Posisi Knalpot pengaruh ngga ? (mobil)

Otak2ik peforma mesin? Silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 21992
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

Tenkiu bgt. utk penjelasannya


Tapi setelah saya amati dengan seksama, sepertinya tabung 6" utk Turbo Relaxation agak sulit diaplikasikan, karena space yg tersedia agak terbatas.

Di bawah ini ada gambar down pipe mesin yg bersangkutan, anda mungkin akan tertawa bahwa sebuah pabrik otomotif yg sgt ternama bisa bisanya mendisain down pipe Turbo spt. ini.........hehehehhehehehe

Sepertinya yg lebih memungkinkan adalah konsep semula, down pipe 3" & extension 3" sampai sejauh ujung batas pipa tengah.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Turboman wrote:Tenkiu bgt. utk penjelasannya


Tapi setelah saya amati dengan seksama, sepertinya tabung 6" utk Turbo Relaxation agak sulit diaplikasikan, karena space yg tersedia agak terbatas.

Di bawah ini ada gambar down pipe mesin yg bersangkutan, anda mungkin akan tertawa bahwa sebuah pabrik otomotif yg sgt ternama bisa bisanya mendisain down pipe Turbo spt. ini.........hehehehhehehehe

Sepertinya yg lebih memungkinkan adalah konsep semula, down pipe 3" & extension 3" sampai sejauh ujung batas pipa tengah.
Memang nggak ada tempat untuk meletakkan tabung 6" ... terpaksa pakai solusi DP 3" (37 cm + 140 cm) ... as far as possible ... the bent radius behind the turbine housing dibuat jangan terlalu tajam ... tekukan dibuat semulus mungkin dengan radius sebesar mungkin sesuai dengan ketersediaan ruang yang ada.
Image
Ridha Sulaiman
Visitor
Visitor
Posts: 7
Joined: Sat Apr 08, 2006 6:30

tanya dong

Post by Ridha Sulaiman »

Mr. PenyuTurbo, saya mau nanya nich.
Mobil saya starlet 1300cc. rencananya muffler(tabung belakang) mau saya lepas/tidak pakai tabung belakang. trus dibikin cabang 2. yang mau saya tanya ngaruh ga sama boros n performanya n suaranya berisik banget ga?
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Re: tanya dong

Post by PenyuTurbo »

Ridha Sulaiman wrote:Mr. PenyuTurbo, saya mau nanya nich.
Mobil saya starlet 1300cc. rencananya muffler(tabung belakang) mau saya lepas/tidak pakai tabung belakang. trus dibikin cabang 2. yang mau saya tanya ngaruh ga sama boros n performanya n suaranya berisik banget ga?
Sorry bung Ridha, lambat ngejawabnya ...

Untuk engine displacement (kapasitas mesin) yang relatif kecil seperti starlet 1300cc, dengan membuat cabang dua tabung belakang, performancenya akan berkurang dibandingkan dengan yang stock, suaranya mungkin akan lebih merdu, dengan catatan kedua-dua cabang make N-1 mufller ... ukuran kecil aja. Kalau hanya untuk tampilan luar ... memang lebih waoow ketimbang yang stock.

Secara hukum fisiknya ... jika performance-nya, (khususnya pumping efisiensi-nya karena menyangkut exhaust) rendah, maka yang terjadi akan BOROS BBM.
Image
redvolcano
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 35
Joined: Thu Nov 03, 2005 3:58

Post by redvolcano »

Bung Penyu,

Ane mo tanya neh. Ane punya greco 95, kalo kondisi stationer digas sampe sekitar 3000 RPM trus dilepas terdengar suara "brebet"/tembakan pelan dari knalpot, kira2 kenapa ya bung? thanks a lot....
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

redvolcano wrote:Bung Penyu,

Ane mo tanya neh. Ane punya greco 95, kalo kondisi stationer digas sampe sekitar 3000 RPM trus dilepas terdengar suara "brebet"/tembakan pelan dari knalpot, kira2 kenapa ya bung? thanks a lot....
Wah hebat donk ... bisa nembak-nembak ....

Ok. Pada saat mesin di rev sampai 3000 RPM, ECU ngeset pasokan BBM pada jumlah tertentu. Dengan melepas pedal gas tiba-tiba, ada masa transisi/peralihan ECU ngeset pasokan BBM pada kondisi throttle tertutup, sedangkan pasokan udara/oksigen sudah berkurang. Ini berakibat ada sebagian BBM yang nggak terbakar. BBM yang nggak terbakar ini akan keluar melalui knalpot. Jika ada kebocoran (walaupun sedikit/kecil) pada saluran knalpot ... (baik pada sambungan atau gasket atau ada pipa bolong), maka okigen yang segar akan masuk ke knalpot dan bereaksi dengan BBM yang nggak terbakar tadi ... sehingga timbul semacam bunyi ledakan (mbrebet) ... orang sering nyebut Backfires atau afterfires.

