jauh dibawah kompetitornya. Terdengar berlebihan namun memang itu adanya. Selama ini, saya belum pernah menemukan mobil dengan audio standar namun nyaris mendekati mobil dengan audio bermerk, tapi saya rasa tidak akan melampauinya, maklum ini masi audio tidak berlabel dan bermerk. Tapi yang cukup mengejutkan adalah pengaturan audionya cukup lengkap, khususnya bagian equalizer maupun komposisi datangnya suara, samping maupun depan belakang. Di head unitnya tidak ada sistem navigasi namun bisa dihubungkan dengan Waze maupun Google Maps yang ada di HP dengan sistem bluetooth maupun kabel data dan sudah menunjang Android Auto dan Apple Car Play. Head Unit nya bisa terintrgrasi dengan ponsel anda sehingga bisa melakukan panggilan maupun menerima pesan baik WA maupun SMS. Yg sangat disayangkan adalah model antar mukanya nampak seperti (maaf) ponsel buatan Cina dengan kontras yg terlalu besar maupun pemilihan model antar mukanya seperti ponsel Cina jaman Blackberry yg banyak dibuat versi KW nya. Mobil ini juga sudah ada mini subwoofer nya yang berada di dasbor tengah dekat baki penyimpanan parfum dasbor. Itulah kenapa saya bisa bilang sistem audio mobil ini sangat baik dengan harga tersebut, karena audionya bisa menghadirkan mid bass melalui mini subwoofer nya, vokal yg jernih karena treble nya bisa di setel dan komposisi datangnya suara dibuat seperti sebuah theatre yakni fokus dari arah depan, meskipun bisa diatur lagi sedemikian rupa. Sayangnya, mobil ini sudah tidak menganut DVD player, hanya bluetooth, kabel data/USB maupun kabel AUX. Sayangnya lagi, peletakan port tersebut kurang ergonomis karena ada di dalam konsol tengah dan seringkali konsol tersebut kurang berguna karena terganjal oleh USB, kabel2 tadi dan tidak diberikan coakan sehingga kabel tersebut pasti terjepit oleh penutup konsol meskipun tidak sampai gepeng/benar2 terjepit.
Sayang mobil ini belum ada sunroof sehingga jadi kuramg ciamik. Mobil ini sudah double blower dengan disain rata plafon, sayang model pemutarnya mirip Chevrolet Spin, kurang mewah. Masih single zone. AC mobil ini sudah cukup dingin padahal suhu disetel di 23 derajat. Sementara untuk kekedapan kabin sendiri rasanya kurang baik apalagi di kecepatan tinggi. Suara ban maupun angin masih bisa masuk kedalam kabin. Pun begitu suara mobil ini yang cukup keras, kurang senyap untuk mobil diesel jaman now
Handling
Mobil ini bisa saya acungi jempol untuk mobil sebesar dan setinggi ini dalam kaitannya dengan manuverabilitas. Dibawa saat kecepatan tinggi di tol dan manuver mendadak karena mobil depan mendadak mengerem maupun saat menikung, mobil ini tidak begitu terasa limbung, terbukti penumpang tidak ada yang mabuk maupun pusing saat memasuki kelokan di sekitar Pujon, Jawa Timur dengan kecepatan 60-80 kmh. Mobil ini juga memiliki suspensi yg pas, tidak tralu empuk maupun terlalu keras, masih nyaman ketika harus menghajar trek batu di kawasan Blawan, dekat Kawah Ijen sana maupun jalam bergelombang di kawasan Pantura maupun Panselatan. Setir mobil ini juga sangat ringan saat memutar setir di kondisi berhenti, karena mobil ini menganut sistem kemudi elektris, bukan hidrolis lagi, namun saat kecepatan tinggi, stir otomatis menjadi berat demi alasan keamanan. Namun ada yg sedikit mengganjal, setiap melewati jalanan berlubang yg cukup dalam, ketika travel suspensi mencapai titik maksimum terdengar bunyi kluk kluk yg ckup mengganggu. Hingga saat ini tidak diketahui penyebabnya.
