[News] Toyota Yaris Cross Resmi Debut Dunia. Versi Hybrid Gunakan Mesin Baru

[KSG88]

Selama harga wajar masuk akal saya rasa yarcross sodara peloz ini akan jalan, bahkan bisa menggulingkan raja di kelasnya haervi. Liat di youtube sih wow aja interior pintu dikasi soft touch ampe pintu belakang walau bukan trim tertinggi sekalipun, head unit dan speedometer bagus, speaker juga komplit ya dilengkapi twitter

Harga yg layak utk yarcross:
G bensin manual 359 juta
G Bensin matic 375 juta
Mesin 1.5 atoyot ini 2nr kelasnya dibawah mesin haervi karena itu tidak boleh jual mahal. Apalagi ada isu crash tes kemaren soal sasis ini.

Hybrid matic 416 juta
Hybrid matic GR 425 juta

Harga varian tertinggi yarcross baiknya tidak melebih jeniks yg dimulai dari 423 juta karena bersinggungqn langsung dgn sasis tnga c 3 baris dengan mesin 2000cc M20A FKS yg tentunya jauh lebih superior.

Bila terlalu mahal nanti malah sulit jualan, orang mendang mending beli mobil ground clearance tinggi yg 3 baris sekalian macam x blender cross atau merk cungkok almas dan om0d4.

[Suryaputra]

Selama harga wajar masuk akal saya rasa yarcross sodara peloz ini akan jalan, bahkan bisa menggulingkan raja di kelasnya haervi. Liat di youtube sih wow aja interior pintu dikasi soft touch ampe pintu belakang walau bukan trim tertinggi sekalipun, head unit dan speedometer bagus, speaker juga komplit ya dilengkapi twitter

Harga yg layak utk yarcross:
G bensin manual 359 juta
G Bensin matic 375 juta
Mesin 1.5 atoyot ini 2nr kelasnya dibawah mesin haervi karena itu tidak boleh jual mahal. Apalagi ada isu crash tes kemaren soal sasis ini.

Hybrid matic 416 juta
Hybrid matic GR 425 juta

Harga varian tertinggi yarcross baiknya tidak melebih jeniks yg dimulai dari 423 juta karena bersinggungqn langsung dgn sasis tnga c 3 baris dengan mesin 2000cc M20A FKS yg tentunya jauh lebih superior.

Bila terlalu mahal nanti malah sulit jualan, orang mendang mending beli mobil ground clearance tinggi yg 3 baris sekalian macam x blender cross atau merk cungkok almas dan om0d4.

Bener mbah.
Selama brand toyota dan harga segitu, saya pikir sih laku2 aja yah
orang awam dan mayoritas, gak akan paham DNGA, TNGA, Monokok, Ladder-frame, dsb


Bicara Fitur, Jok Kulit, Soft-Touch dan Kemewahan sekilas, lbh mudah dijual dan dicerna market.

klo "brand baru" beda cerita, musti lbh murah kurleb 100jt

[DLM]

Serious question:
1. DNGA-B vs TNGA-B sebetulnya secara objective dan subjective, mana yang lebih baik?
2. Kalau pake TNGA-B, apakah akan lebih mahal? Mengingat harga Yaris Cross versi regional sudah mepet dengan Zenix yang TNGA-C.
3. Apakah selama ini mobil berplatform DNGA-B "terdiskriminasi" di mata car enthusiast, karena tidak dianggap platform Toyota betulan?

Kalau penjelasan dari toyota sih, bilangnya sama saja Om

https://otodriver.com/berita/2022/toyot ... oycjacgaja

Tapi kalau sama, kenapa DNGA yang dikeluarkan? Kok gak pakai TNGA saja?
Balik ke pre-DNGA dengan DNGA, perbedaan yang paling kelihatan di struktur tulangannya. DNGA sudah mengakomodir desain utk mobil bensin, hybrid, bahkan katanya EV. Model nya juga modular, bisa digedein dikecilin, jadi memudahkan dalam manufakturingnya.

Daihatsu-New-Global-Architecture-DNGA-Pics-7.jpg

Rasa2nya TNGA untuk segmen yg sama (misal sama2 B), struktur tulangannya juga akan sama. Secara mereka 1 company, agak aneh jg bikin beda2 gitu konstruksinya. Terus dimana bedanya? Baru dugaan sih, tapi perkiraan saya kemungkinan dibedakan dijumlah high tensile steel nya.

Daihatsu-New-Global-Architecture-DNGA-Pics-9.jpg

Gambar di atas ditunjukkan plat mana2 saja yang pakai high tensile spek apa saja. Kemungkinan (karena saya bukan engineer nya ya, Just for discussion) TNGA pakai spek high tensile lebih banyak di strukturnya. Satu2nya yg bikin lebih mahal salah satunya mungkin itu. Spek baja lebih tinggi --> lebih ringan --> tapi lebih kuat/rigid. Dari sisi handling/center of gravity dan vibrasi mgkn itu juga membuat TNGA lebih baik. Berapa persen bedanya, spek baja nya apa saja, hanya toyota yg tahu rahasia dapurnya.

