Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, pembangunan panel surya di rooftop rumah ini seharusnya dilakukan di perumahan-perumahan yang belum terjangkau listrik. Khususnya di wilayah Indonesia bagian timur yang mana ada beberapa daerah yang belum terjangkau oleh listrik.
"Siapa sih yang bangun ini? Maksudnya perumahan yang seperti apa? Orang-orang yang sangat mampu untuk mengurangi biaya listrik atau orang miskin pasang surya? (Itu dibangun) masyarakat kalangan atas. Kalian utamakan yang mana? Aku mikirkan orang yang tidak mampu. Yang udah mampu, ya sudahlah, masih mau minta subsidi PLN," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Sementara itu, Direktur Bisnis regional Jawa Bagian Timur dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Djoko Abumanan mengatakan, adanya aturan tersebut harus disesuaikan dengan daerahnya masing-masing. Maksudnya, pemasangan panel surya di rooftop pada titik seharusnya dilakukan di daerah-daerah yang belum terjamah listrik.
Sementara kota-kota besar seperti Jakarta sudah seharusnya tidak dipasang listrik panel Surya di rooftop. Sebab menurutnya, listrik di Jakarta sudah sangat melimpah sekali.
"Seharusnya pemain rooftop itu bukan di Jakarta. Bukan PLN enggak fokus, tapi kita ingin pemain PLN itu di luar Jawa yang enggak ada listriknya. Justru pemain di Jakarta, listriknya berlebih, jarang mati," jelasnya.
Menurut Djoko, alasan mengapa dirinya berbicara seperti itu adalah karena dari sekian banyak pemain, mayoritas berada di kota-kota besar seperti Jakarta hingga Bali. Tercatat ada sekitar 540 pemain panel Surya rooftop yang ada di Indonesia.
"Saat ini ada 540 pemain, kebanyakan di Jakarta, (ada juga) di Bali. tapi kita ingin pemain PLN itu di luar jawa yang enggak ada listriknya, kami berani beli lebih," lanjutnya.
Sumber : https://economy.okezone.com/read/2018/1 ... -alasannya
baru mau mikir pasang panel surya untuk subsidi listrik di rumah ....eh udah parno aja ini orang orang goverment....

