[Open Discussion] Revolusi Industri 4.0

[drivetrain]

Industry 4.0
ChristophRoser. Please credit "Christoph Roser at AllAboutLean.com". [CC BY-SA 4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)], via Wikimedia Commons

Seperti dikutip dari Line Today, revolusi industri adalah perubahan besar (revolusi) terhadap cara manusia dalam mengolah sumber daya dan memproduksi barang. Revolusi ini akan berdampak pada segala aspek termasuk kondisi sosial, ekonomi, dan budaya dunia.

Sejarah singkat
Pra revolusi industri
Produksi mengandalkan tenaga otot (manusia, binatang, dll), tenaga air, tenaga angin, tenaga matahari, dll. Kendala yang terjadi dengan proses produksi seperti ini adalah:

• Otot membutuhkan istirahat. Tidak dapat digunakan terus menerus.

• Tenaga air atau tenaga angin tersedia di lokasi tertentu saja. Hanya bisa dibuat di dekat sumber air atau di daerah berangin.

• dll

Revolusi Industri 1.0
Penemuan mesin uap oleh James Watt pada tahun 1776 mengubah sejarah. Proses produksi yang mengandalkan otot (manusia maupun binatang) mulai digantikan mesin mekanik yang ditenagai mesin uap. Tidak ada lagi permasalahan keterbatasan waktu dan tempat spesifik yang diperlukan untuk memproduksi sesuatu.

Revolusi Industri 2.0
Mesin uap diganti mesin listrik. Mass production dapat diwujudkan berkat penerapan assembly line.

Contoh: sebelumnya proses perakitan mobil melibatkan banyak orang. Setiap mobil dirakit dari awal hingga akhir di titik yang sama oleh orang yang sama. Proses produksi berubah total dengan diterapkannya model assembly line. Seorang pekerja tidak perlu menguasai keterampilan merakit mobil mulai dari nol hingga selesai. Perakit mobil dilatih untuk menjadi spesialis yang mengurusi satu bagian saja.

Revolusi Industri 3.0
Peran manusia dalam proses produksi sedikit demi sedikit digantikan oleh komputer dan robot. Tugas atau pekerjaan-pekerjaan yang berulang-ulang dengan pola yang sama diambil oleh komputer dan robot.

Contoh: robot yang melakukan pengelasan, pengecatan, memasang pintu dan jendela.

Revolusi Industri 4.0
Otomasi dan data exchange (yang memungkinkan mesin, robot, komputer saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain) mempunyai peran besar untuk meng-efisienkan proses produksi lebih jauh lagi. Hal ini didukung dengan kematangan teknologi di bidang AI (Artificial Intelligence), IoT (Internet of Things), autonomous, machine learning.

Om, Abang, rekan-rekan SM-ers semua, apa pendapat, pandangan, gagasannya mengenai "revolusi industri 4.0" ini?
Supaya tidak melebar ke mana-mana, diskusinya kita mulai dengan: "apa efek buruk dari "revolusi industri 4.0" ini? Dan bagaimana cara mengatasinya?

[qushay20019]

Efek buruk revolusi industri 4.0? Lembaga sensor film (&semua media2 lain) makin gak punya gigi dalam menjaga norma, nilai & tata moral.
Regulasi benda2 fisik yg berbahaya buat umum, misalnya senjata api hasil buatan mesin 3D printer, makin longgar.
Itu dulu deh

[mike22]

Efek buruk tentu kejahatan cyber makin bermacam2.
Pernah dger cerita salah satu bank plat merah aja pusing karena sering diattack hacker dari china.
Belum lagi ancaman privasi data pengguna.

[drivetrain]

Efek buruk: pengangguran akan banyak. Pekerjaan-pekerjaan 'sederhana' akan diambil alih komputer, robot, dan AI.
Saya penasaran, akan dikemanakan orang-orang yang pekerjaannya diambil alih oleh mesin ini?

[josomba]

Dari sisi data sih privacy....input/register apapun di web secara ndak langsung membagi data pribadi kita.


Masalah pekerjaan, memang manusianya yg kian hari harus makin cerdik cari tipe pekerjaan atau ningkatin skill.... gabisa lg berharap kerja yg tinggal input-copy-paste seharian... lalu pulang tenggo

[Omnibus]

Revolusi industri 4.0 ..... sy akan menganalogikannya sama seperti jaman medieval age (5th - 15th century) jauh sebelum lampu listrik ditemukan. Bagi yg biasa nonton film pasti tau kl sudah senja semua orang practically tidak bisa bekerja dan stay at home, termasuk di kota2 besar spt London pada masa itu. Tdk ada kegiatan di jalanan kecuali moment2 khusus spt perayaan Natal dan Tahun Baru. Setelah jaman lampu listrik ditemukan semua berbeda, orang2 jd bisa beraktifitas di malam hari dan produktivitas meningkat. Apakah orang2 jaman itu kuatir akan ketidakpastian masa depan? pasti. apakah pedagang kuatir barang yg dijualnya jd akan lebih murah krn bisa di mass-pro lalu mengurangi keuntungannya? pasti. Tapi mereka ternyata bisa survive.

Shift to year 2000 .... jaman komputerisasi. Sy msh ingat waktu mau masuk thn 2000 semua org panik ttg Y2K. Worldwide massive system shut down ditakutkan semua orang. Yg nabung di bank takut uangnya hilang. Tapi ternyata semua bisa terlalui tanpa ada yg dikuatirkan terjadi.

Skrg era 4.0 semua serba era automation, internet of things .... semuanya itu dibuat utk memudahkan manusia. Apakah ada massive layoff, pekerjaan yg tadinya ada dikerjaan manusia skrg dikerjakan robot. pasti ada. Skrg aja yg namanya online shopping Amazon.com sdh bikin saya bengong bukan kepalang. Org order dr internet (sama lah ini sm ol mktplc di indo), baru bedanya khusus brg yg dijual Amazon bkn 3rd party seller yg menyiapkan barang itu robot di mega warehousenya. Dikirim pakai truk yg saya kira akan menambah lapangan pekerjaan armada truk di amerika, ngga taunya malah sebaliknya. ternyata systemnya begitu canggih bisa mengatur frekuensi kirim barang dgn output per kirim lbh besar, sampai2 trucking industry di berita memasuki tahun terendah krisis pertumbuhan. Tahun depan mereka sdh makin pesimis. Bagaimana dgn customer service nya? semua di outsource. Sy pernah claim di handle oleh org yg based in India pdhl belinya di amazon.com US. Pernah juga claim di handle oleh org jerman (kebetulan belinya di amazon.de) yang tinggalnya di johannesburg south africa. saya tahu krn ngobrol banyak gara2 shipment sy hilang semua in transit di denmark nilainya 1,000€ lebih. tujuan kirim ke Finland sy waktu itu tinggal disitu.

Menurut sy era 4.0 seharusnya meringankan kerja manusia, sama spt revolusi industri sebelumnya, utamanya dalam usaha mencari hal2 basic spt biaya kebutuhan pokok hidup. kalau pertumbuhan ekonomi suatu negara (GDP growth) katakanlah bisa tetap sama atau bahkan lebih, artinya output suatu negara tetap sehat, dengan lebih sedikit campur tangan manusia, kemana larinya semua keuntungan (uang) tersebut? Ke pengusaha2 (bottom line), investor (dividend), bank2 (bunga), negara melalui pajak. Negara jika memang menerapkan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya, i.e. welfare state, akan mendistribusikan hasil pajak itu sbg return benefits termasuk berupa uang tunai supaya rakyat termasuk yg pengangguran bisa punya daya beli utk beli hasil2 produksi pabrik. Jadi org ga kerja bisa tetap hidup? kira2 begitu dan itu sdh terjadi di scandinavia. Bagaimana kl negaranya menganut sistem capitalism instead of social democratic spt amerika? Mungkin distribusi welfare akan melalui corporations2 besar melalui CSR (corporate social responsibility) program mereka, atau akan banyak free of charge services yg disediakan oleh negara. MRT gratis, toll gratis, berobat gratis, pendidikan gratis, toilet gratis, baca koran dibayar.

Lalu kl org banyak nganggur tp bisa punya penghasilan (dr negara) utk memenuhi kebutuhan dasarnya, dia ngapain sehari2nya? Masyarakat pasti punya free time lebih banyak, itu bisa dipakai untuk berinovasi (bukan malah bikin anak sebanyak2nya), melakukan eksperimen, do things yg sebelumnya impossible to do krn faktor time constraint sdh banyak waktu habis buat nyari sesuap nasi. Maka ada tertulis, pada akhir jaman pengetahuan akan ditambahkan berlipat2 kali, karena banyak org akan berinovasi secara extreme kl kebutuhan dasar sdh terpenuhi dgn sendirinya tanpa harus dicari. Kira2 begitu dr saya .... mohon maaf kl kepanjangan atau ada yg tdk sesuai.

[akbrn]

Nah sy setuju sama paragraf terakhir mr. Omnibus

Sampai - sampai beberapa taun terakhir ini, setiap seminar pasti temanya sama, ngebahas ttg Industry Revolution 4.0 dari setiap aspek yg berhubungan dgn penyelenggara seminar

Terus gara - gara media gencar ngebahas Industry Revolution 4.0, alhasil topik skripsi & tesis di sekolahan sy mayoritas ngebahas hal itu semua. Yg jd masalah, jarang sekali hasil dari karya ilmiah tsb bisa diimplementasi pada kehidupan nyata. Kebanyakan berakhir di perpus & database journal

Kl efek buruk, mungkin penderita penyakit jasmani & rohani bakal bertambah banyak, terutama bagi yg tersisih secara alamiah dari "medan tempur". Jadi mental bener2 harus lebih "fight" dibanding generasi2 sebelumnya

Jangankan di dunia kerja, di dunia pendidikan aja tiap mahasiswa udah dituntut macam2 untuk memenuhi kriteria minimal di kelas, sampai2 ada salah 1 tenaga pengajar di sekolahaan sy malah bingung harus mulainya gimana... hahaha

[dany_pos]

Efek buruk: pengangguran akan banyak. Pekerjaan-pekerjaan 'sederhana' akan diambil alih komputer, robot, dan AI.
Saya penasaran, akan dikemanakan orang-orang yang pekerjaannya diambil alih oleh mesin ini?