Kembali ke DNGA, salah satu blessing in disguise yang saya lihat di Yarcross ini adalah 1) Engine-nya 2) TKDN-nya yang sampai 80% (Zenix hanya 65%)
1. Engine 2NR-VE memang membosankan, terkenal sebagai engine sapujagad di Daitoyo. Tapi di satu sisi keunggulannya sdh combat proven, terutama soal pemakaian pertalite siapa yang ragu? Dibanding M15-FKS yang recommended pertamax, dual injector, hidih. Belum lagi sparepartnya bejibun, jangan khawatir gak kebagian sparepart.
2. TKDN 80% masih ada pengaruh ke pajak tdk ya? kalau iya, bisa utk menekan harga jual jadi bisa dijejali fitur2 yg gak biasanya lengkap di toyota.
TKDN 80% ini faktor terbesarnya adalah di engine. 2NR-VE sdh full dirakit disini, tinggal batrenya saja yg import. Dibanding M20-FKS zenix yang full import.

Soal TNGA dan DNGA kembali ke perspektif aktual berkendara sehari-hari. Mobil 5 penumpang yang bisa menikmati platform TNGA/DNGA cuma 1 orang : driver. Penumpang yang lain saya yakin akan menikmati layarnya yg besar, panoramic di atas, joknya yang tebal, sandarannya empuk semua, dan ada lampu kelap kelip bisa ganti warna di doortrim. Kalau limbung atau terasa glodak2? Yang 4 lainnya tinggal bilang : "Pir, pelan2 pir... ini yang di belakang orang, bukan beras".

makasih om atas jawabannya. Soalnya saya pernah dengar bahwa ada yang bilang (dan ini dari pihak daihatsu sendiri, kalau ga salah chief engineer) bahwa DNGA tidak ada kaitannya dengan TNGA. Kalau ga salah, Zenix TKDN di 70 persen karena mesinnya masih impor India om, kalau udah ga impor India kayanya bisa lebih tinggi.

Kira-kira, pabrikan sebelah (H tegak) bisa kapitalisasi ga ya atas fakta bahwa mobil mereka (haerpi) itu global-spec? Menarik kelihatannya, belum nama besar haerpi di Indonesia. Setau saya pun banyak kompetitornya di kelas ini pakai platform Global (Creta dan Stargazer pakai platform yang sama dengan I30, Grand Vitara itu basically Vitara global dipanjangin dan dikasih fascia baru, CX-3 udah jelas ya, Kicks juga pake platform global), bakal menarik ini.....

[Suryaputra]

makasih om atas jawabannya. Soalnya saya pernah dengar bahwa ada yang bilang (dan ini dari pihak daihatsu sendiri, kalau ga salah chief engineer) bahwa DNGA tidak ada kaitannya dengan TNGA. Kalau ga salah, Zenix TKDN di 70 persen karena mesinnya masih impor India om, kalau udah ga impor India kayanya bisa lebih tinggi.

Kira-kira, pabrikan sebelah (H tegak) bisa kapitalisasi ga ya atas fakta bahwa mobil mereka (haerpi) itu global-spec? Menarik kelihatannya, belum nama besar haerpi di Indonesia. Setau saya pun banyak kompetitornya di kelas ini pakai platform Global (Creta dan Stargazer pakai platform yang sama dengan I30, Grand Vitara itu basically Vitara global dipanjangin dan dikasih fascia baru, CX-3 udah jelas ya, Kicks juga pake platform global), bakal menarik ini.....

What matters are..

Who cares about platform?
1. Auto enthusiast spt kita2 ini, yg hanya 0 koma 0 sekian persen?
atau...
2. Publik awam pada umumnya, yg penting fitur dan aksesoris? Bahkan influencer bisa digiring untuk pro ke sini

[farizfsa]

Kemarin saya dpt grab di sg, yaris cross yg global version, ga ada spesial2nya ah. Bantingannya mayan keras. Untuk model bagusan yg versi indo

nggg anu mbah
sblm pakai grab di sg
biasanya pakai mobil apa aja?

krn klo sy lihat yg dipakai mbah fariz kan premium car semua yaa
medium - big size pula

jd scr alam bawah sadar, benchmark minimal ya kyk gtu

Seminggu kmrn seringan pake grab, yg normal dapet nya noah/voxy hybrid, sempet dpt serena, opel insignia, mazda 3 sedan, mitsu mirage dan toyota chr selain si yaris cross. Yg bantingan paling stiff emg si yaris cross ini dibanding yg lain si, duduk belakang jg masih legaan si mirage rasanya. vibe di dalam mbl jg biasa aja.

