Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
€lj€p€ wrote:Perhatikan foto 1. disebelah kiri dan kanan itu ada strut tower.. perhatikan konstruksinya.. dari chassis plat naik keatas meskipun sudah dengan konstruksi tertentu yang cukup kuat untuk kondisi sehari-hari (ban standard, kecepatan dalam kota, mesin tidak terlalu besar).
Sedangkan untuk mobil yang standard mesin besar, ban besar dan kecepatan tinggi,
bayangkan kalau itu harus menahan beban pada saat membelok dan beban tekanan struts pada saat mobil mengayun turun .. dimana harus menahan beban bobot mesin.
Kalau sisi atas kedua strut tower itu saling dihubungkan dengan strut bar tentunya kekuatan tower akan meningkat sehingga tidak terjadi goncangan yang berlebih.
Foto 2. strut bar yang disamarkan sebagai bagian dari engine bay cover... menarik bukan?
sori om, masih belum ngerti. strut tower itu yang mana ya di foto 1? trus strut bar nya sendiri yang bagian mana (di foto 1)? masih blom 'ngeh' nih om.
thanks before.
lihat foto 1.. posisi kipas adalah bagian depan mesin.
strut tower di foto 1 sisi kanan (posisi mesin), warna putih menjorok keatas dari chassis. Kelihatan ada strut / shock absorber dibawahnya.
sebelah kiri (thd posisi mesin) tidak terlalu kelihatan. sedangkan strut bar itu besi warna hitam yang dari strut tower kanan melintang diatas mesin ke strut tower sisi kiri.
sekarang jelas om mana yang dimaksud strut tower dan mana strut bar.
thanks om atas pencerahannya.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
yaaa.....kalo mobil cuma buat macet2an di jkt sih rasanya ga perlu2 amat sih.....kecuali sering buat ngacir ke luar kota (seperti lewat tol jagorawi ke puncak, atau lewat cipularang ke lembang) mungkin lebih berguna.....
terserah sih.....ga pasang juga gapapa......mau pasang juga ga dosa.....
apakah dengan memasang strut bar ini kita bisa membelok dengan kecepatan yang lebih tinggi dibanding kondisi tanpa strut bar?
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
^^bukan 'bisa' membelok dgn kecepatan tinggi om....tapi 'lebih pede' pada saat membelok di kecepatan tinggi.....karena dgn aplikasi SB ini gejala body roll bisa lebih diminimalisir,,
mandala1 wrote:^^bukan 'bisa' membelok dgn kecepatan tinggi om....tapi 'lebih pede' pada saat membelok di kecepatan tinggi.....karena dgn aplikasi SB ini gejala body roll bisa lebih diminimalisir,,
ya dengan catatan kompone lainnya seperti shock absorber dll juga dalam kondisi baik,,
mo tanya katanya kalau sudah pasang strut depan, yang buat chassis belakang nggak terlalu perlu ya katanya? lalu guna sebenarnya dibuat juga untuk chassis belakang itu untuk apa ya?
kalo tadi di atas;
ada lagi strut bar "kolong", letaknya di bawah, menyambung antara sumbu kiri dan kanan wishbone, bisa buat sumbu roda depan dan belakang.
mandala1 wrote:^^bukan 'bisa' membelok dgn kecepatan tinggi om....tapi 'lebih pede' pada saat membelok di kecepatan tinggi.....karena dgn aplikasi SB ini gejala body roll bisa lebih diminimalisir,,
jadi cuman hanya masalah naiknya performa "perasaan kita saat akan berbelok" aja om? bukan ada pengaruh pemasangan strutbar secara teknis ke performa mobil ketika berada di belokan?
