[Review] Toyo All Terrain 2 Tires
Posted: Wed Feb 26, 2020 14:29
Berikut adalah pengalaman saya menggunakan ban Toyo AT2 ukuran 265-70-R17.
Saya beli ban ini di bulan Januari 2017 dengan kode produksi pertengahan 2016.
Ban ini dipakai pada velg aftermarket dengan lebar 8.5in (std SUV 7.5in).
Setelah dipakai selama 3 tahun menempuh 35,000s km, dengan komposisi 60% tol dan 40% city driving (0% offroad), saya harus mengganti ban tsb.
Kondisi ke empat ban sebelum diganti :
Terlihat pada semua alur dasar thread ban mulai muncul keriput (dry rot).
Ada yg masih berbentuk keriput atau juga yang sudah mulai menjadi crack tipis, dan kalau di perhatikan lebih teliti lagi, crack yg tipis mulai menjadi crack yang lumayan dalam.
Mungkin kalau pemakaian 100% dalam kota, saya masih berani pakai sampai akhir tahun ini.
Tapi karena saya mayoritas pakai di tol, maka akhirnya saya putuskan untuk segera ganti.
Sangat disayangkan ban yang termasuk premium dari segi harga, tapi hanya bertahan 35,000s km (3 tahun).
Apakah kondisi tsb disebabkan karena kontur jalan di Indo atau mungkin ada faktur lain ?
Ada yang bilang mungkin karena faktur cuaca, mobilnya sering terjemur. Padahal tidak juga, seringnya saya masukan ke garasi. Dan kalau ditempat kerja pun jarang banget diparkir ditempat yang langsung terkena matahari.
Tekanan ban pun selalu rutin dicek 1 bulan sekali, selalu di isi nitrogen 30 depan dan 33 belakang (anjuran factory 29-32psi).
Pada awal pemakaian ini ban yang termasuk cukup sunyi OK untuk type AT dan grip nya (dry and wet) baik sekali. Ride quality empuk (mungkin karena versi yang masuk ke Indo adalah yg type LT less ply dari yg versi Extreme, more ply less side wall flex for towing capacity).
Tapi ketika kondisi dry rot sudah terlihat, wet grip jauh berkurang. Makanya kalau di tol ketika hujan / kondisi jalan basah, engga berani lebih dari 100.
Saat ini kalau dilihat dari harganya yang sudah di atas 3 jt/pc, masih banyak pilihan lain yang lebih ekonomis dan mungkin dengan kualitas yang lebih cocok untuk environment di sini.
Dulu ketika saya beli harganya masih 2,35jt per corner.
Saya beli ban ini di bulan Januari 2017 dengan kode produksi pertengahan 2016.
Ban ini dipakai pada velg aftermarket dengan lebar 8.5in (std SUV 7.5in).
Setelah dipakai selama 3 tahun menempuh 35,000s km, dengan komposisi 60% tol dan 40% city driving (0% offroad), saya harus mengganti ban tsb.
Kondisi ke empat ban sebelum diganti :
Terlihat pada semua alur dasar thread ban mulai muncul keriput (dry rot).
Ada yg masih berbentuk keriput atau juga yang sudah mulai menjadi crack tipis, dan kalau di perhatikan lebih teliti lagi, crack yg tipis mulai menjadi crack yang lumayan dalam.
Mungkin kalau pemakaian 100% dalam kota, saya masih berani pakai sampai akhir tahun ini.
Tapi karena saya mayoritas pakai di tol, maka akhirnya saya putuskan untuk segera ganti.
Sangat disayangkan ban yang termasuk premium dari segi harga, tapi hanya bertahan 35,000s km (3 tahun).
Apakah kondisi tsb disebabkan karena kontur jalan di Indo atau mungkin ada faktur lain ?
Ada yang bilang mungkin karena faktur cuaca, mobilnya sering terjemur. Padahal tidak juga, seringnya saya masukan ke garasi. Dan kalau ditempat kerja pun jarang banget diparkir ditempat yang langsung terkena matahari.
Tekanan ban pun selalu rutin dicek 1 bulan sekali, selalu di isi nitrogen 30 depan dan 33 belakang (anjuran factory 29-32psi).
Pada awal pemakaian ini ban yang termasuk cukup sunyi OK untuk type AT dan grip nya (dry and wet) baik sekali. Ride quality empuk (mungkin karena versi yang masuk ke Indo adalah yg type LT less ply dari yg versi Extreme, more ply less side wall flex for towing capacity).
Tapi ketika kondisi dry rot sudah terlihat, wet grip jauh berkurang. Makanya kalau di tol ketika hujan / kondisi jalan basah, engga berani lebih dari 100.
Saat ini kalau dilihat dari harganya yang sudah di atas 3 jt/pc, masih banyak pilihan lain yang lebih ekonomis dan mungkin dengan kualitas yang lebih cocok untuk environment di sini.
Dulu ketika saya beli harganya masih 2,35jt per corner.