Tp jujur kl design bagusan versi indo nya

[farizfsa]

Kemarin saya dpt grab di sg, yaris cross yg global version, ga ada spesial2nya ah. Bantingannya mayan keras. Untuk model bagusan yg versi indo

bantingan utk kaum 1st world country (merk non-lux) bukannya gtu ya um

stiff tapi compliant, gak mendayu kyk umumnya dimari

ya maklum seh, mesti stabil pas geber 160-170 di autobahn

buat dimari kyknya paling mendekati ke karakter itu oonda kali ya.....

Iya sih, masih baru kl ya mblnya baru sebulan kata si driver. Tp masih kerasan mersi a class dan fiat abarth sih. Cm gatau ya buat pinggang ane yg mulai tua rasanya ga enak.

[Suryaputra]

Kemarin saya dpt grab di sg, yaris cross yg global version, ga ada spesial2nya ah. Bantingannya mayan keras. Untuk model bagusan yg versi indo

nggg anu mbah
sblm pakai grab di sg
biasanya pakai mobil apa aja?

krn klo sy lihat yg dipakai mbah fariz kan premium car semua yaa
medium - big size pula

jd scr alam bawah sadar, benchmark minimal ya kyk gtu

Seminggu kmrn seringan pake grab, yg normal dapet nya noah/voxy hybrid, sempet dpt serena, opel insignia, mazda 3 sedan, mitsu mirage dan toyota chr selain si yaris cross. Yg bantingan paling stiff emg si yaris cross ini dibanding yg lain si, duduk belakang jg masih legaan si mirage rasanya. vibe di dalam mbl jg biasa aja.

Tp jujur kl design bagusan versi indo nya

wah pantes
yg dipakai si mbah platform kelas di atasnya (C segment / medium cars)

- Voxy: TNGA-C (medium segment sekelas corolla civic crv dsb)
- Opel Insignia: even better, platform D-segment, sekelas camry accord dkk
- Mazda 3: platform sekelas corolla civic crv
- CHR: juga sepersusuan platform corolla

Mirage aja yg sekelas Yaris, tp itu jg suspensinya Mirage diset emang soft (versi indonesia)

[miracleofanfield]

Nissan kicks sih harus banting harga kebawah 400 kalau begini. Hampir ga ada poin plus nya dibandingin yaris cross hybrid. Vitara juga calon2 ga laku, harga mepet ke yaris cross dengan hybrid ala2 dan fitur sangat outdated.

[mr_mytplx]

Jadi klo ngerasain sasis dan bantingan suspensinya, urutan mini MPV paling mantep:

Sienta > Xpander Pre-FL > Veloz Fwd / Ertiga FL > Veloz Rwd

ertiga fl yg masih dasboard swift om?

[Suryaputra]

Jadi klo ngerasain sasis dan bantingan suspensinya, urutan mini MPV paling mantep:

Sienta > Xpander Pre-FL > Veloz Fwd / Ertiga FL > Veloz Rwd

ertiga fl yg masih dasboard swift om?

mksd saya FL platform Heartect
mesin K15B

[lawyerone]

kayanya hal hal teknis spt ini adalah info rahasia, gak mungkin dibuka (disclose) oleh mereka
biar satu suara dgn Marketing nya

krn orang kan bawa mobil gak dipush to limit,
fungsinya org beli mobil ngincer fitur, comfort dan yg penting fungsional

hanya bbrp pabrikan yg masih mempertahankan driving dynamics, spt mazda, biem, dan sejenis

klo dibilang jarang push limit, oe rasa 99% user mobil jg gitu um

itu yg pakai mazda "jinba ittai" seberapa sering usernya bawa nekuk" di tikungan? oe rasa hanya segelintir saja

dan toyota jg sebenernya masi perhatiin fun to drive klo oe liat, itu marketing TNGA aja yg dibahas body & chassis rigidity terus

Saya ga pernah nekuk2 di tikungan.

Tapi jujur, chassis mazda at high speed itu masih sangat rigid dan predictable. Jalan 160 di transjawabahn masih anteng, ga goyang, ga limbung, dan tetep nempel do jalan.

Misal kita bandingin sesama segmen B DNGA sekarang, rasanya jauh.

Oke, mungkin memang segmen kaki kaki pengaruh, mengingat meski Mazda cenderung lebih keras dan lebih rigid, dan mobil2 DNGA sekarang terasa banget kaki-kakinya sangat budget, tapi gabisa dipungkiri juga kalau chassis rigid pengaruh banget ketika jalan kenceng dan anginnya kenceng.

Tapi lagi, saya yakin ga banyak yang peduli untuk hal ini. Orang ketika beli mobil yang dipikirin hanya sekedar duduknya enak atau ngga (first impression), fiturnya ada apa aja, dan designnya masuk atau ngga.

Kalau saya liat orang orang kita jarang yang mikirik driving impressionnya. Pada akhirnya ya terjebak lagi di masalah yang sama.

Dan sebenernya lagi, ini yang lagi saya hadapin. Di segmen ini, pilihan yang ga terlalu banyak, ketika cari mobil pengganti, harus ambil yang mana. Karena lagi, pada akhirnya its a trade off. Pilihan sasis bagus, ada hal lain yang dikorbankan. Tapi di sisi lain, pilih yang lega atau fitur lebih oke, driving feelnya turun.

Just my 0.2c, cmiiw.

[mr_mytplx]

mksd saya FL platform Heartect
mesin K15B

Lumayan jg y om platform heartect msh bersaing ama platform daihatsu baru.

rupanya ga spesial2 amat y dnga ini.

oh y om, meskipun ga sekelas, tp gmn pendapat om kl sasis yaris bakpao vs heartect ertiga ini?

[Suryaputra]

mksd saya FL platform Heartect
mesin K15B

Lumayan jg y om platform heartect msh bersaing ama platform daihatsu baru.

rupanya ga spesial2 amat y dnga ini.

oh y om, meskipun ga sekelas, tp gmn pendapat om kl sasis yaris bakpao vs heartect ertiga ini?

jaman ababil dulu.. yaris bakpao itu dihajar sampai 160an kph masih stabil, cuma mesin dan 4AT nya aja rada dodol di rpm atas udah ngos2an

Di kecepatan segitu, sasisnya bakpao berasa masih nempel dan berasa rigid, 11 12 bantingan nya sama jazz ge8

klo Ertiga Heartect, masih ada rasa lebih goyang2 nya di bagian belakang,
dan bukan punya saya juga, jadi gak berani agak ngepush

Ertiga Heartect buat daily dalkot dan kisaran 100 kph udah cukup nyaman koq.

[Kervey]

makasih om atas jawabannya. Soalnya saya pernah dengar bahwa ada yang bilang (dan ini dari pihak daihatsu sendiri, kalau ga salah chief engineer) bahwa DNGA tidak ada kaitannya dengan TNGA. Kalau ga salah, Zenix TKDN di 70 persen karena mesinnya masih impor India om, kalau udah ga impor India kayanya bisa lebih tinggi.

Kira-kira, pabrikan sebelah (H tegak) bisa kapitalisasi ga ya atas fakta bahwa mobil mereka (haerpi) itu global-spec? Menarik kelihatannya, belum nama besar haerpi di Indonesia. Setau saya pun banyak kompetitornya di kelas ini pakai platform Global (Creta dan Stargazer pakai platform yang sama dengan I30, Grand Vitara itu basically Vitara global dipanjangin dan dikasih fascia baru, CX-3 udah jelas ya, Kicks juga pake platform global), bakal menarik ini.....

What matters are..

Who cares about platform?
1. Auto enthusiast spt kita2 ini, yg hanya 0 koma 0 sekian persen?
atau...
2. Publik awam pada umumnya, yg penting fitur dan aksesoris? Bahkan influencer bisa digiring untuk pro ke sini

Platform TNGA ini baru bisa d rasain klo ud “nyoba” boilnya om
D bilang kerasa bedanya ato ndak ya emang kerasa bgt sih

IMO masyarakat tu kebagi 2 kubu
Ada kubu yg hobinya fitur melimpah (yg mana didominasi anak2 muda.seputaran gen millenial -> Z)
Ada jg kubu yg crewet soal feel berkendara (yg didominasi org2 tua)


Anak muda mah ga peduli ya ama naikan.yg ptg kece,fitur banyak & sering kemakan FOMO
Beda ama org tua.d kasi fitur bagi mreka ribet.tpi soal kenyamanan berkendara plg crewet


IMO boil2 yg emang segmen ny untuk anak2 muda sih saya rasa bakalan didominasi oleh cheap platform.yg penting fiturnya up to date
Beda ama boil2 yg untuk segmen org tua (yg pasti harga 500jt++) yg pastinya fokusnya feel berkendara dulu.fitur paling di kasi yg penting2 aja (macem power backdoor)

[Harchi]

Sorry oot, apa ya pertimbangan pabrikan2 bikin versi model buat emerging market? Masalah selera atau gmn ya? Bukankah orang2 emerging market bakalan lebih happy klo dikasih model buat negara maju? Atau alasan biaya? Klo alasan biaya, bukankah develop banyak model itu nambah cost jg?

Sederhananya : tingkat kemakmurannya beda.

Contoh nya di amrik tidak akan pikir bikin mobil kayak honda brio, di sono entry level car nya honda civic. Honda jazz aja ga laku. Income orang amrik mampu beli honda civic meskipun kelas kuli bangunan. Saking murahnya mobil, gembel pun banyak yg tidur di mobil.