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
mandala1 wrote:^^bukan 'bisa' membelok dgn kecepatan tinggi om....tapi 'lebih pede' pada saat membelok di kecepatan tinggi.....karena dgn aplikasi SB ini gejala body roll bisa lebih diminimalisir,,
jadi cuman hanya masalah naiknya performa "perasaan kita saat akan berbelok" aja om? bukan ada pengaruh pemasangan strutbar secara teknis ke performa mobil ketika berada di belokan?
iya bro, pengaruhnya mengurangi gejala body roll pada saat membelok di kecepatan tinggi, sperti yg sudah dikatakan pak mandala sebelumnya
GTR wrote:kalo tadi di atas;
ada lagi strut bar "kolong", letaknya di bawah, menyambung antara sumbu kiri dan kanan wishbone, bisa buat sumbu roda depan dan belakang.
zweifellos wrote:apakah dengan memasang strut bar ini kita bisa membelok dengan kecepatan yang lebih tinggi dibanding kondisi tanpa strut bar?
Berdasarkan hasil tes Tabloid Otomotif, penggunaan SB pada mobil dengan mesin standar malah mengurangi kecepatan pada saat belok karena sasis menjadi lebih kaku.
strut bar = antara 2 strut tower/sokbreker, untuk kompensasi sasis yang bisa flexing (terutama untuk monocoque)..sasis tetap harus ada flex, tapi kalau berlebih bisa mengurangi traksi dan penempatan/placement & feelnya roda di jalan..
sway bar = stabilizer bar, semacam torque beam antara roda kanan kiri, yang akan terpelintir bisa satu sisi roda naik atau turun terhadap roda lain..
ini salah satu parameter utama untuk suspension tuning, selain rate per dan sokbleker
AD74YA wrote:
mo tanya katanya kalau sudah pasang strut depan, yang buat chassis belakang nggak terlalu perlu ya katanya? lalu guna sebenarnya dibuat juga untuk chassis belakang itu untuk apa ya?
Maksudnya kayak yg suka dipasang di belakang bawah minibus2 seperti kijang n panther gitu yah jay? yg warnanya orange? Kalo itu sih ane bilang ga ada efek apa2 malah kalo udah lama suka bunyi2 berisik kayak berdecit gitu...kan malah mengganggu jadinya
Kalo ane liat sih itu lebih ke aksesories ajah ketimbang fungsinya......
Abu2 wrote:tapi, denger2 neh..kalo pake SB, umur SA (shock arbsorber) jadi lebih pendek lhooooooo......
Logika nya gini : dgn pemasangan SB maka beban kejut yg dialami oleh salah satu SA (sebelah) akan terbagi rata di kedua SA (kanan n kiri),, mungkin dibilang umur SA jadi pendek karena hampir di tiap kondisi jalan ke dua SA bekerja secara bersamaan dalam menerima beban tsb, atau mungkin lebih tepatnya SA kanan dan kiri bisa rusak secara bersamaan selama umur pakai nya,, secara praktek di lapangan leboh sering SA sebelah kiri biasanya lebih duluan rusaknya ketimbang yg sebelah kanan,,,
hehehe pada kacau neh kalo udah malem
yang saya inget sih, dulu pake pug 504/505, kalo kena lobang gede pas ngebut, itu kap mesin bisa penyok dikit dari dalem karena ujung baut sokbreker sampe tergerak ke atas..karena chassis/apronnya flexing..padhal komponen suspensi yang lain baru2 semua..tapi memang 504/505 suspension playnya ampir 30cm..
AD74YA wrote:
mo tanya katanya kalau sudah pasang strut depan, yang buat chassis belakang nggak terlalu perlu ya katanya? lalu guna sebenarnya dibuat juga untuk chassis belakang itu untuk apa ya?
Maksudnya kayak yg suka dipasang di belakang bawah minibus2 seperti kijang n panther gitu yah jay? yg warnanya orange? Kalo itu sih ane bilang ga ada efek apa2 malah kalo udah lama suka bunyi2 berisik kayak berdecit gitu...kan malah mengganggu jadinya
Kalo ane liat sih itu lebih ke aksesories ajah ketimbang fungsinya......
IMHO kalo yang ini bagi saya ada efeknya meski gak se-drastis kalo ganti shock yg lebih keras, kalo pake barang ini suspensi blkg akan lbh rigid sedikit, cuma di jalan jelek agak kaku. Krn sifatnya ngeborgol kiri dan kanan ya ujung2nya karet2nya cepet ngedecit, apalagi karet2nya cuma kualitas biasa.CMIIW
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro