2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- SM Specialist
- Posts: 15634
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Suzuki Karimun Wagon R. Bagi banyak orang, KWR ini tidaklah menarik lagi dibandingkan LCGC pabrikan lain yang berjenis hatchback, dan stylish penampilannya. Sejak peluncurannya pada September 2013, sampai saat ini, KWR hanya mendapatkan minor update seperti model velg baru, HU baru, dll. Tetapi penampilan keseluruhannya belum berubah sejak diluncurkan.
Keputusan membeli KWR ini diambil setelah membandingkan dengan LCGC lain di kisaran harga 110-120juta OTR TangSel. Sehingga muncul 2 opsi, yaitu :
- Suzuki Karimun Wagon R GL M/T, dengan kelebihan immobilizer & 1 airbag
- Daihatsu Ayla M M/T, dengan kelebihan power window di 4 pintu.
Dengan pilihan tersebut, keputusan final diambil setelah test drive. KWR menang di kenyamanan posisi mengemudi.
Setelah keputusan diambil, maka pembelian dilakukan di GIIAS, dan mendapat diskon di angka belasan juta rupiah. Dari harga pricelist Rp.129.000.000,-. Dengan paket bonus kaca film standart samping belakang, talang air, karpet dasar, karpet karet persegi empat model jadul dengan tulisan "SUZUKI". Dan free servis sampai 50000KM.
Setelah mobil sampai di rumah, KWR langsung dibawa untuk dipasangkan sarung jok, alarm (ini sedikit menyesal, kenapa gak pasang alarm SGA. Mungkin tahun depan akan saya ganti alarmnya dengan SGA), dan KF depan 3M BB40.
Plat nomor turun dalam waktu 20 hari kerja. Dan sesuai pesanan, nomor ganjil.
Setelah berjalan kira-kira 500KM, mobil saya bawa ke beres untuk servis pertama dan ganti oli dengan Unil Opal 0W-20, dan ganti filter olinya sekalian. (Harga filtet oli di beres malah lebih murah daripada harga di marketplace online)
Kesan awal berkendara dengan mobil ini adalah suspensi yang keempukan, body roll yang sangat terasa, stir hambar, dan respons mesin terasa lambat. Namun setelah beberapa hari mengemudikan mobil ini, sudah semakin tau bagaimana mengatasi body rollnya, dengan cara menggerakan stir sehalus mungkin.
Respons mesin setelah berjalan di atas 1000KM terasa membaik, dengan sweet spot di kisaran 2500-5000RPM. Tenaga terasa mengisi, tetapi memang rasanya tidak seagresif respons mesin Daihatsu Ayla M yang rasio gearnya rapat. Rasio gear KWR ini tidak serapat rasio gear Ayla, tetapi tetap bisa diajak agresif juga, dengan menjaga RPM di atas 3000. Dari karakter mesinnya, mobil ini memang enak buat melaju konstan dan dikendarai dengan gaya mengemudi santai. Melaju konstan 100KPJ didapat di RPM 3100-3200.
Posisi duduk mobil ini mirip dengan posisi duduk LMPV. Walaupun stir tidak bisa distel, tetapi tidak sulit untuk menemukan posisi mengemudi yang nyaman. Mobil ini saya pakai untuk taksol di hari Sabtu, dan saya tidak merasa terlalu capek setelah mengemudi selama 13 jam dengan jarak tempuh 200KM. Kaki kiri pun tidak terasa terlalu pegal.
Konsumsi BBM mobil ini terhitung irit. Dengan pemakaian untuk taksol dan pulang pergi kerja sehari-hari, rata-rata menghabiskan 1 liter Pertamax/Super untuk 14KM.
"Apalah Arti Sebuah Nama ?" - Shakespeare
Barangkali, permainan nama adalah salah satu trik Mitsubishi untuk membuat produknya bisa laris di pasaran. Bahkan saking hobinya Mitsubishi mempermainkan nama produk, mungkin sampai pada level nama tersebut tidak spesifik untuk satu produk.
Misalnya yang pertama, Mitsubishi Pajero Sport. Hanya kalangan petrolheads yang tau kalau Pajero Sport bukan Pajero "beneran". Orang awam akan refer ke SUV ladder berbasis Triton satu ini sebagai "Mitsubishi Pajero".
Mitsubishi Mirage, dulunya hatchback 3-pintu sport berbasis Lancer, tapi sekarang malah lebih dikenal sebagai mobil kutu. Evolution, dulunya sedan sport sekarang jadi mobil listrik.
Eclipse ? Ya, dulunya juga mobil sport coupe 2 pintu yang sempat populer juga salah satunya karena film "Fast n Furious". Mobil ini digunakan di film pertama dan kedua berturut - turut. Di film kedua menggunakan versi Convertible. Selain itu, Mitsubishi Eclipse juga terkenal jadi mobil starter di game NFS series.
Kini Mitsubishi pun mempermainkan nama Eclipse menjadi "Eclipse Cross". Bentuknya nggak lagi sportcar, tapi crossover 4-pintu.
Pengganti Outlander Sport ?
Mitsubishi sendiri tidak pernah state Eclipse Cross adalah pengganti Outlander Sport. Menurut Wiki, ia diposisikan di antara Outlander Sport dan Outlander "beneran". Ukurannya 4.405 x 1.805 x 1.685, memang lebih besar dibanding Outlander Sport : 4.295 x 1.770 x 1.625. Wheelbase sama persis 2.670 mm. Ini disebabkan karena mobil - mobil ini dikembangkan dari platform modular "Mitsubishi GS Platform" baik Outlander Sport, Eclipse Cross, Outlander, bersama dengan Lancer dan Delica, dan juga beberapa lineup Fiat/Chrysler.
Tapi masalahnya panjang Eclipse Cross juga masih jauh kalau dibandingkan dengan CR-V atau X-Trail yang sudah mendekati 4,6 meter. Terlalu kecil untuk dibandingkan dengan CR-V, tapi terlalu besar kalau dibandingkan dengan HR-V dan kawan - kawan. Kelasnya jadi somewhere in the middle. Kebingungan ini mirip dengan lineup Citycar Suzuki yang terlalu banyak. CR-V dan X-Trail pun sebenarnya beda konsep dengan Eclipse Cross yang cenderung ke sporty.
Untungnya di Indonesia, Outlander Sport sudah di-discontinue. Jadi kebingungan ini akan segera terselesaikan. Eclipse Cross secara tidak resmi menjadi pengganti Outlander Sport. Ditambah, dengan dijualnya Outlander PHEV, keribetan lineup Mitsubishi ini pun jadi terurai, dan di kelas 500 juta-an Mitsubishi juga nggak mungkin mengorbankan Pajero Sport.
Tapi ini masuk ke masalah kedua : harganya. Mobil ini dijual dengan harga 480 juta-an OTR, beda 1 juta 1 juta hanya dari warna dan 1 tipe saja : Ultimate. Tanpa mengetahui dilema lineup Mitsubishi ini, gampang saja ngomong Eclipse Cross adalah mobil yang overpriced secara kelas. Walaupun memang mahalnya tidak hanya karena kelas, tapi juga status Japan CBU yang diusung, berikut kelengkapannya juga kelas wahid, setara bahkan lebih canggih dari Pajero Sport Dakar Ultimate.
Exterior Styling : "Unik, Aneh ?"
Kalau anda hanya lihat bagian depannya, mungkin kita akan anggap mobil ini desainnya "biasa aja". Tapi begitu liat pantatnya.... Whoa! Mulai lambe nyinyir netizen pun pro-kontra. Ada yang suka, ada yang tidak. Pantatnya tepos, dengan garis lampu memanjang dari kanan ke kiri "membelah" kaca. Seperti di Civic Hatchback. Bedanya Civic Hatchback "dibelah" spoiler, ini "dibelah" lampu.
Sebenarnya mobil ini tidak boleh dinikmati desainnya sepotong-demi-sepotong. Maksudnya, kita harus lihat Eclipse Cross sebagai mobil yang "full" dari depan sampai belakang. Karena hanya dengan cara menikmati flow designnya kita bisa mencerna designnya. Seperti dengan angle seperti ini, malah terlihat keren. Mitsubishi sendiri bilang lampu belakangnya jika dilihat dari samping seperti kuda-kuda start seorang pelari.
Velg mobil ini menggunakan 18 inch dengan Toyo Proxes R44 yang sekilas motifnya mirip dengan velg CR-V gen 4, tapi sebenarnya di Eclipse lebih kaku, sedangkan CR-V lebih seperti kelopak bunga.
Kekurangan pada exteriornya adalah pada pada bagian belakang tidak menonjolkan mufflertipnya. Agak kurang gimana untuk mobil yang konsep desainnya sport, seperti Civic Hatchback spek Indonesia, walaupun di luaran masih mending Civic karena ada versi knalpot nongol di tengahnya.
Interior : High tech
Design bagian dalamnya menonjolkan kesan sangat high-tech. Setirnya mengambil milik Xpander, instrumentnya Pajero Sport, tombol AC digital juga mirip dengan Pajero Sport. Seluruh tombol dan panel terasa solid dan presisi, tentu saja karena CBU Jepang.
Yang berbeda adalah tuas transmisi dan sekitaran center console. Mobil ini memiliki touchpad di tengah untuk layar multimedianya. Layarnya sendiri mengatur banyak fungsi kendaraan, kurang lebih kayak di MZD Connect.
Dan mobil ini dibekali sh*tloads of features. Heater seats, Forward Collision Mitigation (FCM), Auto High Beam (AHB), Adaptive Cruise Control (ACC), Blind Spot Warning (BSW), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Active Stability and Traction Control (ASTC), Active Yaw Control (AYC), 7 airbags, All-auto power window, Head up Display. Ada lagi yang kurang?
Jok pengemudinya busanya terasa lebih empuk dari CR-V Turbo, driving positionnya cukup bagus walau tidak bisa down-low. Mungkin ekspektasi ane karena biasa pake Civic Turbo.
Ruang belakangnya pun cukup mumpuni, tidak se-menyedihkan Mazda CX-3, kurang lebih setara dengan Honda HR-V.
Powertrain & Driving
Eclipse Cross versi pasar Indonesia dibekali unit 4B40 1.5 Liter Turbocharged dengan CVT. Tenaganya 150 PS @ 5.500 RPM / 250 Nm @ 2.000 - 3.500 RPM. Mesin 4B40 ini unik, memiliki dual injection (port dan direct) , lalu juga dengan MIVEC.
Fun fact, 4B40 dikembangkan dari mesin 4A9-series, jadi mungkin ada beberapa kesamaan komponen dengan 4A91 Xpander.
Suspensinya menggunakan kombinasi McPherson Strut dan Multilink + torsion bar stabilizer, dilengkapi twin-tube shock absorber. Mungkin ini sejenis damper seperti di Xpander yang bekerja dual-action.
Dan here we go...
Keluar dari dealer kontur jalannya menurun dengan ada gundukan, langsung terasa karakter suspensinya : keras. Kualitas redamannya pun masih sedikit di bawah Civic / CR-V.
Langsung disambut dengan antrian kemacetan parah di Jl. Arteri Semarang, ngantri panjang dengan truk - truk besar. Mobil ini nggak terasa seperti CR-V kalo stop and go, bukaan gasnya lebih "kalem". Saya pun iseng dong mau coba FCM nya, eeee gak berhenti malah di bawah bak truk. Mungkin karena sensor tidak mendeteksi objek karena truknya nggak ada bumpernya. Bubar deh niatan mau coba fitur - fiturnya. Agak serem di kondisi kayak gini.
Lolos dari kemacetan ke jalan bandara baru Semarang, lumayan lengang, ane gas tipis-tipis lalu tambah kecepatan sampai ke RPM 4.000. Respon CVTnya sigap dan tidak ada unnecessary whining. Gimana ya, kalau dibandingkan dengan mobil dengan rate power sama, Wuling Almaz, beda level udahan. Meski sama-sama 150 PS tetap Eclipse Cross CVTnya terasa lebih refined, karakternya juga agak agresif, jadi setelan CVTnya malah lebih deket ke Civic daripada CR-V yang memang selipnya "disengaja" buat creeping di medan tanjakan.
Memutar ke perumahan dengan jalan pavingblok tidak rata, ternyata dengan setting suspensi seperti ini justru Eclipse Cross bantingannya terasa nggak se-lebay Xpander yang empuk, di pavingblok yang sama. Ayunan suspensinya lebih pas melibas jalan bergelombang dan nggak bikin pantat protes. Don't get me wrong, Xpander tetap lebih empuk dibanding Eclipse Cross.
Sekali lagi ane ketemu jalan lengang dan karena masih penasaran, akhirnya gaspol lah Eclipse Cross ini. Sampai 6.000 RPM, sampai 100 km/h. CVTnya bisa simulate pindah gigi, dan entah kenapa nggak terasa sintetik, terasa natural sekali. Mirip dengan transmisi AT. Mesinnya sendiri hmmm... I can't call it powerful. It's 150 PS anyway, not 190 like CR-V. Toh peak torque nya juga sudah habis di 4.000 RPM. Tetap lebih terasa turbo "kick" nya dibanding Almaz sih gimanapun. Jadi mesin ini kuat di putaran menengah, atasnya cenderung agak berat. Perlu sentuhan tuning nampaknya, krn terasa sekali mesin ini masih bisa dikuras potensinya. Tapi better daripada SUV tiongkok? Indeed, by a huge margin.
Handling dong, mulai dari sasis mobil ini, it feels more nimble than Outlander Sport. Setirnya pun less synthetic feel, beda dengan Outlander Sport. DI Outlander Sport ane selalu merasa setir dan bodi ini nggak konek, bodinya kemana, setirnya kemana. Bodinya berat, setirnya ringan. Jadi aneh. Eclipse tidak begitu, meskipun akurasi setirnya masih di bawah Honda, dan masih terasa terlalu ringan, paling tidak bodinya terasa rigid dan ringan. Pantat mobil ini pun tidak ada gejala "ngebuang" karena suspensi multilink nya. Didukung pula dengan ban yang mumpuni (Proxes R44). Aneh, padahal Outlander Sport justru lebih kecil dari Eclipse Cross.
Conclusion
VALUE FOR MONEY.
Sekali lagi ini diksi yang sangat relatif. Tidak serta-merta mobil dengan fitur banyak harga terjangkau itu value for money. Menurut saya, kita harus lihat mobil, as a whole car. Apakah ia harus jadi alat transportasi, apakah ia memberikan rasa kesenangan berkendara, bagaimana mobil itu merespon input dari tangan dan kaki kita. Semua itu bagi saya, priceless. Tidak dapat dinilai dengan uang. Kepresisian berkendara butuh otak dan jam terbang, bukan sekedar tempel ini tempel itu.
480 juta untuk crossover yang masuk kelasnya Honda HR-V, Mazda CX-3 ? Singkirkan dulu asumsi - asumsi kita mengenai mobil value for money itu harus murah dan fiturnya lengkap. Mobil ini kaya fitur, tapi bukan itu pointnya. Karena sekali lagi : fitur akan menyesuaikan zaman dan persaingan.
Dibanding mobil seperti HR-V, CX-3, bahkan saudaranya sendiri, Outlander Sport, mobil ini punya drivability yang overall lebih baik. Mesin yang tidak terlalu powerful tapi jelas lebih powerful dibanding lawannya (and easy to tune, I guess ?).
Refinement di sisi drivetrain yang baik, tuning suspensi dan sasis yang presisi, tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang, walaupun ia kecil. Plus status CBU Japan, yang artinya, bebas segala jenis first-batch problem, dan fakta bahwa mobil ini sudah lama beredar di luaran.
Will I buy this car ? Sure, Why not? Mobil yang sangat menarik menurut saya. Tetep saya lebih suka Civic soal rasa berkendara, tapi kalau memang butuh crossover, I'd consider this thing.
Konsumsi BBM tersebut didapat dengan kondisi ban standart berukuran 145/80-R13. Kalah lebar sama ban motor 250cc.
Untuk NVH mobil ini terhitung baik dibandingan dengan LCGC 3 silinder lain. Getaran mesin ketika idle tidak sekasar mobil LCGC 3 silinder lain, karena engine mountingnya berukuran cukup besar. Suara mesin juga tidak terlalu terdengar di kabin.
Dengan kekurangan dan kelebihannya, mobil ini telah menjadi mobil favorit saya untuk perjalanan ke kantor, dengan rute Pamulang - Pejaten, karena sangat lincah bermanuver, dan gak bikin stres kalau lewat jalan tikus yang sempit. Serta gak bikin capek, walaupun mobil ini bertransmisi manual.
Keputusan membeli KWR ini diambil setelah membandingkan dengan LCGC lain di kisaran harga 110-120juta OTR TangSel. Sehingga muncul 2 opsi, yaitu :
- Suzuki Karimun Wagon R GL M/T, dengan kelebihan immobilizer & 1 airbag
- Daihatsu Ayla M M/T, dengan kelebihan power window di 4 pintu.
