Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Mau review kendaraan yang ada? Silakan post disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

kunaskun
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3964
Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16

Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by kunaskun »

Kali ini saya berkesempatan cobain X1 2017, di momen lebaran di jakarta kemarin. Ini X1 generasi 2015, kenapa 2017 karena nopolnya 2017. Ownernya nawarin aja, mau ga cobain BMW "antik", udahlah FWD, eh mesin "cuma" 1500 cc tapi turbo. Kali ini ga segemetaran Lexus RX300 tapi tetap ketar ketir karena harganya saja sudah 800 juta seingat saya. Jadi sudut pandang masih serba Mewah ya :mky_08: dan ini germany car pertama yang pernah saya coba setir jauh diatas 100 km. Hanya sedikti bisa cerita banyak karena aura mewahnya dan rasa berkendaranya tidak seperti Lexus RX300 (ya iyalah), oh ya kalau tidak salah bang Fitra Eri sudah review juga di vlog autonetmagz.

BMW X1 2017
Ini mobil generasi baru dengan kode F48. Kata ownernya sharing platform dengan Mini Clubman, seri 1, seri 2, X2. FWD, dengan mesin "unik" 1500 cc 3 silinder Turbo. 3 Silinder? Yep. Dengan kode mesin B38, 134 hp 220 nM, 0-100 kpj 9,7 detik. Antiknya entah kenapa nama keren ini mesin Twin Power Turbo, padahal hanya single scroll Turbo. kata ownernya: karena direct injection + turbo jadinya Twin Power Turbo. Output biasa saja, dibandingkan mesin 1500 cc turbo lainnya, rata2 bisa diatas 150 hp. entah kenapa. [emo-have-a-nice-day]

Exterior
Kalau tanya saya si, proletar macam saya cuma bisa bilang: bagus2 aja :mky_01: Kalau kata Ibu Jenderal Bintang Tujuh: kurang heboh ya :mky_01:
Double Kidney Grill masih belum seheboh sekarang, sudah besar tapi proporsional. Yang paling saya senang itu model lampunya, elegan kali ya bahasa tepatnya. Tampak belakang juga bagus, sederhana, ga macem2. Wheel arc juga tidak lebay dengan pelek ukuran 18". Overall proporsional yang cakep, dimensi juga imbang, baik panjang lebar tinggi. 4,2 m x 1,82 m x 1,62 meter. Terasa sekali aura compact.

Interior
Pas masuk, aura BMW (bener ga ya) berasa, dominan hitam, orange backlight instrument, jok coklat gelap, busa jok kaku, wood panel abu2, ada aksen nuansa coklat bata/oranye ditengah2 trim, speedometer analog, entertainment display di tengah. design ga aneh2 walau ada ambient light white/orange, semuanya terasa solid, masih ada plastik2 "murah" untuk ukuran mobil seharga ini. Kesannya overall seperti Luxury tapi bukan mewah/elegan, lebih ke arah Sporty.

Komen Ibu Jenderal Bintang Tujuh: biasa banget ya, tapi bagus ya. Ya iyalah, German Engineering :mky_01: efek terbesar bikin bagus ada di panoramic roof, bener2 bikin kesan lega banget.

Okelah, memang terasa banget aura entry level BMW, dan terasa seperti hatchback/crossover jepang kelas entry level (jangan bandingkan harga ya karena ini jelas European, harga lebih mahal) tapi jauh lebih bagus tentunya.

proses masuk ke jok driver agak rendah, karena atap hanya 1,62 meter tapi okelah, Duduk di jok driver, ga terlalu lega memang, standard normal mobil seukuran ini, posisi duduk pun ga tinggi2 banget, masih normal, okelah, berasa kaya hatchback jepang hanya lebih tinggi. Headroom berkurang karena panoramic tapi ga masalah banget karena atap cenderung datar dari depan ke belakang. Setelan jok electric komplit seingat saya hanya ga ada lumbar, steer adjustment bisa jauh banget tapi entah kenapa saya merasa kaya kurang tinggi/kurang rendah jadi setel rendah malah nutupin speedo, setel tinggi malah ga nyaman.

