Nissan AUV : tahun 2008, lebih kecil dr Innova

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

Boleh ikutan?

datsu: Mustahil ada mobil 2000cc bisa 1:9-10 kalo pake premium untuk dalem kota jakarta selama AC tetap nyala.. Innova pun kalo pake pertamax bisa 1:9-10 untuk dalem kota dengan AC nyala..bagaimana pak? ditambah kalau Anda mau jual innova setelah 3 tahun harganya tidak akan terlalu jatuh..sudah terbukti, sedangkan AUV belom jelas pak..masih 50-50...

Sithlord: monggo diterusin..
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Excellent ! I expect that from any well trained Astra salesman ! (bukan I tuduh anda salah satunya, but thats the kind of reply I expect !)

Namanya juga game, semua belaga jadi Astra marketing ! Anyone is welcome ! Asal nadanya harus sopan, mana ada sales mobil berani kurang hajar ama konsumen ? Iya gak.

Fair enough. So jawab saya adalah :

First, I dapat data dari comparison study when Nissan Jepang compare mesin MR20DE ama QR20DE yang di pakai Serena C24.

Di Jepang, di kondisi yang SAMA, uji menunjukan MR20DE 37% lebih hemat BBM banding QR20DE. So jika di Jepang QR20DE bisa 1:10, artinya MR20DE di Jepang bisa 1:13.7 !

Tapi kita semua tau, di Indonesia, angka Jepang pasti lebih irit. Dan dari pengalaman saya pakai Serena, averagenya 1:7.6 dalam kota. SO EXTRAPOLATING gets me MR20DE di Indonesia 1:10.4 dalam kota !

Dan inggat, Serena itu berat, tinggi, boxy dan tidak aerodynamic. So itu jadi extra burden. Kalau AUV sudah pasti lebih ngak gitu boxy, lebih aerodynamic, lebih enteng, lebih compact, apalagi sudah ada berita lebih kecil DIKIT banding Innova.

Example, Lafesta ama Serena C25 22nya pakai MR20DE, tapi mana yang lebih irit ? Apakah sama ? Of course Serena C25 pasti lebih boros banding Lafesta yang lebih kecil dan aerodynamic.

So with less burden, I will expect not 1:10.4 but perhaps 1:11 or a bit more !

Anyway, Anda sebutkan Innova pakai Pertamax dan AC dalam kota bisa 1:9-10. Dalam hal ini, I sebagai konsumen sorry to say, agak ragu claim anda ini.

Cause dari banyak majalah, forum lain, misalnya di http://www.kijanginnova.com (I ngak ikut join di situ, cause I bukan owner), average Innova di dalam kota pakai AC yang pemilik Innova lain sering claim adalah sekitar 1:6-8 depending on individual owner and condition. Tapi ngak pernah saya dengar / baca Innova bisa 1:9-10.

Dan saya baca test Autobild, Jazz / Yaris dalam kota saja pakai AC cuman bisa 1:10-12. Itupun mereka mobil mungil, cuman 1500 cc dan badan ringgan. Mana mungkin Innova yang besar , berat bisa mirip mereka iritnya ?

Terus terang saya akui banyak orang suka Innova, TAPI IRIT bukan salah satu point plus yang banyak orang sebutkan. They often say cukup lega, harga sip, service gampang etc, BUT IRIT is NOT one of them.

QR20DE juga saya akui boros. Ngak beda jauh ama Innova, tapi itu dia, mesin technology baru akan tiba ! 37% lebih efficient ! Thats why I tertarik untuk menunggu dan test drive mesin ini saat dia tiba nanti. Untuk buktikan apakah di Indonesia juga bisa dapat angka extra 37% hemat BBM seperti di Jepang.

As for resale value of AUV, memang ngak ketahuan, tapi I lumayan YAKIN akan cemerlang. Why I pikir demikian ?

Look. The X-Trail saja lebih boros, cuman 2 baris, dan mesin kalah generasi ama MR20DE. Nah, jika anda lihat Kompas, depreciasi dia dari baru tahun pertama adalah dari 260 turun ke sekitar 215-205 juta, thats a drop of almost 20%, and ini pun sedikit lebih OK banding CRV, Altis, Civic, etc yang lebih tajam dropnya. Check Kompas.

Tapi yang usia 2 tahun drop dari 205 ke 195 juta, dan berikutnya 185 juta. So as I expected, sudah kurang dari 200 juta, malah depreciasinya cuman 5% setahun ! Seperti kijang kapsul jaman dulu.

On the other hand, Innova sekarang G A/T dari 195 juta drop ke abt 160+- juta. Itu juga hampir 20% juga kok.

So conclusion saya adalah, resale value Nissan nyaris sama dengan Toyota, dan anehnya, di harga bawa 200 juta, unit 2nd X-Trail tahun ke 2 malah lebih bagus harga jualnya banding Innova baru.

So a guy yang beli X-Trail 1 tahun akan rugi 10 juta setelah pakai 1 tahun. Pemilik Innova baru akan rugi 30+ juta tahun pertama, meskipun 22nya keluar sama 195 juta.

Dengan unggul 3 baris, mesin baru dan hemat bertenaga, dan harga barunya cuman sedikit di atas Innova tapi di bawa X-Trail, logika menunjukan resale value AUV akan lebih bagus lagi banding X-Trail, and may even match / exceed Innova, due to her new engine.

Memang apa yang saya katakan adalah my own calculation, deduction from existing market pattern, but its a calculated deduction, bukan membabi buta.

Pokoknya I feel, mobil macam X-Trail yang lebih boros dan cuman 2 baris saja bisa hebat resale valuenya, apalagi AUV yang lebih terjangkau, mesin lebih modern ?

Its just logic, kecuali mesinnya ternyata bukan baru, tapi mesin Terrano atau mesin Serena. So it all depends on what is that car's engine, dan apakah bentuknya bagus atau jelek.

But since its quite promising, I rela tunggu 5 bulan lagi untuk lihat bentuknya dan specnya saat dia muncul di China.

......
ween
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1355
Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
Location: jkt

Post by ween »

xtrail xt ku dulu 1:9-10 mixed tol&dlm kota, pertamax plus
kalo dlm kota doank, sekitar 1:8-9, ingat itu 2500cc bung....analisanya, mesin besar, body enteng......jd pengemudi jarang ngegas dalem2.....

harga nissan bekas kuat di terrano&x-trail doank......sedannya berantakan, serena c23 juga harganya berantakan......jd, menurut saya, resale value ga bisa di generalisasikan untuk setiap merek/brand.....tapi setiap tipe.......

meskipun toyota, harga camry lamapun jauh lebih ancur dr accord......harga soluna juga jelek....msh bgs city&baleno....
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

diterusin yak?
datsu (pretending as a sales):
oo..begitu ya pak.. tapi ada konsumen saya namanya mr.datsu yang punya innova kalo dia pake pertamax atau shell super bisa sampe 1:9-10.. tiap orang punya style mengemudi yang beda2, untuk normal, innova ini bisa 1:9-10 dengan BBM yang tadi... boleh tau bapak baca2 di majalah apa? apa disebutkan BBMnya? karena biasanya yang berkomentar itu selalu pake premium dan di tes2 yang dilakukan majalah PASTI dengan BBM premium.. jadi jangan salah sangka dulu pak...kalau mau coba bapak bisa nge-tem di pom bensin trus tanyain satu pemilik innova yang ngisi pake pertamax/shell super..

Duh, pak..kalau memakai kasus x-trail justru membuktikan bahwa, ke-boros-an mobil tidak berpengaruh pada orang yang membeli mobil baru/mobil second dan juga tidak berpengaruh pada resale value mobil trsbt..

Jadi, kira2 ada lagi yang mengganjal bapak untuk membeli innova ini selain model (yang tentunya subjektif dan tidak bisa dinilai)?

Sithlord: hehe..monggo diterusin lagii...
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

Sithlord wrote:Oke, here it goes:
Observer: Ngapain tunggu lama2 untuk AUV, produk yang sekelas dengan Innova? Biar bagaimana Innova is the market leader, Toyota lagi!U can never go wrong with the market leader, ya kan?

By the way, gimana quote reply orang supaya di box manis dan rapi ? I can never do that !

By the way, pls don't call me Nissan freak, cause when the day comes saat I pindah lagi ke Toyota say 6 years from now, I jadi Toyota freak dong.

Bung Obs, I'll reply U nanti. I got to get back to work soon. Supaya ngak rush dan replynya lebih bermutu. Cause ini discusi pasti panjang dan butuh lebih banyak waktu untuk tulis reply..

biar bisa quote orang rapi dan manis pencet aja tulisan quote di pojok kanan atas hehehehehe
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

observer wrote: Observer: Ngapain tunggu lama2 untuk AUV, produk yang sekelas dengan Innova? Biar bagaimana Innova is the market leader, Toyota lagi!U can never go wrong with the market leader, ya kan?
Sithlord wrote: Sithlord : ...........Saya ingginnya kali ini beli mobil happy dengan dia untuk at least 3-5 tahun ke depan...........Dan kali ini I beli mobil sama sekali ngak untuk pamer, gengsi. Its STRICTLY OPERATIONAL ! .........
So long term running cost itu sangat penting untuk saya.............Dengar AUV ini mesinnya bisa sekitar 1:9-10 dalam kota............Innova sudah jelas biaya operationalnya ke depan lebih tinggi, cause Innovas are said to go dalam kota 1:6-8........... As for resale value of AUV, memang ngak ketahuan, tapi I lumayan YAKIN akan cemerlang. Why I pikir demikian ?..........Pokoknya I feel, mobil macam X-Trail yang lebih boros dan cuman 2 baris saja bisa hebat resale valuenya, apalagi AUV yang lebih terjangkau, mesin lebih modern ? .............On the other hand, Innova sekarang G A/T dari 195 juta drop ke abt 160+- juta. Itu juga hampir 20% juga kok..............So conclusion saya adalah, resale value Nissan nyaris sama dengan Toyota...................
But since its quite promising, I rela tunggu 5 bulan lagi untuk lihat bentuknya dan specnya saat dia muncul di China.
......
Observer: Oke, jadi mister mau tunggu 5 bulan lagi untuk lihat bentuknya dan specnya saat dia muncul di china. Tapi jangan lupa, mobil ini baru akan diluncurkan di Indonesia pada tahun 2007, kemungkinan lebih dari setahun dari sekarang.

Coba kita buat sedikit perhitungan. Mister akan beli AUV kalau:
1 Bentuknya memuaskan; Katakanlah kansnya 50:50;
2 Mesin yang modern dan irit bensin; kansnya 50:50;
3 Harganya bersaing dibandingkan Innova; kansnya 50:50.
Jadi kans anda beli AUV ini adalah 50% X 50% X 50% = 12.5%.

Kenapa? Karena anda baru akan beli AUV kalau semua syarat terpenuhi. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, anda seharusnya tidak beli mobil ini, ya kan? Misalnya, bentuknya bagus, mesin irit, tapi harga mahal --- ya ngak jadi. Atau bentuk bagus, harga bersaing, tapi mesin boros --- ngak jadi juga, ya kan?

So mister mau tunggu sampai 1 tahun lebih untuk sang AUV yang hanya punya kans 12.5% akan memenuhi syarat???
Sambil menunggu, Stream yang anda pakai juga mengalami depresiasi, bukan?
Anda akan kena depresiasi 2X: 1X dari stream yang mungkin cukup tajam, karena Stream baru segera akan diluncurkan di Jepang menyusul new Civic, dan kemudian dari Innova yang anda beli pada tahun depan (karena kemungkinan besar AUV tidak akan memenuhi syarat).

Daripada begitu, meningan anda menggantikan Stream dengan Innova sekarang dan hanya mengalami depresiasi 1X.

Kesimpulan: if u buy Innova now, there's only a 12.5% chance anda akan kurang happy oleh karena AUV lebih menarik, itupun u should still be reasonably happy with your Innova. Sebaliknya, there's a 87.5% chance pembelian anda sekarang adalah keputusan yang tepat!!
Everything is ok in the end. If it's not ok, it's not the end.
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

observer wrote: Coba kita buat sedikit perhitungan. Mister akan beli AUV kalau:
1 Bentuknya memuaskan; Katakanlah kansnya 50:50;
2 Mesin yang modern dan irit bensin; kansnya 50:50;
3 Harganya bersaing dibandingkan Innova; kansnya 50:50.
Jadi kans anda beli AUV ini adalah 50% X 50% X 50% = 12.5%.
Wah, boss Observer, kelihatannya orang finance juga :)
Kok jadi pada lagi latihan jadi sales, bingung gue
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

Kalau dari saya :

Mengenai bentuk, rata-rata mobil keluarga yang sukses di Indonesia adalah yang dirancang khusus untuk memenuhi selera konsumen Indonesia (ada constraint yang besar sekali di pricing), pasar ekspor dari model yang didesign di Indonesia adalah bukan target utama.

Sedangkan AUV, oleh Nissan mungkin dirancang khusus untuk konsumen China, dan Nissan sendiri dengan sadar dan penuh perhitungan tidak mau berspekulasi dengan investasinya untuk head to head dengan Toyota di Indonesia yang sudah puluhan tahun menancapkan kukunya.

Kita sama-sama tahu, gara-gara politik luar negeri Jepang, produsen mobil Jepang telat melakukan investasinya di China.
Jadi di China, Toyota dan Nissan sama start-nya, setuju gak ?

Jadi penjualan AUV di Indonesia itu cuma proyek sampingan Nissan Internasional.

Dan biasanya mobil keluarga yang didesign bukan untuk kita, penjualannya akan tidak sukses karena ada faktor bentuk dan pricing (hal itu tidak berlaku untuk mobil yang mahal). Contohnya berderet, tidak usah saya sebutkan, akibatnya resale value pasti kurang bagus.

Mengenai mesin yang bisa dapat lebih dari 10km / liter jika pakai premium, peluangnya juga di bawah 50%. Berdasarkan pengalaman, mobil apa saja biarpun isi silindernya kecil kalau diisi pakai premium di kemacetan di Indonesia jadi boros sekali, apalagi bobot mobil 7 seater itu pasti berat. Dan saya 75 % ragu jika mobil itu bisa pakai premium, belum lagi masalah emisi yang pasti tidak terpenuhi kalau ngotot pakai premium. Masak ada sih mesin modern pakai premium ?

Harga bersaing dengan Innova, juga belum tentu, karena rencana produksinya kan bukan di Indonesia, jadi minimal ada tambahan 5% bea.

Waktu launching juga tanggung, tahun 2008
Jika ternyata AUV sesuai dengan semua omongan Sithlord, ditambah benaran ternyata pangsa Kijang terusik, pasti di tahun 2009 TMC launching Kijang yang baru akan dirombak total oleh TMC - mereka pasti habis-habisan dan tidak mau dipecundangi Nissan di Indonesia, akibatnya jelas Nissan di Indonesia lewat AUV-nya cuma dapat mengusik Kijang satu tahun saja, selebihnya akan seret lagi, ujung-ujungnya resale value pasti gak bagus-bagus amat.

Hehehe, siapa suruh kalah start :)
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Coba kita buat sedikit perhitungan. Mister akan beli AUV kalau:
1 Bentuknya memuaskan; Katakanlah kansnya 50:50;
2 Mesin yang modern dan irit bensin; kansnya 50:50;
3 Harganya bersaing dibandingkan Innova; kansnya 50:50.
Jadi kans anda beli AUV ini adalah 50% X 50% X 50% = 12.5%.



Hahaha, kansnya kecil banget dong friends. Itu pun dengan syarat memenuhi tiga kriteria yang di sebutin oleh observer di atas. Hmmmm, jadi peluang AUV untuk berkembang di pasar indonesia sangat tidak bagus, bisa2 seperti teman kita, KUDA dan PHANTER yang di sikat habis2an oleh Innova...

Tapi lebih baik kita wait n see aja, apa yang akan Nisaan sajikan buat kita semua dengan AUV-nya. Kalau dia berani memutuskan untuk menantang pemimpin pasar di kelas mobil keluarga, berarti Nissan telah memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi.

Contoh: Nissan dengan Nissan Titannya, menantang Ford, si penguasa Truck di amerika.
User avatar
Mike
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2010
Joined: Tue Apr 11, 2006 3:03
Location: Casablanca

Post by Mike »

Gileee...
yg dibahas dah bukan masalah teknis kendaraan lagi kayaknya
tapi udah sampe "nasib" mobil2 tsb bila jadi di launch.

Menurut gw gak ada salahnya berhadapan langsung dgn Market leader (baca: Kijang)
toh tetep ada sebagian org tertentu di segmen
yg sama cari alternative, karena bosen pake kijang misalnya.
Dulu Escudo era 1994-1997 lumayan dapet tempat di pasar endonesya, dgn 1500-1600cc, harga 40-70jt kala itu, dgn range harga itu tentu masuk ke wilayah Kijang juga.
Panther juga sempat mengalami masa keemasan kala itu menggerogoti pasar kijang.
tapi setelah harga solar = bensin, ya wassalam.
Image
User avatar
skullkid
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 556
Joined: Thu Feb 16, 2006 10:31

Post by skullkid »

observer wrote: Coba kita buat sedikit perhitungan. Mister akan beli AUV kalau:
1 Bentuknya memuaskan; Katakanlah kansnya 50:50;
2 Mesin yang modern dan irit bensin; kansnya 50:50;
3 Harganya bersaing dibandingkan Innova; kansnya 50:50.
Jadi kans anda beli AUV ini adalah 50% X 50% X 50% = 12.5%.

Kenapa? Karena anda baru akan beli AUV kalau semua syarat terpenuhi. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, anda seharusnya tidak beli mobil ini, ya kan? Misalnya, bentuknya bagus, mesin irit, tapi harga mahal --- ya ngak jadi. Atau bentuk bagus, harga bersaing, tapi mesin boros --- ngak jadi juga, ya kan?

So mister mau tunggu sampai 1 tahun lebih untuk sang AUV yang hanya punya kans 12.5% akan memenuhi syarat???
Sambil menunggu, Stream yang anda pakai juga mengalami depresiasi, bukan?
Anda akan kena depresiasi 2X: 1X dari stream yang mungkin cukup tajam, karena Stream baru segera akan diluncurkan di Jepang menyusul new Civic, dan kemudian dari Innova yang anda beli pada tahun depan (karena kemungkinan besar AUV tidak akan memenuhi syarat).

Daripada begitu, meningan anda menggantikan Stream dengan Innova sekarang dan hanya mengalami depresiasi 1X.

Kesimpulan: if u buy Innova now, there's only a 12.5% chance anda akan kurang happy oleh karena AUV lebih menarik, itupun u should still be reasonably happy with your Innova. Sebaliknya, there's a 87.5% chance pembelian anda sekarang adalah keputusan yang tepat!!
kalo gini caranya mendingan suruh pemda beresin angkutan umum, coz beli ni mobil salah, nunggu belom tentu bener, beli skarang salah, beli tu mobil salah... TT
kalo smua orang bisa naek angkutan umum, n bisa tertib n keamannya beres...
gak bakal telat kalo janjian (kalo sampe bener2 beres timetable)... di jakarta walaupun dah pake mobil juga tetep aja orang2nya tukang telat..
gak perlu pusing bawa mobil..waktu sampenya jelas... nggak buat polusi, efisiensi bensin... banyak banget kayaknya advantagenya..

well,I wish
WP
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4612
Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
Location: jauh di mata, dekat di hati

Post by WP »

Naruto wrote:Gimana kalo lexus IS ? v6 3.5l 306 hp. Gw ga tau jadi nama apa kalo pake brand Toyota. Lumayan tuh, 350z aja kalah gede powernya.
Sepertinya gak bakal ada model Toyota-nya....

Nantinya semua model Lexus bukan lagi berbasis mobil Toyota, dan juga karena itulah maka Lexus kini hadir di Jepang.

Jadi gak mungkin IS diubah jadi Toyota, karena biasanya kebalikkannya, di mana mobil Toyota yg di-upgrade jd Lexus.

Saat ini satu per satu saloon Lexus berubah model, dan bukan lagi dari basis mobil Toyota yg berpenampilan sama. Sudah ada IS, GS, dan LS. Coupe SC baru aja facelift dan di Jepang Soarer udh gak diproduksi, digantikan SC facelift ini. Saloon ES berbasis Windom tak lama lagi berganti. Tinggal semua line up SUV Lexus yg masih belum berganti, LX470, RX330 dan RX400h, dan GX470.
Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Wah ! Ini seperti lagi ngobrol ama SATU orang TAM di pameran mal, terus koleganya banyak yang tinggalkan konsumen lain dan ikut join merayu saya !

So mau reply to so many counterarguments lebih butuh waktu lagi. Again I harus pause and wait a while.

To be continued....
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Sithlord wrote:Wah ! Ini seperti lagi ngobrol ama SATU orang TAM di pameran mal, terus koleganya banyak yang tinggalkan konsumen lain dan ikut join merayu saya !

So mau reply to so many counterarguments lebih butuh waktu lagi. Again I harus pause and wait a while.

To be continued....
Why are we waiting........why are we waiting.........why are we waiting :) :)
Everything is ok in the end. If it's not ok, it's not the end.
frontier

Post by frontier »

Mustinya para penentu kebijakan pemasaran dari produsen berbagai merk mobil memanfaatkan kehebatan para sahabat SMers ini untuk ikut menentukan arah strategi pemasaran produk mereka....
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

frontier wrote:Mustinya para penentu kebijakan pemasaran dari produsen berbagai merk mobil memanfaatkan kehebatan para sahabat SMers ini untuk ikut menentukan arah strategi pemasaran produk mereka....
sayang para penentu kebijakan itu ngak liat SM,ato mereka liat tapi ngak mau muncul hehehehehe
p4nd4
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 763
Joined: Mon Nov 29, 2004 4:27

Post by p4nd4 »

wahh bro Conan bener-bener ga muncul lagi yahhh ?
User avatar
skullkid
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 556
Joined: Thu Feb 16, 2006 10:31

Post by skullkid »

ato mungkin malah mereka sendiri yang berbicara di sni... TT
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

p4nd4 wrote:wahh bro Conan bener-bener ga muncul lagi yahhh ?
Gw juga ikutan sedih dg pamitnya Conan dr forum ini.
Masak diskusi automobile aja sampai berlanjut ke 'nyerang' personality.


See the opinion DO NOT see who the hell say so..... :e-naughty:

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
p4nd4
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 763
Joined: Mon Nov 29, 2004 4:27

Post by p4nd4 »

so gimana kalo kita lupakan semua yang dulu dulu jangan diungkit lagi...kita invite Mr. Conan back..

gimana pendapat SMers ?
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

OK. Saatnya reply sedikit,

First, pls read this news bulletin :

http://www.nissan-global.com/EN/NEWS/20 ... -01-e.html

February 28, 2006

Newly-Completed Dongfeng Nissan Engine Plant to Produce
All-new HR and MR Engines

GUANGZHOU (Feb. 28, 2006)--Dongfeng Nissan Passenger Vehicle Co., Ltd (Dongfeng Nissan), a division of Dongfeng Motor Co., Ltd.,today announced that its newly-built engine plant in Huadu, Guangzhou will produce two all-new engines.

The new engine plant, which has an annual capacity of 180,000 units, will produce the HR16DE gasoline engine. The MR20DE engine will be added to the production line in the future. The inline, four-cylinder, all-aluminum engines, which were jointly developed by Nissan Motor Co., Ltd., and its alliance partner Renault SA, offer improved fuel economy and acceleration when compared with previous engines of their size.

“The start of engine production at the Huadu plant confirms our ongoing commitment to providing Chinese customers with the best value,” said Mr. Yoshida, vice president of Dongfeng Motor Co., Ltd., and managing director of Dongfeng Nissan Passenger Vehicle Company at a ceremony to mark the completion of the plant. “As a Chinese company, we recognize the importance of promoting localization through improved R&D capability so as to better serve customer needs.”

With a displacement of 1.6 liters, the HR16DE engine is the most powerful engine of its size made in China. The engine will be fitted on the Tiida hatchback (Chinese name: Qida) and the Tiida sedan (Chinese name: Yida) for the Chinese market. The new MR20DE engine will be fitted on the “Bluebird Slyphy” (Xuan yi ), a new sedan model to be built by Dongfeng Nissan this autumn.

The plant’s production capacity will be expanded to 360,000 units by 2008 with all its engines to be fitted on models made by Dongfeng Nissan’s Huadu plant.

The new engine plant has adopted the Nissan Production Way (NPW), Nissan’s world-class global manufacturing system, under which manufacturing is synchronized with customer orders. The Huadu engine plant also features the Nissan Integrated Manufacturing System (NIMS), an important element of NPW, which significantly improves production efficiency by allowing two engine types to be manufactured simultaneously on one line.

Separately, Dongfeng Nissan also announced plans to invest an additional 600 million RMB to boost the Huadu plant’s vehicle production capacity. Capacity will be raised from 150,000 units at present to 270,000 units by the end of the year.

Dongfeng Nissan is aiming for vehicle sales of 200,000 units in 2006. In 2005, Dongfeng Nissan sold 157,516 vehicles, up 159% compared with 2004, making the company the fastest growing automaker in China.

In order to serve its Chinese customers better, Dongfeng Nissan also said it will increase the number of its exclusive dealerships to 250 by end of 2006 from 200 at present.

So jika anda lihat angka angka di atas, jelas itu future kendaraan mereka di China akan pakai mesin baru semua. Mana mungkin sudah bangun pabrik baru, targetnya besar besar semua, terus proyek AUV yang besar pula pakai mesin Terrano or QR20DE ?

So in my opinion, chancenya AUV pakai MR20DE itu 95%. Chance bentuknya memuaskan for me its 80%, cause dari dulu I like their styling, meskipun memang ngak semua mobil Nissan bagus di mata saya (mana ada ATPM yang line-upnya semua orang suka semua model ?).

Lihat itu SUV kecil baru yang seperti Note pakai sepatu tinggi. I don't know abt U guys, tapi I suka. Lucu dan fungky.

Anyway I lupa kasih tau U guys. Pernah lihat di internet, its confirmed. Kepala designer Nissan sekarang kan adalah Shiro Nakamura, mantan designer dari Isuzu yang Carlos Ghosn tarik dari Isuzu tahun 1999. Dan benar, dialah yang design Isuzu Vehicross Trooper itu saat dia masih kerja ama Isuzu.

Pernah lihat itu mobil di Indo ? I pernah lihat warna hitam ama dark grey. Kayaknya di Indo sedikit itu mobil. Tapi keren lo ! Macho dan unique banget. And now the guy who designed it is head of Nissan Design.

Dan chance harga memuaskan untuk saya itu 80%, cause harga Innova sudah OK, dan AUV lebih mahal dikit. Andai kata lebih mahal 10% banding Innova. Thats an extra 19.5 juta banding Innova G A/T. 20 juta ? No problem at all for me.

So the odds for me getting the AUV is 95x80x80 = 60.8% ! Thats more than half bung Obs. U got to have newer things to say to me then.

OK. Now, lets not talk about AUV. Lets talk about kendala saya masih ngak mau buka dompet saya ke U guys :

Yr Innova is already almost 200 juta, dan more than that for V version. Yet still no ABS, EBD, BA (V ada ABS, but thats it). And not a single airbag. Lebih lucu lagi, saudara anda Yaris cuman 150 jutaan, tapi semuanya ada. This makes me wonder, whats going on here ?

Also mesinnya 1TR-FE itu dalam kota performanya well, ngak buruk, tapi tidak cemerlang pula. Just average fuel consumptionya, 1:6-8. I want something better, if not, ngapain I ganti Stream saya yang 1700 cc VTEC ?

Also, I think anda tidak boleh bilang " Siapa suruh telat datang ? " Lihat Shell dan Petronas. Banding Pertamina, mereka sangat sangat telat, tapi lihat apa yang terjadi sekarang. Semua orang kagum ama service mereka.

Memang saat ini Pertamina masih kuat, cause Pertamina have thousands of SPBUs in Jakarta, Shell cuman ada 2. Yet ask anyone, JIKA Shell sudah ada ribuan SPBU di Jakarta, which will they buy ? Pertamax or Shell ? Why ? Kan Pertamina sudah merakyat ? Sudah sangat lama di Indo ? Shell masih baru, meskipun di luar negeri juga sudah lama.

Same with AUV possibly. Unlike how Pertamina outnumber Shell thousands to 2 in Jakarta, I think TAM outletnya ada sekitar 100-150. Nissan have abt 60, and still expanding. Artinya cuman outnumbered 2-3 is to 1.

Also mayoritas orang di Jakarta sudah dekat ama any TAM, Honda or Nissan dealer. TAM cuman ada advantage di luar kota, misalnya kota kecil yang jarak ke dealer TAM terdekat say 30 minute dan ke nearest Nissan say 2 jam. But in Jakarta, its no longer a big deal.

Now come to image and resale value. Just ask yourself, IF this AUV is :

1. Benar mesin baru, irit, tenaga kuat di rpm rendah, halus

2. Spare part harga wajar dan gampang di cari (pasti, cause its a CKD model), dan mass produced car pula, bukan luxury car

3. Harga lebih murah dari X-Trail yang sudah terkenal jago resale valuenya,

4. Cuman beda paling 10-say 25 juta ama Innova G tapi lebih up to date.

THEN WHAT makes one thing this car will have bad resale value ? Dari segi banyak pun sudah pasti lebih popular banding X-Trail, yang toh sudah terbukti bukan hanya survive tapi do very well in Indonesia. Mana mungkin nasipnya lebih buruk banding X-Trail ?

As for Toyota nanti obrak kijang habis habisan, well, maybe, maybe not, maybe much later.

Why ? Come on guys, justru I inggin titip pesan ama boss kalian di TAM. U guys di tahun 2004 ada peluang emas untuk sajikan kita all new kijang yang benar benar cemerlang.

Instead, all we got is an old (by Japanese standards) 1TR-FE VVT-i mesin yang toh ngak terlalu irit juga, no safety features, mediocre 3rd row space, and NOW resale value juga turun hampir 20% di tahun pertama, sudah ngak bisa sekuat jaman kapsul dulu yang cuman turun 5-10% tahun pertama. This makes Innova resale value sama dengan X-Trail and Serena ! In percentage terms, not absolute value terms tentu saja.

Lebih lagi, U guys give us the Avanza, a cheap but really problematic car which is even more poorly equipped than the old kapsul, cuman menang harga sangat miring. If not for Toyota Thailand, I yakin boss kamu juga pasti copotin semua safety di Yaris.

So why should I be optimistic that the new kijang nanti di tahun 2010 akan sangat cemerlang ? Pakai mesin Toyota paling mutakhir dan safety feature lengkap ?

So if U say " Siapa suru Nissan telat ? " I inggin bilang " Siapa suru Toyota dari dulu PELIT BANGET ! "

Well, we can talk later in 2010 abt yr all new kijang, but now, its about yr Innova and why I should I buy from U, and not wait a bit longer.....


[/url][/list][/code]
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

wah kalo sithlord nulis pasti panjang2 capek saya bacanya
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Sithlord wrote:So jika anda lihat angka angka di atas, jelas itu future kendaraan mereka di China akan pakai mesin baru semua. Mana mungkin sudah bangun pabrik baru, targetnya besar besar semua, terus proyek AUV yang besar pula pakai mesin Terrano or QR20DE ?
So in my opinion, chancenya AUV pakai MR20DE itu 95%.
Boss, mesin2 yang disebutkan kan untuk Tiida dan Sylphy, dimana pesaingnya sudah pakai mesin modern (seperti VVti, Vtec, iVtech dll sbb). Tidak dicantumkan bahwa AUV akan pakai mesin itu, kan? Jadi kansnya masih 50:50.
Sithlord wrote:Chance bentuknya memuaskan for me its 80%, cause dari dulu I like their styling....
Itu sih tergantung selera: Dari lineup NMI indonesia sekarang, yaitu: Teana, X-Trail, Serena, Frontier, jujur mister, apakah lebih menarik dari Camry, Rav4, Noah/Voxy, Hilux Vigo??? :e-naughty: Menurut saya sih tidak - maka itu kansnya styling AUV lebih bagus dari Innova tetap 50:50
Sithlord wrote: an chance harga memuaskan untuk saya itu 80%, cause harga Innova sudah OK, dan AUV lebih mahal dikit. Andai kata lebih mahal 10% banding Innova. Thats an extra 19.5 juta banding Innova G A/T. 20 juta ? No problem at all for me.
Jadi kalau mesin dan styling oke, mister rela bayar s/d 10% lebih tinggi dari Innova G??
Pertanyaannya apakah mungkin bedanya hanya 10%??
Dan kalaupun bedanya hanya 10%, Toyota masih punya jurus lain untuk merayu pembeli, diantara lain diskon harga spareparts kek, paket undian grand prize 1 milyar kek, pokoknya segala jurus akan dipakai untuk jegal kesuksesan AUV, betul gak?
Jadi kansnya adalah tetap 50:50
Sithlord wrote: Now come to image and resale value. Just ask yourself, IF this AUV is :

1. Benar mesin baru, irit, tenaga kuat di rpm rendah, halus

2. Spare part harga wajar dan gampang di cari (pasti, cause its a CKD model), dan mass produced car pula, bukan luxury car

3. Harga lebih murah dari X-Trail yang sudah terkenal jago resale valuenya,

4. Cuman beda paling 10-say 25 juta ama Innova G tapi lebih up to date.

THEN WHAT makes one thing this car will have bad resale value ? Dari segi banyak pun sudah pasti lebih popular banding X-Trail, yang toh sudah terbukti bukan hanya survive tapi do very well in Indonesia. Mana mungkin nasipnya lebih buruk banding X-Trail ?
Ehem, mister, resale value AUV tidak ada hubungannya dengan resale value X-TRail.
Resale value X-Trail relatif baik, karena dia sempat jadi SUV favorit dengan penjualan no. 1 di kelasnya.
Dengan logika yang sama, resale value AUV tergantung apakah dia menjadi MPV paling favorit dengan penjualan no. 1 di kelasnya di Indo atau tidak? Menurut saya kansnya kurang dari 10%!!
Everything is ok in the end. If it's not ok, it's not the end.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Kenapa capek ? Baca pelan pelan, cari waktu saat santai.

To bung Obs, the persistent TAM marketing " Ah ! I mau ke Breadtalk dulu, nanti kita ngobrol lagi ! " (Cause tiap kali mau reply butu waktu extra)

Atau bisa saja I bilang " Pokoknya I mau tunggu 5 bulan lagi ! " But don't worry, I am not that type. Pasti I reply. Cuman memang susah, mobil belom keluar. Cuman bisa make calculated intelligent guesses.

to be continued...
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

Ok, gue coba game-nya :
Sithlord wrote: So jika anda lihat angka angka di atas, jelas itu future kendaraan mereka di China akan pakai mesin baru semua. Mana mungkin sudah bangun pabrik baru, targetnya besar besar semua, terus proyek AUV yang besar pula pakai mesin Terrano or QR20DE ?

So in my opinion, chancenya AUV pakai MR20DE itu 95%.
Saya panggil Bapak atau Om nih ?
Panggil Om saja yah, biar lebih akrab, biar mirip Om Yakob yang ada di Kompas.

Om, kalau pun benar, AUV memakai MR20DE, so what ?
Toh itu mesin kan tetap saja mesin konvensional, bukan gdi (gasoline direct injection).
Apa penantian itu tidak terlalu lama ?
Kalau memang mau, kenapa tidak beli saja Lafesta sekarang, kan harganya juga tidak begitu mahal, Branded CBU Jepang lagi :D
Kalau saya lihat mesin itu di power, under value 10% dibanding mesin pesaingnya di negara asalnya.
Kalau di torsi, dia ada sedikit improvement.
Jadi ada kompensasi, kan ? Hal yang satu kalah, dan hal yang lainnya menang ?

Lebih hemat, ya, itu benar, kalau dibandingkan mesin Nissan sebelumnya, yang memang lebih boros dibandingkan mesin Jepang lainnya sekelasnya.
Maka itu dulu kan Nissan terkenal image borosnya dibanding Toyota atau pun Honda.
Terus, setahu saya MR20DE itu bisa irit kalau dipasangkan dengan CVT. Tanpa CVT, berapa lebih iritnya kan belum ada datanya.


Sithlord wrote: Chance bentuknya memuaskan for me its 80%, cause dari dulu I like their styling, meskipun memang ngak semua mobil Nissan bagus di mata saya (mana ada ATPM yang line-upnya semua orang suka semua model ?).
Mengenai eksterior jelas subyektif, karena tiap-tiap orang beda persepsi. Bisa saja kan, pertama kali lihat kurang sreg, tapi lama kelamaan jadi biasa.

Tapi bagaimana dengan luas kabinnya ?
Apakah Om ada gambaran bentuknya seperti apa ?
Apakah mirip Lafesta, Stream, Wish atau seperti Kijang, Panther atau mungkin justru seperti Trajet ?

