Re: Pabrik Nissan Indonesia tutup
Posted: Sat May 30, 2020 13:24
Yang jd pertanyaan knpa indo selalu kalah dg thailand dimana mereka jd basis produksi asean ya..... Pdhl market kita besar lo sebelom covid sih
Indonesian Automotive Discussion Forum
https://www.serayamotor.com/diskusi/
Kenapa indo selalu kalah dgn thailand dalam hal basis produksi di ASEAN, kalo nurut nubie sih karena selera pasarnya. Kalo thai kan seleranya dcab, suv ladder dan monocoque, sedan, dan hatchback yg mana kebanyakan jenis mobil tsb sesuai dgn selera kebanyakan negara lain di dunia, sedangkan indo selera pasarnya adl mpv/minibus yg mana jenis mobil itu bukan selera kebanyakan pasar negara2 di dunia. SUV/crossover juga lumayan sih, tapi sptnya mungkin pangsa pasarnya masih kalah dengan di thai DM. Jadi mau kita penjualan sebesar apapun toh yg laris di sini MPV, jadinya ya paling cuma jadi basis produksi MPV aja. Sedangkan yang laris di dunia macam sedan, hatchback, dan crossover masih kalah laris di sini, jadinya jarang ada yg diproduksi di sini. Kl sedan setau ane yg diproduksi di sini kl jepangan paling macam vios aja, sisanya eropaan yg skd macam mercy ato biem. Kl suv/crossover paling juga cuma macam hrv, crv, pajero, fortuner, rushter, sama suv brand china. Sisanya kebanyakan CBU.aryoajiwibowo wrote: ↑Sat May 30, 2020 13:24 Yang jd pertanyaan knpa indo selalu kalah dg thailand dimana mereka jd basis produksi asean ya..... Pdhl market kita besar lo sebelom covid sih
Gak jaminan lho ada pabrik disini bakal bertahan lama, contohnya datsun sm chevy, biarpun punya pabrik di indo gak jaminan life existence ATPMnya panjang, paling bener beli mobil yg udh teruji realibility dan ASS nya aja di Indo, serta udh punya pabrik disini
tahapan product life cycle ini paling dasar dalam proses jual-menjual barang... ane yakin eksekutif marketing batumakam pasti ngerti bgt soal ini.Pugman wrote: ↑Sat May 30, 2020 16:48 Saya cuma mau bilang, bahwa produsen otomotif non market leader di Indonesia punya virus mematikan, namanya Virus Bosan. Ya konsumen yang beli produknya lebih gampang bosan (dengan berbagai macam alasan) dibandingkan sama Toyota, ga tau kenapa dan memang hanya Toyota yang punya Anti virus ini.
Apalagi untuk Brand mobil diluar Top 5 di Indonesia, dan memang mereka perlu usaha yang lebih untuk menjaga Awareness. Cara yang mungkin ya harus lebih sering update produk entah nambah varian, facelift atau buat produk all new, Jadi supaya sering diliput.
Wuling sejauh ini cukup baik dalam menjaga Awareness dengan meluncurkan produk secara bertahap juga varian-varian tidak diluncurkan sekaligus. Mulai dari Confero, Cortez lalu Almaz mereka kenalkan satu persatu.
Confero yang baru diluncurkan 2 tahun lalu, hari ini saja sudah cukup redup eksistensinya, hype nya sudah lewat. Mau tidak mau harus ada yang di refresh, entah facelift atau tambah varian baru, mungkin matic dengan CVT? Dan telat sedikit saja, saya yakin tak lama Confero akan tidak terdengar lagi penjualannya.
Parahnya adalah Nissan lebih slow respon dalam update produk, kalau dibilang lagi krisis nyatanya Nissan bisa beli Mitsubishi, secara globalpun saya anggap Nissan tidak dalam kompetisi yang baik, bahkan Toyota jauh lebih agresif, Honda dan Mazda juga cukup sering update produk mereka.
Semoga setelah masa transisi join antara Nissan Mitsubishi, mereka bisa lebih lincah.
Market sudah established dan gampang jualan disana, gak harus bikin produk baru kayak disini. Tinggal ambil sedan atau HB dari market lain, bikin disana, jual pasti laku. Disini kalo praktiknya kayak gitu berat, buktinya dari 20 mobil terlaris di Indonesia di 2019 yang produk global cuma bisa dihitung jariaryoajiwibowo wrote: ↑Sat May 30, 2020 13:24 Yang jd pertanyaan knpa indo selalu kalah dg thailand dimana mereka jd basis produksi asean ya..... Pdhl market kita besar lo sebelom covid sih
Nah betul, itu dia yang saya bilang, Toyota Punya anti virus bosen untuk konsumennya. Produk Toyota malah lebih tua dari Nissan, tapi bisa konsisten di banyak hal. Mungkin Nissan ini Ibarat Yamaha kalau di Roda 2, buka banyak segmen baru, tapi kurang pandai menjaga produk akhirnya ditelikung lagi sama Honda..ChZ wrote: ↑Sun May 31, 2020 5:58tahapan product life cycle ini paling dasar dalam proses jual-menjual barang... ane yakin eksekutif marketing batumakam pasti ngerti bgt soal ini.Pugman wrote: ↑Sat May 30, 2020 16:48 Saya cuma mau bilang, bahwa produsen otomotif non market leader di Indonesia punya virus mematikan, namanya Virus Bosan. Ya konsumen yang beli produknya lebih gampang bosan (dengan berbagai macam alasan) dibandingkan sama Toyota, ga tau kenapa dan memang hanya Toyota yang punya Anti virus ini.
Apalagi untuk Brand mobil diluar Top 5 di Indonesia, dan memang mereka perlu usaha yang lebih untuk menjaga Awareness. Cara yang mungkin ya harus lebih sering update produk entah nambah varian, facelift atau buat produk all new, Jadi supaya sering diliput.
Wuling sejauh ini cukup baik dalam menjaga Awareness dengan meluncurkan produk secara bertahap juga varian-varian tidak diluncurkan sekaligus. Mulai dari Confero, Cortez lalu Almaz mereka kenalkan satu persatu.
Confero yang baru diluncurkan 2 tahun lalu, hari ini saja sudah cukup redup eksistensinya, hype nya sudah lewat. Mau tidak mau harus ada yang di refresh, entah facelift atau tambah varian baru, mungkin matic dengan CVT? Dan telat sedikit saja, saya yakin tak lama Confero akan tidak terdengar lagi penjualannya.
Parahnya adalah Nissan lebih slow respon dalam update produk, kalau dibilang lagi krisis nyatanya Nissan bisa beli Mitsubishi, secara globalpun saya anggap Nissan tidak dalam kompetisi yang baik, bahkan Toyota jauh lebih agresif, Honda dan Mazda juga cukup sering update produk mereka.
Semoga setelah masa transisi join antara Nissan Mitsubishi, mereka bisa lebih lincah.
knp ada itungan 5 taonan atau 7 taon ganti model, itu jg pasti ad product life cycle nya. facelift-facelift ga penting itu kadang utk menjaga cycle ini sebelum konsumen jenuh, krn ngembangin 1 model baru itu butuh biaya dan waktu lama sblm rilis pasar.
sbnrnya produk atoyot dan batumakam itu sama-sama tuanya loh, stidaknya produk yang laris. GL keluar 2007 baru ganti model 2019, Serena 2004 - 2013. Innova keluar 2004 baru ganti model 2015. Avanza 2003 - 2011. Fortuner 2005 - 2016.
batu makam sbnrnya jago bikin market baru, tp ga fokus. skali berhasil dapet market ga dipertahanin. livina, juke, xtrail, maret... smua pernah jd market leader di segmennya
strateginya mao ekspansi terus, ibarat perang ud nguasain 1 daerah tp kaga dipertahanin malah sibuk invasi sono-sini, pertahanannya blm diperkuat, ya direbut lagi lahh... makany produk batu makam itu sangat buanyak tp ga ad yang sukses bertahan lama, ane ampe bingung liat pricelist batu makam bused produk banyak gini tp knp ama wuling aja keok yak...
