Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
mmg artinya apa mbah utk yg ngadep selatan, penasaran
ga tau juga alesannya apa selain "feng shui". tapi pernah baca alasan logisnya: orang Tiongkok tinggal di belahan bumi utara jadi matahari tentu saja paling banyak dari arah selatan, dan pengalaman pribadi: rumah hadap selatan di jawa ketika musim hujan masih kena matahari dibandingkan hadap utara, karena ketika musim hujan di Indonesia kan belahan bumi selatan lagi musim kemarau (contoh: australia)
mungkin hal diatas akan jadi kebalikan buat orang Australia atau Afrika Selatan
Or4cle wrote: ↑Sun Jul 24, 2022 7:07
Kalau sdh berkeluarga sebaiknya hindari tempat tinggal di apartemen. Hidup di apartemen itu sebenarnya fragile, sangat tergantung pada pengelola. Point plus privasi bisa jadi bencana saat keadaan tertentu kita butuh kemudahan akses keluar/masuk bagi kita atau family/kerabat yang datang
ini relatif, entah kebetulan atau ngga, tapi beberapa kenalan di jakarta, ketika anak sudah agak besar (SD atau SMP) pindah ke apartemen. alesan terpenting: akses gampang ke sekolah, entah itu nganter sendiri atau naik kendaraan umum atau ojol. juga sehari2 lebih dekat di kota.
mmg artinya apa mbah utk yg ngadep selatan, penasaran
ga tau juga alesannya apa selain "feng shui". tapi pernah baca alasan logisnya: orang Tiongkok tinggal di belahan bumi utara jadi matahari tentu saja paling banyak dari arah selatan, dan pengalaman pribadi: rumah hadap selatan di jawa ketika musim hujan masih kena matahari dibandingkan hadap utara, karena ketika musim hujan di Indonesia kan belahan bumi selatan lagi musim kemarau (contoh: australia)
mungkin hal diatas akan jadi kebalikan buat orang Australia atau Afrika Selatan
Or4cle wrote: ↑Sun Jul 24, 2022 7:07
Kalau sdh berkeluarga sebaiknya hindari tempat tinggal di apartemen. Hidup di apartemen itu sebenarnya fragile, sangat tergantung pada pengelola. Point plus privasi bisa jadi bencana saat keadaan tertentu kita butuh kemudahan akses keluar/masuk bagi kita atau family/kerabat yang datang
ini relatif, entah kebetulan atau ngga, tapi beberapa kenalan di jakarta, ketika anak sudah agak besar (SD atau SMP) pindah ke apartemen. alesan terpenting: akses gampang ke sekolah, entah itu nganter sendiri atau naik kendaraan umum atau ojol. juga sehari2 lebih dekat di kota.
Memang sih relatif mbah, kalau berandai-andai kejadian di situasi worst case. IMHO, jgn berpikir rusuh dan harta dijarah tapi dipikirkan bagaimana survival dlm worst case.
Tempat yang aman bisa jadi tempat paling terisolasi dari dunia luar saat terjadi kerusuhan. Informasi dr ojol mereka sebenarnya reluctant antar kiriman ke apartemen, karena merasa tdk dihargai dan (maaf) tidak ada tips.
mmg artinya apa mbah utk yg ngadep selatan, penasaran
ga tau juga alesannya apa selain "feng shui". tapi pernah baca alasan logisnya: orang Tiongkok tinggal di belahan bumi utara jadi matahari tentu saja paling banyak dari arah selatan, dan pengalaman pribadi: rumah hadap selatan di jawa ketika musim hujan masih kena matahari dibandingkan hadap utara, karena ketika musim hujan di Indonesia kan belahan bumi selatan lagi musim kemarau (contoh: australia)
mungkin hal diatas akan jadi kebalikan buat orang Australia atau Afrika Selatan
Or4cle wrote: ↑Sun Jul 24, 2022 7:07
Kalau sdh berkeluarga sebaiknya hindari tempat tinggal di apartemen. Hidup di apartemen itu sebenarnya fragile, sangat tergantung pada pengelola. Point plus privasi bisa jadi bencana saat keadaan tertentu kita butuh kemudahan akses keluar/masuk bagi kita atau family/kerabat yang datang
ini relatif, entah kebetulan atau ngga, tapi beberapa kenalan di jakarta, ketika anak sudah agak besar (SD atau SMP) pindah ke apartemen. alesan terpenting: akses gampang ke sekolah, entah itu nganter sendiri atau naik kendaraan umum atau ojol. juga sehari2 lebih dekat di kota.