Di bangku belakang, cukup lega, nyaman, memang head room agak kurang karena kepotong panoramic roof tapi oke karena panoramic roof kasih efek lega, shoulder room kurang lebar ya karena gimana juga ini masih masuk compact car karena lebar 1,8 meter, leg room pas juga, saya berharap bisa lebih lega tapi oke.. yang menyenangkan adalah bagasi luas di angka 500 Liter. dan karena memang mobil ini tidak terlalu tinggi jadi keluar masukin barang relatif mudah.

yang agak menyebalkan itu panoramic roof penutup hanya seperti kain tebal, jadi kurang maksimal meredam panasnya matahari siang Jakarta, bagusnya ketika ditutup cahaya masih masuk sedikit tapi panas juga. Memang resikonya panoramic roof ya inilah. AC padahal cukup dingin, tapi ya panoramic roof cenderung seperti pemanas di kepala untuk negara tropis


Driving Experience.

Bannya merusak segalanya. [emo-yesno] Berisik, keras, dan licin. BS T005A RFT (anehnya ini ban dipromosikan ban silent). memang dari baru seperti itu kata ownernya. kalau bukan faktor ada ISP dimana kalau rusak akan diganti, sudah diganti dengan ban normal pastinya. Dan ini sudah menyentuh 38 ribu km, sudah siap2 ganti ban karena sudah ada yang mendekati TWI.

Steering response bagus. ada bobot (bukan berat), lincah, direct, feels memang mati seperti halnya EPS. Pengaruh rangka yang sama dengan Mini kata ownernya. jadi masih ada unsur fun to drive. Unsur mekanikal pun entah gimana masih terasa. walau bannya merusak segalanya. jadi ga berani manuver macem2. Bisa jadi juga karena tertolong RFT yang keras jadi terasa lincah. Radius Putar juga tidak terlalu parah, cukuplah. Tapi Spion luar kiri kanan dan dalam yang terasa terlalu kecil bikin agak menyebalkan terutama malam, apalagi spion luar sudah mulai banyak water spot (tipikal european). Steering wheel terasa agak kecil, kulit pelapis kurang terasa premium dan jahitannya terasa agak kasar di tangan = owner pun komen hal sama. Tombol2 steering wheel juga terasa "murah" karena seperti goyang2. [emo-yesno]

Engine? karakter 3 silinder memang memberikan power extra di rpm rendah sebelum turbo kick in untuk mendorong lebih jauh. turbo lag menurut saya non existent, mungkin ada kalau sudah pakai sehari2 tapi untuk short drive seperti saya menurut saya oke kok. memang tidak bisa dibilang cepat atau ngasi feels kencang, tapi sudah cukup kok untuk sehari2 ngangkut beban 5 orang + bagasi. memang rasanya mestinya bisa lebih kencang lagi (manusiawi) jadi ngasi feels lebih menyenangkan lagi. Power delivery pas, dipadu transmisi geared 7 speed by Aisin juga oke, ga ada judder, slip, lemot, dsb. reaksi pedal gas bagus sekali, seperti selalu sigap dan siap. diajak jalan2 di kecepatan 120-140 kpj pun oke, nyatanya ga ada gejala kekurangan power walau cc "kecil". ya diatas jelas sudah kepayahan, total hp kecil memang tidak bohong. Tapi kecepatan 140 kpj seingat saya rpm hanya di 3000an, jadi enak banget untuk cruising. Model pedal gas piano yang terasa terlalu "berat" untuk mobil seukuran ini, seperti kurang imbang, seperti halnya remnya. Kelemahan tetap ada, dan ini random banget jadi saya ga bisa bilang ini emang bawaan, kadang2 mesin seperti keselek/hiccup entah pas lagi cruising, dalkot, dsb, intinya seperti tetiba jadi lemot. hanya sesaat tapi kadang2 sungguh menyebalkan, bahaya si ngga, karena diajak agresif pun hanya lemot sesaat. :mky_05:

Transmisi, 7 geared AT by Aisin. Oke banget. Yang paling terasa berubah ketika berganti2 Driving Mode (Eco Pro - Comfort/Normal - Sport) selain reaksi pedal gas tentunya reaksi perpindahan gigi. Kalau di Eco Pro luar biasa malasnya itu pindah gigi, bahkan saking malasnya seperti bawa mobil underpowered, gas dibejek gimanapun juga itu rpm ga akan naik juga transmisi ogah downshift, tapi ketika di Sport mode maka seperti nyetir mobil yang berbeda reaksinya. Pedal gas sangat sigap, Transmisi pun ngikut banget. Enaknya lagi learning curve ECU/ECT termasuk cepat, pindah orang, ga berapa lama maka bisa cepat sesuaikan maunya driver. Terus terang bagian paling menyenangkan dari nyetir ini mobil selain respon setir adalah transmisinya. :mky_02: Sayangnya, sama seperti mesinnya kadang2 suka hiccup/telat/keselek, entahlah kenapa. Untuk respon pindah gigi di Manual Mode, termasuk cepat tapi tidak kilat2 banget. :mky_06:

