2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Mau review kendaraan yang ada? Silakan post disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15530
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by ChZ »

KIA : The Korean Mazda (?)

KIA Indonesia selama ini berada di bawah payung KIA Mobil Indonesia (KMI). Merek yang cukup… sukses kalau saya bilang.

Image

Sukses? Nggak salah?

Iya, nasib KIA di Indonesia itu masih lebih baik ketimbang non-mainstream brand lain. Paling tidak, KIA (dan Hyundai) sempat menjadi salah satu merek mobil yang beruntung nasibnya dan pernah populer.

Tentu kita ingat Timor yang merupakan rebadge dari KIA Sephia, lalu eranya Visto dan Atoz, yang merupakan alternatif mobil terjangkau di Indonesia. KIA Carnival juga sempat populer. Bukti bahwa mobil Korea sebenarnya tidak kurang peminat di Indonesia.

Image
KIA Visto, dulu sempat populer sebagai pilihan mobil terjangkau.

Image
KIA Picanto generasi awal juga merupakan salah satu pilihan mobil terjangkau dulu.

Sayangnya, KIA (dan Hyundai) adalah contoh bagaimana brand image itu sangat berpengaruh terhadap kesuksesan produk. Selalu berada di level second-tier brand, imej kedua merek ini tidak pernah lepas dari bayang-bayang "mobil murah". Makanya ketika mereka mau naik kelas untuk men-sejajarkan diri dengan Jepang, penjualannya jadi lesu. Masyarakat sudah kadung melihat mobil Korea sebagai mobil kelas dua dari awal 2000an.

Klimaksnya adalah pada 2018, banyak dealer KIA tutup, konsumen jadi mempertanyakan eksistensi merek ini apakah akan "punah" juga?

Kemudian setelah lama vakum, ujug-ujug muncul kabar bahwa KIA Indonesia sekarang berganti dari KMI ke Indomobil (PT. Kreta Indo Artha).

Tak hanya ganti PT, ada perubahan strategi dari KMI dan Indomobil : KIA versi Indomobil lebih “berani” dalam mengeluarkan lineup. Misalnya Picanto GT-Line dan Rio terbaru yang full spek CBU Korea meski harganya di atas kompetitornya. Kontras jika dibandingkan dulu KMI hanya mengeluarkan spek yang ecek-ecek dan full sunated.

Image
Picanto GT-Line yang speknya cukup "berani"

Langkah ini agak bikin ane teringat dengan Mazda Eurokars yang juga setelah lepas dari MMI justru lebih “berani” mengincar pasar yang lebih niche. Yes, KIA is the Korean Mazda, at least di Indonesia.

Tapi, Picanto GT-Line dan Rio bukan kartu truf nya KIA Indomobil. Yup, mereka sangat well aware kalau Picanto dan Rio baru harganya tidak akan kompetitif, karena itu mereka punya strategi ampuh untuk meningkatkan brand awareness : KIA Seltos.

Image

Masuk ke pasar crossover yang didominasi oleh Honda HR-V, langkah yang cenderung berani untuk KIA. Tapi untuk bersaing di kelas ini, tak cukup bermodal spek bagus, harus punya harga kompetitif juga, karena itu KIA mengimpor Seltos dari India.

Hasilnya sudah jelas, harga Seltos bersaing dengan HR-V, bahkan tipe tertingginya pun lebih murah sekitar 20 juta-an dari Honda HR-V Prestige dengan kelengkapan yang mumpuni. Menarik bukan?

Mari kita lanjut ke reviewnya…

Seltos : Benda Apa Ini ?

Selama ini KIA hanya punya 2 varian SUV (Crossover) : Sportage dan Sorento.

Kalaupun punya crossover mini, mungkin ada yang ingat KIA Soul ? Sempat dipamerkan beberapa kali oleh KMI, tapi peluncurannya mundur mundur terus sampai akhirnya sepertinya batal dipasarkan... ntahlah, saya juga nggak inget nasibnya gimana.

Image
KIA Soul, tahun 2009 sempat direncanakan akan dipasarkan

Lalu Seltos ini apa ? Tidak banyak informasi yang saya dapat soal Seltos ini. Yang jelas ini adalah crossover berbasis KIA SP Concept yang sempat dipamerkan di 2018, alias mobil yang benar-benar baru.

Image
KIA SP Concept

Mungkin bukan direct successor dari KIA Soul (KIA Soul masih dijual di belahan dunia lain juga dan masih keluar model terbarunya), tapi saya pikir ini spiritual successor, karena market yang disasar sama : anak muda millenial yang melek teknologi.

Market Seltos pun seperti difokuskan untuk pasar Asia, dengan basis produksi di India dan China. Seltos bukan produk global karena KIA tidak berencana memasarkan Seltos di Eropa dan beberapa negara seperti Israel dan Turki karena di sana sudah ada KIA XCeed dan Stonic.
The Seltos was launched in South Korea on July 18, 2019 and in the Philippines on November 6, 2019, with a release in various global markets except Europe by the end of the year. The Seltos was also launched in Indonesia on January 20, 2020. It will not be sold in Europe, Turkey and Israel due to the release of the Stonic and Xceed as the alternative.] The Seltos will be sold in the U.S. and Mexico in early 2020.
Di China, mobil ini dipasarkan sebagai penerus dari KIA KX3.

Dengan latar belakang seperti ini saja, sebenarnya kita nggak perlu kaget kalau Seltos agak berbeda dibanding Rio dan Picanto. Baik secara bahasa design maupun interior (nanti dijelaskan di review) ...

yang jelas catatan di Wiki ini membuat saya sedikit agak menurunkan ekspektasi pada Seltos :
The Indian-version Seltos is exported to several regions which mostly are emerging markets including South Africa, Indonesia, Latin America, Middle East and other South Asian markets. It is likely that the SP2i and SP2c versions are the low cost versions of Seltos to penetrate most emerging markets.
FYI, SP2i = Indian-made Seltos a.k.a Seltos rakitan India...

Source : https://en.wikipedia.org/wiki/Kia_Seltos

Exterior : Half British, Half Chinese...

Evolusi desain KIA sejak 10 tahun belakangan ini cenderung cukup besar, sebuah leap yang jauh sekali ketimbang KIA di awal 2000an yang bulet-bulet nggak jelas. Semua berkat jasa Peter Schreyer yang merupakan ex-chief designer VW-Audi. KIA pun memiliki corporate identity yang tegas sekarang : Tiger Nose, dan Tiger Nose di KIA generasi sekarang, jauh lebih “garang” ketimbang tiger nose awal.