Coba Om periksa lagi, bentuk apakah yang kira-kira konsumen China inginkan ?
Di China sana, gak boleh punya banyak anak loh, Om.
Jadi saya kira, keinginan mereka tidak mungkin sama dengan Indonesia, jadi saya kira bentuknya akan mirip-mirip Stream, Wish.


Sithlord wrote:
Also mesinnya 1TR-FE itu dalam kota performanya well, ngak buruk, tapi tidak cemerlang pula. Just average fuel consumptionya, 1:6-8. I want something better, if not, ngapain I ganti Stream saya yang 1700 cc VTEC ?
Om, saya mau bertanya dulu yach, sebenarnya Om itu naik Stream happy atau tidak ?
Kalau memang sudah happy, sebaiknya, Om itu tidak perlu menggantinya dengan mobil yang lebih besar seperti Innova.
Saran saya sebaiknya. Om membeli SUV atau mini mpv saja, dan jika ada uang lebih lagi, beli satu sport car macam RX8.
Coba saja, kita lihat, Om sudah punya mobil Serena yang 7 seater, lalu kenapa harus ambil lagi mobil yang 7 seater lagi ?

Menurut saya, membandingkan Stream dengan Kijang itu agak kurang tepat, Stream lebih tepatnya dibandingkan dengan Toyota Wish.
Karena dari segi berat dan konstruksi jauh bedanya.
Berat Stream, cuma sekitar 1.200 kg, sedangkan berat Kijang sekitar 1.600 kg.
O, ya, entar saya copykan Om artikel yang menarik di tabloid Otomotif yang membahas mengapa “Si Gendut Pasti Makan Lebih Banyak”.
Di artikel itu dibahas, APV jika jalan konstan di kecepatan 100 km/jam pada jam 1 dini hari.
Jika beratnya 1.306 kg, konsumsi bbn-nya adalah 14.7 km/liter dan jika beratnya ditambah menjadi 1.660 kg, konsumsi bbn-nya menjadi 10.4 km / liter.
Jadi ada penurunan yang cukup besar,

Sithlord wrote: Also, I think anda tidak boleh bilang " Siapa suruh telat datang ? " Lihat Shell dan Petronas. Banding Pertamina, mereka sangat sangat telat, tapi lihat apa yang terjadi sekarang. Semua orang kagum ama service mereka.
Om, jangan bandingkan Toyota dengan Pertamina. Di luar negeri jelas Shell lebih besar dibanding Pertamina, lalu bagaimana dengan Nissan ? Apakah mereka benar lebih besar dibanding Toyota, baik reputasinya dan ukurannya ?
Dia itu nyaris bangkrut, Om, jadi hati-hati saja yach (kompor mode on)

Sithlord wrote: Now come to image and resale value. Just ask yourself, IF this AUV is :

1. Benar mesin baru, irit, tenaga kuat di rpm rendah, halus

2. Spare part harga wajar dan gampang di cari (pasti, cause its a CKD model), dan mass produced car pula, bukan luxury car

3. Harga lebih murah dari X-Trail yang sudah terkenal jago resale valuenya,

4. Cuman beda paling 10-say 25 juta ama Innova G tapi lebih up to date.

Lalu kalau memang hipotesa di atas benar, mengapa Stream kurang sukses, padahal dia kan Honda ???

Sithlord wrote:

Instead, all we got is an old (by Japanese standards) 1TR-FE VVT-i mesin yang toh ngak terlalu irit juga, no safety features, mediocre 3rd row space, and NOW resale value juga turun hampir 20% di tahun pertama, sudah ngak bisa sekuat jaman kapsul dulu yang cuman turun 5-10% tahun pertama. This makes Innova resale value sama dengan X-Trail and Serena ! In percentage terms, not absolute value terms tentu saja.

Lebih lagi, U guys give us the Avanza, a cheap but really problematic car which is even more poorly equipped than the old kapsul, cuman menang harga sangat miring. If not for Toyota Thailand, I yakin boss kamu juga pasti copotin semua safety di Yaris.

Wah, Om terlalu sering lihat forum yach.
Jika misal Nissan di website resminya juga ada forumnya, pasti complaint yang aneh-aneh akan ada.
Gak percaya, coba saja Om minta agar website resmi Nissan jadi interaktif.
Kapan-kapan kalau lagi nganggur coba main ke forum ponsel, di sana ada complaint box, dan rata-rata semuanya nadanya mirip-mirip :D

Tapi complaint yang benaran tetap ditangani dengan baik kok, jadi jangan khawatir membeli produk kami.
Beli sekarang ada keuntungannya. Pasar otomotif lagi lesu, jadi ada discount harga dan bunga yang murah.
Coba, kalau Om belinya tahun 2008, suku bunga pasti tinggi.
Coba kita lihat gambaran di bawah ini :
Suku bunga The Fed sudah hampir 5% (dan cenderung naik terus), bunga komersial USD pasti paling minimal 8%.
Inflasi rupiah biasanya dekat-dekat 10%, jadi bunga leasing minimal juga 18% efektif.

Kalau Om, happy dengan Stream, menurut saya Om, sebenarnya tidak memerlukan mobil 7 seater, toh sudah ada Serena.
Saran saya, Om ambil SUV atau mini MPV saja dari saya, ini brosurnya, dan ini kartu nama saya.
Buruan yach, Om, mumpung saya lagi belum dapat SPK :)


Hehehe :D