Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
Seperti biasanya, tadi siang mampir ke dealer Honda. Cuma iseng saja, karena ada kenalan yang abis TD dan nanyain. Saya si rada males, karena sudah liat di pameran di mall2 soal interiornya yang begitulah.
Unit TD saya varian tertinggi, dan tentunya varian terlaku seperti biasanya. foto2? cuma beberapa saja ya, karena sudah banyak video dan foto di google.
Exterior
Buat saya si tampilan depan belakang kiri kanan just OK, ga jelek tapi juga ga bagus, dibandingkan bahkan Toyota Daihatsu zaman now seperti telat 1 generasi, mengingatkan zaman Mr. Fandi.
Tampak depan tidak terlalu kentara bahasa design Solid Wing Face dan seperti ada vibe honda USDM tapi tanpa krom2 besar2.
the biggest no-no? samping. entah kenapa ini mobil bikin bingung, SUV jelas bukan, Crossover? tapi kok panjang, MPV? tapi kok tinggi apalagi itu kaca baris ketiga dan Pilar D entah kenapa model frame kaca yang jadi kaya huruf "D" bikin kuno. Penggunaan cladding2 hitam2 plastik2 dan roof rail juga ga nolong banyak soal tampilannya. Malah saya bayangkan kalau itu cladding ga ada jadi lebih rapih dan MPV look kali ya? tapi ini tentu subyektif ya, dan buat saya mobil itu yg penting interior karena kan duduknya di dalem bukan di luar
Interior.
Dikasih kunci smart entry yang model gendut dengan tombol putih. handle pintu dengan tombol Smart Entry model fisik yang sampe sekarang buat saya kaya ga niat bikinnya dan kuno banget. Bulet item nempel di handle panjang chrome finish. Buka pintu (dan tentunya belum sah kalau ga ketok2 body dan rasain buka tutup pintu untuk bilang: INI MOBIL TEBEL PLAT-nya) okelah pas kok ga berasa murah banget. Disambut jok full kulit, dan baru sadar kalau itu interior in black.
INTERIOR IN BLACK, literally macem kuburan atau peti mati untuk yang ga suka, saya? suka banget, karena jarang banget mobil sekarang all black gitu. Terutama plafon, jadi kesannya rapih bersih dan buat saya adalah untuk menutup kesan jelek dari dashboard yang begitulah itu. ya itu dashboard dari Honda Amaze. apa itu? BRIO SEDAN untuk India Domestic Market Only. Dan tentunya kalau ada sebutan India Domestic Market cuma kebayang dua: suzuki atau korean... dan ini jadinya suzuki (kecuali SX4)... Ugly design, cheap look, flimsy feel. ini dosa besar HPM untuk saya, kalau mau murah, kenapa ga recycle saja itu dashboard HRV lama atau jazz atau city atau apalah, bodo amat dah daripada dashboard kaya gitu. coba diperbaiki dengan soft touch material, yg ga kalah ga niatnya dari soft touch di Rush... Again, I'm not impressed at all.
Pegang2 material lain, ya plastik keras, baguslah biar awet, coba duduk ternyata jok kulit enak bahannnya, ada soft touch pad juga di door trim. pegang Steer, oh ya this is a proper steering wheel, sangat ergonomis walau terasa agak kekecilan ya untuk mpv. dan tentunya dengan hal penting buat kaum-netijen-maha-benar-mendang-mending-yang-ga-akan-beli-tapi-paling-kenceng, yaitu tombol steer komplit penuh kiri kanan karena ini type tertinggi. Lengkap dengan tombol "dewa" yg sepertinya bisa nambah 100 hp yaitu dynamic cruise control.
lalu seperti kaum-netijen-maha-benar-mendang-mending-yang-ga-akan-beli-tapi-paling-kenceng tentu saya pelototin itu fitur2 di speedometer, yang tentunya sudah di rajam massa, karena hanya analog campur layar MID di tengah saja. Herannya di mata saya itu semua ukurannya kekecilan, secara total itu panel speedo juga memang terasa kecil, kenalan pun juga bilang sama, apalagi itu rame bener dengan indikator2, juga tampilan UI berantakan seperti memaksakan segitu banyak informasi di layar kecil gitu, belum cukup parah soal UX ada di tombol MID di steer yg bentuknya aneh dengan tombol Enter terpisah tanpa tombol Back. In the end nyerah d, it's nightmare, jangan2 bisa jadi biang celaka di kemudian hari karena you must fiddling, literally fiddling.
setelah cek sana sini, mencet tombol Engine Start yang sudah ngedip2 ngegodain untuk dipencet itu (kalau saya pake honda, saya ganti itu tombol pake warna merah, bodo amat dikata Ricer ), mesin nyala dengan mulus halus banget tentunya karena 4 silinder. Pencet tombol AC, sudah full auto dong lengkap dengan arah semburan tapi tanpa defogger ya gaes. setelan suhunya bisa sampe digit 0,5C. setel spion luar, agak kecil tapi pengalaman saya honda kayanya memang hobi bikin spion kecil2 tapi tidak masalah karena cukup lebar. Posisi duduk, setel2 ga dapet yang enak, ternyata posisi duduknya memang disetel tinggi. Kebalikan dengan pengalaman saya coba duduk di jok pengemudi BRV lama, yang seperti tenggelam. dan kebalikannya bener2 beda total. Bahkan setelan terendah untuk saya setinggi 172 cm ini tetap terasa tinggi, diperparah dengan steering wheel non telescopic.
Kemudian ada hal unik lagi, kursi driver ini seperti diset "back tilting" jadi seperti "ngejeblak ke belakang". kenalan saya pun bilang sama, ditambah dengan posisi duduk, bikin rada mabok karena terasa goyang2. Tapi ya sudahlah, ini kan subyektif.
Performance & Handling.
keluar parkiran, masuk D, semuanya terasa natural mengalir begitu saja. Tidak ada gejala keberatan body dll (mungkin kalau full load ya). terasa pas saja tidak lambat tidak kencang, respon gas pun ok. Hanya ada hal kecil yg terasa: pindah dari N ke D terasa getar dari transmisi dan mesin. agak unik padahal CVT ya. tapi ya bisa jadi masih baru atau memang karakter. menggangu? ya terima saja toh bukan rusak ini. injek gas dalem dikit, respon CVT linear flat gitu2 saja dan uniknya tidak seperti CVT zaman now yang biasanya sudah bisa memberi efek stepped gear AT, di sini tidak ada, jadi gitu2 saja (atau saya kurang sadis bejeknya?). CVT whinning dan rubber band tentu jadinya ada tapi buat saya ga perlu lah di besar2kan, karena di kelasnya semua juga sudah CVT. kalau masih ribut ga mau CVT ya pindah ke innova saja
saya rasa memang mobil ditujukan seperti lawan di kelasnya yaitu LMPV lainnya. just enough, not slow not fast, but capable enough. toh tidak ada kehebohan gagal test nanjak di youtube kan?
rem? enak tapi injekan pertama agak keras ya dan seperti langsung gigit. butuh adjustment sedikit, mungkin masih baru.
handling? oh ini benar2 menghapus rasa MPV atau crossover atau SUV. very big credit to the engineering team. sungguh memberikan dimensi berbeda. it's dead as stone, but surprisingly not artificial. feels direct enough for daily drive dan ini ada hubungan dengan NVH di bawah ini.