Masuk akal ini om
Udah timur dapat cahaya
Barat dapat cahaya
Selatan dapat cahaya
Tapi saya pas cari rumah di Jakarta
Jakarta lebih condong utara om
Ibarat kata di komplek perumahan
Itu matahari bisa ketutup atap tetangga
mmg artinya apa mbah utk yg ngadep selatan, penasaran
ga tau juga alesannya apa selain "feng shui". tapi pernah baca alasan logisnya: orang Tiongkok tinggal di belahan bumi utara jadi matahari tentu saja paling banyak dari arah selatan, dan pengalaman pribadi: rumah hadap selatan di jawa ketika musim hujan masih kena matahari dibandingkan hadap utara, karena ketika musim hujan di Indonesia kan belahan bumi selatan lagi musim kemarau (contoh: australia)
mungkin hal diatas akan jadi kebalikan buat orang Australia atau Afrika Selatan
Or4cle wrote: ↑Sun Jul 24, 2022 7:07
Kalau sdh berkeluarga sebaiknya hindari tempat tinggal di apartemen. Hidup di apartemen itu sebenarnya fragile, sangat tergantung pada pengelola. Point plus privasi bisa jadi bencana saat keadaan tertentu kita butuh kemudahan akses keluar/masuk bagi kita atau family/kerabat yang datang
ini relatif, entah kebetulan atau ngga, tapi beberapa kenalan di jakarta, ketika anak sudah agak besar (SD atau SMP) pindah ke apartemen. alesan terpenting: akses gampang ke sekolah, entah itu nganter sendiri atau naik kendaraan umum atau ojol. juga sehari2 lebih dekat di kota.
Memang sih relatif mbah, kalau berandai-andai kejadian di situasi worst case. IMHO, jgn berpikir rusuh dan harta dijarah tapi dipikirkan bagaimana survival dlm worst case.
Tempat yang aman bisa jadi tempat paling terisolasi dari dunia luar saat terjadi kerusuhan. Informasi dr ojol mereka sebenarnya reluctant antar kiriman ke apartemen, karena merasa tdk dihargai dan (maaf) tidak ada tips.
Kasus om apartemen...
Disuruh antar ke depan pintu kamar
Padahal akses kesana susah
Nyari parkiran susah
Security kadang repot juga
Giliran disuruh ambil dibawah bintang 1
Driver kan paling anti sama bintang 1
Apalagi kalau disuruh antar barang berat diatas 10kg (rata2 kasus yg viral di socmed yg driver ngeluh yg berat diatas 10kg)
ga tau juga alesannya apa selain "feng shui". tapi pernah baca alasan logisnya: orang Tiongkok tinggal di belahan bumi utara jadi matahari tentu saja paling banyak dari arah selatan, dan pengalaman pribadi: rumah hadap selatan di jawa ketika musim hujan masih kena matahari dibandingkan hadap utara, karena ketika musim hujan di Indonesia kan belahan bumi selatan lagi musim kemarau (contoh: australia)
mungkin hal diatas akan jadi kebalikan buat orang Australia atau Afrika Selatan
ini relatif, entah kebetulan atau ngga, tapi beberapa kenalan di jakarta, ketika anak sudah agak besar (SD atau SMP) pindah ke apartemen. alesan terpenting: akses gampang ke sekolah, entah itu nganter sendiri atau naik kendaraan umum atau ojol. juga sehari2 lebih dekat di kota.
Memang sih relatif mbah, kalau berandai-andai kejadian di situasi worst case. IMHO, jgn berpikir rusuh dan harta dijarah tapi dipikirkan bagaimana survival dlm worst case.
Tempat yang aman bisa jadi tempat paling terisolasi dari dunia luar saat terjadi kerusuhan. Informasi dr ojol mereka sebenarnya reluctant antar kiriman ke apartemen, karena merasa tdk dihargai dan (maaf) tidak ada tips.