Emerging market kebalik, di indo mobil harganya 2-3x lbh mahal dari amrik, udah gitu income penduduknya 2-3x lebih rendah

Kenapa kok dibuat mobil khusus emerging market? Siapa gak tergiur om liat penduduk ratusan jt ampe miliaran china aja sampe dibuatin spec khusus saking padat penduduknya plus capitalizing on infrastruktur angkutan umum yang menyedihkan bikin orang pengen punya motor/mobil biar kualitas hidup membaik.

Caranya ya bikin se affordable mungkin, konstruksi se murah mungkin sampe cutting corners sana sini dan fraud sana sini

Itungan cost x benefit nya masuk mungkin risiko ketauan lawsuit juga udah diitung ga sebanding ama potensi profit

Maksud ane di kelas yg setara mod, misal kyk yaris cross ini, atau seltos lah. Malah mesti siapin banyak jenis body parts misalnya, dsb

[b0ku]

makasih om atas jawabannya. Soalnya saya pernah dengar bahwa ada yang bilang (dan ini dari pihak daihatsu sendiri, kalau ga salah chief engineer) bahwa DNGA tidak ada kaitannya dengan TNGA. Kalau ga salah, Zenix TKDN di 70 persen karena mesinnya masih impor India om, kalau udah ga impor India kayanya bisa lebih tinggi.

Kira-kira, pabrikan sebelah (H tegak) bisa kapitalisasi ga ya atas fakta bahwa mobil mereka (haerpi) itu global-spec? Menarik kelihatannya, belum nama besar haerpi di Indonesia. Setau saya pun banyak kompetitornya di kelas ini pakai platform Global (Creta dan Stargazer pakai platform yang sama dengan I30, Grand Vitara itu basically Vitara global dipanjangin dan dikasih fascia baru, CX-3 udah jelas ya, Kicks juga pake platform global), bakal menarik ini.....

What matters are..

Who cares about platform?
1. Auto enthusiast spt kita2 ini, yg hanya 0 koma 0 sekian persen?
atau...
2. Publik awam pada umumnya, yg penting fitur dan aksesoris? Bahkan influencer bisa digiring untuk pro ke sini

emang gak ada yang peduli sih cuma masalahnya aura cheapnya ketara apalagi speedo ud pasaran banget

saya prediksi cuma jadi losernya HRV bisa jadi di bawah creta

paling anget2x di awal doank

emang gak ada yang peduli bukti HRV VS OUTLANDER VS CHR , INI segment B vs SEGMENT C vs segment c loh ud gitu toyota hajar lagi pake cross tetep aja KO masalahnya segment B honda biarpun platfom kalah kelas kualitas drivingnya diatas segment c merek saingannya

makannya gitu denger dnga-B ketawa aja dah bukan masalah apa pasti jelek prodaknya keliatan bagus karena di poles pake teknologi baru aja

sama aja kek liat yaris asean sama yaris eropa yang asean kek ondel2x yang eropa ganteng banget keliatan mobil mahalnya

[Suryaputra]

makasih om atas jawabannya. Soalnya saya pernah dengar bahwa ada yang bilang (dan ini dari pihak daihatsu sendiri, kalau ga salah chief engineer) bahwa DNGA tidak ada kaitannya dengan TNGA. Kalau ga salah, Zenix TKDN di 70 persen karena mesinnya masih impor India om, kalau udah ga impor India kayanya bisa lebih tinggi.

Kira-kira, pabrikan sebelah (H tegak) bisa kapitalisasi ga ya atas fakta bahwa mobil mereka (haerpi) itu global-spec? Menarik kelihatannya, belum nama besar haerpi di Indonesia. Setau saya pun banyak kompetitornya di kelas ini pakai platform Global (Creta dan Stargazer pakai platform yang sama dengan I30, Grand Vitara itu basically Vitara global dipanjangin dan dikasih fascia baru, CX-3 udah jelas ya, Kicks juga pake platform global), bakal menarik ini.....

What matters are..

Who cares about platform?
1. Auto enthusiast spt kita2 ini, yg hanya 0 koma 0 sekian persen?
atau...
2. Publik awam pada umumnya, yg penting fitur dan aksesoris? Bahkan influencer bisa digiring untuk pro ke sini

emang gak ada yang peduli sih cuma masalahnya aura cheapnya ketara apalagi speedo ud pasaran banget

saya prediksi cuma jadi losernya HRV bisa jadi di bawah creta

paling anget2x di awal doank

emang gak ada yang peduli bukti HRV VS OUTLANDER VS CHR , INI segment B vs SEGMENT C vs segment c loh ud gitu toyota hajar lagi pake cross tetep aja KO masalahnya segment B honda biarpun platfom kalah kelas kualitas drivingnya diatas segment c merek saingannya

makannya gitu denger dnga-B ketawa aja dah bukan masalah apa pasti jelek prodaknya keliatan bagus karena di poles pake teknologi baru aja

klo CHR dan CorCross harganya udah beda kelas sama HRV RU (pada waktu itu)
itu masuk gap kelas-harga antara HRV dan CRV