Kesan itu tak berubah di Seltos. Dari depan, mobil ini terkesan mengotak, dan terlihat garang. Sekilas mirip dengan RR Evoque dari grill dan lampunya. Seltos menggunakan lampu LED, mengikuti trend seperti Honda dan Toyota modern.

Image

Image

Pillar mobil ini diberi warna hitam dan berbentuk kotak, seperti ingin menonjolkan kesan anti-mainstream nya, dengan jendela pilar C yang menyempit. Sepertinya selain fungsional, juga ingin memberi kesan unik.

Image

Image

Image

Fender dan wheel arch yang besar dipadu ban tebal dan velg 17 inch dengan ban 215/60/17 Goodyear Fuel Assurance Max, membuat Seltos lebih terlihat seperti SUV daripada crossover seperti HR-V atau CX-3. Intinya jika ada kontes mobil harga 300 juta-an paling macho, mungkin Seltos adalah pemenangnya. Motif velgnya juga memberi kesan tough.

Image

Sayangnya ketika melihat bagian belakangnya, saya jadi diingatkan kalau ini bukan produk global KIA seperti dua saudaranya. Ntah saya saja atau ada yang merasa juga bagian belakang Seltos ini justru auranya seperti mobil Tiongkok. Saya seperti dejavu dengan pantatnya DFSK Glory 560 dan 580 melihat garis krum memanjang di atas plat nomor itu.

Image

Image

Image
kalau dipadu warna orange, setidaknya menyamarkan kesan ini mirip mobil tiongkok. :e-snooty:

Di luar sono kesan identik dengan SUV tiongkok ini agak tersamar karena aksennya tidak menggunakan chrome

Image

Semakin yakin kalo ini bukan produk global KIA saat lampunya nyala semua yang keliatan kayak pasar malem ... alias rame.

Image
Itu lampu di atas grill demi apa sih :big_bored:

Image

Image

Interior : Desain Rapi dan cukup "Pintar" ...

Kontras dengan bagian luar, interior Seltos terkesan konvensional saja. Design-wise, HR-V dan CX-3 masih terlihat lebih menarik.

Dash Seltos versi India sebenarnya agak berbeda dengan versi Korea sono, jauh lebih sederhana dan.... cheapo?

Image

Image
Versi India (Indonesia)

Biar nggak terkesan biased dan nyacat, ane akan mulai dari sisi positifnya.

Pertama setirnya, ane sangat suka model flat bottomed ini, gripnya juga terkesan lebih mahal dan lebih enak dari HR-V. Grip setirnya sama enaknya dengan Mazda.

Image

Image

Kedua, tombol-tombol dan gearknob nya terkesan mahal, meski secara desain biasa aja, tapi gimana yah, feelnya jauh lebih padat daripada HR-V.

Image

Ketiga, ane suka tampilan MID nya. Terkesan high-tech, dan ntah kenapa meski secara desain ada kemiripan dengan Wuling, tapi font tulisan dan animasi nya lebih proper dibanding Wuling yang terkesan kaku. Ohya di MID ini juga dilengkapi boostmeter (yang bikin ane cukup miris 2 Honda berkeong ane karena pakai cluster sunated jadi ngga ada boostmeternya…).

Image

Keempat, seats dan akomodasi. Seat di mobil ini kualitas leather nya di atas HR-V, dan lebih empuk. Baris keduanya juga menurut saya sangat nyaman, sandaran joknya paling rebah di kelas ini, dengan headroom legroom berlimpah. Bagasi juga cukup proper, kurang lebih setara dengan HR-V, lebih luas dari CX-3.

Image

Kelima, gadgets. Head unitnya dapat support Apple Carplay, lalu juga dilengkapi wireless charging. Mungkin jadi mobil termurah yang sudah dilengkapi wireless charging. Fitur penting jika dibilang mobil ini menyasar pasar milenial.

Image

Lalu cons nya, ready ?

Objectively, BQ Seltos tidak spesial-spesial amat, malah cenderung ke jelek fit and finish nya. Jejak-jejak buatan India nya ketauan ketika kita ngeliat plastik di doortrim yang terkesan brittle dan murah. Ketika ane mau nurunin jok dengan height adjusternya, saya agak takut itu tuas height adjusternya patah karena plastiknya bener-bener nggak berasa mantep. Tapi KIA dengan jenius membuat orang tidak ngeh dengan kekurangan pada sisi BQ ini, ntahlah ini bermakna positif atau negatif.

Image

Berikutnya, bentuk mengotak pada frame speedometer dan head unit. Niatnya mau bikin desain kayak Mercedes yang nyambung, tapi secara estetika agak mengganggu, terutama head unitnya, potensi bikin blindspot dan disrupsi waktu nyetir. Gede banget.

Image

Driving : DCT + Turbo, Menjanjikan ?

OK bagian paling menegangkan dan paling bikin penasaran Seltos adalah sisi drivetrain nya.

Image

1.4 Liter Turbocharged GDI “Kappa” Engine, bertenaga 140 hp @ 6.000 RPM dan torsi 242 Nm @ 1.500 - 3.200 RPM, outputnya generik seperti mesin 1.4 - 1.5 Turbocharged pada umumnya.

Image

Wuling Almaz 150 hp / 250 Nm,
Chevrolet Trax 140hp/200Nm
VW Tiguan TSI 140hp/250Nm
Mitsu Eclipse Cross 150hp/250Nm.

Well, output tertinggi di kelas 1.4 - 1.5 L Turbo dipegang tentu saja oleh Honda Civic / CR-V dengan 170hp/220Nm dan 190hp/240Nm.

Mesin ini dipadu dengan transmisi 7DCT. Transmisi DCT selalu membuat internet petrolheads h*rny karena mereka selalu berpatokan dengan DSG VW yang merupakan salah satu pencapaian terbaik di dunia engineering, dan ane akui itu karena ane jg pengguna VW dan merasakan sendiri bagaimana sebuah transmisi dual-clutch itu begitu sakti.

Mesin turbo, transmisi DCT, sounds like a wet dream comes true... :big_think:

Beklah, kita mulai jalan saja. Seating position mobil ini cukup enak, lumbarnya agak terlalu tebal dan sialnya ane gak nemu settingan lumbar support, tapi ya sudahlah, tidak terlalu mengganggu.

