Mengingat mahalnya biaya pendidikan pilot 900jt- 1M, menganggur setelah lulus sgtlah miris. Sering liat calon pilot setelah lulus nganggur bertahun2 ada yg 1, 2, 3 tahun bahkan ada yg pindah haluan kerja di kantor, kuliah, dagang
https://jakarta.tribunnews.com/2019/10/ ... -indonesia
TRIBUNJAKARTA.COM, CURUG - Fakta baru soal dunia penerbangan di Indonesia cukup mencengangkan lantaran sebanyak 1.500 pilot atau lulusan penerbangan belum mendapatkan pekerjaan.
Ribuan pilot yang menganggur tersebut tersebar di seluruh sekolah penerbangan yang ada di Indonesia.
Ditemui di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Umiyatun Hayati Triastuti membenarkan data tersebut.
Untuk menekan angka pengangguran pilot, pihaknya mengaku menggandeng sejumlah operator hingga maskapai penerbangan untuk mengetahui kebutuhan industri.
"Kuncinya kita benar-benar menerapkan link and match mulai dari perencanaan, kita sudah sepakat membuat roadmap. Kita berpartner dengan semua asosiasi, industri, regulator dan termasuk para operator penerbangan," ujar Hayati usai acara Kongres I Ikatan Pilot Alumni Curug (IPAC), Kabupaten Tangerang, Sabtu (26/10/2019).
Dari kerja sama antar maskapai dan asosiasi penerbangan seperti IPAC, Hayati berharap tidak ada lagi miss match antara lulusan pilot dengan industri penerbangan.
"Sudah kerja sama dengan berbagai maskapai termasuk Garuda. Bahkan sejak rekrutmen awal sudah berkolabirasi dengan industrinya. Itu salah satu bentuk memotong miss match tadi," jelas Hayati.
Satu diantara bentuk pemangkasan angka pengangguran pada pilot, Hayati melanjutkan, menggandeng IPAC yang menjadi asosiasi penerbangan terbesar di Indonesia.
Fungsinya, untuk memonitoring kebutuhan industri penerbangan dengan sumber daya manusia yang dihasilkan oleh STPI Curug.
Minimnya kualitas calon pilot ?
https://kumparan.com/kumparanbisnis/pen ... n-saat-tes
Mari kita diskusi dg sehatSelama tahun 2017 terdapat 556 pilot pemula yang belum terserap industri penerbangan alias menganggur. Managing Director Lion Air Group Putut Kuncoro pun buka suara. Dia berpendapat, permasalahan ini bukan saja disebabkan karena faktor kualitas sekolah pilot yang belum memenuhi standar Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melainkan dari tak siapnya pilot pemula saat proses rekrutmen maskapai.
Di tahun 2017, Lion Air Group membutuhkan 300 pilot pemula baru yang dijaring dalam dua sesi seleksi. Pada Juni 2017 dari 150 pilot yang dibutuhkan, hanya 55 pilot yang lolos seleksi. Sementara pada Desember 2017 dari 300 pendaftar, hanya 2 pilot yang lolos.
“Saya enggak bisa bilang sekolahnya enggak baik. Sebetulnya ini faktor pilotnya sendiri, mau melamar harusnya mempersiapkan dirinya dengan baik,” ujar Putut saat ditemui di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (24/1).
Menurut Putut, ketika sekolah pilot meluluskan para pilot pemula, semestinya pilot tersebut memperbaiki kualitas diri supaya memenuhi standar yang ditetapkan. Sejauh ini, pihaknya kerap menemukan peserta rekrutmen pilot yang hanya asal mendaftar.
“Seharusnya setelah lulus dari sekolah pilot, mereka mempersiapkan segala sesuatunya. Jangan asal tes. Dulu sewaktu saya mendaftar pilot, setelah lulus saya persiapkan betul,” katanya.
Dia menambahkan, tahapan rekrutmen pilot di Lion Air Group terdiri dari interview, tes tertulis, psikotes, Test of English for International Communication (TOEIC), tes non english proficient, tes bakat terbang, dan attitude test.
“Selama ini yang banyak enggak lulus di TOEIC. Kita mensyaratkan 700, tapi ada yang mencoba sampai 7 kali tapi tetap enggak lulus,” ujarnya.
Putut pun menjelaskan untuk terus menyerap pilot dalam negeri yang menganggur, pihaknya memperbolehkan pilot yang sebelumnya tak lolos seleksi untuk terus mencoba. Di maskapai lain, terkadang peserta yang tak lulus tes tidak boleh lagi mendaftar.