Braking. Pakem sebetulnya tapi late bite ini yang aneh, terlebih entah kenapa setiap kali heavy braking untuk roda belakang seperti tiba2 ikutan ngerem maksimal, mungkin mencegah nose dive, tapi bikin kaget. dan ini berulang2, sulit sekali untuk terbiasa. Pedal rem untuk dalkotpun terasa agak berat, jadi kalau ngerayap kadang2 bikin kagok. DAN PALING ANEH, ini mobil kadang seperti ada Auto Brake Hold (padahal ga ada gituan purely EPB), GA BISA DITEBAK. Kadang saya lupa dissengage Parking Brake (sudah EPB ya), injek rem, masukin D, gas dikit eh itu rem lepas sendiri, kadang ngga mau sama sekali, digas pol pun gitu. Tebakan saya dan owner, ada hubungan dengan kemiringan jalan, jadi EPB bisa auto dissengaged, nah kalau miring ga akan bisa supaya mobil ga meluncur sendiri. Lucunya, seingat saya ga ada namanya Hill Descent Control, Hill Start Assist, dsb. :mky_07:

Overall, ini mobil terasa masih sangat mekanikal, seperti ga ada namanya itu electrical by wire dsb. Sungguh menyenangkan, seandainya dilengkapi ban lebih bagus dan Power extra sungguh seperti pocket rocket ala2 hot small hatch tapi ini hot small crossover. DAN KALAU GA ADA SAMA SEKALI itu gejala2 aneh seperti pedal gas yang kok kaya keselek/hiccup, respon rem yang "aneh" atau transmisi yang kadang2 seperti telat = ini ownernya sendiri pun ngomel, tebakan dia si ada hubungan dengan kualitas bbm yang dipakai. Percaya atau ngga, spek mesin hanya oktan 95 tapi dikasih Pertamax Turbo pun kadang masih seperti ini, sialnya kalau dapat Turbo yang agak jelek/basi sedikit akan makin sering muncul, diisi Shell Super malah mesin jadi lemot, lebih parah dari Pertamax Turbo. Sungguh power train yang aneh. :mky_05:

Comfort & NVH
Pertama ekspektasi saya akan mendekati nyamannya sedan jerman lainnya, yang katanya lebih nyaman daripada jepang. Ternyata berkebalikan. TIdak keras, tapi juga tidak empuk, dibilang nyaman termasuk nyaman tapi tidak superior. Serba cukuplah. Kata owner: ya namanya saja entry level car, ini kan kelasnya paling setara HRV/S-Cross kalau merek jepang, jadi jangan ngarep macem2lah. Ya proletar macam saya cuma bisa manggut2 karena buat saya fine2 saja. :mky_02:

NVH ya dirusak oleh ban. Sudah bising, keras pula. masih ketambahan licin. Luar biasa daya rusaknya 4 ekor ban BS T005A RFT ini, terlebih ini OEM. Peredaman suara luar menurut saya hening, walaupun owner sendiri setuju ya ini kan kelas entry level. Paling lucu kalau ketemu speed bump tinggi, maka suara roda berbenturan dengan speed bump akan berasa terutama di belakang jadi agak ngeri seperti ada yang copot, tapi giliran ketemu aspal halus maka yang terdengar hanya desingan angin saja.

Untuk entertainment, layar utama memang agak terlalu kecil, ya zaman sekarang memang makin besar. Tapi masih lebih masuk akal UI-nya daripada Lexus RX300 2019, begitu juga kontrolnya lebih bisa mudah dipahami. Fitur sendiri standard, belum Android Auto/Apple Car Play. Tapi ada tampilan khusus untuk lihat regenerative braking dan ketika di Power Mode. Speedometer sendiri masih analog, hanya ada layar 2 baris kecil, yang bisa tampilkan seperti playlist, song track, drive mode, odo, dsb.

Audio kata ownernya: ga jauh lebih baik dari kebanyakan bawaan merek Jepang yang harganya mirip2. Sekali lagi saya manggut2, karena ada label BMW Professional Sound. Kalau tidak salah ada 10 speaker, 4x mid + 4x tweeter untuk 4 pintu, 1 center speaker, dan 1 subwoofer. Masih ada CD player. Kontrol AC pun masih normal ada di dashboard. Ambient light ada 2 warna, putih dan orange. :mky_01:

Overall
Untuk proletar seperti saya sungguh kendaraan yang enak dipakai. Suara mesin dan getaran senyap kok, tidak menakutkan seperti katanya org soal mesin 3 silinder. Turbo memang tidak lebay, performa pun gitu. Comfort pun oke. Memang bukan kenyamanan yang dijual tapi lebih ke kapabilitas untuk medan yang agak rusak seperti halnya tujuan kendaraan crossover. Pun ownernya sendiri agak kurang puas, karena ini mobil banyak hal2 aneh yang saya sendiri lupa. tapi terbayarkan dengan konsumsi bbm yang termasuk lumayan (9-10 dalkot lancar), dipake enak, kompak, bisa segala medan, bagasi besar, termasuk lega.

:mky_02: :emo-big_love:

Tiny Bity Things
- odo sudah 38 ribu km, dan belum ada keluhan aneh2 kata ownernya.
- jendela depan kiri kanan, ketika naik turun akan ada suara berisik, seperti karet kering bergesekan dengan kaca. kata ownernya emang gitu dan nyebelin.
- Integrated Service Package termasuk di harga jual, seperti biasanya
- sehari2 mobil ini harus dipasangkan dengan battery charger karena akinya sudah mulai drop banget, dan penggantian mesti bisa input code aki di ECU. Sialnya lagi, aki pengganti (klaim garansi dan termasuk ISP) belum ada, masih indent ke bengkel resmi. :mky_06: Jadi agak ketar ketir, sebelum matikan mesin kadang2 mesti digas dikit2 dulu harap2 bisa bantu untuk engine start berikutnya. [emo-yesno]
- Aki berjenis AGM
- masih ada spare tyre
- Auto Start Stop bisa dimatikan, walau kadang setelah mesin mati lama, bisa balik ke ON (default Auto Start Stop On), dan kata ownernya, Auto Start Stop masih kategori kasar, karena generasi awal. ga saya coba karena kondisi aki soak.
- Engine Start Stop agak erratic, kadang sekali pencet mesin mau langsung nyala, kadang seperti hang/Acc Mode, jadi mesti pencet tombol lamaan. Entah ada hubungan dengan aki soak atau tidak.
- Power Back Door ada, bisa di remote.
- Engine masih bisa nyala walaupun setelah engine ON lalu driver keluar, pintu2 dikunci dari luar dengan remote.
- Tiada rear parking camera, tapi sensor parkir belakang termasuk bagus, walau tetap saja lumayan susah parkir. untung bodynya tidak gambot.
- handle pintu lumayan besar dan menggangu pengoperasian power window.
- sudah speed sensing auto door lock.
- Headlamp all LED yang terangnya termasuk wah dan wow. kata owner termasuk the best in its class. Foglamp masih halogen.
- tiada cruise control, adanya speed limiter, jadi kalau set limit sekian kecuali tetiba kick down maka kecepatan akan segitu2 saja, semacam cruise control tapi pedal gas-nya tetap diinjak driver.
- spion auto fold. ketika masuk R, maka setelan akan sedikit turun untuk bantu parkir mundur. Anehnya kadang ga bisa balik sendiri atau ga balik sepenuhnya ke setelan driver, jadi mesti setel ulang.
- driver seat ada 3 memory seat.
- spion semuanya auto electrochromatic.
- Pindah2 dari D-N-R agak sulit, karena setiap kali pindah itu rem harus diinjak maksimal, kadang2 injek separoh mau pindah, kadang2 ngga mau. bener2 erratic, ga ketebak maunya gimana. [emo-yesno]
- Tiada paddleshift
- Sign Stalk agak bikin saya kagok (alias norak), karena seumur2 (selain posisi di kiri ya) baru kali ini nyetir mobil yang switch lampu sign modelnya elektronik, jadi toel sedikit maka akan Lane Changing Signal, toel mentok baru signal terus2an, nah masalahnya setelah ditoel maksimal itu control stalk akan balik ke posisi 0/Normal. :mky_01:

Photos, ga banyak karena satu dan lain hal bikin ga kepikiran foto2:




Bonus, tebak2an:
martinnn
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2899
Joined: Mon Aug 17, 2015 6:32
Location: Jabodetabek
Daily Vehicle: Innova gen 1 vvti + Supra X 125 with Givi Top box

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by martinnn »

cakep om mobilnya..... :emo-flowerforyou: :emo-flowerforyou:
:big_biglaugh:
adriangaut
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 494
Joined: Sat Feb 04, 2017 1:38
Location: Jakarta - Bandung
Daily Vehicle: 1988 300E MT

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by adriangaut »

Cakep mobilnyaa...

