SerayaMotor.com

MaddMaxx wrote: ↑Wed Apr 06, 2022 5:55 JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI melalui Kementerian Keuangan resmi merilis 14 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) usai diterbitkannya UU 7/2021 tentang harmonisasi HPP. Salah satu sektor yang kini dikenakan PPN 1,1 persen dan mulai berlaku 1 April 2022 ialah kendaraan bermotor bekas, baik sepeda motor maupun mobil. Hal tersebut diatur dalam PMK Nomor 65/PMK.03/2022 tentang PPN atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas. Beleid ini diteken oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 30 Maret 2022.

Dalam pertimbangannya, beleid ini dirilis untuk memberikan kemudahan dan kesederhanaan, serta kepastian hukum setelah membeli kendaraan bekas. Terutama soal pengenaan pajak pertambahan nilainya. "Penyerahan kendaraan bermotor bekas oleh pengusaha dikenai pajak pertambahan nilai," tulis Pasal 2 PMK 65/2022, dikutip Selasa (5/4/2022). Adapun besaran pungutan pajak 1,1 persen itu berasal dari total 10 persen dikalikan tarif PPN yang diatur UU PPN, 11 persen. Adapun nominal pajak yang disetorkan 1,1 persen dikalikan harga jual. Artinya, apabila terdapat pembelian kendaraan bekas senilai Rp 100 juta, maka dikenakan pajak sebesar Rp 1,1 juta. Nilai tersebut harus disetor ke pemerintah sebagai Pajak Pertambahan Nilai.

emudian, pada 2025 nanti, besaran pajak meningkat menjadi 1,2 persen seiring kenaikan tarif sesuai UU PPN. Lebih jauh, sektor lainnya yang dikenakan tarif PPN mulai kuartal II/2022 ialah kegiatan usaha sendiri, tembakau, Liquefied Petroleum Gas tertentu, hasil pertanian tertentu, agen asuransi dan pialang asuransi, hingga pada transaksi perdagangan aset Kripto.

sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2022/0 ... 1-1-persen

gimana nih pendapatnya om? beli barang bekas terdepresiasi aja kena pajak, padahal udah bayar pajak tahunan. BU banget keknya ni negara

ilhami wrote:oo jadi nggak ditarik langsung ke pembeli ya Om ?

Montero wrote: ↑Wed Apr 06, 2022 6:09 Jadi penasaran, mungkin om-om disini ada yang punya pengalaman tinggal diluar negeri.. Pengen tau kebijakan pajak di negara lain itu seperti apa...

Apakah kita yang selama ini di nina bobokan soal pajak sehingga kaget ketika banyak peraturan baru kayak gini, atau di negara lain memang sudah menerapkan peraturan yang serupa

nyotsaeba wrote: ↑Wed Apr 06, 2022 9:54 Kl baca aturannya ini sebenarnya revisi aja om, sebelumnya 1%, skrg 1,1% dan hanya berlaku buat badan usaha yg memang jualan mobkas.

Simpelnya, penjual mobkas harus lapor bulanan dan setor ke negara PPN 1% dari omset dia. Nah jadinya tu penjual mesti spare duit lah dari cuan mereka buat setoran.

Sebenernya hotel, paket tur travel ini jg udah lama pakai konsep ppn 1% sih.

Syauqi wrote: ↑Wed Apr 06, 2022 6:23
Satu lagi, padahal harga mobil di Indonesia termasuk mahal banget loh kalo dibandingkan dengan GDP kita.. butuh 3 tahun senilai gaji UMR Jakarta untuk beli LCGC baru (mobil baru termurah) secara cash dimana itu adalah skenario impossible karena uang gaji ga mungkin bisa dipake 100%..

HaykelAdityawarman wrote: ↑Wed Apr 13, 2022 0:21

Bener om, tapi klo liat tax ratio kita yang masih lebih rendah dari eropa atau US, tingginya harga mobil disini krn harga yang ditetapin sama pabrikan disini udah tinggi. Penyebabnya bisa macem2, apa krn cost produksi disini lebih tinggi, atau biaya buat impor CBU, dst..

masnanas wrote: ↑Fri Apr 08, 2022 16:51 Hanya saja kalo showroom jualan mobil gitu, emang bisa omset setahun di bawah 4,8 miliar? Ini saya nanya ya, om...

jar-jit-no wrote: ↑Wed Apr 13, 2022 1:57

HaykelAdityawarman wrote: ↑Wed Apr 13, 2022 0:21
Bener om, tapi klo liat tax ratio kita yang masih lebih rendah dari eropa atau US, tingginya harga mobil disini krn harga yang ditetapin sama pabrikan disini udah tinggi. Penyebabnya bisa macem2, apa krn cost produksi disini lebih tinggi, atau biaya buat impor CBU, dst..

Di Indonesia harga mobil tinggi karena memang tax nya besar. Bahkan begitu mobil sudah keluar pabrik itu sudah dipajaki, meskipun belum laku terjual..Kalau sudah laku terjual dan balik nama, kena pajak lagi. Dan semua pajak itu harus diakomodir di harga jual