Dengan pilihan tersebut, keputusan final diambil setelah test drive. KWR menang di kenyamanan posisi mengemudi.
Setelah keputusan diambil, maka pembelian dilakukan di GIIAS, dan mendapat diskon di angka belasan juta rupiah. Dari harga pricelist Rp.129.000.000,-. Dengan paket bonus kaca film standart samping belakang, talang air, karpet dasar, karpet karet persegi empat model jadul dengan tulisan "SUZUKI". Dan free servis sampai 50000KM.
Setelah mobil sampai di rumah, KWR langsung dibawa untuk dipasangkan sarung jok, alarm (ini sedikit menyesal, kenapa gak pasang alarm SGA. Mungkin tahun depan akan saya ganti alarmnya dengan SGA), dan KF depan 3M BB40.
Plat nomor turun dalam waktu 20 hari kerja. Dan sesuai pesanan, nomor ganjil.
Setelah berjalan kira-kira 500KM, mobil saya bawa ke beres untuk servis pertama dan ganti oli dengan Unil Opal 0W-20, dan ganti filter olinya sekalian. (Harga filtet oli di beres malah lebih murah daripada harga di marketplace online)
Kesan awal berkendara dengan mobil ini adalah suspensi yang keempukan, body roll yang sangat terasa, stir hambar, dan respons mesin terasa lambat. Namun setelah beberapa hari mengemudikan mobil ini, sudah semakin tau bagaimana mengatasi body rollnya, dengan cara menggerakan stir sehalus mungkin.
Respons mesin setelah berjalan di atas 1000KM terasa membaik, dengan sweet spot di kisaran 2500-5000RPM. Tenaga terasa mengisi, tetapi memang rasanya tidak seagresif respons mesin Daihatsu Ayla M yang rasio gearnya rapat. Rasio gear KWR ini tidak serapat rasio gear Ayla, tetapi tetap bisa diajak agresif juga, dengan menjaga RPM di atas 3000. Dari karakter mesinnya, mobil ini memang enak buat melaju konstan dan dikendarai dengan gaya mengemudi santai. Melaju konstan 100KPJ didapat di RPM 3100-3200.
Posisi duduk mobil ini mirip dengan posisi duduk LMPV. Walaupun stir tidak bisa distel, tetapi tidak sulit untuk menemukan posisi mengemudi yang nyaman. Mobil ini saya pakai untuk taksol di hari Sabtu, dan saya tidak merasa terlalu capek setelah mengemudi selama 13 jam dengan jarak tempuh 200KM. Kaki kiri pun tidak terasa terlalu pegal.
Konsumsi BBM mobil ini terhitung irit. Dengan pemakaian untuk taksol dan pulang pergi kerja sehari-hari, rata-rata menghabiskan 1 liter Pertamax/Super untuk 14KM.
"Apalah Arti Sebuah Nama ?" - Shakespeare
Barangkali, permainan nama adalah salah satu trik Mitsubishi untuk membuat produknya bisa laris di pasaran. Bahkan saking hobinya Mitsubishi mempermainkan nama produk, mungkin sampai pada level nama tersebut tidak spesifik untuk satu produk.
Misalnya yang pertama, Mitsubishi Pajero Sport. Hanya kalangan petrolheads yang tau kalau Pajero Sport bukan Pajero "beneran". Orang awam akan refer ke SUV ladder berbasis Triton satu ini sebagai "Mitsubishi Pajero".
Mitsubishi Mirage, dulunya hatchback 3-pintu sport berbasis Lancer, tapi sekarang malah lebih dikenal sebagai mobil kutu. Evolution, dulunya sedan sport sekarang jadi mobil listrik.
Eclipse ? Ya, dulunya juga mobil sport coupe 2 pintu yang sempat populer juga salah satunya karena film "Fast n Furious". Mobil ini digunakan di film pertama dan kedua berturut - turut. Di film kedua menggunakan versi Convertible. Selain itu, Mitsubishi Eclipse juga terkenal jadi mobil starter di game NFS series.
Kini Mitsubishi pun mempermainkan nama Eclipse menjadi "Eclipse Cross". Bentuknya nggak lagi sportcar, tapi crossover 4-pintu.
Pengganti Outlander Sport ?
Mitsubishi sendiri tidak pernah state Eclipse Cross adalah pengganti Outlander Sport. Menurut Wiki, ia diposisikan di antara Outlander Sport dan Outlander "beneran". Ukurannya 4.405 x 1.805 x 1.685, memang lebih besar dibanding Outlander Sport : 4.295 x 1.770 x 1.625. Wheelbase sama persis 2.670 mm. Ini disebabkan karena mobil - mobil ini dikembangkan dari platform modular "Mitsubishi GS Platform" baik Outlander Sport, Eclipse Cross, Outlander, bersama dengan Lancer dan Delica, dan juga beberapa lineup Fiat/Chrysler.
Tapi masalahnya panjang Eclipse Cross juga masih jauh kalau dibandingkan dengan CR-V atau X-Trail yang sudah mendekati 4,6 meter. Terlalu kecil untuk dibandingkan dengan CR-V, tapi terlalu besar kalau dibandingkan dengan HR-V dan kawan - kawan. Kelasnya jadi somewhere in the middle. Kebingungan ini mirip dengan lineup Citycar Suzuki yang terlalu banyak. CR-V dan X-Trail pun sebenarnya beda konsep dengan Eclipse Cross yang cenderung ke sporty.
Untungnya di Indonesia, Outlander Sport sudah di-discontinue. Jadi kebingungan ini akan segera terselesaikan. Eclipse Cross secara tidak resmi menjadi pengganti Outlander Sport. Ditambah, dengan dijualnya Outlander PHEV, keribetan lineup Mitsubishi ini pun jadi terurai, dan di kelas 500 juta-an Mitsubishi juga nggak mungkin mengorbankan Pajero Sport.
Tapi ini masuk ke masalah kedua : harganya. Mobil ini dijual dengan harga 480 juta-an OTR, beda 1 juta 1 juta hanya dari warna dan 1 tipe saja : Ultimate. Tanpa mengetahui dilema lineup Mitsubishi ini, gampang saja ngomong Eclipse Cross adalah mobil yang overpriced secara kelas. Walaupun memang mahalnya tidak hanya karena kelas, tapi juga status Japan CBU yang diusung, berikut kelengkapannya juga kelas wahid, setara bahkan lebih canggih dari Pajero Sport Dakar Ultimate.
Exterior Styling : "Unik, Aneh ?"
Kalau anda hanya lihat bagian depannya, mungkin kita akan anggap mobil ini desainnya "biasa aja". Tapi begitu liat pantatnya.... Whoa! Mulai lambe nyinyir netizen pun pro-kontra. Ada yang suka, ada yang tidak. Pantatnya tepos, dengan garis lampu memanjang dari kanan ke kiri "membelah" kaca. Seperti di Civic Hatchback. Bedanya Civic Hatchback "dibelah" spoiler, ini "dibelah" lampu.
Sebenarnya mobil ini tidak boleh dinikmati desainnya sepotong-demi-sepotong. Maksudnya, kita harus lihat Eclipse Cross sebagai mobil yang "full" dari depan sampai belakang. Karena hanya dengan cara menikmati flow designnya kita bisa mencerna designnya. Seperti dengan angle seperti ini, malah terlihat keren. Mitsubishi sendiri bilang lampu belakangnya jika dilihat dari samping seperti kuda-kuda start seorang pelari.
Velg mobil ini menggunakan 18 inch dengan Toyo Proxes R44 yang sekilas motifnya mirip dengan velg CR-V gen 4, tapi sebenarnya di Eclipse lebih kaku, sedangkan CR-V lebih seperti kelopak bunga.
Kekurangan pada exteriornya adalah pada pada bagian belakang tidak menonjolkan mufflertipnya. Agak kurang gimana untuk mobil yang konsep desainnya sport, seperti Civic Hatchback spek Indonesia, walaupun di luaran masih mending Civic karena ada versi knalpot nongol di tengahnya.
Interior : High tech
Design bagian dalamnya menonjolkan kesan sangat high-tech. Setirnya mengambil milik Xpander, instrumentnya Pajero Sport, tombol AC digital juga mirip dengan Pajero Sport. Seluruh tombol dan panel terasa solid dan presisi, tentu saja karena CBU Jepang.
Yang berbeda adalah tuas transmisi dan sekitaran center console. Mobil ini memiliki touchpad di tengah untuk layar multimedianya. Layarnya sendiri mengatur banyak fungsi kendaraan, kurang lebih kayak di MZD Connect.
Dan mobil ini dibekali sh*tloads of features. Heater seats, Forward Collision Mitigation (FCM), Auto High Beam (AHB), Adaptive Cruise Control (ACC), Blind Spot Warning (BSW), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Active Stability and Traction Control (ASTC), Active Yaw Control (AYC), 7 airbags, All-auto power window, Head up Display. Ada lagi yang kurang?
Jok pengemudinya busanya terasa lebih empuk dari CR-V Turbo, driving positionnya cukup bagus walau tidak bisa down-low. Mungkin ekspektasi ane karena biasa pake Civic Turbo.
Ruang belakangnya pun cukup mumpuni, tidak se-menyedihkan Mazda CX-3, kurang lebih setara dengan Honda HR-V.
Powertrain & Driving
Eclipse Cross versi pasar Indonesia dibekali unit 4B40 1.5 Liter Turbocharged dengan CVT. Tenaganya 150 PS @ 5.500 RPM / 250 Nm @ 2.000 - 3.500 RPM. Mesin 4B40 ini unik, memiliki dual injection (port dan direct) , lalu juga dengan MIVEC.
Fun fact, 4B40 dikembangkan dari mesin 4A9-series, jadi mungkin ada beberapa kesamaan komponen dengan 4A91 Xpander.
Suspensinya menggunakan kombinasi McPherson Strut dan Multilink + torsion bar stabilizer, dilengkapi twin-tube shock absorber. Mungkin ini sejenis damper seperti di Xpander yang bekerja dual-action.
Dan here we go...
Keluar dari dealer kontur jalannya menurun dengan ada gundukan, langsung terasa karakter suspensinya : keras. Kualitas redamannya pun masih sedikit di bawah Civic / CR-V.
Langsung disambut dengan antrian kemacetan parah di Jl. Arteri Semarang, ngantri panjang dengan truk - truk besar. Mobil ini nggak terasa seperti CR-V kalo stop and go, bukaan gasnya lebih "kalem". Saya pun iseng dong mau coba FCM nya, eeee gak berhenti malah di bawah bak truk. Mungkin karena sensor tidak mendeteksi objek karena truknya nggak ada bumpernya. Bubar deh niatan mau coba fitur - fiturnya. Agak serem di kondisi kayak gini.
Lolos dari kemacetan ke jalan bandara baru Semarang, lumayan lengang, ane gas tipis-tipis lalu tambah kecepatan sampai ke RPM 4.000. Respon CVTnya sigap dan tidak ada unnecessary whining. Gimana ya, kalau dibandingkan dengan mobil dengan rate power sama, Wuling Almaz, beda level udahan. Meski sama-sama 150 PS tetap Eclipse Cross CVTnya terasa lebih refined, karakternya juga agak agresif, jadi setelan CVTnya malah lebih deket ke Civic daripada CR-V yang memang selipnya "disengaja" buat creeping di medan tanjakan.
Memutar ke perumahan dengan jalan pavingblok tidak rata, ternyata dengan setting suspensi seperti ini justru Eclipse Cross bantingannya terasa nggak se-lebay Xpander yang empuk, di pavingblok yang sama. Ayunan suspensinya lebih pas melibas jalan bergelombang dan nggak bikin pantat protes. Don't get me wrong, Xpander tetap lebih empuk dibanding Eclipse Cross.
Sekali lagi ane ketemu jalan lengang dan karena masih penasaran, akhirnya gaspol lah Eclipse Cross ini. Sampai 6.000 RPM, sampai 100 km/h. CVTnya bisa simulate pindah gigi, dan entah kenapa nggak terasa sintetik, terasa natural sekali. Mirip dengan transmisi AT. Mesinnya sendiri hmmm... I can't call it powerful. It's 150 PS anyway, not 190 like CR-V. Toh peak torque nya juga sudah habis di 4.000 RPM. Tetap lebih terasa turbo "kick" nya dibanding Almaz sih gimanapun. Jadi mesin ini kuat di putaran menengah, atasnya cenderung agak berat. Perlu sentuhan tuning nampaknya, krn terasa sekali mesin ini masih bisa dikuras potensinya. Tapi better daripada SUV tiongkok? Indeed, by a huge margin.
Handling dong, mulai dari sasis mobil ini, it feels more nimble than Outlander Sport. Setirnya pun less synthetic feel, beda dengan Outlander Sport. DI Outlander Sport ane selalu merasa setir dan bodi ini nggak konek, bodinya kemana, setirnya kemana. Bodinya berat, setirnya ringan. Jadi aneh. Eclipse tidak begitu, meskipun akurasi setirnya masih di bawah Honda, dan masih terasa terlalu ringan, paling tidak bodinya terasa rigid dan ringan. Pantat mobil ini pun tidak ada gejala "ngebuang" karena suspensi multilink nya. Didukung pula dengan ban yang mumpuni (Proxes R44). Aneh, padahal Outlander Sport justru lebih kecil dari Eclipse Cross.
Conclusion
VALUE FOR MONEY.
Sekali lagi ini diksi yang sangat relatif. Tidak serta-merta mobil dengan fitur banyak harga terjangkau itu value for money. Menurut saya, kita harus lihat mobil, as a whole car. Apakah ia harus jadi alat transportasi, apakah ia memberikan rasa kesenangan berkendara, bagaimana mobil itu merespon input dari tangan dan kaki kita. Semua itu bagi saya, priceless. Tidak dapat dinilai dengan uang. Kepresisian berkendara butuh otak dan jam terbang, bukan sekedar tempel ini tempel itu.
480 juta untuk crossover yang masuk kelasnya Honda HR-V, Mazda CX-3 ? Singkirkan dulu asumsi - asumsi kita mengenai mobil value for money itu harus murah dan fiturnya lengkap. Mobil ini kaya fitur, tapi bukan itu pointnya. Karena sekali lagi : fitur akan menyesuaikan zaman dan persaingan.
Dibanding mobil seperti HR-V, CX-3, bahkan saudaranya sendiri, Outlander Sport, mobil ini punya drivability yang overall lebih baik. Mesin yang tidak terlalu powerful tapi jelas lebih powerful dibanding lawannya (and easy to tune, I guess ?).
Refinement di sisi drivetrain yang baik, tuning suspensi dan sasis yang presisi, tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang, walaupun ia kecil. Plus status CBU Japan, yang artinya, bebas segala jenis first-batch problem, dan fakta bahwa mobil ini sudah lama beredar di luaran.
Will I buy this car ? Sure, Why not? Mobil yang sangat menarik menurut saya. Tetep saya lebih suka Civic soal rasa berkendara, tapi kalau memang butuh crossover, I'd consider this thing.
Konsumsi BBM tersebut didapat dengan kondisi ban standart berukuran 145/80-R13. Kalah lebar sama ban motor 250cc.
Untuk NVH mobil ini terhitung baik dibandingan dengan LCGC 3 silinder lain. Getaran mesin ketika idle tidak sekasar mobil LCGC 3 silinder lain, karena engine mountingnya berukuran cukup besar. Suara mesin juga tidak terlalu terdengar di kabin.
Dengan kekurangan dan kelebihannya, mobil ini telah menjadi mobil favorit saya untuk perjalanan ke kantor, dengan rute Pamulang - Pejaten, karena sangat lincah bermanuver, dan gak bikin stres kalau lewat jalan tikus yang sempit. Serta gak bikin capek, walaupun mobil ini bertransmisi manual.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3964
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
sama dengan pemikiran saya waktu lihat di GIIAS. mahal? ya berarti dompet anda aja ga sampe Turbo? Checked. Merek jepang? Checked. CBU Japan? Checked. Features? Checked. udah mau apalagi?
kecuali C-HR Hybrid banting harga dan pajak tahunan jelas ;
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 812
- Joined: Mon Jul 15, 2013 2:40
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Harganya mepet dengan CRV prestige / ANF / ANPS after diskon. No brainer sih pasti pilih SUV yg kelasnya di atas.
Kecuali pengen tampil beda dr yg lain, mau mobil yg lbh kecil, mau yg CBU jepang. Di luar indonesia jg mobil ini krg moncer penjualannya globally. Mgkn modelnya yg terlalu nyentrik dan naming "eclipse" yg udah identik dgn sedan fun to drivenya jadul mitsubishi jadi kebanting imagenya
Kecuali pengen tampil beda dr yg lain, mau mobil yg lbh kecil, mau yg CBU jepang. Di luar indonesia jg mobil ini krg moncer penjualannya globally. Mgkn modelnya yg terlalu nyentrik dan naming "eclipse" yg udah identik dgn sedan fun to drivenya jadul mitsubishi jadi kebanting imagenya
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 362
- Joined: Thu Apr 11, 2019 10:26
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Harga tralu mepet ANPS. Sangat nanggung ke pajero sport yg kesannya lebih gagah lebih besar dan 3 baris
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 833
- Joined: Mon Jan 17, 2011 6:32
- Location: Paragon City
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
persis yah bokong dan lampu bagasi horizontal nya
dulu cmn jadi sketsa rendering di civic hetchbek skarang jadi nyata dipake miksubiji elipse X
kalo elipse X ini bkn pengganti oltander spot lha brarti bakal ada otlander spot ol niu ya bung chris ?
yg barusan kan cmn terkesan peslip
Don't ate
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 64
- Joined: Wed Mar 14, 2018 4:43
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Honda Beat
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Mantabs reviunya om ChZ..reviu berkualitas yg ditunggu-tunggu dan dikangenin...spt biasa meski pemakaian diksi agak sophisticated tp reviunya mudah dicerna, thus illuminating.. Ane sepakat dg simpulan om ChZ bahwa this eclipse cross imported from japan layak utk dibeli..hanya prtanyaan sy sebagai org awam, bgmn dg durabilitas mesin turbo dg transmisi cvt utk jgka panjang mengingat this amazing cross over dibeli/dimiliki utk dinikmati dlm durasi panjang, bukan dibeli utk dijual lagi..
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 362
- Joined: Thu Apr 11, 2019 10:26
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Jadi mirip mobil merek M, tipe dan harga hanya untuk org idealis/eksklusif yg mana pasarnya kecil di indo. Kalo harga nya di 440-454 masih reconsider.
-
- SM Specialist
- Posts: 15634
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
mobilover wrote: ↑Fri Aug 30, 2019 7:36 Harganya mepet dengan CRV prestige / ANF / ANPS after diskon. No brainer sih pasti pilih SUV yg kelasnya di atas.
Kecuali pengen tampil beda dr yg lain, mau mobil yg lbh kecil, mau yg CBU jepang. Di luar indonesia jg mobil ini krg moncer penjualannya globally. Mgkn modelnya yg terlalu nyentrik dan naming "eclipse" yg udah identik dgn sedan fun to drivenya jadul mitsubishi jadi kebanting imagenya
Simpel. Karena memang dari gelagatnya, Mitsubishi tidak mengincar mass-market dengan mobil ini. Mereka pun sudah tau saya rasa.
Fact 1 : Marketing effortnya terlihat beda sekali dengan Pajero / Xpander. Kan aneh, udah punya produk bersaing di harga 500-an masa iya perlu bawa mobil kayak Eclipse Cross dengan harga mepet? Karena Mitsubishi setau saya gak banyak bikin marketing blunder macem Nissan dan Suzuki.
Fact 2 : mobil ini diperkenalkan bareng dengan Mitsubishi Outlander PHEV. Gak ngerasa aneh?
Menurut saya yang diincer Mitsubishi seperti yang dibilang oom kunaskun : kalo you bilang mobil ini mahal ya you bukan target pasarnya. Cuma orang yang ngerti bagusnya mobil ini dimana yang bakal beli.
Baik PHEV maupun Eclipse keduanya seperti cuma test pasar, cuma kasih tunjuk teknologi - teknologi terbaru Mitsubishi. Mitsubishi sendiri saya rasa udah tau baik Eclipse maupun PHEV gak bakal laku dijual harga sgitu. Makanya marketing theme dan hype nya beda banget. Gak mungkin jual crossover compact gini cuma 1 varian paling mahal lagi.
Jangka panjangnya? Gak tau, apakah nantinya bakal di-release EC versi CKD atau CBU Thailand. Anything can happen.
Wah iya baru nyadarfabreguz wrote: ↑Fri Aug 30, 2019 7:54
persis yah bokong dan lampu bagasi horizontal nya
dulu cmn jadi sketsa rendering di civic hetchbek skarang jadi nyata dipake miksubiji elipse X
kalo elipse X ini bkn pengganti oltander spot lha brarti bakal ada otlander spot ol niu ya bung chris ?
yg barusan kan cmn terkesan peslip
Ini yang bikin bingung, apakah OS bakal discontinued atau ganti generasi. Karena usia life cycle produknya sudah panjang banget, 2012 - 2019. 7 tahun dan nggak ada aba-aba mau ganti model. Facelift mulu.
Prediksi saya, karena ini Mitsubishi yang sudah pengalaman dengan mesin turbocharged, asal rutin dikasi BBM berkualitas dan dirawat sesuai prosedur ane rasa tidak akan ada masalah. Belum pernah denger juga isu mengenai mesin 4B40, dan setau saya Mitsubishi mesinnya selalu jauh di bawah safe margin. Bahasa kerennya mudah dioprek. Mesin yang gampang dioprek artinya mesin yang awet.1203L wrote: ↑Fri Aug 30, 2019 7:58 Mantabs reviunya om ChZ..reviu berkualitas yg ditunggu-tunggu dan dikangenin...spt biasa meski pemakaian diksi agak sophisticated tp reviunya mudah dicerna, thus illuminating.. Ane sepakat dg simpulan om ChZ bahwa this eclipse cross imported from japan layak utk dibeli..hanya prtanyaan sy sebagai org awam, bgmn dg durabilitas mesin turbo dg transmisi cvt utk jgka panjang mengingat this amazing cross over dibeli/dimiliki utk dinikmati dlm durasi panjang, bukan dibeli utk dijual lagi..
Kalo CVTnya.... ini yang agak meragukan. Setau saya Mitsubishi pake Jatco kayak Nissan, dan Jatco CVT nggak terkenal reliabel.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3449
- Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Keren koh reviewnya!!! Mobil yg tak naksir dr 2th lalu, unik sama pake turbo. Ngilangi stigma mesin2 mitsu jadul yang "boros" buat sebagian kalangan
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3964
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
ya test the water saja, mungkin terinspirasi C-HR. orang "waras" mana yang mau beli. harga segitu dapet "veloz diesel" atau sekalian Fortuner.ChZ wrote: ↑Fri Aug 30, 2019 8:10 Simpel. Karena memang dari gelagatnya, Mitsubishi tidak mengincar mass-market dengan mobil ini. Mereka pun sudah tau saya rasa.
Fact 1 : Marketing effortnya terlihat beda sekali dengan Pajero / Xpander. Kan aneh, udah punya produk bersaing di harga 500-an masa iya perlu bawa mobil kayak Eclipse Cross dengan harga mepet? Karena Mitsubishi setau saya gak banyak bikin marketing blunder macem Nissan dan Suzuki.
Fact 2 : mobil ini diperkenalkan bareng dengan Mitsubishi Outlander PHEV. Gak ngerasa aneh?
Menurut saya yang diincer Mitsubishi seperti yang dibilang oom kunaskun : kalo you bilang mobil ini mahal ya you bukan target pasarnya. Cuma orang yang ngerti bagusnya mobil ini dimana yang bakal beli.
Baik PHEV maupun Eclipse keduanya seperti cuma test pasar, cuma kasih tunjuk teknologi - teknologi terbaru Mitsubishi. Mitsubishi sendiri saya rasa udah tau baik Eclipse maupun PHEV gak bakal laku dijual harga sgitu. Makanya marketing theme dan hype nya beda banget. Gak mungkin jual crossover compact gini cuma 1 varian paling mahal lagi.
Jangka panjangnya? Gak tau, apakah nantinya bakal di-release EC versi CKD atau CBU Thailand. Anything can happen.
tapi tetep aja ada yang beli kan tuh C-HR nah ini mitsu kasih lebih banyak.
keluarga mesin 4B Mitsubishi ini mengingatkan mesin HR nissan, dua mesin diganti2 blok atas doang. HR15 dan HR12. Di indo dihina2 karena biang ngelitik dsb, tapi aslinya HR15DE livina itu sempet diupgrade dikasih direct injection, digedein jadi HR16DE, ada juga varian turbo jadi HR15DDT. dikecilin jadi HR12DE, dikasi turbo jadi HR12DDT, dipasang ke nissan note jadi mesin hybrid, dipasang supercharge jadi HR12DDR, dikecilin lagi jadi HR10DE buat minum ethanol, malah sempet nongol HR10DDT udah kecil dikasih turbo tapi diganti jadi HR12DE mungkin karena kelewat ribet, masih digedein dikit dikasi turbo jadi HR13DDT yg dijual Renault jadi mesin H5Ht = mesin sejuta umat aliansi Nissan Renault di eropa karena bisa lolos Euro 6c, dan "dipinjem" juga di mercy A Class 2018.Prediksi saya, karena ini Mitsubishi yang sudah pengalaman dengan mesin turbocharged, asal rutin dikasi BBM berkualitas dan dirawat sesuai prosedur ane rasa tidak akan ada masalah. Belum pernah denger juga isu mengenai mesin 4B40, dan setau saya Mitsubishi mesinnya selalu jauh di bawah safe margin. Bahasa kerennya mudah dioprek. Mesin yang gampang dioprek artinya mesin yang awet.
Kalo CVTnya.... ini yang agak meragukan. Setau saya Mitsubishi pake Jatco kayak Nissan, dan Jatco CVT nggak terkenal reliabel.
soal CVT ini memang bikin ribet, karena JATCO itu nomor satu dunia. dan seperti biasa karena nomor satu, otomatis banyak juga yang rusak, jadi biang kerok dianggap ga reliabel. cuma mesin zaman now yang tambah rumit karena sudahlah direct injection masih ketambahan turbo demi efisiensi bbm dan ngejar power mesin yang kapasitas besar, ya mau ga mau pake CVT karena gear ratio yang "mustahil" dikejar geared AT. masa iya mesti pasang geared AT 8 speed ke mesin sekecil itu? bisa2 lebih gede housing transmisi daripada mesin.
CVT ini juga alternatif terbaik selain DCT/DSG. karena DCT/DSG juga tidak kalah payah soal reliability. maka kadang berbahagia lah tinggal di indo, biarpun cuma dapet geared AT 4 speed doaang untuk kendaraan kelas 200 jutaan, tapi setidaknya berkurang barang yang rentan rusak di kemudian hari, asal rajin saja ganti ATF.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1301
- Joined: Mon Apr 20, 2009 6:17
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Om CHZ ini habis menghilang lama langsung produktif menulis bbrp review.
mantab om.
nice review.
mantab om.
nice review.
-
- SM Specialist
- Posts: 15634
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
HR12 ma HR15 beda head? Bukannya HR12 3 silinder oom?kunaskun wrote:ya test the water saja, mungkin terinspirasi C-HR. orang "waras" mana yang mau beli. harga segitu dapet "veloz diesel" atau sekalian Fortuner.ChZ wrote: ↑Fri Aug 30, 2019 8:10 Simpel. Karena memang dari gelagatnya, Mitsubishi tidak mengincar mass-market dengan mobil ini. Mereka pun sudah tau saya rasa.
Fact 1 : Marketing effortnya terlihat beda sekali dengan Pajero / Xpander. Kan aneh, udah punya produk bersaing di harga 500-an masa iya perlu bawa mobil kayak Eclipse Cross dengan harga mepet? Karena Mitsubishi setau saya gak banyak bikin marketing blunder macem Nissan dan Suzuki.
Fact 2 : mobil ini diperkenalkan bareng dengan Mitsubishi Outlander PHEV. Gak ngerasa aneh?
Menurut saya yang diincer Mitsubishi seperti yang dibilang oom kunaskun : kalo you bilang mobil ini mahal ya you bukan target pasarnya. Cuma orang yang ngerti bagusnya mobil ini dimana yang bakal beli.
Baik PHEV maupun Eclipse keduanya seperti cuma test pasar, cuma kasih tunjuk teknologi - teknologi terbaru Mitsubishi. Mitsubishi sendiri saya rasa udah tau baik Eclipse maupun PHEV gak bakal laku dijual harga sgitu. Makanya marketing theme dan hype nya beda banget. Gak mungkin jual crossover compact gini cuma 1 varian paling mahal lagi.
Jangka panjangnya? Gak tau, apakah nantinya bakal di-release EC versi CKD atau CBU Thailand. Anything can happen.
tapi tetep aja ada yang beli kan tuh C-HR nah ini mitsu kasih lebih banyak.
keluarga mesin 4B Mitsubishi ini mengingatkan mesin HR nissan, dua mesin diganti2 blok atas doang. HR15 dan HR12. Di indo dihina2 karena biang ngelitik dsb, tapi aslinya HR15DE livina itu sempet diupgrade dikasih direct injection, digedein jadi HR16DE, ada juga varian turbo jadi HR15DDT. dikecilin jadi HR12DE, dikasi turbo jadi HR12DDT, dipasang ke nissan note jadi mesin hybrid, dipasang supercharge jadi HR12DDR, dikecilin lagi jadi HR10DE buat minum ethanol, malah sempet nongol HR10DDT udah kecil dikasih turbo tapi diganti jadi HR12DE mungkin karena kelewat ribet, masih digedein dikit dikasi turbo jadi HR13DDT yg dijual Renault jadi mesin H5Ht = mesin sejuta umat aliansi Nissan Renault di eropa karena bisa lolos Euro 6c, dan "dipinjem" juga di mercy A Class 2018.Prediksi saya, karena ini Mitsubishi yang sudah pengalaman dengan mesin turbocharged, asal rutin dikasi BBM berkualitas dan dirawat sesuai prosedur ane rasa tidak akan ada masalah. Belum pernah denger juga isu mengenai mesin 4B40, dan setau saya Mitsubishi mesinnya selalu jauh di bawah safe margin. Bahasa kerennya mudah dioprek. Mesin yang gampang dioprek artinya mesin yang awet.
Kalo CVTnya.... ini yang agak meragukan. Setau saya Mitsubishi pake Jatco kayak Nissan, dan Jatco CVT nggak terkenal reliabel.
soal CVT ini memang bikin ribet, karena JATCO itu nomor satu dunia. dan seperti biasa karena nomor satu, otomatis banyak juga yang rusak, jadi biang kerok dianggap ga reliabel. cuma mesin zaman now yang tambah rumit karena sudahlah direct injection masih ketambahan turbo demi efisiensi bbm dan ngejar power mesin yang kapasitas besar, ya mau ga mau pake CVT karena gear ratio yang "mustahil" dikejar geared AT. masa iya mesti pasang geared AT 8 speed ke mesin sekecil itu? bisa2 lebih gede housing transmisi daripada mesin.
CVT ini juga alternatif terbaik selain DCT/DSG. karena DCT/DSG juga tidak kalah payah soal reliability. maka kadang berbahagia lah tinggal di indo, biarpun cuma dapet geared AT 4 speed doaang untuk kendaraan kelas 200 jutaan, tapi setidaknya berkurang barang yang rentan rusak di kemudian hari, asal rajin saja ganti ATF.
Honda juga sih, Kseries dan Bseries udah kayak mainan Lego biaa di frankenstein headnya sesuai selera.
Iya juga sih transmisi AT biasa bikinan aisin yang terkenal badak aja tetep aja kalo error ya error aja macem ngejedug nya GD.
Hihi kebetulan aja banyak materi oom.mr_mytplx wrote:Om CHZ ini habis menghilang lama langsung produktif menulis bbrp review.
mantab om.
nice review.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 66
- Joined: Thu Jun 02, 2016 21:52
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Agak oot, dulu 98an jaman kuliah miara setaon kembarannya eclipse fast furious (aka eclipse 2nd gen).. '98 eagle talon tsi awd. Lbh murah sih dpt leasingnya. Sama aja cmn beda emblem ma casing macem avxen ma rushter. Itu duo turbi model keren cmn miaranya ampun2 kaya rx7.. . Trs miara late version 1998 3000gt vr4 (ini seangkatan supranya fast furious jg). Kl 3000gt vr4 lbh keren dibanding ama supra.. di fitur spoilernya bisa naik turun.. (jaman segono keren banget, active aero, aws, awd, adaptive suspension). 3000gt vr4 relatif lbh bandel dibanding eclipse/talon.. jauh banget. Harganya juga jauh siy bedanya. Cmn dia affordable sportscar dulunya, nah pas skrg keluar bentuk crossover jadi agak aneh. Ya g nyalahin yah, kl g bikin crossover ya g jd duit. Kl diindo.. mungkin dia main dikelas yg harga kena tanggung.. karena sesuai sikon indo, org waras pasti pilih ladder frame biosol lovers.
Cuman stylingnya suka... Bagian belakangnya, sekilas mirip 2nd gen eclipse. Cmn krn skrg prioritas beda, jd kl punya duit dan butuh crossover harga 500an non ladder dan biosol, yah mending tambah dikit tiguan allspace. Simple ajah.. sama2 non mainstream. Tp kl valet lbh berwibawa tiguan dibanding ini.
Cuman stylingnya suka... Bagian belakangnya, sekilas mirip 2nd gen eclipse. Cmn krn skrg prioritas beda, jd kl punya duit dan butuh crossover harga 500an non ladder dan biosol, yah mending tambah dikit tiguan allspace. Simple ajah.. sama2 non mainstream. Tp kl valet lbh berwibawa tiguan dibanding ini.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3964
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
iya, makanya saya tulis: 2 mesin diganti blok2 atas doang. yang satu 3 silinder, yang satu 4 silinder. tapi sebenernya sama banget. ibarat kata HR15 itu dipotong satu silinder jadi HR12 3 silinder, atau dibalik HR12 3 silinder, ditambahin 1 silinder jadi 3 silinder. salah satu keunikan atau kecanggihan nissan disini. makanya biasanya satu model pake HR12, di negara lain bisa jadi ada yang pake HR15 atau iterasinya.
nah iya, tapi Nissan sedikit lebih extreme, naik turun kapasitas dengan kurang tambah silinder. mungkin karena ada Renault disitu juga ya.Honda juga sih, Kseries dan Bseries udah kayak mainan Lego biaa di frankenstein headnya sesuai selera.
ya begitulah. apalagi di Indo. emotional buyer digeprek pedege oportunis. jadilah image CVT jelek, masih ketambahan kebanyakan Nissan yang pake.Iya juga sih transmisi AT biasa bikinan aisin yang terkenal badak aja tetep aja kalo error ya error aja macem ngejedug nya GD.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2899
- Joined: Mon Aug 17, 2015 6:32
- Location: Jabodetabek
- Daily Vehicle: Innova gen 1 vvti + Supra X 125 with Givi Top box
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
tim mending ini mending itu uda keluar juga
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 359
- Joined: Sat Nov 14, 2015 14:13
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: nmax
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Nice om reviewnya
Desain kaca kebelah gini mirip kayak crz yaa
Desain kaca kebelah gini mirip kayak crz yaa
-
- SM Specialist
- Posts: 15634
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Mmmm gak salah? Allspace 500an itu dikit lg nyentuh 600. Masih nambah 110jt dari ECross, masih nambah sekitar 80jt dari CR-V Prestige, dan 30 jutaan dari CX-5 Elite.RollinBoss5009 wrote:Agak oot, dulu 98an jaman kuliah miara setaon kembarannya eclipse fast furious (aka eclipse 2nd gen).. '98 eagle talon tsi awd. Lbh murah sih dpt leasingnya. Sama aja cmn beda emblem ma casing macem avxen ma rushter. Itu duo turbi model keren cmn miaranya ampun2 kaya rx7.. [emoji28]. Trs miara late version 1998 3000gt vr4 (ini seangkatan supranya fast furious jg). Kl 3000gt vr4 lbh keren dibanding ama supra.. di fitur spoilernya bisa naik turun.. (jaman segono keren banget, active aero, aws, awd, adaptive suspension). 3000gt vr4 relatif lbh bandel dibanding eclipse/talon.. jauh banget. Harganya juga jauh siy bedanya. Cmn dia affordable sportscar dulunya, nah pas skrg keluar bentuk crossover jadi agak aneh. Ya g nyalahin yah, kl g bikin crossover ya g jd duit. Kl diindo.. mungkin dia main dikelas yg harga kena tanggung.. karena sesuai sikon indo, org waras pasti pilih ladder frame biosol lovers.
Cuman stylingnya suka... Bagian belakangnya, sekilas mirip 2nd gen eclipse. Cmn krn skrg prioritas beda, jd kl punya duit dan butuh crossover harga 500an non ladder dan biosol, yah mending tambah dikit tiguan allspace. Simple ajah.. sama2 non mainstream. Tp kl valet lbh berwibawa tiguan dibanding ini. [emoji3577][emoji28]
Ya kecuali buyernya level sultan sih nambah 110jt. Fungsi juga uda beda. ECross lebih ke sporty, Allspace family.
Hmmm menarik krn design headnya emang mirip sih, dan seri mesin jg mirip (HR). Jarang emang ada mesin beda jumlah silinder tp seri nya sama.kunaskun wrote:iya, makanya saya tulis: 2 mesin diganti blok2 atas doang. yang satu 3 silinder, yang satu 4 silinder. tapi sebenernya sama banget. ibarat kata HR15 itu dipotong satu silinder jadi HR12 3 silinder, atau dibalik HR12 3 silinder, ditambahin 1 silinder jadi 3 silinder. salah satu keunikan atau kecanggihan nissan disini. makanya biasanya satu model pake HR12, di negara lain bisa jadi ada yang pake HR15 atau iterasinya.
nah iya, tapi Nissan sedikit lebih extreme, naik turun kapasitas dengan kurang tambah silinder. mungkin karena ada Renault disitu juga ya.Honda juga sih, Kseries dan Bseries udah kayak mainan Lego biaa di frankenstein headnya sesuai selera.
ya begitulah. apalagi di Indo. emotional buyer digeprek pedege oportunis. jadilah image CVT jelek, masih ketambahan kebanyakan Nissan yang pake.Iya juga sih transmisi AT biasa bikinan aisin yang terkenal badak aja tetep aja kalo error ya error aja macem ngejedug nya GD.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 279
- Joined: Wed Apr 11, 2007 8:03
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Eclipse ini sempet jadi pertimbangan ane. Tapi akhirnya tetep ke chr karena mesin hybridnya lebih menarik dibanding turbo buat ane.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 316
- Joined: Mon Dec 31, 2018 12:52
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: Mazda2 yaris
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Kok saya liatnya ni mobil gemuk dibelakang kurus didepan ya?, Apa ga lebih bagus kap mesinnya agak di tingikan dikit?
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 250
- Joined: Sat Mar 31, 2018 14:14
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Saya belum pernah nyoba mobilnya, tapi secara kasat mata keliatan banget Mitsubishi cutting costnya lumayan dengan comot2 yang sudah mereka punyai seperti menggunakan platform tua (turunan dari Chrysler), pake common part yang banyak banget dari era yang cukup berumur (setir, tombol AC, handle pintu dalem, tombol2 lain), mesin turunan 4A91 dengan output turbo yang biasa aja (cuma 150, mesin turbo jadul kali?) Beda sama kalo kita bandingkan sama misalnya Toyota C-HR, dari platform baru (TNGA), partsnya keliatan baru semua. Sayang padahal Eclipse Cross harusnya menandakan era baru Mitsubishi dengan bahasa desain baru.
Beli ini bakal sakit hati deh nanti pas Outlander Sport dan Outlander generasi baru keluar sekitar 1-2 tahun lagi, karena sudah pakai platform Nissan yang baru dengan parts yang tentunya bakalan baru. Bakal segar luar dalam. Itulah yang akan jadi era baru Mitsubishi yang sesungguhnya.
Beli ini bakal sakit hati deh nanti pas Outlander Sport dan Outlander generasi baru keluar sekitar 1-2 tahun lagi, karena sudah pakai platform Nissan yang baru dengan parts yang tentunya bakalan baru. Bakal segar luar dalam. Itulah yang akan jadi era baru Mitsubishi yang sesungguhnya.
-
- SM Specialist
- Posts: 15634
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
CRZ kayaknya bukan kebelah, cuma mengotak kecil aja.nimoo wrote:Nice om reviewnya
Desain kaca kebelah gini mirip kayak crz yaa
Hahahahaha yang penting hepi sama pilihannya oom.skylion wrote:Eclipse ini sempet jadi pertimbangan ane. Tapi akhirnya tetep ke chr karena mesin hybridnya lebih menarik dibanding turbo buat ane.
Depannya emang agak terlalu kalem, tapi kalo dinaikin malah bikin flow designnya jelek. Kan dia mau bikin postur mobilnya emang agak "nungging".Tampanman wrote:Kok saya liatnya ni mobil gemuk dibelakang kurus didepan ya?, Apa ga lebih bagus kap mesinnya agak di tingikan dikit?
Mesinnya teknologi nya gak jadul sih kombinasi PFI & GDI. Cuma iya secara platform lawas. 150ps sebenernya average nggak kecil tapi ngga gede juga, Tiguan TSI juga 150ps. Wuling almaz masih lebih kecil 140ps.Astargea wrote:Saya belum pernah nyoba mobilnya, tapi secara kasat mata keliatan banget Mitsubishi cutting costnya lumayan dengan comot2 yang sudah mereka punyai seperti menggunakan platform tua (turunan dari Chrysler), pake common part yang banyak banget dari era yang cukup berumur (setir, tombol AC, handle pintu dalem, tombol2 lain), mesin turunan 4A91 dengan output turbo yang biasa aja (cuma 150, mesin turbo jadul kali?) Beda sama kalo kita bandingkan sama misalnya Toyota C-HR, dari platform baru (TNGA), partsnya keliatan baru semua. Sayang padahal Eclipse Cross harusnya menandakan era baru Mitsubishi dengan bahasa desain baru.
Beli ini bakal sakit hati deh nanti pas Outlander Sport dan Outlander generasi baru keluar sekitar 1-2 tahun lagi, karena sudah pakai platform Nissan yang baru dengan parts yang tentunya bakalan baru. Bakal segar luar dalam. Itulah yang akan jadi era baru Mitsubishi yang sesungguhnya.
Eclipse cross sendiri baru keluar sekitar taun lalu, jd gak telat2 amat.
Ohya sebnernya wajar kok 1 platform bisa dipake buat 2 generasi, VW Audi group pun biasanya buat 2 generasi. Common part, VW Audi lebih parah. Mercedes BMW juga banyak skali common part antar lineup.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1301
- Joined: Mon Apr 20, 2009 6:17
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
TD nya di mitsu sebelah nasima y?
emang macet situ skrg sejak ada bandara baru.
kl di tol FCM ama adaptive cruise controlnya gmn kira2y. apakah bakal ngerem kl ada truk tanpa bemper?
emang macet situ skrg sejak ada bandara baru.
kl di tol FCM ama adaptive cruise controlnya gmn kira2y. apakah bakal ngerem kl ada truk tanpa bemper?
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3964
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
menurut saya jangan dibandingkan dengan daitoyo. jauh banget. mitsu itu kan kecil banget. makanya comot sana sini buat dipasang di mobil baru. dan well yang DaiToyo malah menurut saya lebih "terlalu" dari Mitsu. lihat saja salam satu speedometer dari ANKI sampe ke Alphard malah lanjut sampe Lexus...Astargea wrote: ↑Fri Aug 30, 2019 12:41 Saya belum pernah nyoba mobilnya, tapi secara kasat mata keliatan banget Mitsubishi cutting costnya lumayan dengan comot2 yang sudah mereka punyai seperti menggunakan platform tua (turunan dari Chrysler), pake common part yang banyak banget dari era yang cukup berumur (setir, tombol AC, handle pintu dalem, tombol2 lain), mesin turunan 4A91 dengan output turbo yang biasa aja (cuma 150, mesin turbo jadul kali?) Beda sama kalo kita bandingkan sama misalnya Toyota C-HR, dari platform baru (TNGA), partsnya keliatan baru semua. Sayang padahal Eclipse Cross harusnya menandakan era baru Mitsubishi dengan bahasa desain baru.
toyota CHR menang rangka baru. tapi mesin C-HR di Indo itu pake 2ZR-FBE itu juga sebenernya ga kalah kuno dari mitsu 4A91, 2ZR-FE, sudah lama dipake di keluarga Corolla (bukan Indo ya) di USA dan negara2 lain sejak 2007, malah udah 2 generasi Altis dipake. hanya diupgrade saja teknologinya jadi valvematic.
dan mesin mitsu 4A40 ini biasa aja? kuno? output 160 hp/250 Nm. CRV Turbo aja 190hp /243 Nm. dan mesin CRV itu lebih kuno lagi, pake L15B7, masih keluarga L15, yang generasi pertama dipake di honda jazz generasi pertama di tahun 2002... truly legend. tahun 2022 udah sah jadi setara keluarga Honda K dan B Series ya memang selisih 30 hp, tapi memang mesin 1500cc turbo cuma Honda doang yang antik sendiri, output power bisa segede gaban gitu. merek lain ga ada yang segitu dari pabriknya.
soal Nissan Renault Alliance moga2 saja ga pake drama lagi, kalau iya bisa jadi makin ketunda.
Beli ini bakal sakit hati deh nanti pas Outlander Sport dan Outlander generasi baru keluar sekitar 1-2 tahun lagi, karena sudah pakai platform Nissan yang baru dengan parts yang tentunya bakalan baru. Bakal segar luar dalam. Itulah yang akan jadi era baru Mitsubishi yang sesungguhnya.
-
- SM Specialist
- Posts: 15634
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Iya di arteri oom. Parah banget skrg antrian trucknya terutama. TLnya tambah lama rasanya.mr_mytplx wrote:TD nya di mitsu sebelah nasima y?
emang macet situ skrg sejak ada bandara baru.
kl di tol FCM ama adaptive cruise controlnya gmn kira2y. apakah bakal ngerem kl ada truk tanpa bemper?
Kata billy yg pernah coba ANPS ultimate sih pernah di bandung sama skali gak nyentuh rem. Bener2 semi autonomous.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- SM Specialist
- Posts: 15634
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: 2019 Mitsubishi Eclipse Cross Ultimate CVT - First Drive
Mobil bahkan bukan bisnis utamanya Mitsubishi Group. Makanya keputusan ngecut lineup sportnya itu pertimbangan bisnis banget. Bisnis utamanya Mitsubishi kan bank.kunaskun wrote:menurut saya jangan dibandingkan dengan daitoyo. jauh banget. mitsu itu kan kecil banget. makanya comot sana sini buat dipasang di mobil baru. dan well yang DaiToyo malah menurut saya lebih "terlalu" dari Mitsu. lihat saja salam satu speedometer dari ANKI sampe ke Alphard malah lanjut sampe Lexus...Astargea wrote: ↑Fri Aug 30, 2019 12:41 Saya belum pernah nyoba mobilnya, tapi secara kasat mata keliatan banget Mitsubishi cutting costnya lumayan dengan comot2 yang sudah mereka punyai seperti menggunakan platform tua (turunan dari Chrysler), pake common part yang banyak banget dari era yang cukup berumur (setir, tombol AC, handle pintu dalem, tombol2 lain), mesin turunan 4A91 dengan output turbo yang biasa aja (cuma 150, mesin turbo jadul kali?) Beda sama kalo kita bandingkan sama misalnya Toyota C-HR, dari platform baru (TNGA), partsnya keliatan baru semua. Sayang padahal Eclipse Cross harusnya menandakan era baru Mitsubishi dengan bahasa desain baru.
toyota CHR menang rangka baru. tapi mesin C-HR di Indo itu pake 2ZR-FBE itu juga sebenernya ga kalah kuno dari mitsu 4A91, 2ZR-FE, sudah lama dipake di keluarga Corolla (bukan Indo ya) di USA dan negara2 lain sejak 2007, malah udah 2 generasi Altis dipake. hanya diupgrade saja teknologinya jadi valvematic.
dan mesin mitsu 4A40 ini biasa aja? kuno? output 160 hp/250 Nm. CRV Turbo aja 190hp /243 Nm. dan mesin CRV itu lebih kuno lagi, pake L15B7, masih keluarga L15, yang generasi pertama dipake di honda jazz generasi pertama di tahun 2002... truly legend. tahun 2022 udah sah jadi setara keluarga Honda K dan B Series ya memang selisih 30 hp, tapi memang mesin 1500cc turbo cuma Honda doang yang antik sendiri, output power bisa segede gaban gitu. merek lain ga ada yang segitu dari pabriknya.
soal Nissan Renault Alliance moga2 saja ga pake drama lagi, kalau iya bisa jadi makin ketunda.
Beli ini bakal sakit hati deh nanti pas Outlander Sport dan Outlander generasi baru keluar sekitar 1-2 tahun lagi, karena sudah pakai platform Nissan yang baru dengan parts yang tentunya bakalan baru. Bakal segar luar dalam. Itulah yang akan jadi era baru Mitsubishi yang sesungguhnya.
Skrg jarang ada mesin 100% baru sih. Terlalu besar developing costnya. Bahkan luxury cars pun biasa cuma pake mesin yang dikembangkan lagi dari versi lawasnya. Buat bikin cetakan blok bawah itu terlalu besar biayanya, wong improve head nya aja kenaikannya bisa signifikan.
4N15 aja kayaknya bukan whole new engine deh, masih ada kesamaan dgn 4D56.
Kalo Honda, memang dari dulu selalu fokus ke engine. Makanya selalu power outputnya di atas rata2. Itupun masih bisa di push lagi. Istilahnya beli Honda itu mahal di mesinnya. Ditune gak banyak masalah, sampe jangka panjang pun bulletproof. L15B7 pun di luaran udah pada ratusan ribu kondisi tuned masih bebas kendala.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7