So check betul-betul saluran knalpot mulai dari exhaust gasket sampai ke muffler belakan ... pastikan nggak ada kebocoran.
Image
redvolcano
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 35
Joined: Thu Nov 03, 2005 3:58

Post by redvolcano »

Ok Bung Penyu, ntar saya check knalpotnya...jadi kemungkinan krn ada yg bocor ya......Sekalian bbrp pertanyaan lanjutan ya bung:

1. Dulu krn suara knalpot terdengar lebih kasar terutama krn adanya backfire itu, tabung knalpot tengah dibedah & ditambah glasswool, apakah penambahan glasswool ini mempunyai efek buruk? kalo suaranya sih pasti jadi lebih halus...

2. Konsumsi BBM greco saya utk dlm kota cuman sekitar 1:7-8, lalu sewaktu di bkl knalpot ditawari utk dipasang tabung kecil, mungkin istilahnya tabung resonator/scot/drag/hotdog CMIIW. Tapi rasanya konsumsi BBM ga ngefek setelah pake tabung itu, cuman suara jadi tambah halus. Apakah penambahan tabung ini secara teoritis bisa membikin irit konsumsi BBM?

3. Apa efek dari backfire itu sendiri, baik dari tenaga, konsumsi BBM atau efek ke mesin?

4. Ada yg kasi masukan backfire terjadi salah satunya krn gap busi yg kurang tepat, benar gak sih? BTW saya abis browsing2 kok malah jadi bingung sebenernya gap busi utk 4AFE itu 0.8 mm atau 1.1 mm sih....

Terimakasih banyak ya bung Penyu...sorry banyak tanya...maklum ane masih newbie.....
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

redvolcano wrote:Ok Bung Penyu, ntar saya check knalpotnya...jadi kemungkinan krn ada yg bocor ya......Sekalian bbrp pertanyaan lanjutan ya bung:

4. Ada yg kasi masukan backfire terjadi salah satunya krn gap busi yg kurang tepat, benar gak sih? BTW saya abis browsing2 kok malah jadi bingung sebenernya gap busi utk 4AFE itu 0.8 mm atau 1.1 mm sih....
Secara nggak langsung bisa terjadi.

Jika gapnya sudah renggang (spark erosion) maka untuk menghasilkan optimum corona spark diperlukan voltase yang tinggi (umumnya 30,000 Volts).

Jika Ignition coil nggak bisa memberikan voltase yang tinggi maka corona sparknya lemah ... hasilnya pembakaran nggak sempurna dalam arti kata ada sebagian BBM yang nggak terbakar ... dan akan terbakar dalam perjalanan keluar melalui knalpot (knalpot udah dalam kondisi panas). Jika backfire ini masih terjadi walaupun knalpot masih dingin maka besar kemungkinan ada kebocoran pada knalpot.

Baik 4A-FE (1.6L) ataupun 7A-FE (1.8L) gap businya adalah 0.0032 inches atau 0.80 mm. Check dulu gap businya dengan menggunakan filler gauge 0.8 mm. Jika udah longgar maka rapatkan dengan diketok perlahan-lahan sementara filler gauge ada diantara elektroda.

Untuk menghindari permintaan volatse yang tinggi, maka lebih baik digunakan spark plug (busi) yang resistance-nya rendah ... kalau bisa dibawah 5000 Ohm. Kalau saya boleh berikan saran ... gunakan BUSI NGK V-POWER typenya BKR5EYA dengan resistance hanya 4700 Ohm. Sekiranya NGK V-Power stock gap businya 1.0 mm (universal standard) maka kerangkan gap-nya menjadi 0.8 mm. Dengan make busi ini kemungkinan FC bisa membaik ke 1 : 8-9.
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

redvolcano wrote:
1. Dulu krn suara knalpot terdengar lebih kasar terutama krn adanya backfire itu, tabung knalpot tengah dibedah & ditambah glasswool, apakah penambahan glasswool ini mempunyai efek buruk? kalo suaranya sih pasti jadi lebih halus...
Umumnya untuk tabung tengah (resonator) ... itu nggak pakai glass wool karena gas buang di tempat itu masih panas (pendinginan belum komplit) sehingga besar kemungkinan glass wool di tabung tengah terbakar. Jika udah terbakar maka yang tinggal hanya arang. Arang dengan suhu yang panas akan ada bara (membara) ... akibat bara ini, akan membakar BBM yang sempat terbakar ... Kalau masih baru sih suaranya halus ... lama-kelamaan kalau udah ada yang terbakar, fungsinya nggak efisien lagi sebagai peredam suara ... malah jadi bikin suara nembak-nembak.

Untuk tabung tengah sebaiknya nggak usah make glass wool ... bikin aja yang lebih panjang ... kalau susah ndapetin yang panjang ... pasang dua biji resonator. Dengan itu sudah mencukupi untuk membantu proses pendinginan gas buang untuk mengurangi suara nembak-nembak ... dengan catatan nggak ada kebocoran di up stream (komponen sebelum resonator).