Keamanan
Mobil ini memiliki fitur keamanan yang menandingi bahkan melampaui mobil2 lain dengan harga yang jauh lebih mahal. Peranti rem cakram, stability control dan Traction Control sudah menjadi standar mobil ini, belum lagi adanya hill start assist yang pengoperasiannya secara otomatis tanpa menekan tombol apapun, dan hill descent control yg pengoperasiannya cukup menekan tombol saja, sangat membantu ketika berada di medan licin dan berlumpur. Fitur lainnya lane depature assist yang memberikan peringatan apabila melanggar pembatas marka, sebatas bunyi tut tut tut saja, tidak ada bantuan aktifnya, lalu Forward Collision Alert yang memberitahukan bahaya tabrakan dan dapat disetel jarak sensitivitasnya, berupa peringatan audio berupa tut tut tut dan visual berupa lampu yg dipantulkan ke kaca depan pengemudi yg sangat terang bahkan di siang hari dan peringatan di MID pengemudi. Kadang suka parno sendiri kalau nyetir malem, di depan padahal kosong eh tau2 nyala peringatannya. Nah loh, tadi itu emang mau nabrak apa
Lalu ada sensor titik buta yang berada di spion berupa lampu LED terang yang memberitahukan ada kendaraan disamping mobil. Untuk fitur mundurnya ada kamera parkir biasa dengan bantuan garis yang bisa berbelok mengikuti arah stir dan akan muncul peringatan apabila ada orang mendekat dari samping atau ketika objek tersebut sudah cukup dekat. Kamera tadi cukup jelas bahkan di kegelapan malam. Kemudian setiap sabuk pengaman memiliki sensor apabila saat berjalan terdapat sabuk pengaman yg lepas, akan muncul di indikator berupa peringatan dan suara seperti perimgatan di pesawat terbang. Cukup elegan. Jendelanya juga sudah menganut sensor terjepit meskipun baiknya hati2 daripada kurang kerjaan nyobain fitur yg kurang berfaedah ini
fitur keselamatan lainnya adalah Grade Braking System yakni berupa engine brake otomatis tanpa harus menurunkan persneling pada mode manual saat mobil terdeteksi berada di turunan panjang dan curam. Akan muncul juga di indikator apabila sistem ini aktif. Sayang mobil ini hanya menganut 3 airbag saja, sama seperti VRZ dulu, padahal jelas ada slot untuk air bag nya.
oh iya, rem tangannya masih manual, tapi biarlah, rasanya kok lebih percaya feeling narik dari otot sendiri daripada yg elektris
Performa
Nah ini dia, gimana soal performanya. Kalau lihat di spesifikasinya, memang mobil ini termasuk yg tertinggi tenaga dan torsinya, bagaimana saat jalan? Minggu lalu, jalan dengan 5 penumpang dengan muatan belakang penuh koper, tas dan makanan, mobil ini sangat mudah nyusul bus yg lagi nyusul truk di depannya (jadi 3 mobil makan jalan karena sejajar nyamping, maaf om
) dan yg rada kontroversial, nyalip mobil hitam plat AB taun 2017 awal *sebut saja mobil SUV udah VGT ber sunroof 8 speed dan banyak lalu lalang di jalan* kebetulan waktu itu udah malem dan di jalur selatan Jalan Daendels. Pikir saya nih orang ngajak sparing nih *maaf om
lumayan panas juga waktu itu plus penumpang lagi pada tidur, hebat juga nih penumpang, diajak ngebut tapi tidurnya tetep anteng
sempet make tiptroniknya mobil ini karena di putaran atas mobil ini slalu pengen pake gigi paling tinggi, alhasil sering hilang momen saat mau nyusul mobil ini. Posisi saya bertahan di depan mobil tadi dengan jarak kurang lebih se mobil Suzuki Karimun Wagon R sejauh 8 kiloan sampe udah mulai masuk jalan kampung agak padat, kami sama2 pelan jalannya dan akhirnya pisah, saya jalan lurus dia belok kiri arah kota, gak lupa saling kasih klakson tanda salut
mobil ini sanggup dibawa 190 Km/h *waktu nyusul mobil tadi di RPM 2800an sampe 3000an sementara saat kecepatan 160an RPM ada di kisaran 2300an, gak heran mesin mobil ini tenang, gak meraung dan bikin penumpang pada bangun makanya enjoy aja ngebutnya, wong jalannya lurus puoll kiri hutan kanan laut posisi udah mau Shalat Isya
diawal start pasti ada sedikit lag pada rentang RPM 1000-1800an setelahnya ngibrit enteng (setiap nyusul truk, bus termasuk mobil tadi paling enak ada di rentang RPM 2000-3000an). Kurang enak kalo start dari berhenti banget, idealnya start melayang di kecepatan 5 Km/h minimal. Belum lagi noise dari fan waktu start itu gemuruh banget kayak blower2 di pabrik
selepas itu ya tenang lg
Untuk performa pengereman juga yahud, ga perlu injek pedal tralu dalem tapi ga sampe nose dive juga.