atoyot sebenernya jg produknya banyak, tp ibarat kata doi punya kota-kota utama buat jd stronghold, defense nya diperkuat... dan itu yg dipertahanin terus. yg laen cm buat tambahan. yg stronghold nya bgitu uda mao runtuh, uda bangun benteng baru lagi.
batu makam merasa ud legowo ga ada plan buat antisipasi upcoming threat macem kompetitor baru dan produk baru dr kompetitor lama. batu makam dan produk-produk gurem lain misalnya chevy itu kekurangan cult follower a.k.a fanbase, fanbase nya cuma rame di medsos a.k.a tim mendang mending.
smentara atoyot, ahond, sisuka, itu punya fanbase kuat. ke depannya mazdut yang bakal punya fanbase kuat, dan wuling. fanbase kuat yg dijaga loyalitasnya biasa susah berpaling ke lain hati... tilu berlian ? fanbase nya kuat di truk... contoh fanbase kuat adalah ketika ada orang pake kijang bergenerasi-generasi gak bosen-bosen... fenomena gini jarang bgt di batumakam.
+ public speaking nya atoyot dan media coverage nya lebih kenceng atoyot... bandingin kasus putujedak vs kasus nissin maret boros yg berlarut-larut...
kasus putujedak byk yang berakhir memuaskan biarpun ga dkit juga yg masih kecewa. kasus nissin maret boros, ntu user yang pake baju tulisan nissin maret boros keliaran jg dibiarin aja... ya makin jatoh lah ntu reputasi merek, walo yg keliaran dibilang kek orang gila ama netijen.
polanya seperti.... katakan ane user juki 2011... ud 5 taon nih bosen mao ganti. mau ke nissan lagi... juki modelnya masih sama-sama aj. sementara di ahond ada haerpi, mazdut ada cx3.Pugman wrote: ↑Sun May 31, 2020 9:17
Nah betul, itu dia yang saya bilang, Toyota Punya anti virus bosen untuk konsumennya. Produk Toyota malah lebih tua dari Nissan, tapi bisa konsisten di banyak hal. Mungkin Nissan ini Ibarat Yamaha kalau di Roda 2, buka banyak segmen baru, tapi kurang pandai menjaga produk akhirnya ditelikung lagi sama Honda..
Untung saja Yamaha sedikit berubah akhir-akhir ini sehingga bisa bertahan.
Nissan memang bener jago juga bikin segmen baru, tapi seperti sampeyan bilang mereka lengah menjaga produknya,
wkwkwkw.....mr.bean tepuk tangan bleh. minimal ketawa seneng dikit
DaiToyo itu punya resep jitu, mereka lebih tahu pasar di daerah seperti apa, ga jualan di kota besar tak masalah, karena di daerah tetap berkibar. karena mereka konsisten dari dulu membentuk pasar Indonesia. Makanya pameo soal bajaj dikasi merek toyota juga otomatis lakuPugman wrote: ↑Sat May 30, 2020 16:48 Saya cuma mau bilang, bahwa produsen otomotif non market leader di Indonesia punya virus mematikan, namanya Virus Bosan. Ya konsumen yang beli produknya lebih gampang bosan (dengan berbagai macam alasan) dibandingkan sama Toyota, ga tau kenapa dan memang hanya Toyota yang punya Anti virus ini.
Apalagi untuk Brand mobil diluar Top 5 di Indonesia, dan memang mereka perlu usaha yang lebih untuk menjaga Awareness. Cara yang mungkin ya harus lebih sering update produk entah nambah varian, facelift atau buat produk all new, Jadi supaya sering diliput.
Wuling sejauh ini cukup baik dalam menjaga Awareness dengan meluncurkan produk secara bertahap juga varian-varian tidak diluncurkan sekaligus. Mulai dari Confero, Cortez lalu Almaz mereka kenalkan satu persatu.
