Update jumlah Pasien Coronavirus di Indonesia

[sealplayerz]

Diberita udah buka donasi buat beli APD tenaga medis lagian apa benar sih program pemindahan ibukota baru jalan terus? Kalo iya mbok dana itu dipake dulu buat nangani corona

Beli alat rapid test juga cuma untuk nenangin masyarakat biar tidak terlalu heboh. Tapi masyarakat juga sudah banyak yang tau alat rapid test ini tidak akurat

Berdoa saja mudah2an corona lekas usai

Masih lanjut terus

https://bisnis.tempo.co/read/1323713/pa ... alan-terus

[mpvlover]

Avigan Belum Sampai, 10 Hari 10 PDP Corona Meninggal di RSHS

Ternyata avigan belum nyampe satupun! Dan chloroquine belum terbukti studinya, jadinya korban jiwa 10 orang

Dan avigan juga cuma mungkin ampuh kalau gejala belum parah. RSHS salah kalo nyangka avigan itu obat corona. Mrk bilang skrg cuman bisa nunggu avigan, padahal avigan bukan obat corona juga

https://tekno.tempo.co/amp/1325235/avig ... al-di-rshs

[T3chn0]

https://m.detik.com/news/berita/d-49572 ... =wpm_nhl_6

Nah loh, knapa tingkat positif nya cuman 1 persen, katanya jakarta epicentrum

Tp mudah2an ini data yg valid deh

Sesuai yang saya baca ttg rapid test, ini hasil negatif belum tentu negatif COVID, sementara yang positif belum tentu positif COVID, jadi untuk apa ya?

Sepertinya pemerintah melakukan 2 tahap test entah untuk urgensi kecepatan, atau karena harga alat test.

Rapid test yang sekarang dilakukan ini beda dengan yang di Korea Selatan. Yang kita lakukan itu IgG / IgN rapid test . Jadi ini test antibodi - yang hasilnya kalau tidak salah 10 menit bisa keluar.

Jadi ini sebenarnya test untuk ketika antibodi terbentuk - ada 2 kekurangan :
1. Pilek biasa juga hasilnya positif
2. Sebelum 7 hari - antibodi belum terbentuk - hasilnya negatif

Makanya untuk rapidtest ini dilakukan 2 kali - dengan tenggang 10 hari. Jadi nantinya hasil yang positif itu - bisa Covid-19 atau bisa juga pilek biasa.

Nanti sehabis tahap ini - baru dilakukan test PCR / swab itu, yang hasilnya bisa 2-4 hari baru keluar. Untuk memisahkan mana yang benar2 Covid-19 - dan mana yang positif karena pilek biasa.

Ini menurut pendapat pribadi saya - tolong koreksi jika saya salah.

[vipere]

https://m.detik.com/news/berita/d-49572 ... =wpm_nhl_6

Nah loh, knapa tingkat positif nya cuman 1 persen, katanya jakarta epicentrum

Tp mudah2an ini data yg valid deh

Sesuai yang saya baca ttg rapid test, ini hasil negatif belum tentu negatif COVID, sementara yang positif belum tentu positif COVID, jadi untuk apa ya?

Sepertinya pemerintah melakukan 2 tahap test entah untuk urgensi kecepatan, atau karena harga alat test.

Rapid test yang sekarang dilakukan ini beda dengan yang di Korea Selatan. Yang kita lakukan itu IgG / IgN rapid test . Jadi ini test antibodi - yang hasilnya kalau tidak salah 10 menit bisa keluar.

Jadi ini sebenarnya test untuk ketika antibodi terbentuk - ada 2 kekurangan :
1. Pilek biasa juga hasilnya positif
2. Sebelum 7 hari - antibodi belum terbentuk - hasilnya negatif

Makanya untuk rapidtest ini dilakukan 2 kali - dengan tenggang 10 hari. Jadi nantinya hasil yang positif itu - bisa Covid-19 atau bisa juga pilek biasa.

Nanti sehabis tahap ini - baru dilakukan test PCR / swab itu, yang hasilnya bisa 2-4 hari baru keluar. Untuk memisahkan mana yang benar2 Covid-19 - dan mana yang positif karena pilek biasa.

Ini menurut pendapat pribadi saya - tolong koreksi jika saya salah.

sampah banget alat testnya.

[mpvlover]

sampah banget alat testnya.

Di Indonesia Dinanti, Malaysia Malah Minta Masyarakatnya Tak Pakai Rapid Test, Kenapa?

Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyarankan masyarakatnya tidak menggunakan teknik rapid test kit (RTK) yang kini beredar di pasaran untuk mendeteksi COVID-19 karena hanya mendeteksi antibodi dalam tubuh.

"Untuk informasi, ujian laboratorium yang dilakukan di fasilitas kesehatan pemerintah bagi mendeteksi infeksi COVID-19 adalahdengan menggunakan teknik Real-Time Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (rRT-PCR)," kata Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Selasa (25/3).

Dia mengatakan teknik rRT-PCR yang dijalankan akan mendeteksi kehadiran virus COVID-19 yang terdapat di dalam tubuh pasien.

"Justru, rRT-PCR COVID-19 yang positif bermaksud individu tersebut telah dijangkiti oleh virus COVID-19. Keputusan ujian yang tepat melalui teknik rRTPCR adalah amat penting dalam pengurusan pasien COVID-19 yang terdeteksi," katanya.

Sedangkan melalui teknik rapid test kit (RTK) yang kini terdapat di pasaran, ujar dia, adalah untuk mendeteksi antibodi yang ada di dalam badan akibat infeksi yang dialami sedangkan antibodi muncul di dalam badan sekitar lima hingga delapan hari setelah terinfeksi.

"Ujian RTK yang mendeteksi antibodi tidak dapat mendeteksi virus dan membuat pengesahan terjangkit. Ini menyebabkan ia tidak dapat membantu dalam pendeteksian awal kasus COVID-19. Justru ujian RTK yang mendeteksi antibodi tidak disarankan untuk tujuan diagnosa COVID-19," katanya.

Oleh karena itu, ujar dia, KKM mengharapkan masyarakat tidak menjalani ujian RTK dengan sembarangan tanpa mendapat nasehat dari ahli kesehatan. Ia menyebut hasil tes berpotensi untuk menimbulkan salah tafsir dan keresahan terhadap keputusan ujian yang diperoleh.

Ini sdh terjadi di indonesia ;

Salah tafsir : negatip, org langsung bilang negatip corona !

Keresahan : positip, dibilang corona. Padahal mungkin cuma flu

Wong barang cuma 3,5 dolar :

[mpvlover]

" isolasi wilayah " di tegal

Tegal sdh betul, kaya di china yg sukses cegah corona outbreak dr hubei ke propinsi lainnya



Jkt? Sy tebak 1 april ya

[apshwn]

Saya agak meragukan prakteknya "isolasi wilayah" ini nantinya. Masyarakat kita masih anggar backing. Nanti kalo yang mau mudik dicegat, dia akan kontek pamannya, tantenya, lurahnya, dll. Dan dia akan masuk juga akhirnya. Apalagi ini gak ada payung hukumnya kan? Banyak jalan tikus untuk pemudik bergabung dengan keluarganya.

Sebenarnya kalo mau bicara penanganan, lebih baik dibiarkan mudik baru nanti tiap daerah yang menangani saja. Baru sisanya kalo mau balik harus diseleksi ketat di gerbang kota tujuan (dan kita belum tau ini kapan berakhir). Dan juga biar beban kota besar tidak terlalu berat menangani pasien yang membludak. Belum lagi menanggung pengangguran. Bukan bermaksud sadis, tapi "pemerataaan" saja supaya bisa dihandle. Misalnya kampung A yang masih 0 case, nanti pas terima mudik, beneran karantina 14 hari tuh pemudik 1000 orang misalnya. Kan lebih mudah tiap daerah melakukan itu daripada Jakarta harus karantina jutaan orang.

Just my 2 cents.

[supriyadi]

Apa ini benar? Ada payung hukumnya nggak?