Klo pengangguran n lapangan pekerjaan sih menurut ane secara jumlah ga banyak berubah. Cuman bidangnya yg berubah. Karena bagaimanapun, setiap teknologi akan memudahkan kehidupan orang (mengurangi kebutuhan tenaga kerja) di suatu bidang tapi akan menghasilkan lapangan pekerjaan atau peluang di bidang lain. Tergantung kita yg siap untuk mengikuti perubahan itu n menyesuaikan diri

[mpvlover]

Yang jelas di negara maju yang sumber daya manusianya tinggi hidup akan semakin layak dan pintar karena pekerjaan yg tak butuh otak manusia otomatis tidak butuh manusia lagi

Nah di negara makin mundur yg sumber daya manusianya demo terus padahal pabrik pada tutup atau yang berenti kerja dalam seminggu dengan alesan klasik nenek meninggal ? Wkwkwkwkwk siap siap aja begal lebih banyak dari polisi. Waduh maap maap, skrg aja begal udah lebih banyak dr polisi ya. Ok saya ganti bahasa, siap siap aia begal lebih banyak dr pengangguran waduh salah lagi ya karena nganggur ya jadi begal

[bembenk95]

efek buruk, mesti siap belajar hal baru. misal koding, sama AI.

tapi intinya 4.0 , jualan teknologi dr dari negara yg dah maju IT & Researchnya.

[walid_007]

4.0 ngak semua bidang bs diaplikasikan . .
Cmn bedanya ialah perubahan komunikasi /oprator sebuah kegiatan. Lebih advance nya lagi bagi yg bisa memanfaatkan ialah manusia tidak perlu memiliki batas lokasi serta waktu untuk mengoprasikan sistem

Positive nya kita bisa lebih byk waktu . Efficiency tenaga dan cost untuk perubahan lokasi nyaris digantikan dgn mobile data..

Semnatara ini krn blm masif blm kelihatan harusnya apa negatif nya. Antara anda bisa take the lead atau mengikuti arus dgn "terpaksa" .
Hmm

[Omnibus]

pada prakteknya mayoritas orang akan menjadi user sih ketimbang creator ..... manifestasinya kan dlm bentuk aplikasi teknologi. spt gojek/grab aja yg create cuma bbrp orang tp yg pakai berjuta2 orang. kedepan mungkin kurleb akan sama .... yg skrg jd gojekers jg dulunya dr profesi macam2 bahkan ada yg tdk terbayang profesi bergengsi banting setir jd driver.

kl kita gugel banyak profesi2 yg akan punah tp ada yg baru yg mungkin ga pernah terfikirkan akan muncul, atau mungkin sdh terfikirkan tp belum bisa terrealisasikan. jaman medieval siapa sih yg kepikiran akan ada profesi supir tram listrik bandara, petugas traffic control center dgn semua equipmentnya, dsb ... profesi itu ngga exist dulu. nanti mungkin kembali ngga exist lagi digantikan AI.

kekuatiran mah sama dgn orang2 yg hidup di jaman sebelum kita, it has happened before and it will happen again. just enjoy the ride ....

[TUFF Stough]

efek buruk, mesti siap belajar hal baru. misal koding, sama AI.

tapi intinya 4.0 , jualan teknologi dr dari negara yg dah maju IT & Researchnya.

gak kebayang anak2 saya ntar belajarnya kaya apa, sementara ortunya gak bisa ngikutin perkembangan.

yg kebayang adalah knowledge gap antara yg tahu dan tidak tahu, yg mengerti dan tidak mengerti, yg menguasai dan tidak menguasai akan semakin lebar. semuanya tergantung mau atau tidaknya individu masing2 untuk mempelajari hal2 baru tsb dan faktor dari luar spt concern pemerintah terhadap dunia pendidikan.

[iwing]

kan semakin bagus. cari lahan yang luas dan dijadikan gudang karena setiap barang yang dihasilkan oleh suatu industri, pasti akan membutuhkan gudang di area tertentu agar pengiriman barang cepet sampai ke customer. ini salah satu contoh dan seperti nya tidak akan berubah

[martinnn]

we need a new plague

[josomba]

gak kebayang anak2 saya ntar belajarnya kaya apa, sementara ortunya gak bisa ngikutin perkembangan.

yg kebayang adalah knowledge gap antara yg tahu dan tidak tahu, yg mengerti dan tidak mengerti, yg menguasai dan tidak menguasai akan semakin lebar. semuanya tergantung mau atau tidaknya individu masing2 untuk mempelajari hal2 baru tsb dan faktor dari luar spt concern pemerintah terhadap dunia pendidikan.

Mau tidak mau harus belajar... mungkin di awal2 akan sering lembur demi belajar... saya mengalaminya juga

Saya background teknik pesawat lanjut ambil sekolah bisnis.... setahun terakhir berkecimpung di ecommerce, harus belajar coding (semacem SQL) yang sebelumnya ga pernah belajar di kuliah.