[b0ku]

klo Outlander, CHR dan CorCross harganya udah beda kelas sama HRV
itu masuk gap kelas-harga antara HRV dan CRV

iya cuma outlander bisa gak lakunya tahunan dulu harga HRV vs harga outlander disc harusnya cukup buat bikin orang belok

dibilang kalah bagasi sama driving fellnya kok orang sekarang aja baru nyadar saya sterringnya outlander tuh parah banget sama pajero aja enakan pajero responsenya

CHR emang pada hujat kemahalan padahal saya selalu jelasin itu basisnya corolla

cross itu kan mau nyenggol CRV sama HRV sekaligus tapi gak laku juga sampe jadi spot order

[Suryaputra]

klo Outlander, CHR dan CorCross harganya udah beda kelas sama HRV
itu masuk gap kelas-harga antara HRV dan CRV

iya cuma outlander bisa gak lakunya tahunan dulu harga HRV vs harga outlander disc harusnya cukup buat bikin orang belok

dibilang kalah bagasi sama driving fellnya kok orang sekarang aja baru nyadar saya sterringnya outlander tuh parah banget sama pajero aja enakan pajero responsenya

CHR emang pada hujat kemahalan padahal saya selalu jelasin itu basisnya corolla

cross itu kan mau nyenggol CRV sama HRV sekaligus tapi gak laku juga sampe jadi spot order

Yah chr dan corcross tu serba salah positioningnya di indonesia ini

[DLM]

Tinggal kita lihat imagenya bagaimana di luaran sana.......Apakah akan sangat laris manis atau terhalang oleh dashboard yang terlalu mirip dengan model seperti Agya/Veloz? Belum lagi status DNGA tapi harga yang mirip-mirip dengan produk TNGA yang bisa jadi hambatan di mata konsumen. Tapi harusnya bisa diredeem dengan keluasan interior (meski desainnya wassalam)

[rakyatwkwkland]

Nyoba jd penumpang; Veloz fwd vs Sienta?
- lbh enak sienta
- Sienta terasa firm, bantingan gak mental mentul dan less vibrasi sasisnya
- overall gak terlalu bikin mual klo sambil main gadget
(Compare to veloz fwd)

Veloz fwd, dibanding avanza rwd, jelas lbh enak veloz fwd

Bahkan dibanding xpander pre-FL sekalipun, Sienta lbh mantep bantingannya.

Emang platform global bukan cuma marketing gimmick, tapi ya begitu adanya dr butt o meter.
Padahal sienta pakai Toyota B platform (generasi sblm TNGA)

Mau lbh extreme lagi?..
Veloz fwd, dibanding yaris bakpao, juga masih lbh mantep yaris bakpao

Itu sy hapal betul gmn rasanya bakpao, karena bbrp tahun miara

Tapi ya balik lg...
Hanya 0 koma 0 sekian persen user spt saya
Yg lebih menikmati sasis dibanding fitur

Jadi klo ngerasain sasis dan bantingan suspensinya, urutan mini MPV paling mantep:

Sienta > Xpander Pre-FL > Veloz Fwd / Ertiga FL > Veloz Rwd

Hmmm... Mungkin beda orang, butt-o-meter nya beda juga kali ya...

Soalnya kalo ane kok beda lagi komentarnya... Menurut ane masih enakan bantingannya apansah FWD. Rasanya sienta itu walaupun empuk masih ada getaran2 halus yg ngalir dr ban ke pantat kita. Kalo apansah menurut ane lebih minim. Makanya kalau ditanya sienta ya enak, tp tetep menurut ane bukan yg the best of the best. Masih kaya ada rasa2 getaran ala limo lelenya taksi bluebird gitu, cuma kayak dikompensasi dgn shockbreaker yg empuk. Tapi tetep enak sih sienta itu.

Apa feeling ane yg salah ya?

Jadi kalo disuruh ngurutin, menurut ane no. 1 itu xpander PFL/ertiga gen 2/avxen FWD itu kurleb setara, no. 2 baru sienta. Kenapa xpander PFL dan ertiga gen 2 ane bilang setara, soalnya menurut ane dua mobil ini punya perbedaan karakter. Xpander menang shocknya empuk, tp rasanya getaran2 halus itu masih naik ke pantat dan karena shock empuknya kalo jalanan bergelombang ya lebih ngayun, ertiga lebih kaku tp rasanya begitu ngehajar lobang peredam getarannya lebih main, plus jg kl lewat jalanan bergelombang rasanya gak sengayun xpander. Tinggal pilih sesuai selera aja jadinya mau yg ayun2an atau yg kaku2an. Nah kalo apansah ini IMO kayanya lebih deket ke ertiga.

Gak ada yg salah,
cuman kadang2 kondisi barang yg ditest beda2.
Spy gak bias, harus coba naik dulu bbrp contoh mobil yg sama

Kebetulan adek ipar pakai sienta, baru peremajaan kaki2.. jadi sering nyoba.
dan bbrp kali waktu masih kerja di Dki, dapat grab-car sienta juga.
impresi awal itu yg saya ingat sampai skrg.