Kalau saya liat ini ingetnya tucson/sportage versi bmw hehehe
maastricht889
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3449
Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by maastricht889 »

Nice review om! Bmw ini walaupun entry level tapi cukup baik, kl udah biasa liat seri 3,5,7,x3 rasanya dimensi panel2 instrument disini kaya kretinisme semua termasuk lobang di stir buat liat speedometer yg kekecilan (nyebelin banget ini). Last but not least, tolong limiter bodoh itu diganti button cruise control. Nggak sesuai buat disini, dan krn udah ada trans jowo CC much better. Buat power delivery, dimensi, manuver oke sih. Intinya di X1 sebagian besar aspek dibuat "pas"
veyvez
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 188
Joined: Wed Jan 13, 2016 14:50

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by veyvez »

tebak2annya koleos itu ya

calon pengganti mobil yang sekarang.. tapi sudah liat chr hybrid kok goyah hehe
CR-V 2.4 (RM3) "Brownmobile" / Myvi 1.3X (M800) "Elsa"

biar cepat asal selamat~
kunaskun
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3964
Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by kunaskun »

martinnn wrote: Thu Jun 13, 2019 14:25 cakep om mobilnya..... :emo-flowerforyou: :emo-flowerforyou:
:emo-flowerforyou:
adriangaut wrote: Thu Jun 13, 2019 14:44 Cakep mobilnyaa...

Kalau saya liat ini ingetnya tucson/sportage versi bmw hehehe
:emo-flowerforyou:

kalau saya malah ingetnya S-Cross hahaha... tapi ini lebih tinggi saja.
erwinign wrote: Thu Jun 13, 2019 14:44 Nice review om! Bmw ini walaupun entry level tapi cukup baik, kl udah biasa liat seri 3,5,7,x3 rasanya dimensi panel2 instrument disini kaya kretinisme semua termasuk lobang di stir buat liat speedometer yg kekecilan (nyebelin banget ini). Last but not least, tolong limiter bodoh itu diganti button cruise control. Nggak sesuai buat disini, dan krn udah ada trans jowo CC much better. Buat power delivery, dimensi, manuver oke sih. Intinya di X1 sebagian besar aspek dibuat "pas"
ohh sayanya aja yang aneh, kok itu speedo ketutupan steer :mky_07:
kalau kata ownernya: banyak lah yang nyebelin dan bodoh dari ini mobil, tapi ya sudahlah :mky_07:

"pas" yang bener2 pas ya :mky_01:
veyvez wrote: Thu Jun 13, 2019 17:16 tebak2annya koleos itu ya
:emo-flowerforyou:
calon pengganti mobil yang sekarang.. tapi sudah liat chr hybrid kok goyah hehe
CHR sempit om, rasanya masih lebih kecil dari HRV.

Koleos ini menarik juga. Interior ada panoramic roof, itu layar besar di tengah2 keren tapi interface-nya parah untung ga lemot, fitur2 pun lumayan bersaing.

Tampang Perancis, overall Rebrand Nissan Xtrail (yg dengan malasnya cover mesin logo nissan, ditimpa cover logo Renault lagi :mky_07: ), rakitan Korea (SSangyong), sparepart pun campur2 :mky_07: sok depan belakang by Sachs, stay back door assy entah merek apa dari Korea, lampu2 bikinan Valeo China, ECU made in Japan, sungguh campur aduk :mky_07: Paling aneh kuncinya, bentuknya ala2 kartu tapi agak tebal, dan ga ada cantelan (ga nemu) key ring.
Pboyz97
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4577
Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
Location: East Jakarta
Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by Pboyz97 »

Nice review om

Bapak saya hampir SPK mobil itu buat gantiin CX5 2013 dirumah. Sayang harganya yg udh nyampe 800 jt buat dia mundur dan malah SPK CRV Turbo :big_cry:
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
kunaskun
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3964
Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by kunaskun »