Kasus om apartemen...
Disuruh antar ke depan pintu kamar
Padahal akses kesana susah
Nyari parkiran susah
Security kadang repot juga
Giliran disuruh ambil dibawah bintang 1
Driver kan paling anti sama bintang 1
Apalagi kalau disuruh antar barang berat diatas 10kg (rata2 kasus yg viral di socmed yg driver ngeluh yg berat diatas 10kg)
Nahh itulah bbrpa penyebabnya mbah,
Kelakuan oknum2 di apartemen kadang unik2, jadi bikin ojol illfeel.
Or4cle wrote: ↑Sun Jul 24, 2022 14:09
Memang sih relatif mbah, kalau berandai-andai kejadian di situasi worst case. IMHO, jgn berpikir rusuh dan harta dijarah tapi dipikirkan bagaimana survival dlm worst case.
Tempat yang aman bisa jadi tempat paling terisolasi dari dunia luar saat terjadi kerusuhan. Informasi dr ojol mereka sebenarnya reluctant antar kiriman ke apartemen, karena merasa tdk dihargai dan (maaf) tidak ada tips.
kalau sudah begini, tinggal nasib2an saja itu apt ada ex pejabat atau warga yang punya power buat kerahin aparat...
soal ojol ini relatif lagi juga mbah, pernah ngobrol dengan beberapa ojol malah seneng ke apt. kenapa? karena kadang disuruh gofood sebelahan tower yg pake jalan kaki saja bisa. atau kalau taxol nongkrong deket2 apt pasti dapet aja ke airport.
Salvanost wrote: ↑Sun Jul 24, 2022 14:09
Masuk akal ini om
Udah timur dapat cahaya
Barat dapat cahaya
Selatan dapat cahaya
Tapi saya pas cari rumah di Jakarta
Jakarta lebih condong utara om
Ibarat kata di komplek perumahan
Itu matahari bisa ketutup atap tetangga
Or4cle wrote: ↑Wed Jul 06, 2022 10:39
Sebenarnya bukan kerusuhan yang harus ditakutin. Kerusuhan itu sifatnya temporary, jarang yang bertahan berminggu -minggu /berbulan-bulan.
Yang lebih dikhawatirkan adlh subtained environment buat kehidupan di masa depan. Kota2 besar seperti Jakarta semakin rapuh ; populasi banyak, pasokan sembako /air tergantung daerah lain, polusi yg semakin tinggi, macet kian parah, masalah sampah, biaya hidup mahal, dll.
Itu dia sama dengan kepadatan kota besar indonesia juga jumlah manusia +-280 juta Indonesia sustainable ?
Belum lagi pola pikir ,masih muat buat bangun tempat tinggal, punya anak tambah rezeki ,sudah ada rezeki dari yang maha kuasa pasti ada dan menyebabkan manusia tidak peduli daya tampung bumi untuk layak hidup .
Jadi Dejavu dulu Mei 98 masih awal2 kul di Sala3 dan begitu peristiwa penembakan Trisakti lgs terasa hawa mencekam di mana2
Malem2 hopeng ane dari smg jemput ke sala3 bawa sedan mazda bokap dan untungna aman sentosa ga ada perusuh di jalan sepanjang Sala3 ke Smg walo sepi gelap banget seperti zona perang tapi Smg dan Sala3 tetap terbukti kondusif pada masa2 itu
Situasi chaos malah terjadi di jalur Sala3 ke Solo karena ada massa yg menghadang mobil2 sejak di Boyolali akibatna beberapa teman yg mo pul ke Solo ga bisa kembali dan harus balek ke Sala3 lage demi keselamatan diri masing2
Ternyata Solo rusuh besar dan ga bisa dimasukin sama sekali sampe setelah kerusuhan berakhir
Kasihan teman2 yg dari Solo khawatir berat pada keluarga mereka tapi ga bisa berbuat apa2 hanya bisa berdoa dan berdoa
Setelah itu seluruh dunia melihat keruntuhan era orde baru di +62 berganti dgn era reformasi
Salvanost wrote: ↑Tue Jul 05, 2022 15:29
Berhubung ada berita Jogja rusuh + rawan klitih dll
Jadi penasaran... Situasi 5 tahun terakhir Jogja kan makin memburuk, kalau itu terjadi di daerah kita gimana? Apakah tempat tinggal aman?