NVH
Kalau kemaren2 banyak review yang heboh pas ujan kaya ga ada peredam, saya kali ini kecewa karena cuaca cerah dan panas banget, malah ngerasain AC yang kategori sangat dingin padahal cuma dua penumpang tanpa nyalain ac double blower.
dicoba di jalur proyek sepanjang masa yaitu Pantura. kesimpulan saya: LUAR BIASA. Punch above the weight. it's outrageously comfort for the price or the class. bener2 halus banget. vibrasi atau rasa keriting dari jalur beton itu LENYAP. Yang bahkan sampe penasarannya saya sampe di hari yang sama nyari unit TD Xpander yang sayangnya ga available, karena kenalan saya bilang: Xpander 2021 juga sama nyamannya. Road harshness itu tentunya juga hilang, padahal bannya hanya BS Ecopia saja. Another big kudos to Honda engineer.
juga jadi berhubungan kuat dengan bagian soal handling diatas, namanya limbung dan keras bantingan semuanya pas Hantam lubang getar se-body? tidak. sikat road bump bikin getar? tidak. Buat manuver males? pas banget tidak males tidak terlalu cepat. EVERYTHING IN THE RIGHT PROPORTION. Ini ibarat kata komposisi makanan zaman dulu yaitu 4 sehat 5 sempurna. Mesti mpv atau suv ladder frame biar nyaman? engineer Honda ketawain komen seperti itu. this is a freaking monocoque 4.5 meters long LMPV/LSUV/Low Crossover what ever you named car but in terms of comfort level itu act like a Ladder Frame MPV without limbung or kapal like feels
Noise? hanya dari suara ban saja, dan suara luar sedikit yg kategori normal lah. Peredaman sekelas Xpander sepertinya.
Features.
Honda sensing tentunya dong. Honda Sensing ini adalah senjata utama untuk merajai kelas ini. Veloz dengan Toyota Safety Sense dikalahkan denegan DYNAMIC CRUISE CONTROL. Juga ada Lane Tracing, sayangnya tidak ada Blind Spot Monitoring walau dituker dengan Lane Watch.
Ini Dynamic Cruise Control pertama yang saya cobain. kesimpulan saya tentunya bias ya. sayangnya hanya di pantura saja, tidak naik toll tapi ya sudahlah.
Pencet tombol Honda Sensing di dashboard kiri, di MID muncul menunya, saya aktifkan semua. Di MID muncul logo mobil dengan garis hijau di depan dan kiri kanan. Pencet tombol Cruise Control di steer, otomatis mengikuti obyek di depan, kalau tidak ada obyek akan mengikuti setelan kecepatan yang bisa dipilih sendiri dan muncul gambar blank car, pencet tombol Lane Keeping Assist sayang tidak ada respon karena kecepatan minimal 70 kpj.
setelah diset saya iseng coba set di 50 kpj, ngikutin truk, dan well it works. saya tersenyum lebar, segala kekurangan diatas terasa hilang semua. ditunjang dengan NVH yang sangat nyaman. Kebayang nikmatnya untuk di toll gimana, santainya dan tidak melelahkannya otak untuk menghadapi kelakuan pengemudi di negara ini. Truk di depan melamban, ngerem sendiri, melamban mendadak pun sama, saya bantu koreksi steer, pencet lagi tombol cruise control eh ngikut lagi, bahkan enaknya setelan jarak pun bisa on the fly. dan terasa sekali ketika komputer take over car control everything smooth out, rem mendadak pun tidak bikin jantungan begitu juga penambahan kecepatan, terasa halus dan natural saja tidak ada rasa takut atau panik ketika komputer merespon.
kembali ke jalur dalam kota, cruise control tidak aktif, tapi terbantu dengan Lane Watch, yang saya setuju dengan om Mobi, itu agak aneh dan ganggu ya. Pencet tombol Lane Watch di Right Control Stalk tampilan kamera di spion kiri muncul di Head Unit, nah pindah sign ke kiri pun aktif juga, dan nyebelinnya akan over-ride semua tampilan di HU. dan hasil gambar dari camera itu terasa resolusi rendah dengan contrast berlebihan dan terasa banget kurang jelas. Tapi tentu sangat membantu sekali karena blind spot di spion berkurang banget, dan disini juga saya baru sadar itu HU layarnya hanya 7". Oh come on, why not 9? or even 10"? itu ada ruangan yang cukuplah dan siapa tahu itu dashboard jadi agak mendingan dikit kelihatannya, atau memang sengaja disimpan untuk Facelift? sekalian virtual gear + paddle shift?
Kesimpulan.
Mobil ini seperti dikemas sedemikian rupa untuk konsumen awam yang belum tercemar kelakuan kaum-netijen-maha-benar-mendang-mending-yang-ga-akan-beli-tapi-paling-kenceng itu, everything is packed in correct way and feels so upper class with shamelessly cost cutting sana sini.
Beli? tentu saja kalau tidak masalah dengan faktor subyektifitas diatas dan anda butuh Honda Sensing, di luar itu boleh coba2 Xpander dulu karena pada akhirnya Xpander punya lawan setara baik di kualitas keseluruhan selain fitur Autonomous level 1 (saya belum cobain yang CVT ya)
Veloz? seperti biasanya, tetep laku keras.
Bonus:
Imagine, from Thailand to Indonesia only clocking 9 km...
Unit TD saya varian tertinggi, dan tentunya varian terlaku seperti biasanya. foto2? cuma beberapa saja ya, karena sudah banyak video dan foto di google.
Exterior
Buat saya si tampilan depan belakang kiri kanan just OK, ga jelek tapi juga ga bagus, dibandingkan bahkan Toyota Daihatsu zaman now seperti telat 1 generasi, mengingatkan zaman Mr. Fandi.
Tampak depan tidak terlalu kentara bahasa design Solid Wing Face dan seperti ada vibe honda USDM tapi tanpa krom2 besar2.
the biggest no-no? samping. entah kenapa ini mobil bikin bingung, SUV jelas bukan, Crossover? tapi kok panjang, MPV? tapi kok tinggi apalagi itu kaca baris ketiga dan Pilar D entah kenapa model frame kaca yang jadi kaya huruf "D" bikin kuno. Penggunaan cladding2 hitam2 plastik2 dan roof rail juga ga nolong banyak soal tampilannya. Malah saya bayangkan kalau itu cladding ga ada jadi lebih rapih dan MPV look kali ya? tapi ini tentu subyektif ya, dan buat saya mobil itu yg penting interior karena kan duduknya di dalem bukan di luar
Interior.
Dikasih kunci smart entry yang model gendut dengan tombol putih. handle pintu dengan tombol Smart Entry model fisik yang sampe sekarang buat saya kaya ga niat bikinnya dan kuno banget. Bulet item nempel di handle panjang chrome finish. Buka pintu (dan tentunya belum sah kalau ga ketok2 body dan rasain buka tutup pintu untuk bilang: INI MOBIL TEBEL PLAT-nya) okelah pas kok ga berasa murah banget. Disambut jok full kulit, dan baru sadar kalau itu interior in black.
INTERIOR IN BLACK, literally macem kuburan atau peti mati untuk yang ga suka, saya? suka banget, karena jarang banget mobil sekarang all black gitu. Terutama plafon, jadi kesannya rapih bersih dan buat saya adalah untuk menutup kesan jelek dari dashboard yang begitulah itu. ya itu dashboard dari Honda Amaze. apa itu? BRIO SEDAN untuk India Domestic Market Only. Dan tentunya kalau ada sebutan India Domestic Market cuma kebayang dua: suzuki atau korean... dan ini jadinya suzuki (kecuali SX4)... Ugly design, cheap look, flimsy feel. ini dosa besar HPM untuk saya, kalau mau murah, kenapa ga recycle saja itu dashboard HRV lama atau jazz atau city atau apalah, bodo amat dah daripada dashboard kaya gitu. coba diperbaiki dengan soft touch material, yg ga kalah ga niatnya dari soft touch di Rush... Again, I'm not impressed at all.
Pegang2 material lain, ya plastik keras, baguslah biar awet, coba duduk ternyata jok kulit enak bahannnya, ada soft touch pad juga di door trim. pegang Steer, oh ya this is a proper steering wheel, sangat ergonomis walau terasa agak kekecilan ya untuk mpv. dan tentunya dengan hal penting buat kaum-netijen-maha-benar-mendang-mending-yang-ga-akan-beli-tapi-paling-kenceng, yaitu tombol steer komplit penuh kiri kanan karena ini type tertinggi. Lengkap dengan tombol "dewa" yg sepertinya bisa nambah 100 hp yaitu dynamic cruise control.
lalu seperti kaum-netijen-maha-benar-mendang-mending-yang-ga-akan-beli-tapi-paling-kenceng tentu saya pelototin itu fitur2 di speedometer, yang tentunya sudah di rajam massa, karena hanya analog campur layar MID di tengah saja. Herannya di mata saya itu semua ukurannya kekecilan, secara total itu panel speedo juga memang terasa kecil, kenalan pun juga bilang sama, apalagi itu rame bener dengan indikator2, juga tampilan UI berantakan seperti memaksakan segitu banyak informasi di layar kecil gitu, belum cukup parah soal UX ada di tombol MID di steer yg bentuknya aneh dengan tombol Enter terpisah tanpa tombol Back. In the end nyerah d, it's nightmare, jangan2 bisa jadi biang celaka di kemudian hari karena you must fiddling, literally fiddling.
setelah cek sana sini, mencet tombol Engine Start yang sudah ngedip2 ngegodain untuk dipencet itu (kalau saya pake honda, saya ganti itu tombol pake warna merah, bodo amat dikata Ricer ), mesin nyala dengan mulus halus banget tentunya karena 4 silinder. Pencet tombol AC, sudah full auto dong lengkap dengan arah semburan tapi tanpa defogger ya gaes. setelan suhunya bisa sampe digit 0,5C. setel spion luar, agak kecil tapi pengalaman saya honda kayanya memang hobi bikin spion kecil2 tapi tidak masalah karena cukup lebar. Posisi duduk, setel2 ga dapet yang enak, ternyata posisi duduknya memang disetel tinggi. Kebalikan dengan pengalaman saya coba duduk di jok pengemudi BRV lama, yang seperti tenggelam. dan kebalikannya bener2 beda total. Bahkan setelan terendah untuk saya setinggi 172 cm ini tetap terasa tinggi, diperparah dengan steering wheel non telescopic.
Kemudian ada hal unik lagi, kursi driver ini seperti diset "back tilting" jadi seperti "ngejeblak ke belakang". kenalan saya pun bilang sama, ditambah dengan posisi duduk, bikin rada mabok karena terasa goyang2. Tapi ya sudahlah, ini kan subyektif.
Performance & Handling.
keluar parkiran, masuk D, semuanya terasa natural mengalir begitu saja. Tidak ada gejala keberatan body dll (mungkin kalau full load ya). terasa pas saja tidak lambat tidak kencang, respon gas pun ok. Hanya ada hal kecil yg terasa: pindah dari N ke D terasa getar dari transmisi dan mesin. agak unik padahal CVT ya. tapi ya bisa jadi masih baru atau memang karakter. menggangu? ya terima saja toh bukan rusak ini. injek gas dalem dikit, respon CVT linear flat gitu2 saja dan uniknya tidak seperti CVT zaman now yang biasanya sudah bisa memberi efek stepped gear AT, di sini tidak ada, jadi gitu2 saja (atau saya kurang sadis bejeknya?). CVT whinning dan rubber band tentu jadinya ada tapi buat saya ga perlu lah di besar2kan, karena di kelasnya semua juga sudah CVT. kalau masih ribut ga mau CVT ya pindah ke innova saja
saya rasa memang mobil ditujukan seperti lawan di kelasnya yaitu LMPV lainnya. just enough, not slow not fast, but capable enough. toh tidak ada kehebohan gagal test nanjak di youtube kan?
rem? enak tapi injekan pertama agak keras ya dan seperti langsung gigit. butuh adjustment sedikit, mungkin masih baru.
handling? oh ini benar2 menghapus rasa MPV atau crossover atau SUV. very big credit to the engineering team. sungguh memberikan dimensi berbeda. it's dead as stone, but surprisingly not artificial. feels direct enough for daily drive dan ini ada hubungan dengan NVH di bawah ini.
NVH
Kalau kemaren2 banyak review yang heboh pas ujan kaya ga ada peredam, saya kali ini kecewa karena cuaca cerah dan panas banget, malah ngerasain AC yang kategori sangat dingin padahal cuma dua penumpang tanpa nyalain ac double blower.
dicoba di jalur proyek sepanjang masa yaitu Pantura. kesimpulan saya: LUAR BIASA. Punch above the weight. it's outrageously comfort for the price or the class. bener2 halus banget. vibrasi atau rasa keriting dari jalur beton itu LENYAP. Yang bahkan sampe penasarannya saya sampe di hari yang sama nyari unit TD Xpander yang sayangnya ga available, karena kenalan saya bilang: Xpander 2021 juga sama nyamannya. Road harshness itu tentunya juga hilang, padahal bannya hanya BS Ecopia saja. Another big kudos to Honda engineer.
juga jadi berhubungan kuat dengan bagian soal handling diatas, namanya limbung dan keras bantingan semuanya pas Hantam lubang getar se-body? tidak. sikat road bump bikin getar? tidak. Buat manuver males? pas banget tidak males tidak terlalu cepat. EVERYTHING IN THE RIGHT PROPORTION. Ini ibarat kata komposisi makanan zaman dulu yaitu 4 sehat 5 sempurna. Mesti mpv atau suv ladder frame biar nyaman? engineer Honda ketawain komen seperti itu. this is a freaking monocoque 4.5 meters long LMPV/LSUV/Low Crossover what ever you named car but in terms of comfort level itu act like a Ladder Frame MPV without limbung or kapal like feels
Noise? hanya dari suara ban saja, dan suara luar sedikit yg kategori normal lah. Peredaman sekelas Xpander sepertinya.
Features.
Honda sensing tentunya dong. Honda Sensing ini adalah senjata utama untuk merajai kelas ini. Veloz dengan Toyota Safety Sense dikalahkan denegan DYNAMIC CRUISE CONTROL. Juga ada Lane Tracing, sayangnya tidak ada Blind Spot Monitoring walau dituker dengan Lane Watch.
Ini Dynamic Cruise Control pertama yang saya cobain. kesimpulan saya tentunya bias ya. sayangnya hanya di pantura saja, tidak naik toll tapi ya sudahlah.