Pboyz97 wrote: Sat Jun 22, 2019 12:56 Nice review om

Bapak saya hampir SPK mobil itu buat gantiin CX5 2013 dirumah. Sayang harganya yg udh nyampe 800 jt buat dia mundur dan malah SPK CRV Turbo :big_cry:
jauh amat turun kelasnya :mky_06:
mendingan CX5 lagi kalau saya mah daripada crv turbo. karena crv turbo itu kelewat umum :mky_01:
Pboyz97
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4577
Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
Location: East Jakarta
Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by Pboyz97 »

kunaskun wrote: Sat Jun 22, 2019 13:20
Pboyz97 wrote: Sat Jun 22, 2019 12:56 Nice review om

Bapak saya hampir SPK mobil itu buat gantiin CX5 2013 dirumah. Sayang harganya yg udh nyampe 800 jt buat dia mundur dan malah SPK CRV Turbo :big_cry:
jauh amat turun kelasnya :mky_06:
mendingan CX5 lagi kalau saya mah daripada crv turbo. karena crv turbo itu kelewat umum :mky_01:
Udah punya CX5 baru om dirumah hehehe. Sebenernya pengen upgrade ke mobil eropa kaya BMW or mercy, tapi faktor biaya turunan (perawatan, servis, dll) bikin bokap mundur dan milih jepangan aja
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
User avatar
Winz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2599
Joined: Wed Aug 16, 2017 8:07
Location: Bali, Indonesia
Daily Vehicle: ANPS+XpC

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by Winz »

Pboyz97 wrote: Sat Jun 22, 2019 14:53
kunaskun wrote: Sat Jun 22, 2019 13:20
Pboyz97 wrote: Sat Jun 22, 2019 12:56 Nice review om

Bapak saya hampir SPK mobil itu buat gantiin CX5 2013 dirumah. Sayang harganya yg udh nyampe 800 jt buat dia mundur dan malah SPK CRV Turbo :big_cry:
jauh amat turun kelasnya :mky_06:
mendingan CX5 lagi kalau saya mah daripada crv turbo. karena crv turbo itu kelewat umum :mky_01:
Udah punya CX5 baru om dirumah hehehe. Sebenernya pengen upgrade ke mobil eropa kaya BMW or mercy, tapi faktor biaya turunan (perawatan, servis, dll) bikin bokap mundur dan milih jepangan aja
BQ cr-v dan cx-5 sekarang jomplang, wkwkwk

bdw CR-V dekat2 ini bukan'nya mau FaceLift ya?

Secara sudah muncul spyshot, wajah mirip2 accord
User avatar
Suryaputra
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9623
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by Suryaputra »

kunaskun wrote: Thu Jun 13, 2019 12:56 ---------

Tiny Bity Things
- odo sudah 38 ribu km, dan belum ada keluhan aneh2 kata ownernya.
- jendela depan kiri kanan, ketika naik turun akan ada suara berisik, seperti karet kering bergesekan dengan kaca. kata ownernya emang gitu dan nyebelin.
- Integrated Service Package termasuk di harga jual, seperti biasanya
- sehari2 mobil ini harus dipasangkan dengan battery charger karena akinya sudah mulai drop banget, dan penggantian mesti bisa input code aki di ECU. Sialnya lagi, aki pengganti (klaim garansi dan termasuk ISP) belum ada, masih indent ke bengkel resmi. :mky_06: Jadi agak ketar ketir, sebelum matikan mesin kadang2 mesti digas dikit2 dulu harap2 bisa bantu untuk engine start berikutnya. [emo-yesno]
- Aki berjenis AGM
- masih ada spare tyre
- Auto Start Stop bisa dimatikan, walau kadang setelah mesin mati lama, bisa balik ke ON (default Auto Start Stop On), dan kata ownernya, Auto Start Stop masih kategori kasar, karena generasi awal. ga saya coba karena kondisi aki soak.
- Engine Start Stop agak erratic, kadang sekali pencet mesin mau langsung nyala, kadang seperti hang/Acc Mode, jadi mesti pencet tombol lamaan. Entah ada hubungan dengan aki soak atau tidak.
- Power Back Door ada, bisa di remote.
- Engine masih bisa nyala walaupun setelah engine ON lalu driver keluar, pintu2 dikunci dari luar dengan remote.
- Tiada rear parking camera, tapi sensor parkir belakang termasuk bagus, walau tetap saja lumayan susah parkir. untung bodynya tidak gambot.
- handle pintu lumayan besar dan menggangu pengoperasian power window.
- sudah speed sensing auto door lock.
- Headlamp all LED yang terangnya termasuk wah dan wow. kata owner termasuk the best in its class. Foglamp masih halogen.
- tiada cruise control, adanya speed limiter, jadi kalau set limit sekian kecuali tetiba kick down maka kecepatan akan segitu2 saja, semacam cruise control tapi pedal gas-nya tetap diinjak driver.
- spion auto fold. ketika masuk R, maka setelan akan sedikit turun untuk bantu parkir mundur. Anehnya kadang ga bisa balik sendiri atau ga balik sepenuhnya ke setelan driver, jadi mesti setel ulang.
- driver seat ada 3 memory seat.
- spion semuanya auto electrochromatic.
- Pindah2 dari D-N-R agak sulit, karena setiap kali pindah itu rem harus diinjak maksimal, kadang2 injek separoh mau pindah, kadang2 ngga mau. bener2 erratic, ga ketebak maunya gimana. [emo-yesno]
- Tiada paddleshift
- Sign Stalk agak bikin saya kagok (alias norak), karena seumur2 (selain posisi di kiri ya) baru kali ini nyetir mobil yang switch lampu sign modelnya elektronik, jadi toel sedikit maka akan Lane Changing Signal, toel mentok baru signal terus2an, nah masalahnya setelah ditoel maksimal itu control stalk akan balik ke posisi 0/Normal. :mky_01:

