Strolling around Java in an Econobox
Posted: Sun May 03, 2020 23:51
Halo reader sm sekalian
Saya mau sharing roadtrip yang sebenernya udah lumayan lama dan udah lama juga pengen sharing, cuma berhubung selalu males buat kumpulin dokumentasi dan berhubung sekarang lagi gaada kerjaan akhirnya sharing terwujud juga. Roadtrip kali ini saya lakukan berempat dengan teman kampus saya, dilakukan lebih cepat beberapa minggu dari yang sudah direncanakan. Well, memang terkadang harus lebih cepat dari rencana kalau engga mau berakhir sebagai wacana
Day 1 : 13 Agustus 2019
Perjalanan saya mulai dari rumah, pukul 9.45 berangkat ke meeting point di rumah teman. Sampai sana, ternyata teman saya masih packing dan teman saya yang lain belom dateng Nunggu sekitar 20 menitan, akhirnya semuanya siap. Udah siap mau berangkat, eh ibunya teman saya nawarin buat bekel pisang goreng. Akhirnya kita nungguin lagi sambil loading barang ke mobil.
Setelah menunggu beberapa saat, kita akhirnya berangkat jam 11. Sempat ada drama emoney hilang, dicari di console tengah, laci pintu, sunvisor, sampai dompet engga ketemu juga. Mana itu emoney udah diisi sekitar 1.5 juta Akhirnya kita balik lagi ke rumah dan ternyata itu emoney ketinggalan di meja teras
Tengah hari seperti biasa JORR padat merayap mulai dari interchange Tanah Kusir sampai selepas Kampung Rambutan. Kemudian itu lancar dan macet lagi selepas ex GT Cikarang Utama. Sempat keluar di Meikarta lanjut masuk lagi di Deltamas, lumayan lah mengurangi kejenuhan. Selepas rest area 57, jalanan pun lancar kembali.
Memasuki Cipali saya hanya bisa cruising 100-130 karena pothole maupun jalan engga rata yang rasanya bertambah lumayan banyak dibanding waktu saya lewat sini pada akhir Maret 2019
Di beberapa spot pun sedang dilakukan perbaikan jalan
Pukul 15.00, kita sampai di rest area 207. Di sini kita istirahat sekitar 30 menitan. Saat ingin keluar dari rest area, kita bertemu sebuah g30 530i yang ingin keluar rest area juga. Kita pikir akan menyenangkan kalau kita jalan bareng sama g30 tersebut. Selepas rest area, benar saja g30 tersebut pun melesat cepat. Saya biarkan g30 tersebut mendahului kita, lalu saya ikuti dari belakang. Gaspolll
[media]https://streamable.com/495soy[/media]
Setelah beberapa puluh km kita gaspol berdua aja, selepas pejagan akhirnya kita bertemu dengan beberapa kendaraan lain yang memiliki ritme mengemudi yang mirip. Ada sebuah ANF hitam yang full load, penumpang full sampai row 3 dan terlihat ada anak kecil berdiri di tengah. Saat kita semua cruising di 130-160, ANF tersebut menghajar sambungan jembatan di kecepatan > 120 dan nampak anak kecil yang berdiri di tengah kejedot plafon. Akhirnya ANF pun menurunkan kecepatan, lalu muncul sebuah mobil yang larinya paling banter, yaitu sebuah Toyota Sienta. Itu Sienta larinya kencang pol, saya udah lari 160ish aja masih ketinggalan sama dia. Semua hal menyenangkan tersebut menjadi bencana saat terjadi sesuatu.