Confero yang baru diluncurkan 2 tahun lalu, hari ini saja sudah cukup redup eksistensinya, hype nya sudah lewat. Mau tidak mau harus ada yang di refresh, entah facelift atau tambah varian baru, mungkin matic dengan CVT? Dan telat sedikit saja, saya yakin tak lama Confero akan tidak terdengar lagi penjualannya.
Parahnya adalah Nissan lebih slow respon dalam update produk, kalau dibilang lagi krisis nyatanya Nissan bisa beli Mitsubishi, secara globalpun saya anggap Nissan tidak dalam kompetisi yang baik, bahkan Toyota jauh lebih agresif, Honda dan Mazda juga cukup sering update produk mereka.
Semoga setelah masa transisi join antara Nissan Mitsubishi, mereka bisa lebih lincah.
Nah itu dia Om, Honda dan Suzuki itu lebih rajin facelift daripada Nissan, bahkan Toyota yang ibarat kata ada di atas angin aja cekatan banget, kita lihat aja begitu Avanza di hajar Es blender, ga lama facelift muncul dengan fitur yang meningkat pesat, biarpun ya cuma begitu-begitu aja, at least mereka kasih perlawanan. Mazda yang pasarnya jauh lebih kecil aja bolak-balik kasih model baru yang bahkan bisa dibilang full fitur. All new Mazda 3 aja berani jual ga lama dari global rilis.kunaskun wrote: ↑Sun May 31, 2020 15:02DaiToyo itu punya resep jitu, mereka lebih tahu pasar di daerah seperti apa, ga jualan di kota besar tak masalah, karena di daerah tetap berkibar. karena mereka konsisten dari dulu membentuk pasar Indonesia. Makanya pameo soal bajaj dikasi merek toyota juga otomatis lakuPugman wrote: ↑Sat May 30, 2020 16:48 Saya cuma mau bilang, bahwa produsen otomotif non market leader di Indonesia punya virus mematikan, namanya Virus Bosan. Ya konsumen yang beli produknya lebih gampang bosan (dengan berbagai macam alasan) dibandingkan sama Toyota, ga tau kenapa dan memang hanya Toyota yang punya Anti virus ini.
Apalagi untuk Brand mobil diluar Top 5 di Indonesia, dan memang mereka perlu usaha yang lebih untuk menjaga Awareness. Cara yang mungkin ya harus lebih sering update produk entah nambah varian, facelift atau buat produk all new, Jadi supaya sering diliput.
Wuling sejauh ini cukup baik dalam menjaga Awareness dengan meluncurkan produk secara bertahap juga varian-varian tidak diluncurkan sekaligus. Mulai dari Confero, Cortez lalu Almaz mereka kenalkan satu persatu.
Confero yang baru diluncurkan 2 tahun lalu, hari ini saja sudah cukup redup eksistensinya, hype nya sudah lewat. Mau tidak mau harus ada yang di refresh, entah facelift atau tambah varian baru, mungkin matic dengan CVT? Dan telat sedikit saja, saya yakin tak lama Confero akan tidak terdengar lagi penjualannya.
Parahnya adalah Nissan lebih slow respon dalam update produk, kalau dibilang lagi krisis nyatanya Nissan bisa beli Mitsubishi, secara globalpun saya anggap Nissan tidak dalam kompetisi yang baik, bahkan Toyota jauh lebih agresif, Honda dan Mazda juga cukup sering update produk mereka.
Semoga setelah masa transisi join antara Nissan Mitsubishi, mereka bisa lebih lincah.
soal brand awareness menurut saya ga mesti juga. contoh Honda dan Suzuki, santai2 saja FL 2-3 tahun sekali. toh mereka tetap dicari. karena mereka exist, main di volume kecil tidak masalah, yang penting jualan. karena tau, ga mungkin menang lawan daitoyo2, curi2 market saja, yg penting pabrik jalan.
kalau dibalik ya seperti Hino atau Dyna. yang penting jualan, karena tahu percuma ga bisa lawan palkon = pala koneng.
