Strolling around Java in an Econobox
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 114
- Joined: Fri Apr 22, 2016 0:15
- Location: Tangerang Selatan
- Daily Vehicle: Kijang Innova
Re: Strolling around Java in an Econobox
keren banget om, kepingin juga jalan2 gini sama keluarga pake mobil... tp waktu dan dana belum mencukupi
semoga selesai covid ini ada waktu dan dana, seenggaknya roadtrip deket2 aja
semoga selesai covid ini ada waktu dan dana, seenggaknya roadtrip deket2 aja
3SZ-VE (2008)
1NR-VE (2016)
1TR-FE (2005)
1NR-VE (2016)
1TR-FE (2005)
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1611
- Joined: Thu Oct 01, 2015 1:05
Re: Strolling around Java in an Econobox
Yup betul Om
Mirage MT di 100kph, RPM di 3.000 pas, gigi 5.
Top speed 180, kena limiter.
RPM sih masih sisa, tapi ya itu, kena limiter di 180.
Someday harus remap di BebonkGarage
SUBARU INDONESIA
Instagram : subaru.sales.id
Instagram : subaru.sales.id
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3964
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Strolling around Java in an Econobox
underpowered mungkin karena rubber band effect khas CVT, rpm mesin ga seirama dengan laju kendaraan.
ah mungkin ya. jadi seperti BRV MT. top speed bisa nambah karena ketambahan extra satu gear.
not bad ya untuk city car 1200 cc MT. ga aneh top speed bisa sampe 180 kph asal ada jalannya.3000 kurang dikit. Mungkin 2700-2800an
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 20
- Joined: Thu Mar 05, 2020 9:40
Re: Strolling around Java in an Econobox
wah, ini mobil idaman saya ( idaman sesuai isi dompet) , mudah2 an akhir tahun bisa masuk garasi..ehh bukan di garasi krn ada apansah..mungkn bayar 300rb sebulan ke tetangga...
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 172
- Joined: Mon Jul 07, 2014 9:05
Re: Strolling around Java in an Econobox
Wah.. ninis kita samaan warnanya om.. cm sy yg AGS.. Kalo saya pake mentok 140 aja om. nyali udh ciut dan emang benar mulai 140 km/h ban udah kurang napak, apalagi waktu itu cuma sendirian di dlm mobil.Ariazaki wrote:Belom om, masih standard baru ganti ban 2 dengan ukuran yang sama. Rasanya gimana? Still feel better dari pake Avanza 1.3 lari 120-140 cuma kalau ada crosswind ya lumayan kerasa juga . Untungnya, tertolong sama full load jadi rasanya lumayan napak
Soal mesin n radiator emang lumayan kek nya. Kemarin sempet skali jalan dari pagi sampe sore sktr hampir 600km skali jalan, hampir nonstop mesinnya selama sktr 8,5 jam an (cuma stop mesin di pom bensin bbrp menit pas isi bensin trs lanjut lagi). Dan mesin fine2 aja. Orang nya aja yg kelaparan (nanggung mau mampir makan & was2 buat mampir, efek covid.. hehe).
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 254
- Joined: Tue May 05, 2015 1:19
- Location: Shangri-La Residences
Re: Strolling around Java in an Econobox
Kenceng juga Suzuki Ignis
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2293
- Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00
Re: Strolling around Java in an Econobox
nice om ariazaki, jadi kangen roadtrip dengan ignis lagi.. sayang akses keluarkota masih diblokir
ignis paling enak sebetulnya untuk ber 2 atau ber 3 aja.. apalagi untuk roadtrip.. (tergantung postur badan sebetulnya), tapi untuk mesin emang enak buat cruising.. gearnya panjang2..
kebetulan sempat foto pas 150kmh, tapi ini lagi separuh genjot. belum cruising, jadi masih high rpm.. pas cruising di 165kmh, rpm persis di om ariazaki (sayang ga ada fotonya)
lumayan galak si ignis ini btw.
ignis paling enak sebetulnya untuk ber 2 atau ber 3 aja.. apalagi untuk roadtrip.. (tergantung postur badan sebetulnya), tapi untuk mesin emang enak buat cruising.. gearnya panjang2..