Pencet tombol Honda Sensing di dashboard kiri, di MID muncul menunya, saya aktifkan semua. Di MID muncul logo mobil dengan garis hijau di depan dan kiri kanan. Pencet tombol Cruise Control di steer, otomatis mengikuti obyek di depan, kalau tidak ada obyek akan mengikuti setelan kecepatan yang bisa dipilih sendiri dan muncul gambar blank car, pencet tombol Lane Keeping Assist sayang tidak ada respon karena kecepatan minimal 70 kpj.
setelah diset saya iseng coba set di 50 kpj, ngikutin truk, dan well it works. saya tersenyum lebar, segala kekurangan diatas terasa hilang semua. ditunjang dengan NVH yang sangat nyaman. Kebayang nikmatnya untuk di toll gimana, santainya dan tidak melelahkannya otak untuk menghadapi kelakuan pengemudi di negara ini. Truk di depan melamban, ngerem sendiri, melamban mendadak pun sama, saya bantu koreksi steer, pencet lagi tombol cruise control eh ngikut lagi, bahkan enaknya setelan jarak pun bisa on the fly. dan terasa sekali ketika komputer take over car control everything smooth out, rem mendadak pun tidak bikin jantungan begitu juga penambahan kecepatan, terasa halus dan natural saja tidak ada rasa takut atau panik ketika komputer merespon.
kembali ke jalur dalam kota, cruise control tidak aktif, tapi terbantu dengan Lane Watch, yang saya setuju dengan om Mobi, itu agak aneh dan ganggu ya. Pencet tombol Lane Watch di Right Control Stalk tampilan kamera di spion kiri muncul di Head Unit, nah pindah sign ke kiri pun aktif juga, dan nyebelinnya akan over-ride semua tampilan di HU. dan hasil gambar dari camera itu terasa resolusi rendah dengan contrast berlebihan dan terasa banget kurang jelas. Tapi tentu sangat membantu sekali karena blind spot di spion berkurang banget, dan disini juga saya baru sadar itu HU layarnya hanya 7". Oh come on, why not 9? or even 10"? itu ada ruangan yang cukuplah dan siapa tahu itu dashboard jadi agak mendingan dikit kelihatannya, atau memang sengaja disimpan untuk Facelift? sekalian virtual gear + paddle shift?
Kesimpulan.
Mobil ini seperti dikemas sedemikian rupa untuk konsumen awam yang belum tercemar kelakuan kaum-netijen-maha-benar-mendang-mending-yang-ga-akan-beli-tapi-paling-kenceng itu, everything is packed in correct way and feels so upper class with shamelessly cost cutting sana sini.
Beli? tentu saja kalau tidak masalah dengan faktor subyektifitas diatas dan anda butuh Honda Sensing, di luar itu boleh coba2 Xpander dulu karena pada akhirnya Xpander punya lawan setara baik di kualitas keseluruhan selain fitur Autonomous level 1 (saya belum cobain yang CVT ya)
Veloz? seperti biasanya, tetep laku keras.
Bonus:
Imagine, from Thailand to Indonesia only clocking 9 km...
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 493
- Joined: Fri Aug 22, 2014 9:41
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
Mantap reviewnya om. Untuk kenyamanan bantingan suspensi all new BRV ini, apakah bisa dibilang sudah sekelas innova? Kalau baca-baca review banyak yang bilang nyaman banget, jadi penasaran mau segera coba jugakunaskun wrote: ↑Thu Mar 17, 2022 14:24 Seperti biasanya, tadi siang mampir ke dealer Honda. Cuma iseng saja, karena ada kenalan yang abis TD dan nanyain. Saya si rada males, karena sudah liat di pameran di mall2 soal interiornya yang begitulah.
Unit TD saya varian tertinggi, dan tentunya varian terlaku seperti biasanya. foto2? cuma beberapa saja ya, karena sudah banyak video dan foto di google.
Exterior
Buat saya si tampilan depan belakang kiri kanan just OK, ga jelek tapi juga ga bagus, dibandingkan bahkan Toyota Daihatsu zaman now seperti telat 1 generasi, mengingatkan zaman Mr. Fandi.
Tampak depan tidak terlalu kentara bahasa design Solid Wing Face dan seperti ada vibe honda USDM tapi tanpa krom2 besar2.
the biggest no-no? samping. entah kenapa ini mobil bikin bingung, SUV jelas bukan, Crossover? tapi kok panjang, MPV? tapi kok tinggi apalagi itu kaca baris ketiga dan Pilar D entah kenapa model frame kaca yang jadi kaya huruf "D" bikin kuno. Penggunaan cladding2 hitam2 plastik2 dan roof rail juga ga nolong banyak soal tampilannya. Malah saya bayangkan kalau itu cladding ga ada jadi lebih rapih dan MPV look kali ya? tapi ini tentu subyektif ya, dan buat saya mobil itu yg penting interior karena kan duduknya di dalem bukan di luar
Interior.
Dikasih kunci smart entry yang model gendut dengan tombol putih. handle pintu dengan tombol Smart Entry model fisik yang sampe sekarang buat saya kaya ga niat bikinnya dan kuno banget. Bulet item nempel di handle panjang chrome finish. Buka pintu (dan tentunya belum sah kalau ga ketok2 body dan rasain buka tutup pintu untuk bilang: INI MOBIL TEBEL PLAT-nya) okelah pas kok ga berasa murah banget. Disambut jok full kulit, dan baru sadar kalau itu interior in black.
INTERIOR IN BLACK, literally macem kuburan atau peti mati untuk yang ga suka, saya? suka banget, karena jarang banget mobil sekarang all black gitu. Terutama plafon, jadi kesannya rapih bersih dan buat saya adalah untuk menutup kesan jelek dari dashboard yang begitulah itu. ya itu dashboard dari Honda Amaze. apa itu? BRIO SEDAN untuk India Domestic Market Only. Dan tentunya kalau ada sebutan India Domestic Market cuma kebayang dua: suzuki atau korean... dan ini jadinya suzuki (kecuali SX4)... Ugly design, cheap look, flimsy feel. ini dosa besar HPM untuk saya, kalau mau murah, kenapa ga recycle saja itu dashboard HRV lama atau jazz atau city atau apalah, bodo amat dah daripada dashboard kaya gitu. coba diperbaiki dengan soft touch material, yg ga kalah ga niatnya dari soft touch di Rush... Again, I'm not impressed at all.