Biasanya kebocoran itu terjadi kalau packing sambungan udah terbakar ... jadi rapuh (brittle) ... walaupun bocor kecil tapi cukup untuk udara luar (oksigen) masuk kedalam sistem gas buang dan bereaksi (oksidasi) dengan BBM yang kagak sempat terbakar. So check Exhaust Manifold GASKET. Sambungan Kolektor ke pipa dibelakangnya. Kalau bocornya udah dibagian belakang biasanya nggak nembak, karena gas buang udah sempat mendingin (dibawah temperature terjadinya oksidasi).
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

redvolcano wrote: 2. Konsumsi BBM greco saya utk dlm kota cuman sekitar 1:7-8, lalu sewaktu di bkl knalpot ditawari utk dipasang tabung kecil, mungkin istilahnya tabung resonator/scot/drag/hotdog CMIIW. Tapi rasanya konsumsi BBM ga ngefek setelah pake tabung itu, cuman suara jadi tambah halus. Apakah penambahan tabung ini secara teoritis bisa membikin irit konsumsi BBM?.....
Tabung Tengah (Resonator) dan Muffler, fungsi utamanya adalah untuk meredam suara. Dibalik itu membantu pendinginan gas buang. Masalahnya jika gas buang mendingin maka kecepatan gas buang akan menurun, jika kecepatan menurun maka tekanan statisnya akan membesar ini berakibat peningkatan Back Pressure ... Jika Bak Pressure meningkat maka efektifitas scavenging (penghisapan gas buang dari ruang bakar) menjadi kurang efektif ... akan ada sebagian gas buang yang masuk ke dalam ruang bakar lagi. Dalam kondisi yang buruk yaitu pada saat overlap pembukaan katup masuk (intake Valve) dan katup buang (Exhaust Valve), gas buang ini bisa nyeberang ke intake manifold. Udara segar akan terkontaminasi dengan gas buang yang udah nggak bisa terbakar ... desss mengurangi nilai efisiensi volumetrik ... jika effisiensi volumetrik ini berkurang hasilnya Power akan berkurang alias gak ada tenaga. Jadi mesti ada perimbangan. Jika gak ada tenaga ... ya itu tadi hasilnya ... BOROS.


Untuk supaya irit :

1. Tabung Tengah yang udah dibedah dan diisi dengan glass wool, dibuang dan diganti dengan tabung resonator.

2. Karet selang BBM dari tanki menuju ke fuel rail (injector) dan yang return line (dari Fuel pressure Regulator - FPR) ganti dengan selang TEFLON.

3. Kalau udah lama nggak ganti Fuel Filter ... ganti yang baru.

4. Spark plug (busi) ... make NGK V-Power.

5. Setelah itu semua ... setiap isi full tank BBM ... masukkan acetone 100% sebanyak 100 cc ke 150 cc ke dalam tanki BBM.

Insyaa Allah ... bisa dirasakan hasilnya ... jika untung FC bisa 1 : 10-12.
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

redvolcano wrote: 3. Apa efek dari backfire itu sendiri, baik dari tenaga, konsumsi BBM atau efek ke mesin?
Backfire kan macam ledakan ... setiap ada ledakan mesti ada perubahan tekanan (3 dimensi), ... kalau dalam pipa knalpot akan menjalar ke down stream (keluar knalpot) dan ke up stream menuju engine (mesin) ... yaa itu tadi ... Back Presure jadi meningkat .... Power Drop dan BBM jadi Boros.

Setelah Boros ... maka yang akan kena adalah piston ring atas. Mobil yang Boros itu cepet ngerusak komponen daleman engine.
Image
redvolcano
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 35
Joined: Thu Nov 03, 2005 3:58

Post by redvolcano »

Lapor Bung Penyu.... tadi saya sudah cek ke bengkel knalpot, ternyata memang ada kebocoran kecil diantara tabung tengah & tabung hotdog, kelihatannya dulu waktu memasang tabung hotdog proses lasnya kurang sempurna. Tetapi setelah dilas lagi & dicheck tdk ada kebocoran termasuk di gasket2nya, tetap aja ada backfire, jadi bengkel knalpotnya nyerah, mereka hanya bilang kemungkinan problem di setelan mesin, setelan apalagi yah?


1. Tabung Tengah yang udah dibedah dan diisi dengan glass wool, dibuang dan diganti dengan tabung resonator.
>>> akan dilihat dulu FC-nya setelah pengelasan ini, tadi sih ditawari utk coba pake tabung hotdog yg lebih panjang & pasangnya dibalik, jadi urutan dari depannya tabung tengah dulu baru tabung hotdog.

2. Karet selang BBM dari tanki menuju ke fuel rail (injector) dan yang return line (dari Fuel pressure Regulator - FPR) ganti dengan selang TEFLON.
>>>....hmm tolong dijelasin bung, mengapa selang TEFLON bisa bikin irit....masih gak ngeh nih....

3. Kalau udah lama nggak ganti Fuel Filter ... ganti yang baru.
>>> Fuel filter masih bagus kok....

4. Spark plug (busi) ... make NGK V-Power.
>>>ok, nanti akan saya cari, di sini busi NGK agak jarang, kebanyakan denso, skrg saya pake denso K16R-U. Kalo NGK V-power cekunganya di elektroda berbentuk "V", kalo denso cekungannya di ground-nya berbentuk "U"

5. Setelah itu semua ... setiap isi full tank BBM ... masukkan acetone 100% sebanyak 100 cc ke 150 cc ke dalam tanki BBM.
>>>....kalo 100% kayaknya harus cari di toko bahan kimia nih...
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

redvolcano wrote:Lapor Bung Penyu.... tadi saya sudah cek ke bengkel knalpot, ternyata memang ada kebocoran kecil diantara tabung tengah & tabung hotdog, kelihatannya dulu waktu memasang tabung hotdog proses lasnya kurang sempurna. Tetapi setelah dilas lagi & dicheck tdk ada kebocoran termasuk di gasket2nya, tetap aja ada backfire, jadi bengkel knalpotnya nyerah, mereka hanya bilang kemungkinan problem di setelan mesin, setelan apalagi yah?...
Umumnya backfire itu terjadi pada mesin-mesin yang berkaburator, yang mana perbandingan campuran udara dan BBM kurang pas ... dan mesin berada pada kondisi RUNNING LEAN.

Untuk Mesin-mesin yang udah pakai injector ... ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan backfires ... salah satunya yaitu knalpot bocor. Pada kasus bung Redvolcano, knalpot udah ditutup rapat tapi masih juga ada backfires ... Lalu Apa Penyebab lain ?

1. Masih berkaitan dengan kebocoran juga ... yaitu pada intake manifold gasket ... jika bocor maka akan terjadi juga backfires.

Ada beberapa teknik untuk ngecek jika terjadi kebocoran pada intake manifold gasket. Salah satunya adalah dengan menggunakan VACUUM GAUGE atau VACUUM METER. Bengkel-bengkel tuning mungkin ada yang punya. Sambung vacuum meter/gauge dengan selang plastik (kecil aja yang penting satu ujungnya bisa masuk ke sambungan vacuum meter) dan ujung satu lagi dihubungkan ke vacuum port intake manifold ... (cabut aja Selang Fuel Pressure Regulator yang nyambung ke intake manifold) ... lalu masukkan ujung selang vacuum meter itu ke tempat selang yang dicabut tadi (di intake manifold). Lalu start engine dan tunggu sampai pada operating temperature. Lihat bacaan pada vacuum gauge/meter ... Untuk engine yang normal (tuned) ... jarum vacuum gauge/meter akan menunjuk ke angka 19 ke 22 inch HG pada skala vacuum meter, dalam arti kata gasket intake manifold nggak bocor.

Jika terjadi kebocoran pada intake manifold gasket ... maka vacuum gauge/meter akan terbaca ... MAXIMUM 10 Inch HG. Kalau ini terjadi ... ya terpaksa mesti ganti Gasket Intake Manifold. Insyaa Allah backfires akan menyerah seperti bengkel knalpot yang nyerah ... hehehehehehe.

2. Kerusakan atau Kotornya Air Mass Sensor ... Biasanya sensor ini sering ada gangguan kalau nggak rajin ganti Air Filter ... sensor kotor dan signal ke ECU jadi nggak betul sehingga fedd back dari ECU ke injector jadi nggak betul juga khususnya pada saat decelerasi.

Sensor ini selalu diletakkan pada SELANG UDARA MASUK antara AIRBOX dengan THROTTLE BODY. Gimana caranya ngecek ?

Lepas sambungan listrik (electrical socket) yang nyambung ke Air Mass Sensor. Lalu start engine ... tunggu sampai pada operating temperature ... lalu tekan pedal gas dan lepaskan .... Jika nggak ada Backfires ... maka disimpulkan bahwa Air Mass Sensor ini ada kerusakan atau Kotor. Jika Kotor ... perlu dibersihkan ... gimana caranya ?

Terpaksa beli Electrical Contact Cleaner ... 1 tabung (mungkin isinya 300 cc). Buka sambungan Air Mass Sensor dari Selang Udara Masuk, jika dilihat akan ada komponen electronic atau kabel tipis ... jangan disentuh dengan tangan ... Pada jarak 10-15 cm dari komponen Ais Mass Sensor itu arahkan lubang penyemprot Contact Cleaner dan semprotkan Contact cleaner beberapa kali ... (jangan gunakan WD40 atau Carb Cleaner atau Injector Cleaner). Pasang kembali dan sambung kembali electrical socket pada tempatnya ... lalu start engine ... lalu tekan pedal gas dan lepaskan. Jika masih ada backfires berarti Air Mass Sensor udah rusak perlu ganti ... dan barang ini muaahalll bauanget. Jika nggak ada backfires berarti ... problemnya udah terselesaikan cuman gara-gara kotornya Air Mass Sensor ... dan saya rasa bukan stelan mesin.

Catatan :

Ada kemungkinan pada saat membuka electrical socket pada Air Mass Sensor ... maka Engine Light pada meter cluster (dashboard) akan menyala ... perlu di reset. Caranya ... buka terminal negatif AKI selama 10 menit aja kemudian pasang kembali, engine light akan padam kembali.
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

redvolcano wrote:
2. Karet selang BBM dari tanki menuju ke fuel rail (injector) dan yang return line (dari Fuel pressure Regulator - FPR) ganti dengan selang TEFLON.
>>>....hmm tolong dijelasin bung, mengapa selang TEFLON bisa bikin irit....masih gak ngeh nih....

5. Setelah itu semua ... setiap isi full tank BBM ... masukkan acetone 100% sebanyak 100 cc ke 150 cc ke dalam tanki BBM.
>>>....kalo 100% kayaknya harus cari di toko bahan kimia nih...
Dua point itu berhubungan. Bukan Teflon-nya yang bikin irit ... tapi Acetone-nya akan akan membantu pengiritan BBM. Yang jadi sedikit permasalahan adalah jika selang karet BBM udah lama dan udah agak keras ... maka dikhawatirkan terjadi kebocoran (khawatir aja ... kalau selang baru sih nggak ada masalah ... jaga-jaga aja dan ini saran aja ... gw makai selang lama pun sampai sekarang nggak ada masalah ... yah lebih baik kan diganti ... biasalah ... peremajaan hehehehehehe). Nah kalau diganti dengan selang BBM dari bahan TEFLON ... barang ini tahan terhadap ACETONE ... disamping itu umurnya akan lebih panjang dari umur selang karet biasa.

Ya nggak 100% beneran lah ... paling banter 99%. Sebenernya sih bisa diperoleh di toko bahan-bahan kimia ... atau kalau mau nyoba sedikit aja boleh ... pembersih cutex kuku kan acetone juga ... tapi nggak tahu berapa kemurniannya ... yah memang lebih baik beli di Apotek Kimia. Mungkin Bung Frontier bisa mbantu dimana ndapetin 100 % Acetone.
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

redvolcano wrote: 4. Spark plug (busi) ... make NGK V-Power.
>>>ok, nanti akan saya cari, di sini busi NGK agak jarang, kebanyakan denso, skrg saya pake denso K16R-U. Kalo NGK V-power cekunganya di elektroda berbentuk "V", kalo denso cekungannya di ground-nya berbentuk "U"...
Kalau nggak salah yang denso ini resistance-nya masih relatif tinggi ... sekitar 7000 Ohm ... boleh juga sih ... bisa pesen ke bung david cihampelas .....

Kalau mau yang iridium ... bisa make VOLKER (double Iridium electrode) ... yang ini dengan hanya tersedia tegangan coil 15000 Volts ... nyala spark nya masih besar ... garansi 150,000 km.
Image
redvolcano
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 35
Joined: Thu Nov 03, 2005 3:58

Post by redvolcano »

Bung Penyu, ok akan saya cek gasket intake manifold & air mass sensor. Kalo kemaren waktu injector cleaning, gasketnya saya lihat masih bagus, cuman mmg ga diukur pake vacum meter sih (ini kayaknya jarang yg punya deh). Kalo ga katemu penyebab backfirenya gpp lah, sementara ane konsentrasi ke FC yg agak boros, pdhl perasaan ane kalo pake ga pernah rev lebih dari 3000 rpm. BTW ada yg bilang justru kalo rev & shift gear di rpm rendah akan bikin boros, lalu disarankan utk shirt gear di rpm yg agak tinggi sesuai karakter max torque mesin...masa iya sih....4A-FE max torque kan di sekitar 4800 rpm CMIIW, masa ane harus shift gear di rpm setinggi itu......
Terimakasih banyak atas saran2nya. Bung Penyu ini punya bengkel ya? kok jago banget neh...hehehhe......
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Ada satu cerita ni ... volvo 940 Soft Turbo yang nggak pernah rev tinggi, karena yang punya orang udah berumur. Dijual ke anak muda ... ceritanya pengin nyobain ... top speednya gitu ... menurut spec sononya bisa 190kph. Kagak bisa lari ... mentok 160 kph ... itupun mesin udah meraung-raung ... sementara mobil lain yang serupa (udah ada modif sedikit ... ganti exhaust pipe aja) cepet bisa naik k2 200 kph.

Kawan datang kerumah nanyain ... kok volvo nya nggak bisa lari. Kebetulan gw ada decarbonizer satu botol ... langsung aja di decarb ... asap kotorannya emang banyak sekali ... 30 menit baru asapnya hilang. Setelah itu balik kerumah dia .... senyum dikit ... karena udah bisa nanjak ke 170 kph. Kemudian hari demi hari dilatih untuk high rev (make acetone) ... hasilnya dalam waktu 2 minggu ... ketawanya udah lebar banget ... udah bisa nyampe 190 kph ... dan tarikannya ringan ... nggak kalah dengan yang lain.


Dalam kasus backfires bung redvolcano, ada kemungkinan udah banyak terjadi penumpukan karbon dalam ruang bakar. Walaupun ECU bisa mengadaptasi octane BBM yang digunakan ... pada batas-batas tertentu timing firing (ignition) udah nggak bisa di retard lagi ... hasilnya mesin berjalan dalam kindisi RICH (Running Rich Condition) ... artinya masih banyak sisa BBM yang nggak terbakar ... backfires akan terjadi pada saat-saat tertentu ... umumnya pada saat decelerasi.
Image
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

redvolcano wrote:Bung Penyu, ok akan saya cek gasket intake manifold & air mass sensor. Kalo kemaren waktu injector cleaning, gasketnya saya lihat masih bagus, cuman mmg ga diukur pake vacum meter sih (ini kayaknya jarang yg punya deh). Kalo ga katemu penyebab backfirenya gpp lah, sementara ane konsentrasi ke FC yg agak boros, pdhl perasaan ane kalo pake ga pernah rev lebih dari 3000 rpm. BTW ada yg bilang justru kalo rev & shift gear di rpm rendah akan bikin boros, lalu disarankan utk shirt gear di rpm yg agak tinggi sesuai karakter max torque mesin...masa iya sih....4A-FE max torque kan di sekitar 4800 rpm CMIIW, masa ane harus shift gear di rpm setinggi itu......
Terimakasih banyak atas saran2nya. Bung Penyu ini punya bengkel ya? kok jago banget neh...hehehhe......
Bagus secara visual atau measurement ?

Ya, kalau mobil nggak pernah di rev tinggi ... probabiltas menumpuknya endapan carbon dalam ruang bakar dan intake valves cukup tinggi. Akibat menumpuknya endapan karbon dalam ruang bakar akan menaikkan nilai compression ratio. Kalau standarnya ruang bakar masih bersih CR (Compression Ratio 4A-FE) nya 9.3 : 1. Maka dengan adanya endapan karbon yang berlebihan dalam ruang bakar ... CR riilnya akan lebih tinggi (bergantung pada jumlah endapan karbonnya) ... bisa-bisa lebih dari 10 : 1. Kalau udah begini maka diperlukan nilai Octane BBM yang lebih tinggi, atau ECU berusaha mengadaptasi (menggunakan inputan knock sensor) untuk melambatkan (retard) firing. Jika Firing dilambatkan oleh ECU maka waktu pembakaran jadi berkurang, jika berkurang maka maka power pun berkurang ... Alias BOROS.

Lain halnya dengan endapan pada intake valves (katup2 masuk) ... aliran udara kedalam ruang bakar (secara aerodinamis) akan terganggu ... ini menyebabkan berkurangnya Efisiensi Volumetrik ... dalam arti kata udara yang bisa masuk kedalam ruang bakar jumlahnya berkurang.

Kombinasi antara berkurangnya jumlah udara masuk (berkurangnya efisiensi volumetrik) dan firing retardation (akibat meningkatnya CR) ... hasilnya power akan anjlok ... dan semakin BOROS.

Untuk membersihkan endapan karbon dalam ruang bakar dan pada intake valve ada bermacam-macam cara.

1. Buka mesin dan overhaul .... ini mahal.

2. Dengan cara menggunakan injector cleaner dan intake valve cleaner ... yang biasanya dicampurkan kedalam tanki BBM. Ada yang efektif ... ada yang nggak ... Jika endapannya udah keterlaluan maka penggunaan bahan ini kurang efektif dan memakan waktu. Dan injector & intake valve cleaner ini nggak bisa ngebersihin endapan karbon dalam ruang bakar. Nggak sempet ngebersihin udah ikutan terbakar.

3. Dengan cara decarbonizing ... ini untuk ruang bakar. Yang paling efektif adalah dengan menggunakan air. Air (kira-kira 3 liter) dimasukkan melalui vacuum port intake manifold dengan menggunakan selang ... akan tetapi engine mesti di rev tinggi (deket 4000 RPM) supaya mesin nggak mati. Orang jarang yang berani melakukan cara ini. Ada satu produk yang diberi nama DR. CARBON ... yang sekarang udah naik pangkat jadi PROF. CARBON untuk menggantikan AIR. Disini nggak diperlukan high rev ... cukup idle 600 - 800 RPM ajah dalam waktu 10 menit setelah semua cairan Prof. Carbon masuk ke dalam intake manifold ... mesin kemudian di rev perlahan-lahan sampai 4000 RPM. Proses selesai jika asap (biru hitam putih) yang keluar dari knalpot nggak ada lagi.

4. Cara ITALY : Jalan di highway menggunakan gigi rendah tapi RPM Tinggi.

a. Gigi satu ... Rev tinggi ... kalau berani deket-deket maksimum power (untuk 4A-FE ... 5800 RPM) ... kalau nggak berani ... 5000 RPM ajah. Pertahankan selama 3 - 5 menit.

b. Masuk gigi 2 ... sda ...

c. Masuk gigi 3 .... sda ...

d. Masuk gigi 4 ... sda ...

e. Masuk gigi 5 (kalau ada) ... sda ...


5. Cara PenyuTurbo : yaitu ... make acetone dicampurkan kedalam tanki BBM. Pengalaman gw bahan ini cukup efektif ... biasanya hanya 3 atau 4 full tank ajah (perbandingan 3 cc acetone untuk tiap 1 liter BBM). Dengan benefit yang diperoleh :

a. Fuel line system jadi bersih (termasuk injector)
b. Intake valve dan ruang bakar serta busi akan bebas dari endapan karbon (jika digunakan secara kontinu) ... mesin tune terus.
c. Menurunkan Tegangan permukaan BBM sehingga mudah menguap dalam ruang bakar. Akibatnya jumlah BBM yang terbakar akan bertambah ... Power dengan sendirinya nambah ... bukan datang dari acetone tapi datang dari BBM itu sendiri yang mula-mula ada sisa nggak terbakar sekarang jadi terbakar karena dibantu oleh acetone untuk menguap - acetone hanya membantu penguapan BBM dalam ruang bakar ... hampir semua BBM yang disemburkan oleh injector jadi terbakar terbakar habis ... Power naik ... FC jadi irit setelah itu Mesin jadi efisien.
d. Jika mesin udah efisien ... maka umurnya akan bertambah panjang.

Note :

Kerusakan komponen dalam mesin itu 90% diakibatkan oleh BBM yang nggak terbakar.
Image
frontier

Post by frontier »

Kalo di Sby, Acetone 100% banyak dijual di toko2 kimia di Jalan Tidar pak..
redvolcano
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 35
Joined: Thu Nov 03, 2005 3:58

Post by redvolcano »

Iya kadang ane lakukan italian tune-up kok, cuman ga terlalu sering. Secara umum mobil larinya masih cukup enak utk mobil usia tuwir, 170 kph masih gampang & masih ada sisa di pedal gas, perkiraan ane 185-an masih dapet-lah krn bbrp temen ane greco standar bisa mentok sampe 190-200. Ini yg bikin ane binggung, biasanya kalo FC boros krn ada yg ga beres di mesin kan mobil ga bisa lari....
Krolla
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 44
Joined: Wed Aug 03, 2005 13:35

Post by Krolla »

Bung Penyu,

Setelah great saya ditune up dan setel ulang pengapian, tenaganya muncul di rpm 4000-6200. Jadi headernya tidak dirubah.

Tahap selanjutnya mengganti pipa tengah sampai belakang dengan ukuran 2.5inch dengan knalpot tengah dicopot digantikan dengan resonator. Berapa kira2 ukuran panjang & diameter resonator yg sesuai?

Mohon pencerahan. Tks.

PenyuTurbo wrote:
Krolla wrote:
Mobil saya Great Corolla dengan header standar 4-2-1. Headernya model besi cor dengan diameter kira 1,25inci, pipa tengah sampai belakang 1.5 inci.

Nah header tersebut saya ganti dengan header 4-2-1 dengan pipa diameter lbh besar & panjang. Konfigurasinya 4 pipa dgn diameter 1.5inci, 2 pipa dgn diameter 1.5inci dan 1 pipa diameter 2inci, tapi pipa tengah sampai belakang pakai standar 1.5inci, di tengah2 ada tabung model knalpot jg (saya ga tau apa namanya, bkn seperti tertera digambar yaitu resonator) & disambung dengan pipa diameter 2 inci yg menyatu dengan knalpot (pake tipe straight through).

Dulu sewaktu masih standar rpm 4000-an tenaga terasa besar sampai rpm 5500, kalo sampai 6200 sudah ngempos. Kalo dengan konfigurasi skg, memang ada peningkatan tenaga di setiap rpm, rpm naik lebih cepat & tenaga besarnya baru muncul di rpm 5000 sampai rpm 6200. Untuk konsumsi bensin sama saja.

Ada rencana tabung tengah tersebut saya copot & ganti dengan pipa ukuran standar, jadi dari pipa dari tengah sampai belakang memakai ukuran yg sama, hanya saja belum sempat copot tabung tengah suara brum2 sudah terdengar cukup keras. Bagaimana cara mengatasinya tanpa mengganti knalpot tsb? Saya ingin memunculkan tenaganya di rpm 4000- 6200.

Mohon pencerahannya. Tks.
Krolla
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 44
Joined: Wed Aug 03, 2005 13:35

Post by Krolla »

Wah ada yg punya great juga nih. Salah satunya punya masalah yang sama. knalpot nembak = backfires?

Sewaktu tune up saya pakai pembersih ruang bakar gzox. Sebenernya khawatir jg karena ruang mesin jadi berkerak karena backfires. Ternyata sewaktu melihat lubang busi dibuka, keraknya cuma ada di lubang busi ke 1.. itu pun sangat kecil 2 biji. Setelah di-gzox, sebentar asap birunya hilang.

Penasaran, akhirnya co disetel ulang biar ga terlalu rich, hasil lambda sebelumnya 0.98 dengan nilai co 1.00, disetel ulang jadi 1.0047 dengan nilai co 0.8.

Busi dari standar nd k16ru11 diganti dengan ngk bkr5 dgn nilai resistansi lebih rendah. Pada waktu diukur pakai multitester, busi nd nilai resistansinya 8, busi ngk hanya 4.

Ternyata, masihhh aja ada tuh knalpot nembak biar sedikit jg :(
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Krolla wrote:Wah ada yg punya great juga nih. Salah satunya punya masalah yang sama. knalpot nembak = backfires?

Sewaktu tune up saya pakai pembersih ruang bakar gzox. Sebenernya khawatir jg karena ruang mesin jadi berkerak karena backfires. Ternyata sewaktu melihat lubang busi dibuka, keraknya cuma ada di lubang busi ke 1.. itu pun sangat kecil 2 biji. Setelah di-gzox, sebentar asap birunya hilang.

Penasaran, akhirnya co disetel ulang biar ga terlalu rich, hasil lambda sebelumnya 0.98 dengan nilai co 1.00, disetel ulang jadi 1.0047 dengan nilai co 0.8.

Busi dari standar nd k16ru11 diganti dengan ngk bkr5 dgn nilai resistansi lebih rendah. Pada waktu diukur pakai multitester, busi nd nilai resistansinya 8, busi ngk hanya 4.

Ternyata, masihhh aja ada tuh knalpot nembak biar sedikit jg :(
1. Sewaktu tune-up ... udah di check ignition timing-nya ? ... Kalau terlalu advance (terlalu maju) pun bisa nembak ... coba timingnya dilambatkan 0.5 atau 1 degree.

2. Bisa juga di check kepala distributor (distributor cap) ataupun kabel businya. Karena kalau dilihat dari cerita di atas nilai CO turun dari 1.00 ke 0.8 (memang bagus) hanya mungkin terlalu advance timingnya.
Image
Krolla
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 44
Joined: Wed Aug 03, 2005 13:35

Post by Krolla »

Sebelum tune up ternyata timing di 18* (pake feeling sih, huahua). Pantes saja tenaga besar di rpm bawah. Tp dari tengah sampai rpm 5000 ngempos. Itu pun ditune up karena saya menemukan mesin ngelitik di rpm tinggi. Setelah ditune up di bengkel teman pakai timing light, setelan timing diturunkan ke 10* alias standar, bensin pertamax plus.

Sewaktu kemaren saya isi pertamax 20liter karena pertamax plus habis, nembaknya berkurang. Apa saya harus turunkan setelan co lagi?

Konsumsi bensin tidak berubah, tetap irit.

Oh ya, catatan distributor cap, rotor, saringan bensin yg di mesin & tangki baru. Tangki bersih & selalu penuh.

Mengenai ukuran panjang & diameter resonatornya bgm nih om Penyu kalau saya ganti pipa tengah sampai belakang pakai 2.5in tanpa tabung knalpot tengah?
User avatar
PenyuTurbo
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1247
Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
Location: Subang

Post by PenyuTurbo »

Krolla wrote:Sebelum tune up ternyata timing di 18* (pake feeling sih, huahua). Pantes saja tenaga besar di rpm bawah. Tp dari tengah sampai rpm 5000 ngempos. Itu pun ditune up karena saya menemukan mesin ngelitik di rpm tinggi. Setelah ditune up di bengkel teman pakai timing light, setelan timing diturunkan ke 10* alias standar, bensin pertamax plus.

Sewaktu kemaren saya isi pertamax 20liter karena pertamax plus habis, nembaknya berkurang. Apa saya harus turunkan setelan co lagi?

Konsumsi bensin tidak berubah, tetap irit.

Mengenai ukuran panjang & diameter resonatornya bgm nih om Penyu kalau saya ganti pipa tengah sampai belakang pakai 2.5in tanpa tabung knalpot tengah?
Kalau pakai pertamax Plus di rpm tinggi masih ada ngelitik ... ya timingnya diturunkan dikit lagi 0.5 deg atau 1.0 deg. Atau tambah Octane Booster. IMO, rasa-rasanya combustion chamber masih belum bersih banget, walaupun di busi kelihatan cuman sedikit, jadi apparent compression ratio masih lebih tinggi dari nilai standarnya (sewaktu masih baru), sehingga dengan nilai octane yang ada ... ngelitik di rpm tinggi.

Wah kalau ukuran 2.5in rasanya kegedean untuk mesin dibawah 2000 cc ... kecuali kalau udah ada turbo dan power deket-deket 200HP. Untuk kapasitas mesin 1600cc s/d 2000cc maksimum (Natural Aspirated - N/A)) diameter yang bisa di tolerir (nggak ngempos) ... cukup 2in saja. Dan ada baiknya dikasih resonator 3in dan panjangnya 30cm s/d 45cm ... supaya suaranya nggak terlalu bisisng dan bisa nge-Bass jka digabung dengan Straight Through Muffler.
Image