kebetulan sempat foto pas 150kmh, tapi ini lagi separuh genjot. belum cruising, jadi masih high rpm.. pas cruising di 165kmh, rpm persis di om ariazaki (sayang ga ada fotonya)
lumayan galak si ignis ini btw.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2293
- Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00
Re: Strolling around Java in an Econobox
yg saya bold setuju sih om, saya yakin driver sientanya juga gatel nempelin ignis sambil kaget mobil kecil kok bisa speeding di 175an kmh..pengendiesel wrote: ↑Tue May 05, 2020 10:00Mantap banget roadtripnya om.Ariazaki wrote: ↑Sun May 03, 2020 23:51 -cut-
Saya pun bisa cruising 140 - 160 dengan lebih relax. Pada saat sedang santai cruising sendirian dalam kegelapan, melalui spion tengah saya melihat sebuah mobil yang mendekat. Saya pun berpindah ke lajur 1 dari lajur 2, lalu saya iseng downshift dan menaikan kecepatan ke sekitar 170-180 biar bisa ikutan jogging bareng dengan mobil tersebut Mobil tersebut pun tidak jadi mendahului, namun mobil tersebut kian menempel. Penasaran, akhirnya saya pun menurunkan kecepatan dan membiarkan mobil tersebut mendahului. Mungkin anda akan menebak kalau mobil tersebut adalah ANKI, ANF, ANPS, CRV turbo, atau mobil sejenisnya yang memang terkenal banter kalau di Trans Jawa. Namun, ternyata mobil tersebut adalah sebuah Toyota Sienta Luar biasa saya hari ini ketemu 2 Sienta yang sama-sama larinya banter. Saya yakin mobil tersebut berbeda dengan Sienta yang saya temui sebelumnya karena warnanya berbeda. Akhirnya saya pun mengikuti mobil tersebut. Ada pada suatu momen take over, saya telat downshift hingga akhirnya Sienta tersebut pun meninggalkan kita cukup jauh, sampai hanya terlihat sesekali.
Terbesit pikiran, yang lebih wow efeknya di om ts, ngeliat sienta lari 180 atau di pengemudinya sienta, ngeliat ignis lari 180?
Kalo dari view saya sih yang lebih WOW itu yang kedua.
Mobil bensin 1500cc gak wow2 banget sih lari 180-190. Mestinya k15 suzuki, mobil2 dengan mesin l15nya honda, hr15denya nissan apalagi, bisa dapet minimal 180.
Keep safe di jalan ya om, always expect the unexpected
sama kayak dulu saya belum punya ignis, bawa serena C26 speeding di 165kmh (gatau serena saya mentoknya di speed ini aja) buntutin agya dengan speed sama juga kaget sambil kagum..
keep safe di jalan warga SM
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 45
- Joined: Wed Nov 01, 2017 9:08
Re: Strolling around Java in an Econobox
Nice info. Pernah 170km/jam di Vios, Altis, Ignis.
Stabil mirip2 karena bawa sendiri. Tapi tidak untuk long endurance, hanya <5 detik.
Speed 100km/jam= 27,7 m/detik.
Jarak rem 100-0 rata2 50 meter. Isi loading bisa tambah momentum jadi kasar 60 meter.
Setidaknya saat jalan 100km/jam, kita menyerahkan hampir 100meter jalan hidup mobi (kita).
Semakin kencang, semakin jadi tunnel vision.
Antisipasi lingkungan, apalagi malam, penting sekali.
Kalau kata baliho pantura, keluarga anda menunggu di rumah.
Stabil mirip2 karena bawa sendiri. Tapi tidak untuk long endurance, hanya <5 detik.
Speed 100km/jam= 27,7 m/detik.
Jarak rem 100-0 rata2 50 meter. Isi loading bisa tambah momentum jadi kasar 60 meter.
Setidaknya saat jalan 100km/jam, kita menyerahkan hampir 100meter jalan hidup mobi (kita).
Semakin kencang, semakin jadi tunnel vision.
Antisipasi lingkungan, apalagi malam, penting sekali.
Kalau kata baliho pantura, keluarga anda menunggu di rumah.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1566
- Joined: Sun May 22, 2016 4:20
Re: Strolling around Java in an Econobox
Itu kalo ngomong ngerem (atau masih bisa ngerem) omVic4773 wrote: ↑Wed May 06, 2020 5:32 Nice info. Pernah 170km/jam di Vios, Altis, Ignis.
Stabil mirip2 karena bawa sendiri. Tapi tidak untuk long endurance, hanya <5 detik.
Speed 100km/jam= 27,7 m/detik.
Jarak rem 100-0 rata2 50 meter. Isi loading bisa tambah momentum jadi kasar 60 meter.
Setidaknya saat jalan 100km/jam, kita menyerahkan hampir 100meter jalan hidup mobi (kita).
Semakin kencang, semakin jadi tunnel vision.
Antisipasi lingkungan, apalagi malam, penting sekali.
Kalau kata baliho pantura, keluarga anda menunggu di rumah.
Jangan lupa selalu ada faktor ban pecah, ban mobil yang lagi disalip pecah terus mendadak masuk ke jalur kita (saudara ada yang pernah ngalami kejadian ini), ada kejadian dari arah berlawanan yang berimbas ke jalur kita, dan masih banyak lagi. Too many unexpected things to control above 100kmh.
Makanya kalo saya pribadi, maks.100kmh di tol sudah cukup.
Beda waktu pas umur kepala 1 dan 2, gak gas pol gak lanang rosone
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1298
- Joined: Wed Nov 02, 2016 1:59
Re: Strolling around Java in an Econobox
Suzuki memang mesinnya agak dianggap underrated dibanding mobil Jepang yang lain.
Dulu pernah punya Karimun Estilo (F10D, 4 cylinder) di tol Japek bisa tembus 170 km/jam diisi full 4 orang.