Dan NMI sejak awal dibawah bendera Indomobil. ga berdiri sendiri. dari dulu hobi bikin marketing dan PR blunder. lihat saja user livina, dari awal sampe ganti generasi pun penyakit tetap sama: fuel gauges karena fuel pump ngaco. blunder ekspansi pabrik khusus Nissan Evalia = NV200 karena yakin produk global jadi pasti diterima Indo sebagai passenger car boxy. terus heboh soal nissan march yang pake stiker mobil ini boros walau banyak cerita soal "udang di balik batu". terus gimana terjun bebasnya Xtrail yang sempet sikut2an dengan CRV, atau Livina yg dipoles sedemikian rupa jadi lawan Innova bukan Avanza.
kebiasaan suzuki dibawa2 juga ke Nissan, soal males promo terutama. launching, hype, laku, uda didiemin aja mati sendiri, tar kelabakan baru FL, hype dikit, tetep ga laku2 banget, terus nyerah, didiemin aja, tau2 ganti generasi atau discontinue. gitu saja terus.
blakangan cap S uda nyadar kesalahan ini dan mulai berbenah... stidaknya cap S produknya ga outdated-outdated amat dan mulai rajin keluarin produk baru tiap taon.Pugman wrote: ↑Sun May 31, 2020 17:03Saya juga ga paham kulturnya Indomobil, Seperti ga punya nilai tawar terhadap prinsipal, Suzuki R2 saja memprihatinkan padahal mereka terkenal punya mesin bagus cuma desainnya aja yang ga masuk selera sini, Padahal Honda dan Yamaha Indonesia aja bisa bikin produk yang menyesuaikan selera sini seperti old R25 dan CBR250RR.kunaskun wrote: ↑Sun May 31, 2020 15:02
kebiasaan suzuki dibawa2 juga ke Nissan, soal males promo terutama. launching, hype, laku, uda didiemin aja mati sendiri, tar kelabakan baru FL, hype dikit, tetep ga laku2 banget, terus nyerah, didiemin aja, tau2 ganti generasi atau discontinue. gitu saja terus.
Setuju, kultur perancis&jepang itu bener2 beda. Jangankan perancis&jepang, perancis&hongkong aja beda jauh, padahal hongkong bisa dibilang ngga strict kayak jepang. Pengalaman di kantor saya sih gitu. Setiap kali petinggi2 itu meeting untuk atur strategi, ngga bisa klop, beda banget pandangan dan prioritasnya.ChZ wrote: ↑Mon Jun 01, 2020 2:08blakangan cap S uda nyadar kesalahan ini dan mulai berbenah... stidaknya cap S produknya ga outdated-outdated amat dan mulai rajin keluarin produk baru tiap taon.Pugman wrote: ↑Sun May 31, 2020 17:03Saya juga ga paham kulturnya Indomobil, Seperti ga punya nilai tawar terhadap prinsipal, Suzuki R2 saja memprihatinkan padahal mereka terkenal punya mesin bagus cuma desainnya aja yang ga masuk selera sini, Padahal Honda dan Yamaha Indonesia aja bisa bikin produk yang menyesuaikan selera sini seperti old R25 dan CBR250RR.kunaskun wrote: ↑Sun May 31, 2020 15:02
kebiasaan suzuki dibawa2 juga ke Nissan, soal males promo terutama. launching, hype, laku, uda didiemin aja mati sendiri, tar kelabakan baru FL, hype dikit, tetep ga laku2 banget, terus nyerah, didiemin aja, tau2 ganti generasi atau discontinue. gitu saja terus.
ane rasa si batumakam kepengaruh jg ama drama-drama prinsipal jd ga bisa kompak bikin grand plan ke depan. Ghosn emang baru dimakzulkan, tp menurut beberapa crita yang ane dnger, dramanya ud terjadi jauh sebelum itu... as early as ntu aliansi dimulai krn kultur france-japan beda jauh.