-------------
Khawatir gejala transmisi error tuh.. bbrp bmw baru yg prnh saya test, even cmn direm setengah, no issue dr R-N-D atau sebaliknya.

Tapi emg wajib injek rem ajah, sampai mobil betul2 berhenti, baru mau pindah dr R ke D atau sebaliknya... untuk mencegah girboks jebol.

Mumpung msh garansi, owner perlu cek ke be-res :frm_tumbright:
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
kunaskun
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3964
Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by kunaskun »

Suryaputra wrote: Sun Jun 23, 2019 2:31
Khawatir gejala transmisi error tuh.. bbrp bmw baru yg prnh saya test, even cmn direm setengah, no issue dr R-N-D atau sebaliknya.

Tapi emg wajib injek rem ajah, sampai mobil betul2 berhenti, baru mau pindah dr R ke D atau sebaliknya... untuk mencegah girboks jebol.

Mumpung msh garansi, owner perlu cek ke be-res :frm_tumbright:
memang kalau mau smooth bolak balik R-N-D harus berhenti total ya. tapi waktu saya coba memang kadang kecepatan tangan lebih cepat dari kecepatan injek rem, nanti saya kasih tahu owner, jaga2 cek transmisi :mky_01:

Pboyz97 wrote: Sat Jun 22, 2019 14:53 Udah punya CX5 baru om dirumah hehehe. Sebenernya pengen upgrade ke mobil eropa kaya BMW or mercy, tapi faktor biaya turunan (perawatan, servis, dll) bikin bokap mundur dan milih jepangan aja
ohh pantesan :mky_01: tapi menurut saya european mendingan hunting seken tahun muda, masih ada ISP, lumayan banget, setelah dijual.

budget 800 yang menarik ada di CX9. :emo-big_love: itu mobil 5 meter yang gantengnya pol :emo-big_love:
KielConstantine
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2525
Joined: Wed Jul 03, 2013 6:23
Location: Indonesia

Re: Short Drive: BMW X1 2017 Indonesia

Post by KielConstantine »

Mobil eropa memang enaknya beli baru. Brand new.. Kayak BMW nih, beli baru dpt garansi 5 thn. Pake sampe puas, jgn jadi garage queen kan udh beli mahal2 sampe nyaris 1M.. isiin bensin aja tinggal gas. Pas garansi mau habis di thn ke 5 jual dehh....

Yg ciloko nanti user tangan ke-2 yg beli bekasnya pas garansi expired dengan alasan "harganya jatohhh lebih nyaman dikantong"... jadinya sheer repairing pleasure alias bolak balik bengkel & rekening atm jebol hahaha.
S̶h̶e̶e̶r̶ ̶D̶r̶i̶v̶i̶n̶g̶ ̶P̶l̶e̶a̶s̶u̶r̶e̶
Sheer Repairing Pleasure :big_smoking: