2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 424
- Joined: Mon Feb 15, 2021 3:17
2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Meskipun usianya sudah tergolong tua dan masih belum dirilis dengan Mazda 7th Generation platform, Mazda memutuskan untuk melakukan 'facelift' lagi. Kali ini bukan tampilan eksterior maupun interior, tetapi justru di segmen dapur pacunya. Yes, akhir Maret kemarin Mazda CX-3 available dengan mesin 1.500 cc SkyActiv yang identik dengan mesin Mazda 2 SkyActiv. Setelah mendapat banyak masukan dari warga SM, saya bawa pulang lah CX-3 1.5 ini dan sampai hari ini sudah berjalan hampir 1000 KM. Saatnya saya buat reviewnya untuk warga SM.
HARGA
Poin pertama yang terdampak... tentu saja harga. Saat saya ambil unitnya, harga yang saya dapat hanya selisih 2 juta lebih mahal dari HR-V SE 2021. Sepertinya Mazda memang berencana membuat Mazda CX-3 1.5L sebagai volume maker Mazda di Indonesia. Bahkan sampai hari ini di media sosial Mazda, CX-3 jadi satu-satunya yang nonstop diiklankan. Memang, dengan harganya yang turun sekitar 50 juta dari tipe sebelumnya (2.0 Sport), CX-3 menjadi compact SUV Mazda yang paling potensial dipilih sebagai 'your first Mazda SUV', di iklan mereka. Logis sih, banyak orang merasa Mazda 2 terlalu kecil dan CX-5 terlalu mahal. 3 tahun belakangan kan orang Indonesia cenderung tertarik untuk beli mobil di range 300 jutaan. Saya sempat mikir apakah dengan rilisnya 1.5L Sport akan bikin unit 2.0 Sport nya diskon besar. Tapi setelah dihitung-hitung, pajaknya juga akan lebih mahal. Akhirnya saya putuskan ambil unit 1.5L Sport. Nyatanya, sampai hari ini unit 2.0 Sport kosong (tidak ada unit available/sisa).
EXTERIOR
Secara umum, tidak ada yang membedakan varian 1.5 Sport dengan tipe 2.0 Sport sebelumnya di bagian exterior. Lampu tetap dapat full LED sampai foglamp, begitu pula lampu belakang dan lampu mundur. Lampu mundurnya sudah full LED. Velg yang dipakai aluminium 18", desainnya two tone yang saya sangat suka. Jauh lebih elegan dibanding CX-3 keluaran pertama. Satu-satunya yang membedakan tipe 1.5 Sport dengan 2.0 Sport di bagain exterior adalah warna. Khusus CX-3 tipe 1.5 Sport, dilengkapi warna baru yaitu Polymetal Grey, yang jadi hero color CX-3 1.5 Sport saat ini. Berikut tampilannya:
First Polymetal Grey di Semarang
Plat nomor masih sementara, jadi tidak saya sensor. Feel free untuk menyapa kalau ketemu di jalan
FITUR
Dibandingkan tipe 2.0 Sport sebelumnya, yang disunat di 1.5 Sport cuma Auto Headlights, Auto Wiper, dan i-ACTIVSENSE nya tersisa Blind Spot Monitoring serta Rear Cross Traffic Alert. Selebihnya, sama persis. Saya yang sebelumnya belum pernah punya mobil dengan BSM, merasa sangat terbantu, mengingat traffic sepeda motor di Kota Semarang yang suka main potong seenaknya dari belakang pas kita belok. Not a big deal kalau SCBS nya tidak disertakan, toh saya yakin hanya segelintir pengguna Mazda yang mengaktifkan SCBS nya.
Auto Headlights dan Auto Wiper memang sayang sekali dihilangkan. Tapi saya bisa maklum kalau ingat Mazda ingin menekan harga CX-3 menjadi lebih affordable bagi masyarakat menengah. Saya lupa-lupa ingat Kia Seltos punya fitur-fitur tsb atau tidak, yang jelas HR-V belum punya fitur serupa.
Terlepas dari sunatan di atas, banyak fitur unggulan yang patut dibanggakan dari CX-3 ini.
- Kamera parkir hi-res
- MZD Connect yang sudah dilengkapi Wireless Apple CarPlay dan Android Auto
- 6 speaker yang meskipun bukan branded tapi cukup premium di telinga
- Cruise control
- Auto door lock + walk away lock
- Stir kulit yang sama dengan CX-5
- AC full automatic dengan pengoperasian knop putar (saya tidak suka yang sentuh-sentuh)
- Active Driving Display (HUD)
- EPB + Auto Hold
- i-Stop
Nggak banyak gimmick yang diberikan Mazda untuk menarik konsumen, ya standar Mazda sejak dulu lah. Sepelit-pelitnya Mazda, kita tahu kalau Mazda tetap worth the money dengan fiturnya yang tidak banyak gimmick namun disajikan secara 'matang'.
Satu hal yang mungkin bagi banyak orang ketinggalan zaman tetapi bagi saya tidak, yaitu speedometer yang belum Full TFT alias masih hitam putih. Bagi saya, tidak semua mobil harus punya layar Full TFT. Justru nggak cocok kalau di Mazda. Again, Mazda memilih memasukkan fitur-fitur yang tidak merusak karakter aslinya hanya demi mengejar tren yang diusung brand-brand lain.
POWERTRAIN - Impresi Berkendara
Yang jadi pertanyaan banyak orang, termasuk saya sebelum coba, adalah mesin 1500 cc Mazda 2 yang dipasang di CX-3. Sempat saya mengira CX-3 akan underpower menggunakan mesin 1500 cc. Ternyata, 1260 kg bisa ditopang dengan baik oleh mesin 1500 cc ini. Sama sekali nggak ada rasa kekurangan tenaga. Saya baru pertama kali merasakan mesin 1500 cc ini, dan surprisingly jambakan mesin ini di kecepatan bawah sangat menarik. Galak. Tarikan yang paling menjambak bisa dirasakan ketika kickdown dari kecepatan rendah menuju 60 km/jam. Karakter yang seperti ini cocok untuk penggunaan dalam kota karena kesan yang didapatkan adalah lincah dan tidak lemot sama sekali.
Yang paling mendukung sensasi driving tsb tentu transmisi SkyActiv nya. Shifting transmisinya sangat cepat dan sangat halus, jauh beda sekali dengan CVT di mobil-mobil lainnya. Sesuai dengan konsep aslinya, mobil ini didesain untuk orang yang suka nyetir. Saya suka membayangkan seberapa overpower CX-3 yang dilengkapi mesin 2000 cc.
Satu hal yang mengganggu, yaitu respons & feel pedal gas. Pedal gas CX-3 ini kadang menyenangkan dan kadang menyebalkan. Menyenangkan karena tarikannya galak, menyebalkan karena jadi sulit sekali nyetir secara halus. Pakai pedal gasnya harus diurut, karena kalau ditekan agak dalam sedikit saja, transmisinya akan downshift dan meraung. Biasanya terjadi ketika dipakai nanjak agak panjang atau menyalip kendaraan lain. Di thread suggestion corner, karakter ini ternyata dibenarkan oleh user Mazda 2 SkyActiv. Jadi, ya nggak heran, wong mesin yang dipakai identik. Tapi kalau sudah ketemu celahnya, nyetir mobil ini jadi enaaak sekali.
Fuel consumption yang saya dapatkan cukup impresif. Di jalan tol dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam, saya bisa dapat 19.7 km/l. Di rute kombinasi yang banyak stop and go, memang nggak bisa dibilang irit. Saya dapat 11 km/l. Average fuel cons ini cepat sekali turun kalau kita berhenti agak lama, misalnya di lampu merah. Dalam 2 menit berhenti, bisa tuh turun dari 13.3 jadi 12.5 km/l. Keiritannya ketika eco-driving mungkin didukung kompresi mesinnya yang sangat tinggi. Saya selalu pakai Pertamax selama pemakaian.
SUSPENSI DAN HANDLING
Ketika orang-orang bilang suspensi Mazda keras, saya nggak merasa demikian. Menurut saya suspensi CX-3 ini well-built untuk kebutuhan di jalan Indonesia: stabil, nggak bikin pantat sakit, tapi nggak mentul-mentul.
Seriously, suspensinya bisa meredam getaran dengan sangat baik. Karena saya punya Altis 2015, bagi saya Mazda CX-3 jauuuh lebih empuk. Dengan suspensi MacPherson Strut & Torsion Beam yang dirancang sedemikian rupa, kata-kata yang bisa mendeskripsikan handling mobil ini adalah: BAWANYA GAMPANG Mungkin handling yang luar biasa ini didukung juga dengan G-Vectoring Control.
Iya, mobil ini sangat cocok untuk dipakai di jalanan kota besar yang sering macet, butuh selap selip, tapi tetap stand out tampilannya. Dimensinya dari bangku pengemudi rasanya nggak jauh beda dengan Ford Fiesta yang saya pakai sebelumnya. Artinya, mobil ini dimensinya fleksibel dibawa kemanapun. Dengan ukuran yang compact, handlingnya jadi tidak ribet sama sekali. Ibaratnya, ini cocok untuk mama-mama muda yang antar jemput anaknya sekolah dan les. Karena? Yes! Stirnya enteng banget! Saya sih prefer stir yang agak berat sedikit karena bagi saya stir CX-3 ini terlalu ringan. Tapi kembali lagi, stir yang demikian memang cocok dipakai di perkotaan.
Di jalan tol, saya bisa nikung dengan kecepatan 120 km/jam tanpa ragu-ragu. Mobil ini solid parah, seakan-akan badan kita nempel sama mobilnya. Semua tikungan bisa dilibas dengan percaya diri.
Satu lagi yang juara dari Mazda adalah rem. Rem di CX-3 ini sangat empuk dan presisi. Nggak ada ceritanya rem senin kamis di mobil ini. Firm, tapi nggak kaget dalam pengeramannya. Rem mobil paling enak yang pernah saya coba sejauh ini adalah rem CX-3.
THE BEAUTY INSIDE
Semua orang tentu tahu Mazda mendevelop mobil-mobilnya untuk driving experience yang maksimal. Desain dashboard nggak beda jauh dengan Mazda 2. Paling bedanya cuma ada di console tengah yang handbrakenya diganti dengan EPB dan Brake Hold. Poin plus dari semua kompetitor CX-3 adalah posisi mengemudinya. Mobil ini sebenarnya nggak kecil-kecil amat, tapi entah kenapa duduk di kursi pengemudi dengan konfigurasi yang sedemikian rupa bisa membuat mobil ini seakan-akan kecil. Bagusnya, CX-3 sudah dilengkapi tilt & telescopic yang sangat membantu kenyamanan duduk pengemudi
Joknya fabric dengan pinggiran kulit. Saya lebih suka daripada full kulit. Kenapa? Boleh dicoba kalau tidak percaya, jok fabric CX-3 empuk! Bukan kempes ketika diduduki seperti kursi fabric LCGC, tapi cushionnya terasa mahal dan menahan tubuh manusia di atasnya dengan sangat baik tanpa membuat sakit punggung maupun pantat.
Build quality CX-3 1.5 Sport bisa dibilang luar biasa GILA! Sudah sangat jarang mobil keluaran sekarang yang punya build quality yang refined seperti mobil ini. Tapi jangan heran, itu semua karena CX-3 1.5 Sport unit saya masih diimpor langsung dari Jepang, alias CBU Jepun asli Semua panel terasa kokoh dan tidak ada yang 'mleyot' a.k.a 'bending' ketika ditekan agak keras. Terlebih console tengahnya, sangat kokoh. Sebuah privilege yang tidak bisa kita dapatkan di merk kompetitor.
Keunggulan lainnya di dalam kabin yaitu kualitas peredamannya. Noise insulation dari depan, samping, belakang, sangat baik. Di awal-awal saya sempat merasa road noise sangat terdengar, tetapi seiring berjalannya waktu tetap masih bisa diterima. Nggak separah itu. Masih lebih parah peredaman Honda. Karena, saya ada CR-V RM yang peredamannya masih kalah dibanding CX-3 ini.
Kabin CX-3 ini desainnya sudah agak lama, tapi tetap menyenangkan untuk dilihat.
Sebagai user CX-3 saya sudah kebal dengan omongan "kabin belakang Mazda gak manusiawi! Mending HR-V!"
Padahal, buat saya kabin belakangnya masih manusiawi. Memang nggak selega keluarga Honda, tapi masih bisa kok diduduki dengan nyaman. Malahan enak. Syaratnya, pengemudinya nggak lebih dari 173 cm, dan diisi oleh 2 orang saja. Ya memang ini bukan family car. Kadang suka gatel kalau dengar selentingan mendang-mending, namanya produk juga pasti ada marketnya sendiri, mana yang untuk muat banyak, mana yang untuk dikendarai berdua, dll. Sebagai konsumen tinggal pilih saja yang menurut kita ideal. Jangan buru-buru mengurungkan niat punya Mazda cuma karena kalimat jok belakang nggak manusiawi. IMHO, mending dicoba saja karena parameter 'nyaman' dan 'sempit' setiap orang pasti berbeda-beda.
KESIMPULAN
Mending beli HR-V atau CX-3 dong?
- Kalau suka nyetir, spirited driving, CX-3. Kalau nggak suka mobil standar dan suka modif, ambil HR-V.
- Resale value Mazda nggak sejelek itu. Cek aja harga bekas CX-3, masih tergolong tinggi. Jadi menurut saya RV is not a big deal anymore dalam menentukan dua pilihan ini.
- Servis Mazda dan Honda sama-sama mahal. Jangan termakan propaganda servis mahal
Overall, mobil ini enak banget untuk jadi daily car kalau sering nyetir sendiri, berdua, atau bertiga.
Harganya sekarang sudah reasonable, bahkan menurut saya masih agak terlalu murah untuk driving experience yang luar biasa dari Mazda, kalau pembanding harganya adalah HR-V dan Kia Seltos. Saya sempat tertarik Kia Seltos, tapi somehow keinginan punya mobil negara maju stonks setelah lihat warna Polymetal Grey, daripada keinginan untuk punya mobil berfitur banyak dan ber-dual-clutch tapi didevelop untuk negara berkembang.
Kaca film dapat merk Eurotek dari dealer. Dengar-dengar, semua Dealer Mazda harus pakai kaca film Eurotek karena produknya masih dalam satu group distributor yaitu Eurokars. Penolakan panasnya cukup baik, tint nya cenderung hijau which is good bagi saya karena feels negara maju nya dapet banget. Bukan silver seperti V-kool lho ya.
Bonus beberapa foto setelah CX-3 saya dilapisi IGL Coating 2 Layer, hasil rekomendasi bro erwinign (saya gatau bisa mention ga sih di SM? )
Demikian review perdana saya, semoga membantu warga SM yang masih penasaran dan sedang mempertimbangkan pelihara CX-3 1.5
HARGA
Poin pertama yang terdampak... tentu saja harga. Saat saya ambil unitnya, harga yang saya dapat hanya selisih 2 juta lebih mahal dari HR-V SE 2021. Sepertinya Mazda memang berencana membuat Mazda CX-3 1.5L sebagai volume maker Mazda di Indonesia. Bahkan sampai hari ini di media sosial Mazda, CX-3 jadi satu-satunya yang nonstop diiklankan. Memang, dengan harganya yang turun sekitar 50 juta dari tipe sebelumnya (2.0 Sport), CX-3 menjadi compact SUV Mazda yang paling potensial dipilih sebagai 'your first Mazda SUV', di iklan mereka. Logis sih, banyak orang merasa Mazda 2 terlalu kecil dan CX-5 terlalu mahal. 3 tahun belakangan kan orang Indonesia cenderung tertarik untuk beli mobil di range 300 jutaan. Saya sempat mikir apakah dengan rilisnya 1.5L Sport akan bikin unit 2.0 Sport nya diskon besar. Tapi setelah dihitung-hitung, pajaknya juga akan lebih mahal. Akhirnya saya putuskan ambil unit 1.5L Sport. Nyatanya, sampai hari ini unit 2.0 Sport kosong (tidak ada unit available/sisa).
EXTERIOR
Secara umum, tidak ada yang membedakan varian 1.5 Sport dengan tipe 2.0 Sport sebelumnya di bagian exterior. Lampu tetap dapat full LED sampai foglamp, begitu pula lampu belakang dan lampu mundur. Lampu mundurnya sudah full LED. Velg yang dipakai aluminium 18", desainnya two tone yang saya sangat suka. Jauh lebih elegan dibanding CX-3 keluaran pertama. Satu-satunya yang membedakan tipe 1.5 Sport dengan 2.0 Sport di bagain exterior adalah warna. Khusus CX-3 tipe 1.5 Sport, dilengkapi warna baru yaitu Polymetal Grey, yang jadi hero color CX-3 1.5 Sport saat ini. Berikut tampilannya:
First Polymetal Grey di Semarang
Plat nomor masih sementara, jadi tidak saya sensor. Feel free untuk menyapa kalau ketemu di jalan
FITUR
Dibandingkan tipe 2.0 Sport sebelumnya, yang disunat di 1.5 Sport cuma Auto Headlights, Auto Wiper, dan i-ACTIVSENSE nya tersisa Blind Spot Monitoring serta Rear Cross Traffic Alert. Selebihnya, sama persis. Saya yang sebelumnya belum pernah punya mobil dengan BSM, merasa sangat terbantu, mengingat traffic sepeda motor di Kota Semarang yang suka main potong seenaknya dari belakang pas kita belok. Not a big deal kalau SCBS nya tidak disertakan, toh saya yakin hanya segelintir pengguna Mazda yang mengaktifkan SCBS nya.
Auto Headlights dan Auto Wiper memang sayang sekali dihilangkan. Tapi saya bisa maklum kalau ingat Mazda ingin menekan harga CX-3 menjadi lebih affordable bagi masyarakat menengah. Saya lupa-lupa ingat Kia Seltos punya fitur-fitur tsb atau tidak, yang jelas HR-V belum punya fitur serupa.
Terlepas dari sunatan di atas, banyak fitur unggulan yang patut dibanggakan dari CX-3 ini.
- Kamera parkir hi-res
- MZD Connect yang sudah dilengkapi Wireless Apple CarPlay dan Android Auto
- 6 speaker yang meskipun bukan branded tapi cukup premium di telinga
- Cruise control
- Auto door lock + walk away lock
- Stir kulit yang sama dengan CX-5
- AC full automatic dengan pengoperasian knop putar (saya tidak suka yang sentuh-sentuh)
- Active Driving Display (HUD)
- EPB + Auto Hold
- i-Stop
Nggak banyak gimmick yang diberikan Mazda untuk menarik konsumen, ya standar Mazda sejak dulu lah. Sepelit-pelitnya Mazda, kita tahu kalau Mazda tetap worth the money dengan fiturnya yang tidak banyak gimmick namun disajikan secara 'matang'.
Satu hal yang mungkin bagi banyak orang ketinggalan zaman tetapi bagi saya tidak, yaitu speedometer yang belum Full TFT alias masih hitam putih. Bagi saya, tidak semua mobil harus punya layar Full TFT. Justru nggak cocok kalau di Mazda. Again, Mazda memilih memasukkan fitur-fitur yang tidak merusak karakter aslinya hanya demi mengejar tren yang diusung brand-brand lain.
POWERTRAIN - Impresi Berkendara
Yang jadi pertanyaan banyak orang, termasuk saya sebelum coba, adalah mesin 1500 cc Mazda 2 yang dipasang di CX-3. Sempat saya mengira CX-3 akan underpower menggunakan mesin 1500 cc. Ternyata, 1260 kg bisa ditopang dengan baik oleh mesin 1500 cc ini. Sama sekali nggak ada rasa kekurangan tenaga. Saya baru pertama kali merasakan mesin 1500 cc ini, dan surprisingly jambakan mesin ini di kecepatan bawah sangat menarik. Galak. Tarikan yang paling menjambak bisa dirasakan ketika kickdown dari kecepatan rendah menuju 60 km/jam. Karakter yang seperti ini cocok untuk penggunaan dalam kota karena kesan yang didapatkan adalah lincah dan tidak lemot sama sekali.
Yang paling mendukung sensasi driving tsb tentu transmisi SkyActiv nya. Shifting transmisinya sangat cepat dan sangat halus, jauh beda sekali dengan CVT di mobil-mobil lainnya. Sesuai dengan konsep aslinya, mobil ini didesain untuk orang yang suka nyetir. Saya suka membayangkan seberapa overpower CX-3 yang dilengkapi mesin 2000 cc.
Satu hal yang mengganggu, yaitu respons & feel pedal gas. Pedal gas CX-3 ini kadang menyenangkan dan kadang menyebalkan. Menyenangkan karena tarikannya galak, menyebalkan karena jadi sulit sekali nyetir secara halus. Pakai pedal gasnya harus diurut, karena kalau ditekan agak dalam sedikit saja, transmisinya akan downshift dan meraung. Biasanya terjadi ketika dipakai nanjak agak panjang atau menyalip kendaraan lain. Di thread suggestion corner, karakter ini ternyata dibenarkan oleh user Mazda 2 SkyActiv. Jadi, ya nggak heran, wong mesin yang dipakai identik. Tapi kalau sudah ketemu celahnya, nyetir mobil ini jadi enaaak sekali.
Fuel consumption yang saya dapatkan cukup impresif. Di jalan tol dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam, saya bisa dapat 19.7 km/l. Di rute kombinasi yang banyak stop and go, memang nggak bisa dibilang irit. Saya dapat 11 km/l. Average fuel cons ini cepat sekali turun kalau kita berhenti agak lama, misalnya di lampu merah. Dalam 2 menit berhenti, bisa tuh turun dari 13.3 jadi 12.5 km/l. Keiritannya ketika eco-driving mungkin didukung kompresi mesinnya yang sangat tinggi. Saya selalu pakai Pertamax selama pemakaian.
SUSPENSI DAN HANDLING
Ketika orang-orang bilang suspensi Mazda keras, saya nggak merasa demikian. Menurut saya suspensi CX-3 ini well-built untuk kebutuhan di jalan Indonesia: stabil, nggak bikin pantat sakit, tapi nggak mentul-mentul.
Seriously, suspensinya bisa meredam getaran dengan sangat baik. Karena saya punya Altis 2015, bagi saya Mazda CX-3 jauuuh lebih empuk. Dengan suspensi MacPherson Strut & Torsion Beam yang dirancang sedemikian rupa, kata-kata yang bisa mendeskripsikan handling mobil ini adalah: BAWANYA GAMPANG Mungkin handling yang luar biasa ini didukung juga dengan G-Vectoring Control.
Iya, mobil ini sangat cocok untuk dipakai di jalanan kota besar yang sering macet, butuh selap selip, tapi tetap stand out tampilannya. Dimensinya dari bangku pengemudi rasanya nggak jauh beda dengan Ford Fiesta yang saya pakai sebelumnya. Artinya, mobil ini dimensinya fleksibel dibawa kemanapun. Dengan ukuran yang compact, handlingnya jadi tidak ribet sama sekali. Ibaratnya, ini cocok untuk mama-mama muda yang antar jemput anaknya sekolah dan les. Karena? Yes! Stirnya enteng banget! Saya sih prefer stir yang agak berat sedikit karena bagi saya stir CX-3 ini terlalu ringan. Tapi kembali lagi, stir yang demikian memang cocok dipakai di perkotaan.
Di jalan tol, saya bisa nikung dengan kecepatan 120 km/jam tanpa ragu-ragu. Mobil ini solid parah, seakan-akan badan kita nempel sama mobilnya. Semua tikungan bisa dilibas dengan percaya diri.
Satu lagi yang juara dari Mazda adalah rem. Rem di CX-3 ini sangat empuk dan presisi. Nggak ada ceritanya rem senin kamis di mobil ini. Firm, tapi nggak kaget dalam pengeramannya. Rem mobil paling enak yang pernah saya coba sejauh ini adalah rem CX-3.
THE BEAUTY INSIDE
Semua orang tentu tahu Mazda mendevelop mobil-mobilnya untuk driving experience yang maksimal. Desain dashboard nggak beda jauh dengan Mazda 2. Paling bedanya cuma ada di console tengah yang handbrakenya diganti dengan EPB dan Brake Hold. Poin plus dari semua kompetitor CX-3 adalah posisi mengemudinya. Mobil ini sebenarnya nggak kecil-kecil amat, tapi entah kenapa duduk di kursi pengemudi dengan konfigurasi yang sedemikian rupa bisa membuat mobil ini seakan-akan kecil. Bagusnya, CX-3 sudah dilengkapi tilt & telescopic yang sangat membantu kenyamanan duduk pengemudi
Joknya fabric dengan pinggiran kulit. Saya lebih suka daripada full kulit. Kenapa? Boleh dicoba kalau tidak percaya, jok fabric CX-3 empuk! Bukan kempes ketika diduduki seperti kursi fabric LCGC, tapi cushionnya terasa mahal dan menahan tubuh manusia di atasnya dengan sangat baik tanpa membuat sakit punggung maupun pantat.
Build quality CX-3 1.5 Sport bisa dibilang luar biasa GILA! Sudah sangat jarang mobil keluaran sekarang yang punya build quality yang refined seperti mobil ini. Tapi jangan heran, itu semua karena CX-3 1.5 Sport unit saya masih diimpor langsung dari Jepang, alias CBU Jepun asli Semua panel terasa kokoh dan tidak ada yang 'mleyot' a.k.a 'bending' ketika ditekan agak keras. Terlebih console tengahnya, sangat kokoh. Sebuah privilege yang tidak bisa kita dapatkan di merk kompetitor.
Keunggulan lainnya di dalam kabin yaitu kualitas peredamannya. Noise insulation dari depan, samping, belakang, sangat baik. Di awal-awal saya sempat merasa road noise sangat terdengar, tetapi seiring berjalannya waktu tetap masih bisa diterima. Nggak separah itu. Masih lebih parah peredaman Honda. Karena, saya ada CR-V RM yang peredamannya masih kalah dibanding CX-3 ini.
Kabin CX-3 ini desainnya sudah agak lama, tapi tetap menyenangkan untuk dilihat.
Sebagai user CX-3 saya sudah kebal dengan omongan "kabin belakang Mazda gak manusiawi! Mending HR-V!"
Padahal, buat saya kabin belakangnya masih manusiawi. Memang nggak selega keluarga Honda, tapi masih bisa kok diduduki dengan nyaman. Malahan enak. Syaratnya, pengemudinya nggak lebih dari 173 cm, dan diisi oleh 2 orang saja. Ya memang ini bukan family car. Kadang suka gatel kalau dengar selentingan mendang-mending, namanya produk juga pasti ada marketnya sendiri, mana yang untuk muat banyak, mana yang untuk dikendarai berdua, dll. Sebagai konsumen tinggal pilih saja yang menurut kita ideal. Jangan buru-buru mengurungkan niat punya Mazda cuma karena kalimat jok belakang nggak manusiawi. IMHO, mending dicoba saja karena parameter 'nyaman' dan 'sempit' setiap orang pasti berbeda-beda.
KESIMPULAN
Mending beli HR-V atau CX-3 dong?
- Kalau suka nyetir, spirited driving, CX-3. Kalau nggak suka mobil standar dan suka modif, ambil HR-V.
- Resale value Mazda nggak sejelek itu. Cek aja harga bekas CX-3, masih tergolong tinggi. Jadi menurut saya RV is not a big deal anymore dalam menentukan dua pilihan ini.
- Servis Mazda dan Honda sama-sama mahal. Jangan termakan propaganda servis mahal
Overall, mobil ini enak banget untuk jadi daily car kalau sering nyetir sendiri, berdua, atau bertiga.
Harganya sekarang sudah reasonable, bahkan menurut saya masih agak terlalu murah untuk driving experience yang luar biasa dari Mazda, kalau pembanding harganya adalah HR-V dan Kia Seltos. Saya sempat tertarik Kia Seltos, tapi somehow keinginan punya mobil negara maju stonks setelah lihat warna Polymetal Grey, daripada keinginan untuk punya mobil berfitur banyak dan ber-dual-clutch tapi didevelop untuk negara berkembang.
Kaca film dapat merk Eurotek dari dealer. Dengar-dengar, semua Dealer Mazda harus pakai kaca film Eurotek karena produknya masih dalam satu group distributor yaitu Eurokars. Penolakan panasnya cukup baik, tint nya cenderung hijau which is good bagi saya karena feels negara maju nya dapet banget. Bukan silver seperti V-kool lho ya.
Bonus beberapa foto setelah CX-3 saya dilapisi IGL Coating 2 Layer, hasil rekomendasi bro erwinign (saya gatau bisa mention ga sih di SM? )
Demikian review perdana saya, semoga membantu warga SM yang masih penasaran dan sedang mempertimbangkan pelihara CX-3 1.5
P5-VPS (SKYACTIV-G 1.5)
2GD-FTV
2ZR-FE
2GD-FTV
2ZR-FE
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3450
- Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Tjakeppp abis coatingan
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3198
- Joined: Sat Mar 30, 2013 0:52
- Location: idn, 18 mdpl
- Daily Vehicle: b48 1gd 4a9
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
cakep om n congrats
jumat lalu oe pulang dari solo ke surabaya bawa f30 di depan ada cx 30 .
persis mo pintu warugungung ada tikungan yg lumayan
oe liat dari belakang nih cx30 gada ngerem2 nya (speed 120n klo d speedometer oe) .. n gilanya f30 w perlu ngerem biar kagak ngeleot
belom lagi lampu sen yg nyala nya keren abis
jd pen ke diler mazda
haha
mungkin cx 3 juga bisa kasi impresi mirip2 mengenai handling
jumat lalu oe pulang dari solo ke surabaya bawa f30 di depan ada cx 30 .
persis mo pintu warugungung ada tikungan yg lumayan
oe liat dari belakang nih cx30 gada ngerem2 nya (speed 120n klo d speedometer oe) .. n gilanya f30 w perlu ngerem biar kagak ngeleot
belom lagi lampu sen yg nyala nya keren abis
jd pen ke diler mazda
haha
mungkin cx 3 juga bisa kasi impresi mirip2 mengenai handling
engine roaring!
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 110
- Joined: Wed Jun 01, 2016 5:57
- Location: Tangerang
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Congrats om... bener2 cakep nih mobil.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 48
- Joined: Mon Apr 13, 2020 10:16
- Location: Bali
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Selamat om mobil barunya. Mobil yang sangat menarik. Rajin-rajin update info disini om buat mazdanya. Biaya perawatan dan servicenya.
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 67
- Joined: Wed Mar 14, 2018 4:43
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Honda Beat
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Waaah selamat oom atas mobil barunya..berhasil menebar racun utk ikut menikmati feel jinbai ittai khas Mazda..nabung dulu ah 2th k dpn biar bs beli kontan..aamiin
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5903
- Joined: Thu Jun 05, 2014 13:03
- Daily Vehicle: [cencored]
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Nais ripiu om.
Ini mobil ganteng bangett.
Menurut ane kekurangannya cuma 1 yaitu: ruang..
Bagasinya gimana om? Cukup gede kah? Dibanding HB pasaran kayak Njess atau Yasir, soalnya kalau dibandingin HRV pasti kalah jauh. Hehe.
Ini mobil ganteng bangett.
Menurut ane kekurangannya cuma 1 yaitu: ruang..
Bagasinya gimana om? Cukup gede kah? Dibanding HB pasaran kayak Njess atau Yasir, soalnya kalau dibandingin HRV pasti kalah jauh. Hehe.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 877
- Joined: Sun Sep 01, 2019 9:45
- Location: Jekardah
- Daily Vehicle: K15B-4AT
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Congrats mobil barunya oom, and also a nice review
Yg ane tangkep, jd untuk driving experiencenya ini mobil selain fun to drive jg easy to drive ya. Bener2 dibuat untuk disetirin sendiri nih mobil, baik yg bawa seoran nubie driver yg pingin mubilnya enak dibawa santai di perkotaan maupun buat ugal driver yg pengen mubilnya bisa diajak nikung2.
Satu hal yg ane msh kagum dari ini boil, built up Jepun tapi harganya setara HRV SE yg ckd. Wow!
Gak kebayang kalo misalnya suatu hari nanti CX3 1.5 ini udah dibikin di teylen dan mzd indo masukin yg dr teylen, benernya harganya msh bisa turun jd lebih murah lagi, mungkin sekitar 320-330 mio. Kalau dipasang harga segitu sih kalo emang gak nyari akomodasi baris 2, daripada HRV emang udah bener2 tutup mata ambil ini sih.
Yg ane tangkep, jd untuk driving experiencenya ini mobil selain fun to drive jg easy to drive ya. Bener2 dibuat untuk disetirin sendiri nih mobil, baik yg bawa seoran nubie driver yg pingin mubilnya enak dibawa santai di perkotaan maupun buat ugal driver yg pengen mubilnya bisa diajak nikung2.
Satu hal yg ane msh kagum dari ini boil, built up Jepun tapi harganya setara HRV SE yg ckd. Wow!
Gak kebayang kalo misalnya suatu hari nanti CX3 1.5 ini udah dibikin di teylen dan mzd indo masukin yg dr teylen, benernya harganya msh bisa turun jd lebih murah lagi, mungkin sekitar 320-330 mio. Kalau dipasang harga segitu sih kalo emang gak nyari akomodasi baris 2, daripada HRV emang udah bener2 tutup mata ambil ini sih.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 28
- Joined: Mon Aug 29, 2016 8:04
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Nice review om!
Lagi nabung moga2 kebeli juga ini boil hehehe
Btw dri segi engine apakah ada rasa underpowered dicompared dengan hrv misalnya om?
Lagi nabung moga2 kebeli juga ini boil hehehe
Btw dri segi engine apakah ada rasa underpowered dicompared dengan hrv misalnya om?
1TR
L15
4A91
1 kr-vet
L15
4A91
1 kr-vet
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 424
- Joined: Mon Feb 15, 2021 3:17
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Bisa jadi even better di CX-30 om, karena CX-30 nih digadang-gadang sebagai SUV rasa Sedan kebanggaan Mazda hehehewalid_007 wrote: ↑Mon May 24, 2021 12:33 cakep om n congrats
jumat lalu oe pulang dari solo ke surabaya bawa f30 di depan ada cx 30 .
persis mo pintu warugungung ada tikungan yg lumayan
oe liat dari belakang nih cx30 gada ngerem2 nya (speed 120n klo d speedometer oe) .. n gilanya f30 w perlu ngerem biar kagak ngeleot
belom lagi lampu sen yg nyala nya keren abis
jd pen ke diler mazda
haha
mungkin cx 3 juga bisa kasi impresi mirip2 mengenai handling
Bener sih, CX-3 semacam 'perkenalan' untuk bisa kasih impresi berkendara yang lebih baik di higher line up lainnya dari Mazda
Thank you, Om. Kemarin sudah servis pertama (1 bulan / 1.000 KM) masih free jasa servis. Begitu pula servis kedua nantinya (6 bulan / 10.000 KM) masih dapat free jasa servis.
Semangat om, supaya makin banyak yang bisa merasakan hebatnya engineering Mazda.
Bagasinya so-so sih , Om. Nggak kecil, tapi nggak sebesar Jazz juga. Jelas masih kalah kalau dibanding Honda, karena ruang bagasi Mazda rata dengan bibir bagasi alias nggak menjorok ke bawah. Bagasinya 264 liter, selisih 100 liter dari Jazz. Again, akomodasi bukan best value yang ditawarkan Mazda
Nah ini summary driving experiencenya Om, bener. Mobil ini akan nurut banget pas dibawa dengan driving style apapun. Ngebut di tol, belajar nyetir di kota-kota, rasanya semua bisa diakomodir dengan mudah oleh mobil ini. Sepertinya ECU nya juga cukup pintar dalam learning pattern gaya berkendara.rakyatwkwkland wrote: ↑Mon May 24, 2021 16:31 Congrats mobil barunya oom, and also a nice review
Yg ane tangkep, jd untuk driving experiencenya ini mobil selain fun to drive jg easy to drive ya. Bener2 dibuat untuk disetirin sendiri nih mobil, baik yg bawa seoran nubie driver yg pingin mubilnya enak dibawa santai di perkotaan maupun buat ugal driver yg pengen mubilnya bisa diajak nikung2.
Satu hal yg ane msh kagum dari ini boil, built up Jepun tapi harganya setara HRV SE yg ckd. Wow!
Gak kebayang kalo misalnya suatu hari nanti CX3 1.5 ini udah dibikin di teylen dan mzd indo masukin yg dr teylen, benernya harganya msh bisa turun jd lebih murah lagi, mungkin sekitar 320-330 mio. Kalau dipasang harga segitu sih kalo emang gak nyari akomodasi baris 2, daripada HRV emang udah bener2 tutup mata ambil ini sih.
Menurut saya rasanya beda, Om. Secara angka selisih tenaganya dengan HR-V sekitar 11 HP, tapi saya rasa kok perpaduan mesin dengan transmisi SkyActiv nya ini lebih bisa dinikmati daripada HR-V. Mungkin sedikit kurang bertenaga dibanding HR-V, tapi bukan berarti underpower as in terms of lemot alias boyo. Mobilnya bisa banget diajak lari agresif, Om. Kayanya emang efek transmisinya yg shifting cepet banget (bukan CVT) dan cukup pintar dalam pengalokasian torsi di setiap gearnya.
P5-VPS (SKYACTIV-G 1.5)
2GD-FTV
2ZR-FE
2GD-FTV
2ZR-FE
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2988
- Joined: Sat Aug 05, 2017 12:00
- Location: Tangerang Selatan
- Daily Vehicle: Delman
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Mantap om, nice review...
Sekarang tinggal kita lihat long term-nya gimana. Secara parts (non-body) bisa dibilang interchangeable dengan adiknya si mazda 2... Problem2nya apakah mirip2 atau malah ga muncul di cx3
Sekarang tinggal kita lihat long term-nya gimana. Secara parts (non-body) bisa dibilang interchangeable dengan adiknya si mazda 2... Problem2nya apakah mirip2 atau malah ga muncul di cx3
-
- Visitor
- Posts: 7
- Joined: Mon Mar 25, 2019 5:57
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Posisi nyetir lbh enak mana dibanding Altis 2015 om?
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 424
- Joined: Mon Feb 15, 2021 3:17
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Wah om pengguna Mazda 2 ya sepertinya..
Kalau sejauh om rasakan, problem apa om yang sering terjadi di Mazda 2? Saya sempet merasa ada getar-getar kecil seperti RPM drop beberapa kali ketika idle setelah jalan, misalnya pas macet-macetan. Nggak selalu, cuma beberapa kali terjadi, even sejak pertama mobil dideliver ke saya. Apakah terjadi juga di Mazda 2?
P5-VPS (SKYACTIV-G 1.5)
2GD-FTV
2ZR-FE
2GD-FTV
2ZR-FE
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 275
- Joined: Thu Nov 22, 2018 14:39
- Location: Jakarta
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
mengenai getar2 dan RPM drop juga saya rasakan saat seharian nebeng mobil Mazda 3 Hatchback (model sebelum yg terakhir), boleh dibilang cukup sering saat di kemacetan atau lampu merah. Apakah ini wajar di jajaran mobil Mazda?marvelio wrote: ↑Tue May 25, 2021 2:12Wah om pengguna Mazda 2 ya sepertinya..
Kalau sejauh om rasakan, problem apa om yang sering terjadi di Mazda 2? Saya sempet merasa ada getar-getar kecil seperti RPM drop beberapa kali ketika idle setelah jalan, misalnya pas macet-macetan. Nggak selalu, cuma beberapa kali terjadi, even sejak pertama mobil dideliver ke saya. Apakah terjadi juga di Mazda 2?
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 275
- Joined: Thu Nov 22, 2018 14:39
- Location: Jakarta
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Mantap reviewnya Om, jadi makin pengen trade in HRV 2017 saya ke CX3 1.5marvelio wrote: ↑Mon May 24, 2021 12:04 Meskipun usianya sudah tergolong tua dan masih belum dirilis dengan Mazda 7th Generation platform, Mazda memutuskan untuk melakukan 'facelift' lagi. Kali ini bukan tampilan eksterior maupun interior, tetapi justru di segmen dapur pacunya. Yes, akhir Maret kemarin Mazda CX-3 available dengan mesin 1.500 cc SkyActiv yang identik dengan mesin Mazda 2 SkyActiv. Setelah mendapat banyak masukan dari warga SM, saya bawa pulang lah CX-3 1.5 ini dan sampai hari ini sudah berjalan hampir 1000 KM. Saatnya saya buat reviewnya untuk warga SM.
HARGA
Poin pertama yang terdampak... tentu saja harga. Saat saya ambil unitnya, harga yang saya dapat hanya selisih 2 juta lebih mahal dari HR-V SE 2021. Sepertinya Mazda memang berencana membuat Mazda CX-3 1.5L sebagai volume maker Mazda di Indonesia. Bahkan sampai hari ini di media sosial Mazda, CX-3 jadi satu-satunya yang nonstop diiklankan. Memang, dengan harganya yang turun sekitar 50 juta dari tipe sebelumnya (2.0 Sport), CX-3 menjadi compact SUV Mazda yang paling potensial dipilih sebagai 'your first Mazda SUV', di iklan mereka. Logis sih, banyak orang merasa Mazda 2 terlalu kecil dan CX-5 terlalu mahal. 3 tahun belakangan kan orang Indonesia cenderung tertarik untuk beli mobil di range 300 jutaan. Saya sempat mikir apakah dengan rilisnya 1.5L Sport akan bikin unit 2.0 Sport nya diskon besar. Tapi setelah dihitung-hitung, pajaknya juga akan lebih mahal. Akhirnya saya putuskan ambil unit 1.5L Sport. Nyatanya, sampai hari ini unit 2.0 Sport kosong (tidak ada unit available/sisa).
EXTERIOR
Secara umum, tidak ada yang membedakan varian 1.5 Sport dengan tipe 2.0 Sport sebelumnya di bagian exterior. Lampu tetap dapat full LED sampai foglamp, begitu pula lampu belakang dan lampu mundur. Lampu mundurnya sudah full LED. Velg yang dipakai aluminium 18", desainnya two tone yang saya sangat suka. Jauh lebih elegan dibanding CX-3 keluaran pertama. Satu-satunya yang membedakan tipe 1.5 Sport dengan 2.0 Sport di bagain exterior adalah warna. Khusus CX-3 tipe 1.5 Sport, dilengkapi warna baru yaitu Polymetal Grey, yang jadi hero color CX-3 1.5 Sport saat ini. Berikut tampilannya:
First Polymetal Grey di Semarang
Plat nomor masih sementara, jadi tidak saya sensor. Feel free untuk menyapa kalau ketemu di jalan
FITUR
Dibandingkan tipe 2.0 Sport sebelumnya, yang disunat di 1.5 Sport cuma Auto Headlights, Auto Wiper, dan i-ACTIVSENSE nya tersisa Blind Spot Monitoring serta Rear Cross Traffic Alert. Selebihnya, sama persis. Saya yang sebelumnya belum pernah punya mobil dengan BSM, merasa sangat terbantu, mengingat traffic sepeda motor di Kota Semarang yang suka main potong seenaknya dari belakang pas kita belok. Not a big deal kalau SCBS nya tidak disertakan, toh saya yakin hanya segelintir pengguna Mazda yang mengaktifkan SCBS nya.
Auto Headlights dan Auto Wiper memang sayang sekali dihilangkan. Tapi saya bisa maklum kalau ingat Mazda ingin menekan harga CX-3 menjadi lebih affordable bagi masyarakat menengah. Saya lupa-lupa ingat Kia Seltos punya fitur-fitur tsb atau tidak, yang jelas HR-V belum punya fitur serupa.
Terlepas dari sunatan di atas, banyak fitur unggulan yang patut dibanggakan dari CX-3 ini.
- Kamera parkir hi-res
- MZD Connect yang sudah dilengkapi Wireless Apple CarPlay dan Android Auto
- 6 speaker yang meskipun bukan branded tapi cukup premium di telinga
- Cruise control
- Auto door lock + walk away lock
- Stir kulit yang sama dengan CX-5
- AC full automatic dengan pengoperasian knop putar (saya tidak suka yang sentuh-sentuh)
- Active Driving Display (HUD)
- EPB + Auto Hold
- i-Stop
Nggak banyak gimmick yang diberikan Mazda untuk menarik konsumen, ya standar Mazda sejak dulu lah. Sepelit-pelitnya Mazda, kita tahu kalau Mazda tetap worth the money dengan fiturnya yang tidak banyak gimmick namun disajikan secara 'matang'.
Satu hal yang mungkin bagi banyak orang ketinggalan zaman tetapi bagi saya tidak, yaitu speedometer yang belum Full TFT alias masih hitam putih. Bagi saya, tidak semua mobil harus punya layar Full TFT. Justru nggak cocok kalau di Mazda. Again, Mazda memilih memasukkan fitur-fitur yang tidak merusak karakter aslinya hanya demi mengejar tren yang diusung brand-brand lain.
POWERTRAIN - Impresi Berkendara
Yang jadi pertanyaan banyak orang, termasuk saya sebelum coba, adalah mesin 1500 cc Mazda 2 yang dipasang di CX-3. Sempat saya mengira CX-3 akan underpower menggunakan mesin 1500 cc. Ternyata, 1260 kg bisa ditopang dengan baik oleh mesin 1500 cc ini. Sama sekali nggak ada rasa kekurangan tenaga. Saya baru pertama kali merasakan mesin 1500 cc ini, dan surprisingly jambakan mesin ini di kecepatan bawah sangat menarik. Galak. Tarikan yang paling menjambak bisa dirasakan ketika kickdown dari kecepatan rendah menuju 60 km/jam. Karakter yang seperti ini cocok untuk penggunaan dalam kota karena kesan yang didapatkan adalah lincah dan tidak lemot sama sekali.
Yang paling mendukung sensasi driving tsb tentu transmisi SkyActiv nya. Shifting transmisinya sangat cepat dan sangat halus, jauh beda sekali dengan CVT di mobil-mobil lainnya. Sesuai dengan konsep aslinya, mobil ini didesain untuk orang yang suka nyetir. Saya suka membayangkan seberapa overpower CX-3 yang dilengkapi mesin 2000 cc.
Satu hal yang mengganggu, yaitu respons & feel pedal gas. Pedal gas CX-3 ini kadang menyenangkan dan kadang menyebalkan. Menyenangkan karena tarikannya galak, menyebalkan karena jadi sulit sekali nyetir secara halus. Pakai pedal gasnya harus diurut, karena kalau ditekan agak dalam sedikit saja, transmisinya akan downshift dan meraung. Biasanya terjadi ketika dipakai nanjak agak panjang atau menyalip kendaraan lain. Di thread suggestion corner, karakter ini ternyata dibenarkan oleh user Mazda 2 SkyActiv. Jadi, ya nggak heran, wong mesin yang dipakai identik. Tapi kalau sudah ketemu celahnya, nyetir mobil ini jadi enaaak sekali.
Fuel consumption yang saya dapatkan cukup impresif. Di jalan tol dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam, saya bisa dapat 19.7 km/l. Di rute kombinasi yang banyak stop and go, memang nggak bisa dibilang irit. Saya dapat 11 km/l. Average fuel cons ini cepat sekali turun kalau kita berhenti agak lama, misalnya di lampu merah. Dalam 2 menit berhenti, bisa tuh turun dari 13.3 jadi 12.5 km/l. Keiritannya ketika eco-driving mungkin didukung kompresi mesinnya yang sangat tinggi. Saya selalu pakai Pertamax selama pemakaian.
SUSPENSI DAN HANDLING
Ketika orang-orang bilang suspensi Mazda keras, saya nggak merasa demikian. Menurut saya suspensi CX-3 ini well-built untuk kebutuhan di jalan Indonesia: stabil, nggak bikin pantat sakit, tapi nggak mentul-mentul.
Seriously, suspensinya bisa meredam getaran dengan sangat baik. Karena saya punya Altis 2015, bagi saya Mazda CX-3 jauuuh lebih empuk. Dengan suspensi MacPherson Strut & Torsion Beam yang dirancang sedemikian rupa, kata-kata yang bisa mendeskripsikan handling mobil ini adalah: BAWANYA GAMPANG Mungkin handling yang luar biasa ini didukung juga dengan G-Vectoring Control.
Iya, mobil ini sangat cocok untuk dipakai di jalanan kota besar yang sering macet, butuh selap selip, tapi tetap stand out tampilannya. Dimensinya dari bangku pengemudi rasanya nggak jauh beda dengan Ford Fiesta yang saya pakai sebelumnya. Artinya, mobil ini dimensinya fleksibel dibawa kemanapun. Dengan ukuran yang compact, handlingnya jadi tidak ribet sama sekali. Ibaratnya, ini cocok untuk mama-mama muda yang antar jemput anaknya sekolah dan les. Karena? Yes! Stirnya enteng banget! Saya sih prefer stir yang agak berat sedikit karena bagi saya stir CX-3 ini terlalu ringan. Tapi kembali lagi, stir yang demikian memang cocok dipakai di perkotaan.
Di jalan tol, saya bisa nikung dengan kecepatan 120 km/jam tanpa ragu-ragu. Mobil ini solid parah, seakan-akan badan kita nempel sama mobilnya. Semua tikungan bisa dilibas dengan percaya diri.
Satu lagi yang juara dari Mazda adalah rem. Rem di CX-3 ini sangat empuk dan presisi. Nggak ada ceritanya rem senin kamis di mobil ini. Firm, tapi nggak kaget dalam pengeramannya. Rem mobil paling enak yang pernah saya coba sejauh ini adalah rem CX-3.
THE BEAUTY INSIDE
Semua orang tentu tahu Mazda mendevelop mobil-mobilnya untuk driving experience yang maksimal. Desain dashboard nggak beda jauh dengan Mazda 2. Paling bedanya cuma ada di console tengah yang handbrakenya diganti dengan EPB dan Brake Hold. Poin plus dari semua kompetitor CX-3 adalah posisi mengemudinya. Mobil ini sebenarnya nggak kecil-kecil amat, tapi entah kenapa duduk di kursi pengemudi dengan konfigurasi yang sedemikian rupa bisa membuat mobil ini seakan-akan kecil. Bagusnya, CX-3 sudah dilengkapi tilt & telescopic yang sangat membantu kenyamanan duduk pengemudi
Joknya fabric dengan pinggiran kulit. Saya lebih suka daripada full kulit. Kenapa? Boleh dicoba kalau tidak percaya, jok fabric CX-3 empuk! Bukan kempes ketika diduduki seperti kursi fabric LCGC, tapi cushionnya terasa mahal dan menahan tubuh manusia di atasnya dengan sangat baik tanpa membuat sakit punggung maupun pantat.
Build quality CX-3 1.5 Sport bisa dibilang luar biasa GILA! Sudah sangat jarang mobil keluaran sekarang yang punya build quality yang refined seperti mobil ini. Tapi jangan heran, itu semua karena CX-3 1.5 Sport unit saya masih diimpor langsung dari Jepang, alias CBU Jepun asli Semua panel terasa kokoh dan tidak ada yang 'mleyot' a.k.a 'bending' ketika ditekan agak keras. Terlebih console tengahnya, sangat kokoh. Sebuah privilege yang tidak bisa kita dapatkan di merk kompetitor.
Keunggulan lainnya di dalam kabin yaitu kualitas peredamannya. Noise insulation dari depan, samping, belakang, sangat baik. Di awal-awal saya sempat merasa road noise sangat terdengar, tetapi seiring berjalannya waktu tetap masih bisa diterima. Nggak separah itu. Masih lebih parah peredaman Honda. Karena, saya ada CR-V RM yang peredamannya masih kalah dibanding CX-3 ini.
Kabin CX-3 ini desainnya sudah agak lama, tapi tetap menyenangkan untuk dilihat.
Sebagai user CX-3 saya sudah kebal dengan omongan "kabin belakang Mazda gak manusiawi! Mending HR-V!"
Padahal, buat saya kabin belakangnya masih manusiawi. Memang nggak selega keluarga Honda, tapi masih bisa kok diduduki dengan nyaman. Malahan enak. Syaratnya, pengemudinya nggak lebih dari 173 cm, dan diisi oleh 2 orang saja. Ya memang ini bukan family car. Kadang suka gatel kalau dengar selentingan mendang-mending, namanya produk juga pasti ada marketnya sendiri, mana yang untuk muat banyak, mana yang untuk dikendarai berdua, dll. Sebagai konsumen tinggal pilih saja yang menurut kita ideal. Jangan buru-buru mengurungkan niat punya Mazda cuma karena kalimat jok belakang nggak manusiawi. IMHO, mending dicoba saja karena parameter 'nyaman' dan 'sempit' setiap orang pasti berbeda-beda.
KESIMPULAN
Mending beli HR-V atau CX-3 dong?
- Kalau suka nyetir, spirited driving, CX-3. Kalau nggak suka mobil standar dan suka modif, ambil HR-V.
- Resale value Mazda nggak sejelek itu. Cek aja harga bekas CX-3, masih tergolong tinggi. Jadi menurut saya RV is not a big deal anymore dalam menentukan dua pilihan ini.
- Servis Mazda dan Honda sama-sama mahal. Jangan termakan propaganda servis mahal
Overall, mobil ini enak banget untuk jadi daily car kalau sering nyetir sendiri, berdua, atau bertiga.
Harganya sekarang sudah reasonable, bahkan menurut saya masih agak terlalu murah untuk driving experience yang luar biasa dari Mazda, kalau pembanding harganya adalah HR-V dan Kia Seltos. Saya sempat tertarik Kia Seltos, tapi somehow keinginan punya mobil negara maju stonks setelah lihat warna Polymetal Grey, daripada keinginan untuk punya mobil berfitur banyak dan ber-dual-clutch tapi didevelop untuk negara berkembang.
Kaca film dapat merk Eurotek dari dealer. Dengar-dengar, semua Dealer Mazda harus pakai kaca film Eurotek karena produknya masih dalam satu group distributor yaitu Eurokars. Penolakan panasnya cukup baik, tint nya cenderung hijau which is good bagi saya karena feels negara maju nya dapet banget. Bukan silver seperti V-kool lho ya.
Bonus beberapa foto setelah CX-3 saya dilapisi IGL Coating 2 Layer, hasil rekomendasi bro erwinign (saya gatau bisa mention ga sih di SM? )
Demikian review perdana saya, semoga membantu warga SM yang masih penasaran dan sedang mempertimbangkan pelihara CX-3 1.5
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3450
- Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Yg hampir pasti itu kaki2 sih om, bukan glodak2an tapi kl kena jalan jelek spt ada bunyi duk duk duk. Sy pake mazda 2 lama 2013Iriawans wrote: ↑Tue May 25, 2021 2:46mengenai getar2 dan RPM drop juga saya rasakan saat seharian nebeng mobil Mazda 3 Hatchback (model sebelum yg terakhir), boleh dibilang cukup sering saat di kemacetan atau lampu merah. Apakah ini wajar di jajaran mobil Mazda?marvelio wrote: ↑Tue May 25, 2021 2:12Wah om pengguna Mazda 2 ya sepertinya..
Kalau sejauh om rasakan, problem apa om yang sering terjadi di Mazda 2? Saya sempet merasa ada getar-getar kecil seperti RPM drop beberapa kali ketika idle setelah jalan, misalnya pas macet-macetan. Nggak selalu, cuma beberapa kali terjadi, even sejak pertama mobil dideliver ke saya. Apakah terjadi juga di Mazda 2?
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 275
- Joined: Thu Nov 22, 2018 14:39
- Location: Jakarta
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Tks infonya Om. bisa solve kah bunyi duk2-nya? 2 tahun lalu test drive dan hampir SPK Mazda 2 GT krn dapat diskon besar sampe selisih dgn Jazz RS dibawah 20jt. Rencana buat anak saya kuliah sehari2, setelah ditimbang2 dan baca2 forum akhirnya SPK Jazz karena worry ketersediaan body part (bukan spare part) yg harus nunggu 1-3 bulan.erwinign wrote: ↑Tue May 25, 2021 3:00Yg hampir pasti itu kaki2 sih om, bukan glodak2an tapi kl kena jalan jelek spt ada bunyi duk duk duk. Sy pake mazda 2 lama 2013Iriawans wrote: ↑Tue May 25, 2021 2:46mengenai getar2 dan RPM drop juga saya rasakan saat seharian nebeng mobil Mazda 3 Hatchback (model sebelum yg terakhir), boleh dibilang cukup sering saat di kemacetan atau lampu merah. Apakah ini wajar di jajaran mobil Mazda?marvelio wrote: ↑Tue May 25, 2021 2:12
Wah om pengguna Mazda 2 ya sepertinya..
Kalau sejauh om rasakan, problem apa om yang sering terjadi di Mazda 2? Saya sempet merasa ada getar-getar kecil seperti RPM drop beberapa kali ketika idle setelah jalan, misalnya pas macet-macetan. Nggak selalu, cuma beberapa kali terjadi, even sejak pertama mobil dideliver ke saya. Apakah terjadi juga di Mazda 2?
Nah sekarang lagi galau pengen CX 3 1.5 ini
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2988
- Joined: Sat Aug 05, 2017 12:00
- Location: Tangerang Selatan
- Daily Vehicle: Delman
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Belum lama ini, abis bahas sesama pengguna mazda 2 juga terkait rpm dropmarvelio wrote: ↑Tue May 25, 2021 2:12 Wah om pengguna Mazda 2 ya sepertinya..
Kalau sejauh om rasakan, problem apa om yang sering terjadi di Mazda 2? Saya sempet merasa ada getar-getar kecil seperti RPM drop beberapa kali ketika idle setelah jalan, misalnya pas macet-macetan. Nggak selalu, cuma beberapa kali terjadi, even sejak pertama mobil dideliver ke saya. Apakah terjadi juga di Mazda 2?
viewtopic.php?p=1172735#p1172735
TLDR: Busi bawaan mazda PE5R-18-110 alias ngk ilkar7l11 ini cepet berubah gap-nya. Sekalinya gap dah 1.2mm ke atas, mulai deh tuh ndut2an or rpm drop muncul. Kalau buat langkah awal sih, dicek aja gap-nya kalau dah >1.1mm dipas2in ke 1.05-1.1mm. Tapi kalau malas cek2 busi, mending ganti skalian bosch vr7niiix yg double iridium biar ga cepet berubah bentuk ntuh ground electrode-nya.
Kalau masalah2 lain sila explore2 saja threadnya um ... yg jelas rack end - tie rod end - bearing shock cepet tewas .... kalau suatu saat dah klatak klutuk ganti pake merk 555 malah lebih awet (rack end - tie rod end). Untuk bearing shock juga setiap beberapa puluh ribu KM mending di-regrease ulang. Lalu sedari awal nih, rack steer digrease ulang pake grease bagusan biar awet. Bawaan pabrik dikit bener ntuh grease-nya.
Last edited by josomba on Tue May 25, 2021 3:43, edited 1 time in total.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3450
- Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Belum sempet utak atik om saya. Jangan salah tangkap kl bunyi itu bukan bunyi spt kaki2 mobil ga sehat kaya tierod oblak om. Dr pendapat itu saya makanya ga gitu mikirin sih, krn duk2nya itu kedengeran tp msh terhitung halus aja dan kedengeran pas jarang2 aja di mazda saya.Iriawans wrote: ↑Tue May 25, 2021 3:14Tks infonya Om. bisa solve kah bunyi duk2-nya? 2 tahun lalu test drive dan hampir SPK Mazda 2 GT krn dapat diskon besar sampe selisih dgn Jazz RS dibawah 20jt. Rencana buat anak saya kuliah sehari2, setelah ditimbang2 dan baca2 forum akhirnya SPK Jazz karena worry ketersediaan body part (bukan spare part) yg harus nunggu 1-3 bulan.
Nah sekarang lagi galau pengen CX 3 1.5 ini
Ah soal part sih scr longterm sama aja om antara honda sama mazda kl sama2 di beres, saya di rumah masih pake crv RE itu beberapa kali sein spion kena, pernah juga reflektor belakang kena sebiji itu indennya juga lama banget. Sein spion pernah sampe 4 bulan, reflektor yg sepele itu aja 6 bulan br dateng sampe lupa Justru skrg kl saya nilai sih antara dealer mazda sama honda di kota saya buat inden2an masih lebih jelas kepastiannya di mazda om
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 41
- Joined: Thu Jan 21, 2016 2:15
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Awal april kemarin sempat test drive cx3 yang 1.5L.
Pertama duduk feelnya berasa aneh, rendah sekali. Mungkin karena kendaraan yang dipakai sehari-hari ANKI reborn.
Namun setelah keluar kompleks ternyata berbeda jauh feelnya,
Benar ini mobil mudah dan enak dikendalikan.
Sistem pengeremannya enak, terukur sehingga selesai
Test drive baru sadar ga perlu adaptasi buat rem kendaraannya.
Diinjek sedikit rem pelan, diinjek dalam mobil melambat tapi ga bikin kaget, beda dengan Anki reborn
Selain itu pengendaraan halus dan kabin senyap, dengsn interior dan tombol2 yang berkesan mewah
Sayang sekali karena akomodasi belakang dan ukuran bagasi akhirnya ga jadi ambil, istri menolak mentah-mentah. Repot katanya kalau keluar kota
Pertama duduk feelnya berasa aneh, rendah sekali. Mungkin karena kendaraan yang dipakai sehari-hari ANKI reborn.
Namun setelah keluar kompleks ternyata berbeda jauh feelnya,
Benar ini mobil mudah dan enak dikendalikan.
Sistem pengeremannya enak, terukur sehingga selesai
Test drive baru sadar ga perlu adaptasi buat rem kendaraannya.
Diinjek sedikit rem pelan, diinjek dalam mobil melambat tapi ga bikin kaget, beda dengan Anki reborn
Selain itu pengendaraan halus dan kabin senyap, dengsn interior dan tombol2 yang berkesan mewah
Sayang sekali karena akomodasi belakang dan ukuran bagasi akhirnya ga jadi ambil, istri menolak mentah-mentah. Repot katanya kalau keluar kota
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 275
- Joined: Thu Nov 22, 2018 14:39
- Location: Jakarta
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Tks buat info tambahannya Om, jadi sedikit worry free dengan ketersediaan body partnya dan semakin menarik meminang CX3erwinign wrote: ↑Tue May 25, 2021 3:29Belum sempet utak atik om saya. Jangan salah tangkap kl bunyi itu bukan bunyi spt kaki2 mobil ga sehat kaya tierod oblak om. Dr pendapat itu saya makanya ga gitu mikirin sih, krn duk2nya itu kedengeran tp msh terhitung halus aja dan kedengeran pas jarang2 aja di mazda saya.Iriawans wrote: ↑Tue May 25, 2021 3:14Tks infonya Om. bisa solve kah bunyi duk2-nya? 2 tahun lalu test drive dan hampir SPK Mazda 2 GT krn dapat diskon besar sampe selisih dgn Jazz RS dibawah 20jt. Rencana buat anak saya kuliah sehari2, setelah ditimbang2 dan baca2 forum akhirnya SPK Jazz karena worry ketersediaan body part (bukan spare part) yg harus nunggu 1-3 bulan.
Nah sekarang lagi galau pengen CX 3 1.5 ini
Ah soal part sih scr longterm sama aja om antara honda sama mazda kl sama2 di beres, saya di rumah masih pake crv RE itu beberapa kali sein spion kena, pernah juga reflektor belakang kena sebiji itu indennya juga lama banget. Sein spion pernah sampe 4 bulan, reflektor yg sepele itu aja 6 bulan br dateng sampe lupa Justru skrg kl saya nilai sih antara dealer mazda sama honda di kota saya buat inden2an masih lebih jelas kepastiannya di mazda om
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5885
- Joined: Thu Aug 28, 2008 10:32
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
agak mirip seperti gejala kekurangan oktan?marvelio wrote: ↑Tue May 25, 2021 2:12Wah om pengguna Mazda 2 ya sepertinya..
Kalau sejauh om rasakan, problem apa om yang sering terjadi di Mazda 2? Saya sempet merasa ada getar-getar kecil seperti RPM drop beberapa kali ketika idle setelah jalan, misalnya pas macet-macetan. Nggak selalu, cuma beberapa kali terjadi, even sejak pertama mobil dideliver ke saya. Apakah terjadi juga di Mazda 2?
coba naikan spek bbm nya?
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3450
- Joined: Sat Apr 19, 2014 3:45
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Bbrp waktu lalu saya ada diceritain orang pake 3HB sky lama accident mayan gede om, kena kaca depan, handle LH front, daun pintu depan kiri, spion itu 1,5-2 bulan udah dateng partnya. Sy liat fotonya parah sihIriawans wrote: ↑Tue May 25, 2021 4:50Tks buat info tambahannya Om, jadi sedikit worry free dengan ketersediaan body partnya dan semakin menarik meminang CX3erwinign wrote: ↑Tue May 25, 2021 3:29Belum sempet utak atik om saya. Jangan salah tangkap kl bunyi itu bukan bunyi spt kaki2 mobil ga sehat kaya tierod oblak om. Dr pendapat itu saya makanya ga gitu mikirin sih, krn duk2nya itu kedengeran tp msh terhitung halus aja dan kedengeran pas jarang2 aja di mazda saya.Iriawans wrote: ↑Tue May 25, 2021 3:14
Tks infonya Om. bisa solve kah bunyi duk2-nya? 2 tahun lalu test drive dan hampir SPK Mazda 2 GT krn dapat diskon besar sampe selisih dgn Jazz RS dibawah 20jt. Rencana buat anak saya kuliah sehari2, setelah ditimbang2 dan baca2 forum akhirnya SPK Jazz karena worry ketersediaan body part (bukan spare part) yg harus nunggu 1-3 bulan.
Nah sekarang lagi galau pengen CX 3 1.5 ini
Ah soal part sih scr longterm sama aja om antara honda sama mazda kl sama2 di beres, saya di rumah masih pake crv RE itu beberapa kali sein spion kena, pernah juga reflektor belakang kena sebiji itu indennya juga lama banget. Sein spion pernah sampe 4 bulan, reflektor yg sepele itu aja 6 bulan br dateng sampe lupa Justru skrg kl saya nilai sih antara dealer mazda sama honda di kota saya buat inden2an masih lebih jelas kepastiannya di mazda om
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2884
- Joined: Wed Jul 03, 2013 6:23
- Location: Indonesia
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Congrats om CX-3 barunya
Nice review jg
Ini brand Mazda jg masuk radar ane sih.. selain si Lexus... Buat gantiin E90 si tukang ngambek ... wkwkwk
Ud sempet diskusi sama montir bengkel langganan. Sparepart slowmoving lumayan gampang. Tinggal order aja, 1 sampe 2 minggu nyampe. Harga so so lah agak diatas honda dikit. Yg penting jepang daya tahan kuat, panjang umur. Longevity...
Nice review jg
Ini brand Mazda jg masuk radar ane sih.. selain si Lexus... Buat gantiin E90 si tukang ngambek ... wkwkwk
Ud sempet diskusi sama montir bengkel langganan. Sparepart slowmoving lumayan gampang. Tinggal order aja, 1 sampe 2 minggu nyampe. Harga so so lah agak diatas honda dikit. Yg penting jepang daya tahan kuat, panjang umur. Longevity...
S̶h̶e̶e̶r̶ ̶D̶r̶i̶v̶i̶n̶g̶ ̶P̶l̶e̶a̶s̶u̶r̶e̶
Sheer Repairing Pleasure
Sheer Repairing Pleasure
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 614
- Joined: Tue Dec 22, 2020 20:35
- Daily Vehicle: xpander cross - suzuki splash
Re: 2021 Mazda CX-3 1.5L Sport
Nice review om, Emang terlahir untuk ganteng ga usah di apa2in udah ganteng maksimal
IG :fabrycautocare.id
https://shopee.co.id/fabrycautocare.official
https://www.tokopedia.com/fabrycautocare-id
https://shopee.co.id/fabrycautocare.official
https://www.tokopedia.com/fabrycautocare-id