Sementara untuk konsumsi BBM, dalam kota kondisi macet rata2 sekitar 9-10 km/liter sementara luar kota sanggup mencatatkan 15-17 km/liter dengan kecepatan rata2 70 km/h
Biaya Perawatan
Mobil ini sudah gratis servis, oli, filter nya selama tiga tahun atau per servis 10 ribu sekali tiap 6 bulan. Oli yg dipake mobil ini harus berstandar Dexos 2, adapun merk oli bawaannya adalah Total INEO MC3 5W30 Dexos 2 seharga 180 ribu rupiah per liter nya dan dibutuhkan 7 liter tiap penggantian oli termasuk filter oli nya. Mobil ini juga sudah menganut double fuel filter dan di cek tiap 15000 km sekali. Bengkel juga menawarkan jasa purging seharga 350 ribu (BeRes Soetta Bandung) tiap 10.000 km sekali. Untuk STNK per tahunnya dikenakan pajak senilai 7 juta Rupiah non progresif.
Kesimpulan
Mobil ini memang menawarkan segudang fitur lebih yang menjadi kelebihan tersendiri diantara para kompetitornya. Mobil seharga 470 juta Rupiah OTR Bandung ini menjadikannya sebagai salah satu mobil dengan value for money yg terbaik di kelasnya. Namun yg cukup disayangkan, mobil ini tidak dalam naungan merk/brand mobil yang melekat di benak masyarakat kita, tidak lain kalau bukan Toyota, Honda dan Mitsubishi. Namun Chevrolet bukan merk mobil yang baru saja datang 20 tahun di dunia otomotif namun sudah puluhan tahun berkecimpung dalam dunia otomotif melalui perusahaan induknya, GM. Hanya saja nama Chevrolet sudah terlanjur terpatri sebagai mobil Amerika yang dikenal mahal perawatannya dan jatuh harga jualnya, mengingat orang Indonesia orangnya sangat ekonomis sekali, beli aja belum udah mikir mau dijual lagi
begitu pula dengan layanan purna jualnya, mengingat jaringan dealer merk ini masih terbatas juga menjadi hantu menakutkan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tapi sejauh yg saya alami, selama masih ada jaringan bengkel resmi, harusnya itu tidak menjadi masalah mengingat pelayanan mereka juga cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah dan tidak begitu saja melempar tanggung jawab apabila ada persoalan yg tidak bisa diselesaikan. Tentu ada peningkatan kualitas pelayanan mereka mengingat sudah cukup banyak pengguna Chevrolet di Indonesia.
Dengan gratis servis, suku cadang tertentu dan garansi selama 3 tahun, tentu semakin meringankan dan menenangkan isi dompet apabila mobil hendak melakukan perawatan berkala.
Kelebihan:
-fitur berlimpah
-tenaga dan torsi besar
-nyaman
-lega
-tangguh
-sanggup minum biosolar
Kelemahan
-tampilan interface head unit kurang mewah
-kabin kurang kedap
-akomodasi kurang memadai
-jaringan dealer masih terbatas
-image Chevrolet yang mengakar sebagai mobil berbiaya perawatan mahal dan harga jual jatuh
Sekian hasil ulasan saya, mohon maaf apabila ada salah penyampaian atau penyampaiannya masih belum benar. Opini saya terakhir adalah coba uji kendara mobil yang akan dibeli agar kita tahu bagaimana karakteristik mobil tersebut hingga pihak dealer yang menangani kita selaku calon konsumen. Dari semua opini daya diatas, belum semuanya saya tulis karena kebanyakan nantinya
silahkan dicoba sendiri dan temukan fitur lain yg belum sempat saya sampaikan karena ANTB banyak fitur kenyamanan dan keamanan yang tersembunyi