SerayaMotor.com

Jakarta - Ini dia mobil terbang yang sesungguhnya. Bukan lagi sebatas konsep dan perencanaan, tapi sudah sukses melakukan penerbangan di atas ketinggian 450 meter.

Mobil terbang ini diberi nama AirCar. Merupakan hasil produksi dan pengembangan sebuah perusahaan asal Slovakia bernama KleinVision.
Belum lama ini Aircar melakukan uji terbang yang sangat sukses. Selain mampu mengudara sampai 450 meter lebih, mobil terbang ini juga tanpa kendala saat melakukan uji takeoff dan landing sebanyak dua percobaan.

Dikutip dari CNN, Aircar yang sukses melakukan penerbangan perdana ini merupakan generasi kelima mobil terbang mereka. Pengembangnya adalah Profesor Stefan Klein.

Tak seperti banyak mobil terbang lain yang bentuknya sering tak menyerupai mobil, Aircar benar-benar sebuah mobil. Memiliki dua kursi, Aircar memiliki sepasang sayap berukuran lebar dan sebuah baling-baling pada bagian belakang.

Selayaknya pesawat terbang, Aircar juga memiliki ekor yang panjang.

Saat berfungsi sebagai mobil, sayap-sayap Aircar akan terlipat ke dalam dan kemudian tersimpan di kedua sisi body mobil. Sementara ekor belakang akan memendek.

Kleinvision mengklaim mobil ini dapat bertransformasi menjadi mode terbang dalam waktu hanya sekitar tiga menit saja.

Hanya saja tidak dijelaskan spesifikasi lengkap mobil terbang ini. Termasuk jenis mesin yang digunakan, sistem penggerak, top speed, jangkauan terbang di darat ataupun di udara dan lain sebagainya.

Namun Klein Vision mengklaim kalau material yang digunakan untuk mobil terbangnya kuat dan ringan, yang memungkinkan dibuat Aircar versi empat penumpang. Malah, mereka juga sudah menyiapkan Aircar versi dua baling-baling dan juga tipe amfibi untuk digunakan di air.

Selayaknya pesawat terbang, Aircar butuh landasan yang cukup panjang untuk bisa terbang dan mendarat. Belum diketahui berapa mobil terbang ini akan dilepas ke pasar.

Sumber : https://oto.detik.com/mobil/d-5239286/i ... eritautama

Nope... dengan kelakuan driver2 sekarang,
jalan di jalan raya yang jelas jalur dan rambu2nya aja kelakuannya kayak gitu,
gimana kalo dikasih mobil terbang..
bisa2 harus masang bunker di atas atap buat mencegah ada pengendara mabok crash landing di atas rumah waktu kita lagi tidur...

model gini kayaknya gak bakal booming terkesan gak praktis , mahal dan boros tempat , beda sama drone berawak yg bahkan udah ada yg banyak dilirik buat dijadiin flying taxi , tinggal tunggu aja perkembangan teknologi baterai

judul dan isi rada gak nyambung, melayang 450meter dengan ketinggian 450meter artinya beda jauh lho.

lagipula mobil terbang tujuan utamanya buat menghindari kemacetan. gimana bisa hindari kemacetan kalo take-off harus ancang2 puluhan meter?

lagipula bagaimana dengan regulasinya? selain sim harus punya ijin terbang juga?

Seperti di film action ya. Tapi tidak praktis. Belum faktor disiplin manusia sebagai pengemudi/pilot nya..... Ngeriii

dsign1990 wrote: ↑Tue Nov 03, 2020 5:40 model gini kayaknya gak bakal booming terkesan gak praktis , mahal dan boros tempat , beda sama drone berawak yg bahkan udah ada yg banyak dilirik buat dijadiin flying taxi , tinggal tunggu aja perkembangan teknologi baterai

Booming atau ga hmmm klo tiba2 jadi bahan pansos di medsos bisa laku loh ini.

IGedeAmat wrote: ↑Tue Nov 03, 2020 5:15 Nope... dengan kelakuan driver2 sekarang,
jalan di jalan raya yang jelas jalur dan rambu2nya aja kelakuannya kayak gitu,
gimana kalo dikasih mobil terbang..
bisa2 harus masang bunker di atas atap buat mencegah ada pengendara mabok crash landing di atas rumah waktu kita lagi tidur...

Btw ane ngeliat lebih banyak manfaat dibanding kekurangannya. Semua benda yg bermanfaat jg bisa jadi bahaya klo di tangan yg salah. Makanya perlu regulasi untuk itu

Pakai ini masuk tol, menjelang gerbang tol malah terbang..

lemonadelovers wrote: ↑Thu Nov 05, 2020 1:05 Pakai ini masuk tol, menjelang gerbang tol malah terbang..

Nice move
Wkwkw

TUFF Stough wrote: ↑Tue Nov 03, 2020 7:39 judul dan isi rada gak nyambung, melayang 450meter dengan ketinggian 450meter artinya beda jauh lho.

lagipula mobil terbang tujuan utamanya buat menghindari kemacetan. gimana bisa hindari kemacetan kalo take-off harus ancang2 puluhan meter?

lagipula bagaimana dengan regulasinya? selain sim harus punya ijin terbang juga?

itu dia, saya juga kirain cuman bisa menempuh 450 meter jauhnya.

sayangnya masih perlu landasan untuk take off dan landing.
coba bisa VTOL (vertical take off and landing) pasti lebih mantep

jessboy wrote: ↑Tue Nov 10, 2020 15:09 sayangnya masih perlu landasan untuk take off dan landing.
coba bisa VTOL (vertical take off and landing) pasti lebih mantep

udah dari 5 tahun lalu ada, sudah diproduksi di india. tapi dengan baling2 segede itu tetap gak flexible.