FB_IMG_15854895739192459.jpg

[DOHC]

Apa ini benar? Ada payung hukumnya nggak?FB_IMG_15854895739192459.jpg

Tangani ini corona aj ora iso, boro2 insentif, dan lagi kaya ga tau aj birokrasi +62, brani jamin ntuh insentif bakal banyak lenyap

Wong yg pasti2 aj macam dana bantuan hidup utk internsip aj, perlu brapa taon tuh baru bsa bener2 jalan, itu aj d rapel 3 bulan skali..

Jd tenaga medis di +62 mah miris atau lebi tepat nya musti murni panggilan moral..

[Turboman]

Bukan kaleng kaleng

* bukan sales gas mask *

images%20-%202020-03-29T221737.830.jpg

Screenshot_2020-03-29-22-12-52-167_com.android.chrome.jpg

[Ivan123]

Bukan kaleng kaleng

* bukan sales gas mask *

images%20-%202020-03-29T221737.830.jpgScreenshot_2020-03-29-22-12-52-167_com.android.chrome.jpg

Ini mah kelas militer. Bukan buat rakyat jelata.

[ak4ng]

Apa ini benar? Ada payung hukumnya nggak?FB_IMG_15854895739192459.jpg

Tangani ini corona aj ora iso, boro2 insentif, dan lagi kaya ga tau aj birokrasi +62, brani jamin ntuh insentif bakal banyak lenyap

Wong yg pasti2 aj macam dana bantuan hidup utk internsip aj, perlu brapa taon tuh baru bsa bener2 jalan, itu aj d rapel 3 bulan skali..

Jd tenaga medis di +62 mah miris atau lebi tepat nya musti murni panggilan moral..

Nah ini, buat yg pasti2 ada payung hukum and udh ke data sejumlah orang aja masih ribet panjang urusan, aplg yg dadakan macem dagelan ini btw yg and bold, kan kalimat di UU nya hanyalah sebuah "BANTUAN", jadi malah di brainwashed bahwa eloe musti bersukur jadi dokter selama internship dapet BANTUAN dari pemerintah karena cuma profesi dokter doang yg internship nya dapet BANTUAN, and BANTUAN nya jaman now udh nyaris setara UMR bayangin yg internship nya di pedalaman mana cukup itu duit 3jt buat bertahan hidup, jangankan di pedalaman, buat di kota/kabupaten yg UMK nya udh 4jt yg ada itu duit jadi ngak Kerasa and lebih berduit karyawan pabrik2 eit jangan komplen ya para dokter internship, duit 3jt dari kemenkes hanyalah sebuah BANTUAN, maka sesungguhnya anda bekerja di setahun pertama itu tidak di gaji sepeserpun secara resmi dari pemerintah sebagian RS memberi bonus jaspel/jasmed itu inisiatip dari manajemen ohiya bagi yg sedang internship saat wabah gini, sudah pasti anda2 itu yg menjadi tameng hidup buat senior2nya yaaampunn OOT deh, duh memang rumput negara tetangga lebih menggiurkan yah soale di sebelah bisa dapet seharga iPhone brand new tiap bulan

[apshwn]

Bukan kaleng kaleng

* bukan sales gas mask *

images%20-%202020-03-29T221737.830.jpgScreenshot_2020-03-29-22-12-52-167_com.android.chrome.jpg

buset ini mah persiapan perang biologis Om

[DOHC]

3 jt mahh ud jauh lebi mending, itu jg stelah ribuan dokter2 pd menjerit, awal2 mah 1.7 jt, lalu naek ke 2.5 jt.. insentif pribadi dr rs wahana atau inisiatif pemda wahana ?? Masi banyak yg pura2 bego ga ngasih koq... dgn alasan klasik, "kan adek2 masi dibimbing, berarti itungan nya masi sperti mahasiswa".. tidak sperti itu, bambang

Fakta nya (palagi kl dokter nya lulusan ptn jawa), bgt internsip dtg, maka dktr2 pembimbig nya atau dktr2 pns laen nya pd kabur, entah itu cuti punya anak, bikin anak, proses menunggu anak, dsb.. (walaupun ad jg sebagian kecil yg kaga kaya gt jg)..

Negara tetangga ? Malon aj Jauhhh lebi hijau, anak sd pun jg kl dkasi data pemabnding nya jg bsa tau mana yg lebi ijo... internsip beneran dibimbing, d gaji dgn amat sgt layak (ampe pd bsa kredit mobil, tau sendiri harga mobil d malon kaya apa), palagi kl ud merit dan pasangan nya sesama doktr internsip jg.. tetangga yg laen ? Aussie, singapur ?? Ya suda lah ferguso, lebi bsa ngiler macam sungai ntar

Yahh susah lah, kesehatan kl jd alat politik, yg apes yah slalu level plg bawah

Apa ini benar? Ada payung hukumnya nggak?FB_IMG_15854895739192459.jpg

Tangani ini corona aj ora iso, boro2 insentif, dan lagi kaya ga tau aj birokrasi +62, brani jamin ntuh insentif bakal banyak lenyap

Wong yg pasti2 aj macam dana bantuan hidup utk internsip aj, perlu brapa taon tuh baru bsa bener2 jalan, itu aj d rapel 3 bulan skali..

Jd tenaga medis di +62 mah miris atau lebi tepat nya musti murni panggilan moral..

Nah ini, buat yg pasti2 ada payung hukum and udh ke data sejumlah orang aja masih ribet panjang urusan, aplg yg dadakan macem dagelan ini btw yg and bold, kan kalimat di UU nya hanyalah sebuah "BANTUAN", jadi malah di brainwashed bahwa eloe musti bersukur jadi dokter selama internship dapet BANTUAN dari pemerintah karena cuma profesi dokter doang yg internship nya dapet BANTUAN, and BANTUAN nya jaman now udh nyaris setara UMR bayangin yg internship nya di pedalaman mana cukup itu duit 3jt buat bertahan hidup, jangankan di pedalaman, buat di kota/kabupaten yg UMK nya udh 4jt yg ada itu duit jadi ngak Kerasa and lebih berduit karyawan pabrik2 eit jangan komplen ya para dokter internship, duit 3jt dari kemenkes hanyalah sebuah BANTUAN, maka sesungguhnya anda bekerja di setahun pertama itu tidak di gaji sepeserpun secara resmi dari pemerintah sebagian RS memberi bonus jaspel/jasmed itu inisiatip dari manajemen ohiya bagi yg sedang internship saat wabah gini, sudah pasti anda2 itu yg menjadi tameng hidup buat senior2nya yaaampunn OOT deh, duh memang rumput negara tetangga lebih menggiurkan yah soale di sebelah bisa dapet seharga iPhone brand new tiap bulan

[kendibocor]

*curcol dikit di luar corona:
Ralat om DOHC, internship pertama2 cuman dapet 1,2 jt. Saya yg termasuk mengalaminya. Terpaksa selama internship masi "netek" ke orang tua mint bantuan. Padahal sudah lulus S1 dan profesi loh. STR cuman keluar 1 saja STR internship, jadi ga bisa praktek sambil internship karena cuman bisa bikin 1 SIP. Dibuang keluar daerah, harus ngekos (kebanyakan tidak disediakan tempat tinggal), biaya sehari-hari, transport dll) cuman bisa elus dada aja pas internship. Padahal pas pendidikan ga ada bantuan dari pemerintah, kemudian univ swasta2 pendidikan dokter paling mahal dibanding fakultas lain. Giliran lulus disuruh "mengabdi".

Ini lagi gini aja nakes banyak yg support, padahal biasa juga jadi bahan bully. Dibilang jadi nakes pengabdian lah (dikira anaknya bisa makan dengan pengabdian, yg profesi lain juga bisa dijadiin pengabdian buat negara), dokter2 semua uda kaya raya lah (saya rasa ga sampe 5% dokter seluruh indo yg bisa dibilang kaya), dijadiin tempat pencitraan lah (dulu ada bupati apa gubernur ya yg artis itu, sok2an sidak mendadak ke rsud trus marah2 ma suster segala, ga berapa lama tuh orang ketangkep korupsi).

Kalo ada yg ngomong kenapa jadi nakes, well kalo dlu sblm kuliah udah tau kondisi nakes di indo kaya gini, ga mau juga jd nakes.

Just my unek2.

[mpvlover]

Jakarta, CNN Indonesia -- Para ahli meminta pemerintah mengganti metode rapid test untuk pemeriksaan virus Covid-19. Saat ini metode pemeriksaan yang digunakan adalah dengan mengambil sampel darah (serologi). Metode ini dinilai terlalu lama dalam mendeteksi virus corona jenis baru (SARS-CoV-2).

Dokter dan ahli lantas menyarankan rapid moleculer test berbasis metode Reaksi berantai polimerase atau lebih umum dikenal sebagai PCR (Polymerase Chain Reaction) yang dianggap mampu lebih cepat mendeteksi. Rapid test berbasis PCR ini juga dinilai lebih akurat dibanding tes berbasis antibodi, lantaran mampu mendeteksi keberadaan virus Covid-19 pada orang yang tanpa gejala.

https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/2 ... iganti-pcr

[ChZ]

*curcol dikit di luar corona:
Ralat om DOHC, internship pertama2 cuman dapet 1,2 jt. Saya yg termasuk mengalaminya. Terpaksa selama internship masi "netek" ke orang tua mint bantuan. Padahal sudah lulus S1 dan profesi loh. STR cuman keluar 1 saja STR internship, jadi ga bisa praktek sambil internship karena cuman bisa bikin 1 SIP. Dibuang keluar daerah, harus ngekos (kebanyakan tidak disediakan tempat tinggal), biaya sehari-hari, transport dll) cuman bisa elus dada aja pas internship. Padahal pas pendidikan ga ada bantuan dari pemerintah, kemudian univ swasta2 pendidikan dokter paling mahal dibanding fakultas lain. Giliran lulus disuruh "mengabdi".

Ini lagi gini aja nakes banyak yg support, padahal biasa juga jadi bahan bully. Dibilang jadi nakes pengabdian lah (dikira anaknya bisa makan dengan pengabdian, yg profesi lain juga bisa dijadiin pengabdian buat negara), dokter2 semua uda kaya raya lah (saya rasa ga sampe 5% dokter seluruh indo yg bisa dibilang kaya), dijadiin tempat pencitraan lah (dulu ada bupati apa gubernur ya yg artis itu, sok2an sidak mendadak ke rsud trus marah2 ma suster segala, ga berapa lama tuh orang ketangkep korupsi).

Kalo ada yg ngomong kenapa jadi nakes, well kalo dlu sblm kuliah udah tau kondisi nakes di indo kaya gini, ga mau juga jd nakes.

Just my unek2.

setuju, ane kalo denger cerita dari adik ane jg rada miris... gw ampe bingung gini amat yak, mao masuknya mahal biaya sendiri, lulus disuruh "mengabdi". ya sukur-sukur kalo orang tuanya mampu, kalo gak mampu apa gak utang sana-sini...

makanya gak heran kedokteran jadi fakultas borjuis... wong yang mampu bayarin kuliahnya jg kalangan mampu (read = tajir melintir).

dokter kaya? iya yang kaya kebanyakan udah kaya dari sononya sih rata-rata, atau memang uda dokter spesialis di RS swasta gede yg gajinya juga gede (which is investment nya juga lebih gede lagi, kuliah spesialis tambah amit-amit...) atau malah yg punya RS.

yang kerja di klinik daerah mah jangan harap, ngandelin BPJS rata-rata... dokter BPJS yah tau lah itu mau jadi dokter BPJS juga anggepannya kek "pengabdian".

terus giliran ada dokter yang kagak komersil dipuja setinggi langit... lah ya yang lain juga mau kok gak komersil, masalahnya kalo gak komersil anak bini makan apa woi...

[DOHC]

Dokter kaya mah cuman the pointy tip of the iceberg... amat sangat sedikit

Yg menengah kebawah, banyak pake banget.. jd inget dl sala satu guru besar FK d sala satu ptn jakarta perna blg kalo dokter itu ga perna ad yg melarat, taon lalu ketemu ybs mikir2 lg atas statement tsb..

Jd yah balik lg ke pernyataan pakde, beneran mau ngasi insentif, atau cuman omdo pencitraan politik doank sperti esemka, politik klasik

[martinnn]

Bukan kaleng kaleng

* bukan sales gas mask *

images%20-%202020-03-29T221737.830.jpgScreenshot_2020-03-29-22-12-52-167_com.android.chrome.jpg

jadi inget si artyom di metro 2033

[mpvlover]

Saran saja di saat ini jgn banyak minum minuman beralkohol

Banyak hoax minum alkohol bs tangkal corona sampe ada yg tewas

Tp observasi menunjukkan kenapa begitu parah di itali spanyol prancis jerman inggris dan eropa barat lain

Salah satu faktor besar adalah rutinitas minum red wine

Bukan anti oksidannya tapi kadar alkohol dalam darahnya yg sebabkan risiko kematian jauh lbh tinggi kalo kena corona

Disclaimer : terserah anda kalo mau byk minum monggo aja kok. FREEDOM dan HAM

[ChZ]

Dokter kaya mah cuman the pointy tip of the iceberg... amat sangat sedikit

Yg menengah kebawah, banyak pake banget.. jd inget dl sala satu guru besar FK d sala satu ptn jakarta perna blg kalo dokter itu ga perna ad yg melarat, taon lalu ketemu ybs mikir2 lg atas statement tsb..

Jd yah balik lg ke pernyataan pakde, beneran mau ngasi insentif, atau cuman omdo pencitraan politik doank sperti esemka, politik klasik

antara sekedar retorika politik atau...

kalo beneran... masalah kita kan klasik, omongan yang atas apa, yang terjadi di lapangan apa. macem APD dan swab test... katanya sediain brapa ratus juta... di lapangan yah biasa lah power of kongkalikong...

di saat dokter dokter krisis APD pake jas hujan lah kresek sampah lah... ada orang kaya raya yang dengan enaknya belanja ke supermarket pake hazmat... di saat ada yang perlu banget diperiksa, eh ada orang yang dengan enaknya bisa datengin test dalam satu keluarga ampe pembantu-pembantunya...

dibagiin ke dinas? Yah paling dokter ama perawat yang di garis terdepan cuma dapet kucuran tetesan doang... sisanya abis dipake bancakan.

[Turboman]

Saran saja di saat ini jgn banyak minum minuman beralkohol

Banyak hoax minum alkohol bs tangkal corona sampe ada yg tewas

Tp observasi menunjukkan kenapa begitu parah di itali spanyol prancis jerman inggris dan eropa barat lain

Salah satu faktor besar adalah rutinitas minum red wine

Bukan anti oksidannya tapi kadar alkohol dalam darahnya yg sebabkan risiko kematian jauh lbh tinggi kalo kena corona

Disclaimer : terserah anda kalo mau byk minum monggo aja kok. FREEDOM dan HAM

Menarik

ada Link link berita yg report soal kebiasaan minum wine & korban koronyet ?

[b8099ok]

Iseng nanya. Itu medical yg masuk sebagai sumbangan dr negara lain apakah tetep kena pajek bea masuk dan hrs sesuai persyaratan bpom?

[solar_kerosen]

Satu satunya cara melindungi diri, hindari tempat rawan virus dan jaga imunitas harus kuat isolasi . Kalo mau mantap isolasi 4 bln di lokasi rahasia kemudian buka hp liat apa yg terjadi

[Tuktuk]

Saya nemu konten yang bagus di Youtube menerangkan secara rinci berbagai aspek ttg Covid-19 .
Dapat diakses melalui link ini :

https://youtu.be/8uYuNvh_b6c

Informasi yg ditampilkan menurut saya sangat baik karena bisa menjadikan referensi ttg apa yg sedang kita semua hadapi.

Saya hanya bisa coba ikuti pesan yg ingin disampaikannya dg mereflesikan kompleksitas dan ketidak pastian cara penangan/pengendalian bencana ini dg kondisi sumber daya bangsa di negeri +62 ini

Salam