Sementara sy sudah coba veloz fwd, nothing special, Karena expektasi saya, komparasinya dgn sienta.
Pernah dapat grab-car juga sinia fwd, ya mirip2 + road noise di row ke-2 cukup mengganggu.

klo lalin dalkot sih mirip2 ya.
cuman begitu dibawa ke tol (tol dalkot aja), beda cerita

Xpander?
- Xpander yg Pre-FL 4AT: agak bouncy (ngayun).
- Xpander FL dgn CVT much better dan lbh solid, tapi memang terasa lbh keras klo kecepatan rendah (klo mnrt mitsu memang ada upgrade di bagian shock-abs)

Yg sienta udh nyoba beberapa kali jg dgn unit yg berbeda2. Kalo yg apansah emg baru nyoba sekali sih. Mungkin nanti2 kudu nyoba lagi kali yah

Iyaa, menurut ripiuer emg xpand FL jd lebih stiff. Salah satu yg ane inget, di ripiunya om botak di yutub menurutnya kalo xpand lama pendekatannya lbh ke arah er3 gen 1 yg empuk dan bouncy, nah yg FL ini lbh dekat ke arah er3 gen 2 yg lebih stiff memang. Tp tetep aja masih empukan xpand 'katanya' soalnya yg FL jujur ane blm pernah nyoba sih

[Suryaputra]

Iyaa, menurut ripiuer emg xpand FL jd lebih stiff. Salah satu yg ane inget, di ripiunya om botak di yutub menurutnya kalo xpand lama pendekatannya lbh ke arah er3 gen 1 yg empuk dan bouncy, nah yg FL ini lbh dekat ke arah er3 gen 2 yg lebih stiff memang. Tp tetep aja masih empukan xpand 'katanya' soalnya yg FL jujur ane blm pernah nyoba sih

Xpander CVT FL enak, rpm low - mid cukup buat dalkot

Better response dan smooth accel dibanding Pre-FL 4AT.

klo Xpander 4AT gear hunting nya ampun deh
apalagi klo diajak jalan2 ke arah lembang - subang
1-2-1-2-1-2 kaya orang linglung
wakakakaka

[rakyatwkwkland]

Iyaa, menurut ripiuer emg xpand FL jd lebih stiff. Salah satu yg ane inget, di ripiunya om botak di yutub menurutnya kalo xpand lama pendekatannya lbh ke arah er3 gen 1 yg empuk dan bouncy, nah yg FL ini lbh dekat ke arah er3 gen 2 yg lebih stiff memang. Tp tetep aja masih empukan xpand 'katanya' soalnya yg FL jujur ane blm pernah nyoba sih

Xpander CVT FL enak, rpm low - mid cukup buat dalkot

Better response dan smooth accel dibanding Pre-FL 4AT.

klo Xpander 4AT gear hunting nya ampun deh
apalagi klo diajak jalan2 ke arah lembang - subang
1-2-1-2-1-2 kaya orang linglung
wakakakaka

Kalo gear hunting asal tegaan dikit sama mobil dan ga takut fuel cons drop mah hajar aja gigi rendah

Sbg user gerobak yg 4AT nya mirip2 rasionya sama punya xpander, biasa si ane hajar aja gigi rendah rpm tinggi, tenaga auto ngisi terus. Di cipularang kl lg tanjakan matiin o/d biar maks di gigi 3, kalo kecepatan agak rendah dan mau nyalip cepet tinggal hajar ke gigi 2, tarik sampe 80-90 juga masih ada napas, baru naikin ke gigi 3 lagi dan kalo udh speed segitu tenaga pun msh tetep ngisi. Kalo ke lembang ane bawa via punclut hajar di L terus juga gamasalah. Gigi 1 nya itu biasa napasnya panjang, sampe 30an km/h jg msh blm terlalu meraung.

Plusnya lg 4AT engine break sopastie lebih bisa diandalkan. Kalo lg turun lewat punclut misalnya, tahan di L gausa sering2 injek rem

Memang kalo transmisi purbakala gini harus banyak intervensi dari drivernya. Kalo terlalu ngandelin kepintaran mobil mah susah

[Suryaputra]

Iyaa, menurut ripiuer emg xpand FL jd lebih stiff. Salah satu yg ane inget, di ripiunya om botak di yutub menurutnya kalo xpand lama pendekatannya lbh ke arah er3 gen 1 yg empuk dan bouncy, nah yg FL ini lbh dekat ke arah er3 gen 2 yg lebih stiff memang. Tp tetep aja masih empukan xpand 'katanya' soalnya yg FL jujur ane blm pernah nyoba sih

Xpander CVT FL enak, rpm low - mid cukup buat dalkot

Better response dan smooth accel dibanding Pre-FL 4AT.