Menurut om2 tempat tinggal yang aman dari situasi rusuh seperti itu kaya gimana?
Apartemen? Komplek perumahan yang memang didesain khusus dengan keamanan yg lebih bagus?
Atau jangan2 malah daerah pegunungan yg sepi dan jauh dari pusat keramaian?
Atau mungkin ada propinsi yg ga pernah demo, rusuh, dan disana ada investasi punya temoat tinggal ga dipake 1?
di sini kandangnya kodamar om waktu 1998 yang laen ancur masuk sini depan ud di barikade sama angkatan laut, gitu pula tiap pemilu atau potensi rusuh semua pintu masuk kesini lsg di pager kawat sama lsg di taro mobil APV bukan APVnya suzuki ya tapi APV yang buat angkut tentara
padahal sodara saya dulu tinggal sini pada kabur ke tempat saya tau2x dsini malah paling aman konon katanya temen saya liatin truk marinir bolak balik bawa mayat denger2x yang coba masuk kesini lsg di dor sama sniper
tinggal dekat sekali dgn komplek tentara aktif atau satu komplek dgn jendral-jendral tentara pensiunan (yg bintang dua upward). jgn di deket komplek polri krn mrk bagian dari permasalahan. kalo tinggal di clusters (termasuk yg kecil-kecil / unit nya dikit) malah akan jadi sitting duck saat skitaran bergolak. biaya keamanan akan selamanya tinggi.
pcx wrote: ↑Sat Jul 15, 2023 13:47
Up tret Um@Salvanost
Ada kata2 kerusuhan dan taon 98
Jadi Dejavu dulu Mei 98 masih awal2 kul di Sala3 dan begitu peristiwa penembakan Trisakti lgs terasa hawa mencekam di mana2
Malem2 hopeng ane dari smg jemput ke sala3 bawa sedan mazda bokap dan untungna aman sentosa ga ada perusuh di jalan sepanjang Sala3 ke Smg walo sepi gelap banget seperti zona perang tapi Smg dan Sala3 tetap terbukti kondusif pada masa2 itu
Situasi chaos malah terjadi di jalur Sala3 ke Solo karena ada massa yg menghadang mobil2 sejak di Boyolali akibatna beberapa teman yg mo pul ke Solo ga bisa kembali dan harus balek ke Sala3 lage demi keselamatan diri masing2
Ternyata Solo rusuh besar dan ga bisa dimasukin sama sekali sampe setelah kerusuhan berakhir
Kasihan teman2 yg dari Solo khawatir berat pada keluarga mereka tapi ga bisa berbuat apa2 hanya bisa berdoa dan berdoa
Setelah itu seluruh dunia melihat keruntuhan era orde baru di +62 berganti dgn era reformasi
Ga terasa udah 25 taon lalu time files so fast
Solo saat itu dan sebelumnya , ibarat sumbunya Jawa, berawal dari solo , baru ke mana mana,
pcx wrote: ↑Sat Jul 15, 2023 13:47
Up tret Um@Salvanost
Ada kata2 kerusuhan dan taon 98
Jadi Dejavu dulu Mei 98 masih awal2 kul di Sala3 dan begitu peristiwa penembakan Trisakti lgs terasa hawa mencekam di mana2
Malem2 hopeng ane dari smg jemput ke sala3 bawa sedan mazda bokap dan untungna aman sentosa ga ada perusuh di jalan sepanjang Sala3 ke Smg walo sepi gelap banget seperti zona perang tapi Smg dan Sala3 tetap terbukti kondusif pada masa2 itu
Situasi chaos malah terjadi di jalur Sala3 ke Solo karena ada massa yg menghadang mobil2 sejak di Boyolali akibatna beberapa teman yg mo pul ke Solo ga bisa kembali dan harus balek ke Sala3 lage demi keselamatan diri masing2
Ternyata Solo rusuh besar dan ga bisa dimasukin sama sekali sampe setelah kerusuhan berakhir
Kasihan teman2 yg dari Solo khawatir berat pada keluarga mereka tapi ga bisa berbuat apa2 hanya bisa berdoa dan berdoa
Setelah itu seluruh dunia melihat keruntuhan era orde baru di +62 berganti dgn era reformasi
Ga terasa udah 25 taon lalu time files so fast
Solo saat itu dan sebelumnya , ibarat sumbunya Jawa, berawal dari solo , baru ke mana mana,
Parah amat... solo...