Pegang2 material lain, ya plastik keras, baguslah biar awet, coba duduk ternyata jok kulit enak bahannnya, ada soft touch pad juga di door trim. pegang Steer, oh ya this is a proper steering wheel, sangat ergonomis walau terasa agak kekecilan ya untuk mpv. dan tentunya dengan hal penting buat kaum-netijen-maha-benar-mendang-mending-yang-ga-akan-beli-tapi-paling-kenceng, yaitu tombol steer komplit penuh kiri kanan karena ini type tertinggi. Lengkap dengan tombol "dewa" yg sepertinya bisa nambah 100 hp yaitu dynamic cruise control.
lalu seperti kaum-netijen-maha-benar-mendang-mending-yang-ga-akan-beli-tapi-paling-kenceng tentu saya pelototin itu fitur2 di speedometer, yang tentunya sudah di rajam massa, karena hanya analog campur layar MID di tengah saja. Herannya di mata saya itu semua ukurannya kekecilan, secara total itu panel speedo juga memang terasa kecil, kenalan pun juga bilang sama, apalagi itu rame bener dengan indikator2, juga tampilan UI berantakan seperti memaksakan segitu banyak informasi di layar kecil gitu, belum cukup parah soal UX ada di tombol MID di steer yg bentuknya aneh dengan tombol Enter terpisah tanpa tombol Back. In the end nyerah d, it's nightmare, jangan2 bisa jadi biang celaka di kemudian hari karena you must fiddling, literally fiddling.
setelah cek sana sini, mencet tombol Engine Start yang sudah ngedip2 ngegodain untuk dipencet itu (kalau saya pake honda, saya ganti itu tombol pake warna merah, bodo amat dikata Ricer ), mesin nyala dengan mulus halus banget tentunya karena 4 silinder. Pencet tombol AC, sudah full auto dong lengkap dengan arah semburan tapi tanpa defogger ya gaes. setelan suhunya bisa sampe digit 0,5C. setel spion luar, agak kecil tapi pengalaman saya honda kayanya memang hobi bikin spion kecil2 tapi tidak masalah karena cukup lebar. Posisi duduk, setel2 ga dapet yang enak, ternyata posisi duduknya memang disetel tinggi. Kebalikan dengan pengalaman saya coba duduk di jok pengemudi BRV lama, yang seperti tenggelam. dan kebalikannya bener2 beda total. Bahkan setelan terendah untuk saya setinggi 172 cm ini tetap terasa tinggi, diperparah dengan steering wheel non telescopic.
Kemudian ada hal unik lagi, kursi driver ini seperti diset "back tilting" jadi seperti "ngejeblak ke belakang". kenalan saya pun bilang sama, ditambah dengan posisi duduk, bikin rada mabok karena terasa goyang2. Tapi ya sudahlah, ini kan subyektif.
Performance & Handling.
keluar parkiran, masuk D, semuanya terasa natural mengalir begitu saja. Tidak ada gejala keberatan body dll (mungkin kalau full load ya). terasa pas saja tidak lambat tidak kencang, respon gas pun ok. Hanya ada hal kecil yg terasa: pindah dari N ke D terasa getar dari transmisi dan mesin. agak unik padahal CVT ya. tapi ya bisa jadi masih baru atau memang karakter. menggangu? ya terima saja toh bukan rusak ini. injek gas dalem dikit, respon CVT linear flat gitu2 saja dan uniknya tidak seperti CVT zaman now yang biasanya sudah bisa memberi efek stepped gear AT, di sini tidak ada, jadi gitu2 saja (atau saya kurang sadis bejeknya?). CVT whinning dan rubber band tentu jadinya ada tapi buat saya ga perlu lah di besar2kan, karena di kelasnya semua juga sudah CVT. kalau masih ribut ga mau CVT ya pindah ke innova saja
saya rasa memang mobil ditujukan seperti lawan di kelasnya yaitu LMPV lainnya. just enough, not slow not fast, but capable enough. toh tidak ada kehebohan gagal test nanjak di youtube kan?
rem? enak tapi injekan pertama agak keras ya dan seperti langsung gigit. butuh adjustment sedikit, mungkin masih baru.
handling? oh ini benar2 menghapus rasa MPV atau crossover atau SUV. very big credit to the engineering team. sungguh memberikan dimensi berbeda. it's dead as stone, but surprisingly not artificial. feels direct enough for daily drive dan ini ada hubungan dengan NVH di bawah ini.
NVH
Kalau kemaren2 banyak review yang heboh pas ujan kaya ga ada peredam, saya kali ini kecewa karena cuaca cerah dan panas banget, malah ngerasain AC yang kategori sangat dingin padahal cuma dua penumpang tanpa nyalain ac double blower.
dicoba di jalur proyek sepanjang masa yaitu Pantura. kesimpulan saya: LUAR BIASA. Punch above the weight. it's outrageously comfort for the price or the class. bener2 halus banget. vibrasi atau rasa keriting dari jalur beton itu LENYAP. Yang bahkan sampe penasarannya saya sampe di hari yang sama nyari unit TD Xpander yang sayangnya ga available, karena kenalan saya bilang: Xpander 2021 juga sama nyamannya. Road harshness itu tentunya juga hilang, padahal bannya hanya BS Ecopia saja. Another big kudos to Honda engineer.
juga jadi berhubungan kuat dengan bagian soal handling diatas, namanya limbung dan keras bantingan semuanya pas Hantam lubang getar se-body? tidak. sikat road bump bikin getar? tidak. Buat manuver males? pas banget tidak males tidak terlalu cepat. EVERYTHING IN THE RIGHT PROPORTION. Ini ibarat kata komposisi makanan zaman dulu yaitu 4 sehat 5 sempurna. Mesti mpv atau suv ladder frame biar nyaman? engineer Honda ketawain komen seperti itu. this is a freaking monocoque 4.5 meters long LMPV/LSUV/Low Crossover what ever you named car but in terms of comfort level itu act like a Ladder Frame MPV without limbung or kapal like feels
Noise? hanya dari suara ban saja, dan suara luar sedikit yg kategori normal lah. Peredaman sekelas Xpander sepertinya.
Features.
Honda sensing tentunya dong. Honda Sensing ini adalah senjata utama untuk merajai kelas ini. Veloz dengan Toyota Safety Sense dikalahkan denegan DYNAMIC CRUISE CONTROL. Juga ada Lane Tracing, sayangnya tidak ada Blind Spot Monitoring walau dituker dengan Lane Watch.
Ini Dynamic Cruise Control pertama yang saya cobain. kesimpulan saya tentunya bias ya. sayangnya hanya di pantura saja, tidak naik toll tapi ya sudahlah.
Pencet tombol Honda Sensing di dashboard kiri, di MID muncul menunya, saya aktifkan semua. Di MID muncul logo mobil dengan garis hijau di depan dan kiri kanan. Pencet tombol Cruise Control di steer, otomatis mengikuti obyek di depan, kalau tidak ada obyek akan mengikuti setelan kecepatan yang bisa dipilih sendiri dan muncul gambar blank car, pencet tombol Lane Keeping Assist sayang tidak ada respon karena kecepatan minimal 70 kpj.
setelah diset saya iseng coba set di 50 kpj, ngikutin truk, dan well it works. saya tersenyum lebar, segala kekurangan diatas terasa hilang semua. ditunjang dengan NVH yang sangat nyaman. Kebayang nikmatnya untuk di toll gimana, santainya dan tidak melelahkannya otak untuk menghadapi kelakuan pengemudi di negara ini. Truk di depan melamban, ngerem sendiri, melamban mendadak pun sama, saya bantu koreksi steer, pencet lagi tombol cruise control eh ngikut lagi, bahkan enaknya setelan jarak pun bisa on the fly. dan terasa sekali ketika komputer take over car control everything smooth out, rem mendadak pun tidak bikin jantungan begitu juga penambahan kecepatan, terasa halus dan natural saja tidak ada rasa takut atau panik ketika komputer merespon.
kembali ke jalur dalam kota, cruise control tidak aktif, tapi terbantu dengan Lane Watch, yang saya setuju dengan om Mobi, itu agak aneh dan ganggu ya. Pencet tombol Lane Watch di Right Control Stalk tampilan kamera di spion kiri muncul di Head Unit, nah pindah sign ke kiri pun aktif juga, dan nyebelinnya akan over-ride semua tampilan di HU. dan hasil gambar dari camera itu terasa resolusi rendah dengan contrast berlebihan dan terasa banget kurang jelas. Tapi tentu sangat membantu sekali karena blind spot di spion berkurang banget, dan disini juga saya baru sadar itu HU layarnya hanya 7". Oh come on, why not 9? or even 10"? itu ada ruangan yang cukuplah dan siapa tahu itu dashboard jadi agak mendingan dikit kelihatannya, atau memang sengaja disimpan untuk Facelift? sekalian virtual gear + paddle shift?
Kesimpulan.
Mobil ini seperti dikemas sedemikian rupa untuk konsumen awam yang belum tercemar kelakuan kaum-netijen-maha-benar-mendang-mending-yang-ga-akan-beli-tapi-paling-kenceng itu, everything is packed in correct way and feels so upper class with shamelessly cost cutting sana sini.
Beli? tentu saja kalau tidak masalah dengan faktor subyektifitas diatas dan anda butuh Honda Sensing, di luar itu boleh coba2 Xpander dulu karena pada akhirnya Xpander punya lawan setara baik di kualitas keseluruhan selain fitur Autonomous level 1 (saya belum cobain yang CVT ya)
Veloz? seperti biasanya, tetep laku keras.
Bonus:
Imagine, from Thailand to Indonesia only clocking 9 km...
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11854
- Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
- Location: Bandung
- Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
Mantap mbahh reviewnya.
Btw seri prestige kmrn sy lihat pakai ban turanza t005a.
Ecopia untuk model di bawahnya.
Beda yaa?
Btw seri prestige kmrn sy lihat pakai ban turanza t005a.
Ecopia untuk model di bawahnya.
Beda yaa?
Disclaimer
*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 417
- Joined: Sun Dec 27, 2015 15:18
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
Mantap reviewnya Mvah Kunaskun
Sependat Mbah soal kesimpulan.
Tuk bentuk exterior kalau pandangan saya cukup aman. Saya sih suka.
Interior yg Amaze.. well.. sudahlah.. Masih bagus yang trim prestige dapat all black interior, yg varian E sih.. hmm.. saya masih lebih milih XL7 saya Mbah.. hahahaha..
Tuk engine L15ZF. ya ini dia kebanggan Honda yv buat saya harus. mengagumi BRV.. Kayak Alpine engine vs Mercedes AMG atau Red Bull Honda di F1 2021, hands down, menang Merc dan Honda.
yg jelas brv baru ini harusnya cukup futureprooflah dalam 5-6 tahun kedepan.
Kalau kekurangan mnrt saya, ya satu, belum telescopic steering.. Sayang banget ini kok ga sekalian telescopik ini.
lainnya gak ada lagi komplain dari saya.
Sependat Mbah soal kesimpulan.
Tuk bentuk exterior kalau pandangan saya cukup aman. Saya sih suka.
Interior yg Amaze.. well.. sudahlah.. Masih bagus yang trim prestige dapat all black interior, yg varian E sih.. hmm.. saya masih lebih milih XL7 saya Mbah.. hahahaha..
Tuk engine L15ZF. ya ini dia kebanggan Honda yv buat saya harus. mengagumi BRV.. Kayak Alpine engine vs Mercedes AMG atau Red Bull Honda di F1 2021, hands down, menang Merc dan Honda.
yg jelas brv baru ini harusnya cukup futureprooflah dalam 5-6 tahun kedepan.
Kalau kekurangan mnrt saya, ya satu, belum telescopic steering.. Sayang banget ini kok ga sekalian telescopik ini.
lainnya gak ada lagi komplain dari saya.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2885
- Joined: Wed Jul 03, 2013 6:23
- Location: Indonesia
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
Honda memang never disappoints buat urusan driving engagement. Even di kelas low level jg macem brio model skarang . Enggak kebayang versi transmisi manual nya kek apa, pasti lebih asik lg buat di setir
S̶h̶e̶e̶r̶ ̶D̶r̶i̶v̶i̶n̶g̶ ̶P̶l̶e̶a̶s̶u̶r̶e̶
Sheer Repairing Pleasure
Sheer Repairing Pleasure
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
saya terakhir numpang ANKI 2017, buat saya itu ga ada nyaman2nya, karena kaya naik kapal. tapi ini subyektif ya.
seperti biasa, TEST DRIVE saja.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
mungkin sedapetnya ya mbah pake ecopia saja sudah enak, gimana turanza yaSuryaputra wrote: ↑Thu Mar 17, 2022 15:28 Mantap mbahh reviewnya.
Btw seri prestige kmrn sy lihat pakai ban turanza t005a.
Ecopia untuk model di bawahnya.
Beda yaa?
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
untung saya lihatnya yang prestige semuafl4b1e wrote: ↑Thu Mar 17, 2022 15:37 Mantap reviewnya Mvah Kunaskun
Sependat Mbah soal kesimpulan.
Tuk bentuk exterior kalau pandangan saya cukup aman. Saya sih suka.
Interior yg Amaze.. well.. sudahlah.. Masih bagus yang trim prestige dapat all black interior, yg varian E sih.. hmm.. saya masih lebih milih XL7 saya Mbah.. hahahaha..
iya, mesin ini legendaris. kalau ga mau dibilang, ahond pelit bangetTuk engine L15ZF. ya ini dia kebanggan Honda yv buat saya harus. mengagumi BRV.. Kayak Alpine engine vs Mercedes AMG atau Red Bull Honda di F1 2021, hands down, menang Merc dan Honda.
yg jelas brv baru ini harusnya cukup futureprooflah dalam 5-6 tahun kedepan.
Kalau kekurangan mnrt saya, ya satu, belum telescopic steering.. Sayang banget ini kok ga sekalian telescopik ini.
lainnya gak ada lagi komplain dari saya.
dari cuma VTEC, dikilik2 naikin torque, dikilik2 kasih turbo, dikilik2 lagi jadi gini
futureproof ketolong di Honda Sensing. makanya varian dibawahnya lebih baik liat xpander juga. karena ya fitur dan tampang seperti tidak mencerminkan mobil generasi sekarang. it's like Nissan Terra launching di Indo, diperbaiki di edisi Facelift jadi kekinian tapi ya sudah telat.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
bela2in beli manual seru juga ya, apalagi kalau kualitas NVH setara Prestige. Terus ban lebar, turunin dikit, dibikin sleeper look. cakep.KielConstantine wrote: ↑Thu Mar 17, 2022 15:50 Honda memang never disappoints buat urusan driving engagement. Even di kelas low level jg macem brio model skarang . Enggak kebayang versi transmisi manual nya kek apa, pasti lebih asik lg buat di setir
Anggap saja seperti Xenia dan Veloz, tapi kalau beda signifikan bakal sakit hati mbah karena basically ini mobil kan kopong
-
- SM Specialist
- Posts: 16463
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
gw tapi makin lama makin liat ni mobil di jalan gak terkesan murah. dibanding BRV lama kebanyakan ornamen malah acakadul kayak mobil OKB.
klo gini walaupun secara kelas di bawah HRV tapi untuk harga 300an masih termaafkan soalnya kualitas ride nya emang lebih enak dari HRV lama
gw coba yang pake turanza t005a enak banget jadinya. baru tau prestige ada yang dapet ekopeyang.
sayang aja mundur teratur mau tuker sienta ke ini soalnya panjangnya 4.5 meter
klo gini walaupun secara kelas di bawah HRV tapi untuk harga 300an masih termaafkan soalnya kualitas ride nya emang lebih enak dari HRV lama
gw coba yang pake turanza t005a enak banget jadinya. baru tau prestige ada yang dapet ekopeyang.
sayang aja mundur teratur mau tuker sienta ke ini soalnya panjangnya 4.5 meter
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4809
- Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
- Location: East Jakarta
- Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
nice review om, mobil ini memang punya desain exterior yg terbaik dikelasnya. selain itu, fitur dan bqnya juga improve jauh dari BRV lama menurut saya
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 64
- Joined: Tue Mar 28, 2017 13:05
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
nice review om
tumbenan nih bannya prestige ecopia, karena saya dapetnya turanza
dan emang handling buat saya yang kurang paham mobil bikin pede untuk pindah lajur
kemaren sempet ke jakarta-solo-jakarta via tol transjawa, itu pindah jalur kecepatan tinggi (>120kmh) enak bener, ditambah lane keeping assist yang nyala, jadi abis ganti lajur secara otomatis dia lock di lajur yang baru. jadi baru kerasa juga fitur ini ternyata ga cuman berguna pas acc aktif, tapi pas kecepatan tinggi pindah pindah jalur juga jadi berasa lebih aman.
kecepatan tertinggi yang dicapai 170kmh, balapan sama fortuner vnt...
terus pas kecepatan tinggi itu emang paling bener masuk ke S, tarikannya lebih berasa
tumbenan nih bannya prestige ecopia, karena saya dapetnya turanza
dan emang handling buat saya yang kurang paham mobil bikin pede untuk pindah lajur
kemaren sempet ke jakarta-solo-jakarta via tol transjawa, itu pindah jalur kecepatan tinggi (>120kmh) enak bener, ditambah lane keeping assist yang nyala, jadi abis ganti lajur secara otomatis dia lock di lajur yang baru. jadi baru kerasa juga fitur ini ternyata ga cuman berguna pas acc aktif, tapi pas kecepatan tinggi pindah pindah jalur juga jadi berasa lebih aman.
kecepatan tertinggi yang dicapai 170kmh, balapan sama fortuner vnt...
terus pas kecepatan tinggi itu emang paling bener masuk ke S, tarikannya lebih berasa
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
ya ahond zaman keluaran zaman itu kan emang hobi kasih2 tempelan. macem Toyota Daihatsu.
kalau sekarang mungki pake filosofi: simplicity is the best.
kalau diliat di jalanan emang sama sekali ga mencolok.
kayanya saya salah liat kali ya, sampe penasaran cek2 di youtube dan google, emang harusnya dapetnya Turanza ya.klo gini walaupun secara kelas di bawah HRV tapi untuk harga 300an masih termaafkan soalnya kualitas ride nya emang lebih enak dari HRV lama
gw coba yang pake turanza t005a enak banget jadinya. baru tau prestige ada yang dapet ekopeyang.
sayang aja mundur teratur mau tuker sienta ke ini soalnya panjangnya 4.5 meter
soal build quality menurut saya biasa saja, untuk saya jauh lebih impresif Xpander 2021. Terutama interior ya. BRV ini kelihatan banget shamelessly cut cost everywhere. Tapi ya memang ditukar dengan ride quality yang kayanya bisa nyamain Xpander 2021.
kayanya saya salah lihat om, dan anggap saja gitulah. karena setelah cek di youtube dan google, kok semuanya sebutnya dapetnya Turanza ya. Mau saya edit diatas eh udah ga bisa.topiqfurqan wrote: ↑Fri Mar 18, 2022 15:56 nice review om
tumbenan nih bannya prestige ecopia, karena saya dapetnya turanza
ah itu Lane Tracing-nya memang sangat menarique. lihat Review om Topiq memang bikin ngilerdan emang handling buat saya yang kurang paham mobil bikin pede untuk pindah lajur
kemaren sempet ke jakarta-solo-jakarta via tol transjawa, itu pindah jalur kecepatan tinggi (>120kmh) enak bener, ditambah lane keeping assist yang nyala, jadi abis ganti lajur secara otomatis dia lock di lajur yang baru. jadi baru kerasa juga fitur ini ternyata ga cuman berguna pas acc aktif, tapi pas kecepatan tinggi pindah pindah jalur juga jadi berasa lebih aman.
kecepatan tertinggi yang dicapai 170kmh, balapan sama fortuner vnt...
terus pas kecepatan tinggi itu emang paling bener masuk ke S, tarikannya lebih berasa
dengan transmisi CVT zaman sekarang sepertinya limitasi soal top speed memang jadi seperti lenyap karena bisa bikin gear ratio yang super wide yang nyaris mustahil untuk diikuti Geared / Stepped Geared AT untuk di kelas harganya.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4809
- Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
- Location: East Jakarta
- Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
ada plus minusnya sih om, walaupun ada cost cutting kaya yg om bilang, tapi dibandingin sm BRV lama menurut saya far better dan kalo ride quality jelas lebih enak brv oom, kebetulan saya dulu pernah piara xpander model lama yg masih 4at selama 3 tahun dan sering nyetir BRV 2017 cvt punya temen, driving feelnya jauh lebih enak brv dibanding xpander menurut saya, gatau yg baru ini gimana karena lbm pernah test drive baik yg brv maupun xpandernya, karena yg fl 2021 udh pake cvt, gak pake 4 at konven lg hehehe
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 366
- Joined: Thu Apr 11, 2019 10:26
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: Toyota
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
Yg versi baru selalu lebih bagus dan lebih mahal
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
wow, BRV old gen pun lebih enak dari xpander 4AT ya? saya belum pernah nyetir BRV lama. ya keunggulan Honda masih mutlak, jago di urusan enak dipake. agak mirip Nissan yang bantingan enak nyaman pas nyaris di segala kondisi.Pboyz97 wrote: ↑Sat Mar 19, 2022 15:24 ada plus minusnya sih om, walaupun ada cost cutting kaya yg om bilang, tapi dibandingin sm BRV lama menurut saya far better dan kalo ride quality jelas lebih enak brv oom, kebetulan saya dulu pernah piara xpander model lama yg masih 4at selama 3 tahun dan sering nyetir BRV 2017 cvt punya temen, driving feelnya jauh lebih enak brv dibanding xpander menurut saya, gatau yg baru ini gimana karena lbm pernah test drive baik yg brv maupun xpandernya, karena yg fl 2021 udh pake cvt, gak pake 4 at konven lg hehehe
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4809
- Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
- Location: East Jakarta
- Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
yes, rasa nyetir dan handlingnya gak kaya bawa mobil gede, kaya bawa mobil kecil kaya jazz or brio aja , perpindahan cvtnya pun sigan dan smooth + tarikan bawahnya jauh lebih responsif daripada xpander 4AT saya yg kedodoran diputaran bawah wkwkwk , cuma ya minus di bq, interior quality dan peredamannya yg agak kurang aja wkkw
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11854
- Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
- Location: Bandung
- Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
Buat dalam kota seruntulan emg jauh lbh enak lio/brvPboyz97 wrote: ↑Sun Mar 20, 2022 15:09yes, rasa nyetir dan handlingnya gak kaya bawa mobil gede, kaya bawa mobil kecil kaya jazz or brio aja , perpindahan cvtnya pun sigan dan smooth + tarikan bawahnya jauh lebih responsif daripada xpander 4AT saya yg kedodoran diputaran bawah wkwkwk , cuma ya minus di bq, interior quality dan peredamannya yg agak kurang aja wkkw
Tp klo di tol lurus, bw xpander lbh relax krn NVH ok punya.
Disclaimer
*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1685
- Joined: Sun Mar 21, 2021 23:59
- Location: Indonesia
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
btw, 3rd rownya apakah "cukupan" buat adult yg tingginya 165-170 cm?
mnrt saya all new brv ini masuk kategorinya LMPV Honda.
mnrt saya all new brv ini masuk kategorinya LMPV Honda.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
wow menarik ya, pantesan yang sekarang pun enak ya. ya soal interior dan peredaman memang khasnya Honda juga kan, karena tau yang beli itu duduknya di luar bukan di dalemPboyz97 wrote: ↑Sun Mar 20, 2022 15:09 yes, rasa nyetir dan handlingnya gak kaya bawa mobil gede, kaya bawa mobil kecil kaya jazz or brio aja , perpindahan cvtnya pun sigan dan smooth + tarikan bawahnya jauh lebih responsif daripada xpander 4AT saya yg kedodoran diputaran bawah wkwkwk , cuma ya minus di bq, interior quality dan peredamannya yg agak kurang aja wkkw
kalau sekedar "yg penting muat" si oke.AbdulHakim wrote: ↑Mon Mar 21, 2022 1:32 btw, 3rd rownya apakah "cukupan" buat adult yg tingginya 165-170 cm?
mnrt saya all new brv ini masuk kategorinya LMPV Honda.
kategorinya bukan LMPV, seingat saya masuknya LSUV. sekelasnya Rush Terios, Xpander Cross, Suzuki XL7. biarpun buat saya memang mestinya crossover mpv, tapi ya zaman sekarang kan sulit kategorisasi berdasarkan bentuk atau model. lebih cocok di harga.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 46
- Joined: Mon Nov 06, 2017 2:46
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
Ini sepertinya berarti BR-V baru ini soal peredaman suara termasuk cukup bagus, cuma kurang dampening untuk suara hujan aja kali ya?
Kalo misal di kondisi normal tanpa hujan bisa kurang lebih menyamai Xpander ya berarti udah bagus dong harusnya, udah improvement jauh dari Mobilio.
Kalo misal di kondisi normal tanpa hujan bisa kurang lebih menyamai Xpander ya berarti udah bagus dong harusnya, udah improvement jauh dari Mobilio.
2021 W101RE LBVFJ
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 166
- Joined: Tue Jan 26, 2016 2:24
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
saya indent 1 ekor BRV buat gantiin mobil Bini. Setelah test drive BRV dan Xpander facelift, akhirnya diputuskan SPK BRV. Kesan yang didapatkan, untuk built quality, masih bagusan Xpander. demikian juga Vibe dari interiornya, lebih wah dan berkesan di Xpander. untuk kenyamanan, lebih nyaman Xpander facilift sedikit, terutama di kekedapan suara dan bantingan suspensi. Tapi Xpander lebih limbung untuk bermanuver, dan tarikan mesin lebih terasa punchy BRV (biarpun rubbe rband effect dari CVT masih juga terasa di BRV).
Karena bini terbiasa bawa All new Xtrail, begitu nyetir BRV langsung suka karena relative tidak limbung untuk manuver (maklum rute ke sekolah anak termasuk padat dan sering berbarengan dengan truck container, kebutuhan manuver mobilnya lumayan). Sementara, Xpander tarikannya lebih lelet, dan limbungnya hampir sama dengan Xtrail.
Karena bini terbiasa bawa All new Xtrail, begitu nyetir BRV langsung suka karena relative tidak limbung untuk manuver (maklum rute ke sekolah anak termasuk padat dan sering berbarengan dengan truck container, kebutuhan manuver mobilnya lumayan). Sementara, Xpander tarikannya lebih lelet, dan limbungnya hampir sama dengan Xtrail.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
yang jelas dari BRV lama si bedanya langit dan bumiMercer29 wrote: ↑Wed Mar 23, 2022 4:12 Ini sepertinya berarti BR-V baru ini soal peredaman suara termasuk cukup bagus, cuma kurang dampening untuk suara hujan aja kali ya?
Kalo misal di kondisi normal tanpa hujan bisa kurang lebih menyamai Xpander ya berarti udah bagus dong harusnya, udah improvement jauh dari Mobilio.
wah bikin makin penasaran dengan Xpander CVTYanuarS wrote: ↑Wed Mar 23, 2022 6:36 saya indent 1 ekor BRV buat gantiin mobil Bini. Setelah test drive BRV dan Xpander facelift, akhirnya diputuskan SPK BRV. Kesan yang didapatkan, untuk built quality, masih bagusan Xpander. demikian juga Vibe dari interiornya, lebih wah dan berkesan di Xpander. untuk kenyamanan, lebih nyaman Xpander facilift sedikit, terutama di kekedapan suara dan bantingan suspensi. Tapi Xpander lebih limbung untuk bermanuver, dan tarikan mesin lebih terasa punchy BRV (biarpun rubbe rband effect dari CVT masih juga terasa di BRV).
Karena bini terbiasa bawa All new Xtrail, begitu nyetir BRV langsung suka karena relative tidak limbung untuk manuver (maklum rute ke sekolah anak termasuk padat dan sering berbarengan dengan truck container, kebutuhan manuver mobilnya lumayan). Sementara, Xpander tarikannya lebih lelet, dan limbungnya hampir sama dengan Xtrail.
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 64
- Joined: Tue Mar 28, 2017 13:05
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
lumayan bagus om, dari kolong kecuali pas lewat jalan beton mayan senyapMercer29 wrote: ↑Wed Mar 23, 2022 4:12 Ini sepertinya berarti BR-V baru ini soal peredaman suara termasuk cukup bagus, cuma kurang dampening untuk suara hujan aja kali ya?
Kalo misal di kondisi normal tanpa hujan bisa kurang lebih menyamai Xpander ya berarti udah bagus dong harusnya, udah improvement jauh dari Mobilio.
tapi sura motor masih masuk kalo pas disamping mobil, ini berarti kurang peredam pintunya kayaknya ya
yang saya alamin, pas ujan mobil jalan, lebih kedengeran suara dari kaca depan daripada dari atap
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4245
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Short Review: Honda BRV 2022 Prestige Honda Sensing in White
mirip Rocky, kocak juga, lebih berasa tetesan hujan di kaca depan dan kiri kanan daripada atap atau luar, apalagi kalau model hujan deras yang butirannya gede dan berat kayanya kacanya ditipisintopiqfurqan wrote: ↑Thu Mar 24, 2022 13:52 lumayan bagus om, dari kolong kecuali pas lewat jalan beton mayan senyap
tapi sura motor masih masuk kalo pas disamping mobil, ini berarti kurang peredam pintunya kayaknya ya
yang saya alamin, pas ujan mobil jalan, lebih kedengeran suara dari kaca depan daripada dari atap