klo Xpander 4AT gear hunting nya ampun deh
apalagi klo diajak jalan2 ke arah lembang - subang
1-2-1-2-1-2 kaya orang linglung
wakakakaka

Kalo gear hunting asal tegaan dikit sama mobil dan ga takut fuel cons drop mah hajar aja gigi rendah

Sbg user gerobak yg 4AT nya mirip2 rasionya sama punya xpander, biasa si ane hajar aja gigi rendah rpm tinggi, tenaga auto ngisi terus. Di cipularang kl lg tanjakan matiin o/d biar maks di gigi 3, kalo kecepatan agak rendah dan mau nyalip cepet tinggal hajar ke gigi 2, tarik sampe 80-90 juga masih ada napas, baru naikin ke gigi 3 lagi dan kalo udh speed segitu tenaga pun msh tetep ngisi. Kalo ke lembang ane bawa via punclut hajar di L terus juga gamasalah. Gigi 1 nya itu biasa napasnya panjang, sampe 30an km/h jg msh blm terlalu meraung.

Plusnya lg 4AT engine break sopastie lebih bisa diandalkan. Kalo lg turun lewat punclut misalnya, tahan di L gausa sering2 injek rem

Memang kalo transmisi purbakala gini harus banyak intervensi dari drivernya. Kalo terlalu ngandelin kepintaran mobil mah susah

klo cipularang bisa pakai OD off

masalahnya ini jalur sekitar lembang sampai subang, jalan turun naiknya lbh terjal..
- jadi klo pakai 2nd gear: dia meraung sampai RPM >5k, terus pindah gear ke 2... trus spt kekurangan power, dia pindah lagi ke gear ke-1
- naik lagi sampai RPM 5k lebih, pindah lagi ke gear 2.. trus kekurangan power, pindah lg ke 1

gtu terus sampai tanjakannya rada mendingan
Buat nanjak gtu, Enakan Xpander FL CVT deh

mana cuma pakai oli mitsu 0w20, gak tega aja gtu denger meraung ditahan di RPM 5k pakai L pula,
terus speednya gak nambah dong

Case yg sama juga terjadi klo pas jalan ke puncak pas

[rakyatwkwkland]

Xpander CVT FL enak, rpm low - mid cukup buat dalkot

Better response dan smooth accel dibanding Pre-FL 4AT.

klo Xpander 4AT gear hunting nya ampun deh
apalagi klo diajak jalan2 ke arah lembang - subang
1-2-1-2-1-2 kaya orang linglung
wakakakaka

Kalo gear hunting asal tegaan dikit sama mobil dan ga takut fuel cons drop mah hajar aja gigi rendah

Sbg user gerobak yg 4AT nya mirip2 rasionya sama punya xpander, biasa si ane hajar aja gigi rendah rpm tinggi, tenaga auto ngisi terus. Di cipularang kl lg tanjakan matiin o/d biar maks di gigi 3, kalo kecepatan agak rendah dan mau nyalip cepet tinggal hajar ke gigi 2, tarik sampe 80-90 juga masih ada napas, baru naikin ke gigi 3 lagi dan kalo udh speed segitu tenaga pun msh tetep ngisi. Kalo ke lembang ane bawa via punclut hajar di L terus juga gamasalah. Gigi 1 nya itu biasa napasnya panjang, sampe 30an km/h jg msh blm terlalu meraung.

Plusnya lg 4AT engine break sopastie lebih bisa diandalkan. Kalo lg turun lewat punclut misalnya, tahan di L gausa sering2 injek rem

Memang kalo transmisi purbakala gini harus banyak intervensi dari drivernya. Kalo terlalu ngandelin kepintaran mobil mah susah

klo cipularang bisa pakai OD off

masalahnya ini jalur sekitar lembang sampai subang, jalan turun naiknya lbh terjal..
- jadi klo pakai 2nd gear: dia meraung sampai RPM >5k, terus pindah gear ke 2... trus spt kekurangan power, dia pindah lagi ke gear ke-1 lagi..
- naik lagi sampai RPM 5k lebih, pindah lagi ke gear 2.. trus kekurangan power, pindah lg ke 1

gtu terus sampai tanjakannya rada mendingan

mana cuma pakai oli mitsu 0w20, gak tega aja gtu denger meraung ditahan di RPM 5k, terus speednya gak nambah

Case yg sama juga terjadi klo pas jalan ke puncak pas

Makanya harus tegaan, hajar 5rb rpm masih okelah

Ane blm pernah ke arah subang sih. Jd gatau seterjal apa. Tp kalo gigi 1 5000 rpm harusnya udah di atas 40 km/h seinget ane, mungkin di kisaran 45an km/h. Harusnya kalo di gigi 2 speed segitu udah hampir 3 ribu rpm. Kalo kekurangan power artinya terjal banget ya tanjakannya.