Dampak kerusuhan di Kota Solo adalah rusak dan dibakarnya 27 pusat perbelanjaan, 217 toko, 287 mobil dan truk, 570 sepeda motor, 24 showroom, 12 rumah makan, enam perkantoran dan bank, dan lain-lainnya.
Yg gua bingung itu yg mulai rusuh dari kelompok mahasiswa dan provokator yg ga puas dengan pemerintah
Terus saya google lagi
Ternyata konflik ras antara Arab dan Tionghoa di Surakarta, Solo udah terjadi selama puluhan fitambah kesenjangan sosial antara pengusaha dan rakyat kecil berujung penjarahan
TUFF Stough wrote: ↑Wed Jul 06, 2022 9:41
nah ini. keknya komplek rumah saya masuk kriteria ini. [emoji3059]
dari luar gak mencolok. ruko2nya cenderung sepi. bukan komplek yg terkenal banget kek yg pake agung2an. padahal umur perumahannya udah >20th. tol cuma 1 menit, nembus ke bandara gampang, pelabuhan juga gampang (priok maupun merak).
dan jadi tempat penitipan kendaraan komplek sebelah kalo banjir. [emoji2958]
Di daerah mana tuh om? Hehehe..kyknya citra garden yg biasa deket airport
Paling aman punya rumah cadangan d luar jkt untuk mengungsi ya? suasana sospol plg berpengaruh untuk keamanan..
komplek deket pintu tol karang tengah yg jarang dilirik. [emoji2960] gak ada mol, cuman ada setarbak doank. yg ada rumah sakit gede yg baru dibangun. tapi dalam komplek sekolahnya gak gitu ngetop.
saking sepinya, ruko2nya masih parkir gratis. indomaret ama alfamartnya gak dilirik ormas. [emoji2958]
kebetulan saya juga tinggal di riviera om , komplek ini sejak ada mokopi dan boulevardnya rame jadi dijaga satpam internal metland puri sendiri....
soal ormas jaga parkir gak pengaruh ke rame atau sepi sih , komplek mutiara taman palem yang belakang mall itu semua rukonya gak ada tukang parkir atau ormas .... berbanding terbaik dengan taman palem lestari yang seberangnya
tremonti wrote:
Di daerah mana tuh om? Hehehe..kyknya citra garden yg biasa deket airport
Paling aman punya rumah cadangan d luar jkt untuk mengungsi ya? suasana sospol plg berpengaruh untuk keamanan..
komplek deket pintu tol karang tengah yg jarang dilirik. [emoji2960] gak ada mol, cuman ada setarbak doank. yg ada rumah sakit gede yg baru dibangun. tapi dalam komplek sekolahnya gak gitu ngetop.
saking sepinya, ruko2nya masih parkir gratis. indomaret ama alfamartnya gak dilirik ormas. [emoji2958]
kebetulan saya juga tinggal di riviera om , komplek ini sejak ada mokopi dan boulevardnya rame jadi dijaga satpam internal metland puri sendiri....
soal ormas jaga parkir gak pengaruh ke rame atau sepi sih , komplek mutiara taman palem yang belakang mall itu semua rukonya gak ada tukang parkir atau ormas .... berbanding terbaik dengan taman palem lestari yang seberangnya
masalah parkir ini pernah dibahas dengan ormas, tapi pemilik minimarket kompak menolak krn emang sehari-hari gak rame.
tapi sejak ada minimarket baru dan kafe baru yg di seberang yg menyediakan lahan parkir luas, suasananya jadi rame dan ormas kembali minta jatah.
tinggal tunggu resto franchise yg lagi dibangun kelar, bisjad kafenya malah tutup gegara makanannya gak ada yg enak.