Dulu pernah punya Karimun Estilo (F10D, 4 cylinder) di tol Japek bisa tembus 170 km/jam diisi full 4 orang.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 202
- Joined: Fri Jul 08, 2016 6:15
Re: Strolling around Java in an Econobox
Yes cara paling bener buat menikmati mobil manual ya buat trip antar kota kayak gini. Saya juga uda kangen pengen ngetrip lagi
Wah Pangandaran, trip luar kota paling jauh pertama saya jaman saya baru masuk smp, sekeluarga rame2 naik Avanza. Sama2 dari Bandung lagi heheheomenRoo wrote: ↑Mon May 04, 2020 23:47 jadi inget jaman masih SMA dulu, naik panther touring temen, dari bandung ke pangandaran isi 8 orang sama barang masing2, gak ada rasa capek karena excited.. kalo diulang lagi sekarang gak tau deh
tinggal di sekitaran bsd ya? kemungkinan besar bener, belum pernah ketemu outback lain pake sticker SMRT hehe.. jangan disundul yah kalo ketemu
lanjut lagi... mantep itu bebek goreng di blitar gede banget!
Saya tinggal di Pamulang om, cuma karena temen banyak di BSD jadi sering mainnya di sekitaran BSD. Hehehe siap om
Sip ditunggu ya...
Betuulll, saya terinspirasi buat melakukan trip beserta dokumentasinya juga karena sering baca SM. Saya tau Baluran waktu om Billy posting trip ke Baluran pake Captiva AWDnya dan berniat suatu saat saya harus bawa mobil sendiri ke Baluran. Pengen nyusurin pantai selatan dari Jogja sampe Malang juga karena baca trip om Wah, yang sayangnya belom kesampaianF 272 wrote: ↑Mon May 04, 2020 23:50 Saya senang sekali akhirnya banyak teman2 SMer yang melakukan Road Trip, dokumentasi dan postinng di SM tercinta ini.....
Saya percaya, hal ini akan sangat mengasyikkan ...TS akan mempunyai semacam dokumentasi yang lebih seru dibandingkan hanya mengingat2 atau cerita lagi setiap ada yang tanya... kalo di posting gini asik, banyak orang yang baca dan akhir nya ter inspirasi untuk ikutan juga jalan2 darat pake kendaraan roda empat..mengunjungi tempat2 indah...menikmati kuliner lezat khas indonesia....
Terimakasih ya om @Ariazaki ..Gaspoool Teruss...jangan kasih kendor hehehe.. !!
Salam Road Trip mania...
Siap om ditunggu ya
Hehehe bingothirdstar7 wrote: ↑Tue May 05, 2020 0:00 ini saya tebak si ts kuliah di binus ya.
sepupu sy ada yg kuliah di binus malang soalny
Hehehe iyak average saya cuma 1:15ish dari total seluruh trip dan om sangat beruntung tripnya dilakukan sewaktu harga Pertamax Turbo udah turun, beda cost bbm kita sekitar 500 ribuan soalnya
Hmmm betul juga om . Jadi inget pernah waktu ke Bandung, di cipularang lagi cruising 120-140 pake Grand Livina dan di depan ada Datsun Go+ cruising di kecepatan yang sama. Bokap pun bertanya ke saya Datsun Go+ tuh mesinnya berapa cc dan waktu saya kasih tau kalau mesinnya 1200cc sama kayak nissan March beliau pun cukup takjub.pengendiesel wrote: ↑Tue May 05, 2020 10:00
Mantap banget roadtripnya om.
Terbesit pikiran, yang lebih wow efeknya di om ts, ngeliat sienta lari 180 atau di pengemudinya sienta, ngeliat ignis lari 180?
Kalo dari view saya sih yang lebih WOW itu yang kedua.
Mobil bensin 1500cc gak wow2 banget sih lari 180-190. Mestinya k15 suzuki, mobil2 dengan mesin l15nya honda, hr15denya nissan apalagi, bisa dapet minimal 180.
Keep safe di jalan ya om, always expect the unexpected
Siap om, terimah kasih sudah mengingatkan
Semoga cepat terealisasikan ya om
Buat waktu sendiri emang kadang suka tricky. Kalau trip waktu musim libur akhir tahun, lebaran, atau sekolah pasti traffic lebih padat dan tempat wisatanya pun lebih mahal, hotel juga lebih mahal. Biasanya dulu waktu saya masih sd sampai smp Ibu saya kalau ngajak jalan2 itu sewaktu masuk sekolah sehabis uts selesai atau sewaktu baru masuk sekolah setelah musim liburan usai dengan izin 2-3 hari. Pada saat itu pelajaran yang diberikan relatif belum terlalu susah dan kondisi tempat wisata juga lebih nyaman untuk dikunjungi
Nice fitment om
Btw, kayaknya kita pernah ketemu deh di BebonkGarage waktu bulan desember kemaren. Waktu itu saya liat Mirage lagi ganti busi kalo engga salah. Itu om ato bukan yak, soalnya seinget saya fitment Miragenya mirip
Hayuk om dibungkus, biar makin rame user Ignis di SM . Nanti kalau udah bungkus, mungkin buat ngetrip ber2-3 bakal lebih seneng pake Ignis daripada apansa
Rame juga yak user Ignis di SM, kalo dibuat trid all about Ignis ato K12M tuning Update menarik juga ya kayaknyaaufal wrote: ↑Tue May 05, 2020 21:20 Wah.. ninis kita samaan warnanya om.. cm sy yg AGS.. Kalo saya pake mentok 140 aja om. nyali udh ciut dan emang benar mulai 140 km/h ban udah kurang napak, apalagi waktu itu cuma sendirian di dlm mobil.