Setirnya enak digenggam, jauh lebih enak dari Wuling Almaz dan Honda HR-V, grip setirnya kurang lebih sama enaknya dengan Mazda CX-3.

Jalankan mobil dari start dan loh… kok shiftingnya early sekali… lalu sales bilang “mas ini mode ECO” bweh. Si mas sales kayaknya menangkap raut muka bingung saya.

Oh ya, salah satu highlight pada mobil ini adalah punya 6 mode berkendara : ECO, NORMAL, SPORT, dengan tambahan 3 terrain mode : SNOW, SAND, MUD, semua diatur lewat knob di samping tuas transmisi. Saya nggak ngerti ngapain dikasih terrain mode yak, kan mobil ini nggak AWD… apa KIA lupa menyunat mode terrain ini di versi FWD...

Image

Harusnya EcoPro, Eco, Normal, Sport, Sport+, Resing… :ngacir:

Puter knob dan pindahkan ke mode NORMAL, semua berjalan normal. Power terasa cukup mumpuni untuk jalan santai dalam kota, tidak ada gejala jerking pada DCTnya. Cukup halus. Respon awal mesinnya cukup baik, buat stop and go halus dan harus diakui, lebih smooth takeoff nya di kemacetan ketimbang MK6 saya. Untuk akselerasi dari 0 - 60 km/h rasanya sangat enteng.

Tapi ini Turbo + DCT, tentu saja kombinasi seperti ini adalah mimpi indah untuk so-called internet petrolheads, gimana tidak, dengan figur performa seperti VW Tiguan, lalu transmisi dual-clutch… Semua orang pasti berekspektasi mobil ini fun to drive.

Sayangnya, nope, it’s not.

Bagi yang expect Seltos mobil performa karena ia Turbo + DCT, sayangnya anda harus siap-siap kecewa. Ada beberapa catatan soal performa mesin dan transmisi Seltos.

Mesinnya terasa baik-baik saja ketika kita nyetir santai, tapi ketika dibejek, saya justru agak kesel. Tenaga mesinnya ngempos di atas 5.000 RPM, ketika shifting di redline, mobil ini sudah kehabisan nafas dan mesin cuma meraung kasar. Kayak di-PHP gitu, lepas 5.000 RPM seperti asupan fuel dicekek oleh ECU dan tenaganya langsung drop.

Mode SPORT nya memang menahan shifting di RPM yang lebih tinggi, tapi justru itu yang jadi masalah : transmisinya cenderung nahan gigi terus menerus. Jadi ketika kita ngegas lalu dilepas, ada jeda cukup lama sekitar 1 detik baru dia mau pindah ke gigi tinggi. Gara-gara ini setiap pakai mode SPORT rasanya mesin meraung-raung, seperti orang belajar nyetir yang gagap mindahin gigi. Mode SPORT di mobil ini hanya ideal ketika kita mau drag race, buat cruising di tol apalagi dalam kota tidak ideal. Karena sekali tempo saya coba launch di jalan kosong memang mode SPORT nya lebih ideal.

On daily use, just leave it at NORMAL. Mode paling waras.

DCTnya, sekali lagi jangan terlalu cepat menilai kalau semua transmisi DCT itu seperti VW punya. DCT dan AMT itu basisnya sama-sama transmisi Manual, tapi dengan perbedaan pada unit clutch nya. AMT itu kopling single clutch biasa seperti transmisi manual pada umumnya, sedangkan DCT punya dua unit clutch pack. Satu kesamaan dari dua jenis transmisi “automated manual ini”, yes you got it right : sama-sama diatur perpindahan giginya secara elektronik. Mekanisme shifting transmisi tetap bergantung pada setelan TCU pabrikan.

Memprogram TCU DCT tentu tidak mudah, harus berkompromi antara keawetan clutch dengan responsivitas, dan sayangnya as expected, DCT KIA terasa kurang refined.

Behavior aneh dari transmisi DCT Seltos justru pada saat akselerasi penuh dan braking, terutama di mode SPORT. Saat akselerasi, perpindahan giginya cenderung lambat, beberapa transmisi 6-speed AT saya rasakan terasa lebih cepat. Lalu pada saat braking terutama di mode SPORT, malah kayak transmisinya cenderung buru-buru memberikan engine brake, memberi kesan kurang halus dan jerking saat hard braking. Transmisi juga sempat kebingungan memilih gigi yang tepat.

Dengan mekanisme seperti ini, saya jadi makin ragu-ragu dengan umur clutchnya ... nggak heran denger di India udah ada yang overheat.

Intinya on objective measure, performa Seltos tidaklah superior dibanding HR-V 1.8. Dibanding HR-V 1.5 apalagi Almaz mungkin masih lebih baik, even dibanding Chevy Trax, sepertinya Chevy Trax masih lebih superior.

Soal handling bagaimana? Feedback setirnya cukup memberi kepercayaan diri waktu nikung, lalu front-end nya juga cukup tajam dibanding HR-V. Sayangnya, ntah kenapa saya setiap ngerem masuk ke tikungan dan flick setir, ada rasa nggak percaya diri karena bagian belakangnya. Yup, sway di bagian rear-end nya cukup besar, saat berbelok pun terasa bodyroll yang agak berlebih. Sensasi yang mirip dengan rear-end Hyundai SantaFe DM.

Tapi baiklah, let’s be generous soal ini. Lalu bagaimana dengan aspek kenyamanan?

Catatan positif justru ada di sektor kenyamanan. Sejujurnya suspensi mobil ini keras, tapi sedikit ada feel Eropa pada suspensinya, kualitas dampingnya baik, saya jauh lebih suka karakter suspensi Seltos ketimbang HR-V yang mengayun. Dibanding Seltos, HR-V terkesan ajrut-ajrutan dan kasar. Saya pikir berkat setup ban yang tebal pula itu damping mobil ini bisa enak. Yes, mobil ini bisa jadi sebuah proper family hauler.

Conclusion : Acceptable

I'd be very very generous on this part.

Ini bukan mobil yang bakal memuaskan true petrolheads. Mesin dan transmisinya payah, handling yang biasa saja. Jika ekspektasinya adalah punya mobil terjangkau yang sensasinya mirip VW Tiguan baru karena Turbo + DCT, lupakanlah.

Belum lagi fakta bahwa mobil ini pasar utamanya adalah China dan India, yang semakin melunturkan ekspektasi mobil ini dibuat dengan standar tinggi seperti produk - produk KIA lainnya.

Tapiiii jika ekspektasinya adalah sebuah compact crossover untuk harian, Seltos sangatlah layak dijadikan pilihan.

Pertama, tingkat coolness mobil ini bisa dibilang lebih baik ketimbang HR-V yang jadi uncool karena sudah terlalu common dan modelnya sudah terlihat jadul, jadi naik Seltos jelas lebih "cool" dan trendy, apalagi jika milih warna yang unik seperti orange.

Kedua, sensibility. Jika dibawa halus saja mobil ini sangat nyaman, kekedapannya masih lebih baik dari HR-V, lalu kabinnya juga lebih proper untuk family, terutama headroom belakang.

Ketiga, dan ini yang menurut saya membuat Seltos menjadi bargain dan layak dipilih : harganya. 365 juta OTR Semarang tipe tertinggi EX+. Bahkan jika tidak tertarik tipe tertingginya sekalipun, spek teknis pada tipe E dan EX biasa 100% mirip, pembedanya hanya fitur saja.

Bargain ini tentu menurut saya bukan serta-merta karena fiturnya banyak, tapi juga fasilitas yang diberikan oleh KIA. 5-years Warranty dengan unlimited KM, artinya mobil ini siap "dihajar" untuk jadi kuda perang harian, dan biaya jasa servis gratis hingga 4 tahun / 50.000 KM.

Sebagai langkah awal untuk "kebangkitan kembali" KIA, upaya mereka memasarkan Seltos cukup dapat diapresiasi.

Rivals :
Honda HR-V, Mazda CX-3, Hyundai Kona
Last edited by ChZ on Fri Feb 28, 2020 6:19, edited 1 time in total.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
mr_mytplx
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1299
Joined: Mon Apr 20, 2009 6:17

Re: 2020 KIA Seltos Short Test Drive

Post by mr_mytplx »

Nice review om.

kmrn sempet papasan di jalan m a seltos.

kesannya gede juga y mobil ini.

sekilas lebih besar dari HRV.
kunaskun
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3964
Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16

Re: 2020 KIA Seltos Short Test Drive

Post by kunaskun »

Behavior aneh dari transmisi DCT Seltos justru pada saat akselerasi penuh dan braking, terutama di mode SPORT. Saat akselerasi, perpindahan giginya cenderung lambat, beberapa transmisi 6-speed AT saya rasakan terasa lebih cepat. Lalu pada saat braking terutama di mode SPORT, malah kayak transmisinya cenderung buru-buru memberikan engine brake, memberi kesan kurang halus dan jerking saat hard braking. Transmisi juga sempat kebingungan memilih gigi yang tepat.
ini semacam penyakit bawaan mesin bensin cc kecil + turbo zaman now, dikasi transmisi modern malah jadi bloon.
kalau Japan jadinya lemot ga napsuin karena biasanya dikasi CVT, dibejek kaya apa juga larinya gitu2 aja akibat cvt rubber band effect, turbo boost kaya ga berasa.
kalau China jadinya juga konyol lagi karena biasanya dikasi AMT atau CVT, udah gitu turbo lag-nya payah
kalau Korea jadinya malah gini...

kayanya udah paling bener lah mobil turbo bensin cc kecil zaman now pake geared AT...
maastricht889
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3449
Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45

Re: 2020 KIA Seltos Short Test Drive

Post by maastricht889 »

Nice review koh!!! Berarti lebih buat nyantai ini mobil, sama kudu di-highlight= mobil ini KURANG oke scr ekspektasi buat TRUE PETROLHEADS/SO-CALLED INTERNET PETROLHEADS

Sempet liat jg di parkiran jejeran sama hrv, tongkrongan jauh lbh oke seltos (palingan gara2 fresh model sama GC lbh tinggi)
User avatar
evolution21
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5884
Joined: Thu Aug 28, 2008 10:32

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by evolution21 »

nice review

saya suka kata2
yg berharap sensasi mirip vw tiguan lupakanlah, asiknya ts bisa menyampaikan secara baik feel enginenya

well
banyak sekali orang yg menjudge hanya liat spek diatas kertas, seakan2
spek mesin turbo dengan output kisaran 150hp torsi 250nm di merk wuling/vw/kia/bmw/mini dsb manapun feelnya sama

hanya orang yg ngerti bener mobil kayak Um CHZ ini yg bisa bilang itu beda

dan banyak sekali orang menyamaratakan transmisi DCT, padahal itu juga beda tiap merk, bahkan sesama vw, dsg wet dan dsg dry nya pun beda


btw yg masi berekspektasi ni mobil bisa kenceng, mungkin bisa dibantu pake chip aftermarket, biasanya mesin turbo cenderung mudah dinaikan hp dan torsinya, dengan harga yg cukup terjangkau... ya minimal akselerasinya bisa dapet feel jambakan setanlah, meski top speednya maybe tetep kayak mesin kecekek
Kaleng
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 775
Joined: Thu Aug 27, 2009 4:59
Location: Serpong
Daily Vehicle: Brio Dipanjangin

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by Kaleng »

mantap reviewnya om Chz. Masih belum pernah lihat langsung seltos ini di jalanan. kursi baris kedua apakah ada pengaturan rebahan?
yudhisuwandono
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 278
Joined: Mon Sep 08, 2008 8:01

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by yudhisuwandono »

So mendinģ mana om. ?
Seltos hrv cx3 kona ?
Atau nunggu brezza dulu
martinnn
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2899
Joined: Mon Aug 17, 2015 6:32
Location: Jabodetabek
Daily Vehicle: Innova gen 1 vvti + Supra X 125 with Givi Top box

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by martinnn »

nice review .... kalau jalur harian gak macet2 banget mungkin bisa awet transmisinya
:big_biglaugh:
herp
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 178
Joined: Sun Aug 09, 2015 0:58

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by herp »

Nice review om. Btw emg behaviornya girbok inhouse hyundai ga serefine pabrikan lain. Secara kalo baca review di luar juga girbok si stinger kurang refine, terutama di mode sportnya
User avatar
Suryaputra
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9623
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: 2020 KIA Seltos Short Test Drive

Post by Suryaputra »

herp wrote: Fri Feb 28, 2020 7:23 Nice review om. Btw emg behaviornya girbok inhouse hyundai ga serefine pabrikan lain. Secara kalo baca review di luar juga girbok si stinger kurang refine, terutama di mode sportnya
Yup terbukti dari hasil test di otodriver, HRV vs Kona,
HRV tetap lbh irit dan akselerasi lbh cepet.

Padahal Kona 6 speed dgn mesin 2 liter
HRV cuma CVT & mesin 1.8 liter


kunaskun wrote: Fri Feb 28, 2020 6:19
Behavior aneh dari transmisi DCT Seltos justru pada saat akselerasi penuh dan braking, terutama di mode SPORT. Saat akselerasi, perpindahan giginya cenderung lambat, beberapa transmisi 6-speed AT saya rasakan terasa lebih cepat. Lalu pada saat braking terutama di mode SPORT, malah kayak transmisinya cenderung buru-buru memberikan engine brake, memberi kesan kurang halus dan jerking saat hard braking. Transmisi juga sempat kebingungan memilih gigi yang tepat.
ini semacam penyakit bawaan mesin bensin cc kecil + turbo zaman now, dikasi transmisi modern malah jadi bloon.
kalau Japan jadinya lemot ga napsuin karena biasanya dikasi CVT, dibejek kaya apa juga larinya gitu2 aja akibat cvt rubber band effect, turbo boost kaya ga berasa.
kalau China jadinya juga konyol lagi karena biasanya dikasi AMT atau CVT, udah gitu turbo lag-nya payah
kalau Korea jadinya malah gini...

kayanya udah paling bener lah mobil turbo bensin cc kecil zaman now pake geared AT...
Gini, pertanyaan nya adalah; kenapa insinyur jenius honda dan mitsu yg dah sekolah bertahun tahun dan riset dgn uang gak sedikit, tapi malah bikin pasangan Mesin turbo cc kecil + cvt ?

CVT + Turbo spt yg dicontohin onda 1.5 Liter.. itu aksel 0-100 terbukti cepet loh.

gak beda jauh sm aksel nya BMW 320i F30 dgn torsi dan power mesin lbh besar + girboks 8 speed ZF yg terkenal mantep dan minim slip untuk Geared AT TC.

klo pake butt o meter, ya gak kerasa, karena aksel di CVT itu halus dan ketika dibejek, RPM mesin udah lgs masuk ke area max powah dan torque, jadi feeling nya ya flat. padahal data dr racelogic membuktikan cepat akselerasi nya.

Jadi Balik lagi... bukan masalah CVT VS Geared AT, krn masing2 punya keunggulan, tapi balik ke capability produsen nya tuning CVT nya spt apa.

ini kita bahas konteks daily driving yang gak terus2an pedal to metal yah :ngacir:
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15530
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: 2020 KIA Seltos Short Test Drive

Post by ChZ »

mr_mytplx wrote: Fri Feb 28, 2020 6:17 Nice review om.

kmrn sempet papasan di jalan m a seltos.

kesannya gede juga y mobil ini.

sekilas lebih besar dari HRV.
Karena memang lebih besar, oom. Seltos dimensinya lebih jumbo dari HR-V, malah mau deket-deket Eclipse Cross dan Mazda CX-30.
kunaskun wrote: Fri Feb 28, 2020 6:19
ini semacam penyakit bawaan mesin bensin cc kecil + turbo zaman now, dikasi transmisi modern malah jadi bloon.
kalau Japan jadinya lemot ga napsuin karena biasanya dikasi CVT, dibejek kaya apa juga larinya gitu2 aja akibat cvt rubber band effect, turbo boost kaya ga berasa.
kalau China jadinya juga konyol lagi karena biasanya dikasi AMT atau CVT, udah gitu turbo lag-nya payah
kalau Korea jadinya malah gini...

kayanya udah paling bener lah mobil turbo bensin cc kecil zaman now pake geared AT...
tergantung juga tuning transmisi nya. yang satu pabrikan macem Civic dan CR-V aja tuning transmisinya beda banget. Di jaman sudah serba computerized ini jenis komponen sama beda tuning hasilnya beda banget. Makanya VW Tiguan dan KIA Seltos walau figur performa mirip on-paper, real worldnya beda jauh. Pdhl sama-sama DCT + Turbo.

ane gak tau sih yang dimaksud rubbery mobil apaan... soalnya nyoba yang baru-baru macem Civic, CR-V, Eclipse Cross rasanya udah fine-tuned jauh dibanding CVT of old, malah jauh lebih responsive daripada DCT kelas Seltos atau Ford.

Yaaa waktu turbo belum spool emang berat karena small displacement, atau jangan lupa kadang feel lemot nya juga karena salah BBM... mesin berkeong ini sangat sensitif ama BBM. Biasa nenggak 92 naikin ke 98 atau sebaliknya rasanya bisa beda bgt.

AT geared ngga efisien masalahnya, unit transmisinya aja berat, mau ngejer efisiensi mesti pake gigi banyak, nambah berat lagi karena nambah komponen, terlalu costly. Makanya small cars skrg pada beralih ke CVT.

oom Evo di bawah menangkap point ane :
evolution21 wrote: Fri Feb 28, 2020 6:45 nice review

saya suka kata2
yg berharap sensasi mirip vw tiguan lupakanlah, asiknya ts bisa menyampaikan secara baik feel enginenya

well
banyak sekali orang yg menjudge hanya liat spek diatas kertas, seakan2
spek mesin turbo dengan output kisaran 150hp torsi 250nm di merk wuling/vw/kia/bmw/mini dsb manapun feelnya sama

hanya orang yg ngerti bener mobil kayak Um CHZ ini yg bisa bilang itu beda

dan banyak sekali orang menyamaratakan transmisi DCT, padahal itu juga beda tiap merk, bahkan sesama vw, dsg wet dan dsg dry nya pun beda


btw yg masi berekspektasi ni mobil bisa kenceng, mungkin bisa dibantu pake chip aftermarket, biasanya mesin turbo cenderung mudah dinaikan hp dan torsinya, dengan harga yg cukup terjangkau... ya minimal akselerasinya bisa dapet feel jambakan setanlah, meski top speednya maybe tetep kayak mesin kecekek
Thx for the compliment oom evo. Abis ngerasain Tiguan terus nyetir ini pasti jatohnya jadi kuciwa berat :mky_01: memang jam terbang ngga bohong sih, yang lebih penting dari jenis transmisi yang digunakan adalah gimana fine-tuning nya.

Mazda bisa bikin 6-speed AT yang sangat refined di saat Hyundai nggak bisa, pengalaman di SantaFe transmisinya rada payah. Dalam 1 merek beda jenis mobil aja setelan transmisi bisa berbeda - beda meski sama unitnya. Dunia otomotif modern itu sangat dinamis.

Chiptuning ya... prediksi ane chiptuning atau remap pun nggak bisa naik terlalu banyak sih dengan karakter mesin dan transmisi kayak gini. Cm mungkin biar kurvanya lebih padet aja sampe redline :mky_01:
erwinign wrote: Fri Feb 28, 2020 6:25 Nice review koh!!! Berarti lebih buat nyantai ini mobil, sama kudu di-highlight= mobil ini KURANG oke scr ekspektasi buat TRUE PETROLHEADS/SO-CALLED INTERNET PETROLHEADS

Sempet liat jg di parkiran jejeran sama hrv, tongkrongan jauh lbh oke seltos (palingan gara2 fresh model sama GC lbh tinggi)
makanya aku males nanti disalahpahami dibilang biased kalo nggak baca bagian "untuk so called internet petrolheads" :mky_01:

HR-V jejer Seltos keliatan kemayu banget sih pasti :mky_01:
Kaleng wrote: Fri Feb 28, 2020 6:46 mantap reviewnya om Chz. Masih belum pernah lihat langsung seltos ini di jalanan. kursi baris kedua apakah ada pengaturan rebahan?
kayaknya untuk recline ada oom, saya nggak cek.
yudhisuwandono wrote: Fri Feb 28, 2020 7:03 So mendinģ mana om. ?
Seltos hrv cx3 kona ?
Atau nunggu brezza dulu
tergantung.

mau peace of mind dan all rounder HR-V

mau driver focused dan mewah CX-3

mau buat bawa keluarga Seltos

Kona ngga pernah TD.
martinnn wrote: Fri Feb 28, 2020 7:08 nice review .... kalau jalur harian gak macet2 banget mungkin bisa awet transmisinya
hopefully so, tapi gapapa sih kan warranty 5 taun unlimited KMs :big_peace:
herp wrote: Fri Feb 28, 2020 7:23 Nice review om. Btw emg behaviornya girbok inhouse hyundai ga serefine pabrikan lain. Secara kalo baca review di luar juga girbok si stinger kurang refine, terutama di mode sportnya
naah berarti feel ane bener, sebenernya feel seperti ini juga sama kayak yang ane rasakan di Santi gen 3 dengan girbok 6-speed nya.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15530
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: 2020 KIA Seltos Short Test Drive

Post by ChZ »

Suryaputra wrote: Fri Feb 28, 2020 7:50
Yup terbukti dari hasil test di otodriver, HRV vs Kona,
HRV tetap lbh irit dan akselerasi lbh cepet.

Padahal Kona 6 speed dgn mesin 2 liter
HRV cuma CVT & mesin 1.8 liter


Gini, pertanyaan nya adalah; kenapa insinyur jenius honda dan mitsu yg dah sekolah bertahun tahun dan riset dgn uang gak sedikit, tapi malah bikin pasangan Mesin turbo cc kecil + cvt ?

CVT + Turbo spt yg dicontohin onda 1.5 Liter.. itu aksel 0-100 terbukti cepet loh.

gak beda jauh sm aksel nya BMW 320i F30 dgn torsi dan power mesin lbh besar + girboks 8 speed ZF yg terkenal mantep dan minim slip untuk Geared AT TC.

klo pake butt o meter, ya gak kerasa, karena aksel di CVT itu halus dan ketika dibejek, RPM mesin udah lgs masuk ke area max powah dan torque, jadi feeling nya ya flat. padahal data dr racelogic membuktikan cepat akselerasi nya.

Jadi Balik lagi... bukan masalah CVT VS Geared AT, krn masing2 punya keunggulan, tapi balik ke capability produsen nya tuning CVT nya spt apa.

ini kita bahas konteks daily driving yang gak terus2an pedal to metal yah :ngacir:
hal-hal beginian baru ketauan kalo sdh ada data tes atau kita sdh TD sendiri buat ngerasain feel nya :mky_01:

jujur tuning di sektor powertrain (engine dan transmission) itu adalah bagian paling sulit dalam membuat mobil yang enak dikendarai, on-paper bisa saja jenis transmisi sama, rasio gir sama, hp sama, torsi sama, tapi beda tuning, hasil akselerasi real-world nya bisa beda.

Makanya nggak mesti yang namanya CVT itu rubbery dan lemot, nggak mesti DCT itu kenceng, nggak selalu AMT itu jerky. Nggak mesti juga mesin turbo itu laggy :mky_01: beberapa pabrikan spt Honda yang udah punya jam terbang tinggi di dunia engine tuning ngerti gimana cara bikin powertrain yang refined.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
Zordon
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 175
Joined: Thu Apr 06, 2017 8:57

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by Zordon »

Nice review om chz, oya sepengalaman ane dulu pake dct ecosport dia ada mekanisme learning thdp cara nyetir driver. Dulu ecos ane klo setelah dipake istri nyetir lmyn jauh trus ane pake terasa beda karakter tranmisinya, mungkin karena istri tipe yg gas rem gas rem aja jadinya terasa beda saat ane pake. Apa mungkin di seltos juga ada mekanisme learning sprt itu jadi wajar klo unit tes drive beda2 cara nyetir orng2 nya?cmiiw
User avatar
Harchi
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 760
Joined: Sat Dec 08, 2012 10:14

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by Harchi »

Good review. Harga ga boong lah ya, harga segitu jgn ngarep kayak 500jt++
If you can't stop thinking about it...buy it!!!
Profith83
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4579
Joined: Mon Jul 14, 2008 2:54

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by Profith83 »

Seltos dan HRV, ruang kabin gede mana yah?
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15530
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by ChZ »

Zordon wrote: Fri Feb 28, 2020 16:44 Nice review om chz, oya sepengalaman ane dulu pake dct ecosport dia ada mekanisme learning thdp cara nyetir driver. Dulu ecos ane klo setelah dipake istri nyetir lmyn jauh trus ane pake terasa beda karakter tranmisinya, mungkin karena istri tipe yg gas rem gas rem aja jadinya terasa beda saat ane pake. Apa mungkin di seltos juga ada mekanisme learning sprt itu jadi wajar klo unit tes drive beda2 cara nyetir orng2 nya?cmiiw
semua mobil jaman skrg memang sudah dilengkapi self learning mechanism, oom. Terlepas dari jenis transmisinya. Honda, Mazda, VW yang saya rasakan gitu. Kalo abis merayap macet parah selalu transmisinya jadi agak-agak bego, abis dari tol lancar terus respon mesin transmisi dll langsung enak.

cuma biasanya kalopun self learning mechanism, margin nya nggak jauh, nggak seketika bikin transmisi yang shiftingnya lambat jadi kenceng seketika. Apalagi ini mobil punya 6 drive mode. Batasan parameternya pasti lebih kecil lagi per mode.

In fact mobil ini sebenernya kalo dipake mode normal dan coasting biasa di dalem kota justru halus, begitu mode sport jadi meraung nggak jelas. Nah sekali lagi ini keterbatasan parameter pengetesan, ane ngga sempat explore mode SPORT nya lebih lanjut, barangkali kalo intens dibawa kenceng terus-menerus shiftingnya jadi membaik, walau ane haqulyakin tidak akan bisa menyamai DCT VW, paling deket-deket DCT Ford.

tinggal barangkali kalo ada rekan yang sudah punya / bisa TD lumayan lama, boleh lah di share pengalamannya.
Harchi wrote: Sat Feb 29, 2020 2:18 Good review. Harga ga boong lah ya, harga segitu jgn ngarep kayak 500jt++
begitulah, makanya tidak bisa men-judge sebuah mobil hanya dari on-paper spec dan muter-muter di pameran. Hanya karena on-paper spec mirip dengan yang 500 juta-an bukan berarti sama persis.

Pastilah yang lebih mahal menghabiskan waktu dan biaya lebih pula buat pengembangan / fine-tuning nya :mky_01:
Profith83 wrote: Sat Feb 29, 2020 2:52 Seltos dan HRV, ruang kabin gede mana yah?
Ruang kabinnya secara volume mungkin 11-12, tapi Seltos menang di headroom dan rear seatsnya lebih rebah.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
Koddy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 729
Joined: Thu Jan 21, 2016 11:01
Location: Semarang

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by Koddy »

Sempat bisa masuk kabinnya?
Minggu lalu di pameran Paragon, dari jam 10 pagi sampai jam 13, pas lewat depan mobilnya, salesnya ga ada. Mobilnya dikunci.
Terlihat aura tidak niat jualan.....
Beda sebelah² nya ada sales M, W, M yang aktif memasarkan...

Alhasil, walau produk bagus, mungkin pikirkan kembali ASS KIA yang "sampah".

Di pameran aja, 3 jam sales ga nongol, apalagi ntar kalau ada kerusakan....
Sejelek-jeleknya produk W, ASS nya terlihat jauh lebih mumpuni daripada nih produk yang menjanjikan [emoji55]
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15530
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by ChZ »

Koddy wrote: Sat Feb 29, 2020 6:34 Sempat bisa masuk kabinnya?
Minggu lalu di pameran Paragon, dari jam 10 pagi sampai jam 13, pas lewat depan mobilnya, salesnya ga ada. Mobilnya dikunci.
Terlihat aura tidak niat jualan.....
Beda sebelah² nya ada sales M, W, M yang aktif memasarkan...

Alhasil, walau produk bagus, mungkin pikirkan kembali ASS KIA yang "sampah".

Di pameran aja, 3 jam sales ga nongol, apalagi ntar kalau ada kerusakan....
Sejelek-jeleknya produk W, ASS nya terlihat jauh lebih mumpuni daripada nih produk yang menjanjikan [emoji55]
itu malem sih jam 7an.

Klw soal itu kurang tau yak, soalnya pameran di 2 mall berbeda, 3 sales yang nawarin ke ane malah cenderung proaktif, komunikatif, nawarin TD biarpun tau cm liat-liat aja.

Mungkin pas salesperson yang jaga ngga bisa atau ada kesalahan teknis makanya kosong g ada yang jaga hehe. Kejadian kayak gtu emang bbrp x di pameran ada aja sih g cm ini tok, ada mobil tp ngga ada yang jaga. Merek baru mungkin salesnya jg ga banyak.

terlalu dini ngejudge aftersales cm karena pameran g ada yang jaga.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
Pboyz97
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4577
Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
Location: East Jakarta
Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by Pboyz97 »

Nice review chris

Seltoz emg mobil yg eye catching dan punya value for money yg baik dibanding HRV, mungkin citra merek dan citra DCT di Indo yg kurang baik bakal menjadi penghalang suksesnya penjualan mobil ini
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
User avatar
Jose
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 495
Joined: Wed Jan 02, 2008 5:19
Location: Southern Batavia
Daily Vehicle: Toyota Camry V6 35Q Mitsubishi Xpander Chevrolet Trax

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by Jose »

saya jadi teringat dengan review hyundai santa-fe diesel oleh om AD7AYA dahulu kala. Beliau bilang, "saya gak pernah suka dengan mobil korea, karena mobil-mobilnya belum punya karakter". Betul banget sih, itu juga saya rasain pas nyoba beberapa mobil korea.
Perjalanan mereka sampai saat ini memang mengalami kemajuan, namun mereka baru bisa menciptakan "identity/identitas", bukan character. Bererapa mobil korea yg saya coba kualitas ride-nya udah enak, bahkan lebih enak dari mobil jepang sekelas, udah ada rasa eropa dari sisi ride, namun pas di push to the limit baru kerasa, feeling setirnya gak enak, chassis-nya jelek yg bikin body mobil berasa malas ditekuk, kabin bagus tapi posisi mengemudinya aneh, susah dapetin posisi mengemudi yg pas, posisi tangan saat pegang setir udah enak, eh kaki terlalu nekuk, pas benerin posisi kaki eh posisi tangan jadi gak enak, layout dashboard pun kadang aneh, beberapa tombol susah direach.

Sementara itu mobil jepang, contoh honda brio yg pernah saya punya dulu, sebusuk-busuknya kualitas materialnya, tapi tetap punya karakter Honda, posisi mengemudi enak bgt, steering enak, handling enak, lincah, bantingan keras, dan engine bertenaga diputaran atas
Increase speed = increase Risk
maastricht889
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3449
Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by maastricht889 »

Jose wrote: Mon Mar 02, 2020 6:02 saya jadi teringat dengan review hyundai santa-fe diesel oleh om AD7AYA dahulu kala. Beliau bilang, "saya gak pernah suka dengan mobil korea, karena mobil-mobilnya belum punya karakter". Betul banget sih, itu juga saya rasain pas nyoba beberapa mobil korea.
Perjalanan mereka sampai saat ini memang mengalami kemajuan, namun mereka baru bisa menciptakan "identity/identitas", bukan character. Bererapa mobil korea yg saya coba kualitas ride-nya udah enak, bahkan lebih enak dari mobil jepang sekelas, udah ada rasa eropa dari sisi ride, namun pas di push to the limit baru kerasa, feeling setirnya gak enak, chassis-nya jelek yg bikin body mobil berasa malas ditekuk, kabin bagus tapi posisi mengemudinya aneh, beberapa tombol susah direach.

