evanbngdor wrote: ↑Tue Jun 02, 2020 2:15
Memang teori halo effect dari Thorndike itu benar adanya dan sangat mempengaruhi image di awal, dalam semua hal pasti begitu. Cuma image itu bisa berubah seiring waktu kalo yang bersangkutan melakukan hal-hal ubahan dalam hal positif/ke arah lebih baik.
Sayangnya dalam hal nissan&datsun ini, terlalu lama mereka membuat sebuah improvement di produknya. Alhasil yg tadinya halo effect nya itu normal, akhirnya jadi image permanen. Udah susah diubah.
Beda hal nya dengan toyota&daihatsu, apalagi kalo ngeliat perjalanan Avanza dr awal launching sampai facelift pertama. Itu ada beberapa improvement2 kecil&silent recall yang mungkin tidak disadari sama pengguna kecuali dari toyota nya sendiri yg menginfokan. Contohnya, tanpa ada publikasi, tau2 di tahun kedua penjualannya itu semua tipe avanza udah dilengkapi mud guard.
nahh klo soal batu makam halo effect nya malah di sisi sebaliknya om. dl first impressionnya bagus bgt, mobilnya murah, naikannya nyaman. Xtrail di awal punya imej lebih empuk dan kenceng dibanding siarpi, lipina punya imej mewah dan nyaman banget kaya sedan dibanding apanja.This is because your positive thoughts about Dave’s looks influence how you think of him in other positive terms. These include leadership and intelligence. You subconsciously form these opinions despite the fact you really don’t know if Dave would actually be a good team leader at all.
You’ve heard that first impressions count. The above example illustrates how the halo effect can work. It’s a psychology term that describes an error in reasoning based on one single trait you know of another person or thing.
This can work positively or negatively in another person’s favor, and it can apply to multiple situations. In a nutshell, a person’s perceived negative or positive trait creates a “halo” of an overall impression of that same person.
https://www.healthline.com/health/halo-effect#history
orang yg baru beli batu makam pasti kena efek ini... nyaris semua pengguna batumakam di skitar ane beli lipina atau xtrel juga karena males ama apanja dan ciarpi.
nah tp seiring waktu first impression ini mulai brubah... dr batu makam yang dicinta karena nyaman dan nikmat naiknya ga kek roller coaster macem apanja... jadi batu makam yang dijauhi atau dibenci sama skali krn setelah 5 taon bon tagihan bengkelnya mulai ga manusiawi.
blom d tambah kalo ada kejadian musti gebrak gebrak meja SA...
giliran improve, terlanjur kapok dl... impresi-impresi positif dari newer batch batu makam user yg lebih reliabel uda ga mempan.
akhirnya beralih ke merek lain... atau balik-baliknya ya merek itu lagi itu lagi.