Soal mesin n radiator emang lumayan kek nya. Kemarin sempet skali jalan dari pagi sampe sore sktr hampir 600km skali jalan, hampir nonstop mesinnya selama sktr 8,5 jam an (cuma stop mesin di pom bensin bbrp menit pas isi bensin trs lanjut lagi). Dan mesin fine2 aja. Orang nya aja yg kelaparan (nanggung mau mampir makan & was2 buat mampir, efek covid.. hehe).
Tapi belom sekenceng mubil-mubil lo...
Iya om memang paling pas buat ber 2 atau 3 aja, cuma kasian kan kalau udah direncanain berempat dan seorang engga diajakPRBS wrote: ↑Wed May 06, 2020 4:58 nice om ariazaki, jadi kangen roadtrip dengan ignis lagi.. sayang akses keluarkota masih diblokir
ignis paling enak sebetulnya untuk ber 2 atau ber 3 aja.. apalagi untuk roadtrip.. (tergantung postur badan sebetulnya), tapi untuk mesin emang enak buat cruising.. gearnya panjang2..
kebetulan sempat foto pas 150kmh, tapi ini lagi separuh genjot. belum cruising, jadi masih high rpm.. pas cruising di 165kmh, rpm persis di om ariazaki (sayang ga ada fotonya)
IMG_20200330_093026.jpg
lumayan galak si ignis ini btw.
Wah toll Pondok Ranji arah BSD, tempat favorit buat jogging
Terima kasih om atas insightnyaVic4773 wrote: ↑Wed May 06, 2020 5:32 Nice info. Pernah 170km/jam di Vios, Altis, Ignis.
Stabil mirip2 karena bawa sendiri. Tapi tidak untuk long endurance, hanya <5 detik.
Speed 100km/jam= 27,7 m/detik.
Jarak rem 100-0 rata2 50 meter. Isi loading bisa tambah momentum jadi kasar 60 meter.
Setidaknya saat jalan 100km/jam, kita menyerahkan hampir 100meter jalan hidup mobi (kita).
Semakin kencang, semakin jadi tunnel vision.
Antisipasi lingkungan, apalagi malam, penting sekali.
Kalau kata baliho pantura, keluarga anda menunggu di rumah.
Memang betul kalau kita speeding terus-menerus, akan ada saatnya kita akan salah memprediksi untuk braking point. Saya rasa ini yang sering menyebabkan kecelakaan di toll yang panjang seperti Trans Jawa. Namun, kalau cruising speed dibawah yang seharusnya juga menurut saya berbahaya karena resiko akan mengalami highway syndrome, dimana kemungkinan seseorang akan menurunkan kewaspadaannya saat mengalami highway syndrome. Nah, cruising speed yang ideal sendiri menurut saya tergantung beberapa faktor, salah satunya tentu kualitas jalan yang dilalui. Kalau untuk toll yang mulus seperti Solo - Surabaya, menurut saya cruising speed yang ideal itu 120-140. Kalau untuk toll yang bumpy seperti cipali ya 100-120.
Yes, stay safe everyone. Somebody loves you are expecting you to arrived safely
Yes susuki engine is an underrated resing engine. It's fun to drive an underrated car, right?
2012 HR15DE 4AT - Shell Helix Ultra 5w30
2015 CTHD 6AT - Amsoil European Car Formula 5w30
2017 K12M 5MT - Amsoil Signature Series 0w20
2015 CTHD 6AT - Amsoil European Car Formula 5w30
2017 K12M 5MT - Amsoil Signature Series 0w20
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 693
- Joined: Tue Nov 24, 2015 5:53
Re: Strolling around Java in an Econobox
Karena banyak user ignis jadi penasaran. Ada yg utak atik macam remap, ganti header dll kah?
Ga tau kenapa di media mainstream kurang populer kayaknya oprekan ignis cmiiw
Ga tau kenapa di media mainstream kurang populer kayaknya oprekan ignis cmiiw
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3449
- Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45
Re: Strolling around Java in an Econobox
Plg seneng dapet taxol itu slh satunya ignis, lega sama nyaman. Pernah naik taxol ignis baru 2th udah 100rb km ya masih fine2 aja, bandel dan enak sih. Coba pake 4atnya splash bs laku keras. Susah kl dah keciprat cap S ini, addicted rasanya mau punya suzuki lagi hahaahah
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 202
- Joined: Fri Jul 08, 2016 6:15
Re: Strolling around Java in an Econobox
Day 4 : 16 Agustus 2019
Good morning from Solo
Kita semua hari memulai hari dengan santai, saking santainya kita terbangun jam 09.00 dan tuan rumah yaitu pakde teman saya sudah berangkat untuk beraktifitas . Ok setelah terbangun, rupanya sarapan telah disiapkan oleh mbok penunggu rumah pakde. Saya pun segera bergabung dengan teman saya yang telah lebih dahulu sarapan. Menu sarapan kali ini adalah nasi rames lengkap dengan opor dan sayur labu, tidak lupa ditemani dengan teh manis hangat. Betul-betul cara terbaik untuk memulai hari
Setelah selesai sarapan, kami pun bersantai sebentar lalu beberes untuk bersiap melanjutkan perjalanan. Kami juga melakukan refuelling dari jerigen yang tidak terpakai dalam perjalanan kemarin.
Setelah selesai beberes, kami pun segera bergantian ke toilet untuk mandi. Kami melanjutkan perjalanan pada sekitar pukul 11.30. Tidak lupa sebelom melanjutkan perjalanan, kami mengabadikan moment bersama dengan si mbok penunggu rumah pakde.
Karena hari ini adalah hari Jumat, maka kami terlebih dahulu mendatangi Masjid Agung Keraton Surakarta. Saya pun melaksanakan salat Jumat berdua dengan teman saya, sementara 2 teman saya yang lain pergi ke pasar klewer untuk membeli beberapa oleh-oleh.
Setelah selesai salat jumat, kami pun segera melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta. Dalam perjalanan, kami kembali melakukan refuelling hingga fulltank.
Perjalanan dari Malang - Batu - Blitar - Kediri hingga Solo hanya menghabiskan bensin segitu + 7.7l bensin dari Jerigen
Hari ini saya kembali duduk di belakang dan teman saya kembali mengambil bagian untuk mengemudi. Oh ya, dalam perjalanan ini hanya saya dan seorang teman saya tersebut yang bergantian mengemudi karena hanya kami berdua yang bisa mengemudikan mobil bertransmisi manual dengan lancar . Yah memang nampaknya betul jika millennials are getting strange with manual transmission
Perjalanan menuju Yogyakarta sendiri berlangsung lancar, berbeda dari pada saat Desember 2019 kemarin saya terjebak kemacetan yang lumayan panjang . Saat mendekati sebuah kabupaten yang belakangan ini Bupatinya sedang viral, yaitu kabupaten Klaten, seorang teman saya berkata bahwa dia mulai merasa lapar. Ok akhirnya kita pun menepi di sebuah rumah makan atas rekomendasi dari teman saya yang merasa lapar tersebut.
Setelah melihat-lihat menu yang disajikan, saya yang tadinya hanya berniat untuk ngemil pun akhirnya tergoda untuk makan juga
Setelah selesai makan, kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Pukul 16.15 pun kami sudah tiba di rumah teman sma saya yang berkuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Rumahnya sendiri terletak di dekat Instiper Yogyakarta.
Rumah teman saya ini terbagi menjadi 2 lantai, di lantai bagian atas terdapat 3 kamar yang dapat anda sewa melalui pegipegi
Setelah menurunkan beberapa barang dan menaikannya ke atas, kami pun kembali turun ke bawah untuk sekedar nongkrong menikmati senja . Saya sendiri harus membuka laptop karena ada beberapa tugas yang harus diselesaikan
Pada malam harinya, kami hanya mendatangi tempat seorang teman sma saya untuk sekedar bertemu. Setelah itu, kami menuju ke Gudeg Sagan untuk menikmati makan malam.
Gudegnya sendiri menurut saya enak, engga terlalu manis. Kreceknya juga pas pedasnya. Sayangnya pada saat itu paha ayam tidak tersedia, sehingga saya pun memesan Nasi + Gudeg Rempelo Ati. Selain dengan nasi, anda juga dapat memesan Gudeg dengan bubur. Setelah selesai makan, kami berlima pun kembali ke kediaman teman saya untuk beristirahat
Good morning from Solo
Kita semua hari memulai hari dengan santai, saking santainya kita terbangun jam 09.00 dan tuan rumah yaitu pakde teman saya sudah berangkat untuk beraktifitas . Ok setelah terbangun, rupanya sarapan telah disiapkan oleh mbok penunggu rumah pakde. Saya pun segera bergabung dengan teman saya yang telah lebih dahulu sarapan. Menu sarapan kali ini adalah nasi rames lengkap dengan opor dan sayur labu, tidak lupa ditemani dengan teh manis hangat. Betul-betul cara terbaik untuk memulai hari
Setelah selesai sarapan, kami pun bersantai sebentar lalu beberes untuk bersiap melanjutkan perjalanan. Kami juga melakukan refuelling dari jerigen yang tidak terpakai dalam perjalanan kemarin.