Sementara itu mobil jepang, contoh honda brio yg pernah saya punya dulu, sebusuk-busuknya kualitas materialnya, tapi tetap punya karakter Honda, posisi mengemudi enak bgt, steering enak, handling enak, lincah, bantingan keras, dan engine bertenaga diputaran atas
Bener ini om, kaya ada yang kurang dikit kl impresi saya. Wkt di showroomnya hyundai saya liat genesis G80 (ini saya sukaaa banget sama mobil ini, keren) agak let down di bentuk stirnya yang nggak futuristis. Gimana ya, dr stirnya nunjukin kl genesis ini ada yg kurang se sendok lagi biar saya lbh tergugah buat penasaran lbh dalem (maksudnya test drive) kaya kl liat eropaan/jepangan
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 15530
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by ChZ »

Jose wrote: Mon Mar 02, 2020 6:02 saya jadi teringat dengan review hyundai santa-fe diesel oleh om AD7AYA dahulu kala. Beliau bilang, "saya gak pernah suka dengan mobil korea, karena mobil-mobilnya belum punya karakter". Betul banget sih, itu juga saya rasain pas nyoba beberapa mobil korea.
Perjalanan mereka sampai saat ini memang mengalami kemajuan, namun mereka baru bisa menciptakan "identity/identitas", bukan character. Bererapa mobil korea yg saya coba kualitas ride-nya udah enak, bahkan lebih enak dari mobil jepang sekelas, udah ada rasa eropa dari sisi ride, namun pas di push to the limit baru kerasa, feeling setirnya gak enak, chassis-nya jelek yg bikin body mobil berasa malas ditekuk, kabin bagus tapi posisi mengemudinya aneh, susah dapetin posisi mengemudi yg pas, posisi tangan saat pegang setir udah enak, eh kaki terlalu nekuk, pas benerin posisi kaki eh posisi tangan jadi gak enak, layout dashboard pun kadang aneh, beberapa tombol susah direach.

Sementara itu mobil jepang, contoh honda brio yg pernah saya punya dulu, sebusuk-busuknya kualitas materialnya, tapi tetap punya karakter Honda, posisi mengemudi enak bgt, steering enak, handling enak, lincah, bantingan keras, dan engine bertenaga diputaran atas
Yup, masih sebatas ngebikin awareness dan identity, tapi lacking fundamentals.

Punya Santi CRDi DM, terus sempet coba Tucson pre-facelift dan Tucson CRDi terbaru, sampe Seltos. Kualitas build nya bagus, ride nya enak, tapi tetep buat ane bukan mobil yang punya distinct character.

Issues nya mostly di drivetrain. Mesin udah enak, transmisinya ntah kenapa ane nggak ada yang sreg.

Santi CRDi. Perpindahan transmisinya suka bingung, bahkan gara-gara karakter transmisi kayak gini ane sempet pernah hampir nyenggol motor di tanjakan licin. Diinjek dikit nggak turun, ditambahin gas torque steer. Setirnya berat tapi ukurannya kebesaran dan feedbacknya jelek.

Tucson CRDi sasisnya udah enak kayak Mazda CX-5, tapi setirnya berasa kopong, bahkan denger-denger di Santi DM facelift yang sudah EPS issue nya juga setir terlalu ringan. Transmisinya juga sama aja bingungnya dengan Santi CRDi even in low speed.

Seltos seperti yang disebutin di review. Transmisi bingung, sasis bagian belakangnya kurang enak.

Honda itu gimana yah, sekacrut-kacrut nya mobil Honda nggak pernah bermasalah di fundamental spt drivetrain walau sempet "hambar" di era 2012-2015. Civic FB dan CR-V RM aja tetep sasisnya enak dan waktu push sampe limit berasa sangat refined di sisi drivetrain.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
Angelpesek
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 223
Joined: Fri Jan 19, 2018 4:05
Location: Medan
Daily Vehicle: Kia_rio

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by Angelpesek »

Page 1 satu ini harusnya dibaca kia indo, dan diterusin ke korea sono. Masukan besar, yg emg bener sih saya make kia jg yg rio 2014 n pernah pake accent verna dl. Klo bahasa saya sih mesin korea ini rata” halus ga nyentak” trus enaknya klo cruising di tol. Dalkotnya lemot.
Apa karna jalanan di korea ga kaya jepang?
Syauqi
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 499
Joined: Sat May 09, 2015 8:55
Location: Sidoarjo, Surabaya, Jakarta
Daily Vehicle: Potato Car

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by Syauqi »

Nice review om, tetep objektif dan detail as expected. Karena saya ga pernah bawa dct jadi no comment deh, percaya aja sama om2 disini yg jam terbangnya dah tinggi hahaha..
Sependapat mengenai desain eksteriornya yg terkesan agak ke cina2an. Ntah kenapa saya ga suka desain eksteriornya, terlalu heboh & trying too hard to look tough. Interiornya juga begitu, liat beberapa video di youtube & foto diatas kok kesannya cheap sekali, bahkan menurut saya kia rio lebih keliatan up scale luar dalem dibanding ini.
Tapi terlepas dari itu langkah yang luar biasa dari kia, mobil selengkap itu bisa dijual 350jtan. Luar biasa, semoga ada pasarnya
riisesky
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 246
Joined: Thu Aug 06, 2015 6:22
Location: Jakarta
Daily Vehicle: CM5

Re: 2020 KIA Seltos EXP 1.4T DCT Short Test Drive

Post by riisesky »

itu dashboard versi korya sama versi sini kenapa kaya langit dan bumi begitu deh - -"
Past : G100 CB-23 '87, DanGan 4G15 '90, Fj 40 '82, TBR541 LS At '00, T32 QR25DE '16, C24 QR20DE '11, F30 330i, GK 5 MT '15, C11 MR18DE '06
Present : CM5 K24 '04, RV3 '22