Bensin sebanyak setengah bar dari fulltank, ternyata tidak cukup untuk menempuh perjalanan hingga Semarang. Sebelumnya teman saya mengingatkan untuk refuelling dulu di rest area, namun tidak saya lakukan karena pada awal 2017 saya pernah melakukan perjalanan dengan mobil ini dari Yogyakarta ke bsd udah pakai muter dulu ke Slipi tanpa melakukan refuelling. Well saya refuelling hingga fulltank sehari sebelom perjalanan dan udah digunakan jalan dari bsd ke UI depok pp. Mungkin kalau saya refuelling persis sebelom perjalanan, saya engga harus kehabisan bensin seperti ini
Ok akhirnya kita exit di GT Kandeman, menelusuri pantura hingga ke SPBU COCO Batang
Selain isi fulltank tanki mobil. saya juga isi Jerigen ukuran 7.8L. Setelah refuelling, kita melanjutkan perjalanan melalui Alas Roban. Setidaknya kita bisa sedikit nostalgia lewat pantura
Kembali masuk toll melalui GT Weleri, saya pun lanjut gaspol karena kita semua sudah kelaparan
Pukul 18.00 kita sampai Semarang. 7 jam perjalanan dari BSD, mungkin cukup 6 jam perjalanan kalau engga kehabisan bensin di jalan Kita melanjutkan perjalanan menuju ayam goreng Pak Supar yang sayangnya saat itu tutup. Akhirnya kita pun makan di Sate & Gule depan Gereja Blenduk
Lanjut, kita nongkrong dulu di Toko Oen
Kita order ice cream strawberry cheesecake, rum, kopyor dan poffertjes (yang terakhir lupa ga difoto)
Sekitar jam setengah 9, kita kembali melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan, kita mampir dulu ke rest area 429 untuk salat dan membeli beberapa kebutuhan dalam perjalanan. Perjalanan kali ini jauh lebih sepi dibandingkan sebelumnya Jakarta - Semarang. Kualitas jalannya pun lebih baik. Saya pun bisa cruising 140 - 160 dengan lebih relax. Pada saat sedang santai cruising sendirian dalam kegelapan, melalui spion tengah saya melihat sebuah mobil yang mendekat. Saya pun berpindah ke lajur 1 dari lajur 2, lalu saya iseng downshift dan menaikan kecepatan ke sekitar 170-180 biar bisa ikutan jogging bareng dengan mobil tersebut Mobil tersebut pun tidak jadi mendahului, namun mobil tersebut kian menempel. Penasaran, akhirnya saya pun menurunkan kecepatan dan membiarkan mobil tersebut mendahului. Mungkin anda akan menebak kalau mobil tersebut adalah ANKI, ANF, ANPS, CRV turbo, atau mobil sejenisnya yang memang terkenal banter kalau di Trans Jawa. Namun, ternyata mobil tersebut adalah sebuah Toyota Sienta Luar biasa saya hari ini ketemu 2 Sienta yang sama-sama larinya banter. Saya yakin mobil tersebut berbeda dengan Sienta yang saya temui sebelumnya karena warnanya berbeda. Akhirnya saya pun mengikuti mobil tersebut. Ada pada suatu momen take over, saya telat downshift hingga akhirnya Sienta tersebut pun meninggalkan kita cukup jauh, sampai hanya terlihat sesekali. Akhirnya kita kembali bertemu ketika mendekati GT Warugunung dan gerbang toll saya gaspol meninggalkan mobil tersebut. Kita pun kembali berisitirahat di rest area 754. Pukul 00.30 kita tiba, itu berarti 2 jam 45 menit dari rest area 429. Lebih cepat sekitar 1 jam dari prediksi Google Maps . Disini kita kembali refuelling
Konsumsi BBM mungkin sekitar 1:13ish km/l. Tetap lumayan irit ternyata ini mobil walau speeding 150-170 terus-menerus dan kondisi mobil juga Full Load. Good job sebagai sebagai sebuah Econobox mobil ini berhasil membuktikannya
Saya mau sharing roadtrip yang sebenernya udah lumayan lama dan udah lama juga pengen sharing, cuma berhubung selalu males buat kumpulin dokumentasi dan berhubung sekarang lagi gaada kerjaan akhirnya sharing terwujud juga. Roadtrip kali ini saya lakukan berempat dengan teman kampus saya, dilakukan lebih cepat beberapa minggu dari yang sudah direncanakan. Well, memang terkadang harus lebih cepat dari rencana kalau engga mau berakhir sebagai wacana
Day 1 : 13 Agustus 2019
Perjalanan saya mulai dari rumah, pukul 9.45 berangkat ke meeting point di rumah teman. Sampai sana, ternyata teman saya masih packing dan teman saya yang lain belom dateng Nunggu sekitar 20 menitan, akhirnya semuanya siap. Udah siap mau berangkat, eh ibunya teman saya nawarin buat bekel pisang goreng. Akhirnya kita nungguin lagi sambil loading barang ke mobil.
Setelah menunggu beberapa saat, kita akhirnya berangkat jam 11. Sempat ada drama emoney hilang, dicari di console tengah, laci pintu, sunvisor, sampai dompet engga ketemu juga. Mana itu emoney udah diisi sekitar 1.5 juta Akhirnya kita balik lagi ke rumah dan ternyata itu emoney ketinggalan di meja teras
Tengah hari seperti biasa JORR padat merayap mulai dari interchange Tanah Kusir sampai selepas Kampung Rambutan. Kemudian itu lancar dan macet lagi selepas ex GT Cikarang Utama. Sempat keluar di Meikarta lanjut masuk lagi di Deltamas, lumayan lah mengurangi kejenuhan. Selepas rest area 57, jalanan pun lancar kembali.
Memasuki Cipali saya hanya bisa cruising 100-130 karena pothole maupun jalan engga rata yang rasanya bertambah lumayan banyak dibanding waktu saya lewat sini pada akhir Maret 2019
Di beberapa spot pun sedang dilakukan perbaikan jalan
Pukul 15.00, kita sampai di rest area 207. Di sini kita istirahat sekitar 30 menitan. Saat ingin keluar dari rest area, kita bertemu sebuah g30 530i yang ingin keluar rest area juga. Kita pikir akan menyenangkan kalau kita jalan bareng sama g30 tersebut. Selepas rest area, benar saja g30 tersebut pun melesat cepat. Saya biarkan g30 tersebut mendahului kita, lalu saya ikuti dari belakang. Gaspolll
[media]https://streamable.com/495soy[/media]
Setelah beberapa puluh km kita gaspol berdua aja, selepas pejagan akhirnya kita bertemu dengan beberapa kendaraan lain yang memiliki ritme mengemudi yang mirip. Ada sebuah ANF hitam yang full load, penumpang full sampai row 3 dan terlihat ada anak kecil berdiri di tengah. Saat kita semua cruising di 130-160, ANF tersebut menghajar sambungan jembatan di kecepatan > 120 dan nampak anak kecil yang berdiri di tengah kejedot plafon. Akhirnya ANF pun menurunkan kecepatan, lalu muncul sebuah mobil yang larinya paling banter, yaitu sebuah Toyota Sienta. Itu Sienta larinya kencang pol, saya udah lari 160ish aja masih ketinggalan sama dia. Semua hal menyenangkan tersebut menjadi bencana saat terjadi sesuatu.
Bensin sebanyak setengah bar dari fulltank, ternyata tidak cukup untuk menempuh perjalanan hingga Semarang. Sebelumnya teman saya mengingatkan untuk refuelling dulu di rest area, namun tidak saya lakukan karena pada awal 2017 saya pernah melakukan perjalanan dengan mobil ini dari Yogyakarta ke bsd udah pakai muter dulu ke Slipi tanpa melakukan refuelling. Well saya refuelling hingga fulltank sehari sebelom perjalanan dan udah digunakan jalan dari bsd ke UI depok pp. Mungkin kalau saya refuelling persis sebelom perjalanan, saya engga harus kehabisan bensin seperti ini
Ok akhirnya kita exit di GT Kandeman, menelusuri pantura hingga ke SPBU COCO Batang
Selain isi fulltank tanki mobil. saya juga isi Jerigen ukuran 7.8L. Setelah refuelling, kita melanjutkan perjalanan melalui Alas Roban. Setidaknya kita bisa sedikit nostalgia lewat pantura
Kembali masuk toll melalui GT Weleri, saya pun lanjut gaspol karena kita semua sudah kelaparan
Pukul 18.00 kita sampai Semarang. 7 jam perjalanan dari BSD, mungkin cukup 6 jam perjalanan kalau engga kehabisan bensin di jalan Kita melanjutkan perjalanan menuju ayam goreng Pak Supar yang sayangnya saat itu tutup. Akhirnya kita pun makan di Sate & Gule depan Gereja Blenduk
Lanjut, kita nongkrong dulu di Toko Oen
Kita order ice cream strawberry cheesecake, rum, kopyor dan poffertjes (yang terakhir lupa ga difoto)
Sekitar jam setengah 9, kita kembali melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan, kita mampir dulu ke rest area 429 untuk salat dan membeli beberapa kebutuhan dalam perjalanan. Perjalanan kali ini jauh lebih sepi dibandingkan sebelumnya Jakarta - Semarang. Kualitas jalannya pun lebih baik. Saya pun bisa cruising 140 - 160 dengan lebih relax. Pada saat sedang santai cruising sendirian dalam kegelapan, melalui spion tengah saya melihat sebuah mobil yang mendekat. Saya pun berpindah ke lajur 1 dari lajur 2, lalu saya iseng downshift dan menaikan kecepatan ke sekitar 170-180 biar bisa ikutan jogging bareng dengan mobil tersebut Mobil tersebut pun tidak jadi mendahului, namun mobil tersebut kian menempel. Penasaran, akhirnya saya pun menurunkan kecepatan dan membiarkan mobil tersebut mendahului. Mungkin anda akan menebak kalau mobil tersebut adalah ANKI, ANF, ANPS, CRV turbo, atau mobil sejenisnya yang memang terkenal banter kalau di Trans Jawa. Namun, ternyata mobil tersebut adalah sebuah Toyota Sienta Luar biasa saya hari ini ketemu 2 Sienta yang sama-sama larinya banter. Saya yakin mobil tersebut berbeda dengan Sienta yang saya temui sebelumnya karena warnanya berbeda. Akhirnya saya pun mengikuti mobil tersebut. Ada pada suatu momen take over, saya telat downshift hingga akhirnya Sienta tersebut pun meninggalkan kita cukup jauh, sampai hanya terlihat sesekali. Akhirnya kita kembali bertemu ketika mendekati GT Warugunung dan gerbang toll saya gaspol meninggalkan mobil tersebut. Kita pun kembali berisitirahat di rest area 754. Pukul 00.30 kita tiba, itu berarti 2 jam 45 menit dari rest area 429. Lebih cepat sekitar 1 jam dari prediksi Google Maps . Disini kita kembali refuelling
Konsumsi BBM mungkin sekitar 1:13ish km/l. Tetap lumayan irit ternyata ini mobil walau speeding 150-170 terus-menerus dan kondisi mobil juga Full Load. Good job sebagai sebagai sebuah Econobox mobil ini berhasil membuktikannya