Setelah selesai beberes, kami pun segera bergantian ke toilet untuk mandi. Kami melanjutkan perjalanan pada sekitar pukul 11.30. Tidak lupa sebelom melanjutkan perjalanan, kami mengabadikan moment bersama dengan si mbok penunggu rumah pakde.
Karena hari ini adalah hari Jumat, maka kami terlebih dahulu mendatangi Masjid Agung Keraton Surakarta. Saya pun melaksanakan salat Jumat berdua dengan teman saya, sementara 2 teman saya yang lain pergi ke pasar klewer untuk membeli beberapa oleh-oleh.
Setelah selesai salat jumat, kami pun segera melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta. Dalam perjalanan, kami kembali melakukan refuelling hingga fulltank.
Perjalanan dari Malang - Batu - Blitar - Kediri hingga Solo hanya menghabiskan bensin segitu + 7.7l bensin dari Jerigen
Hari ini saya kembali duduk di belakang dan teman saya kembali mengambil bagian untuk mengemudi. Oh ya, dalam perjalanan ini hanya saya dan seorang teman saya tersebut yang bergantian mengemudi karena hanya kami berdua yang bisa mengemudikan mobil bertransmisi manual dengan lancar . Yah memang nampaknya betul jika millennials are getting strange with manual transmission
Perjalanan menuju Yogyakarta sendiri berlangsung lancar, berbeda dari pada saat Desember 2019 kemarin saya terjebak kemacetan yang lumayan panjang . Saat mendekati sebuah kabupaten yang belakangan ini Bupatinya sedang viral, yaitu kabupaten Klaten, seorang teman saya berkata bahwa dia mulai merasa lapar. Ok akhirnya kita pun menepi di sebuah rumah makan atas rekomendasi dari teman saya yang merasa lapar tersebut.
Setelah melihat-lihat menu yang disajikan, saya yang tadinya hanya berniat untuk ngemil pun akhirnya tergoda untuk makan juga
Setelah selesai makan, kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Pukul 16.15 pun kami sudah tiba di rumah teman sma saya yang berkuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Rumahnya sendiri terletak di dekat Instiper Yogyakarta.
Rumah teman saya ini terbagi menjadi 2 lantai, di lantai bagian atas terdapat 3 kamar yang dapat anda sewa melalui pegipegi
Setelah menurunkan beberapa barang dan menaikannya ke atas, kami pun kembali turun ke bawah untuk sekedar nongkrong menikmati senja . Saya sendiri harus membuka laptop karena ada beberapa tugas yang harus diselesaikan
Pada malam harinya, kami hanya mendatangi tempat seorang teman sma saya untuk sekedar bertemu. Setelah itu, kami menuju ke Gudeg Sagan untuk menikmati makan malam.
Gudegnya sendiri menurut saya enak, engga terlalu manis. Kreceknya juga pas pedasnya. Sayangnya pada saat itu paha ayam tidak tersedia, sehingga saya pun memesan Nasi + Gudeg Rempelo Ati. Selain dengan nasi, anda juga dapat memesan Gudeg dengan bubur. Setelah selesai makan, kami berlima pun kembali ke kediaman teman saya untuk beristirahat
2012 HR15DE 4AT - Shell Helix Ultra 5w30
2015 CTHD 6AT - Amsoil European Car Formula 5w30
2017 K12M 5MT - Amsoil Signature Series 0w20
2015 CTHD 6AT - Amsoil European Car Formula 5w30
2017 K12M 5MT - Amsoil Signature Series 0w20
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 202
- Joined: Fri Jul 08, 2016 6:15
Re: Strolling around Java in an Econobox
Karena orang kalau mau beli citycar yang resing, kemungkinan beli Brio om
Tuning partnya juga jauh lebih banyak brio, jadi wajar kalau Ignis kurang popular oprekannya
Btw abis PSBB kelar, saya berniat mengunjungi om @b8099ok buat cobain remap
Wah Ignis udah 100rb km gimana rasanya om? Apa ada banyak suara rattling kah? Suspensi nampaknya masih nyaman ya atau memang telah direkondisi oleh pemiliknya.erwinign wrote: ↑Wed May 06, 2020 13:45 Plg seneng dapet taxol itu slh satunya ignis, lega sama nyaman. Pernah naik taxol ignis baru 2th udah 100rb km ya masih fine2 aja, bandel dan enak sih. Coba pake 4atnya splash bs laku keras. Susah kl dah keciprat cap S ini, addicted rasanya mau punya suzuki lagi hahaahah
Seandainya Ignis yang masuk ke Indonesia menggunakan CVT seperti yang di Jepang nampaknya bisa menarik lebih banyak peminat...
2012 HR15DE 4AT - Shell Helix Ultra 5w30
2015 CTHD 6AT - Amsoil European Car Formula 5w30
2017 K12M 5MT - Amsoil Signature Series 0w20
2015 CTHD 6AT - Amsoil European Car Formula 5w30
2017 K12M 5MT - Amsoil Signature Series 0w20
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3449
- Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45
Re: Strolling around Java in an Econobox
Unitnya sama kaya om, th 2017 sama warna oren. Kebetulan masih servis di suzuki terus mobilnya om, masih oke lah buat ukuran barang capek. Plg cuma kotor2 di interior. Rattle ga gitu gedubrakan sih om, plg cuma noise bannya aja yg kerasa ya. Tarikan jg masih tokcer kok, suara alus (unit MT). Suspensi jg masih normal sih, mgkn dah ganti full set ituAriazaki wrote: ↑Wed May 06, 2020 15:32Karena orang kalau mau beli citycar yang resing, kemungkinan beli Brio om
Tuning partnya juga jauh lebih banyak brio, jadi wajar kalau Ignis kurang popular oprekannya
Btw abis PSBB kelar, saya berniat mengunjungi om @b8099ok buat cobain remap
Wah Ignis udah 100rb km gimana rasanya om? Apa ada banyak suara rattling kah? Suspensi nampaknya masih nyaman ya atau memang telah direkondisi oleh pemiliknya.erwinign wrote: ↑Wed May 06, 2020 13:45 Plg seneng dapet taxol itu slh satunya ignis, lega sama nyaman. Pernah naik taxol ignis baru 2th udah 100rb km ya masih fine2 aja, bandel dan enak sih. Coba pake 4atnya splash bs laku keras. Susah kl dah keciprat cap S ini, addicted rasanya mau punya suzuki lagi hahaahah
Seandainya Ignis yang masuk ke Indonesia menggunakan CVT seperti yang di Jepang nampaknya bisa menarik lebih banyak peminat...
Pernah juga dapet ignis GL MT, baru setaunan dah jalan 45rb masih kenceng semua. Daleman bersih dan kerawat
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 202
- Joined: Fri Jul 08, 2016 6:15
Re: Strolling around Java in an Econobox
Mantap ya typical user Suzuki masih banyak yang balik ke bengkel resmi walau udah lewat jauh dari jatah servis gratisnyaerwinign wrote: ↑Wed May 06, 2020 15:43 Unitnya sama kaya om, th 2017 sama warna oren. Kebetulan masihservis di suzuki terus mobilnya om, masih oke lah buat ukuran barang capek. Plg cuma kotor2 di interior. Rattle ga gitu gedubrakan sih om, plg cuma noise bannya aja yg kerasa ya. Tarikan jg masih tokcer kok, suara alus (unit MT). Suspensi jg masih normal sih, mgkn dah ganti full set itu
Pernah juga dapet ignis GL MT, baru setaunan dah jalan 45rb masih kenceng semua. Daleman bersih dan kerawat
Punya saya sendiri udah ganti racksteer tepat sebelum trip ini, sekitar KM 40 ribuan
2012 HR15DE 4AT - Shell Helix Ultra 5w30
2015 CTHD 6AT - Amsoil European Car Formula 5w30
2017 K12M 5MT - Amsoil Signature Series 0w20
2015 CTHD 6AT - Amsoil European Car Formula 5w30
2017 K12M 5MT - Amsoil Signature Series 0w20
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 658
- Joined: Tue Dec 08, 2015 16:08
Re: Strolling around Java in an Econobox
Sienta itu kenceng Om..
Saya pernah megang yang matic di tol jarum speedo melewati max speednya (bisa diatas 180 dikit). Cukup kencang buat ukuran cc 1500 dan bentuk bodi van.
Karakter mesinnya diatas rpm 2500 nafasnya panjang.
Dan yang saya rasakan speeding segitu stabil lho.
Kalo orang2 bilang underpower hehe pasti belum pernah nyoba mentokin pedal gasnya.
==============================================================================================
Anyway nice traveling Om.
Sama satu lagi kalau traveling jarak jauh gitu dan tidak mendesak atau buru2 mendingan speed cruisingnya dijaga jng lebih dari 140 apalagi kalau bawa beban banyak.
Jangan lari diatas 150 terus2an sepanjang jalan.
Yang pertama supaya nyaman, yang kedua sebagai safety aja,
Ya fine si mobil kekuatannya bisa 180. Tapi jaga2 aja jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Saya pernah megang yang matic di tol jarum speedo melewati max speednya (bisa diatas 180 dikit). Cukup kencang buat ukuran cc 1500 dan bentuk bodi van.
Karakter mesinnya diatas rpm 2500 nafasnya panjang.
Dan yang saya rasakan speeding segitu stabil lho.
Kalo orang2 bilang underpower hehe pasti belum pernah nyoba mentokin pedal gasnya.
==============================================================================================
Anyway nice traveling Om.
Sama satu lagi kalau traveling jarak jauh gitu dan tidak mendesak atau buru2 mendingan speed cruisingnya dijaga jng lebih dari 140 apalagi kalau bawa beban banyak.
Jangan lari diatas 150 terus2an sepanjang jalan.
Yang pertama supaya nyaman, yang kedua sebagai safety aja,
Ya fine si mobil kekuatannya bisa 180. Tapi jaga2 aja jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 337
- Joined: Wed Sep 30, 2015 9:29
Re: Strolling around Java in an Econobox
Wah semangat ane bacanya roadtrip ini..
Semangat ya om buat perjalanan berikutnya, dan kalau boleh saran, bannya diganti dengan spek yg lebih baik kalo demen cruising di highspeed
Semangat ya om buat perjalanan berikutnya, dan kalau boleh saran, bannya diganti dengan spek yg lebih baik kalo demen cruising di highspeed
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1568
- Joined: Sat Apr 26, 2014 4:42
Re: Strolling around Java in an Econobox
Klo mau jalan ngebut better malam menjelang dini hari. Klo siang aspalnya panas rawan berefek ke ban ditambah ngebut suhu ban makin panas, klo malam jg bisa komunikasi dgn kendaraan dpn pakai dim dan sen kanan lebih terlihat dan jalanan relatif sepiquyquy wrote: ↑Fri May 08, 2020 2:20 Sienta itu kenceng Om..
Saya pernah megang yang matic di tol jarum speedo melewati max speednya (bisa diatas 180 dikit). Cukup kencang buat ukuran cc 1500 dan bentuk bodi van.
Karakter mesinnya diatas rpm 2500 nafasnya panjang.
Dan yang saya rasakan speeding segitu stabil lho.
Kalo orang2 bilang underpower hehe pasti belum pernah nyoba mentokin pedal gasnya.
==============================================================================================
Anyway nice traveling Om.
Sama satu lagi kalau traveling jarak jauh gitu dan tidak mendesak atau buru2 mendingan speed cruisingnya dijaga jng lebih dari 140 apalagi kalau bawa beban banyak.
Jangan lari diatas 150 terus2an sepanjang jalan.
Yang pertama supaya nyaman, yang kedua sebagai safety aja,
Ya fine si mobil kekuatannya bisa 180. Tapi jaga2 aja jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
V engine enthusiast:
V6: VQ35DE{|}CVT
V8: 1UR-FSE{|}8AT
predecessor
V6: 2GR-FE{|}6AT
V6: VQ35DE{|}CVT
V8: 1UR-FSE{|}8AT
predecessor
V6: 2GR-FE{|}6AT
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 739
- Joined: Wed May 03, 2017 9:39
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: Karimun Wagon R
Re: Strolling around Java in an Econobox
Mesinnnya Suzuki lumayan emang oom. KWR saya kondisi pakai ban R14, bisa lari 150. Dulu waktu pakai ban 13 bisa 160 lewat.
BTW ternyata TS orang Pamulang, deket kita. Cuma saya ga punya Ignis, cuma punya adiknya.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2293
- Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00
Re: Strolling around Java in an Econobox
untuk remap ignis katanya belum bisa.. nah gatau deh per detik ini sudah ada yg bisa atau belum.. musti colek om bebong.
kalau ganti header or open filter Knn dkk, banyak user ignis yg udah lakukan.. malah ada yg sudah swap ke K14 terus pasang turbo, gain HP nya sekitar 140an kalau ga salah..
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 739
- Joined: Wed May 03, 2017 9:39
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: Karimun Wagon R
Re: Strolling around Java in an Econobox
Oom, kalau ganti header di mesin K series Suzuki signifikan tidak ya peningkatan powernya. Saya mau coba untuk ganti header mesin K10BPRBS wrote: ↑Fri May 08, 2020 3:44untuk remap ignis katanya belum bisa.. nah gatau deh per detik ini sudah ada yg bisa atau belum.. musti colek om bebong.
kalau ganti header or open filter Knn dkk, banyak user ignis yg udah lakukan.. malah ada yg sudah swap ke K14 terus pasang turbo, gain HP nya sekitar 140an kalau ga salah..
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2293
- Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00
Re: Strolling around Java in an Econobox
kalau saya sih belum pernah coba di ignis saya, tapi saya pernah nyetir ignis yg sudah full exhaust (dari depan ke belakang) pakai punya ORD, tarikannya memang plong bgt.. lebih ringan.. cuma FC jadi jelek kata ownernya.. (curiga bawa mobilnya jadi digas mulu)FU27 wrote: ↑Fri May 08, 2020 4:03Oom, kalau ganti header di mesin K series Suzuki signifikan tidak ya peningkatan powernya. Saya mau coba untuk ganti header mesin K10BPRBS wrote: ↑Fri May 08, 2020 3:44untuk remap ignis katanya belum bisa.. nah gatau deh per detik ini sudah ada yg bisa atau belum.. musti colek om bebong.
kalau ganti header or open filter Knn dkk, banyak user ignis yg udah lakukan.. malah ada yg sudah swap ke K14 terus pasang turbo, gain HP nya sekitar 140an kalau ga salah..
kalau ganti header aja menurut saya kurang ngefek om..
untuk om ariazaki, mantaaap lanjutan RTnya om.. sangat memuaskan dahaga kangen RT